Asuhan Keperawatan Diare

29
Asuhan Keperawatan Diare Kelompok 5: Rina Wahyuningsih Risky Novian Hadi Rayzar Romay Sri Chusniah Supartiana Tri Wahyudi Wisnu Apriandy Yusuf Hidayat

description

keperawatan

Transcript of Asuhan Keperawatan Diare

Asuhan Keperawatan Diare

Kelompok 5:Rina WahyuningsihRisky Novian Hadi

Rayzar RomaySri ChusniahSupartianaTri Wahyudi

Wisnu ApriandyYusuf Hidayat

A. Pengertian Diare

Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja.

Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.

B. Penyebab Diarew

Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:

1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), 2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea)

C. MANIFESTASI KLINIS DIARE

1. Mula-mula anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan menggigil, nafsu makan berkurang bahkan tidak ada, tinja menjadi cair bahkan mengandung darah dan lendir, berat badan turun tungur kulit berkurang

2. Muntah dapat terjadi sebelum dan sesudah diare

3. Bila sudag banyak kehilangan cairan dan elitrolit maka akan terjadi dehidrasi

D. PATOFISIOLOGI

yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

Slain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

akibat dari diare akan terjadi beberapa hal

1. Kehilangan air (dehidrasi) 2. Gangguan keseimbangan asam basa

(metabik asidosis) 3. Hipoglikemia 4. Gangguan gizi 5. Gangguan sirkulasi

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan tinja2.Pemeriksaan gangguan keseimbangan

asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.

3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.

4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat

F. KOMPLIKASI

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).

2. Renjatan hipovolemik.3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot,

lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).

4. Hipoglikemia.5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat

defisiensienzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus.

6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan

muntah, penderita juga mengalami kelaparan.

G. PENATLAKSANAAN

1. Medis Pemberian cairana) Cairan per oralb) Cairan parentral Pengobatan

dietetik Obat-obatan

2. Keperawatan Data fokusa) Hidrasib) Abdomen Diagnosa

keperawatan Intervensi

Tinjauan Kasus

PENGKAJIAN

MRS                        : 02 Mei 2013                              Jam    : 18.00 WIB

No Ruangan : 5

Pengkajian tanggal  : 03 Mei 2013                              Jam    : 16.00 WIB

      A.Identitas Pasien

Nama pasien  : Ny.” S 

Jenis kelamin   : Perempuan

Umur           : 23 Tahun   

Alamat              : Ds.Waru kulon pucuk

Agama             : islam

Pekerjaan          : Swasta

Suku bangsa    : Jawa

                             

Diagnosa medic : Gastroenteritis

Yang bertanggung jawab

Nama                    : Tn. “ F “

Pekerjaan            : Swasta

 Alamat                  : Ds. Waru Kulon Pucuk

Agama              : Islam

Pendidikan           : SMP

Hub. Dengan pasien  : Ayah

B. Riwayat Kesehatan

I.  Keluhan Utama

Saat MRS                     : Demam, diare, disertai muntah

Saat  pengkajian           :  Klien  mengatakan  bahwa  badannya  terasa  lemas,  demam,    disertai muntah.

II.  Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu  mengatakatan  badannya  panas  2  hari  yang  lalu,  BAB  5x/hari  warna  kuning  kehijauan bercampur  lendir,  dan  disertai  dengan  muntah  2x/hari,  lalu  dibawa  ke  Balai  Pengobatan  AS SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.

III.  Riwayat Penyakit Dahulu

 Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah  sakit Diare 8x/hari tiap 1-2  jam sekali warna kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.

IV.  Riwayat Penyakit Keluarga

   Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit diare seperti yang di alami klien.

V.  Riwayat Sosial

      Ibu  mengatakan  bahwa  tinggal  di  lingkungan  yang  berdebu  dan  padat  penduduknya  dan ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.

C. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum                 :  klien lemah, panas, muntah dan diare

Kesadaran                         :  composmentis

TTV                                  :  Tensi 80/50 mmHg, Nadi 112x/mnt, suhu 390 C,RR 22x/mnt

   Pemeriksaan Head to toe

  a. Kepala   : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan,kulit kepala bersih.

b.  Mata      : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera putih, mata cowong.

        c.  Mulut        :  Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih.

d.  Hidung        :  Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip.

e.  Telinga       : Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ad serumen.

f.   Leher       : Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.

      g.  Dada

Inspeksi       : dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan.

Palpasi         : Tidak ada benjolan mencurigakan

Perkusi        : paru-paru sonor, jantung dullnes

Auskultasi  : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.

h.  Perut

Inspeksi   : simetris

Auskultasi   : Peristaltik meningkat 40x/mnt

Palpasi     : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik

Perkusi        : Hipertimpan,perut kembung

i.  Punggung   : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis) tidak ada nyeri gerak.

j.  Genetalia    : jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal kemerahan

k. Anus          :  Tidak  ada  benjolan  mencurigakan,kulit  daerah  anus kemerahan.

l.  Ekstremitas         : Lengan kiri  terpasang  infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada odem.

D. Pengkajian Fungsional Gordon

      1.      Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Keluarga  mengatakan  kesehatan  merupakan  hal  yang  penting,  jika  ada  keluarga  yang  sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

      2.      Pola nutrisi dan metabolik

Makan    : Ny. “ S “ tidak nafsu makan, makan hanya 3 sendok, tapi sebelum sakit diare mau menghabiskan 1 porsi makan.

Minum   : Ny. “ S “ minumnya tidak terlalu banyak.

      3.      Pola Eliminasi

BAK     :5x/hari

BAB     :5x/hari warna kuning kehijauan bercampur lendir

      4.      Pola aktifitas dan latihan

Pasien merasa lemah dan mengeluh kesakitan

      5.      Pola istirahat tidur

Pasien sering mengeluh tentang sulit untuk tidur

      6.      Pola persepsi sensoris dan kognitif

Pasien sudah mengenal dengan orang-orang di sekilingnya

      7.      Pola hubungan dengan orang lain

Pasien sudah saling mengenal orang-orang disekitarnya

      8.      Pola reproduksi / seksual

Klien berjenis kelamin perempuan, tidak mengalami gangguan genetalia

      9.      Pola persepsi diri dan konsep diri

Klien ingin sembuh dengan cepat

      10.   Pola mekanisme koping

Jika pasien tidak enak badan, maka akan mengeluh kesakitan

      11.   Pola nilai kepercayaan / keyakinan

Keluarga  semua  beragama  islam,  keluarga  yakin  semuanya  sudah diatur  oleh Allah SWT.

 Ø  Pemeriksaa Serologi/ Imunologi

Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

Tes widal

-O - (Negatif) Negatif

-H 1/80 Negatif

-PA - (Negatif) Negatif

-PB -(Negatif) Negatif

Therapy  :      1.      Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.      2.      Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik      3.      Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus      4.      Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik.

Data Masalah keperawatan Etiologi

DS : klien mengatan berak

kuning kehijauan

bercampur lendir

DO : Turgor kulit menurun,

mulut kering, malas

makan

Gangguan keseimbangan

cairan

Output yang berlebihan

DS: Pasien mengatakan bahwa

mengalami perut

kembung

DO :setelah dilakukan perkusi

diketahui klien distensi,

klien tampak menahan

kesakitan.

Peristaltik : 40x/ menit

Skala nyeri :

P : sebelum dan sesudah BAB

Q : nyeri seperti teremas

R : pada regio epigastrium

S : skala nyeri 5

T : sering

Gangguan rasa nyaman

(nyeri)

Hiperperistaltik

DS : klien mengatakan bahwa

klien BAB berkali-kali

DO :klien tampak lemas, mata

cowong.

Gangguan pola eliminasi

BAB

Infeksi bakteri

3.2  ANALISA DATANama pasien  : ” NY. S”Ruangan     : 5 Umur     : 23 tahun

3.3   DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.      Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang berlebihan2.      Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik3.      Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri 3.4  INTERVENSI

No.

DxTujuan dan KH Intervensi Rasional

1 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 2x24 Jam

denganTujuan : volume cairan dan elektrolit dalam tubuh

seimbang (kurangnya cairan dan elektrolit terpenuhi)

Dengan KH :

- Turgor kulit cepat kembali.

- Mata kembali normal

- Membran mukosa basah

- Intake output seimbang

1.

2

3

4

5

pantau tanda kekurangan cairan

observasi/catat hasil intake output cairan

anjurkan klien untuk banyak minum

jelaskan pada ibu tanda kekurangan cairan

berikan terapi sesuai advis :

-  Infus RL 15 tpm

1. 

2.

3.

4.

5. 

Menentukan intervensi selanjutnya

Mengetahui keseimbangan cairan

Mengurangi kehilangan cairan

Meningkatkan partisipasi dalam perawatan

mengganti cairan yang keluar dan mengatasi diare

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam dengan

Tujuan :

rasa nyaman terpenuhi, klien terbebas dari distensi

abdomen dengan  KH :

-  Klien tidak menyeringai kesakitan.

-  Klien mengungkapkan verbal (-)

- Wajah rileks

-  Skala nyeri 0-3

1.

2.

3.

4.

   

Teliti keluhan nyeri, cacat intensitasnya (dengan

skala0-10).

Anjurkan klien untuk menghindari allergen

Lakukan kompres hangat pada daerah perut

Kolaborasi

- Berikan obat sesuai indikasi

- Steroid oral, IV, & inhalasi

- Analgesik : injeksi novalgin 3x1 amp (500mg/ml)

- Antasida dan ulkus : injeksi ulsikur 3x1 amp

(200mg/ 2ml)

1

2.

3.

4.

5.

.

Identifikasi karakteristik nyeri & factor yang

berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting

untuk memilih intervensi yang cocok & untuk

mengevaluasi ke efektifan dari terapi yang diberikan.

Mengurangi bertambah beratnya penyakit.

Dengan kompres hangat, distensi abdomen akan

mengalami relaksasi, pada kasus peradangan

akut/peritonitis akan menyebabkan penyebaran infeksi.

Kortikosteroid untuk mencegah reaksi alergi.

Analgesik untuk mengurangi nyeri.

3 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 2x24 Jam

denganTujuan : Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali

perhari dengan KH :

-          Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt,

S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt )

-          Leukosit : 4000 – 11.000

-          Hitung jenis leukosit : 1-3/2-6/50-70/20-80/2-8

1.

2.

3.

4.

5.

Mengobservasi TTV

Jelaskan pada pasien tentang penyebab dari diarenya

Pantau leukosit setiap hari

Kaji pola eliminasi klien setiap hari

Kolaborasi

- Konsul ahli gizi untuk memberikan diet sesuai

kebutuhan klien.

- Antibiotik: cefotaxime 3x1 amp (500mg/ml)

1.

2.

3.

4.

5.

kehilangan cairan yang aktif secara terus menerus akan

mempengaruhi TTV

 Klien dapat mengetahui penyebab dari diarenya.

Berguna untuk mengetahui penyembuhan infeksi

Untuk mengetahui konsistensi dan frekuensi BAB

Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada

kebutuhan.

TGL/

JAM

NO.

DxIMPLEMENTASI RESPON PS TTD

Jumat, 03/5/1316.00        16.15

1,2,3          1

-  Mengkaji keluhan pasien-  Mengobservasi TTV setiap 8 jam        - Menentukan tanda-tanda kekurangan cairan- Memasang infus RL 15 tpm

DS : Klien mengatakan bahwa BAB       berkali-kali, muntah, dan perut kembung.DO : Turgor kulit menurun, mulut kering, mata cowong, dan menahan kesakitanTD = 80/50 mmHg, S = 390 C, N= 112, tampak lemah ,RR 22x/mnt  DS : klien mengatakan akan minum yang banyakDO  :Turgor kulit berkurang, mukosa mulut kering,disertai muntah.

3.5  IMPLEMENTASI  KEPERAWATAN

Nama pasien                : Ny.  ”S”

No.ruangan  : 5

Umur                            : 23 tahun

TGL/

JAM

NO.

DxIMPLEMENTASI RESPON PS TTD

 16.25       21.00   Sabtu,04/5/13 06.30    07.30     08.50 

 1,2       1,2   1,3     2,3     1,3

 Memberikan obat:· Injeksi Novalgin 1 amp· Injeksi Ulsikur 1 amp· Injeksi Cefotaxime 1 amp- Menganjurkan untuk klien banyak minum  - Menganjurkan klien untuk istirahat dan melakukan kompres hangat pada daerah perut- Mengobservasi TTV- Mengganti infus RL 15 tpm- Mengkaji pola eliminasi klien  Memberikan obat:·Injeksi Novalgin 1 amp·Injeksi Ulsikur 1 amp· Injeksi Cefotaxime 1 amp  Observasi/catat hasil intake output cairanMenganjurkan makan dalam

 DS  : expesi wajah klien sedikit rileksDO  : keluarga kooperatif,dan akan memberikan banyak minum agar klien tidak dehidrasi  DS  : -DO  : Ny. “ S “ keluarga kooperatif DS  : -DO  : TD = 100/70, S = 380, N = 100x/mnt, RR = 20x/mnt   DS  : -DO  : Keluarga kooperatif    DS  : Klien mengatakan akan makan dalam porsi kecil tapi sering.DO  : Keluarga kooperatif

TGL/

JAM

NO.

DxIMPLEMENTASI RESPON PS TTD

08.30   10.00

2,3   3

Memberikan obat· Injeksi Ulsikur 1 amp· Injeksi Cefotaxime 1 amp Observasi leukosit

saat disuntikDO  : Obat masuk tidak ada tanda alergiDS : -DO : Leukosit :  8600/mm3Hitung jenis leukosit : 1-3/2-6/50-70/20-80/2-8

3.6  EVALUASI KEPERAWATAN

No.

DxHari/tgl Catatan Perkembangan TTD

1.    2.     3.

Jumat,03/5/2013 

S : Kien mengatakan bahwa masih merasa lemasO : -    Klien masih tampak lemas -    Aktifitas klien masih dibantu keluarganyaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi 1-4 dilanjutkanS : Klien mengatakan bahwa perutnya masih tersa sakitO : -    Kien tampak menyeringai kesaklitan-    Klien terus memegangi perutnya-    Skala nyeri 3A : Masalah belum teratasiP : Intervensi 1,3,4,5 dan 6 dilanjutkanS  : klien mengatakan bahwa klien BAB berkali-kali,sudah mulai berkurang 2x/hari, masih merasa mual tapi tidak sampai muntah.O : - klien BAB 2x/hari       - Turgor kulit kembali < 1 detik       - Mata tidak cowong       - Klien merasa mual sehingga tidak menghabiskan porsi  makannya       - Klien tidak muntahA : Masalah gangguan pola eliminasi BAB teratasi sebagianP : Pertahankan intervensi 1-4  dilanjutkan- Kaji intak output cairan setiap 8 jam-Pantau tanda-tanda dehidrasi

No.

DxHari/tgl Catatan Perkembangan TTD

1.        2.    3

Sabtu,04/5/2013 S : Klien mengatakan bahwa merasa lebih sehatO : -    Klien tampak lebih sehat- Klien lebih mandiri dalam melakukan aktifitasnya- Turgor kulit < 1 detik kembali- Mata tidak cowong- Mukosa mulut tidak keringA : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan S : Kien mengatakan bahwa sakit perutnya sedikit berkurangO : Klien menyeringai menahan sakit, skala nyeri 2A : Masalah tertasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan bahwa BAB sudah lembek 1-2/hari mual sudah berkurang, tidak muntah lagi.O : - Klien BAB 1-2x/hari, konsistensi sedikit lunak- Klien menghabiskan  makanannya-Klien tidak muntah- Turgor kulit kembali < 1 detik-Mata tidak cowong- Mukosa mulut tidak kering- Klien minum 1000cc/hariA : Masalah teratasi sebagaianP : Intervensi 1-4 dilanjutkan

No.

DxHari/tgl Catatan Perkembangan TTD

1.     2.

Minggu, 05/5/2013

S: Klien mengatakan bahwa perutnya sudah tidak sakitO : - Skala nyeri 0- Klien tidak menyeringai kesakitanA : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan S : Klien mengatakan bahwa sudah tidak merasa mual dan muntah, konsistensi BAB lunak.O : -  Klien BAB dengan konsistensi lunak- Klien tidak merasa mual dan muntah- Klien menghabiskan porsi makannya dan minum kurang lebih 1500cc/hari-  Jumlah leukosit normalA : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan

TERIMA KASIH