ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN TEKNIK …elib.stikesmuhgombong.ac.id/574/1/PUTWI ASSANGADAH...

50
i ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN TEKNIK PERAWATAN PAYUDARA BREAST CARE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI RUANG BOUGENVILE RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan PUTWI ASSANGADAH ( A01401944 ) STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN TEKNIK …elib.stikesmuhgombong.ac.id/574/1/PUTWI ASSANGADAH...

i

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN TEKNIK

PERAWATAN PAYUDARA BREAST CARE UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI RUANG BOUGENVILE

RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan

PUTWI ASSANGADAH

( A01401944 )

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2016/2017

ii

iii

iv

v

KATA PENGANTAR

Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobil'alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT

yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Dengan Penerapan Teknik

Perawatan Payudara Breast Care Untuk Meningkatkan Produksi ASI Pada

Ibu Menyusui Di Ruang Bougenvile RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah membawa umat manusia dari kegelapan menuju kehidupan

yang terang benderang.

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan

pendidikan Diploma III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKES) Muhammadiyah Gombong. Penyusunan karya tulis ilmiah ini

penulis mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga

karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Herniyatun, M.Kep, Sp.Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

2. Nurlaila, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua prodi DIII Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

3. Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Mat selaku pembimbing yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Kepada kedua orang tua saya Bapak Abdul Hofur dan Ibu Sumiati yang

sudah memberikan dukungan baik materil, moral maupun spiritual. Serta

semangat dan doa yang selalu diberikan setiap waktu sampai sekarang ini.

5. Kepada seluruh keluarga besar saya yang juga selalu memberikan

dukungan kepada saya sampai sekarang ini.

vi

6. Semua teman-teman dari Prodi DIII Keperawatan angkatan 2014 STIKES

Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan motivasi dan

semangat.

7. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapatkan balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh

dari sempurna dan banyak terdapat kekurangan, mengingat keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap

semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan pada umumnya, dan dibidang kesehatan khususnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gombong, 10 Juni 2017

Penulis

vii

Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI, Juli 2017

Putwi Assangadah1, Eka Riyanti

2, M. Kep Sp. Kep. Mat

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN TEKNIK

PERAWATAN PAYUDARA BREAST CARE UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI RUANG BOUGENVILE

RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang: Nilai cakupan ASI di Indonesia sebesar 42 %. Angka ini jelas

berada di bawah target WHO yang mewajibkan cakupan ASI hingga 50 %. Untuk

mendukung proses menyusui dapat dilakukan dengan melakukan perawatan

payudara breast care. Tujuan Umum: Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran

asuhan keperawatan dengan penerapan perawatan payudara breast care untuk

meningkatkan produksi ASI.

Metode: Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan pendekatan metode

deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data diperoleh melalui

wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Subjek dalam studi

kasus ini adalah ibu post partum dengan primipara yang mengalami masalah

ketidakefektifan pemberian ASI. Instrumen yang digunakan adalah lembar

penilaian kecukupan ASI.

Gambaran Asuhan Keperawatan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama 3x24 jam didapatkan hasil produksi ASI meningkat dan nilai kecukupan

ASI meningkat.

Kesimpulan: Perawatan payudara dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

produksi ASI yang dapat dilakukan secara mandiri sehingga ibu dapat berhasil

dalam memberikan ASI secara eksklusif.

Kata Kunci : ASI, Breast Care , Keperawatan

1. Mahasiswa

2. Dosen

viii

DIII Program of Nursing Department

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Scientific Paper, July 2017

Putwi Assangadah1, Eka Riyanti

2, M. Kep Sp. Kep. Mat

ABSTRACT

THE NURSING CARE FOR BREAST FEEDING MOTHER BY

APPLYING BREAST CARE TREATMENT TO INCREASE

BREAST MILK PRODUCTION IN BOUGENVILE WARD OF

Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

Background: The coverage in Indonesia is only 42%. This is clearly below the

target of WHO that requires the breastfeeding coverage is up to 50%. Breast care

is a treatment that can be applied to support breastfeeding process.

Objective: To describe of nursing care by applying breast care treatment to

increase milk production of primipara postpartum mother.

Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a study case

approach. Data were obtained through interviews, observations, physical

examination and documentation. The subject in this case study was a primipara

postpartum with ineffective breastfeeding. The instrument was breast milk

coverage assessment.

Result: After having nursing care by applying breast care treatment for 3x24

hours, the breast milk production was increasing and the coverage value of breast

milk was also increasing.

Conclusion: Breast care treatment can be applied by the mother herself to

increase breast milk production so that she can give exclusive breastfeeding.

Keywords: Breast milk, breast care, cursing care

1. Student

2. Lecturer

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan ..................................................................................... 4

D. Manfaat ................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 6

1. Asuhan Keperawatan dalam Ketidakefektifan Pemberian

ASI ...................................................................................... 6

a. Pengkajian...................................................................... 6

b. Diagnosa ........................................................................ 7

c. Intervensi ....................................................................... 7

d. Implementasi.................................................................. 7

e. Evaluasi.......................................................................... 9

2. Breast Care ......................................................................... 9

a. Definisi .......................................................................... 9

b. Tujuan Breast Care........................................................ 9

c. Prosedur Breast Care .................................................... 10

x

d. Kriteria Kecukupan ASI Pada Bayi .............................. 11

e. Pengaruh Breast Care Terhadap Produksi ASI ............ 12

BAB III METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus ....................................................... 14

B. Subjek Studi Kasus .............................................................. 14

C. Fokus Studi Kasus ............................................................... 15

D. Definisi Operasional ............................................................ 15

E. Instrumen Studi Kasus ......................................................... 15

F. Metode Pengumpulan Data .................................................. 16

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ............................................ 17

H. Analisis Data dan Penyajian Data ........................................ 17

I. Etika Studi Kasus ................................................................. 17

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi ................................................................. 19

B. Hasil Studi Kasus ................................................................. 19

C. Pembahasan ......................................................................... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 45

B. Saran .................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Asuhan Keperawatan

Lampiran 2 Format Penilaian Kecukupan ASI

Lampiran 3 Inform Concent

Lampiran 4 Jurnal Penelitian

Lampiran 5 Standar Prosedur Operasional Perawatan Payudara (Breast Care)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Penilaian Kecukupan ASI Pre Perawatan Payudara Breast

Care.

Tabel 4.2 Tabel Penilaian Kecukupan ASI Hasil Post Perawatan Payudara

Breast Care.

Tabel 5.1 Tabel Hasil Pre dan Post Perawatan Payudara Breast Care.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat di

pengaruhi oleh jumlah Air Susu Ibu (ASI) yang di peroleh termasuk energi

dan zat gizi lain yang terkandung dalam ASI. Bayi baru lahir sangat perlu

mendapat perawatan yang optimal sejak dini termasuk dalam pemberian

makanan yang ideal yaitu ASI. World Health Organitation (WHO) dan

United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF)

menganjurkan pemberian ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan, tanpa

pemberian cairan dan makanan selain ASI (Kosim, 2008).

Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat keputusan Menteri

Kesehatan Nomor: 450 / Menkes / SK / IV / 2004 tentang Pemberian ASI

secara eksklusif pada bayi di Indonesia. Pada tahun 2012 telah terbit

Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33 tentang Pemberian ASI Eksklusif dan

telah diikuti dengan diterbitkannya 2 (dua) Peraturan Menteri Kesehatan yaitu

: Permenkes Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas

Khusus Menyusui Dan/Atau Memerah Air Susu Ibu. Permenkes Nomor 39

Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya

(DEPKES RI, 2013).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 menunjukkan cakupan ASI

di Indonesia hanya 42 %. Angka ini jelas berada di bawah target WHO yang

mewajibkan cakupan ASI hingga 50 %. Angka kelahiran di Indonesia

mencapai 4,7 juta per tahun, maka bayi yang memperoleh ASI selama 6 bulan

hingga 2 tahun, tidak mencapai 2 juta jiwa. Angka ini menandakan hanya

sedikit anak Indonesia yang memperoleh kecukupan nutrisi dari ASI

(DEPKES RI, 2013).

Masalah cakupan ASI pada bayi merupakan masalah yang harus

mendapat perhatian lebih dan harus ditangani sejak awal. Pasalnya

pemenuhan ASI sangat berperan penting dalam proses tumbuh kembang fisik

1

2

dan mental anak dengan dampak jangka panjangnya. Riset Eropa

membuktikan pemberian ASI mendukung anak meraih pendidikan lebih

tinggi. Hasil senada diperoleh riset yang dilakukan di Denmark pada 3.203

anak. Anak yang menyusu ASI kurang dari satu bulan memiliki tingkat IQ

lebih rendah dibanding yang memperoleh ASI hingga 7-9 bulan. Pemberian

ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menjamin kecukupan gizi bayi serta

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Manfaat lain yang

diperoleh dari pemberian ASI adalah hemat dan mudah dalam pemberiannya

serta manfaat jangka panjang adalah meningkatkan kualitas generasi penerus

karena ASI dapat meningkatkan kecerdasan intelektual dan emosional anak

(Marmi, 2012).

Diantara penyebab masih rendahnya penggunaan ASI di Indonesia

menurut Dirjen gizi dan KIA Departemen Kesehatan adalah jajaran kesehatan

yang belum sepenuhnya mendukung peningkatan pemberian ASI . masalah

ini di perparah dengan gencarnya promosi susu formula dan kurangnya

dukungan dari masyarakat. Termasuk lembaga-lembaga yang mempekerjakan

perempuan yang belum memberikan tempat dan kesempatan bagi ibu

menyusui di tempat kerja (DEPKES RI, 2010).

Kendala pertama dalam pemberian ASI yaitu dikarenakan produksi dan

pengeluaran ASI lebih sedikit pada hari pertama setelah melahirkan. Ibu yang

tidak menyusui bayinya pada hari pertama dapat disebabkan karena

kecemasan dan ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya

pengetahuan ibu tentang proses menyusui (Andriyani A, 2013). Ibu berhenti

menyusui bayinya pada bulan pertama post partum disebabkan karena puting

lecet, payudara bengkak, kesulitan dalam melakukan perlekatan yang benar

serta persepsi mereka tentang ketidakcukupan produksi ASI, sehingga ibu

tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayinya. Perasaan ibu tersebut akan

menyebabkan penurunan hormon prolaktin dan oksitosin sehingga ASI tidak

dapat keluar segera setelah melahirkan dan akhirnya ibu memutuskan untuk

memberikan susu formula pada bayinya (Kosim, 2008).

3

Berdasarkan penelitian di Surabaya pada tahun 2012 menunjukkan 46%

ibu yang memberikan ASI eksklusif pada anaknya dan yang melakukan

perawatan payudara sekitar 34% dan sisanya tidak melakukan perawatan

payudara dikarenakan pengetahuannya kurang mengenai fungsi dan manfaat

breast care (Varney, H., Kriebs, J & Gregor, C dalam Nur, 2012). Kurangnya

pemberian ASI ekslusif pada bayi dapat mengakibatkan beberapa masalah

kesehatan, diantaranya bertambah kerentanan terhadap penyakit baik ibu

maupun anak. Dengan menyusui dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran

pernafas atas (ISPA), kejadian diare dapat turun 50% dan penyakit usus parah

pada bayi premature dapat berkurang kejadiannya menjadi 58%. Pada ibu ,

risiko kanker payudara juga dapat menurun menjadi 50%. Kurangnya ASI

pada anak juga menimbulkan kerugian kognitif, dimana ASI dapat

meningkatkan IQ anak. Rendahnya cakupan ASI eksklusif ini dapat

berdampak pada kualitas hidup generasi penerus bangsa.

Untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi salah satunya

adalah dengan meningkatkan produksi ASI yang dapat dilakukan dengan

melakukan perawatan payudara atau breast care yang bertujuan untuk

melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran produksi

ASI sehingga dapat memperlancar pengeluaran ASI (Kristiyansari W, 2009 ).

Perawatan payudara merupakan suatu usaha yang dilakukan ibu agar kondisi

payudara baik sehingga tercapai keberhasilan dalam menyusui. Perawatan

payudara mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan

oksitosin. Hormon prolaktin dari hipofisis anterior mempengaruhi jumlah

produksi ASI sedangkan hormon oksitosin dari hipofisis posterior

mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan dengan nutrsi

ibu, jadi semakin baik asupan nutrisi ibu maka produksi ASI yang dihasilkan

juga meningkat ( Sari Y. S., 2013).

Menurut Marmi (2012), ada 2 refleks yang berperan dalam pembentukan

dan pengeluaran air susu yaitu refleks prolaktin dan refleks let down.. Ketika

bayi mulai menghisap ASI, terjadi dua refleks yaitu refleks prolaktin dan

oksitosin yang menyebabkan ASI keluar dengan baik. Prolaktin merupakan

4

hormon laktogenik yang berperan merangsang kelenjar susu untuk

memproduksi ASI. Setiap hisapan bayi pada payudara ibu merangsang ujung

syaraf disekitar payudara. Rangsangan ini dihantarkan ke kelenjar hipofisis

anterior untuk pelepasan prolaktin yang merangsang kelenjar susu untuk

memproduksi ASI. Hormon lainnya adalah hormon oksitosin . Hormon

oksitosin masuk ke dalam darah menuju payudara, membuat otot-otot

payudara vasokontriksi. Penelitian yang dilakukan oleh Nontji W & Anriyani

(2014), menunjukkan bahwa 86,7% ibu post partum ASI nya keluar lancar

setelah dilakukan perawatan payudara.

Di RSUD Dr. Soedirman Kebumen diketahui telah menerapkan

perawatan payudara ( Breast Care ) kepada setiap Ibu post partum, dari mulai

pemberian penjelasan, demonstrasi dan penerapan. Berdasarkan studi kasus

ditemukan bahwa setiap ibu post partum ingin memberikan ASI secara

eksklusif pada bayinya yang baru lahir. Namun sebagian besar ibu

mengatakan khawatir karena ASI belum keluar dengan lancar dan belum

mengetahui tentang cara perawatan payudara untuk memperlancar produksi

ASI. Berdasarkan uraian data tersebut, penulis tertarik untuk menerapkan

“Perawatan payudara ( Breast Care ) untuk meningkatkan produksi ASI dan

memperlancar pengeluaran ASI di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah yaitu

”Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan pemberian perawatan payudara

(Breast Care) dalam memperlancar pengeluaran ASI Ibu Menyusui ? ”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Menggambarkan asuhan keperawatan dengan penerapan perawatan

payudara ( Breast care ) untuk meningkatkan produksi ASI dan

memperlancar pengeluaran ASI.

5

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan asuhan keperawatan pada klien dengan penerapan

perawatan payudara (Breast Care) untuk meningkatkan produksi ASI

dan memperlancar pengeluaran ASI.

b. Mendeskripsikan penerapan perawatan payudara ( Breast Care )

c. Mengetahui hasil perawatan payudara ( Breast Care ) terhadap

peningkatan produksi ASI dan kelancaran pengeluaran ASI

D. Manfaat Studi Kasus

Karya tulis ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :

1. Masyarakat :

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara memperlancar

pengeluaran ASI dengan penerapan teknik perawatan payudara ( Breast

Care ).

2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan :

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan

dalam penerapan teknik perawatan payudara ( Breast Care ) untuk

memperlancar pengeluaran ASI.

3. Penulis :

Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur

perawatan payudara ( Breast Care ) untuk memperlancar pengeluaran ASI

pada asuhan keperawatan maternitas.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan nifas. Yogyakarta : Mitra

Cendikia.

Andriyani A. 2013. Panduan Kesehatan Wanita. Solo : Assalam Group.

Anggraini Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka

Rihama.

Anita R., et al. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.

Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta : Penaku.

Bimo, Walgito. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Andi.

DEPKES RI. 2013. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Kementrian Kesehatan

RI.

DEPKES RI. 2010. Profil Kesaehatan Indonesia. Jakarta : Departemen

Kesehatan RI.

DEPKES RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas). Jakarta : Badan

Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan.

Hidayat, A. A,. 2009. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing

Diagnoses : Definitions & Classification. 2015 – 2017. 10nd

ed. Oxford

: Wiley Blackwell

Jitowiyono, S & Kristiyanasari, W. 2010. Asuhan Keperawatan Post Operasi.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Kosim MS, dkk. 2008. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : IDAI.

Kristiyansari W. 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yoagyakarta : Muha Medika.

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Nontji W., & Andriyani. 2014. Pengaruh Metode Demonstrasi Cara Perawatan

Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Post

Partum Di Ruang Perawatan Nifas RSI Sitti Khadijah Muhammadiyah

Cabang Makassar. PSIK FK UNHAS.

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Rustam, Mochtar. 2010. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jilid 1. Jakarta :

EGC.

Sailendra, Annie. 2015. Langkah-langkah Praktis Membuat SOP. Cetakan

Pertama. Yogyakarta : Trans Idea Publishing.

Sari Y.S,. 2013.Analisi Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Brongsong 02

Kabupaten Kendal. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Suarli, S & Bachtiar. 2009. Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan

PraktikPraktik. Jakarta : Erlangga.

Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.

Varney, H, Kriebs, J & Gregor. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4.

Jakarta : EGC.

Wilkinson, Judith M,. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

Program Studi DIII Keperawatan

FORMAT PENILAIAN KECUKUPAN ASI

(Instrumen Studi Kasus)

Nama : Tanda tangan :

Tanggal :

Pendidikan :

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada jawaban yang telah tersedia .

pilihlah salah satu jawaban ya atau tidak menurut jawaban anda.

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah setelah menyusu bayi tidak

menangis?

2. Apakah setelah menyusu bayi dapat tidur

dengan nyenyak ?

3. Apakah dalam sehari bayi buang air kecil

(BAK) sebanyak 6-8 kali?

4. Apakah ibu menyusui bayinya sebanyak

minimal 8 kali dalam sehari?

5. Apakah selama menyusu bayi menghisap

dengan kuat?

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI STUDI KASUS

(PSP)

1. Kami adalah Mahasiswa berasal dari STIKES Muhammadiyah Gombong

Program Studi DIII Keperawatan dengan ini meminta anda untuk

berpartisipasi dengan sukarela dalam studi kasus yang berjudul “Penerapan

Perawatan Payudara (Breast Care) Untuk Meningkatkan Produksi ASI Pada

Ibu Menyusui Di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

2. Tujuan dari studi kasus ini adalah merapkan perawatan payudara (breast

care) yang dapat memberi manfaat berupa peningkatan terhadap produksi

ASI, kelancaran pengeluaran ASI serta menjaga kebersihan payudara.

3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin dengan

menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung lebih kurang 15 –

20 menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak

perlu khawatir karena studi kasus ini untuk kepentingan pengembangan

asuhan atau tindakan yang diberikan.

4. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan

akan tetap dirahasiakan.

5. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini,

silahkan menghubungi mahasiswa pada nomer Hp +6285702303793.

MAHASISWA

PUTWI ASSANGADAH

INFORMED CONCENT

(Persetujuan Menjadi Partisipasi)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah

mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang

akan dilakukan oleh Putwi Assangadah dengan judul “Penerapan Perawatan

Payudara (Breast Care) Untuk Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu

Menyusui Di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini

secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama studi kasus ini saya menginginkan

mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa

sanksi apapun.

Gombong, ........................... 2017

Sanksi Yang Memberikan Persetujuan

( ........................... ) ( ........................... )

Gombong, ........................... 2017

Mahasiswa

PUTWI ASSANGADAH

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN PAYUDARA

(BREAST CARE)

TATA CARA MELAKUKAN

PERAWATAN PAYUDARA IBU POST PARTUM

Nomer dokemen IK-UPT-

KES-MAT/00/002/011

Nomer revisi

00

Halaman 1 dari 3

PENGERTIAN Perawatan yang dilakukan pada payudara pada periode pasca

kelahiran

TUJUAN 1. Menstandarkan cara melakukan perawatan payudara post

partum

2. Supaya peralatan tidak rusak

3. Supaya prosedur dilakukan dengan baik

4. Mencegah pembendungan ASI

5. Meningkatkan higiene pada payudara

6. Meningkatkan produksi ASI

7. Melenturkan dan menguatkan putting

KEBIJAKAN ISO 9001 : 2008

PETUGAS 1. Dosen pengajar

2. Perawat

PERALATAN 1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air hangat)

2. Kapas untuk mengompres Putting

3. Handuk besar 2 buah

4. Peniti 2 buah

5. Air hangat dan dingin dalam baskom

6. Waslap 2 buah

7. Bengkok 2 buah (1 untuk tempat kapas kotor dan 1 untuk

ASI yang keluar saat dimasase)

PROSEDUR A. Fase Orientasi

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan

TATA CARA MELAKUKAN

PERAWATAN PAYUDARA IBU POST PARTUM

Nomer dokemen IK-UPT-

KES-MAT/00/002/011

Nomer revisi

00

Halaman 2 dari 3

3. Menjelaskan Prosedur dan langkah tindakan yang dilakukan

4. Menempatkan alat-alat di dekat klien

5. Cuci tangan

B. Fase Kerja

1. Memasang sampiran/menjaga Vrivacy klien

2. Memasang handuk Pada bahu dan di bawah Perut, sambil

melepas Pakaian atas klien

3. Mengompres Putting susu dengan kapas yang dibasahi

minyak hangat selama 2-3 menit.

4. Mengangkat kapas sambil membersihkan Putting dengan

gerakan memutar dari dalam ke luar.

5. Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa

6. Melakukan Pengurutan gerakan I : telapak tangan berada di

tengah-tengah diantara kedua Payudara, kemudian

melakukan gerakan melingkar dari atas, samping, bawah

sambil dihentakkan. Kemudian kembali ke tengan dan

dilakukan berulang-ulang sampai 20-30 kali.

7. Melakukan Pengurutan Gerakan II : Tangan kiri menopang

Payudara kiri dan tangan kanan dengan sisi telapak tangan

melakukan Pengurutan dari Pangkal Payudara ke arah

Putting, dilakukan secara bergantian dengan tangan kanan.

Gerakan ini dilakukan sebanyak 20-30 kali.

8. Melakukan Pengurutan gerakan III : gerakan sama dengan

teknik gerakan dua hanya tangan tidak mengurut

TATA CARA MELAKUKAN

PERAWATAN PAYUDARA IBU POST PARTUM

Nomer dokemen IK-

UPT-KES-

MAT/00/002/011

Nomer revisi

00

Halaman 3 dari 3

tetapi membuat lingkaran kecil dari Pangkal Payudara ke

arah Putting, dilakukan secara bergantian dengan tanan

kanan.

9. Melakukan gerakan IV : memegang kedua Payudara

kemudian menggoyang-goyangkan secara bersama-sama

sebanyak 5 kali.

10. Mengguyur Payudara kanan menggunakan air hangat

dengan waslap, kemudi air dingin dan air hangat lagi,

sebanyak 5 kali demikian juga Pada Payudara kiri.

11. Mengeringkan Payudara dengan handuk yang ada di bahu

sambil menggosok-gosok Putting

12. Mengenakan BH dan Pakaian atas klien.

C. Fase terminasi

1. Merapikan klien dan alat

2. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

3. Berpamitan dengan klien

4. Cuci tangan