Asuhan Keperawatan

16
Asuhan Keperawatan All About Nursing Selasa, 12 Oktober 2010 JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran serta masyarakat adalah syarat mutlak bagi keberhasilan, kelangsungan dan kemandirian pembangunan, termasuk pembangunan di bidang kesehatan. Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan diwujudkan antara lain dengan menjalankan cara “hidup sehat”, penyelenggara pelbagai upaya/ pelayanan kesehatan dan dalam membiayai pemeliharaan kesehatan. Peran serta masyarakat (termasuk swasta) dalam pembiayaan pemeliharaan kesehatan terlaksana antara lain dengan bentuk (1) Pengeluaran biaya langsung untuk kesehatan , (2) Dana sehat yakni pengumpulan dana masyarakat untuk kesehatan berlandaskan semangat gotong royong berazaskan usaha bersama dan kekeluargaan yang telah dikenal sejak tahun 1970-an di banyak desa, (3) Asuransi sosial di bidang kesehatan antara lain program PT. Askes dan program JPK Jamsostek serta PT.Jasa Raharja yang pendanaannya berasal dari iuran wajib para peserta berdasarkan Undang-undang, dan (4) Pelbagai bentuk pembiayan ksehatan pra-upaya swasta, yang sedang berkembang di Indonesia. Peran masyarakat yang cukup besar dalam pembiayaan kesehatan ini

description

Asuhan Keperawatan analis

Transcript of Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan

All About Nursing

Selasa, 12 Oktober 2010

JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPeran serta masyarakat adalah syarat mutlak bagi keberhasilan, kelangsungan dan kemandirian pembangunan, termasuk pembangunan di bidang kesehatan. Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan diwujudkan antara lain dengan menjalankan cara hidup sehat, penyelenggara pelbagai upaya/ pelayanan kesehatan dan dalam membiayai pemeliharaan kesehatan. Peran serta masyarakat (termasuk swasta) dalam pembiayaan pemeliharaan kesehatan terlaksana antara lain dengan bentuk (1) Pengeluaran biaya langsung untuk kesehatan , (2) Dana sehat yakni pengumpulan dana masyarakat untuk kesehatan berlandaskan semangat gotong royong berazaskan usaha bersama dan kekeluargaan yang telah dikenal sejak tahun 1970-an di banyak desa, (3) Asuransi sosial di bidang kesehatan antara lain program PT. Askes dan program JPK Jamsostek serta PT.Jasa Raharja yang pendanaannya berasal dari iuran wajib para peserta berdasarkan Undang-undang, dan (4) Pelbagai bentuk pembiayan ksehatan pra-upaya swasta, yang sedang berkembang di Indonesia.Peran masyarakat yang cukup besar dalam pembiayaan kesehatan ini masih perludi dodorong agar dikelola dengan lebih efektif dan efisien, karena nya masih berupa pengeluaran biaya langsung yang tidak terencana dan masih merupakan beban perorangan yang belum diringankan dengan usaha bersama dan kekeluargaan. Sementara itu, keberhasilan pembangunan selama PJP I telah membawa Indonesia kepada beberapa tantangan baru, yaitu :1. perubahan demografi dengan meningkatnya penduduk usia kerja dan usia lanjut,2. perubahan sosio-ekonomi dengan meningkatnya industrialisasi, pendapatan perkapita dan tuntutan terhadap mutu pelayanan masyarakat,3. perubahan pola penyakit dengan meningkatnya penyakit tidak menular, gangguan akibat kemunduran fungsi tubuh, keganasan dan sebagainya, serta4. perkembangan iptek di bidang kesehatanyang disamping memberikan manfaat yang besar bagib kesehatan,juga cenderung menjadikan pelayanan kesehatan lebih canggih dan mahal.Selain menimbulkan beban ganda bagi pembangunan kesehatan, pelbagai perubahan tersebut juga akan meningkatkan pembiayaan kesehatan, yang bila tidak dikendalikan dapat menghambat pemerataan dan peningkatan mutu upaya kesehatan; sehingga dapat menghambat tercapainya peningkatan derajat kesehatan dan produktivitas bangsa. Sering dikemukakan bahwa pelayanan kesehatan akan dapat lebih bermutu dan lebih merata kalau tersedia cukup dana untuk meningkatkannya. Namun yang acapkali terjadi adalah bahwa penambahan dana malah menaikkan biaya kesehatan bila sitem kesehatannya tidak dikelola untuk mencegah terjadinya inefisiensi penggunaan dana. Lagi pula sitem pelayanan kesehatan yang inefisienitu, akan selalu menghabiskan dana yang ada, berapapun penambahannya. Pengalaman itu mengajarkan bahwa perbaikan dalam sistem pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat, memerlukan perubahan dan peningkatan sekaligus serta serentak atas tiga hal, sebagai berikut:1. perbaikan sistem pelayanan kesehatan, sehingga pelaksanaannya menjadi lebih efisien, lebih efektif dan lebih bermutu.2. perbaikan sistem pembiayaan kesehatan berdasarkan dana pra-upaya sedemikian rupa, sehingga pengelolaannya lebih rasional.3. peningkatan peranserta masyarakat, sehingga pemeliharaan kesehatan dirasakan sebagai tanggung jawab dan usaha bersama. Upaya pemeliharaan kesehatan dapat membawa hasil yang diharapkan, bila diberikan penekanan yang sama kepada ketiga hal tersebut secara serentak dan sekaligus. Dengan demikian, harus dikembangkan suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang merangkum ke tiga hal tersebut dan diarahkan pada:1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan agar dapat secara efektif dan efisien dan efisien meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,2. Pengendalian biaya, agar pelayanan kesehatan dapat lebih terjangkau oleh setiap orang.3. Pemeratan upaya kesehatan dengan peranserta masyarakat, agar setiap orang dapat menikmati hidup sehat.Pengendalian biaya umpamanya jangan menyebabkan mutu dan pemerataan menurun. Usaha meningkatkan mutu tidak perlu berarti biaya menjadi tidak terjangkau. Begitu pula, peningkatan pemerataan jangan mengakibatkan mutu menurun. Cara pengendalian terpadu terhadap ke tiga hal inilah yang kemudian dirumuskan sebagai JPKM. Sebenarnya dalam setiap upaya pembangunan kesehatan, hal-hal ini perlu Untuk menjamin meningkatkanya derajat kesehatan masyarakat melalui pemerataan dan peningkatan mutu upaya kesehatan serta pengendalian pembiayaan kesehatan di masa yang penuh tantangan ini, UU no.23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah menggariskan JPKM sebagai suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang terpadu dengan pembiayaannya. JPKM juga merupakan cara pemeliharaan kesehatan yang diselenggarakan sebagai suatu usaha bersama guna mengefektifitaskan dan mengefisienkan pembiayaan yang sebagian besar kurang lebih 70% sudah berasal dari masyarakat. Jadi,pengembangan JPKM sejalan dengan kebijakan untuk menungkatkan peranserta masyarakat dalam upaya penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan dengan lebih memusatakan peran pemerintah untuk mengatur,membina dan menciptakan iklim yang semakin mendiorong peningkatan peran serta masyarakat itu.1.2 Tujuan Penulisan1.2.1 Tujuan UmumMampu memahami dan mengaplikasikan JPKM sesuai standar prosedur yang berlaku untuk kesejahteraan masyarakat.1.2.2 Tujuan Khusus Tujuan kami membuat makalah ini adalah sebagai berikut:1.2.2.1 Memahami konsep dasar JPKM, serta bagaimana cara penggunaan dari JPKM. 1.2.2.2 Mampu mengaplikasikan dan mengembangkan JPKM.

1.3 Tinjauan LiteraturDalam makalah ini, kami menggunakan beberapa teknik perngumpulan data, seperti :1.3.1 Studi perpustakaan, merupakan cara pengambilan data dengan mengumpulkan data-data yang bersumber dari literatur - literatur atau buku buku penunjang.1.3.2 Internet, merupakan cara pengambilan data dengan mengumpulkan data - data yang bersumber dari media internet atau global.

1.4 Sistematika PenulisanBAB I : PENDAHULUANMemuat tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan, tinjauan literatur dan pengumpulan data serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORIBab ini berisikan tentang pengertian JPKM, manfaat JPKM, tujuan JPKM, sasaran JPKM, syarat menjadi peserta JPKM, hak dan kewajiban bagi peserta JPKM.

BAB III : PENUTUPBerisikan tentang kesimpulan dari semua teori yang telah disusun.

DAFTAR PUSTAKABerisikan tentang sumber sumber literatur berdasarkan buku, dan internet.

BAB IITINJAUAN TEORI

A. Pengertian JPKM merupakan model jaminan kesehatan pra-bayar yang mutunya terjaga dan biayanya terkendali, JPKM dikelola oleh suatu badan penyelenggara ( bapel ) dengan menerapkan jaga mutu dan kendali biaya. Masyarakat yang ingin menjadi peserta/anggota mendaftarkan diri dalam kelompok-kelompok ke bapel dengan membayar iuran di muka. Peserta akan memperoleh pelayanan kesehatan paripurna dan berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama sebagai ujung tombak, yang memenuhi kebutuhan utama kesehatannya dengan mutu terjaga dan biaya terjangkau.

Pemberi pelayanan kesehatan ( PPK ) adalah bagian dari jaringan pelayanan kesehatan yang dikontrak dan dibayar praupaya di muka oleh bapel, sehingga terdorong untuk memberikan pelayanan paripurna yang terjaga mutu dan terkendali biayanya. Jaringan pelayanan berjenjang terdiri atas :1. Pemberi pelayanan tingkat pertama (PPK-1) dapat berupa dokter umum atau dokter keluarga, dokter gigi, bidan praktek, puskesmas, balkesmas, maupun klinik yang dikontrak oleh bapel JPKM yang bersangkutan. Selanjutnya bila diperlukan akan dirujuk ke tingkat sekunder.2. Sekunder (PPK-2), yakni praktek dokter spesialis, kemudian dapat dilanjutkan ke tingkat tertier .3. Tertier ( PPK-3 ) yaitu pelayanan spesialistik di rumah sakit untuk pemeriksaan atau rawat inap.

Masyarakat memerlukan jaminan pemeliharaan kesehatan yang dibiayai dengan iuran bersama, karena :1. Biaya pemeliharaan kesehatan cenderung makin mahal seiring dengan perkembangan iptek dan pola penyakit degeneratif akibat penduduk yang menua.2. Pemeliharaan kesehatan memerlukan dana yang berkesinambungan.3. Tidak setiap orang mampu membiayai pemeliharaan kesehatannya sendiri, Sakit dan musibah dapat datang secara tiba-tiba.4. Pembiayaan pemeliharaan kesehatan yang dilakukan secara sendiri-sendiri cenderung lebih mahal dan tidak menjamin terpeliharanya kesehatan karena bersifat kuratif semata.5. Beban biaya perorangan dalam pemeliharaan kesehatan menjadi lebih ringan bila ditanggung bersama. Dana dari iuran bersama yang terkumpul pada JPKM dapat menjamin pemeliharaan kesehatan peserta.

Para pelaku jaminan kesehatan prabayar yang berdasarkan JPKM :1. Peserta Peserta yang mendaftarkan diri dalam satuan keluarga, kelompok atau unit organisasi, dengan membayar kepada bapel sejumlah iuran tertentu secara teratur untuk membiayai pemeliharaan kesehatannya.2. Pemberi Pelayanan Kesehatan ( PPK )PPK merupakan bagian dari jaringan pelayanan kesehatan terorganisir untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan berjenjang secara efektif dan efisien.3. Badan Penyelenggara JPKM ( Bapel JPKM )Bapel JPKM sebagai badan hukum yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan JPKM secara profesional menerapkan trias manajemen, meliputi manajemen kepesertaan, keuangan dan pemeliharaan kesehatan.4. PemerintahPemerintah sebagai (badan), pembina yang melaksanakan, fungsi untuk mengembangkan, membina dan mendorong penyelenggaraan JPKM.

Di antara ke empat pelaku tersebut terjadi hubungan yang saling menguntungkan dan berlaku penerapan jurus-jurus kendali biaya, kendali mutu pelayanan dan pemenuhan kebutuhan medis para peserta : dalam bentuk pelayanan kesehatan paripurna dan berjenjang.

Gambar 1. penjelasan pelaku jaminan kesehatan prabayar

Premi iuran Pembayaran Ikatan kerja / kontrak Pra-upayaSiklus jaga mutuPemantauan utilisasiPenanganan keluhan

B. Manfaat JPKM 1. Manfaat bagi Masyarakat :a. Masyarakat memperoleh pelayanan paripurna ( preventive, Promotive, Kuratif, rehabilitatif ) dan bermutu.b. Masyarakat mengeluarkan biaya yang ringan untuk kesehatan, karena azas usaha bersama dan kekeluargaan. JPKM memungkinkan terjadinya subsidi silang, dimana yang sehat membantu yang sakit, yang muda membantu yang tua/balita dan yang kaya membantu yang miskin.c. Masyarakat terlindung/terjamin dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan utamanya.d. Terjaminnya pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat.

2. Manfaat bagi PPK :a. PPK dapat merencanakan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif bagi peserta karena ditunjang sistem pembayaran dimuka (praupaya).b. PPK akan memperoleh balas jasa yang makin besar dengan makin terpeliharanya kesehatan peserta (konsumen).c. PPK dapat lebih meningkatkan prefesionalisme, kepuasan kerja dan mutu pelayanan.d. Sarana pelayanan tingkat primer, sekunder dan tertier, yang selama ini menerapkan tarif wajar akan mendapat pasokan dana lebih banyak apabila masyarakat telah ber JPKM dari tarif yang diberlakukan dalam JPKM.e. Sarana Pelayanan (terutama pada tingkat ke tiga) yang selama ini sudah mahal memang akan mengalami penurunan pasokan dana dari jasa pelayanan karena efisiensi dalam JPKM.

3. Manfaat bagi dunia usaha :a. Pemeliharaan kesehatan karyawan dapat terlaksana secara lebih efisien dan efektifb. Biaya pelayanan kesehatan dapat direncanakan secara tepat.c. Pembiayaan untuk pelayanan menjadi lebih efisien karena penerangan system pembayaran pra-upaya bagi jasa pelayanan kesehatan , dibandingkan dengan sistem klaim , ganti rugi atau Fee For service ( balas jasa pasca pelayanan ).d. Terjaminnya kesehatan karyawan yang pada gilirannya mendorong peningkatan produktivitas.e. Merupakan komoditi baru yang menjanjikan bagi dunia usaha yang akan menjadi Bapel.

4. Manfaat bagi Pemerintah / Pemda :a. Pemda memperoleh masyarakat yang sehat dan produktif dengan biaya yang berasal dari masyarakat sendiri.b. Subsidi pemerintah dapat dialokasikan kepada yang lebih memerlukan , utamanya bagi masyarakat miskin, Pembayaran pra-upaya dalam JPKM memakai perhitungan non subsidi, sehingga pemda dapat menyesuaikan tarif bagi masyarakat mampu.c. Pengeluaran pemda untuk membiayai bidang kesehatan dapat lebih efisien.

C. Tujuan JPKMJPKM bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui :1. Jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kebutuhan utama peserta yang berkesinambungan.2. Pelayanan kesehatan paripurna yang lebih bermutu dengan biaya yang hemat dan terkendali3. Pengembangan kemandirian masyarakat dalam membiayai pelayanan kesehatan yang diperlukannya.4. Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat.

D. Sasaran JPKM1. Karyawan perusahaan atau dunia usaha.2. Seluruh anggota keluarga atau masyarakat.3. Pelajar dan mahasiswa.4. Organisasi sosial dan kemasyarakatan.

E. Cara menjadi peserta JPKM1. Untuk menjadi peserta JPKM, sebaiknya dilakukan secara berkelompok untuk membangun solidaritas dan memudahkan administrasi dengan daya tawar yang tinggi.

2. Anggota suatu organisasi (perusahaan, sekolah/perguruan tinggi, kelompok pedagang, organisasi kemasyarakatan,organisasi kepemudaan, dll) dapat menjadi peserta secara berkelompok dengan menghubungi Bapel JPKM terdekat.3. Calon peserta wajib mengisi formulir isian dengan jujur dan jelas.4. Anggota JPKM membayar sejumlah iuran yang besarnya disepakati bersama atau disepakati antara Bapel dan Calon peserta melalui kelompoknya.5. Setiap peserta JPKM akan mendapatkan kartu identitas JPKM yang akan berlaku selama masa yang disepakati.6. Dengan menunjukkan kartu identitas JPKM tersebut, peserta dapat memeriksakan diri dan mendapat perawatan (jika dianggap perlu) sesuai dengan ketentuan di tempat-tempat Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang telah dikontrak oleh Bapel JPKM.7. Setiap anggota JPKM harus dapat mengerti dan memahami hak dan kewajibannya sebagai peserta JPKM.

F. Hak dan Kewajiban peserta JPKM1. Hak Peserta :a. Memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan paripurna yang berjenjang sesuai dengan kebutuhannya yang tertuang dalam paket pemeliharaan kesehatan dalam kontraknya dengan Bapel.b. Mendapat kartu peserta JPKM sebagai tanda identitas untuk memperoleh pelayanan di sarana kesehatan yang ditunjuk.c. Mengajukan keluhan dan memperoleh penyelesaian atas keluhan tersebut.d. Memberikan masukan atau pendapat untuk perbaikan penyelenggaraan JPKM.

2. Kewajiban Peserta :a. Membayar iuran dimuka secara teratur kepada Bapel JPKM.b. Mentaati segala ketentuan dan kesepakatan.c. Menandatangani kontrak.

G. Pemberi Pelayanan Kesehatan ( PPK )Pemberi Pelayanan Kesehatan ( PPK ) dalam JPKM adalah sarana kesehatan yang dikontrak oleh Badan Penyelenggara JPKM untuk melaksanakan pemeliharaan kesehatan peserta secara efektif dan efesien berdasarkan paket pemeliharaan kesehatan yang disepakati bersama.

Sarana Pemberi Pelayanan Kesehatan tersebut dapat berupa :1. Praktek dokter dan dokter gigi2. Klinik yang melakukan praktek dokter bersama, baik umum maupun spesialis.3. Bidan praktek.4. Puskesmas atau Puskesmas Pembantu.5. Balkesmas.6. Praktek dokter spesialis.7. Rumah Sakit Umum Pemerintah.8. Rumah Sakit Swasta.9. Rumah bersalin, dll

PPK berhak mendapatkan pembayaran praupaya dari Bapel JPKM , PPK berwajiban memberikan jasa pelayanan kepada peserta JPKM sesuai ketentuan. Peraturan mengenai pemberi pelayanan kesehatan tertuang dalam peraturan Menteri Kesehatan R I No.571/Menkes/Per/VII/1993, tentang penyelenggaraan program JPKM. Pengaturan tersebut meliputi hal-hal berikut:

1. PPK dilarang menarik pembayaran dari peserta sepanjang pelayanan yang diberikan sesuai dengan paket yang disepakati bersama ( pasal 27 )2. PPK tidak boleh menolak peserta yang membutuhkan pelayanan kesehatan 3. ( pasal 28 ).4. PPK dilarang menghentikan perawatan dalam suatu proses karena alasan administratif ( pasal 29 ).5. Peserta tidak perlu membayar sepanjang pelayanan sesuai dengan kesepakatan bersama yang tertuang dalam kontrak.

Untuk memperoleh pelayanan pada sarana kesehatan, peserta JPKM hanya perlu menunjukkan identitas kepesertaan JPKM yang masih berlaku, Pemberian Pelayanan Kesehatan ( PPK ) memeriksa dan menetapkan jenis pelayanan yang diberikan sesuai kebutuhan medis peserta.

Kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan oleh PPK adalah sebagai berikut :1. Pelayanan selesai karena peserta hanya membutuhkan konsultasi.2. PPK memberikan pengobatan kepada peserta JPKM.3. PPK memberikan rujukan ke rumah sakit, konsultasi dengan dokter spesialis atau jika diperlukan rawat inap di rumah sakit.4. PPK meminta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan rontgen, dan lain-lain yang dianggap perlu.

H. Badan Penyelenggara ( BapelJPKM )Badan Penyelenggara ( BapelJPKM ) adalah suatu badan hukum yang telah diberi izin operasional dari Menteri Kesehatan RI untuk menyelenggarakan pengelolaan JPKM Bapel JPKM dapat berbentuk koperasi, yayasan, perseroan terbatas, BUMN, BUMD, atau bentuk usaha lainnya yang memiliki izin usaha dibidang JPKM.I. Tugas dari Bapel JPKM adalah :1. Manajemen pemeliharaan kesehatan yang paripurna, terstruktur, bermutu dan berkesinambungan.2. Manajemen keuangan secara cermat.3. Manajemen Kepesertaan.4. Sistem Informasi Manajemen.

Bapel JPKM berhak atas imbalan jasa penyelenggaraan JPKM. Bapel JPKM wajib menyelenggarakan JPKM sesuai ketentuan yang berlaku sesuai dengan izin operasional yang diberikan. Data pemanfaatan pelayanan diperiksa oleh Bapeldengan telaah utilisasi (utilization review) untuk dapat melakukan pengendalian mutu atau pengendalian pembiayaan, sekaligus untuk melihat apakah pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan prosedur dan kontrak

J. Badan Pembina JPKM (BAPIM JPKM)Badan Pembina JPKM (BAPIM JPKM) adalah badan pemerintah yang melaksanakan fungsi pemerintah yang melaksanakan, seperti diatur dalam pasal 66 ayat 1 UU No . 23/1992 tentang kesehatan, yakni mengembangkan, membina serta mendorong penyelenggaraan JPKM. Anggota badan pembina terdiri dari wakil-wakil pemerintah umum dan jajaran kesehatan serta pihak-pihak terkait.

Bapim berkewajiban membina,mengembangkan serta mendorong ( termasuk mengawasi ) penyelenggaraan JPKM. Bapim berhak memperoleh semua data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan JPKM diwilayah kerjanya. BapimJPKM diharapkan aktif menjalin hubungan dengan Bapel JPKM, peserta dan PPK, untuk kemudian memberikan masukan kepada penentu kebijakan berdasarkan hasil pemantau, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan JPKM.

Sebagai suatu jaminan kesehatan yang efektif dan efisien, JPKM mengandung beberapa jurus yang harus diterapkan untuk memenuhi kebutuhan utama kesehatan peserta secara paripurna dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali 7 jurus dalam pelaksanaan JPKM yang menjamin efesiensi, efektivitas dan pemerataan pemeliharaan kesehatan dalam JPKM meliputi

1. Pembayaran iuran dimuka ke Badan Penyelenggara.Peserta JPKM membayar sejumlah iuran di muka secara teratur kepada Bapel, sehingga Bapel dapat mengetahui jumlah dana yang harus dikelolanya secara efisien untuk pemeliharaan kesehatan peserta.2. Pembayaran sejumlah dana dimuka oleh Bapel kepada PPKSehingga PPK tahu batas anggaran yang harus digunakan untuk merencanakan pemeliharaan kesehatanpeserta secara efisien dan efektif. Dapat digunakan beberapa cara seperti kapitasi, sistem anggaran.3. Pemeliharaan kesehatan paripurnamencakup upaya promotif/peningkatan kesehatan. Preventif, kuratif/pengobatan serta rehabilitatif/pemulihan kesehatan.4. Ikatan Kerjahubungan antara Bapel dan PPK dan antar Bapel dengan peserta diatur dengan ikatan kerja yang menata secara rinci dan jelas hak dan kewajiban masing-masing.5. Jaga mutu pelayanan kesehatanJaga mutu dilaksanakan oleh Bapel agar pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai kebutuhan dan standar profesi serta kaidah pengobatan rasional.6. Pemantauan pemanfaatan pelayananPemantauan ini perlu dilakukan untuk dapat melakukan penyesuaiankebutuhan medis peserta, mengetahui perkembangan epidemologi penyakit peserta dan pengendalian penggunaan pelayanan kesehatan oleh peserta.7. Penanganan keluhan dilaksanakan oleh Bapel dengan tujuan menjamin mutu dan stabilitas dalam menjalankan kegiatan JPKM.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanJPKM merupakan model jaminan kesehatan pra-bayar yang mutunya terjaga dan biayanya terkendali, JPKM dikelola oleh suatu badan penyelenggara ( bapel ) dengan menerapkan jaga mutu dan kendali biaya. Masyarakat yang ingin menjadi peserta/anggota mendaftarkan diri dalam kelompok-kelompok ke bapel dengan membayar iuran di muka. Peserta akan memperoleh pelayanan kesehatan paripurna dan berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama sebagai ujung tombak, yang memenuhi kebutuhan utama kesehatannya dengan mutu terjaga dan biaya terjangkau.

Dengan adanya JPKM di indonesia, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang sudah ada dengan membayar iuran dan dalam dasar azaz saling tolong menolong, mayarakat juga selain mendapatkan pelayanan kesehatan, juga mendapatkan promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif. Masyarakat indonesia agar bisa lebih sadar akan kesehatan di mulai dari individu, keluarga sampai lingkungan sekitarnya, dengan adanya jpkm masyarakat akan terjamin dalam segi kesehatan sesuai dengan kebutuhan, dan JPKM dapat memeratakan khususnya dibidang kesehatan sehingga masyarakat lebih sadar pentingnya hidup sehat, dan dapt meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3.2 SARANDengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan kita tentang JPKM, yang sangat berguna untuk kita dmana kita di tuntut untuk meningkatkan derajat kesahatan masyarakat Indonesia dengan program JPKM ini maka akan mempermudah kita menjangkau setiap lapisan masyarakat. Untuk para pembaca, setidaknya dapat mengetahui tentang JPKM, Manfaat JPKM, syarat-syarat untuk mengikuti JPKM, Tujuan JPKM, sasaran JPKM. Dan diharapkan agar dapat menyikapi makalah kami dan memberikan saran serta kritik untuk menyempurnakan makalah kami ini

DAFTAR PUSTAKAhttp://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/buku/mengapa%20perlu%20jpkm.pdfhttp://astaqauliyah.com/2006/01/jaminan-pemeliharaan-kesehatan-masyarakat-jpkm-pengertian-dan-pelaksanaannya/http://www.depkes.go.id/downloads/JPKM.pdfhttp://pustaka.unpad.ac.id/archives/25437/http://www.palu.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/07/perda-02-16.pdfhttp://acronyms.thefreedictionary.com/Jaminan+Pemeliharaan+Kesehatan+Masyarakat

Diposkan oleh Eben Maranatha Zalukhu di 07.50

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6501632836178799022&postID=7200646223247006152&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6501632836178799022&postID=7200646223247006152&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6501632836178799022&postID=7200646223247006152&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke Facebook

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6501632836178799022&postID=7200646223247006152&target=pinterest" \o "Bagikan ke Pinterest" \t "_blank" Bagikan ke Pinterestmenarik

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut

Cari Blog Ini

Top of Form

Bottom of Form

Top of Form

Bottom of Form

Mengenai Saya

Eben Maranatha Zalukhu Saya adalah seorang mahasiswa dari sekolah tinggi ilmu kesehatan immanuel bandung. Saya sekarang semester 8. Saya memiliki seorang kakak perempuan dan dua orang adik perempuan. Dan saya Lahir di sebuah keluarga kristen

Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

HYPERLINK "http://askep-ebenzalukhu.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-01T00:00:00%2B08:00&updated-max=2010-01-01T00:00:00%2B08:00&max-results=1" 2009 (1)

HYPERLINK "http://askep-ebenzalukhu.blogspot.com/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00%2B08:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00%2B08:00&max-results=14" 2010 (14)

HYPERLINK "http://askep-ebenzalukhu.blogspot.com/2010_03_01_archive.html" Maret (10)

HYPERLINK "http://askep-ebenzalukhu.blogspot.com/2010_09_01_archive.html" September (2)

HYPERLINK "http://askep-ebenzalukhu.blogspot.com/2010_10_01_archive.html" Oktober (2)

JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) Asuransi Kesehatan dan Manage Care

HYPERLINK "http://askep-ebenzalukhu.blogspot.com/search?updated-min=2011-01-01T00:00:00%2B08:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00%2B08:00&max-results=13" 2011 (13)

my picture

obout me

Eben Marnatha Zalukhu. Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

_1489402312.unknown