ASUHAN KEPERAWATAN

14
ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian A. Data Demografi Umur Jenis kelamin Ras dan etnik Penyakit ginjal umumnya di temukan pada laki-laki, umumnya penyakit congenital seperti polikistik terjadi pada usia 40-50 tahun. B. Riwayat Kesehatan Masa lalu a) Pernakah menderita penyakit hipertensi DM, gangguan kardiovaskuler, gangguan hormone, kangker dan arthritis. Penyakit-penyakit tersebut erat hubungannya dengan kelaianan ginjal. b) Adakah riwayat tumor ginjal, infeksi batu ginjal atau intervensi bedah urologi. c) Riwayat konsumsi obat yang mungkin mempengaruhi fungsi Contoh : antibiotic, vitamin dan mineral, laxative, analgosik, NSAID. C. Riwayat kesehatan keluarga Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit ginjal bawaan / keturunan D. Riwayat Diet

description

ASUHAN KEPERAWATAN

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATANPengkajianA. Data Demografi

Umur

Jenis kelamin

Ras dan etnik

Penyakit ginjal umumnya di temukan pada laki-laki, umumnya penyakit congenital seperti polikistik terjadi pada usia 40-50 tahun.

B. Riwayat Kesehatan Masa lalu

a) Pernakah menderita penyakit hipertensi DM, gangguan kardiovaskuler, gangguan hormone, kangker dan arthritis. Penyakit-penyakit tersebut erat hubungannya dengan kelaianan ginjal.b) Adakah riwayat tumor ginjal, infeksi batu ginjal atau intervensi bedah urologi.

c) Riwayat konsumsi obat yang mungkin mempengaruhi fungsi

Contoh : antibiotic, vitamin dan mineral, laxative, analgosik, NSAID.

C. Riwayat kesehatan keluarga

Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit ginjal bawaan / keturunan

D. Riwayat Diet

Perubahan selera makan di akibatkan mual dan muntah.

Frekuensi dan jumlah intake cairan. Jenis makanan

E. Setatus Sosisl Ekonomi

Tingkat pendidikan dan ekonomi mempengaruhi tindakan pengobatan, cepatnya penanganaan F. Riwayat Penyakit Sekarang

Bagaimana riwayat kencing :

Warna kencing, bau, konsistensi, adakah hematuria atau proteinnuria

Frekuensi kencing normal atau tidak

Bangun di malam hari untuk kencing

Terjadi penurunan atau peningkatan folume

Kesulitan kencing

Apayang di rasakan saat kencing : nyeri, sensasi terbakar

Adakah rasa nyeri

Bagaimana sifatnya : tejam, tumpul Lamanya

Sekala nyeri

Adakah pengaruh aktifitas

Adakah gejala keracunan urea

Anoreksia Mual dan muntah

Gatal-gatal

Kelemahan

Kelelahan

G. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan di lakukan mulai dari

Pemeriksaan dalam keadaan umum

Pemeriksaan keseluruhan system tubuh

Pemeriksaan yang difokuskan pada organ dan fungsi dari ginjal dan system perkemihan

Kaji warna kulit adakah warna kekuningan, adanya ekimosis dan perubahan warna kulit

Kaji adanya edema

Kaji adanya cairan di paru-paru

Kaji level kesadaran, proses memori, dan kewaspadaan Pemeriksaan Pada Ginjal, Ureter Dan Vesika Urinary.

a) Inspeksi

Priksa abdomen dan pinggang, posisikan dalam supine dan duduk. Kaji ketidak simetrisan atau perubahan warna di pinggang yang disebut area CVA ( costo vertebral angle). Area CVA terletak di bawah rusuk ke 12 dan tulang vertebral. Kaji uretra adakah sekresi, darah, caiaran purulenta, bagaimana keadaan kulit sekrotum adakah lesi atau iritasi. Gunakan sarung tangan saat memeriksa uretra.

b) Auskultasi

Kaji adanya bunyi bruit di daerah midclaviculas line. Bunyi bruit di hasilkan oleh perbandingan antara volume darah dan diameter arteri yang tidak seimbang.

c) Palpasi Kaji adanya distensi abdomen dan distensi kandung kemih

Kaji nyeri tekan di pinggang dan obdomen bawah, di mungkinkan terjadi kolik ginjal. Nyeri akan nyebar ke daerah skrotum atau labra

Palpasi ginjal memerlukan keahlian khusus dan ada teknik tersandiri karena ginjal terletak di dalam dan saat normal hanya ujung bawah saja yang teraba teknik polpasinya adalah dangan memposisikan supine, tempatkan tangan kanan di bawah rusuk dan tangan kiri di pinggang. Tangan yang di bawah mendorong keatas dan tangan yang di atas perut menulusuri ke daerah bawah tulang rusuk, saat itu klien harus menarik nafas dalam ginjal yang normal teraba rata dan lunak, jika membesar korna polikistik atau berbagai gangguan ginjal maka palpasi menimbulkan rasa tidak nyaman.d).

Perkusi Ketika terjadi distansi kandung kemih maka akan terdengar suara dulnes

H. Riwayat Psiko sosisl

Terjadi ganguan psikologis : Putus asa, marah, sedih, dan kecemasan.Kaji apakah terjadi gangguan body image, perasaan takut untuk berhubungan seksual dan takut mati.I. Pemeriksaan Penunjang

a) Tes darah

Serum tcreatinin

Normal pada pria 0,6-1,2 Mg / DL

Normal pada wanita 0,5-1,1 Mg/DL

Paling di butuhakan untuk menunjukan kelainan fungsi ginjal

Blood Urea Nitrogen Normalnya 10-20 Mg/DL.

Menunjukan jumlah sisa metabolisme di dalam darah

Rasio BUN dengan serum kreatinin

10 : 1 sampai dengan 20 : 1

menunjukan perfusi ginjal

b) Tes Urine Warna, bau, kekeruhan PH antara 5,5-6

Spesifik gravity

Glukosa (normalnya tidak ada)

Keton

Protein (normalnya 38, 5(C

perhatikan karakter urine, lapor jika keruh dan berbau busuk

hindari pemakaian alat dan atau kateterisasi pada saluran perkemihan

jika kangker uretral ada, pertahankan system gravitasi drein tertup

pantau dan lapor tanda dan gejala ISK, dan lakukan tindakan pencegahan ISK (lihat infeksi saluran kemih [ISK], hal. 545)

anjurkan bentuk dan nafas dalam

gunakan teknik cuci tangan yang baik, ajarkan dan anjurkan pasien untuk melakukan hal yang sama

instruksiskn pasien untuk menghindari orang terinfeksi lakukan tindakan pencegahan kerukan kulit anjurkan pasien untuk ambunasi dini

Hasil yang di harapkan / evaluasi

Suhu dan batasan normal, Bunyi nafas bersih, Urine berwarna kuning jernih sampai kuning sawo

4. Berduka yang berhubungan dengan kehalangan fungsi system organ utama, perubahan pola hidup, keputusan tidak mempunyai anak, dan prognosa yang mengancam hidup Barsifat sensitive terhadap perunahan dan batasan dalam pola hidup pasien

Anjurkan pasien untuk mengekspresikan perasaan frustrasi, marah takut dan ragu

Dengarkan pasein dengan aktif

Kaji perilaku dan dan tanda emosi terhadap kehilangan (menangkal, marah, menangis, tergantung, menarik, diri, tidak rela, dll)

Bersikap sabar dan empati terhadap perubahan pengalaman emosi pasien dan pengembangan mekanisme koping Buat batasan pada mekanisme koping maladaptive jika hal itu mengganggu kesehatan pasien

Dukung perilaku adaptif yang meningkatkan progresi dan resolusi ses kehilangan Dukung harapan yang realistic ; dan jawab pertanyaan dengan jujur, beri informasi yang di inginkan

Ajarkan dan ulangi penjelasan tentang penyakit dan penangannanya

Libatkan keluarga dan proses belajar

Anjurkan dan berikan konseling genetic

Hasil yang di harapkan / evaluasi

Mulai menerima proses kehilangan yang progresif di buktikan dengan mengekspresikan perasaan pada pemberi perawatan atau orang terdekat, Mmenggunakan sistem pendukungan dan mekanisme koping yang adaptif, Memenuhi rencana pengobatan, Berpatisipasi dalam aktivitas perawatan diri

5. Potensisl terhadap perubahan perfusi jaingan yang berhubungan dengan resiko krisis hipertensi

Pantau dan lapor tanda dan gejala krisis hipertensi tiap 8 jam (hipertensi, takikardia, kacau mental, penurunan tingkat kesadaran, sakit kepala, tinnitus, mual, kejang, disrithmia, cedera serebrovaskular [CSV])

Pantau TD dan Fj tiap 4 jam; lapor TD sistolik lebih besar dari 160 dan TD diastolic lebih besar dari 90 pada dokter

Kaji efektivitas pemberian obat antihipertensi pertahankan tempat tidur dengan posisi rendah dan pagar tempat tidur terpasangHasil yang di harapkan / evaluasi

Tanda fital setabil, Pasien sadar dan berorientasi tanpa tanda-tanda kejang atau CSV

6. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit dan perawatan di rumah seta evaluasi

Instruksikan pasen untuk mempertahankan diet dan pembatasan caiaran, berikan petujuk tertulis

Instruksikan pasin untuk mengoabservasi karakter urine tiap habis berkemih

Ajarkan untuk mencegah ISK

Instruksikan pasien untuk latihan yang dapat di leransi, merencanakan waktu istirahat dan tidur 6-8 jam / malam

Instruksikan pasien untuk menjaga agar tetap hangat dan kering

Ajakkan pasien untuk lapor gejala penyakit yang progresif Ajarkan pasien nama obat, dosis, jadwal pemberian, tujuan dan efek samping obat

Ajarkan pentingnya koseling genetik sebelum mempunyai anak

Instruksikan pasien untuk menghindari minum obat yang berlebih tanpa sepengetahuan dokter. Ajarkan pentingnya rawat jalan terus menerus. Hasil yang di harapkan / evaluasi

Pasien memmatuhi rencana pengobatan dan berpatisipasi dalam aktivitas perawatan diri, Pasien dan atau orang terdekat mengungkapkan gejala yang harus di laporkan pada dokter, perawatan di rumah dan instruksi evaluasi.Daftar PustakaAlatas Husein, 2002, Buku Ajar Neurologi Anak. Ikatan Dokter Anak. Indonesia. Jakarta.Caspenito Lj, 1998, Dragnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klisis, EGC, Jakarta.

Ignatavicius DD, 1991, Medrcal Surgrcal Nursing Edition, WB, Saunders, Phrladelpra. USA.Soeparman, 1990, Ilmu Penyakit Dalam II. Balai Penerbit, FKUI. Jakarta.

Tueker S.M dkk, 1998, Standar Perawatan Pasien, Proses Keperawatan dan Evaluasi, EGC, Jakarta._1141998600.unknown