ASUHAN KEPERAWATAN

14
ASUHAN KEPERAWATAN TUBERKULOSIS (TB) 2.1 Pengkajian Data yang dikumpulkan akan bergantung pada letak, keparahan, durasi patologi. 2.1.1 Riwayat kesehatan yang berhubungan dengan faktor resiko, keadaan biopsiko-sosio-spiritual 2.1.2 Aktivitas / istirahat Gejala : Kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelelahan umum, dan kaku Nafas pendek karena kerja dengan pengerahan tenaga Sulit tidur dengan demam/keringat malam Mimpi buruk. Tanda : Takikardi, Takipnea/dispnea pada kerja Kelelahan otot, nyeri dan sesak (tahap lanjut). 2.1.3 Integritas Ego Gejala : Faktor stress baru atau lama Masalah keuangan atau rumah Perasaan tidak berdaya/tak ada harapan, putus asa Perasaan butuh pertolongan, cemas. Tanda : Menyangkal Ansietas, ketakutan, mudah terangsang. 2.1.4 Eliminasi

description

ok

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATANTUBERKULOSIS (TB)

2.1PengkajianData yang dikumpulkan akan bergantung pada letak, keparahan, durasi patologi.2.1.1Riwayat kesehatan yang berhubungan dengan faktor resiko, keadaan biopsiko-sosio-spiritual2.1.2Aktivitas / istirahatGejala:Kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelelahan umum, dan kakuNafas pendek karena kerja dengan pengerahan tenagaSulit tidur dengan demam/keringat malamMimpi buruk.Tanda:Takikardi, Takipnea/dispnea pada kerjaKelelahan otot, nyeri dan sesak (tahap lanjut). 2.1.3Integritas EgoGejala:Faktor stress baru atau lamaMasalah keuangan atau rumahPerasaan tidak berdaya/tak ada harapan, putus asaPerasaan butuh pertolongan, cemas.Tanda:MenyangkalAnsietas, ketakutan, mudah terangsang.2.1.4EliminasiGejala:perubahan pola berkemih, distensi abdomen2.1.5Makanan / CairanGejala:Kehilangan nafsu makan,Tak dapat mencerna,Penurunan berat badan. Tanda:Turgor kulit buruk, keringat/kulit bersisikKehilangan otot/hilang lemak subkutan.2.1.6Nyeri / kenyamananGejala:Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.Tanda:Berhati-hati pada area yang sakitPerilaku distraksi, gelisah.2.1.7PernafasanGejala:Batuk produktif atau tidak produktifNafas pendekRiwayat tuberkulosis/terpajan pada individu terinfeksi. Tanda:Peningkatan frekuensi pernafasan (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru dan pleura)2.1.8 KeamananGejala:Adanya kondisi imunosupresi (penekanan imun) contoh: kanker, AIDS, HIV positif.Tanda:Demam rendah atau sakit panas akut.2.1.9 Interaksi SosialGejala:Perasaan terisolasi/penolakan karena penyakit menularPerubahan pola biasa dalam tanggung jawab/perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran.2.1.10 Penyuluhan / PembelajaranGejala:Riwayat keluarga TBKetidakmampuan umum/status kesehatan burukGagal untuk membaik/kambuhnya TBTidak berpartisipasi dalam terapi

2.2 Diagnosa Keperawatan 1. Kebersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental/darah2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.3. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan produksi spuntum/batuk, dyspnea atau anoreksia4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer, penurunan geraan silia, stasis dari sekresi.5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, terapi dan pencegahan berhubungan dengan infornmasi kurang / tidak akurat.

Analisa data No DataEtiologiMasalah

1.S : pasien mengatakan sulit bernafas bila dahak tidak bisa dikeluarkanO : Terdengar suara ronchi pada lapang paru kanan dan kiri RR : 28x/menit

Akumulasi sekret pada bronkus

Bersihin jalan nafas tidak efektif

2.S:Klien mengatakan sesak bertambah jika beraktivitasO: Klien dimandikan oleh keluarga dan perawat TTV : RR : 28x/menit Terpasang O2 5 1t/mnt SaO2 93%

Insufisiensi O2Intoleransi aktifitas

3.S : -O : Batuk berdahak Hasil foto thorak TB Paru duplet AL 3,52 ribu/mmk BTA -, Kandida +

Menetapnya sekret pada bronkusResiko infeksi pada bronkus

2.3Diagnosa dan intervensi keperawatan1. Bersihkan jalan nafasDiagnosa KeperawatanTujuan & Kriteria HasilIntervensiRasional

Bersihkan jalan napas tak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret pada bronkus ditandai denganS : Klien mengatakan sulit bernafas bila dahak tidak bisa dikeluarkanO : Terdengar suara ronchi pada lapang paru kanan dan kiri RR : 28x/mnt Pasien batuk berdahak

Tujuan : Kebersihan jalan nafas efektifKriteria Hasil:1. Mencari posisi yang nyaman yang memudahkan peningkatan pertukaran udara.2. Mendemontrasikan batuk efektif3. Menyatakan strategi untuk menurunkan kekentalan sekresi.4. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam dengan kriteria :a. Tidak sesak nafasb. RR : 16-24x/mntc. Suara vesikuler pada lapang parud. Tidak terdapat sekret

1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan gerakan dada.2. Atur posisi semi fowler3. Melatih untuk batuk efektif4. Berikan obat sesuai indikasi OBH 3 X 2 cth 1. Takipnea, pernafasan dangkal, gerakan dada tidak simetris karena jalan nafas terganggu2. Meningkatkan ekspansi parui dengan bantuan gaya grtavitasi bumi3. Mengeluarkan dahak yang meningkatkan bersihan jalan napas4. Ekspektoran gangguan batuk disertai dahak yang berlebih

2. Intoleransi aktifitas DIAGNOSA KEPERAWATANTUJUAN & KRITERIA HASILINTERVENSIRASIONAL

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan insufisiensi O2 ditandai dengan S : Klien mengatakan sesak bertambah jika beraktivitasO : Klien dimandikan oleh keluarga dan perawatRR : 28x/mntTerasang O2 5 1t/mntSaO2 93 %

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, klien berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleran.Kriteria hasil:S:Klien mampu mengidentifikasi faktor menurunnya toleransi aktivitasO: TTV dalam batas normal: `1. Observasi tingkat toleransi dalam beraktivitas2. Anjurkan relaksasi3. Anjurkan beristirahat bila ada keluhan seseg nafas4. Bantu klien beraktivitas5. Anjurkan keluarga untuk membantu aktivitas klien

1. Menentukan intervensi selanjutnya

Mengurangi ketidaktoleransian klienMencegah kekurangan O2

Memenuhi kebutuhan klienMeningkatkan peran serta keluarga

3. Resiko infeksiDIAGNOSA KEPERAWATANTUJUAN & KRITERIA HASILINTERVENSIRASIONAL

Resiko infeksi pada bronkus berhubungan dengan menetapnya sekret pada bronkusS : -O : Batuk berdahak Hasil foto thorak TB Paru duplet AL 3,52 ribu/mmk BTA -, Kandida

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam infeksi tidak terjadi dengan kriteria Suhu 36,5C 37,5C Tidak terdapat tanda-tanda infeksi Pemeriksaan kultur negatif

1. Pertahankan tanda vital2. Pantau tanda - tanda infeksi observasi warna, karakteristik, bau sputum3. Latih pasien batuk efektif4. kolaborasi pemeriksaan laboratorium

1. Peningkatan suhu merupakan salah satu tanda terjadi infeksi2. Sekret berbau, warna kuning / kehijauan menunjukkkan adanya infeksi3. Mengeluarkan dahak yang meningkatkan bersihan jalan napas4. Mengetahui lebih dini jika terjadi infeksi

2.4 EVALUASIDiagnoseEvaluasi

1Kebersihan jalan napas efektif, dengan kriteria evaluasi : Mempertahankan jalan napas pasien Mengeluarkan sekret tanpa bantuan Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki kebersihan jalan napas Berpartisipasi dalam program pengobatan sesuai kondisi Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat

2Pertukaran gas efektif dengam kriteria evaluasi : Melaporkan tidak terjadi dispnea Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam rentang normal Bebas dar gejala distress pernapasan

3Kebutuhan nutrisi adekuat, dengan kriteria evaluasi: Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi Melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang tepat

4Nyeri dapat berkurang atau terkontrol dengan kriteria evaluasi: Menyatakan nyeri berkurang atau terkontrol Pasien tampak rileks

5 Suhu tubuh kembali normal dengan kriteria evaluasi: Suhu tubuh 36C-37C

6Pasien mampu melakukan aktivitas dalam batas yang ditoleransi terhadap aktivitas evaluasi Melaporkan atau menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang dapat diukur dengan adanya dispnea, kelemahan berlebihan, dan tanda vital dalam rentan normal

7

Tingkat pengetahuan pasien meningkat, dengan kriteria evaluasi: Menyatakan pemahaman proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan Melakukan perubahan perilaku dan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan menurunkan resiko pengaktifan ulang luberkulosis paru. Mengidentifikasi gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi Menerima perawatan kesehatan adekuat.

8

Tidak terjadi penyebaran/aktivitas ulang infeksi dengan kriteria evaluasi: Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko penyebaran infeksi. Menunjukkan/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan yang aman.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta.Masjoer, Arief (2000). Kapita Selecta Kedokteran, edisi 2. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Masjoer, Arief (2000). Kapita Selecta Kedokteran, edisi 3. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Brunner dan Sudarth, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Vol-2), EGC: Jakarta.Kesehatan Republik Indonesia, (2006). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis : Jakarta.