ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26...

92
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 TAHUN P 2 A 0 DENGAN ENGORGEMENT DI BPM DYAH SUMARMO TANJUNGSARI BANYUDONO BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Endah Ayu Bintari NIM B12 072 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 TAHUN

P2 A0 DENGAN ENGORGEMENT DI BPM DYAH SUMARMO

TANJUNGSARI BANYUDONO BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Endah Ayu Bintari

NIM B12 072

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 TAHUN

P2 A0 DENGAN ENGORGEMENT DI BPM DYAH SUMARMO

TANJUNGSARI BANYUDONO BOYOLALI

TAHUN 2015

Diajukan oleh :

Endah Ayu Bintari

NIM B12072

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal………………

Pembimbing

Hutari Puji Astuti S.SiT.,M.Kes

NIK.200580012

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 TAHUN

P2 A0 DENGAN ENGORGEMENT DI BPM DYAH SUMARMO

TANJUNGSARI BANYUDONO BOYOLALI

Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh :

Endah Ayu Bintari

NIM B12072

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

Pada Tanggal…………………

PENGUJI I PENGUJI II

Deny Eka W SST.,M.Kes Hutari Puji Astuti S.SiT.,M.Kes

NIK 201188075 NIK.200580012

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka.Prodi DII Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny.N umur 26 Tahun

P2A0 dengan Engorgement di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari Banyudono

Boyolali Tahun 2015”Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny.N umur 26 Tahun P2

A0 dengan Engorgement di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari Banyudono

Boyolali Tahun 2015”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D

III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari S.ST selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Hutari Puji Astuti S.SiT., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Dyah Sumarmo selaku pimpinan BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari

Banyudono Boyolali yang telah bersedia memberikan ijin dalam pelaksanaan

penelitian.

5. Ny.N selaku pasien yang dengan sukarela memberikan informasi tentang

keadaan dirinya, sehingga dapat membantu dalam kelancaran dan

kelengkapan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Seluruh dosen dan staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 4 Juni 2015

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Endah Ayu Bintari

B12 072

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 TAHUN

P2 A0 DENGAN ENGORGEMENT DI BPM DYAH SUMARMO

TANJUNGSARI BANYUDONO BOYOLALI

xi + 79 halaman + 14 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Masa nifas membutuhkan pengawasan dan perawatan agar

tidak terjadi komplikasi misalnya engorgement dimana ibu merasa nyeri pada

payudaranya sehingga dapat mengganggu rasa nyaman ibu. Data AKI tahun 2012

terdapat 359 per 100.000 kelahiran hidup, dan 57,93% nya terjadi pada masa

nifas. Data angka kejadian kasus ibu nifas dengan engorgement di BPM Dyah

Sumarmo Tanjungsari Banyudono Boyolali pada bulan Januari 2014 hingga bulan

September 2014 terdapat 3 kasus (3,09%).

Tujuan Studi Kasus : Mampu memberikan asuhan kebidanan ibu nifas pada

Ny.N umur 26 tahun P2A0 dengan engorgement di BPM Dyah Sumarmo

Tanjungsari, Banyudono, Boyolali dengan manajemen 7 langkah varney.

Jenis Studi Kasus : Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah

deskriptif. Studi kasus dilakukan di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari Banyudono

Boyolali pada Ny.N umur 26 tahun P2A0 dengan engorgement,menggunakan

format asuhan kebidanan pada ibu nifas menurut manajemen kebidanan varney

dan dilaksanakan pada tanggal 26- 29 Desember 2014. Teknik pengumpulan data

melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi

kepustakaan.

Hasil Studi Kasus : Setelah 3 hari diberikan terapi amoxicillin, paracetamol, ctm,

perawatan payudara dan menyusui bayi dengan baik dan benar didapatkan hasil

masalah teratasi, kecemasan ibu tidak ada, panas ibu turun, rasa nyeri dan

bengkak hilang, laktasi menjadi lancar, ibu dapat menyusui bayinya dengan lancar

dan engorgement sudah teratasi.

Kesimpulan : Kesimpulan dari hasil penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bahwa

engorgement dapat diatasi dengan penanganan yang tepat yaitu terapi amoxicillin,

paracetamol, ctm, perawatan payudara, dan menyusui bayinya dengan baik dan

benar sehingga ASI dapat keluar dengan lancar dan engorgement sudah teratasi.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Nifas, Engorgement.

Kepustakaan : 24 literatur (Tahun 2007-2014)

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

vii

MOTTO

v Jika anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik dan

rasa takut bukanlah untuk dikmati, tetapi untuk dihadapi ( Penulis)

v Membantu anak- anak bertumbuh, membantu keluarga bertumbuh,

membantu masyarakat bertumbuh, distu juga kebahagian bertumbuh

( Franklin P. Jones)

v Obat adalah sebuah seni, karunia dari alam, peraturan bagi pasien, dan

mempunyai prinsip tindakan dan alasan pada setiap kasus

(Plato – Filsof Yunani)

v Jadilah yang terbaik untuk diri sendiri, orang yang kita sayangi dan orang

lain (Bung Karno)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini peulis persembahkan :

v Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas segala doa restunya dan cinta

kasihnya selama ini.

v Kakak tercinta yang selalu memberikan support setiap langkahku.

v Dosen Pembimbing Ibu Hutari Puji Astuti S.SiT., M.Kes terima kasih

atas segala bimbingannya, dari awal hingga akhir dalam pembuatan tugas

akhir Karya Tulis Ilmiah.

v Teman- teman (Ririn, diyas, sundari, atika, yekti) dan teman-teman

senasib seperjuangan lainnya yang telaha berpartisipasi dalam pembuatan

karya tulis ilmiah ini.

v Almamater tercinta.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Endah Ayu Bintari

Tempat/ Tanggal Lahir : Boyolali, 06 Januari 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Klego, RT 04/01, Klego, Boyolali.

Riwayat Pendidikan

1. SDN 01 KLEGO LULUS TAHUN 2006

2. SMPN 01 KLEGO LULUS TAHUN 2009

3. SMAN 01 SIMO, BOYOLALI LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Angkatan 2012/2013

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN. ......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN. .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI ....................................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

CURICULUM VITAE ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 3

C. Tujuan Studi Kasus ................................................................ 3

1. Umum.............................................................................. 3

2. Khusus ............................................................................. 4

D. Manfaat Studi Kasus ............................................................. 5

E. Keaslian Studi Kasus.............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ............................................................................ 8

1. Masa Nifas ...................................................................... 8

2. Engorgement ................................................................... 17

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................. 20

1. Pengertian........................................................................ 20

2. Manajemen Kebidanan dan 7 Langkah Varney .............. . 20

3. Data Perkembangan . ...................................................... 36

C. Landasan Hukum ................................................................... 37

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

x

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi .............................................................................. 38

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 38

C. Subjek Studi kasus ................................................................. 38

D. Waktu Studi Kasus ................................................................. 39

E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 39

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 39

G. Alat- alat Yang Dibutuhkan ................................................... 43

H. Jadwal Studi Kasus ................................................................ 44

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ....................................................................... 45

1. Pengkajian data.................................................................. 45

2. Interpretasi data ................................................................. 57

3. Diagnosa potensial ............................................................ 59

4. Antisipasi/ Tindakan segera .............................................. 59

5. Perencanaan ....................................................................... 59

6. Pelaksanaan ....................................................................... 60

7. Evaluasi ............................................................................. 61

B. Pembahasan ............................................................................ 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 77

B. Saran ....................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Studi Kasus

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Pasien

Lampiran 7. Surat Persetujuan Pasien

Lampiran 8. Format ASKEB

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. SAP Perawatan Payudara

Lampiran 11. SAP Cara Menyusui yang Baik dan Benar

Lampiran 12. SAP Gizi Ibu Menyusui

Lampiran 13. Dokumentasi Studi Kasus

Lampiran 14. Lembar Konsultasi

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

B. Latar Belakang

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun

2012 AKI mencapai 359 per 100.000 kelahiran. Millenium Development

Goals (MDG’s) tahun 2015 memiliki target pencapaian AKI 102/100.000

kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Penyebab utama AKI berupa perdarahan

60 % (343.000 orang), infeksi 25% (143.250 orang), Gestosis 15% (885.595

orang), dan penyebab lainnya 5% (28.650 orang) (Manuaba, 2007).

Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan

laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup,

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011

sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu terjadi pada

waktu hamil 24,74 %, waktu persalinan 17,33% terjadi pada waktu nifas

57,93% (Dinkes Jateng, 2012).

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Daerah, Angka kematian ibu

melahirkan di Boyolali masih cukup tinggi, mencapai angka 110/100.000

kelahiran hidup. Begitu pula dengan angka kematian bayi yang tercatat

mencapai 16/1000 kelahiran hidup. Dengan masih banyaknya kasus tersebut

Boyolali menempati peringkat ke-16 dari 45 kabupaten/kota di Jawa Tengah

(Dinkes Jateng, 2012).

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

2

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta

keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

semula(sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu

(Sulistyawati, 2009). Masalah menyusui pada umumnya terjadi dalam dua

minggu pertama masa nifas, pada masa ini pengawasan dan perhatian petugas

kesehatan sangat diperlukan agar masalah menyusui dapat segera

ditanggulangi, sehingga tidak menjadi penyulit atau menyebabkan kegagalan

menyusui (Saleha, 2009).

Pembengkakan payudara terjadi karena ASI tidak dihisap oleh bayi

secara adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada system duktus yang

mengakibatkan terjadinya pembengkakan. Payudara bengkak sering terjadi

pada hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan. Statis pembuluh darah

dan limfe akan mengakibatkan tekanan intraduktural, yang mempengaruhi

berbagai segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara

meningkat. Akibatnya, payudara sering terasa penuh, tegang dan nyeri.

Selanjutnya, diikuti penurunan produksi ASI dan penurunan reflex let down.

Bra/kutang yang ketat juga dapat menyebabkan engorgement segmental,

demikian pula puting yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada

duktus. Pencegahan yang dapat ibu lakukan yaitu susukan bayi segera setelah

lahir, susukan bayi tanpa jadwal, keluarkan ASI dengan tangan atau pompa,

bila produksi ASI melebihi kebutuhan bayi, melakukan perawatan pasca

persalinan secara teratur (Saleha, 2009).

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

3

Berdasarkan data Studi Pendahuluan didapatkan dari data rekam

medis di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari, Banyudono, Boyolali pada bulan

Januari 2014 hingga bulan September 2014 jumlah seluruh ibu nifas adalah

97 orang, ibu nifas normal adalah 64 orang (66%), ibu nifas dengan

perdarahan pervaginam 8 orang (8,3%), ibu nifas dengan anemia ringan 18

orang (18,55%), ibu nifas dengan engorgement 3 orang(3,09%) dan ibu nifas

dengan bendungan ASI 4 orang (4,12%). Berdasarkan data tersebut maka

penulis tertarik untuk melakukan studi kasus yang berjudul ”Asuhan

Kebidanan Ibu Nifas pada Ny.N umur 26 tahun P2A0 dengan Engorgement di

BPM Dyah Sumarmo, Tanjungsari, Banyudono, Boyolali”.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana

penanganan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. N umur 26 tahun P2A0

dengan Engorgement di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari, Bayudono,

Boyolali dengan Pendekatan Manajemen Varney?”.

D. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

a. Penulis :

Mampu memberikan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. N umur

26 tahun P2A0 dengan engorgement di BPM Dyah Sumarmo

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

4

Tanjungsari, Banyudono, Boyolali dengan manajemen 7 langkah

varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian (data subyektif dan obyektif) pada ibu

nifas Ny.N umur 26 tahun P2A2 dengan engorgement di BPM

Dyah Sumarmo Tanjungsari, Bayudono, Bayolali

2) Menginterpretasi data (dignosa kebidanan, masalah dan

kebutuhan) pada ibu nifas Ny.N umur 26 tahun P2A0 dengan

engorgement di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari, Banyudono,

Boyolali

3) Menentukan diagnose potensial yang timbul pada ibu nifas

Ny.N umur 26 tahun P2A0 dengan engorgement di BPM Dyah

Sumarmo Tanjungsari, Banyudono, Boyolali

4) Melakukan tindakan segera pada ibu nifas Ny.N umur 26 tahun

P2A0 dengan engorgement di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari,

Banyudono, Boyolali

5) Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada ibu nifas Ny.N

umur 26 tahun P2A0 dengan engorgement di BPM Dyah

Sumarmo Tanjungsari, Banyudono, Boyolali

6) Melaksanakan perencanaan pada ibu nifas Ny.N umur 26 tahun

P2A0 dengan engorgement di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari,

Banyudono, Boyolali

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

5

7) Melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan pada ibu nifas

Ny.N umur 26 tahun P2A0 dengan engorgement di BPM Dyah

Sumarmo Tanjungsari, Banyudono, Boyolali

b. Mampu membandingkan kesenjangan antara teori dan kasus dalam

asuhan kebidanan Ibu nifas Ny.N umur 26 tahun P2A0 dengan

engorgement di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari, Banyudono,

Boyolali

E. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penulis dalam

memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan engorgement.

2. Bagi profesi

Dapat memberikan masukan kepada tenaga kerja lainnya dalam

melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan engorgement.

3. Bagi Institusi

a. BPM

Sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan

kebidanan pada ibu nifas dengan engorgement.

b. Pendidikan

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya

asuhan kebidanan pada engorgement dan sebagai bahan referensi

diperpustakaan.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

6

F. Keasliaan Studi Kasus

Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa dengan

penelitian yang akan dilakukan diantaranya :

1. Ida Etika (2009), STIKes Ngudi Waluyo Ungaran dengan judul ”Asuhan

Kebidanan pada Ibu Nifas Hari ke 7 pada Ny.S P1A0 dengan

Engorgement di BPS Ny. Pujiati Kandangan Temanggung. Engorgement

terjadi karena ibu menyusui yang salah dan kelenjar yang tidak

dikosongkan. Asuhan kebidanan yang diberikan adalah susui bayinya

tanpa dijadwal(on demand), breast care, mengajari ibu tekhnik menyusui

yang benar dan terapi paracetamol 3×500 mg (10 tablet) dan amoxilin

3×500 mg (10 tablet) peroral. Hasilnya menunjukan bahwa setelah

dilakukan asuhan tersebut, keadaan ibu baik dan payudara sudah tidak

bengkak lagi.

Perbedaaan antara kasus yang dulu dengan sekarang adalah pada

lokasi, subyek, waktu pengambilan kasus dan terapi obat

chlorpheniramine maleat 3×4 mg (10 tablet).

2. Sri Astuti (2013), STIKes Kapuas Raya Jl.Dr. Wahidin Sudirohusodo

Sintang dengan judul ”Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny.Y P1A0

dengan Pembengkakan payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Ade

Mohammad Djoen Sintang”. Pembengkakan payudara terjadi karena

pada ibu tidak menyusui bayinya kelenjar yang tidak dikosongkan.

Asuhan kebidanan yang diberikan adalah menyusui bayinya secara on

demand dan melakukan perawatan payudara. Terapai analgetik dan

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

7

antibiotik yaitu paracetamol 3×500mg (10 tablet), amoxilin 3×500mg (10

tablet), chlorpheniramine maleat 3×4 mg (10 tablet). Hasilnya

menunjukkan bahwa setelah diberi asuhan tersebut, masalah teratasi

keadaan ibu baik, payudara sudah tidak bengkak lagi, dan ASI keluar

lancar.

Perbedaaan antara kasus yang dulu dengan sekarang adalah pada

lokasi, subyek, waktu pengambilan kasus.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI MEDIS

1. Masa Nifas

a. Pengertian

Masa nifas (puerperenium) adalah masa yang dimulai

setelah plasenta keluar dan berakhir ketia alat-alat kandungan

kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil)

(Sulistyawati, 2009).

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah

lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan

(Nugroho, dkk. 2014).

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran

bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan

kembali orang kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu

kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).

b. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), Tujuan asuhan masa

nifas normal dibagi menjadi dua yaitu:

1) Tujuan umum

Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal

mengasuh anak.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

9

2) Tujuan khusus

a) Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun

psikologinya

b) Melaksnakan skirining yang komprehensif, mendeteksi

masalah, mengobati/merujuk bila terjadi komplikasi pada

ibu dan bayinya

c) Memberikan pendidikan kesehatan,tentang Perawatan

kesehtan diri, Nutrisi, KB, Menyusui, Pemberian Imunisasi

dan perawatan bayi sehat

d) Memberikan pelayanan keluarga berencana.

c. Tahapan Masa Nifas

Menurut Marmi (2014), Masa nifas terbagi menjadi tiga

tahapan,yaitu :

1) Puerperenium dini

Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri

dan berjalan-jalan.

2) Puerperenium intermedial

Suatu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ reproduksi

selama kurang lebih enam sampai delapan minggu.

3) Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam

keadaan sempurna terutama ibu apabila ibu selama hamil atau

waktu persalinan mengalami komplikasi.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

10

d. Kunjungan Masa Nifas

Menurut Vivian (2011), kunjungan masa nifas dilakukan paling

sedikit empat kali kujungan:

1) 6-8 jam setelah persalinan.

a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan, rujuk

bila pendarahan berlanjut.

c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota

keluargabagaimana mencegah pendarahan masa nifas

karena atonia uteri.

d) Pemberian ASI awal.

e) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

f) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

g) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.

2) 6 hari setelah persalinan

a) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus

berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada

perdarahan abnormal, tidak ada bau.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan

pendarahan abnormal.

c) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan

istirahat.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

11

d) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi

dan tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat

bayi sehari-hari.

3) 2 minggu setelah persalinan.

Memastikan rahim sudah kembali normal dengan mengukur dan

meraba bagian rahim

4) 6 minggu setelah persalinan

a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia

atau bayi alami

b) Memberikan konseling untuk KB secara dini.

e. Perubahan Sistem Reproduksi pada Masa Nifas

Menurut Marmi (2014), perubahan sistem reproduksi pada masa

nifas, antara lain :

1) Involusi Uterus

Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses

dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot

60 gram.

2) Involusi Tempat Plasenta

Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan

permukaan kasar, tidak rat dan kira-kira sebesar telapak tangan,

pada akhir Minggu kedua hanya sebesar 3-4 cm, dan pada akhir

nifas 1-2 cm.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

12

3) Perubahan Ligamen

Ligamen-ligamen dan diafragma pelcis serta fasia yang

merenggang sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir,

berangsur-angsur menciut kembali seperti sedia kala.

4) Lochea

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas.

Macam-macam lochea :

a) Lochea rubra (cruenta)

Warnanya merah kehitaman terdiri dari sel desidua, verniks

caseosa, rambut lanugo, sisa mekoneum dan sisa darah,

muncul pada hari 1-3 postpartum.

b) Lochea sanguinolenta

Warnanya putih bercampur merah berisi sisa darah

bercampur lendir yang keluar pada hari ke 3-7 postpartum.

c) Lochea serosa

Berwarna kekuningan atau kecoklatan lebih sedikit darah

dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan

robekan laserasi plasenta, pada hari ke 7-14 postpartum.

d) Lochea alba

Cairan putih mengandung leukosit, selaput lender serviks

dan serabut jaringan yang mati, pada hari ›14.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

13

5) Perubahan pada vulva,vagina dan perineum

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang

sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa

hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap

berada dalam keadaan kendur (Marmi, 2014).

f. Masalah yang sering muncul dalam pemberian ASI

Menurut Marmi (2014), ada beberpa masalah yang sering muncul

dalam pemberian ASI diantaranya sebagai berikut :

1) Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada payudara.mastitis ini dapat

terjadi kapan saja sepanjang periode menyususui, tapi paling

sering terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran.

2) Abses payudara

Abses payudara berbeda dengan mastitis. Abses payudara terjadi

apabila mastitis tidak tertangani dengan baik, sehingga

memperbaiki infeksi.

3) Puting susu lecet

Puting susu lecet dapat disebabkan trauma pada puting susu saat

menyusui, selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukan

celah-celah. Retakan pada puting susu dapat kembali pada 48

jam.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

14

4) Saluran susu tersumbat

Penyebab :

a) Air susu mengental hingga menyumbat lumen saluran. Hal

ini terjadi sebagai akibat air susu jarang di keluarkan

b) Adanya penekanan saluran air susu dari luar

c) Pemakaian bra yang terlalu ketat

5) Putting susu nyeri

Putting susu nyeri disebabkan oleh kesalahan dalam teknik

menyusui, yaitu bayi tidak menyusu sampai kalang payudara,

moniliasis pada mulut bayi yang menular pada putting susu ibu

(Wulandari, 2011).

g. Perubahan Fisiologis pada Tanda-tanda Vital

Menurut Anggraini (2010) pada masa nifas tanda-tanda vital yang

harus dikaji antara lain :

1) Suhu Badan

Satu hari (24jam) postpartum suhu badan akan naik sdikit

(37,50C-38

0C) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan,

kehilangan cairan dan kelelahan.

2) Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit,

pasca persalinan denyut nadi dapat meningkat menjadi

bradikardi melebihi 100 kali permenit.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

15

3) Tekanan darah

Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan

rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan.

4) Pernafasan

Frekwensi penafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24

kali per menit, pada ibu post partum umumnya pernafasan

lambat atau normal (Marmi, 2014).

h. Kebutuhan dasar Ibu Nifas

1) Nutrisi dan Cairan

Nutrisi yang dikomsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan

mengandung cukup kalori yang berfungsi untuk proses

metabolism tubuh (Maritalia, 2012).

2) Ambulasi

Ambulasi dini (early ambulation) adalah kebijakan untuk

selekas mungkin membimbing ibu keluar dari tempat tidurnya

dan membimbingnya selekas mungkin berjalan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

3) Eliminasi

a) BAK

BAK normal bila dapat BAK spontan setiap 3-4 jam.

b) BAB

Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari post partum

(Marmi, 2014).

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

16

4) Personal Hygiene

Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.

Anjurkan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya 2 kali

sehari.

5) Istirahat/Tidur

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mencegah

kelelahan yang berlebihan.

6) Senam Nifas

Senam nifas merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan

kondisi tubuh ibu dan keadaan ibu secara fsiologis maupun

psikologis (Marmi, 2014).

i. Tanda-tanda posisi bayi menyusu dengan baik.

Menurut Marmi (2014), tanda-tanda posisi bayi menyusu dengan

baik yaitu :

1) Tubuh bagaian depan bayi menempelkan pada tubuh ibu

2) Dagu bayi menempel padapayudara ibu

3) Dada bayi menempel pada pada dada ibu yang berada di dasar

payudara bagian bawah

4) Telinga bayi berada pada satu garis dengan leher dan lengan

bayi

5) Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka

6) Hidung bayi mendekati kadang-kadang menyentuh payudara ibu

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

17

7) Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya

putting saja), sehingga sebagian besar areola tidak tampak

8) Lidah bayi menopang putting susu dan areola bagian bawah

9) Bibir bawah bayi melengkuh keluar

10) Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-

kadang di sertai berhenti sesaat

11) Terkadang terdengar suara bayi menelan

12) Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu

13) Putting susu tidak terasa sakit dan lecet

2. Engorgement

a. Pengertian

Engorgement (payudara bengkak) terjadi karena ASI tidak

disususi dengan adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada system

duktus yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan

(Saleha, 2009).

Engorgement (payudara bengkak) adalah payudara sering

terasa penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah

kepayudara bersama dengan ASI mulai diproduksi dengan banyak

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

b. Etiologi

Menurut Wulandari dan Handayani (2011), penyebab engorgement :

1) Posisi mulut bayi dan putting susu ibu salah

2) Produksi ASI belebihan

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

18

3) Terlambat menyusui

4) Pengeluaran ASI yang jarang

5) Waktu menyusui yang terbatas

c. Gambaran Klinis

Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga atau keempat

sesudah melahirkan. Stasis pada pembuluh darah dan limfe akan

mengakibatkan meningkatnya tekanan intrakaudal, yang akan

mempengaruhi segmen pada payudara sehingga tekanan seluruh

payudara meningkat. Akibatnya, payudara sering terasa penuh,

tegang, serta nyeri. Kemudian diikuti oleh penurunan produksi ASI

dan penurunan let down (Saleha, 2009).

d. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala menurut Vivian (2011), yaitu

1) Payudara oedema

2) Payudara sakit

3) Putting susu kencang

4) Kulit mengkilap walau tidak merah

5) ASI tidak keluar

6) Badan menjadi demam setelah 24 jam

e. Pencegahan

1) Menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perlekatan

yang benar

2) Menyusui bayi tanpa jadwal (non jadwal dan on demand)

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

19

3) Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi

melebihi kebutuhan bayi

4) Jangan memberikan minuman lain pada bayi

5) Lakukan perawatan payudara pasca persalinan (massase dan

sebagainya) (Marmi, 2014).

f. Penatalaksanaan

1) Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih

lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam mulut

bayi

2) Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan

atau pompa dan diberikan pada bayi dengan cangkir atau sendok

3) Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai

bendungan teratasi

4) Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan kompres hangat

dan dingin

5) Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan

pengurang sakit

6) Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak,

bermanfaat utuk membantu memperlancar pengelaran ASI

7) Pada saat menyusui, sebaiknya ibu tetap rileks

8) Makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

dan perbanyak minum (Marmi, 2014).

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

20

B. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, dan keterampilan dalam

rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan

yang terfokus pada klien (Jannah, 2011).

2. Proses Asuhan Manajemen Kebidanan

Dalam penyusunan studi kasus ini penulis mengacu pada penerapan

manajemen kebidanan pada ibu nifas dengan engorgement menurut 7

langkah Varney karena metode dan pendekatannya sistematik dan

analitik sehingga memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah

terhadap klien. Dalam proses ketujuh langkah tersebut dimulai dari

pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi, yaitu :

a. Langkah I : Pengkajian Data

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan

semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien.

Merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan semua

informasi yang akurat dari semua yang berkaitan dengan kondisi

pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

21

1) Data subyektif (Anamnesa)

Data subyektif adalah data yang diperoleh hasil bertanya dari

pasien, suami, atau keluarga (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

a) Identitas pasien menurut Ambarwati dan Wulandari (2010),

meliputi:

(1) Nama : Nama jelasdan lengkap, bila perlu

nama panggilan sehari-hari agar tidak

keliru dalam memberikan penanganan.

(2) Umur : Dicatat dalam tahun untuk

mengetahuai adanya resiko seperti

kurang dari 20 tahun, alat–alat

reproduksi belum matang, mental dan

psikisnya belum siap. Sedangkan umur

lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk

terjadi pendarahan dalam masa nifas

(3) Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien

tersebut untuk membimbing atau

mengarahkan pasien dalam berdoa.

(4) Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan kebidanan

dan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat intelektualnya,sehingga bidan

dapat memberikan konseling sesuai

dengan pendidikannya.

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

22

(5) Suku bangsa : Berpengaruh pada adat–istiadat atau

kebiasaan sehari – hari.

(6) Pekerjaan : Untuk mengetahui dan mengukur

tingkat sosial ekonominya, karena ini

juga mempengaruhi dalam gizi pasien

tersebut.

(7) Alamat : Ditanyakan untuk mempermudah

kunjungan rumah bila diperlukan.

b) Alasan datang atau keluhan utama adalah untuk mengetahui

masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan masa nifas

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Keluhan pada ibu

dengan engorgement ini adalah ibu mengatakan bahwa

payudaranya sakit bila menyusui bayinya (Marmi, 2014).

c) Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010). Riwayat

kesehatan meliputi :

(1) Riwayat kesehatan sekarang

Data-data ini diperlukan untuk mengetahui

kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat

ini yang ada hubungannya dengan masa nifas dan

bayinya.

(2) Riwayat kesehatan yang lalu

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat atau penyakit akut, kronis seperti :

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

23

jantung, Diabetes Militus, hipertensi, asma yang dapat

mempengaruhi pada masa nifas.

(3) Riwayat kesehatan keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan

kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila ada

penyakit keluarga yang menyertainya.

(4) Riwayat keturunan kembar

Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada

yang mempunyai riwayat keturunan kembar.

(5) Riwayat operasi

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah dilakukan

tindakan operasi atau belum, yang sekiranya dapat

mengganggu dalam proses kehamilan ini.

d) Riwayat menstruasi

Data ini memang tidak secara langsung berhubungan

dengan masa nifas, namun dari data yang bidan diperoleh,

bidan mempunyai gambaran tentang dsar dari organ

reproduksinya antara lain, menarche, siklus, lamamya,

volume, keluhan (Sulistyawati, 2009).

e) Riwayat keluarga berencana (KB)

Untuk mengetahui KB apa yang pernah digunakan , jika

ber KB lamanya berapa tahun, alat kontrasepsi apa yang

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

24

digunakan.

f) Riwayat perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status

menikah syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa

status yang jelas bakan berkaitan dengan psikologisnya

sehingga akan mempengaruhi proses nifas

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

g) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Untuk mengetahui jumlah kehamilan sebelumnya dan hasil

akhirnya yaitu : abortus, lahir mati, lahir hidup dan apakah

dalam kesehatan yang baik, apakah terdapat komplikasi

atau intervensi pada kehamilan, persalinan ataupun masa

nifas sebelumnya, dan apakah ibu hamil itu mengetahui

penyebabnya (Sulisyawati, 2009).

h) Riwayat kehamilan sekarang

Untuk mengetahui kapan hari pertama haid terakir dan

perkiraan lahir ANC dimana, berapa kali, teratur atau tidak,

imunisasi TT berapa kali, masalah dan kelainan pada

kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan, keluhan

selama hamil (Manuaba, 2007).

i) Pola kebiasaan sehari-hari

(1) Pola Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum,

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

25

frekuensi, banyaknuya, jenis makanan, makanan

pantangan (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(2) Personal Hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga

kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia,

karena pada masa nifas masih mengeluarkan lochea

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(3) Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB

dan BAK dalam sehari, apakah mengalami kesulitan

atau sudah pergi ke kamar mandi sendiri. Dalam

keadaan normal, ibu dapat BAK secara spontan dalam

8 jam setelah melahirkan, sedangkan BAB biasanya

tertunda 2 sampai 3 hari setelah melahirkan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(4) Istirahat/tidur

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu dapat istirahat

atau tidur sesuai kebutuhannya. Berapa jam ibu

tidur dalam sehari dan kesulitan selama ibu melakukan

istirahat. Kebutuhan tidur ± 8 jam pada malam hari dan

1 jam pada siang hari. Pola istirahat dan aktivitas ibu

selama nifas yang kurang dapat menyebabkan

kelelahan dan berdampak pada produksi ASI.

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

26

(5) Pola Seksual : Dikaji bidan untuk mengetahui pasien

melakukan hubungan seksual berapa

kali dalam satu Minggu dan ada

keluhan atau tidak (Sulistyawati, 2009)

j) Psikososial budaya

Menurut Suherni, dkk. (2008), yang ditanyakan antara lain:

Pribadi : Kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.

Suami : Mendukung atau tidak dengan kehamilan

sekarang.

Keluarga : Mendukung atau tidak dengan kehamilan

sekarang

k) Penggunaan obat-obatan dan jamu atau rokok

Merokok, minum alkohol dan minum obat-obatan tanpa

indikasi perlu untuk diketahui.

2) Data obyektif

Data obyektif adalah data data yang diperoleh melalui

pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang

dilakukan secara berurutan (Sulistyawati, 2009). Adapun data

obyektif meliputi:

a) Status Generalis

(1) Keadaan umum

Untuk mengetahui kedaaan ibu secara umum

nifas normal biasanya baik, ibu dengan engor-

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

27

gement biasanya keadaan umumnya sedikit lemas

(Marmi, 2014).

(2) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran

pasien, bidan dapat melakukan pengkajian derajat

kesadaran pasien dari keadaan composmentis (kesadarn

maksimal) sampai dengan coma (pasien dalam keadaan

tidak sadar). Ibu dengan engorgement kesadarannya

composmentis (Marmi, 2014).

(3) Tensi

Untuk mengetahui,tekanan darah normal, faktor

hipertensi 140/90 mmHg, tekanan darah normal 110/70

sampai 120/80mmHg. Tekanan darah pada ibu nifas

dengan engorgememt normal 120/80 mmHg

(Sulistyawati, 2009).

(4) Suhu

Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam

pertama masa nifas pada umumnya disebabkan oleh

dehidrasi, yang disebabkan oleh keluarnya cairan pada

waktu melahirkan, selain itu bisa juga disebabkan

karena istirahat dan tidur yang diperpanjang selama

masa persalinan. Tetapi pada umumnya setelah 12 jam

post partum suhu tubuh kembali normal. Normalnya

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

28

suhu 36,5oC

-37,5

oC. Pada kasus ibu nifas dengan

engorgement Ibu kenaikan suhu yang mencapai >

38°C adalah mengarah ke tanda-tanda infeksi

(Sulistyawati, 2009).

(5) Nadi

Berkisar antara 60 – 80 x/menit. Denyut nadi diatas

100 x/menit pada massa nifas adalah mengidentifikasi

adanya suatu infeksi. Nadi pada ibu nifas dengan

engorgement 82 x/menit (Sulistyawati, 2009).

(6) Respirasi

Untuk mengetahui frekuensi pernafasan yang dihitung

dalam menit, respirasi normal dewasa 16-24 x/menit

(Ambarwati dan Wulandari 2008). Pada ibu nifas

pernafasan berada dalam rentang yang normal, sekitar

20–30 x/menit (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(7) Tinggi badan

Untuk mengetahui tinggi badan ibu kurang dari

145 cm atau tidak termasuk resti atau tidak

(Sulistyawati, 2009).

(8) Berat badan

Penambahan berat badan ibu hamil menggambar

status gizi selama hamil, oleh karena ituharus dipantau

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

29

tiap bulan (Sulistyawati, 2009).

(9) LILA

Untuk mengetahui lingkar lengan ibu kurang dari 23,5

cm atau tidak, termasuk resti atau tidak (Sulistyawati,

2009).

b) Pemeriksaan sistematis

Menurut Marmi (2014), Pemerikasaan sitematis adalah

pemeriksaan dengan melihat klien dari ujung rambut

sampai kaki, yaitu :

(1) Kepala

(a) Rambut

Untuk mengetahui apakah bersih atau tidak,

rontok, tidak ada ketombe

(b) Muka

Keadaan muka pucat atau tidak, ada odema atau

tidak Ibu nifas dengan engorgement muka tidak

oedema

(c) Mata

Untuk mengetahui konjungtiva berwarna

kemerahan atau tidak, sklera berwarna putih atau

tidak. Ibu nifas dengan engorgement konjungtiva

agak pucat (Marmi, 2014).

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

30

(d) Hidung

Untuk mengetahui ada benjolan atau tidak.

(e) Telinga

Untuk mengetahui ada serumen atau tidak

(f) Mulut dan gigi

Bersih atau kotor, ada stomatitis atau tidak, ada

caries gigi atau tidak.

(2) Leher

Untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjar limfe

atau parotitis (Sulistyawati, 2009).

(3) Dada

(a) Mammae

Ada pembesaran atau tidak, ada tumor atau tidak,

simetris atau tidak, areola hyperpigmentasi atau

tidak, puting susu menonjol atau tidak, kolostrum

sudah keluar belum (Suherni dkk, 2008). Pada kasus

engorgement teraba bengkak, benjolan, putting susu

tidak menonjol, warna kemerahan

(Suherni dkk, 2008).

(b) Axilla

Untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar

limfe pada ketiak dan adakah nyeri tekan.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

31

(c) Perut

Untuk mengetahui apakah ada striae, kontraksi

uterus, bekas luka jahitan (Sulistyawati, 2009).

(d) Ekstremitas

Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak,

adanya varices atau tidak, adanya kelainan atau

tidak, reflek patella positif atau negative

(Varney, 2007).

c) Pemeriksaan khusus obstetri (Lokalis)

(1) Abdomen

Bagaimana ukuran, bentuk dan perubahan kulit

(Janah, 2011)

(2) Genital

adakah oedema/tidak, eritema/tidak dan pengeluaran

secret.

b. Langkah kedua : Interpretasi Data

Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah

berdasarkan interpretasi yang benar-benar atas data-data yang telah

dikumpulkan (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

1) Diagnosa

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan yang

berkaitan dengan para, abortus, anak hidup, umur ibu dan

keadaan nifas (Sulistyawati, 2009). Diagnosa ibu nifas Ny.N

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

32

umur 26 tahun P2A0 nifas hari ke 7 dengan engorgement.

a) Data subyektif

Ibu mengatakan payudaranya bengkak, sakit dan payudaranya

terasa sakit bila menyusui bayinya (Marmi, 2014).

b) Data obyektif

Tekanan darah 110/70 mmHg, suhu tubuh 38-390C, pada

pemeriksaan payudara terlihat bengkak, sakit, putting susu

kencang, kulit mengkilap walau tidak merah serta ASI tidak

keluar (Vivian, 2011).

2) Masalah

Masalah yang muncul berdasarkan pernyataan pasien

(Sulistyawati, 2009). Ibu merasa cemas karena payudaranya

bengkak dan terasa sakit bila menyusui bayinya (Vivian, 2011).

3) Kebutuhan

Berdasarkan atas keadaan umum dan keadaan fisik ibu

biasanya dibutuhkan konseling lebih (Marmi, 2014). Kebutuhan

pada ibu nifas dengan engorgement adalah penjelasan tentang

penyebab supaya ibu tidak cemas dan perawatan payudara

(Vivian, 2011).

c. Langkah ketiga : Diagnosa potensial

Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial yang mungkin

akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasi maslah atau diagnose

potensial berdasarkan rangkaian masalah dan dignosa, hal ini

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

33

membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan

menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-

benar terjadi (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Diagnosa yang

mungkin terjadi pada nifas dengan engorgement adalah terjadinya

mastitis (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

d. Langkah keempat : Antisipasi tindakan segera

Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan.

Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan

atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama

dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Antisipasi pertama yang

dilakukan pada ibu nifas dengan engorgement adalah pemberian

paracetamol 500mg peroral setiapn4 jam serta memberikan kompres

hangat (Vivian, 2011).

e. Langkah kelima : Perencanaan

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya

yang merupakan lanjutan dari masalah dan diagnose yang telah

diidentifikasi atau diantisipasi (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Perencanaan asuhan pada ibu nifas dengan engorgement menurut

Marmi (2014), adalah

1) Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih

lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam mulut

bayi

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

34

2) Anjurkan bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan

dengan tangan atau pompa dan diberikan pada bayi dengan

cangkir atau sendok

3) Anjurkan untuk tetap mengeluarkan ASI sesering yang

diperlukan sampai bendungan teratasi

4) Anjurkan untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan kompres

hangat dan dingin

5) Anjurkan bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam

dan pengurang sakit

6) Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak,

bermanfaat utuk membantu memperlancar pengelaran ASI

7) Anjurkan pada saat menyusui, sebaiknya ibu tetap rileks

8) Anjurkan makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya

tahan tubuh dan perbanyak minum

f. Langkah keenam : Pelaksanaan rencana asuhan

Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan

pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan rencana

asuhan secara efisien dan aman (Sulistyawati, 2009). Pelaksanaan

rencana asuhan sesuai dengan pelaksanaan.

1) Mengeluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara

lebih lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam

mulut bayi

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

35

2) Menganjurkan bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan

dengan tangan atau pompa dan diberikan pada bayi dengan

cangkir atau sendok

3) Menganjurkan untuk tetap mengeluarkan ASI sesering yang

diperlukan sampai bendungan teratasi

4) Menganjurkan untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan

kompres hangat dan dingin

5) Menganjurkan bila ibu demam dapat diberikan obat penurun

demam dan pengurang sakit

6) Melakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak,

bermanfaat utuk membantu memperlancar pengelaran ASI

7) Menganjurkan pada saat menyusui, sebaiknya ibu tetap rileks

8) Menganjurkan makan makanan bergizi untuk meningkatkan

daya tahan tubuh dan perbanyak minum

g. Langkah ketujuh : Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa

yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan

yang diberikan, ulangi kembali manajemen dengan benar terhadap

setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau

merencanakan kembali yang belum terlaksana (Sulistyawati, 2009).

Evaluasi pada ibu nifas dengan engorgement antara lain :

1) ASI telah keluar

2) Bayi sudah dapat menyusu

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

36

3) Telah dilakukan pemijatan daerah payudara yang bengkak

4) Payudara bengkak teratasi

3. Data perkembangan

Metode pendokumentasian untuk data perkembangan dalam asuhan

kebidanan pada ibu nifas dengan engorgement ini menggunakan SOAP,

yaitu :

S : Subyektif

Berisi data dari pasien melalui anamnesis (wawancara) yang

merupakan ungkapan langsung (Hidayat, 2010)

O : Obyektif

Data yang didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik

(Hidayat, 2010)

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subyektif dan obyektif dalam satu identifikasi :

a. Diagnosa atau masalah

b. Antisipasi diagnose atau masalah potensial

c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi

atau kolaborasi

P : Planning

Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk

asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium, serta

konseling untuk tindak lanjut (Hidayat, 2010).

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

37

C. LANDASAN HUKUM

Berdasarkan Permenkes NO. 1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 10

ayat (1) tentang izin dan penyelenggaraan praktek bidan. Bidan dalam

menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi

pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa pra hamil, kehamilan,

masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan

(Depkes RI, 2010).

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

38

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Jenis Studi

Jenis studi yang digunakan penulis dalam studi ini adalah metode

diskriptif. Metode diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan

dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif keadaan suatu

objek. Studi kasus adalah melakukan penelitian yang rinci tentang seseorang

atau suatu unit selam kurun waktu tertentu (Notoatmodjo, 2012).

Studi kasus ini menggambarkan tentang Asuhan Kebidanan Ibu

Nifas Pada Ny. N Umur 26 tahun P2A0 dengan engorgement dengan

menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah Varney.

B. Lokasi Studi

Lokasi studi merupakan tempat atau lokasi penelitian tersebut

dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan di BPM Dyah

Sumarmo Tanjungsari, Banyudono, Boyolali.

C. Subyek Studi

Subyek merupakan orang yang dijadikan sebagai pasien untuk

mengambil kasus (Arikunto, 2010). Subyek yang dilaksanakan pada kasus ini

adalah ibu nifas Ny. N Umur 26 tahun P2A0 dengan engorgement.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

39

D. Waktu Studi

Waktu studi kasus adalah waktu yang dibutuhkan penulis untuk

mendapatkan data penelitian yang dilaksanaan sampai batas yang ditentukan

(Nursalam, 2009). Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan September 2014

sampai Juni 2015.

E. Instrumen Studi

Instrumen adalah alat yang akan digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini instrumen yang

digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan ibu nifas

menurut tujuh langkah Varney dan SOAP dalam bentuk data perkembangan.

F. Teknik Pengumpilan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil

data primer dan data sekunder :

1. Data Primer

Data primer adalah daftar bacaan dari hasil penelitian atau studi

pustaka yang diperoleh dari jurnal penelitian / jurnal ilmiah

(Hidayat A, 2008). Data primer diperoleh dengan cara :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik yaitu :

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

40

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan

secara sistematik. Pada kasus ibu nifas dengan engorgement.

Inspeksi dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan

untuk mengobservasi keadaan payudara (Nursalam, 2008).

Inspeksi dilakukan secara berurutan dari kepala sampai kaki.

Pada kasus ibu nifas dengan engorgement terlihat payudara

bengkak (Ambarwati, 2010).

2) Palpasi

Palpasi adalah teknik pemeriksaan menggunakan indera

peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang

sensitif (Nursalam, 2008). Pada kasus ibu nifas dengan

engorgement teraba payudara keras, putting susu kencang

(Sulistyawati, 2009).

3) Perkusi

Perkusi adalah teknik pemeriksaan dengan mengetuk-

ngetukkan jari ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk

membandingkan bagian yang kiri dengan yang kanan

(Nursalam, 2008). Perkusi pada ibu nifas dengan engorgement

dengan pemeriksaan reflek patella untuk mengetahui apakah

terjadi tromboflebitis pada ibu nifas.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

41

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan

stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh

tubuh (Nusalam, 2008). Auskultasi pada kasus pada ibu nifas

dengan engorgement yaitu mengukur tekanan darah umumnya

normal 120/80 mmHg.

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu metode untuk mengumpulkan data,

dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan

dari seseorang sasaran peneliti responden, atau bercakap – cakap

berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face)

(Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini wawancara dilakukan

pada pasien, keluarga dan tenakes dengan pedoman wawancara

menggunakan format asuhan kebidanan ibu nifas menurut tujuh

langkah Varney.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan

penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan dari luar

mengenai indra, dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila

rangsangan tersebut menarik perhatian dan dilanjutkan dengan

adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2012). Dalam studi kasus ini

observasi pada ibu nifas dengan engorgement dilakukan

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

42

pemeriksaan keadaan umum, kesadaran, TTV, kontraksi, ASI,

payudara.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah pustaka yang diperoleh dari berbagai sumber

buku teks, indeks, ensiklopedia, dan lain- lain (Hidayat A, 2008).

Data sekunder diperoleh dengan cara :

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang penyidik (Sugiyono, 2012).

Dalam studi kasus ini, dokumentasi dilakukan dengan cara

pengumpulan data ibu nifas dengan engorgement yang diambil dari

rekam medik di BPM Dyah Sumarmo Tanjungsari Banyudono

Boyolali.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah kegiatan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari

permasalahan penelitian sehingga penelitian yang dilakukan bukan

kegiatan yang bersifat trial and error akan tetapi, krgiatan tersebut

benar-benar untuk mencari dasar-dasar teoritis (Hidayat A, 2010).

Pada kasus ini studi kepustakaan berupa buku-buku referensi, artikel

internet, karya ilmiah yang terdahulu, dan sumber pustaka lainnya

yang menunjang studi kasus ini dari tahun 2007 - 2014.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

43

G. Alat – alat yang Dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain:

1. Alat dan bahan pengambilan data :

a. Format pengkajian pada ibu nifas dan lembar observasi

b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Alat dan bahan melakukan pemeriksaan dan observasi :

a. Lembar panduan observasi

b. Tensi meter dan stetoskop

c. Termometer

d. Jam tangan petujuk detik

e. Breast care

1) Dua baskom berisi air hangat dan dingin

2) Satu waslap

3) Dua handuk besar

4) Minyak kelapa atau baby oil sebagai pelicin

5) Kapas secukupnya

3. Alat untuk pendokumentasian :

a. Status atau catatan pasien

b. Rekam medik

c. Alat tulis

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

44

H. Jadwal Studi Kasus

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Jadwal studi kasus terlampir.

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

45

45

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 TAHUN

P2 A0 DENGAN ENGORGEMENT DI BPM DYAH SUMARMO

TANJUNGSARI BANYUDONO BOYOLALI

Tempat : BPM Dyah Sumarmo

Tanggal masuk : 26 Desember 2014

No. Register : -

A. TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN

a. IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI

1. Nama : Ny. N 1. Nama : Tn. F

2. Umur : 26 tahun 2. Umur : 32 tahun

3. Agama : Islam 3. Agama : Islam

4. Suku, Bangsa : Jawa/ Indo 4. Suku, Bangsa :Jawa/ Indo

5. Pendidikan : SD 5. Pendidikan : SMA

6. Pekerjaan : IRT 6. Pekerjaan : Swasta

7. Alamat : Drimosari RT 14/01, Tanjungsari, Boyolali

b. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

Tanggal : 26 Desember 2014 Pukul : 10.00 WIB

1) Alasan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan ingin memeriksakan payudaranya.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

46

2) Keluhan

Ibu mengatakan bahwa payudaranya sebelah kiri terasa

bengkak, panas, nyeri, bayinya susah menyusu. Mulai menyusu

segera setelah lahir, perlekatannya pada payudara belum tepat,

ASI yang keluar sedikit, dan lupa cara menyusui yang benar.

3) Riwayat penyakit

a). Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit

apapun seperti flu, batuk, dan diare.

b). Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa cepat

lelah saat beraktifitas ringan dan tidak

pernah merasa berdebar- debar pada dada

kiri.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

pada pinggang dan sakit saat BAK.

(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak

nafas

(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk

berkepanjangan lebih dari 2 minggu

(5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah terlihat warna

kuning pada kulit, ujung kuku dan mata

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

47

(6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah merasa haus,

lapar, tidak sering BAK pada malam hari

(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

tekanan darah > 140/90 mmHg dan tidk

pernah mengeluh pusing yang menetap

(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang disertai keluar busa dari mulut

(9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit apapun seperti HIV/AIDS dan ISK

c). Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun suaminya tidak

ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, Epilepsi,

Hepatitis, dan penyakit menurun seperti Jantung, Asma,

DM dan Hipertensi.

d). Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun suami tidak

ada riwayat keturunan kembar

e). Riwayat operasi

Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun.

4) Riwayat menstruasi

a). Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertama saat

umur 12 tahun

b). Siklus : Ibu mengatakan jarak menstruasinya 28 hari

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

48

c). Lama : Ibu mengatakan lama menstruasinya 6-7 hari

d). Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 3 kali sehari

selama menstruasi

e). Teratur/tidak : Ibu mengatakan menstruasinya teratur

f). Sifat darah : Ibu mengatakan darah yang keluar encer,

berwarna merah dan kadang menggumpal

g). Disminorhoe : Ibu mengatakan perutnya tidak nyeri pada

saat mentruasi dan tidak mengganggu

aktifitasnya

5) Riwayat perkawinan

a). Status perkawinan : Sah, kawin 1 kali

b). Kawin I : Umur 14 tahun, dengan suami umur

20 tahun Lamanya : 12 tahun, anak 2

orang

6) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

NO Tahun

Partus

Tempat

Partus UK

Jenis

Partus

Penolo

ng JK BB PB

Nifas Keada

an

anak Kead Laktasi

1

2

2008

19/12/14

BPM

BPM

37

mgg

38

mgg

Spontan

Spontan

Bidan

Bidan

Pr

Pr

3100

gr

3800

gr

48

cm

49

cm

Baik

Baik

Lancar

Engorge

ment

Hidup

Hidup

7) Riwayat hamil ini

a). HPHT : Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir

tanggal 29 Maret 2014

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

49

b). HPL : Ibu mengatakan hari perkiraan lahir tanggal

06 Januari 2015

c). Keluhan – Keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan sering mual dan muntah

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun

Trimester III : Ibu mengatakan sering pegal di pinggang

d). ANC : 11 kali teratur di bidan

Trimester I : 1 kali pada umur kehamilan 10 mgg

Trimester II : 3 kali pada umur kehamilan 15 mgg, 21

mgg, 23 mgg

Trimester III : 7 kali pada umur kehamilan 25 mgg, 27

mgg, 31 mgg, 32 mgg, 33 mgg, 34 mgg,

38 mgg

e). Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang

tablet Fe

f). Imunisasi TT

Ibu mengatakan imunisasi TT 2 kali

TT I : Pada umur kehamilan 3 bulan

TT II : Pada umur kehamilan 4 bulan

g). Pergerakan Janin

Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janin saat umur

kehamilan 5 bulan

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

50

8) Riwayat Persalinan Ini

a). Tempat : BPM Penolong : Bidan

b). Tanggal / Jam Persalinan : 19 Desember 2014/ 19.00 WIB

c). Jenis Persalinan : Normal

d). Komplikasi / Kelainan Dalam Persalinan : Tidak ada

komplikasi

e). Placenta

(1) Ukuran : ± 500 gram

(2) Insersi Tali Pusat : Sentralis

(3) Kelainan : Tidak ada

f). Perineum

(1) Ruptur / tidak : Tidak ada ruptur

(2) Dijahit / tidak : Tidak dijahit

g). Perdarahan

(1) Kala I : ± 20 ml

(2) Kala II : ± 100 ml

(3) Kala III : ± 50 ml

(4) Kala IV : ± 100 ml +

Total : ± 270 ml

h). Tindakan Lain : Tidak ada

i). Lama persalinan

(1) Kala I : 6 jam 10 menit

(2) Kala II : 15 menit

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

51

(3) Kala III : 10 menit

(4) Kala IV: 2 jam +

Total : 8 jam 35 menit

j). Keadaan bayi

(1) BB/ PB : 3800 gram/ 49 cm

(2) Apgar Score : 9/10/10

(3) Cacat bawaan : Tidak ada

9) Pola Kebiasaan Saat Nifas

a) Nutrisi

(1) Diet makanan : Ibu mengatakan tidak ada

pantangan makanan apapun

(2) Perubahan pola makan

Selama hamil : Ibu mengatakan sehari makan 3x

porsi sedang jenis nasi sayur,

lauk, air putih 6-7 gelas dan susu

ibu hamil 1 gelas perhari

Selama nifas : Ibu mengatakan sehari makan 3x

sehari porsi sedang, jenis nasi

sayur, lauk dan minum 6-7

gelas/hari, jenis air putih, teh,

susu

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

52

b) Eliminasi

(1) BAB

Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari,

konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan,

bau khas feses

Selama nifas : Ibu mengatakan BAB 1 hari sekali, kadang-

kadang 2 hari sekali, konsistensi lembek,

warna kuning, bau khas feses

(2) BAK

Selama hamil : Ibu mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari,

konsistensi cair, warna kuning jernih, bau

khas urine

Selama nifas : Ibu mengatakan BAK 4-6 kali dalam sehari

konsistensi cair, warna kuning jernih, bau

khas urine

(3) Istirahat/ tidur

Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam dan tidur

malam ± 8 jam

Selama nifas : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam dan tidur

malam ± 6 jam

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

53

(4) Personal hygine

Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok

gigi 2 kali sehari, mengganti pakaiannya 2 kali

sehari serta keramas 3 kali dalam seminggu

Selama nifas : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok

gigi 2 kali sehari, mengganti pakaian 2 kali

sehari serta keramas 2 kali dalam seminggu

(5) Keadaan Psikologis

Ibu mengatakan suami dan seluruh keluarganya senang atas

kelahiran bayinya tetapi ibu mengatakan cemas dengan keadaan

payudaranya

(6) Riwayat sosial budaya

(a) Dukungan keluarga

Ibu mengatakan suami dan keluarganya senang atas

kelahiran bayinya

(b) Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan tinggal dengan suami, anak dan

orangtuanya

(c) Pantangan makanan

Ibu mengatakan tidak memiliki pantangan makanan

(d) Kebiasaan adat – istiadat

Ibu mengatakan saat usia kehamilan 7 bulan diadakan adat

istiadat mitoni

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

54

(7) Penggunaan obat- obatan/ rokok

Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat-obatan dari bidan

dan ibu mengatakan baik dari ibu sendiri, suami, dan juga orang

tua tidak merokok.

c. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

1). Status generalis

a). Keadaan umum : Baik

b). Kesadaran : Composmentis

c). TTV : TD : 120/ 90 mmHg R : 20x/mnt

N : 82x/mnt S : 38o C

d). TB : 159 cm

e). BB sebelum hamil : 60 kg

f). BB sekarang : 70 kg

g). LILA : 30 cm

2). Pemeriksaan sistematis

a). Kepala

(1) Rambut : Bersih, hitam, lurus, tidak mudah

rontok

(2) Muka : Tidak ada oedema dan tidak ada

cloasma

(3) Mata

(a) Oedema : Tidak oedema

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

55

(b) Conjungtiva : Merah muda

(c) Sklera : Putih

(4) Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada

benjolan

(5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen

(6) Mulut/gigi/gusi: Bersih, tidak ada stomatitis/tidak ada

caries/tidak mudah berdarah

b). Leher

(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran

gondok

(2) Tumor : Tidak ada benjolan

(3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

c). Dada dan axilla

(1) Mammae

(a) Pembengkakan : Ada, keras, disebelah kiri

(b) Tumor : Tidak ada benjolan

(c) Simetris : Tidak simetris

(d) Areola : Hiperpigmentasi

(e) Puting susu : Menonjol

(f) Kolostrum/ASI : Keluar sedikit

(g) Nyeri : Ada, payudara kiri nyeri saat

ditekan

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

56

(2) Axilla

(a) Benjolan : Tidak ada benjolan

d). Ekstermitas

(1) Varices : Tidak ada varices

(2) Oedema : Tidak oedema

(3) Reflek Patella : Positif kanan dan kiri

(4) Betis merah / Lembek / Keras : Tidak merah/ tidak

lembek/ tidak keras

3). Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)

a) Abdomen

(1) Inspeksi

(a) Pembesaran perut : Tidak ada

(b) Linea alba / nigra : Linea nigra

(c) Strie albican/ livide : Strie albican

(d) Kelainan : Tidak ada kelainan

(2) Palpasi

(a) Kontraksi : Tidak ada

(b) TFU : Pertengahan pusat simfisis

(c) Kandung Kencing : Kosong

b) Anogenital

(1) Vulva vagina

(a) Varices : Tidak ada varices

(b) Kemerahan : Tidak kemerahan

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

57

(c) Nyeri : Tidak nyeri

(d) Lochea : Sanguinolenta

(2) Perineum

(a) Keadaan Luka : Baik

(b) Bengkak/ kemerahan : Tidak bengkak/ tidak

kemerahan

(3) Anus

(a) Haemoroid : Tidak haemoroid

(b) Lain-lain : Tidak ada

(4) Inspekulo

(a) Vagina : Tidak dilakukan

pemeriksaan

(b) Portio : Tidak dilakukan

pemeriksaan

4). Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan pemeriksaan

b) Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan pemeriksaan

2. INTERPRETASI DATA

Tanggal: 26 Desember 2014 Pukul: 10. 20 WIB

a. DIAGNOSA KEBIDANAN

Ny. N Umur 26 Tahun P2 A0 nifas hari ke 7 dengan engorgement

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

58

Data Dasar

DS :

1). Ibu mengatakan bernama Ny. N dan berumur 26 tahun

2). Ibu mengatakan persalinan yang kedua dan tidak pernah

keguguran

3). Ibu mengatakan melahirkan tanggal 19 Desember 2014 jam

19.00 WIB

4). Ibu mengatakan payudaranya bengkak, tegang, nyeri dan badan

terasa panas

5). Ibu mengatakan bayinya susah menyusu

DO :

1). Keadaan umum : Baik

2). Kesadaran : Composmentis

3). TTV : TD : 120/90 mmHg R : 20x/mnt

N : 82x/mnt S : 380 C

4). Mammae

a) Pembengkakan : Ada, di sebelah kiri

b) Simetris : Tidak simetris

c) Areola : Hyperpigmentasi

d) Putting susu : Menonjol, kencang

e) Kolostrum : Sedikit keluar

f) Nyeri tekan : Ada nyeri saat ditekan

g) Kemerahan : Tidak kemerahan

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

59

b. MASALAH

Ibu mengatakan cemas dengan keadaan payudaranya

c. KEBUTUHAN

1). Memberi support mental pada ibu

2). Memberikan konseling tentang perawatan payudara

3. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

4. TINDAKAN SEGERA

a. Breast care

b. Beri terapi obat amoxicillin, paracetamol, chlorpheniramine maleat

5. RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 26 Desember 2014 Pukul : 10. 25 WIB

a. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu

b. Anjurkan ibu mengeluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar

payudara lebih lembek dan lebih mudah memasukkannya ke dalam

mulut bayi

c. Anjurkan ibu bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan

dengan tangan atau pompa dan diberikan pada bayi dengan cangkir

atau sendok

d. Anjurkan ibu untuk tetap mengeluarkan ASI sesering mungkin

sampai bengkak teratasi

e. Anjurkan ibu mengompres hangat dan dingin pada payudara

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

60

f. Anjurkan bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan

pengurang sakit

g. Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak

h. Anjurkan ibu pada saat menyusui,sebaiknya tetap rileks

i. Anjurkan makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan

tubuh dan perbanyak minum

j. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar

6. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN

Tanggal : 26 Desember 2014

a. Pukul 10.30 WIB Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu

bahwa ibu mengalami pembengkakan

disebabkan karena ibu kurang maksimal dalam

menyusui bayinya

b. Pukul 10. 32 WIB Menganjurkan ibu mengeluarkan sedikit ASI

sebelum menyusui agar payudara lebih lembek

dan lebih mudah memasukkannya ke dalam

mulut bayi

c. Pukul 10. 35 WIB Menganjurkan ibu bila bayi belum dapat

menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau

pompa dan diberikan pada bayi dengan

cangkir atau sendok

d. Pukul 10. 37 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap mengeluarkan

ASI sesering mungkin sampai bengkak teratasi

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

61

e. Pukul 10. 39 WIB Menganjurkan ibu mengompres hangat dan

dingin pada payudara

f. Pukul 10. 41 WIB Memberikan paracetamol 3×500 mg 10

(tablet), amoxcilin 3×500 mg (10 tablet),

chlorpheniramine maleat 3×4 mg 10 (tablet)

g. Pukul 10. 42 WIB Melakukan pemijatan pada daerah payudara

yang bengkak

h. Pukul 10. 50 WIB Menganjurkan ibu pada saat

menyusui,sebaiknya tetap rileks

i. Pukul 10. 53 WIB Menganjurkan makan makanan bergizi untuk

meningkatkan daya tahan tubuh dan perbanyak

minum

j. Pukul 10.55 WIB Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar

7. EVALUASI

Tanggal : 26 Desember 2014 Pukul : 11.10 WIB

a. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan

b. Ibu besedia mengeluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar

payudara lebih lembek dan lebih mudah memasukkannya ke dalam

mulut bayi

c. Ibu bersedia bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan

dengan tangan atau pompa dan diberikan pada bayi dengan cangkir

atau sendok

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

62

d. Ibu bersedia untuk tetap mengeluarkan ASI sesering mungkin

sampai bengkak teratasi

e. Ibu bersedia mengompres hangat dan dingin pada payudara

f. Ibu telah mendapatakan therapy sesuai kebutuhan

g. Telah dilakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak

h. Ibu bersedia saat menyusui dalam keadaan rileks

i. Ibu bersedia makan makanan bergizi untuk menngkatkan daya tahan

tubuh dan perbanyak minum

j. Ibu sudah mengerti cara menyusui yang benar

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

63

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 27 Desember 2014 Pukul : 10. 00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan payudaranya terasa tegang, nyeri dan

ASI keluar sedikit.

2. Ibu mengatakan badanya meriang.

3. Ibu mengatakan cemas dengan keadaan payudaranya

saat ini.

4. Ibu mengatakan bayinya susah menyusu

5. Ibu mengatakan sudah minum sisa obat.

O : Obyektif

1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 82x/mnt

R : 20x/mnt S : 380 C

4. Inspeksi

a. Mammae : Payudara bengkak

b. Areola : Menghitam, hiperpigmentasi

c. Putting susu : Menonjol

5. Palpasi

a. Mammae : Tegang, keras, nyeri tekan, ASI keluar

sedikit

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

64

6. Abdomen : Pertengahan antara pusat dan symphisis

7. PPV : Lochea serosa bewarna kekuningan dan

cairan tidak berdarah

8. Perineum : Tidak bengkak/ tidak kemerahan

A : Assesment

Ny. N umur 26 tahun P2 A0, nifas hari ke 8 dengan

engorgement.

P : Planing

Tanggal : 27 Desember 2014

1. 10.10 WIB Memberitahu hasil pemeriksaan

pada ibu bahwa ibu masih

mengalami pembengkakan payudara

2. 10. 12 WIB Memberikan bimbingan cara

menyusui yang benar

3. 10. 17 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap

melakukan perawatan payudara

4. 10. 20 WIB Menganjurkan ibu untuk

mengkonsumsi makanan bergizi dan

banyak minum air putih

5. 10. 22 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui

bayinya sesering mungkin

6. 10. 24 WIB Menganjurkan ibu minum terapi

obat amoxilin 3x500 mg (7 tablet)

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

65

paracetamol 3x500 mg (7 tablet),

chlorpheniramine maleat 3×4 mg (7

tablet)

Evaluasi

Tanggal : 27 Desember 2014 Pukul : 10.30 WIB

1. Ibu sudah mengetahui keadaannya bahwa masih

mengalami pembengkakan payudara

2. Ibu sudah mengerti cara menyusui yang benar

3. Ibu bersedia untuk tetap melakukan perawatan payudara

4. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan

banyak minum air putih

5. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesering mungkin

dan bayi belum bisa menyusu

6. Ibu bersedia untuk minum obat yang sudah diberikan

secara teratur

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

66

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 28 Desember 2014 Pukul : 10. 00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan nyeri pada payudara sudah sedikit

berkurang

2. Ibu mengatakan sudah mulai teratur menyusukan

secara bergantian

3. Ibu mengatakan ASI sudah keluar sedikit lebih

banyak dari pada sebelumnya

4. Ibu mengatakan sudah melakukan perawatan

payudara sendiri

5. Ibu mengatakan sudah tidak meriang

O : Obyektif

1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 82x/mnt

R : 20x/mnt S : 370 C

4. Inspeksi

a. Mammae : Ketegangan sedikit berkurang

b. Areola : Menghitam

c. Putting susu : Menonjol

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

67

5. Palpasi

a. Mammae : Payudara sudah tidak keras, sudah

terasa agak lunak

6. Abdomen : Pertengahan antara pusat dan

symphisis

7. PPV : Lochea serosa berwarna kekuningan

dan cairan tidak berdarah

8. Perineum : Tidak bengkak/ tidak kemerahan

A : Assesment

Ny. N umur 26 tahun P2 A0, nifas hari ke 9 dengan

engorgement.

P : Planing

Tanggal : 28 Desember 2014

1. 10. 10 WIB Menganjurkan ibu untuk melakukan

perawatan payudara secara ritun

2. 10. 12 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui

dengan benar

3. 10. 14 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui

bayinya sampai payudara benar-

benar kosong

4. 10. 16 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui

bayinya sesering mungkin

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

68

5. 10. 17 WIB Menganjurkan ibu untuk tidak lupa

minum obat

Evaluasi

Tanggal : 28 Desember 2014 Pukul : 10. 25 WIB

1. Ibu sudah melakukan perawatan payudara tiap pagi dan

sore

2. Ibu dapat melakukan teknik menyusui yang benar

3. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sampai payudara

benar- benar kosong

4. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesering mungkin

5. Ibu bersedia minum obat yang sudah diberikan secara

teratur

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

69

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 29 Desember 2014 Pukul : 10. 00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan rasa nyeri dan bengkak di payudara

sudah tidak ada lagi

2. Ibu mengatakan putting susunya menonjol dan ASI

sudah keluar lancar

3. Ibu mengatakan sudah lebih nyaman dengan

keadaanya yang sekarang

O : Obyektif

1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 82x/mnt

R : 20x/mnt S : 360 C

4. Inspeksi

a. Mammae : Tidak bengkak

b. Areola : Menghitam

c. Putting susu : Menonjol

5. Palpasi

a. Mammae : Payudara sudah tidak keras, sudah

terasa lunak

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

70

6. Abdomen : Pertengahan antara pusat dan symphisis

7. PPV : Lochea serosa berwarna kekuningan

dan cairan tidak berdarah

8. Perineum : Tidak bengkak/ tidak kemerahan

A : Assesment

Ny. N umur 26 tahun P2 A0, nifas hari ke 10 normal.

P : Planing

Tanggal : 29 Desember 2014 Pukul : 10.10 WIB

1. 10. 10 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

2. 10. 12 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap

melakukan payudara secara teratur

3. 10. 14 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap

menyusui bayinya sesring mungkin

sesuai keinginan bayi

4. 10. 16 WIB Menganjurkan ibu untuk

mengkonsumsi makanan bergizi dan

banyak minum air putih

5. 10. 18 WIB Menganjurkan ibu untuk

memberikan ASI eksklusif selama 6

bulan

6. 10. 23 WIB Memberikan KIE tentang kunjungan

masa nifas

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

71

Evaluasi

Tanggal : 29 Desember 2014 Pukul : 10. 35 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Ibu bersedia untuk tetap melakukan perawatan payudara

secar teratur

3. Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin dan

sesuai keinginan bayi

4. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan

banyak minum air putih

5. Ibu bersedia memberikan ASI ekslusif pada bayinya

6. Ibu sudah mengetahui KIE tentang kunjungan masa nifas

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

72

B. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan

yang terjadi antara praktek yang dilakukan di BPM Dyah Sumarmo

Tanjungsari Banyudono Boyolali dengan teori yang ada. Disini penulis akan

menjelaskan kesenjangan tersebut menurut langkah- langkah dalam

manajemen kebidanan menurut Varney. Pembahasan ini dimaksudkan agar

dapat diambil suatu kesimpulan dan pemecahan maslah dari kesenjangan-

kesenjangan yang terjadi sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut

dalam penerapan asuhan kebidanan yang meliputi :

1. Pengkajian

Sesuai dengan teori varney, pengkajian atau pengumpulan data

dasar adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk

mengevaluasi keadaan pasien Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010),

tanda dan gejala pada pasien dengan pembengkakan payudara yaitu

payudara oedema, sakit, putting susu kencang, kulit mengkilap walau

tidak merah, ASI tidak keluar, badan demam setelah 24 jam (Vivian,

2011). Sedangkan keluhan dari Ny. N yaitu payudara bengkak, sakit,

putting kencang dan badan terasa panas (suhu 380

C). Dari data

pengkajian tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.

2. Interpretasi Data

Pada tinjauan kasus dalam interpretasi data didapatkan

diagnose kebidanan yang berkaitan dengan para, abortus, anak hidup,

umur ibu dan keadaan nifas (Sulistyawati, 2009). Masalah yang muncul

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

73

berdasarkan pernyataan pasien (Sulistyawati, 2009) dan kebutuhan

berdasarkan atas keadaan umum dan keadaan fisik ibu biasanya

dibutuhkan konseling lebih (Marmi, 2014). Diagnosa dari kasus ini

adalah ibu nifas Ny.N Umur 26 Tahun P2 A0 nifas hari ke 7 dengan

engorgement. Masalah ibu mengatakan cemas dengan keadaan

payudaranya, dan kebutuhan memberi support mental pada ibu,

memberikan konseling tentang perawatan payudara. Setelah diberi

penjelasan rasa cemas ibu sudah mulai berkurang. Jadi tidak ada

kesenjangan antara teori dan kasus.

3. Diagnosa Potensial

Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial yang

mungkin terjadi. Pada kasus pembengkakan payuadara tidak

segera ditangani akan mengakibatkan infeksi mastitis

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Akan tetapi pada tinjauan kasus Ny.

N tidak terjadi mastitis karena ibu sudah diberi terapi, penjelasan

bagaimana cara perawatan payudara, cara menyusui yang benar, dan

ditunjukkan agar ibu tetap memberikan ASI secara eksklusif sehingga

tidak ada tanda- tanda dan gejala kearah mastitis. Jadi tidak didapati

kesenjangan antara kasus dan teori.

4. Antisipasi

Pada langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen

kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

74

dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Tinjauan teori menurut Vivian

(2011), antisipasi engorgement adalah pemberian paracetamol peroral

setiap 4 jam dan kompres hangat. Antisipasi pada Ny. N adalah

pemberian kompres hangat dan paracetamol 3×500 mg (10 tablet),

amoxicillin 3×500 mg (10 tablet), chlorpheniramine maleat 3×4 mg (10

tablet). Pada tahap ini antisipasi tetap dilakukan meskipun diagnose

potensial tidak muncul. Jadi ada kesenjangan antara kasus dan teori

dalam pemberian terapi obat yaitu amoxicillin 3×500 mg (10 tablet),

chlorpheniramine maleat 3×4 mg (10 tablet)

5. Perencanaan

Pada tahap ini, merupakan lanjutan dari masalah dan diagnose

yang telah diidentifikasi atau diantisipasi (Ambarwati dan Wulandari,

2010), adalah

a. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih

lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam mulut bayi

b. Anjurkan bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan

tangan atau pompa dan diberikan pada bayi dengan cangkir atau

sendok

c. Anjurkan untuk tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan

sampai bendungan teratasi

d. Anjurkan untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan kompres

hangat dan dingin

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

75

e. Berikan ibu terapi obat paracetamol 3×500 mg (10 tablet),

amoxicillin 3×500 mg (10 tablet), chlorpheniramine maleat 3×4 mg

(10 tablet).

f. Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak, bermanfaat

utuk membantu memperlancar pengelaran ASI

g. Anjurkan pada saat menyusui, sebaiknya ibu tetap rileks

h. Anjurkan makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan

tubuh dan perbanyak minum

Pada kasus Ny. N rencana tindakan yang dilakukan sama

dengan perencanaan dalam teori. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori

dan kasus.

6. Pelaksanaan

Merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan pada

klien dan keluarga sesuai dengan diagnose masalah yang ditemukan

untuk mengantisipasi terjadinya masalah yang lebih membahayakan.

Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman

(Sulistyawari, 2009). Dalam tahap ini terdapat kesenjangan antara teori

dan kasus yaitu Ny. N diberi amoxicillin 3×500 mg (10 tablet),

chlorpheniramine maleat 3×4 mg (10 tablet).

7. Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa

yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang

diberikan, ulangi kembali manajemen dengan benar terhadap setiap

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

76

aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau

merencanakan kembali yang belum terlaksana (Sulistyawati, 2009).

Dari studi kasus diperoleh hasil pasien sembuh dalam tiga hari, keadaan

umum ibu baik, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/mnt, respirasi

20x/mnt, suhu badan normal 360

C, kecemasan ibu berkurang, rasa nyeri

dan bengkak sudah teratasi, ASI keluar lancar, ibu dapat menyusui

bayinya dengan lancer, ibu bisa melakukan perawatan payudara sendiri

dan engorgement sudah teratasi.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan engorgement yang

diberikan pada Ny. N umur 26 tahun P2 A0 dapat disimpulkan :

a. Pengkajian telah dilakasanakan dengan mengumpulkan semua data

menurut lembar format yang tersedia melalui teknik wancara dan

observasi sistemik. Dimulai dari identitas pasien sampai

pemeriksaan penunjang. Pada Ny. N umur 26 tahun P2 A0 dengan

keluhan payudara bengkak, putting tegang, badan terasa panas (suhu

380

C), ASI tidak keluar, payudaranya terasa sakit bila menyusui dan

ada nyeri bila ditekan.

b. Interpretasi data dari hasil pengkajian diperoleh Ny. N umur 26

tahun P2 A0 nifas hari ke 7 dengan engorgement, masalah yang

terjadi adalah ibu merasa cemas dengan keadaan payudaranya dan

kebutuhan yang dilakukan adalah memberi support mental pada ibu

dan memberikan konseling tentang perawatan payudara.

c. Pada Ny. N umur 26 tahun P2 A0 diagnosa potensial mastitis tidak

terjadi.

d. Pada Ny. N umur 26 tahun P2 A0 antisipasi dengan breast care dan

pemberian paracetamol 3x 500mg (10 tablet), amoxcilin 3x 500mg

(10 tablet), chlorpheniramine maleat 3x 4mg (10 tablet).

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

78

e. Perencanaaan yang diberikan pada Ny. N umur 26 tahun P2 A0

dengan engorgement antara lain kompres payudara dengan air

hangat dan dingin, beri terapi obat paracetamol 3x 500mg (10

tablet), amoxcilin 3x 500mg (10 tablet), chlorpheniramine maleat 3x

4mg (10 tablet), beri konseling dan latihan tentang perawatan

payudara, susui dengan rileks, dan makan- makanan bergizi

f. Pelaksanaan yang diberikan pada Ny. N umur 26 tahun P2 A0 dengan

engorgement antara lain mengkompres payudara dengan air hangat

dan dingin, memberi terapi obat paracetamol 3x 500mg (10 tablet),

amoxcilin 3x 500mg (10 tablet), chlorpheniramine maleat 3x 4mg

(10 tablet), memberi konseling dan latihan tentang perawatan

payudara, menyusui dengan rileks, dan makan- makanan bergizi

g. Evaluasi adalah tahapan penilaian terhadap keberhasilan asuhan

yang telah diberikan dala mengatasi masalah pasien. Setelah penulis

melaksanakan asuahan kebidanan kepada pasien selama 3 hari,

engorgement sudah teratasi.

2. Pada kasus Ny. N umur 26 tahun P2 A0 dengan engorgement terdapat

kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan yaitu pada langkah

antisipasi dan pelaksanaan dalam pemberian terapi obat amoxcilin 3x

500mg (10 tablet), chlorpheniramine maleat 3x 4mg (10 tablet).

Amoxcilin sebagai antibiotik dan chlorpheniramine maleat sebagai anti

alergi yang menyebabkan rasa kantuk jadi untuk ibu beristirahat.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

79

B. SARAN

Dari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan saran

sebagai berikut :

1. Bagi Pasien

Pentingnya informasi tetang perawatan payudara pada setiap ibu nifas

sehingga bila terjadi kasus pada ibu nifas dengan engorgement ibu segera

ke petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan.

2. Bagi Profesi

Diharapkan lebih meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu nifas terutama

pada kasus ibu nifas dengan engorgement.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan lebih meningkatkan dan menambah sarana/ referensi buku

pada ibu nifas terutama pada kasus ibu nifas dengan engorgement.

4. Bagi BPM

Diharapkan meningkatkan mutu pelayanan terhadap kasus ibu nifas

dengan engorgement.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Anggraini, Y. 2010. Asuahan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka

Rihama.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian suatu pndekatan praktik. Jakarta : Rineka

Cipta.

Astuti, S. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. Y P1 A0 dengan

Pembengkakan Payudara di RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang.

Karya Tulis Ilmiah. Sintang : STIKes Kapuas Raya Jl.Dr. Wahidin

Sudirohusodo Sintang. Tidak Dipublikasikan.

Dinkes Jawa Tengah. 2012. AKI di Jawa Tengah (online). Available :

http://www.jatengtime.com/2013/nasional/aki-di-jawa-tengah-selama-

2012-capai-675-kasus/#.VFlXqFfczMw html 31 Oktober 2014.

Depkes RI. 2012. AKI di Indonesia (online). Available :

http://theprakarsa.org/new/ck_uploads/files/POLICY%20UPDATE%20

KIA_CY.pdf html 31 Oktober 2014.

Depkes RI. 2010. Permenkes 1464/MENKES/PER/X/2010 (online). Available :

http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171 html 31 Oktober

2014.

Etika, I. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas HariKe-7 Pada Ny S P1A0 dengan

Engorgement di BPS NY.Pujiati Kndangan Temanggung. Karya Tulis

Ilmiah.Ungaran: STIKes Ngudi Waluyo. Tidak Dipublikasikan.

Hidayat, A.A. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

__________. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta :

Salemba Medika.

Jannah, N. 2011. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : AR- Ruzz

Media.

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N UMUR 26 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-endahayubi-905-1-endahay-i.pdf · Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan

Maritallia, D. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Puerperium Care”.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nugroho dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 (Nifas). Yogyakarta: Nuha

Medika.

Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Suherni dkk. 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:

Salemba Medika

Varney, H. 2007. Asuhan Kebidanan. Edisi 4: Jakarta. EGC.

Vivian. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Wulandari, S.R, Handayani, S. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.

Yogyakarta: Gosyen Publishing