Asuhan Kebidanan I_ Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Plasenta
Click here to load reader
Transcript of Asuhan Kebidanan I_ Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Plasenta
22/07/13 Asuhan Kebidanan I: Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
dianhusadawisnupujirahayu.blogspot.com/p/struktur-fungsi-dan-sirkulasi-plasenta_04.html 1/6
Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
Struktur dan Fungsi Amnion Struktur ,Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat Struktur, Fungsi, dan
Sirkulasi Plasenta Sirkulasi Darah Fetus Menentukan Usia Kehamilan Menentukan Periode
Kehamilan
Asuhan Kebidanan I
Beranda Struktur dan Fungsi Amnion Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat
Sirkulasi Darah Fetus Menentukan Usia Kehamilan
Menentukan Periode Kehamilan Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio Bank Soal
Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari
lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu
untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri
selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan janin untu hidup tergantung atas
keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan
alat pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung
pada plasenta. Baik tidaknya anak tergantung pada baik burunya faal plasenta.
1. STRUKTUR PLASENTA
PEMBENTUKAN PLASENTA
· Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi
seluruh permukaan korion.
· Dengan berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional terus
tumbuh dan meluas membentuk korion frondosum (korion berjonjot
lebat seperti semak-semak)
· Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan
menjelang bulan ketiga sisi korion ini menjadi halus dan disebut korion
leave.
· Perbedaan pada kutub embrional dan abembrional korion juga
dicerminkan pada susunan desidua. Desidua di atas korion
frondosum, desidua basalis, sedangkan desidua diatas yang meliputi
kutub abembrional disebut desidua kapsularis. Dengan bertambahnya
besar gelembung korion, lapisan ini menjadi regang dan
berdegenerasi.
· Selanjutnya, korion leave bersentuhan dengan dinding rahim pada sisi
rahim yang lain dan keduanya bersatu.
· Rongga rahim kemudian tertutup.
· Oleh karena itu, satu-satunya bagian korion yang ikut serta dalam
proses pertukaran adalah korion frondosum yang bersama dengan
desidua basalis membentuk plasenta.
SUSUNAN PLASENTA
Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen :
Join this sitew ith Google Friend Connect
Members (4)
Already a member? Sign in
PENGIKUT
dianhusadawisnu puji
rahayu
sidoarjo, jawa timur, Indonesia
it's me...!!! You can judge by your
self my facebook...!!!! peace!!!!!!
Pegang prinsip kuat n Px pndirian
agr tdk mdah terprofokatori..!
hidup cma skali jngn ampek
mrusak dri qt sndri dg hal2 yg tdk
b'guna, mka dari it lakukan hal yg
psitif n Te2p SEMANGAT!!!!!!!!
Lihat profil lengkapku
MENGENAI SAYA
▼ 2011 (1)
▼ Juni 2011 (1)
▼ 04 Jun (1)
KONSEPSI Konsepsiterjadi di tuba falopiiterutam...
ARSIP BLOG
Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
0Share Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
22/07/13 Asuhan Kebidanan I: Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
dianhusadawisnupujirahayu.blogspot.com/p/struktur-fungsi-dan-sirkulasi-plasenta_04.html 2/6
a) Bagian janin dibentuk oleh korion frondosum dan vili
b) Bagian ibu dibentuk oleh desidua basalis.
BAGIAN JANIN / PERMUKAAN FETAL (FETAL PORTION)
· Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion
· Pada daerah penyatuan, sel-sel trofoblas dan desidua saling
bercampur baur. Daerah ini ditandai dengan adanya sel raksasa
desidua dan sinsitium serta kaya akan zat mukopolisakarida amorf.
· Sebagian besra sel sitotrofoblas berdegenerasi.
· Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar
jonjot yang berisi darah ibu.
· Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan
dibatasi oleh sinsitium yang berasal dari janin.
· Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar
jonjot.
BAGIAN IBU / PERMUKAN MATERNAL (MATERNAL PORTION)
· Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah
sekat yaitu sekat desidua yang menonjol ke dalam ruang antar jonjot
tetapi tidak mencapai lempeng korion. Sekat-sekat ini mempunyai inti
jaringan ibu, tetapi permukaannya diliputi oleh selapis sel sinsitium
sehingga selamanya selapis sel sinsitium memisahkan darah ibu di
dalam danau antar jonjot dari jaringan janin pada jonjot.
· Sebagai akibat pembentukan sekat ini, plasenta terbagi dalam
sejumlah ruangan atau kotiledon. Oleh karena sekat desidua tidak
mencapai lempeng korion, hubungan antara ruang antar jonjot dalam
berbagai kotiledon tetap terpelihara.
Sebagai akibat berlanjutnya pertumbuhan janin dan pembesaran
rahim, plasenta juga membesar. Peningkatan luas permukaan secara kasar
sebanding dengan pembesaran rahim dan selama kehamilan, plasenta
menutupi kira-kira 25 – 30 % permukaan dalam rahim. Peningkatan tebal
plasenta diakibatkan oleh terbentuknya kaki-kaki dari jonjot-jonjot yang sudah
ada dan tidak disebabkan oleh penembusan lebih lanjut ke dalam jaringan ibu.
Ciri-ciri permukaan fetal :
· Tediri dari vili.
· Mengahadap ke janin
· Warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di
bawah amnion nampak pembuluh-pembuluh darah.
Ciri-ciri permukaan maternal :
· Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang
kelak ikut lepas dengan plasenta.
· Mengahadap ke dinding rahim
· Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari
16-20 kotiledon.
· Permukaannya kasar beralur-alur.
LETAK PLASENTA
Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau
belakang agak ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan
bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk
berimplantasi.
BENTUK DAN UKURAN PLASENTA
Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20 cm, tebal
22/07/13 Asuhan Kebidanan I: Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
dianhusadawisnupujirahayu.blogspot.com/p/struktur-fungsi-dan-sirkulasi-plasenta_04.html 3/6
2-3 cm dan beratnya 500-600 gram.
Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-
kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim.
Meskipun ruang manion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion,
namun amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.
TIPE-TIPE PLASENTA
· Menurut bentuknya :
1. plasenta normal
2. plasenta membranasea
3. plasenta suksenturiata
4. plasenta spuria
5. plasenta bilobus
6. plasenta trilobus
· Menurut perlekatan pada dinding rahim :
1. plasenta adhesiva
2. plasenta akreta
3. plasenta inkreta
4. plasenta perkreta
2. FUNGSI PLASENTA
· Nutrisasi
Plasenta sebagai alat nutritif. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke
janin dengan jalan :
- Difusi air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium.
Makin besar berat jenis bahan makanan maka makin lambat terjadi
difusi.
- Sistem enzimatik. Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnya
disintesis ke bentuk aslinya dalam bentuk vili korialis. Bahan yang
mengalami proses enzimatik :
a) Protein dipecah menjadi asam amino
a) Lemak dipecah menjadi asam lemak
a) Hidrat arang dipecah menjadi glukosa
a) Glikogen dipecah menjadi fruktosa
a) Vitamin dipecah menjadi bentuk yang lebih kecil
a) Obat-obatan
- Pinositosis. Caranya seperti aktivitas amoben. Bahan tersebut
adalah imunoglobulin G dan albumin.
· Ekskresi
Ginjal, hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai
alat pembuanga. Sisa metabolisme akan dibuang melalui plasenta yang
dapat menghubungkan janin dengan dunia luar secara tidak langsung.
Zat utama yang diekskresi adalah karbon dioksida ( CO2 ). Bilirubin juga
diekskresi karena sel darah merah diganti relatif sering. Terdapat
sedikit pemecahan jaringan yang terpisah serta jumlah urea dan asam
urat yang diekskresi sangat sedikit.
· Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat fetal hemoglobin (F) yang memiliki
afinitas tinggi terhadap oksigen dan sebliknya mudah melepaskan karbon
dioksida melalui sistem difusi dalam plasenta. Dengan adanya perbedaan
afinitas tersebut, plasenta dapat menjalankan fungsinya sebagai alat
pernapasan. Makin tua kehamilan, semakin tinggi konsentrasi adult
hemoglobin (A) sebagai persiapan bernapas melalui paru-paru pada saat
22/07/13 Asuhan Kebidanan I: Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
dianhusadawisnupujirahayu.blogspot.com/p/struktur-fungsi-dan-sirkulasi-plasenta_04.html 4/6
kelahiran.
· Produksi
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta adalah :
a. Korionik gonadotropin
- Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum
sehingga tetap mengeluarkan estrogen dan progesteron. Korpus
luteum berfungsi samapai plasenta sempurna.
- Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormon
tes kehamilan.
- Puncaknya tercapai pada hari ke- 60
- Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.
b. Korionik somato-mammotropin
- Hormon untuk metabolisme protein
- Bersifat laktogenik dan luteotropik
- Menimbulkan pertumbuhan janin
- Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
c. Estrogen Plasenta
- Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron.
- Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim
- Retensi air dan garam
- Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti ASI
- Melaksanakan sintesis protein
d. Progesteron
- Permulaan hamil dibuat oleh korpus luteum dan plasenta.
- Penenang otot rahim selama hamil
- Bersama estrogen megaktifkan tubulus dan alveolus payudara.
- Menghalangi proses pematangan folikel de Graff sehingga tidak
terjadi ovulasi serta menghalangi pengeluaran LH.
· Imunisasi
Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4 bulan dan
selanjutnya kekebalan tersebut berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu
mellaui plasenta menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi. Antibodi
disalurkan melalui ASI sehingga kolostrum harus diberikan.
· Barrier
Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap
beberapa bakteria atau virus. Demikian juga obat yang dapat
membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalah rahim
dihalangi masuk melalui plasenta.
22/07/13 Asuhan Kebidanan I: Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
dianhusadawisnupujirahayu.blogspot.com/p/struktur-fungsi-dan-sirkulasi-plasenta_04.html 5/6
Beranda
Langganan: Entri (Atom)
3. SIRKULASI PLASENTA
Darah janin, mengandung sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung janin
menuju ke plasenta melalui arteri umbilikus dan diangkut sepanjang cabang
ke pembuluh darah kapiler vili korionik. Setelah membuang karbondioksida
dan menyerap oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikus.
Darah maternal diangkut ke dasar plasenta dalam desidua oleh arteri
spiralis dan mengalir ke dalam ruang darah di sekitar vili. Sirkulasi
retroplasentaer terjadi karena aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70
mmHg sampai 80 mmHg sedangkan tekanan darah pada vena di dasar
desidua basalis 20mmHg sampai 30mmHg. Diyakini bahwa arah aliran mirip
mata air ; darah mengalir ke atas dan membasahi vilus saat disirkulasikan di
sekelilingnya dan mengalir kembali ke dalam cabang-cabang vena uterin.
Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.
Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak
memiliki hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan
maternal adalah melalui difusi, trasnpor aktif dan pinositosis.
Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal
memasuki sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara
pada janin. Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus dan agens
penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas dari suirkulasi maternal ke
sirkulasi janin.sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang dapat
menyebabkan defek lahir.
Recommend this on Google
www.facebook.con
MY FAVORITE SITE
Cari
CARI BLOG INI
22/07/13 Asuhan Kebidanan I: Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
dianhusadawisnupujirahayu.blogspot.com/p/struktur-fungsi-dan-sirkulasi-plasenta_04.html 6/6
by : cennu. Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.