BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA … filehitung 3,800 dengan nilai signifikansi 0,000
SKRIPSIrepository.uinjambi.ac.id/2149/1/TP152174_NUR ASTUTI_PAI...Kelas XI Madrasah Aliyah Nurul...
Transcript of SKRIPSIrepository.uinjambi.ac.id/2149/1/TP152174_NUR ASTUTI_PAI...Kelas XI Madrasah Aliyah Nurul...
PENERAPAN METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI DI MADRASAH
ALIYAH NURUL FALAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
NUR ASTUTI
NIM. TP.152174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2019
PENERAPAN METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI DI MADRASAH
ALIYAH NURUL FALAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
NUR ASTUTI
NIM. TP.152174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2019
vii
MOTO
Artinya : bagi manusia ada mailat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran ,
di muka dan di belakangnya mereka menjaga atas perintah Allah.
sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum. Maka
tak ada yang dapat menolaknya dan sesekali tak ada perlindungan bagi
mereka selain Dia. (Q.S Ar-Ra’d ayat 11 ).
vi
PERSEMBAHAN
Satu langkah awal telah kulewati
Untuk membuka jalan baru langkah awal untuk memulai
Bismilahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirobil‟alamin
Ucapan syukur yang tiada hentinya kepada Allah Subhanahuwata‟ala
Atas segala karunia yang telah di berikan kepada kita semua dengan sifat
Maha Pemurah-Nya
Terutama atas anugrah akal, pikiran dan waktu yang masih di berikan hingga
saat ini karena denga nanugrah itu pula, saya bias menyelsaikan skripsi ini
serta salam kepada Nabi Muhammad SAW
Semoga kita mendapat syafaa tbeliau di akhirat kelak Amin
Kupersembahkan skrips ini
untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku
teruntuk ayahahda H.Basimin, S.Pd dan Ibu tercinta Hj.Sriyati,S.Pd.SD
mereka yang tak pernah lelah memberiku kasih sayang
dengan penuh keikhlasan dan doa restu yang telah mendidikku tanpa sedikit
pun keluh yang terucap
yang senantiasa menjadi penguat meraih kesuksesan di dunia dan akhirat
untuk Saudaraku Budi Ansyah,S.Pd M.Taufik, S.Pd Muhammad Ridwan
untuk sahabatku, Abdul Halim,BettyFebriani,Canie, Desi, FaniRozalia,
vii
untuk seluruh keluarga besar KSR PMI PT UIN STS Jambi
untuk bangsa dan Negara
serta
untuk Almamater kebanggaan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha „Alim
yang tidak kita mengetahui kecuali apa yang di ajarkannya, atas Iradahnya hingga
skripsi ini dapat di rampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerah bagi manusia.
Penulisan skripsi ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberi
motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Ridwan, S.Psi, M.Psi, Psikolog dan Bapak Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I
selaku Kaprodi dan Sekprodi Pendidikan Agama Islam
4. Ibu Dr.Yusria, S.Ag,M.Ag, selaku pembimbing I dan IbuSiti Mariah Ulfah,
M.Pd.I, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam penyelesaian
skripsi ini
5. Bapak Hendra, M.Pd.I, selaku Kepala sekolah MA Nurul Falah yang telah
memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data di lapangan
6. Sahabat-sahabat Mahasiswa PAI kelas A yang telah menjadi patner dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat dan keluarga besar KSR PMI Perguruan Tinggi UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan Ilmu.
Jambi, 30 Mei 2019
Penulis
ix
ABSTRACT
Name : Nur Astuti
Jurusan : Islamic Education
Title : Application of Sosiodrama Methods In Improving Student
Learning Outcome In Subjects Of XI th Grade Islamic Culture
History Islamic Senior High School Nurul Falah Jambi City
The pupose of this study was to apply the sosiodrama method in learning
the Islamic Cultural History in the XIth grade of Islamic High School Nurul Falah
Jambi City, and by using the sosiodrama method to improve student learning
outcomes in subjects of Islamic Cultural History.
The method used in this study is a class action research method.
Classroom action research is carris out in an effort to overcome problem that arise
in the classroom. This method is carried out in four stages, planning, action,
observation, reflection. The Four stages are cycles that take place repeatedly and
are carried out with the steps and focused on sosidrama learning.
The results of the study indicate an increase in student learning outcomes
seen in the results of test given by researchers. The Minimum Completeness
Criteria that Must be achieved by students is 70. The use of the sosiodrama
method can improve student learning outcomes and the activity of students in
subject of Islamic Cultural History. This Increase can be seen through a cycle per
meeting that has been carried out. In the pre cycle the average value was 37,5 %,
cycle I the average value of student 61,25 %, cycle II the average value of
students was 81,25 % . Cycle II students achieve a minimum completeness criteria
of 20 students.
Keywords : Method sosiodrama, Islamic Culture History, learning outcomes
x
ABSTRAK
Nama : Nur Astuti
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Sosiodrama dalam Meningkatkan Hasil Belajar siswa Pada Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas XI Madrasah Aliyah Nurul Falah Kota Jambi
Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan metode sosiodrama dalam
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di kelas XI MA Nurul Falah Kota Jambi, dan dengan menggunakan metode sosiodrama dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam (SKI).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi
permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan
empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat
tahap tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan
dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dan difokuskan pada
pembelajaran sosiodrama.
Hasil Penelitian menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dilihat
pada hasil tes yang diberikan oleh peneliti. Nilai KKM yang harus dicapai
siswa sebesar 70. Dengan demikian, penggunaan metode Sosiodrama dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada mata pelajaran
SKI. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus/pertemuan yang telah
dilakukan. Pada pra siklus niai rata-rata 37,5 %, Siklus I nilai rata-rata siswa
61,25 %. Siklus II nilai rata-rata siswa 81,25 %, pada siklus II siswa yang
mencapai nilai KKM 20 siswa.
Kata Kunci : Metode Sosiodrama, Sejarah Kebudayaan Islam, Hasil Belajar
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
NOTA DINAS ...................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
MOTTO ................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABLE ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. IdentifikasiMasalah ................................................................................... 7
C. FokusPenelitian ......................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
E. TujuanPenelitian ....................................................................................... 8
BAB II KERANGKA TEORI ............................................................................ 10
A. DeskripsiTeori......... .................................................................................. 10
B. StudiRelavan ............................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 23
A. DesainPenelitian ........................................................................................ 23
B. Setting dansubjekPenelitian ...................................................................... 24
xii
C. ProsedurUmumPenelitian .......................................................................... 24
D. TeknikdanInstrumenPengumpulan Data ................................................... 28
E. TeknikAnalisis Data .................................................................................. 30
F. KriteriaKeberhasilanPenelitiantindakanKelas .......................................... 33
G. JadwalPenelitian ........................................................................................ 34
BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN................................ 35
A. GambaranUmumLokasipenelitian ............................................................ 35
1. Letak Historis ...................................................................................... 35
2. Profil Sekolah ...................................................................................... 35
3. Visi dan Misi ....................................................................................... 35
4. Struktur Organisasi ............................................................................. 36
5. Data Ruang Kelas ................................................................................ 37
6. Data Guru dan Siswa ........................................................................... 38
7. Biografi Guru Mata Pelajaran ............................................................. 39
8. Sarana dan Prasarana........................................................................... 39
B. Temuan khusus ......................................................................................... 40
C. Deskripsi Data ........................................................................................... 42
1. Pelaksanaan Siklus I ............................................................................ 42
2. Pelaksanaan 4Siklus II ........................................................................ 51
D. Analisis Data ............................................................................................. 59
E. InterprestasiHasilAnalisis Data ................................................................. 60
1. LembarObservasi ................................................................................ 60
2. TesHasilBelajarSiswa ......................................................................... 62
F. Pembahasan ............................................................................................... 65
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 66
A. KESIMPULAN ................................................................................... 66
B. SARAN ............................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
xiii
DAFTAR TABLE
Table 1.1 Hasil Observasi Mata Pelajaran SKI Dan Hasil
Tes Pembelajaran ............................................................................. 4
Tabel 3.1 Pedoman Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa ........................ 30
Tabel 3.2 Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria Hasil Belajar Siswa ............... 32
Tabel 3.3 JadwalPenelitian ........................................................................................ 33
Table 4.4 Daftar nama guru ............................................................................. 38
Tabel 4.5 sarana dan prasara ............................................................................ 39
Tabel 4.6 NilaiUlanganSiswa........................................................................... 40
Tabel 4.7 Jadwalperencanaansiklus I ............................................................... 43
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswasiklus I .............................. 47
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Gurusiklus I ........................... 48
Tabel 4.10 Hasil belajar Siswasiklus I ............................................................. 49
Tabel 4.11 Jadwalperencanaansiklus II ...................................................................... 52
Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswasiklus II .......................... 56
Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Gurusiklus II ......................... 57
Table 4.15 Hasil belajar Siswasiklus II ............................................................ 59
Table 4.16 persentasiAktifitasbelajarsiswa ................................................................. 61
Table 4.17 Persentase Aktivitas Mengajar Guru ............................................... 62
Table 4.8 Persentase indicator hasilbelajar ...................................................... 64
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Siklus ........................................................................................... 23
Gambar 4.1 Struktur organisasi MA Nurul Falah Kota Jambi .......................... 37
Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Belajar Siswa ................................................. 61
Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Mengajar Guru .............................................. 62
Gambar 4.4 Diagram Hasil Test Hasil belajarSiswa Metode Sosiodrama ...... 64
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 PedomanPenskoranIndikator ........................................................ 1
Lampiran 2 Skor Indikator Hasil Belajar Siklus I ............................................ 2
Lampiran 3Skor Indikator Hasil Belajar Siklus II ........................................... 3
Lampiran 4 peningkatanHasilBelajar ............................................................... 4
Lampiran 5 RPP Siklus I .................................................................................. 7
Lampiran 6 SoalTesHasilBelajarsiswasiklus I ................................................. 13
Lampiran 7 RPP siklus II ................................................................................. 14
Lampiran 8 SoaltesHasilBelajarSiswasiklus II ................................................ 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan lembaga yang dengan sengaja di selenggarakan untuk
mewariskan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian oleh generasi
yang lebih tua kepada generasi berikutnya. Melalui pendidikan sebagian manusia
memperbaiki tingkah laku kehidupan mereka. Terjadi hubungan yang kuat antara tingkat
pendidikan seseorang dengan tingkat sosial kehidupannya. Pendidikan merupakan salah
satu faktor yang mempenerapani kemajuan suatu bangsa. Pendidikan bukan hanya
mencetak orang yang pintar, akan tetapi pendidikan mencetak orang yang pintar serta
cerdas. Bahwasanya pendidikan itu berusaha menghasilkan penerus bangsa yang cerdas,
sehingga semakin banyak orang cerdas di bangsa ini maka semakin maju bangsa dengan
peradaban moral. (Ariyandi, Nurastuti, 2018 hal:5). Pendidikan juga merupakan hal
penting dan mendasar bagi kehidupan manusia sebagaimana tujuan pendidikan nasional
bab II pasal 3 tentang megembangankan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat ,berilmu, cakap,kreatif mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. (Depdiknas,2003). Yang
di maksud dengan pendidikan agama Islam ialah segala daya dan upaya yang di lakukan
oleh pendidik muslim terhadap perkembangan ruhaniyah dan jasmaniyah pada peserta
didik pada situasi tertentu untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia
melalui ilmu yang amaliah dan amal yang ilmiah untuk mencapai kebahgiaandunia
akhirat. Dalam hal ini berkaitan dengan komponen pendidikan agama Islam tujuan,
metode,materi, peran guru, peserta didik, serta pengaruh
1
lingkungan di dalamnya. Islam telah memberikan landasan kuat bagi pelaksana
pendidikan. Pertama, islam menekan bahwa pendidikan merupakan kewajiban agama di
mana proses pembelajaran dan transmisi ilmu sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
Kedua, seluruh rangkaian pelaksanaan pendidikan adalah ibadah kepada Allah maka
pendidikan merupakan kewajiban individu dan kolektif.(Q.S Al-„Hajj(22) hal :54)
“Proses pembelajaran pada suatu pendidikan di selenggarakan secara
interaktif,inspiratif, menyenangkan, menantang, dan juga menyenangkan kemandirian
sesuai dengan bakat peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian penilaian
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kopentensi kelululusan”. (Depdiknas,2013) untuk mencapai tujuan pendidikan, lembaga
pendidikan harus mampu melaksanakan proses pembelajaran denganbaik salah satu
caranya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang komprehensif. Dalam
memilih strategi, guru harus berpedoman pada kriteria yakni: tujuan belajar yang harus di
capai, kebutuhan untuk memperkaya pengalaman belajar, kemampuan siswa yang
tercakup dalam tugas belajar. (Setijadi,2016: 248)
Dalam hal ini metode pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
dalam proses pembelajaran.standar kompetensi yang harus dimilki siswa, guru sebagai
ujung tombak pelaksanan pendidikan di lapangan sangat menentukan keberhasilannya. Di
sisi lain, (Mars 1980) mengemukan tiga faktor yang mempenerapkan Implementasi
kurikulum, yaitu dukungan Kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan dukungan
internal yang datang dari dalam diri guru itu sendiri. Kebehasilan ini juga di tentukan oleh
faktor guru karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan apabila guru tidak
melaksanakan tugas denganbaik, maka hasil pembelajaran tidak akan memuaskan
(Kemas Imron Rosadi,2017: 122). Fungsi metode dalam pendidikan yaitu sebagai suatu
cara yang teratur atau tersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan pendidikan
untuk mencapai tujuan yang ditentukan.suatukurikulum tanpa diikuti oleh kemampuan
guru dalam mengimplementasikannya dalam kegiatan proses pendidikan, maka
kurikulum itu tidak akan memilki makna. (Sanjaya, 2011 :6)
Mata pelajaran SKI dalam pembelajarannya membutuhkan praktek atau peran
sebagai pengalaman. Sehingga ketika dihadapkan pada kenyataan kehidupan sehari-hari
pada lingkungan masyarakat, maka siswa akan mampu dan merasa terbiasa dalam
menjalankannya di lingkungan masyarakat. Metode sosiodrama yang merupakan salah
2
satu dari macam-macam bentuk metode, dirasa sesuai dengan mata pelajaran SKI ini.
Bila diterapkan secara tepat, maka akan dapat memberikan pemahaman dan pengalaman
yang lebih bagi peserta didik, selain juga dapat membangkitkan motivasi serta mendapat
hasil peserta didik untuk terus belajar dan menggali keilmuwan-keilmuwan lainnya.
Fenomena yang terjadi di Madrasah Aliyah Nurul Falah Kota Jambikhususnya
pada kelas XI, mengalami kendala pada hasil belajar dalam mata pelajaran SKI
dikarenakan sulitnya siswa dalam memahami dan mengingat tentang kisah-kisah sejarah
yang terdapat pada pelajaran SKI. Mata pelajaran SKI sering dikeluhkan oleh siswa
sebagai pelajaran yang sulit, jika keadaan ini dibiarkan terus menerus dalam waktu yang
panjang tentu akan berpenerapan pada hasil belajar siswa baik pelajaran SKI. bahwa
kenyataannya terdapat kendala yang dihadapi guru selama mengajar dan untuk itulah
harus dicarikan pemecahan terhadap permasalahan tersebut. Di antara permasalahan yang
paling utama sekali adalah ketidak aktifan siswa dalam pembelajaran SKI, kebanyakan
siswa berbicara sendiri-sendiri tanpa menghiraukan guru yang menerangkan materi
pelajaran. Demikianpun ketika guru memberikan pertanyaan, sebagian besar siswa tanpa
komentar, hanya menerima apa yang mereka dapat dan enggan menanyakan materi yang
tidak mereka pahami. Apalagi ketika guru meminta agar siswa bertanya, merekapun
diam.
Adapun hasil observasi materi pada mata pelajaran SKI kelas XI dan hasil tes pada
pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
1.1 Tabel observasi mata pelajaran SKI dan hasil tes pembelajaran.
No Nama Siswa Nilai
Prasiklus
Ket
TUNTAS T.TUNTAS
1 Aldi 50
2 Alpani 50
3 Amardian saputra 70
4 Anggi Nabila 50
5 Cecep Suryadi 70
3
Diantara 24 siswa yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum
dengan nilai 70 hanya 9 siswa, oleh karena itu hasil belajar siswa harus di
tingkatkankembali.Fakta ini dilatar belakangi karena siswa kurang diberikan strategi
pembelajaran yang memadai serta metode yang monoton dan kurang diberikan
pengarahan dan pengertian akan pentingnya pembelajaran yang sedang berlangsung. Oleh
sebab itu dalam proses pembelajaran di sekolah dibutuhkan kreativitas dan keaktifan
seorang pendidik dalam membuat strategi dan metode pembelajaransemenarik mungkin
6 Dandi Firmansyah 40
7 Dika Mulya Pratama 70
8 Egi Nurmansyah 80
9 Ematun Salamiah 70
10 Firman 50
11 Ilhamsyah 50
12 Misnawati 70
13 M Hafidz Jakala 60
14 MustikaAyu Wulandari 80
15 Neni Wahyuni 60
16 Rizka Ayu Wulandari 80
17 Suryadi 50
18 Sindi Putri Indah 60
19 Jodi Irawan 50
20 M Nuriski 50
21 Ikwan Muslimin 50
22 Windi Mia S 60
23 Ari Gusmansyah 70
24 Marwansyah 40
Jumlah 1.370 9 15
Rata-Rata 57,08 9 15
Ketuntasan - 37,5 62,5
4
sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran SKI.
Selama ini guru hanya menggunakan metode bercerita untuk menyampaikan
pembelajaran SKI. Evaluasi yang diberikan kepada siswa hanya saat ulangan harian yang
dilaksanakan ketika habis materi dalam satu bab. Jauh dengan harapan dan tujuan yang
diharapkan oleh sekolah yakni siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru
untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran SKI.Dalam kegiatan belajar mengajar,
peran siswa dan guru haruslah seimbang dan bisa memberikan timbal balik untuk
mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diharapkan.Tidak hanya guru yang
harus aktif dalam pembelajaran, namun siswa pun harus diikut sertakan
keaktifannya.Dengan begitu kegiatan pembelajaranakan berjalan optimal.
Untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajarantersebut guru harus kreatif untuk
bisa mencari dan menggunakan metode apa yang cocok untuk digunakan dalam
penyampaian materi dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus selalu memperhatikan
aktifitas siswa agar tidak ada siswa yang pasif selama kegiatan pembelajaranberlangsung.
Keaktifan peserta didik tercermin dari partisipasi/respon mereka baik dalam betanya,
menjawab pertanyaan guru, menanggapi permasalahan maupun materi yang
diajarkan.Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar aktif adalah dengan
memberikan tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil peserta didik dan
keragaman pendapat, pengetahuan, serta keterampilan mereka akan membantu
menjadikan belajar bersama sebagai bagian berharga dari iklim belajar dikelas.
Untuk mencapai proses pembelajaran yang terarah dan efektif diperlukan metode
pembelajaran yang menyenangkan, yang dapat membangkitkan hasil belajar siswa, salah
satunya adalah metode pembelajaran sosiodrama. Metode sosiodrama adalah metode
pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
sejarah.(Sri Minarti, 2013:450) Metode Sosiodrama bermain peran diharapkan siswa
mampu memahami dan mencapai hasil belajar yang di harapkan. Pemilihan Metode
sosiodrama, bermain peran yangmembantu siswa dan guru dalam mewujudkan tujuan
yang ingin dicapai.metode Sosiodrama bermain peran memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mempraktekkan keterampilan spesifik yang di pelajari dikelas.
Peneliti memilih metode ini karena mempunyai keunggulan diantaranya peserta didik
dapat menggunakan daya fikirnya yang makin lama makin bertambah baik, karena
dengan dilakukanya sosiodrama sehingga siswa mampu mengingat cerita yang terdapat di
dalam teks drama yang diperankan oleh siswa.
5
Seperti hal yang dikatakan diatas bahwa metode sosiodrama adalah agar siswa
lebih aktif dalam kegiatan proses pembelajarandan sebagai bahan pengalaman penting
bagi diri siswa. Dan juga dengan diterapkanya metode sosiodrama pada materi
keteladanan terutama pada materi dinasti Abbasiyah, Siswa dapat memiliki pemahaman
dan penilaian terhadap materi tersebut.Dengan demikian kemampuan siswa tidak hanya
terbatas pada aspek teoritis mata pelajaran SKI saja.Oleh karena itu, dengan
diterapkannya metode sosiodrama dalam mata pelajaran SKI diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajarandan hasil belajar
khususnya pada mata pelajaran SKI siswa kelas XI, ditemukan beberapa permasalan,
diantaranya: Pertama, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terbiasa dengan
menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah sehingga siswa kurang dilibatkan
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, Siswa cenderung pasif. Kedua, pembelajaran
masih satu arah (ceramah) belum bervariasi sehingga dalam pembelajaranterkesan kaku,
kurang fleksibel, kurang demokratis dan cenderung menggunakan satu metode.
Selama ini pelajaran SKI dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit.Sehingga
mata pelajaran SKI tidak dianggap sebagai mata pelajaran yang dapat membina siswa
agar memiliki kecakapan, kreatif, kritis untuk memahami hal-hal tentang
sejarah.Penilaian pembelajaran yang biasa saja hanya mencerminkan kemampuan siswa
melalui isi materi tes.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka penulis mencoba mengangkat
penelitian tindakan kelas ini, bagaimana menerapkan metode sosiodrama untuk
meningkatkan hasil belajar dalam memahami materi pelajaran SKI dalam metode
Sosiodrama siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nurul Falah. Dari permasalahan yang dilihat
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Penerapan Metode Sosiodrama
dalam meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran SKI Pada Siswa Kelas XI
Madrasah Aliyah Nurul Falah Kota Jambi”. Penelitian Ini sangat di perlukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan juga agar pendidik lebih kreatif dalam penggunaan
metode Pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kurangnya kemampuan dan pemahaman siswa dalam
memahami pembelajaran SKI.
6
2. Siswa mengalami kesulitan dalam mengingat tentang kisah-
kisah sejarah yang terdapat pada pelajaran SKI
3. Ketidak aktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran SKI
4. pelajaranSKI tidak dianggap sebagai mata pelajaran yang dapat
membina siswa agar memiliki kecakapan, kreatif, kritis.
5. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI.
C. Fokus Penelitian
Penelitian ini lebih difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran SKI dengan mengimplementasikan metode Sosiodrama agar siswa mudah
memahami materi pembelajaran. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas XIMadrasah
Aliyah Nurul Falah Kota Jambi yang berjumlah 24orang siswa yang terdiri dari 10 siswa
perempuan dan 14 siswa laki-laki. Metode sosiodrama yang dimaksudkan adalah suatu
metode dalam pembelajaran dengan memberikan naskah drama yang diperankan kepada
siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada materi
Bani Abbasiyah.
D. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang di ambil dalam hal ini :
1. Bagaimana penerapan metode sosiodrama pada pembelajaran SKIdi kelas XI
Madrasah Aliyah Nurul Falah Kota Jambi ?
2. Apakah dalam menerapkan metode sosio drama dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran SKI di kelas XI Madrasah Aliyah Nurul Falah Kota
Jambi?
E. Tujuan dan kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Dari tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat diketahui:
a. Untuk mengetahui penerapanmetode Sosiodrama dalam pembelajaran materi
SKIdi Madrasah Aliyah Nurul Falah Kota Jambi.
b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI
dengan menggunakan metode Sosiodrama.
2. Kegunaan penelitian
Selain memiliki tujuan, sebuah penelitian harus memiliki kegunaan.Adapun
kegunaan yang diharapkan dan hasil penelitian ini sebagai berikut:
a. Untuk Siswa
7
1.Memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam
metode pembelajaran sosio drama.
2.Siswa menjadi lebih aktif dalam metode pembelajaran
sosio darama materi pelajaran SKI.
b. Untuk Guru
1.Sebagai bahan masukan guru dalam memantau
kemampuan siswa dalam belajar.
2.Guru dapat mengetahui peningkatan proses belajar
yang diperoleh siswa dengan menggunakan metode
sosio drama Mengetahui faktor-faktor yang
berpenerapan terhadap peningkatan metode
pembelajaran sosio drama untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa Madrasah Aliyah Nurul Falah Kota
Jambi.
c. Untuk Teoritis
Sebagai kontribusi Khasanah ilmu pengetahuan dan untuk diteliti pada
penelitian selanjutnya.
d. Untuk Lembaga
1. meningkatkan profesionlisme dan kompetensi guru dalam mengajar.
2. Mewujudkan inovasi-inovasi pembelajaran dalam pendidikan.
3. Sebagai bahan evaluasi dan pedoman dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa di lembaga atau sekolah khusunya di Madrasah Aliyah
Nurul Falah Kota Jambi.
e. Bagi Penulis
Berguna menambah wawasan dan pengaaman terutama dalam
penggunaan metode belajar sosiodrama untuk meningkatkan hasil
belajarsiswa.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1.Metode Sosiodrama
a. Pengertian Metode Sosiodrama
Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang
umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau
cara melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-
konsep secara sistematis (syah 2011:198).
Metode adalah cara yang di gunakan untuk mengimplementasi rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan
strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian
system pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru
menggunakan metode pembelajaran, karena suatu srtategi pembelajaran hanya
mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran
(sanjaya 2011: 146)
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
metode adalah suatu cara untuk menyampaikan tujuan dalam pembelajaran.
Metode juga sebagai cara yang dilakukan seseorang untuk menerapkan rencana
yang sudah disiapkan dalam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Semakin baik metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai.
Sosiodrama adalah sandiwara, teater atau model pembelajaran bermain
peran untuk memecahkan masalah-maalah yang berkaitan dengan fenomena
sosial, mengapa dikatakan model pembelajaran sosial? Karena pendekatan
pembelajaran yang termasuk dalam kategori model ini menekankan hubungan
individu dengan masyarakat atau orang lain. Model dalam kategori ini
difokuskan pada peningkatan kemampuan individu dalam berhubungan dengan
orang lain, terlibat dalam proses demokratis dan bekerja secara produktif dalam
masyarakat ( Hamzah 2012 :25)
9
Model ini, Pertama, dibuat berdasarkan asumsi bahwa sangatlah
mungkin menciptakan analogi otentik ke dalam situasi permasalahan kehidupan
nyata.Kedua, bahwa bermain peran dapat mendorong siswa-siswa
mengekspresikan perasaannya dan bahkan melepaskan.Ketiga, bahwa proses
psikologis melibatkan sikap, nilai, danjugakeyakinan (belief) kita serta
mengarahkan pada kesadaran melalui keterlibatan spontan yang disertai
analisis. Model ini dipelopori oleh George Shaftel.
Jika diartikan secara harfiah, sosiodrama terdiri dari dua kata, yaitu
sosio yang artinya masyarakat dan drama artinya keadaan seseorang atau suatu
kejadian dalam kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan,
pergolakan clash atau benturan antara dua orang atau lebih.Metode sosiodrama
adalah bentuk metode mengajar dengan mendramakan atau memerankan
tingkah laku didalam hubungan sosial dengan tujuan memberi pemahaman dan
penghayatan serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia seperti masalah
kenakalan remaja, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya
(Sanjaya 2011:160).
Sosiodrama dan bermain peran cocok digunakan bila mana :
1) Sosiodrama adalah model pembelajaran bermain peran untuk memecahkan
masalah-maalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, mengapa
dikatakan model pembelajaran sosial? Karena pendekatan pembelajaran
yang termasuk dalam kategori model ini menekankan hubungan individu
dengan masyarakat atau orang lain. Model dalam karegori ini difokuskan
pada peningkatan kemampuan individu dalam berhubungan dengan orang
lain, terlibat dalam proses demokratis dan bekerja secara produktif dalam
masyarakat. (hamzah B.uno), model pembelajaran menciptakan proses
pembelajaran yang kreatif dan efektif Pelajaran dimaksudkan untuk
menerangkan peristiwa yang dialami dan menyangkut orang banyak
berdasarkan pertimbangan didaktis.
2) Pelajaran tersebut dimaksudkan untuk melatih siswa agar mampu
menyelesaikan masalah- masalah yang bersifat psikologis.
10
3) Untuk melatih siswa agar dapat bergaul dan memberikan kemungkinan
bagi pemahaman terhadap orang lain beserta permasalahannya (Usman
2010 : 51)
b. Kelebihan Metode sisiodrama
Beberapa kelebihan dari metode sosiodrama, yaitu :
1) Dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi
yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat,
maupun menghadapi dunia kerja.
2) Mengembangkan kreativitas siswa, karena siswa diberi kesempatan
untuk memainkan peran sesuai dengan topik yang disimulasikan.
3) Memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematik.
5) Dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran
sehingga hasil belajar sesuai dengan yang di harapan ( Sanjaya
2011:160),
c. Kelemahan Metode sisiodrama
Beberapa kelemahan metode sosiodrama yaitu:
1) Pengalaman yang diperoleh tidak selalu tepat dengan kenyataan di
lapangan.
2) Pengelolaan yang kurang baik, sering dijadikan alat hiburan,
sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi
siswa.
d. Langkah-langkah dalam bermain sosiodrama
Sosiodrama (Bermain peran) sebagai suatu model pembelajaran
bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia
sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Artinya, melalui
bermain peran siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya
peran-peran yang berbeda dan memikirkan perilaku dirinya dan perilaku
11
orang lain. Proses bermain peran ini dapat memberikan contoh kehidupan
perilaku manusia yang berguna sebagai sarana bagi siswa untuk:
1) menggali perasaannya
2) memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpenerapan terhadap sikap,
nilai, dan persepsinya
3) mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah, dan
mendalami mata pelajaran dengan berbagai macam cara ( Hamzah 2008:25)
a. Prosedur pembelajaran
Keberhasilan model pembelajaran melalui bermain peran
tergantung pada kualitas permainan peran yang diikuti dengan analisis
terhadapnya. Di samping itu, tergantung pula pada persepsi siswa tentang
peran yang dimainkan terhadap situasi yang nyata. Menurut Oemar
Hamalik, Prosedur bermain peran terdiri atas Sembilan langkah, yaitu:
Langkah pertama, pemanasan. Guru berupaya memperkenalkan
siswa pada permasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi
semua orang perlu mempelajari dan menguasainya.
Langkah kedua, memilih permainan (partisipan). Siswa dan guru
membahas karakter dari setiap pemain dan menentukan siapa yang akan
memainkannya.
Langkah ketiga, menata panggung. Dalam hal ini guru
mendiskusikan dengan siswa dimana dan bagaimana peran itu akan
dimainkan. Apa saja kebutuhan yang diperlukan.
Langkah keempat, guru menunjuk beberapa siswa sebagai
pengamat. Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa pengamat di sini
harus juga terlibat aktif dalam permainan peran.
Langkah kelima, permainan peran dimulai. Permainan peran
dilaksanakan secara spontan. Pada awalnya akan banyak siswa yang masih
bingung memainkan perannya atau bahkan tidak sesuai dengan peran yang
seharusnya ia lakukan. Bahkan ada yang bermain peran yang bukan peran
seharusnya ,
Langkah keenam, guru bersama siswa mendiskusikan permainan
tadi dan melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan.
Langkah ketujuh, permainan peran ulang. Seharusnya, pada
permainan peran kedua ini akan berjalan lebih baik. Siswa dapat
memainkan peran lebih sesuai dengan skenario.
12
Dalam diskusi dan evaluasi pada langkah kedelapan, pembahasan
diskusi dan evaluasi lebih diarahkan pada realitas.
Pada langkah kesembilan, siswa diajak untuk berbagi pengalaman
tentang tema permainan peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan
membuat kesimpulan.
b. Aplikasi
Melalui permainan peran, siswa dapat meningkatkan kemampuan
untuk mengenal perasaannya sendiri dan perasaan orang lain. Mereka
memperoleh cara berprilaku baru untuk mengatasi masalah seperti dalam
permainan perannya dan dapat meningkatkan keterampilan memecahkan
masalah. Maka alasan peneliti memilih metode sosiodrama bermain peran
adalah siswa lebih aktif dalam pembelajaran dengan bermian peran sesuai
dengan pokok bahasan dan lebih mudah untuk memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
2. Pengertian Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu . Belajar adalah aktivitas atau proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keteramilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengokohkan kepribadian. Belajar Adalah suatu aktivitas yang di
lakukan untuk menuju kearah tujuan tertentu, dan untuk mencapai tujuan itu
perlu adanya faktor-faktor yang perlu di perhatikan, seperti faktor bimbingan
(Mustaqim,wahid 2010: 60).
Kegiatan belajar mengajar menurut E.Kemp (1985:100) belum ada
rumusan yang sederhana untuk mencocokan kegiatan dengan sasaran. Kegiatan
belajar yang baik bagi seorang guru dan kelompok siswa bisa jadi tidak
memuaskan dalam situasi lain. Guru perlu mempersiapkan hal-hal yang bersifat
teknis lain sebagai penunjang untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan
(Martinis 2013:58).
Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh prilaku melalui
pengalaman (Oemar 2015: 27). Menurut beberapa definisi di atas belajar adalah
suatu proses sesuatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat akan tetapi harus lebih luas dari itu, yakni mengalami atau
belajar dari pengalaman yang akan mengubah dari prilaku yang belum baik
menjadi baik.
13
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para
pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Proses
belajar adalah proses kontruksi makna yang berlangsung terus menerus, setiap
kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru diadakan rekonstruksi,
baik secara kuat atau lemah. Proses belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan
fakta, melainkan lebih sebagai pengembangan pemikiran dengan membuat
pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil dari perkembangan, melainkan
perkembangan itu sendiri.
Hasil belajar dipenerapani oleh pengalaman belajar sebagai hasil
interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang
tergantung kepada apa yang telah diketahui kegiatan pembelajaran konsep-
konsep, tujuan-tujuan dan motivasi yang mempenerapani interaksi dengan
bahan yang dipelajari (Suryono,Suryanto 2012:9). Sebagian orang beranggapan
bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-
fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Orang yang
beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-
anaknya mampu menyebutkan kembali secara lisan sebagian besar informasi
yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat
dilakukan dengan dua cara. Pertama, penganalisisian yang dilakukan dengan
jalan berpikir secara rasional atau penganalisisian dengan menggunakan logika.
Kedua, penganalisisian yang dilakukan dengan mendasarkan diri kepada
kenyataan empiris.(Sudaryono 2012:140)
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang
dicapai siswa dalam proses kegiatan pembelajaran dengan membawa suatu
perubahan.
c. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti
proses pembelajaran. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh
dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang
mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku, baik
aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil belajar
merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan
yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini
14
hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti
proses pembelajaran.
Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan
dari tidak mengerti menjadi mengerti (Oemar 2011:30). Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar,
yakni: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-
cita.
Guru perlu mengenal hasil belajar dan kemajuan belajar siswa yang
telah di peroleh sebelumnya. Hal-hal yang perlu di perhatikan ialah antara lain
penguasaan pelajaran, keterampilan belajar dan bekerja. Pengenalan dalam hal
ini sangat penting bagi guru karena dapat membantu dan mendiagnosa kesulitan
belajar pada siswa, dapat memperkirakan hasil dan kemajuan belajar
selanjutnya ( pada kelas berikutnya), kendati pun hasil-hasil tersebut dapat saja
berbeda dan bervariasi sehubung dengan keadaan, dan penyesuaian sosial
(Oemar 2015: 103).
Masing-masing jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil
belajar, yakni: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,
sikap, dan keterampilan motoris. Dalam system pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S Bloom yang secara garis
besar membaginya ke dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik (Nana sudjana 2010:20).
1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yangterdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi.
a) Tipe hasil belajar: Pengetahuan
Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemah dari kata
knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian,
maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tersebut
15
termasuk pula pengetahuan faktual di samping pengetahuan
hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah,
pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh, nama-nama kota.
b) Tipe hasil belajar: Pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah
pemahaman.Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya
sendiri sesuatu yang dibaca atau di dengarnya.
c) Tipe hasil belajar: Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau
situasi khusus.Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau
petunjuk teknis.
d) Tipe hasil belajar: Analisis
Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi undur-
unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau
susunannya.Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang
memanfaakan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.
e) Tipe hasil belajar: Sintesis
Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk
menyeluruh disebut sintesis.Berfikir sintesis merupakan salah
satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif.Berfikir kreatif
merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam
pendidikan.
f) Tipe hasil belajar: Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang
mungkin dilihat dari segi tujuan, gahasan, cara bekerja,
pemecahan, metode, materil,dll.
16
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin,motivasi belajar, menghargai guru dan teman
sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.
3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilandan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yaitu:
gerakan reflex, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.Diantara
ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru
disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam meguasai
isi bahan pengajaran. Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk
keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar yang
dicapai siswa dipenerapani oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri
siswa itu sendiri dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor
yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan kemampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali penerapannya terhadap
hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa,
juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan lain-lain.
3.Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses atau
cara perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran
adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan
yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan
pembelajaran(Suryono, Hariyanto 2012: 19).
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh, yang menurut bahasa
berarti ketentuan masa, sedangkan menurut istilah berarti “keterangan yang
terjadi dikalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih
ada”.Dalam bahasa Inggris disebut history, yang berarti “pengalaman masa
17
lampau dari umat manusia”Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang
semangat mendalam suatu masyarakat, kebudayaan paling tidak mempunyai
tiga wujud.
a. Wujud ideal yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan.
b. Wujud kelakuan yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c. Wujud benda yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
karya.
Landasan Kebudayaan Islam adalah Agama. Jadi dalam Islam, tidak
seperti masyarakat yang menganut agama, agama bukanlah kebudayaan tetapi
dapat melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa,
dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Tuhan (Badri 2010:1).
Islam adalah akidah yang langsung berbicara dengan ruh dan akal. Ia
mengajak manusia agar mengarahkan ruh dan akalnya serta membersihkan
keduanya dari penerapan-penerapan negatif dan ulah orang-orang jahiliyah
(Husni 2010:12) . Sedangkan SKI adalah singkatan dari Sejarah Kebudayaan
Islam yang merupakan sebuah mata pelajaran pendidikan agama Islam yang
diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah Islam, yang
kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, keteladanan, pengguanaan pengalaman dan pembiasaan.
Pada Prinsipnya pembelajaran sejarah islam, yang tertera pada ayat Al-
Qur‟an surat Al-Maidah ayat 27-31 dalam menenerapkan metode sosiodrama
ini yaitu sebagai berikut: “Dan diceritakan (Muhammad) yang sebenarnya
kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya
mempersembahkan kurban, maka kurban salah seorang dari mereka berdua
(Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata,
“Sungguh, aku pasti membunuhmu!”Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah
hanya menerima (amal) dari orang yang bertakqa.” 28. “Sungguh, jika engkau
(Qabil) menggeraka tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan
menggerakan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah,
Tuhan selurih alam. 29. “Sesungguhnya aku ingin agar engkau kembali dengan
(membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka engkau akan
menjadi penghuni neraka dan itulah balasan bagi orang yang zalim.”
30.“Maka nafsu (Qabil) mendorong untuk mebunuh saudaranya, maka jadilah
18
dia termasuk orang yang rugi.” 31.“ Kemudian Allah mengutus seekor burung
gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia
seharunya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, :Oh, celaka aku!
Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku
dapat menguburkan mayat saudaraku ini?”Maka jadilah dia termasuk orang
yang menyesal.
Ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwa kisah yang terjadi sejak
dahulu kala.Hal ini terbukti putra Nabi Adam As telah melakukan kejahatan
pembunuhan terhadap saudaranya sendiri. Dalam Ayat tersebut juga
diterangkan bahwa kita berkewajiban untuk mennceritakan kisah-kisah itu
dengan yang sebenarnya, karena sesuai dengan keterangan dalam surat Yusuf
Ayat 111, bahwa setiap kisah itu mengandung pelajaran-pelajaran yang berarti
bagi umat manusia, khususnya umat islam yang mau menggunakan akhlaknya
untuk berfikir.
Pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), banyak sekali
kisah-kisah atau permasalahan yang terjadi pada masa lalu/zaman Nabi yang
bisa diterapkan pada metode sosidrama yang diperankan kepada siswa untuk
melatih siswa agar aktif dalam pembelajaran SKI dan mengajak siswa untuk
merasakan dan mengalami peristiwa sejarah pada masa lampau.
B. Study Relavan
peneliti yang relavan yang pernah dilakukan sebelumnya adalah bahan
pertimbangan dan masukan untuk peneliti berikutnya. Hal ini bertujuan agar
terdapat hubungan antara pneliti yang di lakukan dengan peneliti
sebelumnya.Selain itu peneliti yang pernah di lakukan juga dapat di jadikan
sebagai acuan guna pengembangan peneliti-peneliti selanjutnya. Peneliti yang
relavan yang pernah di lakukan sebelumnya pernah di lakukan oleh :
1. Azam (2015) dalam penelitiannya “Penerapan Metode Sosiodrama Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Dalam Mata Pelajaran Akhlak Pada Siswa
VII A SMP Muhammadiyah I Sleman”. menyimpulkan bahwa system
pembelajaran dengan penerapan metode sosiodrama berpenerapan pada
prestasi belajar siswa yang di tandai dengan peningkatan yang di tunjukkan
dengan rata-rata hasil siklus I sebesar 0,33 dan siklus II meningkat menjadi
0,625S .
19
Persamaan yang ada pada skripsi ini sama-sama menggunakan metode
belajar sosiodrama dan perbedaan pada skripsi Azam ini meneliti tentang
prestasi belajar.Dari skripsi Azam menyatakan bahwa adanya peningkatan
prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode sosiodrama.
2. Dwi Sri Wahyuni Wahas Tuti (2017) “penerapan Model Pembelajaran
Bermain peran untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa Kelas X di Madrasah
Aliyah Ummul Masakin”. menyimpulkan bahwa system pembelajaran
dengan penerapan metode sosiodrama berpenerapan pada prestasi belajar
siswa yang di tandai dengan peningkatan yang di tunjukkan dengan rata-rata
hasil siklus I sebesar 65,81 dan siklus II meningkat menjadi 74,06.
Persamaan yang ada pada skripsi ini sama-sama menggunakan
metode belajar sosiodrama dan perbedaan pada skripsi Dwi ini meneliti
tentang hasil belajar pada Mata pelajaran Biologi. Dari skripsi Dwi
menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran bermain peran dapat
meningkatnya hasil belajar siswa.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). PTK adalah “suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama” (Arikunto, 2012 hal: 1). Dalam Penelitian ini desain peneliti gunakan
adalah model dari kemmis dan Mc Taggart, di mana dalam satu siklus pertama
yang terdiri dari empat kegiatan, yaituperencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), refleksi (reflecting) (Daryanto, 2018 hal: 187).
Gambar 3.1 Model SiklusPenelitian Tindakan Kelas (PTK) (Daryanto, 2018 hal:
187)
permasalahan Perencanaan
tindakan I Pelakanaan
tindakan I
Siklus I Refleksi I Pengamatan/
pengumpulan data
Permasalahan baru
hasil refleksi
Pengamatan/
pengumpulan
data II
Refleksi II
Pelaksanaan
tindakan II
Siklus II
Perencanaan
tindakan II
Apabila permaslahan
belum terselesaikan Di lanjutkan
siklus berikutnya
21
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputihal: tempat penelitian dan waktu
penelitian sebagai berikut hal:
a) Tempat Penelitian
Peneltian tindakan kelas ini dilaksanakan di MA Nurul Falah Kota
Jambi pada mata pelajaran SKI, alasan peneliti memilih MA Nurul Falah
Kota Jambi kelas XI adalah lebih mudah dijangkau sehingga
memudahkan peneliti untuk menyelesaikan observasi dan lainny.
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019, pada semester
genap yaitu maret-AprilTahun ajaran 2019.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kelas XI terdiri dari 24 orang, 15 orang laki-laki dan 9
orang perempuan .Sumber siswa dari data MA Nurul Falah Kota Jambi tahun
ajaran 2018/2019.
C. Prosedur Umum Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk
melihat hasil peningkatan kemampuan keaktifan siswa pada mata pelajaran SKI
dengan menggunakan metode Bermain Peran (Sosiodrama). Masing-masing
siklus dengan tahaphal: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dengan
kolaborasi antara peneliti dengan guru SKI kelas XI di MA Nurul Falah Kota
Jambi, berikut ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi yang dilakukan pada setiap siklus.
Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari
tindakan pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi menentukan
rancangan tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan guru berkolaborasi
melanjutkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti pada siklus I. Jika
telah selesai pelaksanaan pada siklus II, apabila peneliti belum merasa puas untuk
perbaikan dan peningkatan atas tindakan tersebut, peneliti dapat melanjutkan
penelitian kedalam siklus III, yang cara pelaksanaanya sama siklus sebelumnya.
22
Tidak ada ketentuan atau ketetapan beberapa siklus yang harus dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini tergantung
dengan peneliti, jika hasil penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan
dalam perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran di kelas, maka peneliti
dapat menghentikan dan mengambil kesimpulan, namun disarankan sebaiknya
PTK dilakukan paling kurang dua siklus (Daryanto, 2018 hal: 149-151).
1. Gambaran pelaksanaan siklus I
a) Perencanaan
Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi hal:
(1) Permintaan izin dari Kepala MA Nurul Falah Kota Jambi.
(2) Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan
yang perlu segera diatasi. Tahap ini peneliti melakukan
observasi pada pembelajaran, wawancara dengan rekan guru dan
siswa.
(3) Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Bermain
Peran (sosiodrama). Bagaimana aktifitas siswa dan kinerja guru
selama proses pembelajaran berlangsung yaituhal:
(a) Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada
siklus.
(b) Membuat RPP.
(c) Membuat lembar observasi untuk siswa.
(d) Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat evaluasi.
b) Pelaksanakan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah bentuk
kegiatan atau tindakan yang dilakukan dari semua yang telah
direncanakan dengan penelitian sebagai berikut hal:
Memberikan informasi tentang materi pelajaran
(1) Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP
23
(2) Mempelajari materi pada siklus I, dan II dengan menggunakan
atau menerapkan metode bermain Peran (sosiodrama) .
(3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi,
aktif, kreatif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.
(4) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
(5) Siswa diberikan waktu untuk mengulas dan mencertiakan kembali
materi yang baru saja dipelajari secara bersama–sama.
(6) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
c) Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan
kelas dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir kritis
siswa maupun kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala
peristiwa yang melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan
secara bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu
yang terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan
berpikir kritis siswa, serta untuk mengeteahui kendala-kendala yang
dihadapi dalam mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan.
Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencangkup hal:
(1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
(2) Kemampuan berpikir siswa dalam memainkan perannya sesuai
dengan yang di dapatkan dalam cerita.
(3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
(4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mempertunjukkan perannya
masing-masing menunjukkan kisah teladan dari materi pelajaran.
(5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama
(6) Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi
dengan menggunakan metode bermain peran (sosiodrama).
d) Refleksi
24
Refleksi adalah untuk mengkaji keseluruhan tindakan yang
telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dan kemudian
melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya
(Daryanto,2018hal: 40). Tahap-tahap refleksi adalah hal:
(1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I
(2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil
analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang
ada.
(3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menyusun RPP pada siklus II.
2. Gambaran pelaksanaan siklus II
a) Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi siklus II. Perancanaan pembelajaran siklus II masih sama
dengan siklus I hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa
agar dapat mengeluarkan pendapat.
b) Pelaksanakan Tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode bermain Peran (sosiodrama)tentunya berdasarkan rencana
pembelajaran hasil refleksi siklus I. Di setiap pembelajaran diusahakan
guru membawa media.
c) Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan
kelas dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan siswa
mengekspresikan perasaan bahkan melepaskannya maupun kepada hasil
tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang melingkupnya,
pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan juga
dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan tidak
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan
mengekspresikan persaannya dalam peran siswa, serta untuk
25
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplementasi
pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun pengamatan dalam penelitian
ini mencangkup hal:
(1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
(2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.
(3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
(4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mempertunjukkan perannya
masing-masing menunjukkan kisah teladan dari materi pelajaran.
(5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama
(6) Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi
dengan menggunakan metode sosiodrama.
e) Refleksi
Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah
dicatat dalam observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi
direalisasikan melalui diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah hal:
1. enganalisis kekurangan yang ada pada siklus II
2. Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil
analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang
ada.
3. Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menyusun RPP pada siklus berikutnya.
4. Peneliti melakukan refleksi pada siklus III dan menganalisis
ternyata masih sama dengan siklus II. Apabila pada siklus ini
belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai
berhasil (Daryanto, 2018 hal: 200).
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dimana data-
data dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi, wawancara,
tes tertulis, dan dokumentasi.(Sugiono, 2016 hal: 225).Selama pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodramaberlangsung.
26
Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran saat melaksanakan metode sosiodrama.Di setiap akhir siklus
dilaksanakan tes tertulis yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran
dengan metode sosiodrama.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Sugiono, 2016hal: 222).
a) Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran didalam pelaksanaan metode pembelajaran
sosiodrama.Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang
berhubungan dengan prilaku manusia, proses kerja yaitu kegiatan belajar
mengajar dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Lembar
observasi tersebut digunakan sebagai pedoman melakukan observasi atau
pengamatan untuk memerpoleh informasi bagaimana proses dengan metode
sosiodramayang dilaksanakan di kelas XIMA Nurul Falah Kota Jambi..
b) Panduan wawancara
Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat dan
gambaran di MA Nurul Falah Kota Jambi.
c) Tes Tertulis
Instrumen bentuk uraian yang disusun berdasarkan indikator
kemampuan berpikir kritis. Lembar tes tertulis akan diberikan kepada
siswa pada setiap akhir pelaksanaan siklus. Hasil dari tes tertulis ini
bertujuan untuk mengukur peningkatan kemampuan pemahan siswa
dalam memaikan perannya siswa setelah melaksanakan pembelajaran
dengan metode sosiodrama. Dalam penelitian ini dilaksanakan dua kali
tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus yaituhal: tes akhir siklus I,
akhir siklus II .
d) Dokumentasi
27
Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan
menampilkan foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran
dengan metode sosiodrama. Foto-foto ini digunakan sebagai alat bantu
untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu
pembelajaran berlangsung.
3. Jenis Data dan Sumber Data
a) Data kualitatif seperti: lembar observasi, panduan wawancara, dan
dokumentasi
b) Data kuantitatif: tes
Sumber data penelitian ini adalah siswa
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi
teknik metode gabungan (Mixed Methods Research).Teknik kualitatif
digunakan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan rencana tindakan,
menggambarkan hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan
pembelajaran dan mendeskripsikan aktivitas atau partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran serta kemampuan berpikir kritis siswa sesuai dengan
hasil pengamatan.Sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk
mendeskripsikan tentang efektivitas dari pembelajaran yang meliputi hasil
belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penentuan hasil kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil tes soal
kemampuan berpikir kritis akhir siklus, dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran.Kemampuan berpikir kritis siswa ditentukan dari hasil penilaian
kemampuan menyelesaikan soal dengan baik berdasarkan rubrik penilaian
yang disusun.
Peningkatan pembelajaran ditentukan berdasarkan pencapaian pada
aspek-aspek hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa.Berikut analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Penyajian data
28
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun informasi
secara sistematis dari tahap reduksi data sehingga mempermudah dalam
membaca data.
2. Triangulasi
Triangulasi data dilakukan dengan memadukan data yang diperoleh
dari hasil lembar observasi, wawancara tes, dan dokumentasi untuk
mempermudah dalam penarikan kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah pemberian makna pada data yang
diperoleh dari penyajian data.Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan
hasil data yang telah diperoleh.
a) Analisis Data Hasil Observasi
Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan
metode sosiodrama.Analisis data observasi adalah sebagai berikuthal:
(1) Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan
pedoman penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah
dibuat.
(2) Menghitung skor hasil belajar total yang telah diperoleh setelah
keterlaksanaan pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh
tersebut dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Sudijiono, 2012 hal: 43)
Keterangan hal:
p = angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
Tabel 3.1
Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa
(Rahayu,2014hal: 12)
29
Persentase Rata-rata Kategori
81% - 100% Sangat baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Buruk
< 21% Sangat Buruk
b) Analisis Hasil Tes
Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kemampuan
pemahaman dan mengingat siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan metode sosiodrama.Data hasil tes dianalisis
berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh
peneliti.Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor berpikir
kritis.Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut. Untuk
menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa
menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 hal: 85) hal:
Keterangan hal:
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
Σx = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang telah diperoleh pada setiap
siklusnya kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut
(Rahayu,2014hal: 13)
Table 3.2 Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria Hasil Belajar Siswa
Persentase Rata-rata Kategori
80 < Mx ≤ 100 Sangat Tinggi
60 < Mx ≤ 80 Tinggi
30
40 < Mx ≤ 60 Sedang
20 < Mx ≤ 40 Rendah
0 < Mx ≤ 20 Sangat Rendah
Tabel 3.2
Setelah diperoleh hasil persentase kemampuan berpikir kritis
siswa,peneliti menentukan kategori kemampuan berpikir keritis siswa.
Pemberian kategori bertujuan untuk mengetahui kualifikasi persentase
kemampuan berpikir kritis siswa.
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat
71% dari 24siswa yakni 16 siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran (Asep
2012 hal: 138). Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil
test kemampuan mengekspresikan perannya yang diperoleh oleh siswa.
Kriteria ketuntasan minimal yang digunakan MA Nurul Falah Kota Jambi
mencapai 70.
G. Jadwal penelitian
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dilapangan,
maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada table
jadwal penelitian sebagai betikut hal:
Tabel 3.3 jadwal penelitian
Kegiatan Bulan
Juni Juli oktober Desember Februari April Mei Juni
3 4 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 1 2 3
Persiapan
penelitian X
Menyusun atau
menulis konsep
proposal
x
Mengajukan
judul ke fakultas
untukpersetujuan
judul
X
Penyerahan
penunjukan
31
dosen
pembimbing X
Konsultasi
dengan dosen
pembimbing
X
x
x
Acc Seminar
x
Seminar proposal
x
X
izin atau perintah
riset X
x
Pelaksanaan riset
x
penulisan konsep
skripsi
x
Konsultasi
kepada dosen
pembimbing
x
Munaqosah dan
perbaikan
x
Penggandaan
skripsi dan
penyampaian
kripsi kepada tim
penguji fakultas
x
32
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak historis
Letak dan kondisi sebuah sekolah juga bisa mempengaruhi
proses pembelajaran, karena sekolah membutuhkan suasana yang
tenang dan kondusif agar proses pembelajaran berjalan dengan
semestinya dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah di
tentukan.
Sekolah Madrasah Aliyah Nurul Falah Kota jambi, terletak di
dalam wilayah Madrasah Aliyah Nurul Falah merupakan suatu
sekolah yang dibawah naungan yayasan Nurul Falah yang
membawahi beberapa sekolah seperti play group, Smp, Mts dan
MA.
2. Profil Sekolah Madrasah Aliyah Nurul Falah
a. Alamat Sekolah : Jl. Sumantri, Bojonegoro b. NSS/NSM : 131215710017 c. Email madrasah : - d. No HP Kepala Madrasah : 0858 3293 7727 e. Jenjang Akreditasi : Terakreditasi “C” f. Tahun didirikan : 1989
g. Tahun Beroperasi : 1989
h. Status Tanah : milik sendiri i. Status Bangunan : milik sendiri j. Luas Bangunan : - k. Jumlah ruangan Kelas MA Nurul Falah : 3 Ruang
3. Visi dan Misi Sekolah/ Madrasah
a. VISI
Menciptan siswa yang berilmu, berakhlakul Karimah, berkualitas
serta unggul dalam IMTAQ dan IPTEK
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. MISI
Membekali nilai-nilai islam kepada siswa, agar terwujud sisa
yang memiliki ketakwaan kepada Allah Swt serta berakhlak
mulia.
Mengembangkan aktifitas dan kreativitas siswa, agar tumbuh
dalam diri siswa rasa kemandirian , selalu siap memerima
tantangan dalam kehidupan.
Meningkatkan kompetensi siswa, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan .
Mempersiapkan siswa menjadi insan yang berpengalaman
luas, disiplin, bertanggung jawab , optimis dan bersemangat
dalam menatap masa depan.
Mengembangkan kemampuan siswa dalam pemenfaatan ilmu
pengetahuan dan Teknologi (IT).
4. Struktur Organisasi MA Nurul Falah
STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH ALIYAH SWASTA NURUL FALLAH
YAYASAN
BENDAHARA
KEPALA SEKOLAH
HENDRA, M.Pd.I
KOMITE
KEPALA TATA USAHA
MAHYUDIN S.Pd
WAKA KURIKULUM
JUSMIATI, S.E
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar . 4.1 Struktur organisasi MA Nurul Falah Kota Jambi
5. Data Ruang Kelas
Jumlah ruang kelas di MA Nurul Falah
Kelas X : 1 ruang
Kelas XI : 1 ruang
Kelas XII : 1 ruang
6. Keadaan Guru dan Siswa MA Nurul Falah
a. Keadaan guru
Guru mempunyai peranan yang penting dalam keberhasilan
siswanya dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran disekolah.
KOORDINASI HUMAS
GURU MATA PELAJARAN
1. Hendra, M.Pd
2. Jusmiati, SE
3. Masyitah, S.Sos
4. Emi Hartati, S.Pd
5. Maria Ulfa, S.Pd
6. Syamira Taufik, S.Pd
7. Muti’ah, S.Pd
8. Dra. Patemah. Us
9. Syah Albani, A.Md.
S.Pd
10. Uki Putra Raharja
WALI KELAS
KELAS X : Muti’ah, S.Pd
KELAS XI : Masyitah, S.Sos
KELAS XII : Jusmiati, SE
KESISWAAN OSIS
SYAH ALBANI, A.Md,
S.Pd
KOORDINASI SARPAS
MARIA ULFA, S.Pd
PEMBINA PEMBINA
P. Pramuka : Syamsul,
S.Hum
P. UKS : Maria Ulfa
P. olahraga & Seni : Uki
Putra Raharja
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Keberhasilan guru dalam mengajar tergantung dari sejauh mana guru
tersebut melaksanakan peranan dan tanggung jawabnya.
Untuk saat ini guru di MAS Nurul Falah Kota Jambi berjumlah
10 orang dengan 3 ruang kelas. Kepala sekolah MAS Nurul Falah
Kota Jambi saat ini adalah bapak Hendra, M.Pd.I dan dibantu oleh
waka kurikulum dan guru-guru lainnya. Daftar nama guru dan bidang
studynya sebagai berikut:
table 4.4 Daftar nama guru
NO Mata Pelajaran Kelas Nama Guru
1 Aqidah Akhlak X, XI, dan XII Mahyudin.S.Pd
2 Sejarah Kebudayaan Islam X, XI, dan XII Muti‟ah, S. Pd.
3 Fiqih X,XI, dan XII Mahyudin,S.Pd
4 Bahasa Arab X, XI, dan XII Muti‟ah S.Pd.
5 Sosiologi X, XI, dan XII Masyitoh, S.sos.I
6 Bahas Inggris X, XI, dan XII Hendra, M.Pd.I
7 Biologi X, dan XI Muti‟ah S.Pd.I
8 Penjaskes X,XI, dan XII Dra. Patemah US
9 Seni Budaya X, XI, dan XII Syamira taufik, S.Pd.I
10 Matematika X, XI, dan XII Maria Ulfa S.Pd
11 PKN X., XI,dan XII Dra, Fatemah, us
12 Bahasa Indonesia X, XI, dan XII Emi Hartati S.Pd
13 Al-Qur‟an Hadits X, XI, dan XII Mahyudin, S.Pd
14 Ekonomi X, XI, dan XII Jusmiati S.Pd
15 Geografi X, XI ,dan XII Syah Albani A.md. S.Pd
16 Sejarah Indonesia X, XI, danXII Syah Albani a.md S.Pd
Keadaan Siswa
Siswa yang ada di MAS Nurul Falah kota Jambi adalah siswa
yang diterima melalui proses seleksi yang telah ditetapkan melalui
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ketentuan sekolah. Jumlah seluruh siswa yang ada berjumlah 66 orang .
berikut ini data keadaan siswa dan distribusinya untuk setiap kelas.
NO
KELAS
Jenis Kelamin Jumlah
Siswa Laki-Laki Perempuan
1 X 11 7 18
2 XI 16 8 24
3 XII 8 16 24
TOTAL 66
7. Biografi Guru mata Pelajaran SKI
Nama : Muti’ah
Tempat,Tanggal Lahir : Jambi, 11 November 1995
Alamat : RT 03 Tahtul Yaman Pelayangan
Seberang Kota Jambi
Pendidikan terakhir : S1
Tahun Mengajar : 2018
8. Sarana dan prasarana
Sarana pendidikan merupakan tempat berlangsungnya proses
pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan juga dapat
memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar. Sementara
prasarana merupakan fasilitas yang membantu dan menunjang proses
pembelajaran.
Tabel 4.5 sarana dan prasarana
No Sarana Jumlah Kondisi
1 Gedung
Lokal
Kantor
Perpustakaan
WC Guru
WC Siswa
1
3
1
1
1
2
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
2 Meja
Kursi
Papan Tulis
Komputer
Listrik
35
48
3
5
Tersedia
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Air Tersedia Baik
3 Lapangan Volly
Ball
Kantin
Halaman Parkir
Mushola
Uks
1
1
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
B. Temuan Khusus
Prasiklus adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum
penelitian. Pembelajaran tersebut dilakukan dengan perencanaan dan
pelaksanaan seperti biasa. Hal ini ditujukan untuk memberikan gambaran
hasil pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan sebelum penelitian.
Hasil pembelajaran pada Prasiklus dijadikan sebagai pembanding hasil
pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II. Pembelajaran di kelas masih
dilaksanakan dengan menggunakan metode yang konvensional yaitu
metode ceramah belum memadukan dengan metode sosiodrama sehingga
pembelajaran masih terpusat pada guru.
Adapun deskripsi pembelajaran prasiklus adalah sebagai berikut :
Pembelajaran dimulai dengan mengulang materi pelajaran yang telah
lalu dilanjutkan penyampaian judul materi yang akan dipelajari, setelah itu
guru membacakan materi yang ada dengan diberi penjelasan secukupnya.
Kemudian guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika tidak
ada yang bertanya guru langsung melanjutkan penjelasannya. Kondisi
tersebut berjalan hingga akhir pembelajaran.
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pelaksanaan kegiatan PraSiklus dilaksanakan pada hari Selasa 9
April 2019. Adapun hasil observasi materi pada mata pelajaran SKI kelas
XI dan hasil tes pada pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 (Nilai Ulangan Siswa Kelas XI)
No Nama Siswa Nilai
Prasiklus
Ket
TUNTAS T.TUNTAS
1 Aldi 50
2 Alpani 50
3 Amardian saputra 70
4 Anggi Nabila 50
5 Cecep Suryadi 70
6 Dandi Firmansyah 40
7 Dika Mulya Pratama 70
8 Egi Nurmansyah 80
9 Ematun Salamiah 70
10 Firman 50
11 Ilhamsyah
50
12 Misnawati 70
13 M Hafidz Jakala 60
14 MustikaAyu Wulandari 80
15 Neni Wahyuni 60
16 Rizka Ayu Wulandari 80
17 Suryadi 50
18 Sindi Putri Indah 60
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1 terlihat nilai ulangan siswa
masih rendah. Jumlah siswa yang berhasil hanya 9 orang atau 37,5% dari
jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 15
orang atau 62,5% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata ulangan yang
diperoleh siswa masih rendah yakni 57,08. Dari temuan nilai ulangan siswa
peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas di kelas XI untuk
memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar dengan
menggunakan metode sosiodrama.
C. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 02 April 2019 sampai dengan
02 Juni 2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dalam tiga pertemuan dua pertemuan pemberian tindakan dan
satu kali pertemuan tes kemampuan hasil belajar dari siklus yang setiap
pertemuannya terdiri dari 2x35 menit. Tindakan pembelajaran yang dilakukan
pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran dengan SKI mengunakan metode sosiodrama di kelas XI MA
Nurul Falah Kota Jambi dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 15
siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
ini melalui empat tahapan yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
19 Jodi Irawan 50
20 M Nuriski 50
21 Ikwan Muslimin 50
22 Windi Mia S 60
23 Ari Gusmansyah 70
24 Marwansyah 40
Jumlah 1.370 9 15
Rata-Rata 57,08 9 15
Ketuntasan - 37,5 62,5
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
observasi, dan tahap refleksi. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut maka
diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode sosiodrama kelas
XI di MA Nurul Falah Kota Jambi.
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 09 Mei 2019, 13 April 2019 dan diakhiri pada
tanggal 14 Mei 2019 dengan memberikan tes hasil belajar akhir siklus I
kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a) Tahap Perencanaan Siklus I
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan
dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
tentang materi tokoh Bani Abbasiyahyang akan dipelajari dengan metode
sosiodrama, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar, menyusun dan
mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran,
dan mempersiapkan soal tes hasil belajar siswa akhir siklus I dan
menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi
selama proses pembelajaran.
Tabel 4.7
Jadwal Perencanaan (Siklus I)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Kamis
09 Mei 2019 Pertemuan I Kisah Abu Abbas As-saffah
2 Senin
13 Mei 2019 Pertemuan II Kisah Abu Abbas As-saffah
3 Selasa
14 Mei 2019 Pertemuan III Tes Hasil belajar(Siklus I)
b) Tahap Pelaksanaan Siklus I
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk
melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan siklus I Pelaksanaan tindakan
penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan
satu kali pertemuan tes hasil belajar siklus I yang dilakukan selama 2x35
menit atau 2 jam pelajaran dengan pokok bahasan tokoh Bani Abbasiyah
dan sub pokok bahasan yang akan dibahas adalah kisah Kisah Abu Abbas
As-Saffah Peneliti dan guru berkolaborasi melaksanakan penelitian
tindakan kelas. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan diamati selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
observasi yang sudah peneliti sediakan. Berikut ini deskripsi pelaksanaan
dan pengamatan kegiatan pembelajaran SKI dengan menggunakan
metode sosiodrama.
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 09 mei 2019
jam ke 3-4 pada pukul 10:30 - 11:30 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah sub bahasan Kisah Abu Abbas As-saffah.
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
pembelajaran SKI dengan Metode Sosiodrama, dimana pembelajaran
berpusat pada siswa. Kemampuan berfikir siswa dalam memahami
materi yang di perankan. Selanjutnya guru menyampaikan kepada
siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan ini dengan materi
pokok Kisah Abu Abbas As-saffah. Sebelum memulai pembelajaran
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
guru memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa.
Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
disusun.
(2) Kegiatan inti
a) Guru berupaya memperkenalkan siswa pada permasalahan
yang ada pada materi pembelajaran Kisah Abu Abbas As-
saffah.
b) Siswa dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan
menentukan siapa yang akan memainkannya.
c) Dalam hal ini guru mendiskusikan dengan siswa dimana dan
bagaimana peran itu akan dimainkan.
d) Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat.
e) Pertunjukkan peran dilaksanakan secara spontan.
f) Guru bersama siswa mendiskusikan permainan tadi dan
melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan
g) Pertunjukkan peran ulang.
h) Pembahasan diskusi dan evaluasi.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil
kesimpulan tentang tokoh Bani Abbasiyah pokok sub bahasan Kisah
Abu Abbas As-saffah yang telah dipelajari. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan I, siswa masih bingung dengan peran
yang di maikan karna memang tidak sesuai dengan sifat aslinya.
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Mei
2019 jam ke 3-4 pada pukul 10.30-11.30 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah Khalifah Abu Abbas As-Saffah .
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan kembali bahwa akan
dilaksanakan pembelajaran SKI dengan metode sosiodrama, dimana
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar memerankan
masalah yang dihadapi. Selanjutnya guru menyampaikan kepada
siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan ini khalifah Abu
Abbas As-Saffah. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan
apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga
memberikan motivasi. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah disusun.
(2) Kegiatan inti
a) Guru berupaya memperkenalkan siswa pada permasalahan
yang ada pada materi pembelajaran Kisah Abu Abbas As-
Saffah.
b) Siswa dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan
menentukan siapa yang akan memainkannya.
c) Dalam hal ini guru mendiskusikan dengan siswa dimana dan
bagaimana peran itu akan dimainkan.
d) Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat.
e) Pertunjukkan peran dilaksanakan secara spontan.
f) Guru bersama siswa mendiskusikan permainan tadi dan
melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilaksakan
g) Pembahasan diskusi dan evaliasi.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa memberikan
kesimpulan pada materi yang telah dipelajari. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan ke II, sebagian siswa masih tampak sulit
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memahami karakter lawan main. Tetapi dalam pertemuan ke II ini
kurang lebih 6 orang siswa sudah tampak mendalami perananannya.
Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Mei
2019. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes akhir siklus I. tes ini
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode sosiodrama.
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
tes hasil belajar.
(2) Kegiatan inti
(a) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan
tes hasil belajar akhir siklus I
(b) Siswa mengerjakan tes tertulis dengan benar dan jujur.
(3) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan
lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran.
c) Hasil Observasi siklus I
Hasil observasi aktfitas belajar siswa dalam pelaksanaan siklus I .
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama (Siklus I)
No
Indikator atau aspek yang
Nilai Skor Jumlah
Rata-
rata
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(%) P I P II
1 Siswa membuka pelajaran dengan
berdoa. 2 3 5 62,5
2
Siswa memberikan respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Preparation)
2 3 5 62,5
3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib
(Preparation) 2 3 5 62,5
4
Siswa memperhatikan penjelasan
umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan
metode sosiodrama (Preparation).
2 3 5 75
5 Siswa memahami peran yang di
telah berikan 2 3 5 62,5
6 Diskusi bersama tentang peran
yang akan di mainkan 2 3 5 62,5
7 Siswa memainkan perannya di
depan kelas. 2 3 5 62,5
8
Siswa dan guru bersama-sama
mengevaluasi peran-peran yang
sudah di perankan.
2 3 5 62,5
9 Pertunjukkan peran diulang, 2 3 5 75
10
Siswa dan guru menarik
kesimpulan untuk pembelajaran
SKI yang dilaksanakan
2 2 4 50
Jumlah 20 29 49 -
Rata-rata (%) 50 62,5 61,25
Rata-rata keseluruhan (%) 61,25
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P I : pertemuan Pertama
P II : Pertemuan Kedua
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama (Siklus I)
No Indikator atau aspek yang Skor
Rata-rata
Dinilai Jumlah (%)
P I P II
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 3 4 7 87,5
2 Guru menggali pengetahuan awal
siswa 2 3 5 62,5
3
Guru memberikan penjelasan
tentang materi ajar atau prosedur
pembelajaran yang harus dilakukan
oleh siswa dan penggunaan metode
sosiodrama
2 3 5 62,5
4 Guru dapat mengkondisikan siswa
untuk belajar secara rapi dan tertib 2 3 5 62,5
5
Guru memberikan pertanyaan
tentang materi yang sedang di
pelajari (Preparation).
3 3 6 75
6 Guru memberikan peran kepada
masing-masing siswa 2 3 5 62,5
7 Guru mengamati jalannya permainan
di depan kelas 2 3 5 62,5
8 Guru dan siswa mengevaluasi peran-
peran yang telah di mainkan 3 3 6 75
9 Guru mengamati pertunjukkan peran
ulang 2 3 5 62,5
10
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan untuk pembelajaran SKI
yang dilaksanakan hari ini.
3 3 6 75
Jumlah 24 29 60
Jumlah Rata-Rata 60 72,5 75 -
Rata-rata keseluruhan (%) 75
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P I : pertemuan Pertama
P II : Pertemuan Kedua
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran SKI belum optimal yaitu
persentase rata-rata sebesar 61,25% , karenanya masih belum memahami
karakter yang di dapatkan dalam pertunjukkan perannya.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa
aktifitas guru pada proses pembelajaran SKI pada siklus I sudah cukup
baik, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih
terdapat beberapa item yang menujukan aktivitas mengajar guru dikelas
masih rendah, yaitu guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana
kegiatan pembelajaran SKI dengan menggunakan metode pembelajaran
sosiodrama hingga berakibat pada kurangnya keaktifan siswa saat
pembelajaran sehingga siswa masih belum sepenuhnya memahami dalam
menerapkan metode pembelajaran sosiodrama.
Adapun hasil tes hasil belajar siswa akhir siklus I tentang materi
kisah Kisah Abu Abbas As-Saffah dengan menggunakan metode
sosiodrama.
Tabel 4.10
Hasil belajar Siswa Dengan Metode Pembelajaran Sosiodrama (Siklus I)
No Indikator Siklus I Kategori
1 Diskusi pembagian Peran 56,25 % sedang
2 Pertunjukkan peran 62,5 % Tinggi
3 Menilai /memahami pertunjukkan peran 64,58 % Tinggi
4 Membuat kesimpulan dari materi yang di
perankan 60,41 % Tinggi
Rata-rata keseluruhan (%) 61,19 % Tinggi
Untuk lebih jelas data hasil hasil belajar siswa dengan metode
pembelajaran sosiodrama dapat dilihat pada lampiran 2.
d) Tahap Refleksi
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah
mencapai keberhasilannya atau belum, selain itu hasil kegiatan refleksi
dapat dijadikan acuan peneliti dalam merancang perencanaan tindakan
pada siklus selanjutnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang
diharapkan dan tidak mengulang kesalahan yang sama pada siklus
sebelumnya. Selanjutnya peneliti (observer) dan guru berkolaborasi
melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh
selama proses pembelajaran. Setelah peneliti (observer) dan guru
berdiskusi dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan
pelaksanaan tindakan dan observasi, diketahui hasil tes hasil belajarakhir
siklus I dikategorikan hasil belajar siswa dalam kategori sedang. Belum
mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu lebih dari 70%. Namun hasil
belajar siswa kelas XI hanya 61,25% kategori sedang berdasarkan hasil
tes hasil belajar akhir siklus I.
Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses
pembelajaran pada siklus I siswa belum secara aktif ketika pertunjukkan
perannya Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 61,25%. Selain itu
siswa masih belum terbiasa untuk berpartispassi secara aktif di kelas
sehingga saat diminta untuk mengeluarkan pendapat siswa masih malu-
malu dikarenakan guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana
kegiatan pembelajaran SKI dengan menggunakan metode sosiodrama
hingga berakibat pada kurangnya keaktifan siswa saat diskusi sehingga
siswa masih binggung dalam menerapkan metode sosiodrama.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I
dan untuk meningkatkan hasil belajarsiswa, maka dilanjutkan pada siklus
II dengan melakukan perbaikan-perbaikan berikut :
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(1) Guru membagi siswa dalam kelompok supaya siswa lebih
memahami sesuai dengan peran masing-masing dan berpartisipasi
secara aktif.
(2) Guru dapat memotivasi siswa agar pertunjukkan peran berjalan secara
sistematis sesuai skenario.
Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus I
meningkatkan hasil belajar siswa dikategorikan sedang dan belum
mencapai kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta hal-hal
yang perlu di perbaiki dalam proses pelaksanakan tindakan. Oleh karena
itu penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan perbaikan-
perbaikan sebagaimana yang telah dipaparkan di atas.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 18 Mei 2019, 20 Mei 2019 dan diakhiri pada
tanggal 25 Mei 2019 dengan memberikan tes kemampuan berpikir akhir
siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang dilakukan
meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a) Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tentang materi khalifah Harun Ar Rasyid dan Abu
Ja‟far Al Mansur yang akan dipelajari dengan metode sosiodrama,
menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan,
mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran,
mempersiapkan soal tes hasil belajar akhir siklus II, dan menyiapkan
kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses
pembelajaran.
Tabel 4..11 Jadwal Perencanaan (Siklus II)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1 sabtu
18 Mei 2019 Pertemuan I
Kisah Khalifah Harun
Ar Rasyid
2 Senin
20 Mei 2019 Pertemuan II
Kisah Khalifah Abu
Ja‟far Al Mansur
3 Sabtu
25 Mei 2019 Pertemuan III
Tes Hasil
belajar(Siklus II)
b) Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan
yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan siklus II .Pelaksanaan tindakan
penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan
satu kali pertemuan tes hasil belajar akhir siklus II yang dilakukan selama
2x35 menit atau 2 jam pelajaran. Namun terdapat tambahan kegiatan
berdasarkan hasil refleksi dari siklus I yaitu :
(1) Guru membagi siswa dalam kelompok supaya siswa lebih
memahami sesuai dengan peran masing-masing dan berpartisipasi
secara aktif.
(2) Guru dapat memotivasi siswa agar pertunjukkan peran berjalan secara
sistematis sesuai skenario
c) Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk
melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), tahap pelaksanaan siklus II pelaksanaan tindakan penelitian
dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali
pertemuan tes hasil belajar siklus II yang dilakukan selama 2x40 menit
atau 2 jam pelajaran dengan sub pokok bahasan Khalifah Harun Ar Rasyid
dan Khalifah Abu Ja‟far Al Mansur. Peneliti dibantu satu pengamat yang
akan diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang sudah peneliti sediakan. Berikut ini
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran SKI dengan
menggunakan metode sosiodrama.
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Mei 2019
jam ke 3-4 pada pukul 10.15-11.15 WIB. Materi yang akan disampaikan
adalah Khalifah Harun Ar Rasyid
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
pembelajaran SKI dengan metode sosiodrama, dimana pembelajaran
berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai
masalah yang dihadapi. Selanjutnya guru menyampaikan kepada
siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan ini dengan materi
Khalifah Harun Ar Rasyid. Sebelum memulai pembelajaran guru
memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian
guru juga menjelaskan peran-peran yang ada di skenario. Setelah itu
guru memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
(2) Kegiatan inti
(a) Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 2 kelompok, guru mempersiapkan
skenario yang akan di perankan setiap kelompok dan guru
memotivasi siswa untuk memainkan peran sesuai dengan
skenario.
(b) Guru berupaya memperkenalkan siswa pada permasalahan yang
ada pada materi pembelajaran Khalifah Harun Ar Rasyid.
(c) Siswa dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan
menentukan siapa yang akan memainkannya.
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(d) Dalam hal ini guru mendiskusikan dengan siswa dimana dan
bagaimana peran itu akan dimainkan.
(e) Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat.
(f) Pertunjukkan peran dilaksanakan secara spontan.
(g) Guru bersama siswa mendiskusikan permainan tadi dan
melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan
(h) Pertunjukkan peran ulang.
(i) Pembahasan diskusi dan evaluasi.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa
memberikan kesimpulan tentang sub bahasan yang telah dipelajari.
Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa sebagia
menjiwai peran masing-masing. Dari 24 orang bisa di katakana baru
14 orang yang di katakana berhasil.
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Mei 2019
jam ke 3-4 pada pukul 10.30-11.30 WIB. Materi yang akan disampaikan
adalah kisah Khalifah Abu Ja‟far Al-Mansur.
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
pembelajaran SKI dengan metode sosiodrama.
(2) Kegiatan inti
(a) Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 2 kelompok, guru mempersiapkan
skenario yang akan di perankan setiap kelompok dan guru
memotivasi siswa untuk memainkan peran sesuai dengan
skenario.
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(b) Guru berupaya memperkenalkan siswa pada permasalahan yang
ada pada materi pembelajaran Kisah Khalifah Abu Ja‟far Al-
Mansur.
(c) Siswa dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan
menentukan siapa yang akan memainkannya.
(d) Dalam hal ini guru mendiskusikan dengan siswa dimana dan
bagaimana peran itu akan dimainkan.
(e) Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat.
(f) Pertunjukkan peran dilaksanakan secara spontan.
(g) Guru bersama siswa mendiskusikan permainan tadi dan
melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan
(h) Pertunjukkan peran ulang.
(i) Pembahasan diskusi dan evaluasi.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil
kesimpulan yang telah dipelajari. Selama kegiatan berlangsung pada
pertemuan II, siswa menanggapi permainan yang di perankan .
Sudah sebagian siswa sudah memerankan dengan baik , dengan
jumlah siswa 19 orang dan sebagian siswa masih susah memahami
teks scenario dan peran yang di dapat.
Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Mei
2019 jam ke 3-4 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Pada pertemuan ini guru
mengadakan tes hasil belajar akhir siklus II. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajarsiswa setelah menggunakan metode sosiodrama.
(1) Kegiatan awal
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes
hasil belajar.
(2) Kegiatan inti
(a) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan
tes hasil belajar siklus II.
(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
(3) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan
lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran.
d) Hasil Observasi siklus II
Hasil Observasi Aktifitas siswa sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama (Siklus II)
No Indikator atau aspek yang
Nilai
Skor Juml
ah
Rata-
rata
(%) P I P II
1 Siswa membuka pelajaran dengan
berdoa. 3 4 7 87,5
2
Siswa memberikan respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Preparation)
3 3 6 75
3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib
(Preparation) 3 3 6 75
4
Siswa memperhatikan penjelasan
umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan
metode sosiodrama (Preparation).
3 4 7 75
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5 Siswa memahami peran yang di
telah berikan 3 4 7 75
6 Diskusi bersama tentang peran
yang akan di mainkan 3 3 6 75
7 Siswa memainkan perannya di
depan kelas. 3 4 7 75
8
Siswa dan guru bersama-sama
mengevaluasi peran-peran yang
sudah di perankan.
3 3 6 75
9 Pertunjukkan peran diulang, 3 4 7 87,5
10
Siswa dan guru menarik
kesimpulan untuk pembelajaran
SKI yang dilaksanakan
3 3 6 75
Jumlah 30 35 65 -
Rata-rata (%) 75 87,5 81,25
Rata-rata keseluruhan (%) 81,25
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
Tabel 4.13
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan
Metode Sosiodrama (Siklus II)
No Indikator atau aspek yang Skor Jumlah Rata-rata
Dinilai P1 P2 (%)
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100
2 Guru menggali pengetahuan awal
siswa 4 4 8 100
3
Guru memberikan penjelasan tentang
materi ajar atau prosedur pembelajaran
yang harus dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode sosiodrama
4 4 8 100
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4 Guru dapat mengkondisikan siswa
untuk belajar secara rapi dan tertib 3 4 7 87,5
5 Guru memberikan pertanyaan tentang
materi yang sedang di pelajari
(Preparation). 4 4 8 100
6 Guru memberikan peran kepada
masing-masing siswa 3 4 7 87,5
7 Guru mengamati jalannya permainan
di depan kelas 3 3 6 75
8 Guru dan siswa mengevaluasi peran-
peran yang telah di mainkan 3 4 7 87,5
9 Guru mengamati pertunjukkan peran
ulang 3 4 7 87,5
10 Guru bersama siswa menarik
kesimpulan untuk pembelajaran SKI
yang dilaksanakan . 3 3 6 75
Jumlah 34 37 71
Rata-rata (%) 85 92,5 88,75 -
Rata-rata keseluruhan (%) 88,75
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran SKI dengan menggunakan
metode sosiodrama siswa sudah mengalami peningkatan dari siklus I hal
ini dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar 81,25% dari
siklus I yaitu persentase rata-rata sebesar 61,25%, upaya peningkatan
hasil belajar siswa sudah dapat terlaksana. Kesimpulan yang diperoleh
dari hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II, antara lain:
(1) Siswa makin bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran SKI
dengan menggunakan metode sosiodrama karena siswa terlibat
langsung dalam saling memahami karakternya dan temannya.
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2) Hampir semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan proses
pembelajaran karena mereka merasa dapat mengekspresikan
perannya dengan baik dan sesuai.
(3) Siswa semakin aktif dan mampu memahami pembelajaran lebih
cepat dengan metode sosiodrama ini.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.12 aktivitas mengajar guru
mengalami peningkatan yang optimal. Guru semakin baik dalam
menciptakan suasana belajar yang mengaktifkan siswa, selain itu terdapat
peningkatan pada kegiatan guru memotivasi siswa untuk aktif ketika
diskusi yang mengakibatkan adanya peningakatan pada keaktifan siswa.
Untuk lebih data observasi aktivitas mengajar guru pada siklus II dapat
dilihat pada hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes kemampuan akhir
siklus II yang dilakukan setelah pemberian tindakan pada siswa
mengenai materi dengan menggunakan metode sosiodrama. Adapun
hasil tes hasil belajar akhir siklus II adalah sebagai berikut:
Hasil belajar Siswa Dengan Metode
Pembelajaran Sosiodrama (Siklus II)
Table 4.15
No Indikator Siklus II Kategori
1 Diskusi Pembagian peran 82,29 % Sangat Tinggi
2 Pertunjukkan peran 85,41% Sangat Tinggi
3 Menilai/memahami pertunjukkan peran 83,33 % Sangat Tinggi
4 Membuat kesimpulan dari materi yang
di perankan 83,33 % Sangat Tinggi
Rata-rata keseluruhan (%) 83,85 % Sangat Tinggi
Untuk lebih jelas data hasil hasil belajar siswa dengan metode
pembelajaran sosiodrama dapat dilihat pada lampiran 3.
e) Tahap Refleksi
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah memenuhi indikator
keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil
refleksi yang diperoleh menunjukan adanya perbaikan dan
peningkatan hasil pada siklus II. Hal ini terlihat dari adanya
peningakatan pada aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru
serta peningakatn hasil belajar siswa pada tes akhir siklus II yang telah
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
f) Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus II dikatakan
sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator keberhasilan tindakan
yang telah ditetapkan, yaitu adanya peningakatan aktivitas belajar
siswa dan adanya peningkatan Hasil siswa kedalam kategori sangat
tinggi yaitu 83,85%, maka pemberian tindakan pada penelitian diakhiri
pada siklus II.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data
tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi
aktivitas mengajar guru, dan tes hasil belajar siswa. Hasil data yang
diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagi
berikut:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada suklis I diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 61,25% sedangakan pada siklus II diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 81,25%. Hal ini menunjukan adanya peningakatan
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran SKI dengan
menggunakan metode pembelajaran sosiodrama.
2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 75% sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 88,75%. Hal ini pun menunjukan adanya
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
peningakatan kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga
mampu meningakatkan aktivitas belajar siswa.
3. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan
teknik tes hasil belajaradalah sebagai berikut: perolehan persentase rata-
rata hasil belajarsiswa pada tes akhir siklus I sebesar 61,19% kategori
sedang, pada tes akhir siklus II sebesar 83,85% kategori tinggi Hal ini
menunjukan adanya peningkatan hasil belajarsiswa pada pelajaran SKI
dengan menggunakan metode sosiodrama.
E. Interprestasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi
bahwa pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan
selama proses pembelajaran menunjukan aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa belum optimal. Namun terjadi peningakatan pada aktivitas belajar
dan hasil belajar siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus
II . Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam
melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas
mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang
diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai
bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Persentase Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama
Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan
Siklus I Siklus II
1 50% 75% 25%
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2 62,5% 87,5% 25%
Rata-rata 61,25% 81,5% 20,25%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 15.1 terjadi peningkatan aktivitas
belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran
SKI dengan menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa kelas XI MA Nurul Falah Kota Jambi selama proses
pembelajaran.
Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II
disajikan pada diagram berikut:
Gambar 4.3
Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama
Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16
Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama
Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan
Siklus I Siklus II
I 60% 85% 25%
II 72,5% 92,5% 20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Siklus ISiklus II
61%
81.25%
Persentase Aktivitas Belajar Siswa
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Rata-rata 75% 88,75% 13,75%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.15 terjadi peningkatan mengajar
guru dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa guru mengalami
perbaikan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran SKI dengan
menggunakan metode sosiodrama sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajarsiswa kelas XI MA Nurul Falah kota Jambi.
Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I dan siklus II
pada diagram berikut:
Gambar 4.4
Diagram Aktivitas Mengajar Guru Dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama
2. Tes Hasil Belajar Siswa
Tes hasil belajaryang digunakan adalah tes formatif, yaitu tes yang
dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengukur
peningkatan hasil belajarsiswa. Adapun hasil hasil belajarsiswa pada setiap
tes akhir siklus tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.17
65.00%
70.00%
75.00%
80.00%
85.00%
90.00%
Siklus ISiklus II
75.00%
89%
Persentase Aktivitas Mengajar Guru
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Persentase Hasil belajar Siswa Kelas XI dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama
Tes Akhir Persentase Kriteria
Siklus I 61,19% Sedang
Siklus II 83,85% Sangat Tinggi
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 dapat dilihat adanya
peningakatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dengan peningkatan
yaitu persentase sebesar 25%. Peningkatan hasil tes ini menunjukan
tercapainya indikator keberhasilan Untuk lebih jelas data peningakatan hasil
hasil belajarsiswa dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada lampiran 5.
Adapun persentase hasil belajarsiswa tersaji dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.5
Diagram Hasil Test Hasil belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode
Sosiodrama
Sedangkan rincian persentase hasil belajarpada masing-masing indikator
hasil belajarberdasarkan hasil tes siklus I,II dan tes siklus II dapat dilihat
dalam tabel 4.17 dan diagram batang berikut:
Tabel 4.18
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
Siklus ISiklus II
61.19%
83.85%
Persentase Hasil Belajar
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Persentase Masing-Masing Indikator Hasil belajar Siswa Kelas XI Pada
Siklus I dan Siklus II
Indikator
Persentase dan Kategori
Siklus I Siklus II
Diskusi Pembagian peran kepada
siswa
56,25%
(sedang)
82,29%
(Tinggi)
Pertunjukkan peran 62,5%
(Sedang)
85,41%
(Tinggi)
Menilai/memahami peran 64,58%
(Sedang)
83,33%
(Tinggi)
Membuat kesimpulan dari materi
yang di pernkan
60,41%
(Tinggi)
83,33%
(Sangat Tinggi)
Diagram indikator Hasil Pembelajaran sebagai berikut :
Gambar 4.6
Diagram Indikator Tes Hasil belajar Siswa
Keterangan
Indikator I : Diskusi Pembagian peran
Indikator II : pertunjukkan peran
Indikator III : Menilai/ memahami pertunjukkan peran
56.25% 62.50% 64.58%
60.41%
82.29% 85.41% 83.33% 83.33%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV
Siklus I Siklus II
Persentase Indikator Hasil Pembelajaran
64
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Indikator IV : Membuat kesimpulan dari smateri yang di perankan
F. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode sosiodrama kelas XI.
Penelitian yang pembelajaran yang dilaksanakan pada penelitian ini telah
sesuai dengan tahapan metode sosiodrama tahapan-tahapan pembelajaran
metode sosiodrama dapat meningkatkan Hasil Belajar. Kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan metode sosiodrama telah menunjukan
hasil yang cukup efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran SKI di
kelas XI MA Nurul Falah Kota Jambi. Hal ini terlihat dari adanya
peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar yaitu dengan
menggunakan metode sosiodrama, karena dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan metode sosiodrama siswa sedemikian rupa terlibat
aktif dalam pembelajaran serta melatih kemampuan berpikir siswa sehingga
siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa
yang dilakukan pada siklus I mencapai 61,25% mengalami peningkatan
pada siklus II menjadi 81,25%. Sejalan dengan peningkatan aktivitas belajar
siswa dengan menerapkan metode sosiodrama, hal serupa terjadi pada tes
hasil hasil belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes hasil belaja
rakhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa dengan kemampuan diskusi
pembagian peran mencapai 56,25%, pada siklus II mengalami peningkatan
mencapai 82,29% hasil sangat tinggi dan hasil tes hasil belajar akhir siklus I
kemampuan mempertunjukkan peran mencapai 62,25%, pada siklus II
mencapai 85,41% kategori sangat tinggi, hasil tes siklus I kemampuan
menilai/memahami hasil pertunjukan dengan kriteria mencapai 64,58%,
pada siklus II mengalami peningkatan mencapai 83,33% kategori sangat
tinggi dan hasil tes kemampuan membuat kesimpulan dari pertunjukkan
mencapai 60,41%, pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat
signifikan mencapai 83,33% kategori sangat tinggi. berdasarkan hasil tes
65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
penilaian peningkatan hasil belajar siswa kelas XI MA Nurul Falah Kota
Jambi pada siklus I diperoleh rata-rata persentase hasil hasil belajar siswa
kelas XI pada kategori sedang dengan persentase 61,25%, mengalami
peningakatan pada siklus II mencapai 81,25% kategori tinggi. Berdasarkan
analisis hasil tes siklus I, siklus dan siklus II, hasil belajar siswa kelas XI
MA Nurul Falah Kota Jambi mengalami peningkatan pada setiap
indikatornya. Sehingga dapat di simpulkan bahwa metode sosiodrama dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MA Nurul Falah Kota Jambi.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat ditarik
kesimpulan yaitu:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 61,25%,
mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 81,25%. Hasil observasi aktivitas
guru pada siklus I mencapai 75%, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi
88,75%.
2. Sejalan dengan aktivitas belajar siswa yang meningkat maka, penerapan
pembelajaran metode sosiodrama juga meningkatkan Hasil belajar siswa kelas
XI MA Nurul Falah Kota Jambi pada siklus I diperoleh persentase rata -rata pada
kategori sedang dengan persentase 61,19%. Pada siklus II diperoleh hasil
kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu
persentase 83,85% Sehingga penerapan metode Sosiodrama dapat meningkatkan
Hasil belajar siswa kelas XI MA Nurul Falah Kota Jambi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran kepada guru
sebagai berikut :
1. Metode Sosiodrama yang telah diterapkan pada siswa kelas XI MA Nurul Falah
KOta Jambi dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat dijadikan
alternatif dalam pembelajaran SKI.
2. Diharapkan kepada guru sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran dan metode pembelajaran yang
sesuai dengan kondisi sekolah dan materi pembelajaran.
68
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada allah SWT,
bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, namun
dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat kekurangan-kekurangan, baik
dalam sistematis penulisan maupun bentuk kata-kata.
Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis demi perbaikan penulisan
Penelitian Tindakan (PTK) ini. Kemudian penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan kepada penulis dalam
penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di
MA Nurul Falah Kota Jambi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an Terjemah, Darus Sunnah Al-kamil
Arifin, Zaenal,(2009).Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto Suharsimi, (2011) dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT
bumi aksara,
Ariyandi, NurAstuti dkk,(2018) filsafat dan Komunikasi Pendidikan,
Jambi :salim media Indonesia
Badriyatim, (2010) Sejarah Peradaban Islam, Jakarta Sejarah Peradaban
Islam, Jakarta: Remaja Rosdakarya
Fadila, T.A (2017) Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar.
E-Journal History, 5(2) , 143-154 diakses dari http://journal.uny.ac.id
Gafindo,Jakarta persada Islam, Jakarta: Grafindo Persada
Daryanto, (2018) Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Remaja Rosakarya
Hasibun,jj dan Moedjono, (2011) Proses Pembelajaran, Bandung: Remaja
rosdakarya
Hamalik.Oemar, (2015) proses Belajar Mengajar, Jakarta: Sinar Grafika
Ofset
Kosasih, (2017).Strategi Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Yrama
Widya
Majid,Abdul, (2011) Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru, Bandung : PT.remaja rosda Karya.
Mustaqim, Wahid.Abdul, (2010) Psikologi Pendidikan, Jakarta :PT rineka
Cipta.
Riyanto.Yatim, (2014) Paradigma Baru Pembelajaran ,Jakarta: Kharisma
Putra Utama.
Rosadi, Kemas Imron,(2017)Kapita Selekta Pendidikan Islam, Padang:
Sukabina Press.
Sanjay.Wina (2010) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
24
_____.Wina.(2013) Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran,
Jakarta: Kencana.
Sugiono,(2013) Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
R&D,Bandung
Suparto, ( 2016) Pengantar Teori Dan Aplikasi Pengembangan Kurikulum
PAI, Jakarta: PT raja grafindo persada.
Supriman, (20, Mei, 2019). As Saffah Khalifah Pertama Abbasiyah. Di
akses dari https://supriman.wordpress.com/2008/09/10/as-saffah-khalifah-
pertama-bani-abbasiyah
Suyono dan Hariyanto, (2012) Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Tim Penyusun (2018). Buku Panduan Penulisan Skripsi.UIN Suthan
Thaha Saifuddin Jambi
Tim Penyusun (2015). Buku Guru Sejarah kebudayaan Islam. Jakarta:
Kementrian Agama
Uno, Hamzah B,(2011)Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
_____________, (2012)Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara..
Usman, M. Basyirudin, (2010) Metodologi Pembelajaran Agama Islam,
Jakarta: Ciputat Press.
Yamin,Martinis, (2013) Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan, Ciputat:Referensi
_____________ (2012) Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik
,Ciputat: referensi
AS-SAFFAH KHALIFAH PERTAMA BANI ABBASIYAH
(diambil dr buku Tarikh Khulafa, Imam As Suyuthi. Pustaka Al KAutsar. 2005)
As-Saffah, adalah khalifah pertama dari Bani Abbasiyyah. Dia dikenal dengan sebutan Abu al-Abbas, Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim.Dia dilahirkan pada tahun 108 H, -ada pula yang mengatakan 104 H di al-Humaimah sebuah tempat di dekat al-Balqa’. Dia dibesarkan dan berkembang di tempat itu, dan dibaiat sebagai khalifah di Kufah. Sedangkan ibunya bernama Raithah al-Haritsiyyah. Dia meriwayatkan dari saudaranya Ibrahim bin Muhammad al-Imam. Sedangkan
orang yang meriwayatkan darinya adalah pamannya Isa bin Ali. Secara usia dia le
bih muda dari saudaranya yang bernama al-Manshur.
Imam Ahmad meriwayatkan di dalam Musnadnya dari Abu Sa‟id al-Khudri bahw
a Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Akan mancul pada suatu zaman yang carat marat dan penah dengan petaka seor
ang penguasa yang disebut as-Saffah. Dia suka memberi harta dengan jamlah ya
ng banyak.”
Ubaidillah al-„Aysyi berkata, ayah saya berkata, saya mendengar para orang tua b
erkata: Tatkala khilafah berada di tangan Bani Abbas, saat itu tidak ada seorang p
enduduk bumi yang lebih banyak bacaan al-Qur‟annya dan banyak ibadahnya dari
pada mereka.
Ibnu Jarir ath-Thabari berkata: Awal mula kekhilafahan Bani Abbas adalah bahwa
Rasulullah memberitahukan kepada Abbas, pamannya, bahwa khilafah akan ada
di tangan anak cucunya. Sejak itulah Bani Abbas membayangkan datangnya khila
fah tersebut.
Risydin bin Kuraib menceritakan bahwa Abu Hasyim Abdullah bin Muhammad b
in al-Hanafiyah pergi menuju Syam. Dia bertemu dengan Muhammad bin Ali bin
Abdullah bin Abbas. Dia berkata, “Wahai pamanku, sesungguhnya saya memiliki
satu ilmu yang ingin saya katakan kepadamu, dan saya harap engkau memberitahu
kan tentang hal ini kepada siapa saja. Sesungguhnya perkara yang diperebutkan m
anusia (khilafah) akan berada di tangan kalian (Bani Abbas).”
Muhammad berkata, “Saya telah mengetahui hal itu. Maka saya harap kalian tidak
memberitahukan hal tersebut kepada siapa pun juga.” Al-Madaini meriwayatkan
dari banyak perawi bahwa Imam Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas ber
kata, “Kita memiliki tiga waktu yang sangat istimewa: Matinya Yazid bin Mu‟awi
yah, ujung seratus tahun dan huru-hara di Afrika. Pada saat itulah manusia menyer
u kami untuk berkuasa. Kemudian datang para pendukung kami dari arah timur hi
ngga kuda-kuda mereka menyerbu wilayah-wilayah barat.”
Saat Yazid bin Abu Muslim terbunuh di Afrika, dan orang-orang Barbar menging
kari janji Muhammad, al-Imam mengutus seseorang ke Khurasan. Dia memerinta
hkan orang tersebut untuk menyeru manusia agar rela menjadikan keluarga Muha
mmad sebagai pemimpin (khalifah), namun kala itu dia sama sekali tidak menyeb
ut siapakah keluarga Muhammad yang dimaksud.
Lalu dia mengincar Abu Muslim al-Khurasani dan yang lainnya serta menulis beb
erapa surat kepada beberapa faksi yang ada. Dan ternyata mereka menerima serua
nnya. Tak lama setelah itu Muhammad meninggal. Dia mewasiatkan agar anaknya
Ibrahim menggantikannya. Peristiwa ini sampai ke telinga Marwan yang akibatny
a dia dipenjarakan lalu dibunuh. Lalu dia serahkan masalah ini kepada saudaranya
yang bernama Abdullah yang tak lain adalah as-Saffah. Orang-orang Bani Abbas
sepakat menjadikannya sebagai pemimpin mereka.
Dia dibaiat sebagai khalifah pada tanggal 3 Rabiul Awal tahun 132 H. Kemudian
dia memimpin shalat Jum‟at di Kufah setelah pelantikannya. Dalam khutbahnya d
ia berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Islam sebagai pilihan ba
gi diri-Nya. Dia agungkan dan muliakan serta telah memilihkannya bagi kita. Dia
kuatkan kita dengannya dan menjadikan kita sebagai pemeluknya. Allah telah me
njadikan kita sebagai gua, benteng dan penyangga serta tiangnya.”
Lalu dia menyebutkan tentang keluarga-keluarga mereka. Hingga akhirnya dia ber
kata, “Saat Allah telah memanggil Nabi-Nya, para sahabatnya memegang kendali
khilafah. Namun setelah itu Bani Harb dan Bani Marwan menunggangi kekuasaan
dengan cara kejam dan zhalim. Allah membiarkan kekuasaan itu berada di tangan
mereka beberapa saat hingga akhirnya mereka membuat Allah murka. Lalu Allah
membalas tindakan jahat mereka dengan perantara tangan-tangan kita. Allah kem
balikan hak kita agar lewat tangan kitalah Dia selamatkan orang-orang yang dipin
ggirkan dan dilemahkan di muka bumi. Allah telah menutup khilafah ini dengan k
ita sebagaimana ketika Dia membukanya. Dan tak ada taufik yang datang kepada
kami sebagai Ahli Bait kecuali dari Allah.
Wahai penduduk Kufah, kalian adalah tempat berlabuh kecintaan kami, dan ruma
h idaman kasih sayang kami. Maka janganlah kalian melakukan hal-hal yang berte
ntangan dengan itu, dan janganlah kalian tergoda oleh tindakan para pembangkan
g. Sebab kalian adalah orang yang paling berbahagia dengan adanya kami di tenga
h kalian. Kalian adalah orang yang paling mulia di mata kami. Dan kami telah me
mberi jaminan pembagian harta seratus persen. Maka siap-siaplah kalian. Sebab s
aya adalahas-Saffah al-Mubih (penumpah darah yang membolehkan) dan ats-Tsai
r al-Mubir (pembalas dendam yang menepati tekadnya).
Isa bin Ali setiap kali menyebutkan perginya mereka dari al-Hamiyah menuju Kuf
ah, dia akan selalu berkata, “Sesungguhnya empat belas orang laki-laki telah kelua
r dari tempat tinggal mereka menuntut apa yang kami tuntut. Ambisi mereka sang
at besar dan hati mereka bagaikan baja.”
Tatkala kabar pembaiatan as-Saffah sampai ke telinga Marwan, maka dia segera b
erangkat dengan pasukannya untuk memadamkan pemberontakan. Namun dia kal
ah dalam pertempuran itu, sebagaimana yang telah kita bahas pada bahasan sebelu
m ini. Dia sendiri dibunuh, di saat as-Saffah dibaiat sebagai khalifah, banyak oran
g dari kalangan Bani Umayyah dan tentaranya yang terbunuh dalam jumlah yang t
ak dapat dihitung. Di saat itulah kerajaan-kerajaan bersatu di bawah kekuasaan Ba
ni Abbasiyyah hingga mencapai Maghrib.
Adz-Dzahabi berkata: Dengan munculnya Daulah Abbasiyyah ini, maka terpecahl
ah jama‟ah kaum muslimin dan banyak yang melakukan pemberontakan. Pembero
ntakan itu terbentang dari Tahar (kini menjadi wilayah Afghanistan, penj), Thibna
h, Sudan dan semua kerajaan kecil di Andalus (Spanyol). Negeri-negeri itu kemud
ian memisahkan diri dari kekhilafahan. As-Saffah meninggal akibat penyakit caca
r pada bulan Dzul Hijjah tahun 136 H. Dia telah mengangkat adiknya, Abu Ja‟far,
untuk menggantikan dirinya setelah kematiannya. Pada tahun 134 H, dia pindah k
e Ambar yang dia jadikan sebagai pusat pemerintahannya.
Beberapa hal tentang diri as-Saffah adalah diungkapkan ash-Shuli: Di antara perk
ataan as-Saffah ialah : Sesungguhnya tatkala kekuatan demikian besar, maka akan
sedikitlah syahwat dan keinginan. Dan hanya sedikit tindakan suka rela yang tida
k menimbulkan penghilangan hak-hak. Sesungguhnya orang yang paling hina din
a adalah yang menganggap bahwa kekikiran adalah tekad dan sikap santun sebaga
i kehinaan. Sesungguhnya jika kesabaran dianggap sebagai petmicu kerusakan, m
aka ampunan akan dianggap sebagai kelemahan. Sesungguhnya kesabaran adalah
baik kecuali yang menghempaskan agama dan melemahkan penguasa. Sesungguh
nya hati-hati itu adalah terpuji kecuali saat terbukanya kesempatan.
Ash-Shuli berkata: As-Saffah adalah salah seorang yang sangat dermawan. Tidak
pernah sama sekali dia menunda apa yang telah dia janjikan, dan tidak pernah ban
gun dari tempat duduknya sebelum dia memberi apa yang telah dia janjikan. Abdu
llah bin Hasan Marrah suatu saat pernah berkata kepadanya, “Saya pernah mende
ngar jumlah sejuta dirham, namun saya tidak pernah melihatnya sama sekali.” Ma
ka as-Saffah memerintahkan orangnya untuk mengambil uang sebanyak itu dan di
hadirkan di hadapannya (Abdullah bin Hasan) dan menyuruhnya untuk membawa
uang itu ke rumahnya. Pada stempelnya tertulis:
Sangat sedikit ungkapan syair yang berasal darinya. Sa‟id bin Muslim al-Bahili be
rkata: Abdullah bin Hasan pernah datang menemui as-Saffah, sedangkan majlisny
a saat itu sedang dipenuhi oleh Bani Hasyim, kaum Syiah dan para tokoh. Saat itu
dia membawa al-Qur‟an lalu berkata, “Wahai Amirul Mukminin, berikanlah hak k
ami yang telah Allah tentukan di dalam al-Qur‟an ini!” dia berkata, “Sesungguhny
a Ali, kakekmu, adalah orang yang lebih baik dan lebih adil dari diriku. Saat dia m
enjadi khalifah apakah kakekmu itu pernah memberikan uang kepada al-Hasan da
n al-Husein (yang juga lebih baik darimu)? Maka yang wajib bagi saya adalah me
mperlakukanmu sebagaimana ia memperlakukan keduanya. Jika saya melakukan
seperti itu, maka saya telah berlaku adil, dan jika saya melebihi apa yang dia laku
kan, maka hal ini bukan balasanku atas kebaikanmu.”
Abdullah bin Hasan tidak menjawab dan dia segera berlalu. Orang-orang yang ha
dir di tempat itu kagum dengan jawaban as-Saffah. Para ahli sejarah berkata: Pada
pemerintahan Bani Abbas kesatuan Islam terpecah, dan nama-nama Arab hilang
dari pos-pos penting. Sementara itu orang-orang Turki dan Dailam mendominasi
beberapa pos penting, sehingga mereka memiliki kekuasaan yang demikian besar.
Dengan demikian, peta bumi kekuasaan Islam menjadi tercabik.
Akhirnya di setiap wilayah berdiri seorang penguasa yang berlaku sewenang-wen
ang dan jahat. Mereka berkata: As-Saffah adalah sosok yang demikian gampang
menumpahkan darah. Perilaku ini banyak diikuti oleh para pejabatnya di barat dan
di timur. Walaupun begitu dia sangat terkenal dengan kemurahan hatinya.
Beberapa tokoh penting yang meninggal pada zamannya adalah: Zaid bin Aslam,
Abdullah bin Abu Bakar bin Hazm, Rabi‟ah ar-Ra‟yi salah seorang tokoh fikih M
adinah, Abdullah bin Umar, Yahya bin Abi Ishaq al-Hadhrami, Abdul Hamid seor
ang penulis yang sangat terkenal -dia terbunuh di Bushair bersama Marwan-, Man
shur bin al-Mu‟tamir serta Hammam bin Munabbih.
HARUN AR RASYYID
Pada suatu malam, Khalifah Harun al Rasyid memanggil salah seorang di antara p
engawal kesayangannya. Sang Khalifah merasa ternyata sedang galau dan merasa
jemu dengan segala kebesaran dan kebanggaannya. Sang raja menyampaikan kon
disi gundah gulannaya dan ingin dipertemukan dengan orang alim yang bisa meng
obati perasaannya itu.
Setelah mendapatkan apa yang diinginkan oleh Harun al Rasyid maka si pengawal
mengantarkannya kepada seorang ulama bernama Sofyan al-Uyaina. Bergegaslah
sang raja dan pengawalnya kepada orang ulama tersebut. Sesampainya di rumah
Sofyan mereka mengetuk pintunya. “Siapakah itu?” kata Sofyan. Pengawalpun m
enjawab “Pemimpin kaum Muslimin.”
“Mengapakah Khalifah sudi menyusahkan diri? Mengapa tidak dikabarkan saja ke
pada ku sehingga aku datang sendiri untuk menghadap?” kata Sofyan selanjutnya.
Namun tanpa diduga Khalifah Harun ar-Rasyid berkata, “Ia bukan orang yang ku
cari. Ia pun menjilatku seperti yang lain-lainnya.” Apa yang dikatakan Khalifah H
arun Al Rasyid ternyata terdengar oleh Sofyan. Ia kemudian menimpali, “Jika de
mikian datanglah kepada Fudzail bin Iyadz .Ia adalah orang yang engkau cari . Per
gilah kepadanya.”
Keduanya berbalik arah dan pergi menuju rumah Fudzail bin Iyad. Diketuklah pin
tu sufi besar itu. “Siapakah itu?” kata Fudzail.
“Pemimpin kaun Muslimin. Bukankah suatu kewajiban untuk mematuhi para pem
egang kekuasaan?” jawab sang pengawal.
“Jangan kalian menggangguku. Tidak ada sesuatu hal yang disebut kekuasaan,” g
ertak Fudzail.
Tak lama kemudian si pengawal itu mendobrak pintu dan masuk. Namun Khalifah
Harun ar-Rasyid kemudian melangkah masuk. Begitu Harun menghampirinya, F
udzail mematikan lampunya. Dalam keadan gelap gulita itu Harun ar-Rasyid men
gulurkan tangannya dan disambut oleh Fudzail.
“Betapa lembut dan halus tangan ini! Semoga tangan ini terhindar dari api neraka!
,” katanya lantang.
Setelah itu Fudzail berdiri dan berdoa. Harun ar Rasyid trenyuh dan tidak dapat m
enahan derai air matanya. Ia menangis. “Katakan sesuatu kepadaku,” mintanya Kh
alifah sambil terbata-bata. Maka kemudian Fudzailpun berkata,‟ Leluhurmu, perna
h meminta kepada Rasulullah begini,” Jadikanlah aku pemimpin bagi sebagian u
mmat manusia.” Tetapi Nabi saw menjawab,” Paman, untuk sesaat aku mengangk
atmu menjadi pemimpin dirimu sendiri.” Jawaban ini bisa dimaknai sebagai sesaa
t mematuhi Allah adalah lebih baik daripada seribu tahun dipatuhi oleh ummat ma
nusia. Kemudian Nabi menambahkan, “Kepemimpinan akan menjadikan sumber
penyesalan pada Hari Kebangkitan nanti.”
Fudzailpun terdiam sejenak. Suasana menjadi “Lanjutkan,” Harun ar-Rasyid mem
inta.
“Ketika diangkat menjadi Khalifah, “Umar bin „Abdul Aziz memanggil Sultan bi
n „Abdullah, Raja, bin Hayat, dan Muhamad bin Ka‟ab. “Umar berkata kepada me
reka : “Hatiku sangat gundah karena cobaan ini. Apakah yang harus ku lakukan?
Aku tahu bahwa kedudukan yang tinggi ini adalah sebuah cobaan walaupun orang
-orang lain menganggapnya sebagai suatu karunia.” Salah seorang di antara ketiga
sahabat „Umar itu berkata : “Jika engkau ingin terlepas dari hukuman Allah di ak
hirat nanti, pandanglah setiap Muslim yang lanjut usia sebagai ayah mu sendiri, se
tiap muslim yang remaja sebagai Saudara mu sendiri, setiap Muslim yang masih k
anak-kanak sebagai puteramu sendiri, dan perlakukan mereka sebagaimana seharu
snya seseorang memperlakukan ayahnya, saudaranya dan puteranya.”
Fudzail terdiam lagi. Tetapi Harun ar-Rasyid meminta melanjutkan lagi.
“Anggaplah negeri Islam sebagai rumahmu sendiri dan penduduknya sebagai kelu
argamu sendiri. Jenguklah ayahmu, hormatilah saudaramu dan bersikap baiklah k
epada anakmu. Aku sayangkan jika wajahmu yang tampan ini akan terbakar hang
us di dalam neraka. Takutlah Allah dn taatilah perintah-perintah-Nya. Berhati-hati
lah dan bersikaplah secara bijaksana, karena pada hari berbangkit nanti Allah akan
meminta pertanggungjawabanmu sehubungan dengan setiap muslim dan Dia aka
n memeriksa apakah engkau telah berlaku adil kepada setiap orang. Apabila ada s
eorang wanita „uzur yang tertidur dalam keadaan lapar, di hari Berbangkit nanti ia
akan menarik pakaianmu dan akan memberi kesaksian yang memberatkan dirimu
.”
Mendengar pecahlah tangis Harun ar-Rasyid. Tangisan itu ternyata membuat si pe
ngawal raja marah dan berkata,” Cukup! Engkau telah membunuh pemimpin kau
m Muslimin!.”
Tetapi justru Fudzail makin lantang dan berkata “Diamlah Haman! Engkau dan or
ang-orang yang seperti engkau inilah yang telah menjerumuskan dirinya, kemudia
n engkau katakan aku yang membunuhnya. Apakah yang ku lalukan ini suatu pem
bunuhan?”
Mendengar kata-kata Fuzail ini tangis Harun ar-Rasyid semakin menjadi-jadi. “Ia
menyebutmu Haman. Ia menyamakanku dengan Fir‟aun,” kata Harun ar-Rasyid s
ambil memandang pengawalnya.
Kemudian Harun bertanya kepada Fudzail : “Apakah engkau mempunyai hutang
yang belum dilunasi?”
“Ya. Hutangku adalah kepatuhan kepada Allah. Seandainya Dia memaksaku untu
k melunasi hutang itu maka celakalah aku!.”
Harunpun kemudian berkata“Yang ku maksudkan adalah hutang kepada manusia.
”.
“Aku bersyukur kepada Allah yang telah memberiku karunia berlimpah sehingga t
idak ada keluh kesah yang harus kusapaikan kepada hamba-hamba-Nya,” jawab F
udzail. Mendnehra jawaban itu Harun ar-Rasyid menaruh sebuah kantong yang be
risi seribu dinar di hadapan Fudzail dan berkata, “Ini adalah uang halal yang diwar
iskan ibuku.”
“Wahai pemimpin Kaum Muslimin, nasehat-nasehat yang ku sampaikan kepadam
u ternyata tidak ada faedahnya. Engkau bahkan telah memulai lagi perbuatan sala
h dan mengulangi kezhaliman,” katanya sengit.
“Perbuatan salahku?” tanya Harun ar-Rasyid penasaran.
“Aku baru saja menyerumu ke jalan keselamatan, tetapi engkau menjerumuskan a
ku ke dalam godaan. Bukankah hal itu merupakan suatu kesalahan? Telah kukatak
an kepadamu, kembalikanlah segala sesuatu yang ada padamu kepada pemiliknya
yang berhak. Tetapi engkau telah memberikannya pada yang tidak pantas meneri
manya. Percuma saja aku tadi berkata-kata,” ucap Fudzail. Sesaat kemudian Fudz
ail berdiri dan melemparkan uang-uang emas itu ke luar.
“Benar-benar seorang manusia hebat. Sesungguhnya Fudzail adalah seorang raja b
agi umat manusia. dunia ini terlampaui kecil dalam pandangannya,” kata Harun al
Rasyid.
AL MAKMUM
Al MakMuM
Kemarin aku bertemu teman lama. Dalam obrolan panjang yang menyena
ngkan dia meminta aku bercerita lagi tentang dialog antara Khalifah Mak
mun bin Harun al-Rasyid dengan Aristo. Aku memang pernah bercerita te
ntang itu kepadanya beberapa tahun lalu. Lalu dia bertanya dari mana aku
mendapatkan informasi ini. Aku bilang, kalau tidak salah ingat, aku mem
bacanya di buku “Falsafah Ibn Rusyd” dialog Mohammad Abduh dan Fara
h Anton. Inilah cerita itu :
Ibn Nadim dalam karyanya ” “Al-Fihrasat”, menyebutkan : Khalifah Abasia
h Makmun bin Harun al-Rasyid bermimpi bertemu seseorang berkulit puti
h, berambut merah, berdahi lebar, alisnya tebal menyatu, berkepala botak,
bermata biru dan perangainya bagus. Dia sedang duduk di atas permadan
i, di hadapanku dia sangat berwibawa. Aku bertanya : “Siapakah anda?” Di
a menjawab : “Aku Aristo (Aristoteles).
Aku senang. Lalu aku berkata:”Wahai sang bijak bestari; “Apakah aku bole
h bertany? Dia menjawab : “Silakan”. Apakah baik itu?”.Dia menjawab : “A
pa yang dipandang baik oleh akal”. Lalu? “Apa yang dipandang baik oleh at
uran agama.” Lalu? “Apa yang dipandang baik oleh mayoritas” Lalu? “Tida
k ada lagi dan tidak ada lagi”.
Di tempat lain aku membaca :
Dalam riwayat lain disebutkan : “Tolong tambahi”. Aristo menjawab : “Hen
daklah engkau bertauhid (Meng-Esa-kan Tuhan).”
Konon setelah pertemuan dalam mimpi itu, Khalifah segera mengumpulka
n para ilmuwan, intelektual dan ahli bahasa Yunani dan memerintahkan
mereka menerjemahkan karya-karya Aristo dan para filsuf Yunani lainnya.
Lalu mengembangka perpustakaan bernama “Baitul Hikmah”(Rumah Keb
ijaksanaan) yang didirikan oleh ayahnya Khalifah Harun al-Rasyid. Sejak s
aat itu dunia Islam menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia dan mengalami
“the Golden Age”, zaman keemasan.
ABU JAFAR AL MANSUR
Pada suatu malam tatkala Khalifah Abu Ja‟far Al-Mansur melakukan tawaf di sek
itar Ka‟bah, beliau mendengar seorang berdoa: “Ya Allah Aku mengadukan kepad
a-Mu tentang nampaknya kerusakan dan kezaliman di muka bumi ini, tidak ada ya
ng mencegah antara kebenaran dan orang yang memegang kebenaran dari ketama
kan”.Tatkala itu Al-Mansur sedang duduk di sudut masjid, kemudian beliau meng
hampiri orang yang berdo‟a tadi, maka terjadila dialog:
Al-Mansur: Apa yang membuatmu mengatakan telah nampak kerusakan dan keza
liman di muka bumi ini?
Yang Berdoa: Jika engkau menjamin keamanan diriku maka akan kuberitahu engk
au akar permasalahnya.
Al-Mansur : Engkau aman, kami jamin.
Yang Berdoa: Wahai Amirul Mukmin, yang menjadikan ketamakaan harta dan ya
ng menjadi sebab kerusakan di muka bumi ini adalah engkau!
Al-Mansur : Kok bisa seperti itu, celakalah engkau, saya rakus, karena segala sesu
atu ada pada diriku?!
Yang Berdoa: Allah menitipkan urusan hambanya dan harta mereka kepada engka
u, lalu engkau lalaikan urusan mereka. Engkau lebih mementingkan untuk mengu
mpulkan harta mereka, lalu engkau membuat sekat tembok pembatas antara dirim
u dengan mereka, yang pintunya terbuat dari besi, dan penjaganya penuh dengan s
enjata. Engkau membatasi dirimu dari mereka, dan engkau mengirim para pasuka
n untuk mengambil dan mengumpulkan harta mereka.
Kemudian engkau tidak memperkenankan orang masuk ke tempatmu kecuali oran
g tertentu saja. Engkau tidak pernah menyuruh membantu orang yang terzalimi da
n orang yang dilanda kesusahan. Dan, tidak pula memberikan perhatian kepada or
ang yang kelaparan, padahal tidak ada satupun dari mereka itu kecuali mereka ada
hak terhadap harta itu.
Singkat cerita, menagislah Khalifah Al-Mansur dengan berurai air mata, kemudia
n ia berujar: “Andaikan Allah tidak menciptakanku!, maka bagaimana nanti denga
n nasibku?
Wahai Amirul Mukminin, masyarakat itu mempunyai para ulama, mereka menya
mpaikan agama, mereka meridhoi keadaan dunia, maka jadikanlah mereka penase
hatmu dan ajaklah mereka musyawarah dan diskusi untuk meluruskanmu.(Lihat:
Sirah Khalifah Abbasiyyah, Abu Ja‟far al-Manshur, Hal:34, atau Tarikh Abi Fida‟
, Jilid: 1/301-302).
Mungkin ini sesuai dengan hadits rasulullah,
Ada dua golongan, apabila mereka berdua baik maka baiklah sumua manusia, dan
apabila mereka berdua itu rusak maka rusaklah semua manusia, yaitu ulama dan
umara‟ (pemimpin). (HR. Abu Nu‟aim dari Ibn Abbas, dalam kitab Kanzul „Amm
al Fi Sunanil Af‟al Wal Aqwal, Jilid: 10/119).
Semoga Allah menjaga para ulama, para pemimpin dan kita semuanya sehingga n
egara kita senantiasa adem, ayem dan damai
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pedoman Penskoran Per Indikator
Indikator Skor Keterangan
Memenuhi semua atau hampir indikator berikut:
1. Memahami petujuk, pernyataan, dan pertanyaan
dengan tepat
2. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.
3. Menguji tingkat keterpercayaan.
4. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan
4 Baik
Memenuhi sebagian dan beberapa indikator berikut:
1. Memahami petujuk, pernyataan, dan pertanyaan
dengan tepat
2. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.
3. Menguji tingkat keterpercayaan.
4. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan
3 Cukup
Memenuhi sebagian atau beberapa indikator berikut:
1. Kurang memahami petujuk, pernyataan, dan
pertanyaan dengan tepat
2. Kurang dapat membedakan antara fakta, non fakta dan
pendapat.
3. Kurang dapat menguji tingkat keterpercayaan.
4. Kurang dapat membuat keputusan
2 Kurang
Memenuhi sebagian atau beberapa indikator berikut:
1. Tidak dapat memberikan petujuk, pernyataan, dan
pertanyaan dengan tepat
2. Tidak dapat membedakan antara fakta, non fakta dan
pendapat.
3. Tidak dapat menguji tingkat keterpercayaan.
4. Tidak dapat membuat keputusan untuk menarik
kesimpulan
1 Sangat
Kurang
Memenuhi semua atau hampir indikator berikut:
1. Tidak dapat memberikan petujuk, pernyataan, dan
pertanyaan dengan tepat
2. Tidak dapat membedakan antara fakta, non fakta dan
pendapat.
3. Tidak dapat menguji tingkat keterpercayaan
4. Tidak dapat membuat keputusan untuk menarik
kesimpulan
0 Sangat
Kurang
Sekali
LAMPIRAN 1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Skor Indikator Hasil Belajar (Siklus I)
Responden Indikator
I
Indikator
II
Indikator
III
Indikator
IV
Skor
Aldi 2 2 2 2 8
Alpani 2 2 2 1 7
Amardian saputra 2 2 3 3 10
Anggi Nabila 2 2 2 3 9
Ari Gusmansyah 2 3 2 3 10
Cecep Suryadi 3 2 3 3 11
Dandi
Firmansyah
2 2 2 1 7
Dika Mulya
Pratama
3 2 3 2 10
Egi Nurmansyah 3 4 4 3 14
Ematun Salamiah 3 3 3 3 12
Firman 2 2 2 2 8
Ilhamsyah 2 2 3 2 9
Marwansyah 2 2 2 2 8
Misnawati 2 4 3 3 12
M Hafidz Jakala 2 3 3 2 10
Mustika Ayu W 3 4 3 3 13
Neni Wahyuni 2 4 3 2 11
Rizka Ayu
Wulandari
3 3 4 4 15
Suryadi 2 2 2 2 8
Sindi Putri Indah 2 2 2 2 8
Jodi Irawan 2 1 2 2 7
M Nuriski 2 2 2 3 9
Ikwan Muslimin 2 2 2 2 8
LAMPIRAN 2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Winda Mia S 2 3 3 3 11
Jumlah 54 60 62 58 235
Jumlah Ideal 96 96 96 96 384
Presentase 56,25% 62,5% 64,58% 60,41% 61,19%
=
= 61,19%
Skor Indikator Hasil Belajar (Siklus II)
Responden Indikator
I
Indikator
II
Indikator
III
Indikator
IV
Skor
Aldi 2 3 2 3 10
Alpani 2 2 2 2 8
Amardian
saputra
3 4 4 3 14
Anggi Nabila 3 4 3 3 13
Ari Gusmansyah 4 3 3 4 14
Cecep Suryadi 3 4 3 4 13
Dandi
Firmansyah
3 3 3 3 15
Dika Mulya
Pratama
4 4 3 4 15
Egi Nurmansyah 4 4 4 4 16
Ematun
Salamiah
3 3 4 3 13
Firman 2 2 2 2 8
Ilhamsyah 4 3 4 4 15
Marwansyah 3 3 3 3 12
Misnawati 4 4 4 4 16
M Hafidz Jakala 4 4 4 4 16
Mustika Ayu W 4 4 4 4 16
LAMPIRAN 3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Neni Wahyuni 4 3 4 4 15
Rizka Ayu
Wulandari
4 4 4 4 16
Suryadi 3 3 3 3 13
Sindi Putri Indah 4 4 4 3 15
Jodi Irawan 2 2 2 2 8
M Nuriski 3 3 4 4 14
Ikwan Muslimin 3 3 3 2 11
Winda Mia S 4 4 4 4 16
Jumlah 79 82 80 80 322
Jumlah Ideal 96 96 96 96 384
Presentase 82,29% 85,41% 83,33% 83,33% 83,85%
=
=83,85 %
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Indikator Siklus I Siklus II Peningkatan
Diskusi Pembagian peran 56,25% 82,29% 26,04%
Pertunjukkan peran 62,5% 85,41% 22,91%
Menilai/memahami hasil
pertunjukkan 64,58% 83,33% 18,75%
Membuat kesimpulan dari
pertunjukan peran 60,41% 83,33% 22,92%
Persentase rata-rata tes Hasil
Belajar 61,19% 83,85% 22,66%
Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
1. (X Siklus II – X Siklus I)
= (82,29% - 56,25%)
= 26,04%
2. (X Siklus II – X Siklus I)
= (62,5% - 85,41%)
= 22,91%
LAMPIRAN 4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. (X Siklus II – X Siklus I)
= (64,58% - 83,33%)
= 18,75%
4. (X Siklus II – X Siklus I)
= (60,41% - 83,33%)
= 22,92%
5. (X Siklus II – X Siklus I)
= (61,19% - 83,85%)
= 22,66%
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LAMPIRAN 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) (SIKLUS I)
Nama Sekolah/Madrasah : MA Nurul Falah Kota Jambi
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/SMT : XI / Genap
Materi Pokok : Khalifah-khaliafah Abbasiyah yang Terkenal dan
Kebijakan Pemerintahan Abbasiyah
Alokasi Waktu : 6x45 Menit (3 X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawa
b, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, respon
sif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi at
as berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan li
ngkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerm
inan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptua
l, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaa
n, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang k
ajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecah
kan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstra
k terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sec
LAMPIRAN 6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmua
n.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi dasar Indikator
1.2. Menghayati nilai-nilaikeprib
adian dari para khalifah bani Ab
basiyah
1.2.1. Mengetahui nilai-nilaikepribadian seti
ap khalifah yang diteladani.
1.2.2. Merenungkan nilai-nilai kepribadian d
ari para khalifah Abbasiyah.
1.3. Menyadari pentingnya sikap
adil khlaifah Abu Ja‟far al-Man
shur dalam pemerintahan bani A
bbasiyah sebagai contoh kepemi
mpinan pemerintahan sekarang.
1.3.1. Meyakini sikap adil khalifah Abu Ja‟f
ar al-Manshur dalam pemerintahan bani Abb
asiyah sebagai contoh kepemimpinan pemeri
ntahan sekarang.
2.1. Meneladani perilaku berani
khalifah Abu Abbas Saffah dala
m memberantas musuh-musuh p
emerintahan.
2.1.1. Mengamalkan perilaku berani khalifah
Abu Abbas Saffah dalam kehidupan realita.
3.3. Menganalisis mengenai keb
ijakan-kebijakan pemerintah kha
lifah kedua pemerintaha bani Ab
basiyah (Abu Ja‟far al-Manshur)
.
3.3.1. Menyebutkan kebijakan-kebijakan pe
merintah khalifah kedua pemerintah Abbasiy
ah.
3.3.2. Mengklasifikasikan kebijakan-kebijak
an pemerintah khalifah kedua pemerintahan
bani Abbasiyah pada bidang-bidang tertentu.
4.2. Memetakan keberhasilan-ke
berhasilan yang dicapai pada ma
sa bani Abbasiyah.
4.2.1. Mengidentifikasikan keberhasilan-keb
erhasilan yang dicapai pada masa bani Abba
siyah.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan men
gkomunikasikan, maka siswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai kepemimpi
nan khalifah Abbasiyah yang terkenal terdiri dari Abu Abbas As-Saffah,Abu Ja‟fa
r al-Manshur, secara jelas dan sistematis. Sehingga peserta didik dapat mengambil
ibrah dan meneladani kebaikan dari para khalifah Abbasiyah dalam kehidupan se
hari-hari. Selain itu, dari pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat mengam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bil ibrah-ibrah dari peristiwa-peristiwa sejarah untuk masa sekrang dan masa depa
n.
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
1. Khalifah Abu Abbas As-Saffah
Khalifah Abu As-Saffah adalah khalifah pertama bani Abbasiyah. Beliau b
erhasil merebut pemerintahan arab dari tangan bani Umayyah melalui perang al-Z
ab pada tahun 750 M. Abu Abbas pada waktu itu menjadi panglima perang denga
n bantuan tentara Persia yang dipimpin oleh Abu Muslim Al-Khurasani. Sehingga
beliau mendapat julukan As-Saffah yang artinya penumpah darah. Mulai pemerin
tahan ini ibu kota Negara berpindah Bagdad. Supaya jauh dari pengaruh pendukun
g bani Umayyah. Karena Abu Abbas sendiri memiliki tekad yang kuat dalam men
gkondusifkan wilayah dan bersih dari pengaruh Umayyah.
2. Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur
Beliau sebagai pelopor pendiri Abbasiyah. Sehingga ia dijuluki sebagai al-M
anshur. Beliau dikenal sebagai khalifah yang tegas dan cerdas. Menurut cerita Ibn
u Tabatabi kehidupan al-Manshur adalah seorang raja yang agung, tegas, dan bija
ksana, alim, berfikir cerdas, pemerintahanya rapi, amat disegani oleh rakyat dan b
aik budi pekertinya. Beliau juga orang yang pertama mengenakan topi khas Persia
yang kemudian ditirukan oleh rakyatnya. Hal ini membuktikkan bahwa pemerinta
han Abu Ja‟far telah mendapat pengaruh dari Persia yang dimulai dari hal gelar Pe
rsia. Anggir, dan istri Persia. Selain itu juga pembantu, lagu, gagasan dan pemikir
an Persia mendominasi kehidupan masyarakat. Namun, pengaruh Persia menunju
kkan jalan era baru yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan bagi m
asyarakat primitif Arab. Khalifah Abu Ja‟far juga merupakan khalifah yang menet
apkan delapan kebijakan yang menjadi pedoman Sembilan khalifah. Selain itu, Ab
u Ja‟far al-Manshur juga terkenal dengan kedermawananya.
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
1. Sosiodrama
2. Ceramah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
F. Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Buku Ajar siswa SKI Kelas XI
2. Guru Mapel SKI
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-I
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 5 menit
1. Mengajak semua siswa untuk berdoa dipimpin salah
satu siswa
2. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tent
ang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelaj
ari
4. Guru menyampaikan tentang metode belajar Sosiodr
ama
Kegiatan Inti 30 menit
·Mengamati
1. guru memperkenalkan serta menjelaskan kepada siswa
tentang tokoh yang akan di perankan
2. guru membahas karakter dari setiap pemeran dan men
entukan siapa masing-masing perannya
3. guru mendiskusikan dimana dan bagaimana peran itu
di pertunjukkan.
4. Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat
5. Pertunjukkan peran di laksankan spontan
6. Guru berasama siswa mendiskusikan dan mengevalu
asi pertunjukkan peran yang telah di lakukan.
7. Pertunjukkan peran ulang
Kegiatan Menutup 15 menit
1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup maj
lis
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pertemuan ke-2
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 10 menit
1. Mengajak semua siswa untuk berdoa dipimpin salah
satu siswa
2. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tent
ang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelaj
ari
4. Guru menyampaikan tentang metode belajar Sosiodr
ama
Kegiatan Inti 65 menit
·Mengamati
1. Mencermati bacaan teks dialog tentang Khalifah Abu
Abbas As-Saffah
2. Meyimak penjelasan materi tersebut .
·Mengumpulkan data/eksplorasi
1. Peserta didik mendiskusikan tentang peran yang aka
n dipertunjukkan
2. Kelompok mempersiapkan diri untuk mempertunjuk
kan perannya
3. Petunjukkan peran di mulai
·Mengkomunikasikan
1. guru dan siswa mendiskusikan dan mengevaluasi has
il pertunjukkan.
2. Pertunjukkan peran ulang
Kegiatan Menutup 10 Menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup maj
lis
Pertemuan ke-3
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 5 Menit
1. Salam pembuka
2. Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama sebelum
membuka pelajaran.
3. Sebagai Apersepsi guru menanyakan kembali
pelajaran yang telah di ajarkan minggu lalu
Kegiatan inti 35 menit
1) Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan tes hasil belajar akhir siklus I
2) Guru membahas soal latihan dengan melontarkan
pertanyaan kepada siswa, sehingga dapat
menganalisis peningkatan berpikir siswa
Kegiatan penutup 5 menit
1) Guru menutup pelajaran
2) Bersama-sama membaca doa menutup pelajaran
H. penilaian
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Jenis/teknik penilaian
(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)
2. Bentuk instrumen dan instrumen
(/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi)
3. Pedoman penskoran (terlampir)
Jambi, 09 Mei 2019
Mengatahui,
Guru pembimbing Mahasiswa
Muti’ah, S.Pd Nur Astuti
NIP. NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LAMPIRAN 6
Soal Tes Hasil Belajar Siswa
1. Apa yang menyebabkan khalifah Abbasyiah terkenal ?
2. Mengapa Abu Abbas Asaffah di katakan tokoh yang terkenal di Masa Bani
Abbasyiah ?
3. Tuliskan Berapa Lama Abu Abbas As Saffah memerintah Bani
Abbasiyah?
4. Tuliskan sikap Khalifah Abu Ja‟far Al Mansur yang dapat di jadikan
tauladan sehari-hari!
5. Tuliskan tahun Pemerintahan Khalifah Abu Ja‟far Al Mansur!.
Jawaban
1. Khalifah Abbasiyah terkenal karena pada masa pemerintahannya masing-
masing memiliki kebijakan demi kemajuan Bani Abbasiyah pada masa itu
2. Beliau berhasil merebut pemerintahan arab dari tangan bani Umayyah
melalui perang al-Zab pada tahun 750 M.
3. 132-136 H
4. Beliau dikenal sebagai khalifah yang cerdas dan tegas. Dialah yang
menetapkan tujuh kebijakan pada Masa pemerintahannya di bani
Abbasiyah.
5. 136 – 158 H Selma 22 tahun lamanya
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LAMPIRAN 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS II)
Nama Sekolah/Madrasah : MA Nurul Falah Kota Jambi
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/SMT : XI / Genap
Materi Pokok : Khalifah-khaliafah Abbasiyah yang Terkenal dan
Kebijakan Pemerintahan Abbasiyah
Alokasi Waktu : 6 x45 Menit (3 X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawa
b, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, respon
sif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi at
as berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan li
ngkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerm
inan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptua
l, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaa
n, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang k
ajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecah
kan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstra
k terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sec
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmua
n.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi dasar Indikator
1.2. Menghayati nilai-nilaikeprib
adian dari para khalifah bani Ab
basiyah
1.2.1. Mengetahui nilai-nilai kepribadian seti
ap khalifah yang diteladani.
1.2.2. Merenungkan nilai-nilai kepribadian d
ari para khalifah Abbasiyah. Abu Ja‟far Al-
mansur dan Al Mukmum
1.3. Menganalisis mengenai
kebijakan-kebijakan pe
merintah khalifah kedua
pemerintaha bani Abbasi
yah (Abu Ja‟far al-Mans
hur)
3.3.1. Menyebutkan kebijakan-kebijakan pe
merintah khalifah kedua pemerintah Abbasiy
ah.
3.3.2. Mengklasifikasikan kebijakan-kebijak
an pemerintah khalifah kedua pemerintahan
bani Abbasiyah pada bidang-bidang tertentu
.
4.2. Memetakan keberhasilan-ke
berhasilan yang dicapai pada ma
sa bani Abbasiyah.
4.2.1. Mengidentifikasikan keberhasilan-keb
erhasilan yang dicapai pada masa bani Abba
siyah.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan men
gkomunikasikan, maka siswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai kepemimpi
nan khalifah Abbasiyah yang terkenal terdiri dari Harun Al-RAsyid , Al-Makmum
, secara jelas dan sistematis. Sehingga peserta didik dapat mengambil ibrah dan m
eneladani kebaikan dari para khalifah Abbasiyah dalam kehidupan sehari-hari. Sel
ain itu, dari pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat mengambil ibrah-ibra
h dari peristiwa-peristiwa sejarah untuk masa sekrang dan masa depan.
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Khalifah Harun Ar-Rasyid
Harun ar-Rasyid lahir di Rayy pada tahun 142H/766M dan wafat pada tahun
193H/809M. Harun ar-Rasyid merupakan khalifah kelima dari kekhalifahan Dinas
ti Abbasiyah, setelah Muhammad al-Mahdi, ayahnya dan Musa al-Hadi yang mer
upakan kakaknya. Ibunya bernama Jurasyiyah dan dijuluki Khayzuran, ia berasal
dari Yaman. Harun ar-Rasyid, seorang khalifah yang taat beragama, saleh, derma
wan, hampir bisa disamakan dengan khalifah Umar bin Abdul Azizi dari Bani Um
ayyah.
Kebijakan-kebijakan Harun ar-Rasyid yang menjadikan peradaban Islam semakin
tingi sebagai berikut:
a. Mewujudkan keamanan, kedamaian, serta kesejahteraan rakyat.
b. Membangun kota Bagdad dengan bangunan-banguna megah.
c. Membangun sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.
d. Mendirikan Baitul Hikmah sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi se
bagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan laboratorium penelitian.
e. Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-m
asalah keagamaan yang diselenggarakan dirumah-rumah, masjid-masjid, d
an istana.
2. Al Makmum Khalifah al Makmum berkuasa tahun 198H- 218 H, beliau di lahirkan da
ri seorang ibu hamba sahaya bernama Marajil. Dia di lahirkan enam bulan le
bih dahulu dari saudara sebapaknya Al-Amin. Sifat-sifat beliau yang sangat m
enonjol di antaranya pemaaf, beliau memaafkan pemberontak Fadhli bin A R
abi’yah yang telah menghasut kompotan penjahat menentang dirinya. Beliau
juga memaafkan Ibrahim Bin Al-Mahdi yang telah melantik dirinya sebagai k
halifah di Baghdad pada saat itu Khalifah Al Makmum sedang di luar Baghda
d. Walaupun saudaranya menghendaki Ibrahim di bunuh akan tetapi ia bersi
keras untuk mememaafkan Ibrahim. Khalifah Al Makmum termasuk khalifah
yang memerintah pada saat keemasan Abbasiyah, beliau juga seorang pecint
a ilmu dan pemerhati masalah sosial seperti ayahnya Harun Ar-Rasyid
1. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
1. Sosiodrama
2. Ceramah
3. Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Buku Ajar siswa SKI Kelas XI
2. Guru Mapel SKI
3. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-I
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 5 menit
5. Mengajak semua siswa untuk berdoa dipimpin salah
satu siswa
6. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tent
ang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
7. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelaj
ari
8. Guru menyampaikan tentang metode belajar Sosiodr
ama
Kegiatan Inti 30 menit
·Mengamati
8. guru memperkenalkan serta menjelaskan kepada siswa
tentang tokoh yang akan di perankan
9. guru membahas karakter dari setiap pemeran dan men
entukan siapa masing-masing perannya
10. guru mendiskusikan dimana dan bagaimana peran itu
di pertunjukkan.
11. Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat
12. Pertunjukkan peran di laksankan spontan
13. Guru berasama siswa mendiskusikan dan mengevalu
asi pertunjukkan peran yang telah di lakukan.
14. Pertunjukkan peran ulang
Kegiatan Menutup 15 menit
4. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
5. Guru memberikan penguatan
6. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup maj
lis
Pertemuan ke-2
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 10 menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Mengajak semua siswa untuk berdoa dipimpin salah
6. satu siswa
7. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tent
ang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
8. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelaj
ari
9. Guru menyampaikan tentang metode belajar Sosiodr
ama
Kegiatan Inti 65 menit
·Mengamati
3. Mencermati bacaan teks dialog tentang Khalifah Abu
Abbas As-Saffah
4. Meyimak penjelasan materi tersebut .
·Mengumpulkan data/eksplorasi
4. Peserta didik mendiskusikan tentang peran yang aka
n dipertunjukkan
5. Kelompok mempersiapkan diri untuk mempertunjuk
kan perannya
6. Petunjukkan peran di mulai
·Mengkomunikasikan
3. guru dan siswa mendiskusikan dan mengevaluasi has
il pertunjukkan.
4. Pertunjukkan peran ulang
Kegiatan Menutup 10 Menit
4. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
5. Guru memberikan penguatan
6. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup maj
lis
Pertemuan ke-3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 6 Menit
4. Salam pembuka
5. Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama sebelum
membuka pelajaran.
6. Sebagai Apersepsi guru menanyakan kembali
pelajaran yang telah di ajarkan minggu lalu
Kegiatan inti 35 menit
3) Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan tes hasil belajar akhir siklus I
4) Guru membahas soal latihan dengan melontarkan
pertanyaan kepada siswa, sehingga dapat
menganalisis peningkatan berpikir siswa
Kegiatan penutup 5 menit
3) Guru menutup pelajaran
4) Bersama-sama membaca doa menutup pelajaran
4. penilaian
4. Jenis/teknik penilaian
(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)
5. Bentuk instrumen dan instrumen
(/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi)
6. Pedoman penskoran (terlampir)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jambi, 09 Mei 2019
Mengatahui,
Guru pembimbing Mahasiswa
Muti’ah, S.Pd Nur Astuti
NIP. NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LAMPIRAN 8
Instrumen Tes Hasil Belajar
( Siklus II )
Petunjuk
a. Sebelum mengerjakan, perhatikan dan ikuti semua petunjuk
berikut ini :
b. Tuliskan nama, kelas, sekolah.
c. Bacalah setiap soal dengan teliti, ikuti semua perintahnya ?
kerjakan sendiri dengan sungguh-sungguh semaksimal mungkin!
d. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan
1. ,Tuliskan cerita singkat Harun A Rasyid !
2. Tuliskan sikap Harun Ar Rasyid yang dapat di jadikan tauladan
sehari-hari!
3. Pada Masa kekhalifahan Harun Ar Rasyid apa fungsi didirikan baitul
Mal dan baitul hikmah?
4. Tuliskan Masa pemerintahan Al Makmum!
5. Mengapa Al Makmum di katakana sebgai tokoh terkenal di masa Bani
Abbasiyah?
Jawaban tes siklus II
1. Khalifah al-Makmum berkuasa tahun 198H-218H, dia dilahirkan dari
seorang ibu hamba sahaya bernama Marajil, dia di lahirkan 6 bulan lebih d
ahulu dari saudara sebpaknya Al-Amin.
2. beliau sangat rahim dan pemurah berhubungan dengan harta benda yang di
milikinya.
3. Baitul Mal ditugask menanggung narapidana dengan memberikan setiap
orang makanan yang cukup baitul hikmah serta sebagai lembaga
penerjemah yang berfungsi sebagai institusi kebudayaan cemerlang pada
masa itu
4. 198-128 H
5. Beliau adalah sosok pemaaf ia memaafkan pemberontak fadhli bin
ArRa‟biah yang menghasut komplotan untuk menentangnya, ia juga
sebagai pemerhati masalah sosial.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
(SKI) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA
Siklus/Pertemuan ke : I/ 1
Kelas/Sekolah : XI / MA Nurul Falah Kota Jambi
Observer : Nur Astuti
Jumlah siswa : 24 Orang
Hari/Tanggal : kamis 09 Mei 2019
Sub Pokok Bahasan :
Petunjuk Penilaian
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 5 - 10 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 11 - 16 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 17 - 22 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 23 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Preparation)
1 2 3 4
3. Siswa Belajar secara rapi dan tertib (Preparation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode sosiodrama (Preparation).
1 2 3 4
5. Siswa memahami peran yang di telah berikan 1 2 3 4
6. Diskusi bersama tentang peran yang akan di mainkan 1 2 3 4
7 Siswa memainkan perannya di depan kelas. 1 2 3 4
8 Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi peran-peran yang
sudah di perankan.
1 2 3 4
9. Pertunjukkan peran diulang, 1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untuk pembelajaran SKI yang
dilaksanakan
1 2 3 4
Jambi, 14 Mei 2019
Observer
Nur Astuti
NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA
Siklus/Pertemuan ke : I/ 1
Kelas/Sekolah : XI / MA Nurul Falah Kota Jambi
Observer : Nur Astuti
Jumlah siswa : 24 Orang
Hari/Tanggal : kamis 09 Mei 2019
Sub Pokok Bahasan :
Petunjuk
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal siswa 1 2 3 4
3. Guru memberikan penjelasan tentang materi ajar atau prosedur
pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode sosiodrama
1 2 3 4
4. Guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar secara rapi dan
tertib
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di
pelajari (Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan peran kepada masing-masing siswa 1 2 3 4
7. Guru mengamati jalannya permainan di depan kelas 1 2 3 4
8. Guru dan siswa mengevaluasi peran-peran yang telah di mainkan 1 2 3 4
9. Guru mengamati pertunjukkan peran ulang 1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran SKI
yang dilaksanakan .
1 2 3 4
Jambi, 14 April 2019
Observer
Nur Astuti
NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
(SKI) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA
Siklus/Pertemuan ke : I/ 2
Kelas/Sekolah : XI MA Nurul Falah Kota Jambi
Observer : Nur Astuti
Jumlah siswa : 24 Orang
Hari/Tanggal : Jumat 13 Mei 2019
Sub Pokok Bahasan :
Petunjuk Penilaian
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 5 - 10 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 11 - 116 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 17 - 22 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 23 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Preparation)
1 2 3 4
3. Siswa Belajar secara rapi dan tertib (Preparation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode sosiodrama (Preparation).
1 2 3 4
5. Siswa memahami peran yang di telah berikan 1 2 3 4
6. Diskusi bersama tentang peran yang akan di mainkan 1 2 3 4
7 Siswa memainkan perannya di depan kelas. 1 2 3 4
8 Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi peran-peran yang
sudah di perankan.
1 2 3 4
9. Pertunjukkan peran diulang, 1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untuk pembelajaran SKI yang
dilaksanakan
1 2 3 4
Jambi, 13 April 2019
Observer
Nur Astuti
NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
(SKI) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA
Siklus/Pertemuan ke : I/ 2
Kelas/Sekolah : XI MA Nurul Falah Kota Jambi
Observer : Nur Astuti
Jumlah siswa : 24 Orang
Hari/Tanggal : Jumat 13 Mei 2019
Sub Pokok Bahasan :
Petunjuk
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal siswa 1 2 3 4
3. Guru memberikan penjelasan tentang materi ajar atau prosedur
pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode sosiodrama
1 2 3 4
4. Guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar secara rapi dan
tertib
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di
pelajari (Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan peran kepada masing-masing siswa 1 2 3 4
7. Guru mengamati jalannya permainan di depan kelas 1 2 3 4
8. Guru dan siswa mengevaluasi peran-peran yang telah di mainkan 1 2 3 4
9. Guru mengamati pertunjukkan peran ulang 1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran SKI
yang dilaksanakan .
1 2 3 4
Jambi, 15 April 2015
Observer
Nur Astuti
NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
(SKI) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA
Siklus/Pertemuan ke : II/ 1
Kelas/Sekolah : XI/MA Nurul Falah Kota Jambi
Observer : Nur Astuti
Jumlah siswa : 24 Orang
Hari/Tanggal : Sabtu/ 18 Mei 2019
Sub Pokok Bahasan :
Petunjuk Penilaian
c) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
d) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 5 - 10 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 11 - 16 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 17 - 22 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 23 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Preparation)
1 2 3 4
3. Siswa Belajar secara rapi dan tertib (Preparation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode sosiodrama (Preparation).
1 2 3 4
5. Siswa memahami peran yang di telah berikan 1 2 3 4
6. Diskusi bersama tentang peran yang akan di mainkan 1 2 3 4
7 Siswa memainkan perannya di depan kelas. 1 2 3 4
8 Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi peran-peran yang
sudah di perankan.
1 2 3 4
9. Pertunjukkan peran diulang, 1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untuk pembelajaran SKI yang
dilaksanakan
1 2 3 4
Jambi, 18 Mei 2019
Observer
Nur Astuti
NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUYAAN ISLAM
DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA
Siklus/Pertemuan ke : II/ 1
Kelas/Sekolah : XI MA Nurul Falah Kota Jambi
Observer : Nur Astuti
Jumlah siswa : 24 Orang
Hari/Tanggal : Sabtu 18 Mei 2019
Sub Pokok Bahasan : Proses Pernapasan
Petunjuk
c) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
d) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal siswa 1 2 3 4
3. Guru memberikan penjelasan tentang materi ajar atau prosedur
pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode sosiodrama
1 2 3 4
4. Guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar secara rapi dan
tertib
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di
pelajari (Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan peran kepada masing-masing siswa 1 2 3 4
7. Guru mengamati jalannya permainan di depan kelas 1 2 3 4
8. Guru dan siswa mengevaluasi peran-peran yang telah di mainkan 1 2 3 4
9. Guru mengamati pertunjukkan peran ulang 1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran SKI
yang dilaksanakan .
1 2 3 4
Jambi, 18 Mei 2019
Observer
Nur Astuti
NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUYAAN ISLAM
DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA
Siklus/Pertemuan ke : II/ 2
Kelas/Sekolah : XI/ MA Nurul Falah Kota Jambi
Observer : Nur Astuti
Jumlah siswa : 24 Orang
Hari/Tanggal : Senin/20 Mei 2019
Sub Pokok Bahasan :
Petunjuk Penilaian
e) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
f) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 5 - 10 siswa yang melakukan aktifitas dengan baikI )
2 : sedang/cukup ( 11 - 16 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 17 - 22 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 23 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Preparation)
1 2 3 4
3. Siswa Belajar secara rapi dan tertib (Preparation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode sosiodrama (Preparation).
1 2 3 4
5. Siswa memahami peran yang di telah berikan 1 2 3 4
6. Diskusi bersama tentang peran yang akan di mainkan 1 2 3 4
7 Siswa memainkan perannya di depan kelas. 1 2 3 4
8 Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi peran-peran yang
sudah di perankan.
1 2 3 4
9. Pertunjukkan peran diulang, 1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untuk pembelajaran SKI yang
dilaksanakan
1 2 3 4
Jambi, 20 Mei 2019
Observer
Nur Astuti
NIM. TP.15217
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA
Siklus/Pertemuan ke : II/ 2
Kelas/Sekolah : XI/MA Nurul Falah Kota Jambi
Observer : Nur Astuti
Jumlah siswa : 24 Orang
Hari/Tanggal : Sabtu/20 Mei 2019
Sub Pokok Bahasan :
Petunjuk
e) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
f) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal siswa 1 2 3 4
3. Guru memberikan penjelasan tentang materi ajar atau prosedur
pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode sosiodrama
1 2 3 4
4. Guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar secara rapi dan
tertib
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di
pelajari (Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan peran kepada masing-masing siswa 1 2 3 4
7. Guru mengamati jalannya permainan di depan kelas 1 2 3 4
8. Guru dan siswa mengevaluasi peran-peran yang telah di mainkan 1 2 3 4
9. Guru mengamati pertunjukkan peran ulang 1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran SKI
yang dilaksanakan .
1 2 3 4
Jambi, 20 Mei 2019
Observer
Nur Astuti
NIM. TP.152174
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
CURICULUM VITAE
(RIWAYAT HIDUP)
Nama : Nur Astuti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Kuala Tungkal/10 April 1997
Alamat Sekarang : Jl.Walisongo, Lr. Damai No.9 Kenali Besar
Kecamatan Kota Baru Provinsi Jambi
Pekerjaan : -
Alamat Email : [email protected]
No. Kontak : 0857 0997 8060
Latar Belakang Pendidikan
1. SD/MI, Tahun Tamatan : SD N 15/V Desa Serdang Jaya, 2009
2. SMP/MTs, Tahun Tamatan : MTs N Kuala Tungkal, 2012
3. SMA/MA, Tahun Tamatan : MAN 1 Kuala Tungkal, 2015
Motto Hidup : Tidak Bertindak Tidak Terjadi Apapun, Ketika Bertindak
Keajaiban Terjadi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DOKUMENTASI
1. Siklus I
Guru sedang melakukan aktivitas mengajar penjelasan metode sosi0drama
Siswa Sedang memerankan cerita
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Siswa sedang melaksanakan tes berpikir akhir siklus I
2. Siklus II
Siswa memeperkenalkan masing-masing perannya
Salah satu siswa membuka cerita,sebagai (Narator)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pertunjukkan peran
Siswa melaksanakan tes berpikir kritis akhir siklus II