Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

13
Athik Dwi Prastiwi D32210059 Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

description

Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi. Athik Dwi Prastiwi D32210059. Tasawuf Falsafi. Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional pengasasnya. Tasawuf ini menggunakan terminologis filosofis dalam pengungkapannya. . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Page 1: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Athik Dwi Prastiwi D32210059

Assalamu'alaikum wr. wb.

Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Page 2: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Menurut At-Taftazani, tasawuf falsafi mulai muncul dalam Islam sejak abad keenam Hijriyah. Sejak itu, tasawuf ini terus hidup dan berkembang, terutama di kalangan para sufi yang juga filosof. Meskipun adanya pemaduan antara tasawuf dan filsafat dalam ajaran tasawuf falsafi ini, orisinalitasnya sebagai tasawuf tetap dan tidak hilang. Sebab, para tokohnya tetap berusaha menjaga kemandirian ajaran aliran mereka, terutama bila dikaitkan dengan umat Islam.

Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional pengasasnya. Tasawuf ini menggunakan terminologis filosofis dalam pengungkapannya.

TASAWUF FALSAFI

Page 3: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Ibnu khaldun, sebagaimana yang telah dikutip oleh At-Taftazani, dalam karyanya Al-Muqaddimah, menyimpulkan bahwa ada empat objek utama yang menjadi perhatian para filosof :Latihan rohaniah dengan rasa, intuisi, serta

introspeksi diri yang timbul darinya.

Menurut At-Taftazani, ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya samar-samar akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat dipahami oleh siapa saja yang dapat memahami tasawuf ini Tasawuf ini tidak dapat dipandang sebagai filsafat karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa, dan tidak pula dikategorikan sebagai tasawuf dalam pengertiannya yang murni, karena ajarannya sering diungkapkan dalam bahasa filsafat dan lebih berorientasi pada panteisme.

Page 4: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

o Peristiwa-peristiwa dalam alam maupun kosmos yang berpengaruh terhadap berbagai bentuk kekeramatan atau keluarbiasaan. Penciptaan ungkapan-ungkapan yang pengertiannya sepintas samar-samar.

Selain karakteristik umum di atas, tasawuf filosofis mempunyai beberapa karakteristik secara khusus, diantaranya :Pertama, tasawuf ini banyak mengonsepsikan pemahaman ajaran-ajarannya dengan menggabungkan antara pemikiran rasional-filosofis dan perasaan.

o Iluminasi atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib, seperti sifat-sifat rabbani, ‘arsy, kursi, malaikat, wahyu, kenabian, roh, hakikat realitas segala yang wujud, yang gaib maupun yang tampak, dan susunan kosmos, terutama tentang penciptanya serta penciptaannya.

Page 5: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Keempat, para penganut filosofis ini selalu menyamarkan ungkapan-ungkapan tentang hakikat realitas-realitas dengan berbagai simbol atau terminologi. Diantara tokoh-tokoh tasawuf falsafi adalah Ibn ‘Arabi, Al-Jili, Ibn Sab’in, dan Ibn Masarrah.

Kedua, seperti halnya tasawuf jenis lain, tasawuf filosofis didasarkan pada latihan-latihan rohaniah (riyadhah).Ketiga, tasawuf filosofis memandang iluminasi sebagai metode untuk mengetahui berbagai hakikat realitas, yang menurut penganutnya bisa dicapai dengan fana.

Page 6: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Setelah berusia 30 tahun, beliau mulai berkelana ke berbagai kawasan Andalusia dan kawasan Islam bagian barat. Seseorang yang yang mempengaruhi ajaran-ajaran Ibn ‘Arabi diantaranya adalah deretan guru-gurunya, seperti Abu Madyan Al-Ghauts At-Talimsari dan Yasmin Musyaniyah (seorang wali dari kalangan wanita).

Ibn ‘ArabiSekilas tentang Ibn ‘Arabi

Nama lengkap Ibn ‘Arabi adalah Muhammad bin ‘Ali bin Ahmad bin ‘Abdullah Ath-Tha’I Al-Haitami. Beliau biasa

dipanggil dengan sebutan “al” untuk membedakan dengan Abu Bakar Ibn Al-‘Arabi. Beliau lahir di Murcia,

Andalusia Tenggara, Spanyol, tahun 560 H, dari keluarga berpangkat, hartawan, dan ilmuwan. Beliau

tinggal di Hijaz pada tahun 620 H dan meninggal disana pada tahun 638 H.

Page 7: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Masyahid Al-Asrar, Mathali’ Al-Anwar Al-Ilahiyyah, Hilyat Al-Abdal, Kimiya’ As-Sa’adat, Muhadharat Al-Abrar, Kitab Al-Akhlaq, Majmu’ Ar-Rasa’il Al-Ilahiyyah, Mawaqi’ An-Nujum, Al-jam’ wa At-Tafshil fi Haqa’iq At-Tanzil, Al-Ma’rifah Al-Ilahiyyah, dan Al-Isra’ ila Maqam Al-Atsna.

Diantara karya monumentalnya adalah Al-Futuhat Al-Makiyyah yang ditulis pada tahun 1201 ketika beliau sedang menunaikan ibadah haji. Karya lainnya adalah Tarjuman Al-Asywaq yang ditulis untuk mengenang kecantikan, ketakwaan, dan kepintaranseorang gadis cantik dari keluarga sufi dari Persia. Karya lainnya, seperti yang dilaporkan oleh Muolvi, adalah

Page 8: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Menurut Ibn Taimiyah, wahdat al-wujud adalah penyamaan Tuhan dengan alam. Menurut penjelasnya, orang-orang yang mempunyai paham wahdat al-wujud mengatakan bahwa wujud itu sesungguhnya hanya satu dan wajib al-wujud yang dimiliki oleh Khaliq juga mungkin dimiliki oleh makhluk. Selain itu, orang-orang yang mempunyai paham wahdat al-wujud itu juga menyatakan bahwa wujud alam sama dengan wujud Tuhan, tidak ada perbedaan.

Ajaran-Ajaran Tasawuf Ibn ‘ArabiWahdat Al-Wujud

Ajaran sentral Ibn ‘Arabi adalah tentang wahdat al-wujud (kesatuan wujud). Istilah yang dipakai untuk

menyebut ajaran sentralnya itu, berasal dari Ibn Taimiyah, tokoh yang paling keras dalam mengecam

dan mengkritik ajaran sentral tersebut.

Page 9: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Kedua, wujud Haqiqah Muhammadiyah sebagai emanasi pertama dari wujud Tuhan dan dari sini muncul segala yang wujud dengan proses tahapan-tahapannya.Dengan demikian, Ibn ‘Arabi menolak ajaran yang mengatakan bahwa alam semesta ini diciptakan dari tiada. Ibn ‘Arabi kadang menyebut hakikat ini dengan Quthb atau kadang pula menyebutnya dengan ruh al-khatam.

Ibn ‘Arabi menjelaskan bahwa terjadinya alam ini tidak bisa dipisahkan dari ajaran Haqiqah Muhammadiyah atau Nur Muhammad. Menurutnya, tahapan-tahapan kejadian proses penciptaan alam dan hubungannya dengan kedua ajaran itu dapat dijelaskan, sebagai berikut :Pertama, Wujud Tuhan sebagai wujud mutlak, yaitu dzat yang mandiri dan tidak berhajat kepada suatu apa pun.

Page 10: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Haqiqah MuhammadiyahDari konsep wahdat al-wujud, muncul lagi dua

konsep yang merupakan cabang dari wahdat al-wujud, yaitu al-hakikat al-muhammadiyah dan

wahdat al-adyan.

Menurut Ibn ‘Arabi, wujud yang mutlak, yaitu wujud Tuhan. Satu-satunya wujud, menurut Ibn ‘Arabi adalah wujud Tuhan. Ini berarti, apapun selain Tuhan (alam atau apa saja yang ada di alam) tidak wujud. Dari kutipan di atas, Ibn ‘Arabi masih membedakan antara wujud Tuhan dengan wujud alam. Meskipun di satu sisi terkesan menyamakan Tuhan dengan alam, di sisi lain beliau menyucikan Tuhan dari adanya persamaan. Wahdat al-wujud menurut konsep Ibn ‘Arabi tidak dapat dikatakan sama dengan panteisme, sebab Ibn ‘Arabi masih mengakui bahwa alam ini diciptakan Tuhan dan Tuhan itu di luar alam.

Page 11: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Wahdatul AdyanBerkaitan dengan wahdatul adyan,Ibn ‘Arabi

memandang konsep ini bahwa sumber agama adalah satu, yaitu Hakikat Muhammadiyah. Konsekuensinya,

semua agama adalah tunggal dan semua itu kepunyaan Allah. Seorang yang benar-benar arif adalah orang yang menyembah Allah dalam setiap bidang kehidupannya.

 

Page 12: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Daftar Pustaka

Solihin, M, dan Anwar, Rosihon, 2008, Ilmu Tasawuf, Bandung: CV Pustaka Setia

http://kuliahpemikiran.wordpress.com/2010/11/29/tasawuf-falsafi/

Page 13: Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

SEKIAN

Wassalamu'alaikum wr. wb.