Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

7
RINGKASAN Data sifat fisik fluida merupakan bagian penting yang perlu diketahui dalam suatu pekerjaan simulasi reservoir. Karena data sifat fisik seperti : specific gravity, kelarutan gas dalam minyak, faktor volume formasi, kompresibilitas, serta viskositas ini akan menggambarkan karakteristik dari fluida hidrokarbon yang dimiliki oleh setiap lapisan reservoir. Kurang lengkapnya data sifat fisik fluida pada Well BRG-05 Horizon C2 dan Well BRG-12 Horizon E2 dari Formation Talang Akar ini, menyebebkan pengidentifikasian terhadap fluida hidrokarbon pada lapangan ini menjadi kurang lengkap. Dengan demikian perhitungan menggunakan persamaan korelasi sifat fisik fluida pada Skripsi ini dilakukan, untuk menentukan data sifat fisik fluida seperti yang tersebut di atas. Tahap awal pengerjaan adalah dengan mengumpulkan data – data sifat fisik fluida dari semua lapisan dan dibuat dalam suatu format tabel. Setelah itu, membuat hubungan dari data – data sifat fisik ini terhadap tekanan saturasi dalam bentuk kurva agar didapat persamaan trendline. Langkah berikutnya menentukan korelasi yang akan digunakan dalam perhitungan sifat fisik fluida. Korelasi yang akan dicoba dalam perhitungan ini antara lain : Standing, Vasquez-Beggs, Glasso, Marhoun’s, dan Petrosky-Farshad. Dari ke lima korelasi ini, yang digunakan dalam perhitungan adalah korelasi yang menghasilkan prosentase kesalahan terkecil. Perhitungan untuk menentukan korelasi ini menggunakan data sifat fisik fluida dari lapisan yang sudah lengkap datanya. Berikutnya menentukan tekanan saturasi, temperatur, API, SG gas, dan SG minyak berdasarkan persamaan trendline yang dihasilkan. Harga parameter – parameter inilah yang akan digunakan dalam perhitungan sifat fisik fluida berdasarkan korelasi yang telah ditentukan. Semua harga parameter yang telah dihitung ini, kemudian dikumpulkan dalam suatu tabulasi perhitungan sifat fisik fluida, dan membuat plot dari harga kelarutan gas dalam minyak, faktor volume formasi minyak, dan viskositas minyak terhadap tekanan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hubungan dari ke tiga data sifat fisik tersebut terhadap tekanan, serta menentukan karakteristik fluida hidrokarbon yang dimiliki oleh lapisan C2 dan E2 ini. Dari perhitungan di atas, lapisan C2 menunjukan bahwa pada tekanan saturasi sebesar 2889 psi menghasilkan harga kelarutan gas dalam minyak sebesar 932.784 scf/STB, faktor volume formasi minyak untuk tekanan di atas tekanan saturasi sebesar 1.6598 bbl/STB dan di bawah tekanan saturasi sebesar 1.6604 bbl/STB. Viskositas minyak yang dihasilkan pada lapisan ini sebesar 0.2705 cp. Sedangkan untuk lapisan E2, pada tekanan saturasi sebesar 3099 psi menghasilkan harga kelarutan gas dalam minyak sebesar 991.554 scf/STB, faktor volume formasi minyak di atas tekanan saturasi sebesar 1.7245 bbl/STB dan di bawah tekanan saturasi 1.7246 bbl/STB, serta harga viskositas minyaknya sebesar 0.2631 cp

description

dws

Transcript of Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

Page 1: Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

RINGKASAN

Data sifat fisik fluida merupakan bagian penting yang perlu diketahui dalam suatu pekerjaan simulasi

reservoir. Karena data sifat fisik seperti : specific gravity, kelarutan gas dalam minyak, faktor volume

formasi, kompresibilitas, serta viskositas ini akan menggambarkan karakteristik dari fluida hidrokarbon

yang dimiliki oleh setiap lapisan reservoir. Kurang lengkapnya data sifat fisik fluida pada Well BRG-05

Horizon C2 dan Well BRG-12 Horizon E2 dari Formation Talang Akar ini, menyebebkan

pengidentifikasian terhadap fluida hidrokarbon pada lapangan ini menjadi kurang lengkap. Dengan

demikian perhitungan menggunakan persamaan korelasi sifat fisik fluida pada Skripsi ini dilakukan,

untuk menentukan data sifat fisik fluida seperti yang tersebut di atas. Tahap awal pengerjaan adalah

dengan mengumpulkan data – data sifat fisik fluida dari semua lapisan dan dibuat dalam suatu format

tabel. Setelah itu, membuat hubungan dari data – data sifat fisik ini terhadap tekanan saturasi dalam

bentuk kurva agar didapat persamaan trendline. Langkah berikutnya menentukan korelasi yang akan

digunakan dalam perhitungan sifat fisik fluida. Korelasi yang akan dicoba dalam perhitungan ini antara

lain : Standing, Vasquez-Beggs, Glasso, Marhoun’s, dan Petrosky-Farshad. Dari ke lima korelasi ini, yang

digunakan dalam perhitungan adalah korelasi yang menghasilkan prosentase kesalahan terkecil.

Perhitungan untuk menentukan korelasi ini menggunakan data sifat fisik fluida dari lapisan yang sudah

lengkap datanya. Berikutnya menentukan tekanan saturasi, temperatur, API, SG gas, dan SG minyak

berdasarkan persamaan trendline yang dihasilkan. Harga parameter – parameter inilah yang akan

digunakan dalam perhitungan sifat fisik fluida berdasarkan korelasi yang telah ditentukan. Semua harga

parameter yang telah dihitung ini, kemudian dikumpulkan dalam suatu tabulasi perhitungan sifat fisik

fluida, dan membuat plot dari harga kelarutan gas dalam minyak, faktor volume formasi minyak, dan

viskositas minyak terhadap tekanan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hubungan dari ke tiga data

sifat fisik tersebut terhadap tekanan, serta menentukan karakteristik fluida hidrokarbon yang dimiliki

oleh lapisan C2 dan E2 ini. Dari perhitungan di atas, lapisan C2 menunjukan bahwa pada tekanan

saturasi sebesar 2889 psi menghasilkan harga kelarutan gas dalam minyak sebesar 932.784 scf/STB,

faktor volume formasi minyak untuk tekanan di atas tekanan saturasi sebesar 1.6598 bbl/STB dan di

bawah tekanan saturasi sebesar 1.6604 bbl/STB. Viskositas minyak yang dihasilkan pada lapisan ini

sebesar 0.2705 cp. Sedangkan untuk lapisan E2, pada tekanan saturasi sebesar 3099 psi menghasilkan

harga kelarutan gas dalam minyak sebesar 991.554 scf/STB, faktor volume formasi minyak di atas

tekanan saturasi sebesar 1.7245 bbl/STB dan di bawah tekanan saturasi 1.7246 bbl/STB, serta harga

viskositas minyaknya sebesar 0.2631 cp

Page 2: Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

Karakteristik Reservoir (Pengertian Umum)

Reservoir merupakan suatu tempat terakumulasi/terkumpulnya fluida hidrokarbon, yang terdiri dari

minyak dan gas, dan air. Proses bisa terjadinya akumulasi minyak bumi di bawah permukaan haruslah

memenuhi beberapa persyaratan, yang merupakan unsur-unsur suatu reservoir minyak bumi. Unsur-

unsur yang menyusun reservoir adalah sebagai berikut :

1. Batuan reservoir, sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi oleh minyak bumi, gas bumi atau keduanya.

Biasanya batuan reservoir berupa lapisan batuan yang porous dan permeable.

2. Lapisan penutup (cap rock), yaitu suatu lapisan batuan yang bersifat impermeable, yang terdapat

pada bagian atas suatu reservoir, sehingga berfungsi sebagai penyekat fluida reservoir.

3. Perangkap reservoir (reservoir trap), merupakan suatu unsur pembentuk reservoir yang berupa suatu

sinklin, yakni suatu bentuk cekungan, dimana nantinya akan terisi fluida, yang secara urutannya dari atas

ke bawah adalah fasa gas, minyak dan air.

Karakteristik suatu reservoir sangat dipengaruhi oleh karakteristik batuan penyusunnya, fluida reservoir

yang menempatinya dan kondisi reservoir itu sendiri, yang satu sama lain akan saling berkaitan. Ketiga

faktor itulah yang akan kita bahas dalam mempelajari karakteristik reservoir.

Page 3: Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

1. Batuan Reservoir

Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, sedangkan suatu mineral dibentuk dari beberapa ikatan

kimia. Komposisi kimia dan jenis mineral yang menyusunnya akan menentukan jenis batuan yang

terbentuk.

Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa batupasir dan karbonat (sedimen

klastik) serta batuan shale (sedimen non-klastik) atau kadang-kadang vulkanik. Masing-masing batuan

tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda, demikian juga dengan sifat fisiknya. Komponen

penyusun batuan serta macam batuannya dapat dilihat pada Diagram di bawah ini.

Diagram Komponen Penyusun Batuan

(Pettijohn, F. J., “Sedimentary Rock”, 1957)

Unsur atau atom-atom penyusun batuan reservoir perlu diketahui mengingat macam dan jumlah atom-

atom tersebut akan menentukan sifat-sifat dari mineral yang terbentuk, baik sifat-sifat fisik maupun

sifat-sifat kimiawinya. Mineral merupakan zat-zat yang tersusun dari komposissi kimia tertentu yang

dinyatakan dalam bentuk rumus-rumus dimana menunjukkan macam unsur-unsur serta jumlahnya yang

terdapat dalam mineral tersebut.

Page 4: Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

2. Fluida Reservoir

1. Jenis Fluida Reservoir:

Minyak: minyak berat & minyak ringan

Gas: gas kondensate, gas basah & gas kering

Air

2. Sifat Fisik Fluida Reservoir

a. Densitas

Definisi :

Perbandingan antara berat minyak (lb) terhadap volume minyak (cuft) pada kondisi permukaan Biasa

dinyatakan dalam specific gravity

go = spesific gravity

ro = densitas minyak, lb/cuft

rw = densitas air, lb/cuft

b. Viskositas Minyak

Definisi :

Ukuran ketahanan minyak terhadap aliran, atau ukuran besarnya keengganan minyak untuk mengalir

Satuan :

centipoise (cp) atau gr/100 detik/1 cm

Dipengaruhi :

Temperatur dan jumlah gas terlarut

Page 5: Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

c. Faktor Volume Formasi Minyak

Definisi :

Perbandingan volume minyak dan gas terlarut pada kondisi reservoir dengan volume minyak

pada kondisi standard (14,7 psi, 60oF)

d. Kelarutan Gas dalam Minyak

Definisi :

Banyaknya SCF gas yang terlarut dalam satu STB minyak pada kondisi standar 14,7 psi dan 60 oF

Dipengaruhi :

Tekanan, Temperatur dan Komposisi Migas

e. Kompressibilitas Minyak

Definisi : Perubahan volume minyak akibat adanya perbedaan tekanan

Bob : FVF pada tekanan buble point

Boi : FVF pada tekanan reservoir

Pi : tekanan reservoir

Pb : tekanan buble point

Page 6: Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

jenis fluida reservoir

Batuan yang menyimpan hidrokarbon dinamakan reservoir. hidrokarbon tersebut dapat berupa dalam

fasa gas atau cair atau kedua fasa tersebut. Dalam industri perminyakan, terdapat 5 jenis fluida reservoir

yang memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda. 5 jenis fluida reservoir tersebut adalah,

A. Dry gas

Pada dry gas, komponen utamanya adalah metana sehingga fasa gas adalah keadaan reservoirnya.

bahkan, reservoir ini tetaplah berfasa gas mulai dari reservoir hingga ke permukaannnya. segala properti

di reservoir dan di permukaan tidak berubah. berdasarkan data lapangan, reservoir ini memiliki initial

GOR ≥ 100.000 scf/stb dan kandungan heptana plus sebesar 0,7 % mol

B. Wet gas

kandungan utama dari reservoir ini umumnya hampir sama dengan dry gas hanya saja lebih banyak

kandungan hidrokarbon intermediate (C2 - C4). keadaan hidrokarbon di reservoir adalah berupa gas

namun pada saat di permukaan, terjadi proses kondensasi akibat penurunan tekanan dan temperatur.

perlu diketahui bahwa setiap reservoir ketika sedang diproduksi minyaknya maka baik tekanan maupun

temperatur akan mengalami penurunan. dry gas juga mengalami penurunan namun karakternya yang

berbeda menjadikan fas gas tetap terbentuk dari reservoir hingga ke permukaan. kondesat yang

terbentuk di permukaan pada wet gas terbilang bernilai mahal sebab dalam perminyakan kita selalu

menginginkan hidrokarbon berantai pendek yang memiliki heating value yang lebih besar. Berdasarkan

hasil data lapangan, reservoir ini memiliki GOR sebesar 70.000 - 100.000 scf/stb dengan derajat API lebih

dari 50

C. Retrograde gas

komponen sebagian besar diisi dengan metana dan hidrokarbon intermediate.

suhu reservoir berada pada suhu kritikal dan suhu cricondenterm (suhu tertinggi yang dapat dicapai).

di reservoir terjadi kondensat saat tekanan turun mencapai kurang dari dew pressure. bila tekanan terus

menurun maka liquid kembali menjadi gas

properties di reservoir dengan permukaan berbeda

field identification : GOR (8000 - 70.000 scf/stb), initial Specific Gravity Stock Tank Oil > 40 API, lightly

coloured

lab analysis : C7+ <12,5>

Page 7: Asriadi 1401014 Geologi a 2014 Kfhc#.1pdf

D. Black Oil

sebagian besar reservoir minyak berupa black oil

temperatur reservoir selalu lebih kecil daripada temperatur minyak

nama lainnya adalah low shrinkage oil yang berarti sedikit penurunan tekanan menghasilkan sedikit

penurunan persentase fasa cair

field identification : GOR <>

E. Volatile Oil

temperatur reservoir sedikit lebih rendah dibandingkan temperatur kritik minyak

nama lainnya adalah high shrinkage oil yang berarti sedikit penurunan tekanan menghasilkan besar

penurunan persentase fasa cair.

field identification : GOR 2000 - 3300 scf/stb, SG oil 30 - 50 API, warna coklat tua.