Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

72
www.nawasis.com www.nawasis.com Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah Aspek Teknis Operasional (3/4) Seri Belajar Mengelola Sampah dengan Efektif Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah

description

Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah. Dasar-dasar teknik dan manajemen pengelolaan sampah.

Transcript of Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

Page 1: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah Aspek Teknis Operasional (3/4)

Seri Belajar Mengelola Sampah dengan Efektif

Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah

Page 2: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

ASPEK TEKNIS OPERASIONAL Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah

Page 3: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Aspek-aspek Pengelolaan Sampah

Page 4: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Aspek Teknis Operasional 6 Elemen Fungsi (Aspek)

1. Penimbulan (waste generation),

2. Penanganan yang terdiri dari pemisahan, penyimpanan dan prosesing di tempat (waste handling, separation, storage and processing at the source),

3. Pengumpulan (collection), pemindahan dan pengangkutan (transfer and transport),

4. Pemisahan, prosesing dan transformasi (separation and processing and transformation), dan

5. Pemrosesan akhir (disposal).

Page 5: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Faktor-faktor dalam Pengelolaan Sampah Tchobanoglous et al., 1993

Page 6: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Penanggung Jawab Pengelolaan Sampah

• Penanggung jawab pengelolaan persampahan dilaksanakan oleh dinas-dinas terkait seperti Dinas Kebersihan.

• Pengelolaan oleh dinas-dinas terkait ini dimulai dari pengangkutan sampah sampai pemrosesan akhir sampah.

• Sumber sampah dan pengumpulan di sumber sampah adalah menjadi tanggung jawab pengelola yaitu:

– Swasta/developer dan atau;

– Organisasi kemasyarakatan.

– Sampah B3-rumah tangga ditangani khusus oleh lembaga tertentu

Page 7: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Pola Operasional Penanganan Sampah

Page 8: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Pola Operasional Penanganan Sampah 3R (reuse, reduce, recycle)

• Pola operasional pengelolaan dengan konsep 3R (reduce, reuse dan recycle) diterapkan mulai dari sumber sampah.

• Adanya program 3R diharapkan dapat: – mengurangi jumlah sampah yang ditangani di TPS 3R maupun di

TPST atau TPA,

– menurunkan beban pengolahan sampah pada skala kota maupun skala regional.

Page 9: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

ASPEK TEKNIS OPERASIONAL Timbulan Sampah

Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah

Page 10: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah (1/5)

Sampah yang akan dikelola dibedakan atas

1. Sampah rumah tangga – Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah

tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

2. Sampah sejenis sampah rumah tangga – Sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri,

kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

Page 11: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah (2/5)

3. Sampah spesifik sebagaimana dimaksud meliputi: – sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;

– sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;

– sampah yang timbul akibat bencana;

– sampah bongkaran bangunan;

– sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau

– sampah yang timbul secara tidak periodik

Page 12: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah (3/5)

• Sampah rumah tangga – bersumber dari aktifitas rumah/dapur serta aktifitas rumah tangga

lainnya.

– Jenis atau tipe sampah yang dihasilkan terutama berupa

• sampah basah dan

• sampah kering dan

• debu.

Page 13: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah (4/5)

• Sampah sejenis sampah rumah tangga – bersumber dari pasar, pertokoan, restoran, perusahaan dan

sebagainya.

– sebagian besar kategori sampah ini berasal dari pasar dan kebanyakan berupa sampah organik.

Page 14: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah (5/5)

• Sampah spesifik – sampah ini dikelola secara terpisah dengan

jenis sampah yang lain karena mempunyai sifat spesifik yang harus ditangani secara khusus.

• Sampah lain-lain: – sampah pertanian, kandang

hewan/pemotongan hewan,

– sampah dari instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, dan lain-lain.

Page 15: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com

1. Penimbulan Klasifikasi sumber-sumber sampah (1/6)

Sampah yang berasal dari:

• daerah perumahan

• daerah komersial

• fasilitas umum

• fasilitas sosial

• lain-lain

Page 16: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah, di daerah perumahan (1/4)

Sumber sampah di daerah perumahan:

• Perumahan masyarakat berpenghasilan tinggi (High income)

• Perumahan masyarakat berpenghasilan menengah (Middle income)

• Perumahan masyarakat berpenghasilan rendah/daerah kumuh (Low income/slum area)

Page 17: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah, di daerah komersial (2/4)

Sumber sampah di daerah komersial:

• Daerah komersial umumnya didominasi oleh kawasan perniagaan, hiburan dan lain-lain.

• Yang termasuk kategori komersial adalah – Pasar, pertokoan

– Hotel, restauran, bioskop,

– Salon kecantikan,

– Industri dan lain-lain.

Page 18: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah, fasum & fasos (3/4)

Fasilitas Umum

• Fasilitas umum merupakan sarana/prasarana perkotaan yang dipergunakan untuk kepentingan umum.

• Yang termasuk dalam kategori fasilitas umum ini adalah

– perkantoran, sekolah,

– rumah sakit, apotik,

– gedung olah raga, museum,

– taman, jalan, saluran/sungai dan lain-lain.

Fasilitas Sosial

• Fasilitas sosial merupakan sarana prasarana perkotaan yang digunakan untuk kepentingan sosial atau bersifat sosial.

• Fasilitas sosial ini meliputi

– panti-panti sosial (rumah jompo, panti asuhan) dan

– tempat-tempat ibadah (mesjid, gereja pura, dan lain-lain).

Page 19: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

1. Penimbulan Sumber-sumber sampah, lainnya (4/4)

Sumber sampah lainnya:

• Sumber-sumber sampah ini disesuaikan dengan kondisi kota atau peruntukan tata guna lahannya.

• Contoh sampah yang berasal dari – sampah dari tempat pemotongan hewan,

– limbah dari pertanian, atau

– buangan dari instalasi pengolahan air limbah (sludge),

Page 20: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com

Timbulan Sampah Ukuran yang digunakan

Berat dan Volume:

• Berdasarkan berat

– satuan berat : ton, kg

• Berdasarkan volume

– satuan volume : liter, m3

Satuan atau Unit Timbulan

• Perumahan

– l/capita.day;

– kg/orang/hari

• Komersil

– l/capita/day;

– kg/orang/hari

• Industri :

– l waste/product/day

• Jalan

– l/panjang jalan

Page 21: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Metode Pengukuran

1. Load-Count Analysis – Didasarkan atas jumlah kendaraan pengangkutan yang masuk

dilokasi Transfer Station atau Recycling Center atau TPA,

– Berdasarkan jumlah, volume dan berat.

2. Weight–Volume Analysis, – Pengukuran langsung pada kendaraan pengangkut,

– Berdasarkan berat, atau volume.

Page 22: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Teknis Operasional Penanganan Sampah

Page 23: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Cara Pengukuran

1. Perkembangan jumlah penduduk

2. Survei pengambilan contoh sampah di sumber sampah

3. Penentuan desitas sampah

Page 24: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Cara Pengukuran Timbulan Sampah Perkembangan jumlah penduduk (1/2)

1. Metode Aritmatik – Rumus matematis : Pn = Po + r ( dn )

Pn = Jumlah penduduk pada akhir tahun periode

Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi

r = Rata-rata pertambahan penduduk tiap tahun

dn = Kurun waktu proyeksi

2. Metoda Geometric – Rumus matematis : Pn = Po ( 1+ r )dn

Pn = Jumlah penduduk pada akhir tahun periode

Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi

r = Rata-rata pertambahan penduduk tiap tahun

dn = Kurun waktu proyeksi

Page 25: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Cara Pengukuran Timbulan Sampah Perkembangan jumlah penduduk (2/2)

3. Metode Least Square – Rumus : Pn = a + ( b . t )

t = Tambahan tahun terhitung dari tahun dasar

• Penentukan metoda yang dipakai untuk proyeksi penduduk, terlebih

dahulu kita mencari nilai korelasi (r) untuk tiap-tiap metoda.

• Pada metoda yang mempunyai nilai korelasi paling mendekati nilai 1, itulah yang akan dipakai. Rumus nilai korelasi (r) adalah sebagai berikut :

Page 26: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Cara Pengukuran Timbulan Sampah Survei pengambilan contoh sampel (1/3)

• Guna menentukan timbulan sampah yang dihasilkan dari suatu permukiman perlu dilakukan suvey pengambilan contoh sampah langsung di sumber sampah.

• Pengambilan ini untuk mengetahui rata-rata berapa timbulan sampah yang dihasilkan L/orang/hari atau kg/orang/hari.

• Pelaksanaan survey dan pengambilan contoh berdasarkan SNI M-36-1991-03 Tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.

Page 27: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Cara Pengukuran Timbulan Sampah Survei pengambilan contoh sampel (2/3)

• Jumlah contoh jiwa atau sampel: – S = Jumlah contoh (jiwa)

– Cd = Koefisien perumahan

– Cd = 1 (Kota besar / metropolitan)

– Cd = 0,5( Kota sedang / kecil )

– Ps = Populasi (jiwa)

• Jumlah KK yang diamati : K = S / N (2) – K = Jumlah contoh (KK)

– N = Jumlah jiwa per keluarga = 5

Page 28: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Cara Pengukuran Timbulan Sampah Survei pengambilan contoh sampel (3/3)

• Laju timbulan sampah juga ditentukan oleh klasifikasi pemukiman.

• Berdasarkan SNI M-36-1991-03 tentang Metode Pengam-bilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan :

– Pemukiman diklasifikasikan atas permukiman permanen, non-permanen dan semipermanen.

– Jumlah contoh timbulan sampah dari perumahan adalah sbb:

• Contoh dari perumahan permanen = (S1 x K) keluarga.

• Contoh dari perumahan semi permanen = (S2 x K) keluarga.

• Contoh dari perumahan non permanen = (S3 x K) keluarga.

Page 29: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Cara Pengukuran Timbulan Sampah Klasifikasikan Pemukiman (1/2)

• Klasifikasi pemukiman dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder, misalnya

– kelas jalan (arteri, sekunder, lokal)

– kondisi sosial ekonomi (daerah kelas atas, menengah, bawah)

– keteraturan tata letak bangunannya (teratur, tidak teratur)

• Klasifikasi pemukiman ini sangat erat kaitannya dengan pengelolaan sampah, karena menyangkut aspek :

– Teknis(jumlah timbulan sampah, sistem pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sampah)

– Pembiayaan/retribusi.

Page 30: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Cara Pengukuran Timbulan Sampah Klasifikasikan Pemukiman (2/2)

• Setelah diketahui jumlah sampel KK yang harus diambil, selama 7 hari berturut-turut dilaksanakan pengambilan contoh sampah:

– Setiap KK diberikan kantong plastic dan diminta untuk memasukkan sampah yang dihasilkan setiap hari ke kantong plastik tersebut

– Lakukan penimbangan sampah setiap harinya sehingga diketahui rata-rata jumlah sampah yang dihasilkan L/orang/hari atau Kg/orang/hari.

Page 31: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Densitas Sampah Apa dan bagaimana? (1/2)

• Densitas sampah adalah berat sampah yang diukur dalam satuan kilogram dibandingkan dengan volume sampah yang diukur tersebut (kg/m3).

• Densitas sampah sangat penting dalam menentukan jumlah timbulan sampah.

• Di samping itu juga penting untuk menentukan luas lahan TPA yang diperlukan.

Page 32: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Densitas Sampah Apa dan bagaimana? (2/2)

• Penentuan densitas sampah ini berdasarkan SNI M-36-1991-03 dilakukan dengan cara :

– menimbang sampah yang di-sampling dalam 1/5 - 1 m3 volume sampah.

– Sebuah kotak disiapkan dengan ukuran 20 x 20 cm dan kedalaman 100 cm.

– Sampah dimasukkan dalam wadah dan dilakukan penimbangan berat serta dilakukan pengetrokkan sebanyak 3 kali kemudian dihitung volume sampah.

– Berdasarkan hasil ini diketahui berapa besar densitas sampah kg/m3.

Page 33: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Manfaat menentukan jumlah timbulan sampah

• Jumlah timbulan sampah perlu diketahui, agar pengelolaan persampahan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

• Jumlah timbulan sampah ini akan berhubungan dengan elemen-elemen pengelolaan sampah antara lain:

– pemilihan peralatan, misalnya wadah, alat pengumpulan dan pengangkutan

– perencanaan rute pengangkutan

– fasilitas untuk daur ulang

– luas dan jenis TPA

Page 34: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Faktor penting yang menentukan jumlah timbulan (1/3)

1. Reduksi di sumber sampah: – Adanya peningkatan reduksi timbulan sampah pada sumber

sampah akan menurunkan laju timbulan sampah.

– Aktivitas yang termasuk dalam reduksi antara lain:

• mengurangi bungkus/packaging

• produk lebih tahan lama (dpt digunakan lagi)

• mengganti bahan sekali pakai (popok, tempat makanan, piring dll)

• sesedikit mungkin menggunakan bahan-bahan/sumber daya alam

• tingkatkan bahan yang dapat direcycle atau reused

Page 35: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Faktor penting yang menentukan jumlah timbulan (2/3)

2. Recycling, bagian dari upaya mereduksi jumlah sampah. Merupakan metoda yang dapat merubah sampah mempunyai nilai ekonomis.

3. Kebiasaan masyarakat mempengaruhi penanganan sampah mulai dari sumber sampah. Jika masyarakat mempunyai kebiasaan mengelola sampah dengan baik maka laju timbulan sampah di suatu kota dapat ditekan atau diturunkan.

Page 36: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Faktor penting yang menentukan jumlah timbulan (3/3)

3. Peraturan, terkait dengan kebijakan pemerintah misalkan peraturan untuk mengurangi penggunaan kemasan yang tidak ramah lingkungan.

4. Kondisi – fisik dan geografi

– musim, iklim,

– dataran tinggi

Page 37: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Metoda pengukuran jumlah timbulan

1. Load-count analysis/Analisis penghitungan beban – Jumlah masing-masing volume sampah yang masuk ke TPA dihitung

dengan mencatat : volume, berat, jenis angkutan dan sumber sampah, kemudian dihitung jumlah timbulan sampah kota selama perioda tertentu.

2. Weight-volume analysis/Analisis berat-volume – Jumlah masing-masing volume sampah yang masuk ke TPA dihitung

dengan mencatat : volume dan berat sampah, kemudian dihitung jumlah timbulan sampah kota selama perioda tertentu.

3. Material-balance analysis/Analisis kesetimbangan bahan – Material balance lebih baik menghasilkan data untuk sampah rumah

tangga, institusi, industri dan material balance juga diperlukan untuk program daur ulang.

Page 38: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Aliran kesetimbangan bahan

Page 39: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Cara Analisis

1. Tentukan batas system (system boundary)

2. Identifikasi seluruh kegiatan di dalam system yang akan menghasilkan sampah

3. Identifikasi jumlah timbulan sampah dari masing-masing aktifitas tersebut

4. Dengan hubungan matematik, tentukan timbulan sampah, pengumpulan dan tersimpan.

Page 40: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Aliran keseimbangan bahan

Page 41: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Besaran Timbulan sampah berdasarkan sumber sampah

Page 42: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Besaran Timbulan sampah berdasarkan klasifikasi kota

Page 43: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com

Timbulan Sampah Contoh perhitungan timbulan sampah (1/3)

Tentukan

• Berat sampah yang dihasilkan per minggu dari 1200 rumah.

• Dengan sistem pengumpulan:

– Truk compactor ada 9 buah.

– Volume truk compactor : 20 m3

– Jumlah dump truk adalah : 7 buah.

– Volume truk : 8 m3

– Jumlah pick-up adalah : 10

– Ukuran pick-up : 2 m3

Jawab :

• Tentukan jumlah sampah yang dihasilkan tiap rumah/minggu

– -Truk kompaktor : 9 x 20 m3 = 180 m3

– -Dump truk : 7 x 8 m3 = 56 m3

– -Pick up : 10 x 2 m3 = 20 m3

– -Total sampah : 256 m3/minggu

• Volume sampah yang dihasilkan setiap rumah : 256 m3/1200 rumah = 0,2133 m3/rumah/minggu

Page 44: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Contoh perhitungan timbulan sampah (2/3)

Tentukan

• Berat sampah yang dibuang ke TPA dan berat sampah yang dapat dimanfaatkan dari sampah kota dengan berat 1000 ton/hari, dengan karakteristik

– 60% sampah organik, 10% sampah kertas, 10% plastik, 5% kaleng, 5% tekstil, logam 5% dan lain-lain 5%.

– Pemanfaatan sampah organik hanya 50% sebagai kompos sedangkan sisanya adalah residu yang akan dibuang ke TPA.

– Kertas dan plastik hanya dapat dimanfaatkan masingmasing 8%, sedangkan kaleng dan logam dapat dimanfaatkan semuanya.

– Tekstil hanya dapat dimanfaatkan 5%.

– Selain sampah domestik, ada sampah industri yang juga dibuang ke TPA sebesar 0,8 ton/hari dan 70% dari sampah tersebut dapat dimanfaatkan.

Page 45: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Contoh perhitungan timbulan sampah (3/3)

Jawab :

Berat sampah yang dimanfaatkan adalah 610,56 ton/hari,

dan berat sampah yang dibuang ke TPA adalah 390,24 ton/hari.

Page 46: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Timbulan Sampah Perhitungan Jumlah Timbulan Sampah Per kapita

• Pengamatan dilakukan selama seminggu di salah satu lokasi TPS yang diketahui dengan jelas sumber sampah yang membuang sampahnya ke sana.

• Data yang diperoleh, – jumlah kk yang membuang sampah 1200 rumah.

– Jumlah jiwa/kk = 5 orang.

– Jumlah sampah yang masuk ke TPS 35.000 kg.

• Maka laju timbulan sampahnya adalah: – Laju = (35.000 kg/minggu)/(1200 x 5)(7 hari/minggu) =

0,83 kg/orang/hari

Page 47: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Komposisi Sampah

• Komposisi sampah untuk menentukan : – sistem penanganan yang dapat dilakukan terhadap sampah.

– jenis dan kapasitas peralatan, sistem, dan

– program penanganannya.

• Komposisi sampah adalah setiap komponen sampah yang membentuk suatu kesatuan, dalam prosentase (%).

• Komposisi sampah berbeda-beda berdasarkan : – sumber sampah,

– karakteristik perilaku masyarakat,

– kondisi ekonomi,

– proses penanganan sampah di sumber sampah.

Page 48: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Komposisi Sampah Sumber dan komposisi sampah

Page 49: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Komposisi Sampah Sumber dan komposisi sampah (negara)

Page 50: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Komposisi Sampah Sumber dan komposisi sampah (Depok)

Page 51: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Karakteristik Sampah

• Karakteristik sampah secara umum dibedakan atas : – Karakteristik fisik

– Karakteristik kimiawi

– Karakteristik biologi

• Karakteristik sampah sangat menentukan metoda pengolahan yang akan digunakan. Terutama komposisi berdasarkan karakteristik kimiawi sangat menentukan reaksi komponen unsur pembentuk sampah seperti kandungan unsur Carbon (C), Nitrogen (N), Hidrogen (H) dan Oksigen (O).

Page 52: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Karakteristik Sampah Karakteristik fisik

• Kandungan kadar air, penentuan berapa kandungan kadar air dalam sampah dengan menggunakan metoda gravimetri.

• Persamaan matematik yang digunakan adalah : M = {(w-d)/w}x100%

dimana:

w = jumlah berat sampel, kg

d = berat sampel setelah dikeringkan 1050 C, kg

• Spesific Weight / Berat Jenis (berat/volume; kg/liter, lb/ft3)

• Ukuran partikel dan distribusi partikel

• Field Capacity, didefinisikan sebagai jumlah total air yang dapat ditahan oleh sampah secara gravitasi

• Permeabilitas sampah, sangat penting untuk mengetahui pergerakan cairan dan gas dalam landfill.

Page 53: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Karakteristik Sampah Karakteristik kimiawi

• Proximate Analysis

– Analisis terhadap kelembaban sampah, kandungan volatile di dalam sampah, fixed carbon, dan ash di dalam sampah.

• Fusing point of ash

– Temperatur dimana bisa terbakar sbg abu (clinker) suhu diatas 1000oC

• Ultimate Analysis

– Analisis terhadap unsur-unsur kimia penyusun sampah.

• Energy content (Btu/lb)

– Analisis kandungan energi dalam sampah. sampah.

Page 54: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Karakteristik Sampah Karakteristik biologi

• Biodegradability adalah kemampuan sampah untuk diuraikan dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme.

• Ditentukan dengan persamaan : BF = 0.83 – 0.028 LC dimana :

– BF = Biodegradable Fraction (fraksi bahan organik yang mudah terurai)

– LC = Lignin Content (kandungan lignin)

Page 55: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

Karakteristik Sampah Karakteristik biologi (biodegrability)

Page 56: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

ASPEK TEKNIS OPERASIONAL Penanganan, Pengumpulan, Transfer & Transport, Pemisahan, dan Pemrosesan Akhir Sampah

Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah

Page 57: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

2. Penanganan: Pemisahan, Penyimpanan dan Prosesing di Tempat

• Wadah sampah individual (disumber) disediakan oleh setiap penghasil sampah sendiri sedangkan wadah komunal dan pejalan kaki disediakan oleh pengelola dan atau swasta. spesifikasi wadah sedemikian rupa sehingga memudahkan operasionalnya, tidak permanen dan higienis. Akan lebih baik apabila ada pemisahan wadah untuk sampah basah dan sampah kering.

• Pengosongan sampah dari wadah individual dilakukan paling lama 2 hari sekali sedangkan untuk wadah komunal harus dilakukan setiap hari.

Page 58: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

3. Pengumpulan Sampah Langsung dan tidak langsung

• Pengumpulan sampah dari sumber dapat dilakukan secara: – langsung dengan alat angkut (untuk sumber sampah besar atau

daerah yang memiliki kemiringan lahan cukup tinggi) atau

– tidak langsung dengan menggunakan gerobak (untuk daerah teratur) dan secara komunal oleh mayarakat sendiri (untuk daerah tidak teratur).

• Penyapuan jalan diperlukan pada daerah pusat kota seperti:

– ruas jalan protokol,

– pusat perdagangan,

– taman kota dan lain-lain.

Page 59: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

4. Transfer dan Transport Pemindahan

• Pemindahan sampah dari – alat pengumpul (gerobak) ke alat angkut (truk) dilakukan di

transfer depo atau

– container untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan.

• Lokasi pemindahan harus dekat dengan daerah pelayanan atau radius sekitar 500 m.

• Pemindahan skala kota ke stasiun transfer diperlukan bila jarak ke lokasi TPA lebih besar dari 25 km.

Page 60: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

4. Transfer dan Transport Pengangkutan

• Pengangkutan secara langsung dari setiap sumber harus dibatasi pada daerah pelayanan yang tidak memungkinkan cara operasi lainnya atau pada daerah pelayanan tertentu berdasarkan pertimbangan keamanan maupun estetika dengan memperhitungkan besarnya biaya operasi yang harus dibayar oleh pengguna jasa.

• Penetapan rute pengangkutan sampah harus didasarkan pada hasil survey time motion study untuk mendapatkan jalur yang paling efisien.

Page 61: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

4. Transfer dan Transport Pengangkutan

• Jenis truk yang digunakan minimal dump truck yang memiliki kemampuan membongkar muatan secara hidrolis, efisien dan cepat.

• Penggunaan arm roll truck dan compactor truck harus mempertimbangkan kemampuan pemeliharaan.

Page 62: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

5. Pemisahan, Prosesing dan Transformasi

• Pengolahan sampah dimaksudkan untuk: – mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke TPA serta

– meningkatkan efisiensi penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan.

• Teknologi pengolahan sampah dapat dilakukan melalui – pembuatan kompos,

– pembakaran sampah secara aman (bebas COx, SOx, NOx dan dioxin),

– pemanfaatan gas metan dan

– daur ulang sampah.

Page 63: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

5. Pemisahan, Prosesing dan Transformasi

• Skala pengolahan sampah mulai dari individual, komunal (kawasan), skala kota dan skala regional.

• Penerapan teknologi pengolahan harus memperhatikan aspek :

– lingkungan,

– dana,

– SDM dan

– Kemudahan operasional.

Page 64: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

6. Pemrosesan Akhir TPA (1/5)

• Pemilihan lokasi TPA harus mengacu pada SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA.

• Agar keberadaan TPA tidak mencemari lingkungan, maka jarak TPA

– ke badan air penerima > 100m,

– ke perumahan terdekat > 500 m,

– ke airport 1500 m (untuk pesawat propeler) dan 3000 m (untuk pesawat jet).

• Selain itu muka air tanah harus > 4 m, jenis tanah lempung dengan nilai K < 10-6 cm/det.

Page 65: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

6. Pemrosesan Akhir TPA (2/5)

• Metode pembuangan akhir minimal dilakukan dengan – controlled landfill (untuk kota sedang dan kecil) dan

– sanitary landfill (untuk kota besar dan metropolitan) dengan “sistem sel”.

• Prasarana dasar minimal yang harus disediakan adalah – jalan masuk,

– drainase keliling dan

– pagar pengaman (dapat berfungsi sebagai buffer zone).

Page 66: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

6. Pemrosesan Akhir TPA (3/5)

• Fasilitas perlindungan lingkungan: – lapisan dasar kedap air,

– jaringan pengumpul leachate,

– pengolahan leachate dan

– ventilasi gas/ flaring atau landfill gas extraction untuk mngurangi emisi gas.

• Fasilitas operasional : – alat berat (buldozer, excavator, l

oader dan atau landfill compactor) dan

– stok tanah penutup.

Page 67: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

6. Pemrosesan Akhir TPA (4/5)

• Penutupan tanah harus dilakukan secara harian atau minimal secara berkala dengan ketebalan 20 - 30 cm.

• Penyemprotan insektisida harus dilakukan apabila penutupan sampah tidak dapat dilakukan secara harian.

• Penutupan tanah akhir harus dilakukan sesuai dengan peruntukan lahan bekas TPA.

Page 68: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com www.nawasis.com

6. Pemrosesan Akhir TPA (5/5)

• Kegiatan pemantauan lingkungan harus tetap dilakukan meskipun TPA telah ditutup terutama untuk gas dan efluen leachate, karena proses dekomposisi sampah menjadi gas dan leachate masih terus terjadi sampai 25 tahun setelah penutupan TPA.

• Manajemen pengelolaan TPA perlu dikendalikan secara cermat dan membutuhkan tenaga terdidik yang memadai.

• Lahan bekas TPA direkomendasikan untuk digunakan sebagai lahan untuk berbagai keperluan seperti taman, lapangan olahraga, dan lain-lain.

Page 69: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com

Referensi

PERSAMPAHAN Materi Diseminasi dan

Sosialisasi Keteknikan Bidang Penyehatan Lingkungan

Permukiman (PLP), Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 70: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

www.nawasis.com

Daftar Modul & Materi Sistem dan Manajemen Persampahan

• Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah

• Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah

– Rencana Induk Persampahan

– Studi Kelayakan Persampahan

• Penanganan Sampah di Sumber Sampah

• Pengangkutan Sampah

• Pengolahan Sampah

• Penerapan 3R di Permukiman

• Pemrosesan Akhir Sampah

Dapatkan seluruh modulnya dan ikuti

pelatihannya di :

www.nawasis.com

Page 71: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

Page 71

Websites Pilihan : Nawasis.Com, Sanitasi.Net, Sanitasi.Org PenataanRuang.Com

Page 72: Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)

Page 72

Contact

Joy Irman Indonesian Institute for Infrastructure Studies

[email protected]