Aspek Perkembangan Anak Dapat Terbagi Dalam 6 Bagian Besar

8
Aspek perkembangan anak dapat terbagi dalam 6 bagian besar. Satu sama lain saling mempengaruhi. Jika salah satu aspek terhambat perkembangannya, maka akan menghambat perkembangan kelima aspek lainnya. Pertumbuhkembangan anak yang optimal jika keseluruhan aspek berkembang dengan baik dan sesuai dengan usia. Pola pengasuhan dan peran orang tua sangat besar dalam hal ini. Dukungan dan bantuan orang tua adalah dasar yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh aspek secara optimal. Apa sajakah keenam aspek tumbuh kembang anak tersebut? 1. Aspek Motorik Kasar Adalah kemampuan anak untuk mengontrol gerakan tubuh yang mencakup geraka gerakan otot besar. Perkembangan motorik kasar dapat dilihat dari kemampuan anak untuk merangkak, berjalan, berlari, melompat, memanjat, berguling, berenang dan sebagainya. 2. Aspek Motorik Halus Adalah kemampuan anak untuk mengontrol keluwesan jemari tangan yang dapat dilihat dari kemampuan untuk menyentuh, menjumput, meraih, mencoret, melipat, memasukan benda atau makanan ke dalam mulut dan sebagainya. 3. Aspek Kognitif Adalah kemampuan anak untuk memproses, menginterpretasikan dan mengkategorikan informas-informasi yang diperolehnya melalui panca indera. Kemampuan ini selanjutnya berkembang menjadi kemampuan berfikir logis yang selanjutnya menentukan apakah anak mampu memahami lingkungannya. 4. Kemampuan Bahasa Sebagai mahluk sosial, sejak bayi anak telah bisa berkomunikasi untuk menyatakan perasaan dan keinginannya, yaitu dengan tangisan, tertawa dan mengoceh yang merupakan awal dari perkembangan bahasa. Selanjutnya anak akan belajar untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa. Kemampuan bahasa selain membantu anak untuk memahami apa yang dikatakan orang-orang disekitarnya, juga untuk dapat dipahami oleh orang lain. Perasaan mampu memahami dan dipahami dapat menumbuhkan rasa percaya diri. 5. Aspek Emosi Adalah kemampuan anak untuk mengenali berbagai hal yang dirasakannya, mengekspresikan perasaan dalam bentuk yang dapat diterima oleh lingkungannya, serta kemampuan untuk mengendalikan dan mengatasi perasaannya. Kematangan emosi tidak terjadi dengan sendirinya tapi secara bertahap dan sangat membutuhkan peran serta orang tua dan lingkungan sosial.

Transcript of Aspek Perkembangan Anak Dapat Terbagi Dalam 6 Bagian Besar

Aspek perkembangan anak dapat terbagi dalam 6 bagian besar. Satu sama lain saling mempengaruhi. Jika salah satu aspek terhambat perkembangannya, maka akan menghambat perkembangan kelima aspek lainnya.Pertumbuhkembangan anak yang optimal jika keseluruhan aspek berkembang dengan baik dan sesuai dengan usia. Pola pengasuhan dan peran orang tua sangat besar dalam hal ini. Dukungan dan bantuan orang tua adalah dasar yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh aspek secara optimal.Apa sajakah keenam aspek tumbuh kembang anak tersebut?1. Aspek Motorik KasarAdalah kemampuan anak untuk mengontrol gerakan tubuh yang mencakup geraka gerakan otot besar. Perkembangan motorik kasar dapat dilihat dari kemampuan anak untuk merangkak, berjalan, berlari, melompat, memanjat, berguling, berenang dan sebagainya.2. Aspek Motorik HalusAdalah kemampuan anak untuk mengontrol keluwesan jemari tangan yang dapat dilihat dari kemampuan untuk menyentuh, menjumput, meraih, mencoret, melipat, memasukan benda atau makanan ke dalam mulut dan sebagainya.3. Aspek KognitifAdalah kemampuan anak untuk memproses, menginterpretasikan dan mengkategorikan informas-informasi yang diperolehnya melalui panca indera. Kemampuan ini selanjutnya berkembang menjadi kemampuan berfikir logis yang selanjutnya menentukan apakah anak mampu memahami lingkungannya.4. Kemampuan BahasaSebagai mahluk sosial, sejak bayi anak telah bisa berkomunikasi untuk menyatakan perasaan dan keinginannya, yaitu dengan tangisan, tertawa dan mengoceh yang merupakan awal dari perkembangan bahasa. Selanjutnya anak akan belajar untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa. Kemampuan bahasa selain membantu anak untuk memahami apa yang dikatakan orang-orang disekitarnya, juga untuk dapat dipahami oleh orang lain. Perasaan mampu memahami dan dipahami dapat menumbuhkan rasa percaya diri.5. Aspek EmosiAdalah kemampuan anak untuk mengenali berbagai hal yang dirasakannya, mengekspresikan perasaan dalam bentuk yang dapat diterima oleh lingkungannya, serta kemampuan untuk mengendalikan dan mengatasi perasaannya. Kematangan emosi tidak terjadi dengan sendirinya tapi secara bertahap dan sangat membutuhkan peran serta orang tua dan lingkungan sosial.6. Aspek SosialAdalah kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, memberi respon pada orang lain dan berbagi. Pengalaman sosial anak hanya dapat tumbuh dan berkembang dari pengalamannya dengan orang-orang terdekat. Pola asuhan dan arahan orang tua sangat penting dalam perkembangan aspek sosial anak

KONSEP TUMBUH KEMBANGSebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memeberikan pelayanan dari mulai manusia sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalam merawat kasus yang samapun tindakan yang diberikan akan sangat berdeda karena setiap orang adalah unik, sehingga seorang perawat dituntut untuk mengerti proses tumbuh kembang. Tumbuh kembang merupakan hasil dari 2 faktor yang berinteraksi yaitu 1. faktor herediter2. faktor lingkungan. Manusia dalam tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh kondisi:1. fisik2. kogniti3. psikologis4. moral 5. spiritualTumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.Prinsip tumbuh kembang1. tumbuh kembang terus menerus dan komplek2. tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi3. tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi4. setiap aspek tumbuh kembang berbeda dalah setiap tahapnya dan dapat dimodifikasi5. tahapan tumbang spesifik untuk setiap orangPrinsip Perkembangan dari Kozier dan Erb1. manusia tumbuh secara terus menerus 2. manusia mengikuti bentuk yang sama dalam pertumbuhan dan perkembangan3. manusia berkembang menyebabkan dia mendapatkan proses pembelajaran dan kematangan4. masing-masing tahapan perkembangan memiki karakteristik tertentu5. selama bayi (infancy) dan balita merupakan saat pembentukan perilaku, gaya hidup, dan bentuk pertumbuhan.Tumbuh kembang adalah Orderly (tertib) dan sequential tetapi juga terus menerus dan komplek. 1. Setiap orang memiliki pengalam yang sama bentuknya 2. Setiap bentuk dan tingkat perkembangan adalah khas Tumbuh kembang memiliki pola teratur dan dapat diprediksi;1. Cephalocaudal (head to tail) 2. Proximaldistal3. Symetrical Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasiContoh syaraf tumbuh khas atau berbeda karena berespon terhadap rangsangan yang berbeda.Perbedaan aspek dalam tumbuh kembang terjadi karena beda tahap, jumlah dan dapat dimodifikasi.1. tulang tumbuh cepat pada tahun pertama, selama tahun sebelum sekolah pertumbuhan tulang melambat2. bicara berkembang cepat pada usia 3 5 tahunTahapan tumbuh kembangspesifik untuk setiap orangKeterampilan dan kematangan fisik dan psikologis berbeda dan khusus dari setiap orang Teori tumbuh kembang1. Psychoanalisa dari Sigmund Freud2. Psichososial dari Erik Erikson3. Perkembangan Kognitif dari Jean Piaget4. Perkembangan Moral dari Lawrence Kohlberg dan Carol Gilligan5. Perkembangan kepercayaan dari James FowlerPsikoanalisa1. Oral (0-18 bulan), kesenangan berpusat pada mulut2. Anal (8 bulan 4 tahun), kesenangan pada anal3. Phallic (3 tahun 7 tahun), tertarik pada perbedaan jenis kelamin4. Latency (5 tahun 12 tahun) a. meningkat peran sex b. proses identifikasi pada orang tuac. persiapan berperan sebagai orang dewasa dan menjalin hubungan1. Genital (12 tahun 20 tahun) a. Menjalin hubungan dengan hetero seksualb. Sexual pressuresPsikososialBerdasarkan pada 4 konsep utama1. tahapan perkembangan2. tujuan dan tugas perkembangan3. krisis psikososial4. proses kopingTahapan perkembangan1. basic trust vs mistrust2. autonomy vs shame & doubt3. initiative vs guilt (kesalahan)4. industri vs inferiority5. identity vs role confusion6. intimacy vc isolation7. generativity vs stagnation8. ego integrity vs despair (putus asa)Basic Trust vs Mistrust, (Infancy, 0-1 tahun)Pada tahap ini bayi mencari kebutuhan dasarnya seperti kehangatan, makanan dan minuman serta kenyamanan dari orang lain dengan keyakinan bahwa setiap dia membutuhkan pasti ada orang yang akan memberikan maka tumbuh pada dirinya sendiri kepercayaan (trust). Mistrust disebabkan karena inkonsistensi, ianadequate atau unsafe care.Perilaku positif1. Kasih sayang2. Gratification (kegembiraan, kegiarangan)3. Recognition (pengakuan/penghargaan)Autonomy Vs Shame & Doubt (Toddler, 1-3 tahun) motorik dan bahasa berkembang mulai belajar makan, berpakaian dan toilet orang tua yang overprotec atau terlalu tinggi pengaharapan terhadap anak akan menyebabkan anak Shame & Doubt (malu dan ragu) Perilaku positif: tergantung kepada orang tua tetapi memmandang diri sendiri sebagai seseorang yang merupakan bagain dari orang tuaInitiative Vs Guilt, (Preschool, 4 5 tahun) kepercayaan diri tumbuh maka anak akan memiliki isisiatif pengekangan menyebabkan perasaan berdosa Perilaku positif: menunjukan imajinasi, imitasi orang dewasa, mengetes realitas, anticipates roles (mengharapkan peran)Industry Vs Inferiority (School age, 6 11 tahun) anak senang menyelesaikan ssesuatu dan menerima pujian anak tidak berhasil menyelesaikan tugasnya akan menjadi inferior perilaku positif: memiliki perasaan untuk bekerja atau melaksanakan tugas, mengembangkan kompetisi sosial dan sekolah, melakukan tugas yang nyata.Identity Vs Role Confusion (Adolesence, 12 20 tahun) banyak perubahan yang terjadi pada fisik mencoba berperan dan apabila berhasil maka identitas akan terbangun akan tetapi apabila tidak akan terjadi kebingungan confusion perilaku positif: percaya pada diri sendiri (self certain), memiliki pengalaman sexual, comitmen terhadap ideologi/kepercayaanIntimacy Vs Isolation ( Young adulthood 20 40 tahun) dewasa muda, membangun komitmen sehingga timbulah keintiman apabila tidak mampu membangun komitmen anak akan mengalami isolasi perilaku positif: menunjukan kemampuan untuk komitmen terhdap diri sendiri dan orang lain, memmiliki kemampuan untu mencintai dan bekerjaGenerativity Vs Stagnantion ( Midle adulthood, 41 65 tahun) memikirkan keturunan (generasi) stagnasi disebabkan karena hanya memikirkan diri sendiri Perilaku positif: produktif dan kreatif untuk diri sendiri dan orang lainEgo Integrity Vs Despair (Late adulthood, 65 tahun lebih) apabila orang dewasa tua tidak mampu membangun integritas egonya maka ia akan mengalami putus asa Perilaku positif; menghargai kejadian masa lalu, sekarang dan yang akan datang, menerima siklus hidup dan gaya hidup, menerima kematianTeori perkembangan PiagetJean Piaget lebih menekankan kepada perkembangan kognitif atau intelektual. Piaget menyatakan perkembangan kognitif berkembang dengan proses yang teratur dengan 4 urutan/tahapan melalui proses ini:1. Assimilasi, adalah proses pada saat manusia ketemu dan berekasi dengan situasi baru dengan mengunakan mekanisme yang sudah ada. Pada tahap ini manusia mendapatkan pengalaman dan keterampilan baru termasuk cara pandang terhadap dirinya dan duania disekitarnya2. Akomodasi, merupakan proses kematangan kognitive untuk memecahkan masalah yang sebelumnya tidak dapat dipecahkan. Tahap ini dapat tercapai karena ada pengetahuan baru yang menyatu.3. Adaptasi, merupakan kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan Tahapan Perkembangan PiagetTahapUsiaTingkah laku yang signifikan

Sensorimotor 0 2 tahunPerilaku preverbal, kegiatan motorik sederhana terkoordinasi, dapat mempersepsikan perasaan yang berbeda

Preoperasional3 7 tahunEgoscentrism: dapat menghubungkan konsep suatu benda dengan kenyataan, konsep elaborate (rumit/panjang), mengajukan pertanyaan

Concrete operation7 11 atau 12 tahunPemecahan masalah: mulai mengerti hubungan seperti ukuran, mengetahuai kiri dan kanan, mempunyai penda[at atau sudut pandang

Formal operation11 15 atau 16 tahunHidup dalam sekarang/nyata dan bukan sekarang/ tidak nyata, lebih mempokuskan kepada sesuatu yang mungkin, dapat menggunakan alasan ilmiah, dapat menggunakan logika

Robert J. HavighurstHavighurst meyakini ada 6 periode atau tahap dari perkembangan. 1. Infancy dan early childhood2. Middle childhood3. Adolesence4. Early Adulthood5. Middle Age6. Later maturity6 Periode Havighurst dari Tugas PerkembanganPeriodeTugas

Infancy dan childhoodBelajar berjalan, belajar berbicara, belajar makan makanan cair, belajar mengontrol eleiminasi kotoran dari tubuh, belajar membedakan kelamin, menerima kestabilan psikologi, membentuk konsep sosial dan fisik yang sederhana, belajar berhubungan emosi dengan orang tua, saudara (sibling), dan orang lain, belajar membedakan benar dan salah, mengembangkan nurani

Middle childhoodBelajar keterampilan fisik yang penting dalam permainan, membangun perilaku yang menunjukan diri sendiri sebagai organisme yang berkembang. Belajar mendapatkan teman sebaya, belajar menilai peran feminim dan maskulin, mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis dan menghitung, mengembangkan konsep yang penting dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan nilai perasaan, moral, dan skala, mendapatkan kebebasan individu, mempertahankan perilaku dalam kelompok dan institusi.

AdolesenceMenerrima keadaan fisik dan menerima peran maskulin atau feminim, mengembangkan hebungan dengan jenis kelamin yang berbeda, memiliki ketidak tergantungan emosid engan orang tua dan orang dewasa lain, memiliki jaminan ekonomi sendiri, memilih dan mempersiapkan pekerjaan sendiri, mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep dalam kehidupan sipil, mempersiapkan perkawinan, dan kehidupan berkeluarga, mendapatkan nilai dan sistem etik yang harmoni dalam memandang dunia, memiliki keinginan dan menerima tanggung jawab perilaku sosial.

Early adulthoodMemilih teman hidup, belajar hidup dengan pasangan perkawinan, memulai berkeluarga, memiliki anak, mengatur rumah, mulai mendapatkan pekerjaan, memikirkan kepentingan umum, menemukan grup hobies

Midle ageMenerima peran sivil dan tanggung jawab sosial, membangun dan mempertahankan standar ekonomi kehidupan, membantu remaja memmiliki tanggung jawab, menggunakan waktu luang untuk mengembangkan kedewasaan, menerima dan menilai perubahan psikologis usia pertengahan, mengatur waktu sebagai orang tua

Late maturityMenerima penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, menerima pensiun dan penurunan pendapatan, menerima kematian pasangan, membangun hubungan ekplisit dengan kelompok seusia, kegiatan sosial dan melakukan kewajiban sipil, membangun kepuasan kehidupan fisik