ASPEK K3 Proyek Konstruksi

10
7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 1/10 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan satu kali. Pada umumnya proyek konstruksi memiliki jangka waktu yang pendek. Didalam rangkaian kegiatan proyek kontstruksi tersebut, biasanya terdapat suatu proses yang berfungsi untuk mengolah sumber daya proyek sehingga dapat menjadi suatu hasil kegiatan yang menghasilkan sebuah bangunan (Soeharto, 2001. Sedangkan menurut !ould (2002 mendefinisikan proyek konstruksi sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendirikan suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya baik biaya, tenaga kerja, material, dan peralatan. Proyek konstruksi dilakukan se"ara detail dan tidak berulang 2.6 Peraturan tentang K3 Proyek Konstruksi Sejak awal tahun 1#$0%an pemerintah telah mengeluarkan suatu peraturan tentang keselamatan kerja khusus untuk sektor konstruksi, yaitu Peraturan &enteri 'enaga erja dan 'ransmigrasi )o. Per%01*&en*1#$0. Peraturan mengenai keselamatan kerja untuk konstruksi tersebut, walaupun belum pernah diperbaharui sejak dikeluarkannya lebih dari 20 tahun silam, namun dapat dinilai memadai untuk kondisi minimal di +ndonesia. al yang sangat disayangkan adalah pada penerapan peraturan tersebut di lapangan. -endahnya kesadaran masyarakat akan masalah keselamatan kerja, dan rendahnya tingkat penegakan hukum oleh pemerintah, mengakibatkan penerapan  peraturan keselamatan kerja yang masih jauh dari optimal, yang pada akhirnya menyebabkan masih tingginya angka ke"elakaan kerja. Pemerintah telah sejak lama mempertimbangkan masalah perlindungan tenaga kerja, yaitu melalui )o. 1 'ahun 1#/0 'entang eselamatan erja. Sesuai dengan  perkembangan jaman, pada tahun 200, pemerintah mengeluarkan 1*200 tentang etenagakerjaan. ndang undang ini men"akup berbagai hal dalam perlindungan  pekerja yaitu upah, kesejahteraan, jaminan sosial tenaga kerja, dan termasuk juga masalah keselamatan dan kesehatan kerja. spek ketenagakerjaan dalam hal pada bidang konstruksi, diatur melalui Peraturan &enteri 'enaga erja dan 'ransmigrasi )o.P-%01*&)*1#$0 'entang eselamatan dan esehatan erja pada onstruksi 3angunan. Peraturan ini men"akup ketentuan%ketentuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja se"ara umum maupun  pada tiap bagian konstruksi bangunan. Sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan &enakertrans tersebut,

Transcript of ASPEK K3 Proyek Konstruksi

Page 1: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 1/10

Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan

satu kali. Pada umumnya proyek konstruksi memiliki jangka waktu yang pendek.

Didalam rangkaian kegiatan proyek kontstruksi tersebut, biasanya terdapat suatu proses

yang berfungsi untuk mengolah sumber daya proyek sehingga dapat menjadi suatu hasil

kegiatan yang menghasilkan sebuah bangunan (Soeharto, 2001.

Sedangkan menurut !ould (2002 mendefinisikan proyek konstruksi sebagai

suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendirikan suatu bangunan yang membutuhkan

sumber daya baik biaya, tenaga kerja, material, dan peralatan. Proyek konstruksi

dilakukan se"ara detail dan tidak berulang

2.6 Peraturan tentang K3 Proyek Konstruksi

Sejak awal tahun 1#$0%an pemerintah telah mengeluarkan suatu peraturan tentang

keselamatan kerja khusus untuk sektor konstruksi, yaitu Peraturan

&enteri 'enaga erja dan 'ransmigrasi )o. Per%01*&en*1#$0. Peraturan mengenai

keselamatan kerja untuk konstruksi tersebut, walaupun belum pernah diperbaharui sejak 

dikeluarkannya lebih dari 20 tahun silam, namun dapat dinilai memadai untuk kondisi

minimal di +ndonesia. al yang sangat disayangkan adalah pada penerapan peraturan

tersebut di lapangan. -endahnya kesadaran masyarakat akan masalah keselamatan kerja,

dan rendahnya tingkat penegakan hukum oleh pemerintah, mengakibatkan penerapan

 peraturan keselamatan kerja yang masih jauh dari optimal, yang pada akhirnya

menyebabkan masih tingginya angka ke"elakaan kerja. Pemerintah telah sejak lama

mempertimbangkan masalah perlindungan tenaga

kerja, yaitu melalui )o. 1 'ahun 1#/0 'entang eselamatan erja. Sesuai dengan

 perkembangan jaman, pada tahun 200, pemerintah mengeluarkan 1*200 tentang

etenagakerjaan. ndang undang ini men"akup berbagai hal dalam perlindungan

 pekerja yaitu upah, kesejahteraan, jaminan sosial tenaga kerja, dan termasuk juga

masalah keselamatan dan kesehatan kerja.

spek ketenagakerjaan dalam hal pada bidang konstruksi, diatur melalui

Peraturan &enteri 'enaga erja dan 'ransmigrasi )o.P-%01*&)*1#$0 'entang

eselamatan dan esehatan erja pada onstruksi 3angunan. Peraturan ini men"akup

ketentuan%ketentuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja se"ara umum maupun

 pada tiap bagian konstruksi bangunan.

Sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan &enakertrans tersebut,

Page 2: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 2/10

 pemerintah menerbitkan Surat eputusan 3ersama &enteri Pekerjaan mum dan

&enteri 'enaga erja )o.ep.1/4*&)*1#$5%104*P'S*1#$56 Pedoman eselamatan

dan esehatan erja pada 'empat egiatan onstruksi. Pedoman yang selanjutnya

disingkat sebagai 7Pedoman onstruksi7 ini merupakan pedoman yang dapat

dianggap sebagai standar untuk konstruksi di +ndonesia. Pedoman onstruksi ini

"ukup omprehensif, namun terkadang sulit dimengerti karena menggunakan istilahistilah

yang tidak umum digunakan, serta tidak dilengkapi dengan deskripsi*gambar yang

memadai. ekurangan%kekurangan tersebut tentunya sangat menghambat penerapan

 pedoman di lapangan, serta dapat menimbulkan perbedaan pendapat dan perselisihan di

antara pihak pelaksana dan pihak pengawas konstruksi.

Dalam rangka terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja pada

 penyelenggaraan konstruksi di +ndonesia, terdapat pengaturan mengenai yang bersifat

umum dan yang bersifat khusus untuk penyelenggaraan konstruksi yakni6

1. ndang%ndang )omor 1 'ahun 1#/0 tentang eselamatan dan esehatan erja2.

Peraturan &enteri 'enaga erja )o. Per%01*&en*1#$0 tentang eselamatan dan

esehatan erja Pada onstruksi 3angunan.

. Peraturan &enteri 'enaga erja )o. Per%08*&en*1##5 tentang Sistem

&anajemen eselamatan dan esehatan erja

4. Surat eputusan 3ersama &enteri 'enaga erja dan &enteri Pekerjaan mum

masing%masing )omor ep.1/4*&)*1#$5 dan 104*P'S*1#$5 tentang

eselamatan dan esehatan erja Pada 'empat egiatan onstruksi.

Pada proyek konstruksi , ke"elakaan kerja yang terjadi dapat menimbulkan

kerugian terhadap pekerja dan kontraktor, baik se"ara langsung maupun tidak langsung.

e"elakaan kerja tersebut dapat disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor manusia, faktor 

 peralatan, dan faktor lingkungan kerja. 3eberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa

faktor manusia merupakan faktor paling dominan menjadi penyebab ke"elakaan kerja.

al ini sering kali disebabkan oleh kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya

keselamatan kerja. Selain itu, faktor peralatan seperti crane ataupun faktor lingkungan

kerja juga dapat menyebabkan ke"elakaan kerja jika tidak dikelola dengan benar (+kmal,

2010.

'ingginya ke"elakaan kerja yang banyak terjadi pada proyek konstruksi bisa

menyebabkan dampak se"ara langsung terhadap perusahaan dan penyedia jasa. &aka

sangatlah penting adanya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek 

konstruksi. Dampak yang terjadi berupa kerugian yang akan dialami oleh perusahaan

Page 3: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 3/10

yang tidak menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja , meskipun sudah dikeluarkan

suatu peraturan perundang 9 undangan oleh pemerintah akibat kelalaian dalam

 pelaksanaan .

&enurut -ijanto (2010 bahwa dalam suatu akti:itas * kegiatan biasanya

ditemukan kesulitan 9 kesulitan untuk mengidentifikasikan bahaya atau ke"elakaan kerja

yang mungkin timbul sehingga pada akhirnya juga sulit untuk memprioritaskan tindakan

 9 tindakan pen"egahan dan peralatan yang digunakan. &aka -ijanto membuat sebuah

 penilaian (assessment) yaitu tingkat kemungkinan ( Probability dan tingkat keparahan

( Hazard effect) yang diakibatkan oleh ke"elakaan yang terjadi.

e"elakaan kerja pada proyek konstruksi berdampak ekonomis yang "ukup

signifikan. Setiap ke"elakaan kerja dapat menimbulkan berbagai ma"am kerugian. Disamping dapat mengakibatkan korban jiwa, biaya%biaya lainnya adalah biaya

 pengobatan, kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja, premi asuransi, dan

 perbaikan fasilitas kerja. 'erdapat biaya%biaya tidak langsung yang merupakan akibat

dari suatu ke"elakaan kerja yaitu men"akup kerugian waktu kerja (pemberhentian

sementara, terganggunya kelan"aran pekerjaan (penurunan produkti:itas, pengaruh

 psikologis yang negatif pada pekerja, memburuknya reputasi perusahaan, denda dari

 pemerintah, serta kemungkinan berkurangnya kesempatan usaha (kehilangan pelanggan

Page 4: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 4/10

 pengguna jasa. 'ingkat keparahan ke"elakaan kerja dapat dilihat dalam tabel berikut 6

2. 7 Jenis – jenis kecelakaan kerja

&enurut Purnama (2010 jenis% jenis ke"elakaan yang sering terjadi pada proyek 

konstruksi adalah sebagai berikut 6

1. ;atuh

2. 'ertimpa benda jatuh

. &enginjak, terantuk 

4. 'erjepit,

8. !erakan berlebihan

5. ontak suhu tinggi

/. ontak aliran listrik 

$. ontak dengan bahan berbahaya*radiasi

Page 5: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 5/10

e"elakaan kerja adalah hal yang tidak diinginkan dan diharapkan sehingga dapat

menga"aukan suatu proses akti:itas yang telah diatur, merugikan terhadap manusia, dan

merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. &enurut aris (200$, jenis 9 jenis

ke"elakaan dapat diklasifikasikan seperti diagram berikut 6 

3entuk ke"elakaan yang terjadi pada proyek konstruksi berma"am%ma"am dan

merupakan dasar dari penggolongan atau pengklasifikasian jenis ke"elakaan. &a"am9 

ma"am ke"elakaan kerja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut 'homas

(1#$# yaitu6

< 'erbentur ( struck by

e"elakaan ini terjadi pada saat seseorang yang tidak diduga ditabrak atau ditampar 

sesuatu yang bergerak atau bahan kimia. =ontohnya6 terkena pukulan palu, ditabrak 

kendaraan, benda asing misal material.

< &embentur ( struck against 

e"elakaan yang selalu timbul akibat pekerja yang bergerak terkena ataubersentuhan

dengan beberapa objek atau bahan%bahan kimia.=ontohnya6 terkena sudut atau bagian

yang tajam, menabrak pipa9pipa.< 'erperangkap (caught in, on, between

=ontoh dari caught in adalah ke"elakaan yang akan terjadi bila kakipekerja tersangkut di

antara papan9papan yang patah di lantai. =ontohdari caught on adalah ke"elakaan yang

timbul bila baju dari pekerja terkena pagar kawat, sedangkan "ontoh dari caught between

adalahke"elakaan yang terjadi bila lengan atau kaki dari pekerja tersangkut bagian mesin

yang bergerak.

< ;atuh dari ketinggian ( fall from above

1. 'idak dilibatkannya tenaga ahli konstruksi dan penggunaan metode

Page 6: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 6/10

 pelaksanaan yang kurang tepat.

2. >emahnya pengawasan

. urang memadainya kualitas dan kuantitas ketersediaan peralatanpelindung diri

4. urang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai .

ondisi tersebut mengakibatkan sering terjadi ke"elakaan kerja yang pada

umumnya disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error baik aspek kompetensi

 para pelaksana maupun pemahaman arti penting penyelenggaraan . ambatan

 pelaksanaan tersebut antara lain6

1. 'erbatasnya persepsi tentang

2. urang perhatian dan pengawasan

. da anggapan menambah biaya

4. 'anggung jawab hanya pada kontraktor saja

8. urang aktifnya perusahaan asuransi terhadap .

+ndustri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yangmemiliki risiko

ke"elakaan kerja yang "ukup tinggi. 3erbagai penyebabutama ke"elakaan kerja pada

 proyek konstruksi adalah hal%hal yang berhubungan dengan karakteristik proyek 

konstruksi yang bersifat unik, lokasi kerja yang berbeda%beda, terbuka dan dipengaruhi

"ua"a, waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang

tinggi, serta banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih.Ditambah dengan

manajemen keselamatan kerja yang sangat lemah,akibatnya para pekerja bekerja dengan

metoda pelaksanaan konstruksi yang berisiko tinggi. &enurut rianto (2010 penyebab

ke"elakaan kerja pada proyek konstruksi

dapat ditinjau dari aspek 6

1. &anusia

&engingat semakin meningkatnya persyaratan kerja dan kerumitanhidup,

manusia harus meningkatkan efisiensinya, dengan bantuanperalatan dan

 perlengkapan, semakin "anggih peralatan yang digunakanmanusia, semakin besar 

 bahaya yang mengan"amnya.al%hal yang berpengaruh terhadap tindakan

manusia yang tidakaman (ke"erobohan serta kondisi lingkungan yang berbahaya

dilokasi proyek6

a. Pembawaan diri

 b. Persoalan pribadi

". sia dan pengalaman kerja

d. Perasaan bebas dalam melaksanakan tugas

Page 7: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 7/10

e. eletihan fisik para pekerja

2. >ingkungan dan alat kerja

>ingkungan dan alat kerja. ondisi lingkungan juga perludiperhatikan dalam

men"egah ke"elakaan kerja, terutama yangdisebabkan oleh6

a. !angguan%gangguan dalam bekerja, misalnya6 suara bisingyang

 berlebihan yang dapat mengakibatkan terganggunyakonsentrasi pekerja

 b. Debu dan material bera"un, mengganggu kesehatan kerja,sehingga

menurunkan efekti:itas kerja

". =ua"a (panas, hujan

. Peralatan keselamatan kerja

Peralatan keselamatan kerja3erfungsi untuk men"egah dan melindungi pekerja

dari kemungkinanmendapatkan ke"elakaan kerja. &a"am%ma"am dan jenis

 peralatankeselamatam kerja dapat berupa6

a. elm pengaman ( safety helmet 

 b. Sepatu ( safety shoes

28

". Pelindung mata (eye protection

d. Pelindung telinga (ear plugs)

e. Penutup lubang (hole cover

Pelaksana proyek harus memperhatikan ketiga faktor tersebut, dimana ketiga

faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain.

&enurut &arihot 'ua fendi (2008 6 15 ada beberapa penyebab ke"elakaan

kerja yaitu 6

1. ?aktor manusia

&anusia memiliki keterbatasan diantaranya lelah, lalai, atau melakukan

kesalahan%kesalahan. @ang disebabkan oleh persoalan pribadi atau

keterampilan yang kurang dalam melakukan pekerjaan.

2. ?aktor peralatan kerja

Peralatan kerja bisa rusak atau tidak memadai, untuk itu perusahaan

senantiasa harus memperhatikan kelayakan setiap peralatan yang dipakai

dan melatih pegawai untuk memahami peralatan kerja tersebut.

. ?aktor lingkungan

>ingkungan kerja bisa menjadi tempat kerja yang tidak aman, sumpek danterlalu penuh, penerangan dan :entilasinya yang tidak memadai.

Page 8: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 8/10

Selain hal diatas menurut bdurrahmat ?athoni ( 20056110 penyebab terjadi

ke"elakaan yaitu 6

1. 3erkaitan dengan system kerja yang merupakan penyebab utama dan

kebanyakan ke"elakaan yang terjadi pada suatu organisasi. Diantaranya

tempat kerja yang tidak baik, alat atau mesin%mesin yang tidak 

mempunyai system pengamanan yang tidak sempurna, kondisi

 penerangan yang kurang mendukung, saluran udara yang tidak baik dan

lain%lain.

29

2. 3erkaitan dengan pekerjaannya selaku manusia bisa yang dalam hal

akibat dan sistem kerja, tetapi biasa juga bukan dari kelalaian manusianya

selaku pekerja. Seperti malas, "eroboh, menggunakan peralatan yang tidak 

aman dan lain%lain.

'indakan berbahaya (unsafe act *tindakan%tindakan yang tidak standard adalah

tingkah laku, tindak%tanduk atau perbuatan yang akan menyebabkanke"elakaan,

misalnya (3udiono, Sugeng, 200 6

a &engoperasikan alat*peralatan tanpa wewenang.

 b !agal untuk memberi peringatan.

" !agal untuk mengamankan.

d 3ekerja dengan ke"epatan yang salah.

e &enyebabkan alat%alat keselamatan tidak berfungsi.

f &emindahkan alat%alat keselamatan.

g &enggunakan alat yang rusak.

h &enggunakan alat dengan "ara yang salah.

i egagalan memakai alat pelindung*keselamatan diri se"ara benar 

2.9 Aspek Safety Management (Manajemen Keselamatan

&emiliki Sistem &anajemen eselamatan dan esehatan erja yang terintegrasi

ini, sudah merupakan suatu keharusan untuk sebuah perusahaan dan telah menjadi

 peraturan. terutama pada proyek konstruksi. Arganisasi 3uruh Sedunia ( IL)

menerbitkan panduan Sistem &anajemen eselamatan dan esehatan erja. Di

+ndonesia panduan yang serupa dikenal dengan istilah S&, sedang di merika

ASS 1$00%1, 1$00%2 dan di +nggris 3S $$00 serta di ustralia disebut S*)B 4$0%1.

Se"ara lebih rin"i lagi asosiasi di setiap sektor industri di dunia juga menerbitkan panduan yang serupa seperti misalnya khusus dibidang transportasi udara, industri

Page 9: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 9/10

minyak dan gas, serta instalasi nuklir dan lain%lain sebagainya. 3ahkan dewasa ini

organisasi tidak hanya dituntut untuk memiliki sistim manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja yang terintegrasi, lebih dari itu organisasi diharapkan memiliki budaya sehat

dan selamat ( safety and health culture) dimana setiap anggotanya menampilkan

 perilaku aman dan sehat (&ilyandra, 200#.

Aleh sebab itu, perusahaan harus melakukan berbagai "ara untuk dapat

mewujudkan terlaksananya keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja. &enurut

bdurrahmat ?athoni (20056105 seluruh tenaga kerja harus mendapat pendidikan dan

 pelatihan serta bimbingan dalam keselamatan dan kesehatan kerja dengan ketentuan yang

dibuat sebagai berikut 6

1. &engeluarkan peraturan%peraturan yang berhubungan dengan keselamatan

dan kesehatan kerja para pegawai.

2. &enerapkan program kesehatan kerja bagi para pegawai.

. &enerapkan sistem pen"egahan ke"elakaan kerja pegawai.

4. &embuat prosedur kerja.

8. &embuat petunjuk teknis tentang pelaksanaan kerja termasuk penggunaan

sarana dan prasarananya.

&enurut SuCmamur (1#$1 "ara pen"egahan terjadinya ke"elakaan pada proyek 

konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai ma"am "ara yang antara lain sebagai

 berikut 6

a. &embuat daftar resiko ke"elakaan yang mungkin terjadi disetiap item pekerjaan

misalnya pada pekerjaan galian tanah akan memungkinkan terjadi kelongsoran

tanah, pekerja terkena "angkul, sehingga diketahui upaya pen"egahanya seperti

 pembuatan tembok sementara dari bamboo untuk menahan tanah serta memasang

rambu%rambu hat%hati pada lokasi galian tanah

 b. &elakukan penyuluhan kepada pekerja dengan "ara membuat jadwal sebelumnya

seperti waktu pagi hari sebelum bekerja dapat dibunyikan suara speaker Selamat

 bekerja, gunakan alat pelindung diri, hat%hati dalam bekerja karena keluarga

menunggu dirumah atau kata%kata lain yang dapat mengingatkan setiap pekerja

 proyek untuk berhati%hati dalam bekerja.

31

". &embuat rambu%rambu ke"elakaan kerja, memasang pagar pengaman pada :oid

yang memungkinkan adanya resiko jatuh, memasang tabung pemadam kebakaran pada area rawan kebakaran.

Page 10: ASPEK K3 Proyek Konstruksi

7/24/2019 ASPEK K3 Proyek Konstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/aspek-k3-proyek-konstruksi 10/10

d. &enjaga kebersihan proyek dapat membuat lingkungan kerja nyaman sehingga

emosi negatif yang mungkin timbul saat bekerja dapat dikurangi karena hal

tersebut dapat menyebabkan ke"elakaan proyek akibat pikiran sedang tidak fokus

terhadap pekerjaan.

e. &enjalin kerjasama dengan pelayan kesehatan atau rumah sakit terdekat dari

lokasi proyek sehingga sewaktu%waktu terjadi ke"elakaan dapat ditangani se"ara

"epat untuk men"egah hal%hal selanjutnya yang tidak diinginkan.

f. Penyediaan perangkat pengaman ke"elakaan kerja dari mulai personil sampai

 peralatan mungkin terlihat mahal namun biaya tersebut akan lebih murah jika

tidak mengadakanya sehingga terjadi ke"elakaan sehingga dapat menghentikan

 jalannya pekerjaan atau pengalihan aktifitas pekerjaan pada upaya

menyelamatkan korban ke"elakaan.