Aspek Informasi Akuntansi Dalam Penawaran Perdana

download Aspek Informasi Akuntansi Dalam Penawaran Perdana

of 19

description

Pasar Modal

Transcript of Aspek Informasi Akuntansi Dalam Penawaran Perdana

  • ASPEK INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENAWARAN PERDANA

    (INITIAL PUBLIC OFFERING) DI PASAR MODAL

    A.Pendahuluan

    Permasalahan penting yang dihadapi oleh hampir semua perusahaan adalah bagaimana

    mendapatkan modal guna mendukung kegiatan operasionalnya. Pada perusahaan perseorangan,

    biasanya, para penyedia modal hanya terdiri dari beberapa investor (pemilik). Penambahan dana,

    misalnya dengan masuknya investor baru, tentu tidak secara langsung berarti peningkatan

    likuiditas kepemilikan, selama modal (saham) yang ada tidak secara bebas diperjualbelikan.

    Dalam perkembangannya, bila perusahaan menjadi lebih besar akan semakin membutuhkan

    tambahan modal untuk memenuhi peningkatan aktivitas operasionalnya.

    Perusahaan yang belum menjadi perusahaan publik dapat meningkatkan kebutuhan dana dengan

    menempuh beberapa alternatif. Pertama, menjual langsung kepada pemegang saham yang sudah

    ada sebelumnya. Kedua, menjual kepada karyawan melalui Employee Stock Ownership Plan

    (ESOP). Ketiga, menambah saham lewat dividen yang tidak dibagi (dividend reinvestment plan).

    Keempat, menjual langsung kepada pembeli tunggal (misalnya, investor institusional). Kelima,

    menjual kepada publik lewat pasar saham. Menjual saham kepada publik melalui pasar modal ini

    disebut juga dengan go public.

    Initial Public Offerings (IPO) atau disebut juga unseasoned equity offerings adalah suatu

    peristiwa ketika untuk pertama kalinya suatu perusahaan menjual atau menawarkan sahamnya

    kepada khalayak ramai (publik) di pasar modal. Sebagian orang masih menganggap bahwa IPO

    merupakan salah satu cara termudah dan termurah bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan

    dana sebagai konsekuensi dari semakin besarnya atau berkembangnya perusahaan serta

    meningkatnya kebutuhan dana untuk investasi.

    IPO merupakan Pasar Perdana bagi suatu perusahaan untuk menawarkan efeknya (saham,

    obligasi, dan surat-surat berharga lainnya) kepada publik. Bagi suatu perusahaan (Emiten) IPO

    secara finansial merupakan sarana untuk memperoleh modal untuk pengembangan bisnis

    perusahaan dan sarana lainnya sebagai parameter bahwa perusahaan tersebut telah menjalankan

    keterbukaan dalam pengelolaan perusahaan yang dampaknya dapat memperoleh citra

    perusahaan. Pengaturan IPO sendiri, diatur dalam Undang Undang No. 25 Tahun 2007 tentang

    Penanaman Modal yang ditetapkan pada tanggal 26 April 2007 (sebagai pengganti Undang-

    Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal) dan Keputusan Menteri serta peraturan-

    peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan Bursa Efek. Berikut diuraikan proses IPO

    hingga sampai pencatatan efek di Bursa Efek (Pasar Sekunder).

    Ketika perusahaan akan melakukan IPO, perusahaan harus membuat prospektus yang merupakan

    ketentuan yang ditetapkan oleh BAPEPAM. Informasi prospektus dapat dibagi menjadi dua,

    yaitu informasi akuntansi dan informasi non akuntansi. Informasi akuntansi adalah laporan

    keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi/laba, laporan arus kas, dan penjelasan

    laporan keuangan. Informasi non akuntansi adalah informasi selain laporan keuangan seperti

    underwriter (penjamin emisi), auditor independen, konsultan hukum, nilai penawaran saham,

    persentase saham yang ditawarkan, umur perusahaan, dan informasi lainnya. Investor

    menggunakan informasi keuangan dan non-keuangan yang ada dalam prospektus ketika mereka

    membuat investasi di pasar modal.

    Pada saat perusahaan melakukan IPO, investor belum dapat mengetahui banyak informasi

    mengenai perusahaan tersebut. Investor hanya memperoleh informasi dari prospektus yang

    diterbitkan perusahaan sebelum melakukan penawaran perdana. Dari informasi akuntansi dan

  • non akuntansi dalam prospektus itulah investor dapat menganalisis atau melakukan penilaian

    terhadap perusahaan tersebut. Hasil analisis atau penilaian prospektus ini dapat digunakan

    investor untuk membuat berbagai keputusan atau kesimpulan. Misalnya, apakah investor akan

    membeli saham perusahaan tersebut, apakah prospek perusahaan tersebut bagus, dan apakah

    harga saham perdana yang ditawarkan relatif sesuai atau wajar dengan kondisi perusahaan.

    Harga saham perdana biasanya dipengaruhi oleh biaya emisi di pasar modal. Biaya tersebut

    meliputi: biaya administrasi, biaya pencatatan awal, biaya untuk mengikuti peraturan pasar yang

    ditentukan, biaya penerbitan prospektus untuk publikasi, public expose, dan fee akuntan. Para

    emiten dengan bantuan pihak penjamin emisi mencoba untuk meyakinkan bahwa penetapan

    harga cukup tinggi untuk menutup biaya-biaya tersebut. Disamping juga punya alasan yang

    menarik yang dapat diterima oleh para penanam modal. Pada umumnya para pemilik perusahaan

    yang akan go public menginginkan agar dapat meminimalisir underpricing. Kondisi underpricing

    tidak menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan go public karena dana yang diperoleh

    tidak maksimal. Sebaliknya bila terjadi overpricing, investor kehilangan kesempatan untuk

    mendapatkan Initial Return (return awal).

    B.Pendanaan Melalui Initial Public Offerings di Pasar Modal

    Dalam berbagai cara untuk mendapatkan modal yaitu melalui pinjaman atau dengan cara

    menerbitkan saham di pasar modal berarti bahwa perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik

    lama (founder), tetapi dimiliki oleh masyarakat. Awal sumber pendanaan pada pasar modal dapat

    dilakukan melalui initial public offerings (IPO) atau disebut Unseasoned Equity Offerings.

    IPO adalah peristiwa dimana untuk pertama kalinya suatu perusahaan menjual atau menawarkan

    sahamnya kepada khalayak ramai (public) di pasar modal. Penetapan harga dasar penawaran

    (offerings price) beberapa saham suatu perusahaan yang untuk pertama kalinya menawarkan

    sahamnya ke publik (go public) merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan karena

    ketetapan harga penawaran dalam pasar perdana akan konsekuensi langsung terhadap

    kesejahteraan pemilik lama (issuer). Pihak issuer mengharapkan harga jual tinggi, kerena dengan

    harga jual tinggi dapat mempengaruhi minat calon investor untuk memutuskan membeli atau

    tidak saham yang ditawarkan. Bila harga tinggi maka minat investor akan saham tersebut rendah,

    sehingga saham yang ditawarkan tidak begitu laku. Akibatnya penjamin emisi (underwriters)

    harus menanggung resiko atas saham yang terjual untuk suatu penjamin yang full commitment,

    sehingga penetapan harga saham yang layak merupakan tugas antara issuer dan penjamin emisi.

    Melihat dari uraian diatas maka pada saat memutuskan go public untuk pertama kali, tidak ada

    harga pasar saham sampai di mulainya penjualan di pasar sekunder.

    Kesulitan dalam penetapan harga jual di pasar perdana adalah tidak adanya harga yang relevan.

    Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sebelum pelaksanaan penawaran saham perdana,

    saham perusahaan belum pernah diperdagangkan, sehingga baik calon investor maupun issuer

    dan penjamin emisi sama-sama menghadapi kesulitan untuk menilai dan menentukan harga

    wajar suatu IPO. Disamping itu, umumnya para pemodal memiliki informasi terbatas yang

    diungkapkan dalam prospektus sehingga si pemodal memiliki informasi terbatas yang

    diungkapkan dalam prospektus sehingga si pemodal atau calon investor harus melakukan analisis

    yang menyeluruh sebelum mengambil keputusan untuk membeli (memesan) saham dalam

    prospektus ini dikemukakan mengenai informasi keuangan maupun non keuangan, seperti

    jumlah saham, tujuan IPO, jadwal kegiatan IPO, rencana penggunaan dan hasil IPO, pernyataan

    hutang dan kewajiban, kegiatan dan prospek masa depan, ekuitas, perpajakan dan lain

    sebagainya.

  • C.Proses Penawaran IPO

    Dalam proses IPO (proses emisi), Emiten harus menempuh serangkaian tahapan yang cukup.

    Tahapan-tahapan IPO. Secara garis besar proses IPO dapat dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:

    Sebelum Emisi, Selama Emisi, dan Sesudah Emisi,

    1.Sebelum Emisi

    Persiapan Emisi Efek

    Sebelum emisi, rencana manajemen perusahaan mencari dana melalui go public mesti dibawa ke

    forum rapat umum pemegang saham (RUPS) atau rapat umum pe-megang saham luar biasa

    (RUPS LB) untuk dimintakan persetujuan. Setelah perse-tujuan diperoleh, emiten kemudian

    harus mencari dan menunjuk pihak-pihak tertentu untuk menjamin emisi dan membantu

    menyiapkan kelengkapan dokumen emisi. Profesi penunjang yang diperlukan mencakup:

    a.Akuntan Publik (auditor independen) untuk melakukan audit atas laporan keuangan 2 tahun

    terakhir;

    b.Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membuat akta-akta perjanjian dalam

    rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat;

    c.Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).

    Sedangkan lembaga penunjang yang berperan antara lain:

    a.Wali Amanat sebagai wali dari kepentingan investor (untuk emisi obligasi);

    b.Penanggung (Guarantor);

    c.Biro Administrasi Efek;

    d.Kustodian untuk tempat penitipan harta.

    Persiapan dokumen emisi sendiri terdiri dari surat pengantar pernyataan pendaftaran; prospektus

    lengkap; iklan, brosur, edaran; dokumen lain yang diwajibkan; rencana jadwal emisi; konsep

    surat efek; laporan keuangan; rencana penggunaan dana yang dirinci pertahun; proyeksi jika

    dicantumkan dalam prospektus; legal audit; legal opi-nion; riwayat hidup komisaris dan direksi;

    perjanjian penjamin emisi; perjanjian agen penjualan; perjanjian penanggungan (untuk emisi

    obligasi); perjanjian perwaliamanatan (untuk emisi obligasi); perjanjian dengan bursa efek;

    kontrak pengelolaan saham; kesanggupan emiten untuk menyerahkan semua laporan yang

    diwajibkan perundangundangan pasar modal; dan informasi lain yang bukan bagian dari

    pernyataan pendaftaran yang diminta Bapepam.

    Pendaftaran Pernyataan Emisi

    Setelah semua dokumen yang diperlukan untuk emisi telah lengkap, emiten mengadakan kontrak

    pendahuluan dengan bursa efek dan menandatangani perjanjian-perjanjian emisi. Khusus

    penawaran obligasi atau efek hutang lainnya emiten harus mendapatkan terlebih dahulu

    peringkat dari lembaga pemeringkat efek. Barulah kemudian emiten bersama penjamin emisi

    menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen-dokumennya kepada Bapepam,

    sekaligus melakukan ekspose terbatas di Bapepam.

    Di Bapepam semua dokumen emisi yang telah diterima diperiksa kelengkapannya dan juga

    dievaluasi, baik dari segi kelengkapannya, kecukupan dan kejelasan informasi, keterbukaan,

    maupun aspek hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen. Dalam waktu maksimum 45 hari

    kerja jika Bapepam tidak menyampaikan komentar, permintaan perubahan/tambahan informasi

    maka Pernyataan Pendaftaran emiten dianggap efektif.

  • 2.Selama Emisi

    Selama Masa Penawaran Efek

    Pada tahap ini, emiten melakukan aktivitas penawaran efek pada pasar perdana yang sering

    disebut sebagai IPO (Initial Public Offering), melaksanakan penjualan saham perdana, sampai

    mencatatkan efek yang dilepas ke publik ke Bursa Efek sehingga investor dapat

    memperjualbelikan efek yang dimilikinya. Secara garis besar selama periode emisi dibedakan

    menjadi periode pasar perdana dan periode pasar sekunder.

    Penawaran Umum Efek

    Periode pasar perdana, mencakup periode mulai dari efek ditawarkan kepada pemodal oleh

    sindikasi penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk, penjatahan oleh sindikasi

    penjamin emisi dan emiten, hingga penyerahan efek kepada investor. Jadi sesudah Bapepam

    menyatakan Pernyataan Pendaftaran efektif, emiten mulai menyediakan prospektus lengkap

    untuk publik atau calon pembeli dan memuat prospektus ringkas dalam sebuah surat kabar harian

    atau lebih yang berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. Pemasangan

    prospektus ringkas tersebut setidaknya dilakukan 3 hari kerja sebelum masa Penawaran Umum

    agar calon pembeli dapat mempelajari terlebih dahulu penawaran emiten.

    Pada masa Penawaran Umum, calon investor yang tertarik dapat mulai mengajukan pesanan

    kepada penjamin emisi melalui agen penjualan yang ditunjuknya. Masa ini berlangsung selama

    minimal 3 hari kerja dan selesai selambat-lambatnya 60 hari setelah efektifnya Pernyataan

    Pendaftaran.

    Berakhirnya masa penawaran disusul dengan penjatahan efek. Penjatahan efek adalah

    pengalokasian efek pesanan para investor sesuai dengan jumlah yang tersedia. Jika kemudian

    ternyata jumlah permintaan efek selama masa Penawaran Umum melebihi jumlah efek yang

    ditawarkan, diadakan penjatahan khusus oleh manajer penjatahan.

    Masa penjatahan berjalan hingga 6 hari kerja setelah berakhirnya masa penawaran. Efek yang

    sudah dialokasikan kemudian diserahkan kepada investor dalam bentuk surat saham kolektif.

    Sertifikat tersebut sudah harus tersedia bagi pembeli paling lambat 3 hari kerja sebelum

    pencatatan. Dalam hal pemesanan investor ditolak sebagian atau seluruhnya (misalnya karena

    keterbatasan efek yang dijual) atau ternyata terjadi pembatalan penawaran, investor sudah harus

    menerima pengembalian uang pemesanan dari penjamin emisi atau agen penjualan selambat-

    lambatnya 4 hari kerja setelah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya

    pembatalan tersebut.

    Pencatatan Efek di Bursa

    Periode pasar sekunder, yaitu periode pencatatan efek di bursa sampai perdagangan sekunder

    dimulai. Bapepam mensyaratkan bahwa pencatatan harus dilaksanakan selambat-lambatnya 90

    hari sesudah dimulainya masa Penawaran Umum, atau 30 hari sesudah ditutupnya masa

    Penawaran Umum tersebut, tergantung mana yang lebih dahulu.

    Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), proses pencatatan efek dimulai dari pengajuan permohonan

    pencatatan ke bursa oleh emiten, tentunya berdasarkan Persyaratan Pencatatan Efek yang berlaku

    di BEJ. Persyaratan pencatatan untuk tiap efek berbeda-beda, tetapi persyaratan pertama yang

    harus dipenuhi dalam melakukan emisi di pasar sekunder adalah terlebih dahulu mendapatkan

    pernyataan efektif dari Bapepam atas Pernyataan Pendaftaran Emisi emiten.

    Persyaratan Pencatatan Saham :

  • a.Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat Wajar Tanpa

    Kualifikasi (WTK) untuk tahun buku terakhir;

    b.Minimal jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1 juta saham;

    c.Jumlah pemegang saham minimal 200 pemodal (1 pemodal sekurang-kurangnya 500 saham);

    d.Emiten wajib mencatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh

    sepanjang tidak bertentangan dengan kepemilikan asing (maksimal 49% dari jumlah saham yang

    tercatat di bursa).

    Perusahaan emiten telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun (suatu perusahaan

    dinyatakan telah berdiri pada suatu tahun buku bila anggaran dasar perusahaan telah memperoleh

    pengesahan dari Departemen Kehakiman, sedangkan perusahaan dianggap telah beroperasi

    apabila memenuhi salah satu ketentuan berikut ini:

    a.Telah memperoleh izin/persetujuan tetap dari BKPM

    b.Telah memperoleh izin operasional dari Departemen Teknis

    c.Secara akuntansi telah mencatat laba/rugi operasional

    d.Secara ekonomis telah memperoleh pendapatan/biaya yang berhubungan dengan operasi

    pokok);

    e.Dalam dua tahun buku terakhir emiten memperoleh laba bersih dan laba operasional;

    f.Memiliki minimal kekayaan (aktiva) Rp 20 milyar, modal sendiri Rp 7,5 milyar dan modal

    disetor Rp 2 milyar;

    g.Besarnya kapitalisasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum adalah

    sekurang-kurangnya Rp 4 milyar;

    h.Anggota direksi dan komisaris perusahaan emiten memiliki reputasi yang baik.

    3.Sesudah Emisi

    Pelaporan Emisi Efek

    Sesudah efek diperdagangkan di pasar sekunder, emiten diwajibkan memberikan pelaporan

    kepada BEJ dan Bapepam. Pelaporan kepada kedua institusi ini terdiri dari tiga jenis: Laporan

    Rutin, berupa Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Ke-uangan Tengah Tahunan, dan Laporan

    Triwulanan; Laporan Berkala, yaitu la-poran mengenai terjadinya setiap kejadian penting dan

    relevan; dan Laporan Lainnya, mencakup laporan mengenai perubahan anggaran dasar, rencana

    RUPS/ RULB, perubahan susunan direksi dan komisaris, dan mengenai penyimpangan proyeksi

    yang dipublikasikan lebih dari 10%. Laporan Rutin kepada Bapepam bah-kan tidak hanya

    meliputi ketiga laporan keuangan yang sudah disebutkan tadi, te-tapi juga mencakup beberapa

    laporan lainnya, seperti laporan penggunaan dana hasil emisi.

    Seluruh laporan yang disampaikan emiten kepada bursa akan dipublikasikan kepada para

    investor melalui pengumuman di lantai bursa maupun melalui papan informasi. Dengan

    demikian investor, terutama investor publik, sebagai pihak yang tidak memiliki akses langsung

    kepada emiten, dapat mengetahui perkembangan performa emiten sehingga dapat mengambil

    tindakan yang menguntungkan bagi kegiatan investasinya.

    Pengetahuan tentang proses IPO hingga sampai pencatatan di Bursa efek tentunya belum cukup

    karena sebagai calon pembeli IPO investor juga ingin tahu penawaran apa yang diberikan oleh

    tiap emiten dan apakah penawaran tersebut sesuai dengan harganya. Hal-hal tersebut banyak

    dijelaskan dalam prospektus.

    Prospektus merupakan suatu bentuk promosi emiten atas perusahaannya. Emiten akan

    memasukkan ke dalam prospektus informasi-informasi yang relevan dengan bisnis perusahaan

    sebagaimana yang disyaratkan oleh Bapepam, dengan harapan dapat menarik banyak calon

  • investor.

    D.Indikator Dalam Prospektus Yang Perlu Dicermati

    1.Perlu diperhatikan siapa berada dibelakang Penawaran Umum (IPO). Pada bagian bawah

    sampul prospektus tertera nama Penjamin Pelaksana Emisi beserta nama-nama Penjamin Emisi

    yang membantu berlangsungnya emisi efek emiten yang bersangkutan.

    2.Perlu diketahui pula tujuan IPO, untuk pengembangan usaha atau justru untuk membayar

    hutang. Perlu berhati-hati apabila emiten menggunakan mayoritas dana yang diperolehnya dari

    hasil penawaran umum (IPO) untuk melunasi hutang perusahaan atau untuk membayar dividen

    yang besar jumlahnya kepada investor pra IPO.

    3.Sehatkah Perusahaan (emiten) tersebut, sebab apabila pendapatan emiten pada tahun fiskal

    terakhir turun dari periode tahun sebelumnya, mungkin ini waktunya untuk menampik

    penawaran ini. Seharusnya apabila emiten ingin Go Public, perusahaan sedang berada dalam

    pertumbuhan yang cukup signifikan/baik.

    4.Perhatikan Risiko dan Prospek Usaha. Nilai IPO biasanya turun setelah emiten mengumumkan

    kehilangannya atas salah satu konsumen utama. Tetapi seperti tanda peringatan lainnya,

    beberapa pengecualian berlaku.

    5.Periksa nilai investasi anda. Para investor sebelum IPO senang apabila IPO dihargai lebih

    tinggi dari investasi awal mereka sehingga dapat merealisasikan return yang besar, bisa jadi

    hingga sepuluh kali lipat.

    Peran Akuntan Publik dalam Pasar Modal 8 Maret 2012ra3pila PPAk & MAKSI 4 Komentar

    Peran akuntan publik di pasar modal adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan

    pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar (unqualified)

    terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan saham baru (Initial Public

    Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar berarti laporan keuangan telah

    disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI tanpa suatu catatan

    atau kekurangan dan kesalahan material.

    Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK diharapkan menjadi gate keeper dalam melindungi

    kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan.

    Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan memberikan

    pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan.

    Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang

    ditetapkan oleh IAI, praktik akuntansi, dan peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal.

    Dalam kaitannya dengan melindungi kepentingan publik, akuntan publik memegang peranan

    kunci dalam menjamin kewajaran penyajian informasi keuangan.

    Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, akuntan tidak diwajibkan untuk melakukan

    pemeriksaan terhadap seluruh transaksi yang ada di perusahaan, namun diperkenankan hanya

  • berdasarkan sampling. Dengan demikian, laporan keuangan yang telah diperiksa tidak menjamin

    bahwa laporan keuangan telah terbebas dari kesalahan namun kemungkinan masih mengandung

    kesalahan. Oleh karena itu, akuntan dalam memberikan pendapatnya akan menyatakan

    kewajaran atas laporan keuangan, bukan kebenaran atas laporan keuangan. Sepanjang akuntan

    telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, maka akuntan yang

    bersangkutan tidak dapat dibebankan tanggung jawab atas kesalahan tersebut.

    Namun apabila dapat dibuktikan bahwa akuntan tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan

    standar auditing, maka jika terjadi kesalahan, akuntan tersebut dapat dimintakan

    pertanggungjawabannya. Akuntan hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan terhadap

    kewajaran laporan keuangan namun kebenaran laporan keuangan merupakan tanggung jawab

    manajemen sepenuhnya.

    Perhatian investor umumnya lebih banyak ditujukan kepada emiten sebagai objek investasi

    mengingat kepentingan investor berkaitan dengan investasi yang ditanamnya. Namun para

    pemodal kerap kurang menyadari bahwa sah tidaknya sebuah informasi tentang emiten, terutama

    yang berkaitan dengan kinerja keuangan, sangat ditentukan oleh bobot kualitas dari akuntan

    publik yang bertugas memeriksa laporan keuangan emiten.

    Dari sini bisa dilihat bahwa peran dan tanggung jawab profesi akuntan terhadap perkembangan

    pasar modal sangat besar. Jadi, apabila akuntan publik yang beroperasi di pasar modal memiliki

    kualitas dan integritas yang lemah, maka hampir bisa dipastikan perkembangan pasar modal

    akan terhambat karena tingkat kepercayaan investor akan berkurang.

    Profesi akuntan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus.

    Keahlian dasar yang harus dimiliki akuntan adalah melakukan pemeriksaan keuangan. Akuntan

    profesional dituntut memiliki integritas dan moral untuk melindungi kepentingan masyarakat.

    Profesi akuntan juga harus memiliki etika profesi yang mengikat para anggotanya. Semua ini

    melahirkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Profesi Akuntan Publik

    merupakan profesi yang unik yang berbeda dengan profesi lainnya karena akuntan publik

    dibayar oleh klien namun bekerja atas nama masyarakat (investor) sehingga akuntan publik

    dituntut harus independensi dan objektifitas dalam pengambilan keputusannya.

    Berkembangnya pasar modal akan memberikan peran yang sangat penting bagi akuntan

    khususnya akuntan publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang dibutuhkan di pasar

    modal. Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi sangat

    penting.

    Secara garis besar peran akuntan di pasar modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

    1.Pemeriksa laporan keuangan

    2. Penyusun standar akuntansi.

    Bagi perusahaan yang telah go public, dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat luas,

    maka informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui posisi

    keuangan, hasil usaha, dan perkembangan perusahaan yang pengelolanya dipercayakan kepada

    manajemen.

  • Untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat dan dapat dipercaya, laporan keuangan haruslah

    disajikan sesuai dengan prinsip-pronsip akuntansi yang diterima umum, dan untuk memastikan

    kewajarannya, laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh akuntan yang independen. Akuntan

    dalam kapasitas dan kompetensi profesionalnya harus melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan

    standar auditing dan mematuhi serta menjunjung tinggi kode etik profesi.

    Dalam mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia, peranan para akuntan sebagai

    profesi kepercayaan publik menjadi sangat penting. Fungsi utama akuntan adalah dalam rangka

    memberikan gambaran yang transparan mengenai posisi keuangan suatu perusahaan dalam

    menginformasikan ke publik.

    Bidang jasa Akuntan di Pasar Modal terbagi menjadi:

    1. Perikatan Atestasi

    2. Perikatan Non-atestasi

    Tanggung Jawab Akuntan Publik

    Sejalan dengan pentingnya peranan akuntan publik, akuntan publik juga memiliki tanggung

    jawab yang besar. Tanggung jawab akuntan tidak hanya terbatas pada kepatuhan terhadap

    standar profesi, namun juga mencakup tanggung jawab hukum dan sosial. Akuntan harus mampu

    menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan standar akuntansi

    keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI. Pada dasarnya esensi dari pasar modal adalah full

    disclosure yang mencakup pengungkapan informasi yang penting dan relevan.

    Oleh karena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan

    publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan. Adapun kewajiban akuntan sebagai

    pemeriksa laporan keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang

    menyatakan bahwa akuntan yang terdaftar di Bapepam yang memeriksa laporan keuangan

    emiten, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan

    penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib

    menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam jika ditemukan adanya:

    a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan

    pelaksanaannya.

    b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud atau

    kepentingan para nasabahnya.

    Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang melakukan hal-hal

    sebagai berikut:

    Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba dari emiten Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran atas jasa yang diberikan terdahulu

    Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah dilakukan bagi emiten

    Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran jasanya tergantung pada pekerjaannya

    Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • a. Tanggung jawab yuridis

    Berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang dsampaikan kepada masyarakat, opini

    akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi dan peraturan

    pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal tidak terlepas dari

    kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata, maupun pidana

    b. Tanggung jawab finansial

    Dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh pihak ketiga. Hal

    ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan tersebut.

    c. Tanggung jawab moral

    Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik akuntan serta

    selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan mengingat profesi akuntan

    sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga kepercayaan

    yang diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat.

    Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi akuntan yang

    bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, sehingga akuntan tidak

    terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang bersangkutan dan profesi akuntan

    secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK mempunyai tanggungjawab untuk

    turut menjaga kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan

    independen atas laporan keuangan.

    Tantangan dan Peluang Akuntan

    Dicabutnya ketentuan pembatasan pembelian saham oleh investor asing melalui pasar modal

    Indonesia merupakan tantangan bagi profesi akuntan Indoenesia. Akuntan dalam memberikan

    opininya dituntut lebih berhati-hati. Para investor asing dengan pengalaman yang lebih lama dan

    modal yang besar dalam bermain di pasar modal akan lebih kritis terhadap setiap opini yang

    diberikan oleh akuntan.

    Di samping itu, ada kecenderungan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia selain mencari dana

    melalui pasar modal dalam negeri, juga memalui pasar modal internasional. Keadaan ini

    mengharuskan akuntan untuk mempelajari dan mengerti tentang peraturan pasar modal yang

    berlaku internasional. Konsekuensi lebih lanjut dari hal tersebut adalah kemungkinan adanya

    tuntutan hukum atau gugatan hukum yang diajukan oleh pihak investor atau pihak lain terhadap

    akuntan yang memeriksa perusahaan yang bersangkutan.

    Lahirnya organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization) dan diterimanya General

    Agreement on Trade in Services (GATS) akan menciptakan tantangan tersendiri dan sekaligus

    memberi peluang bagi Profesi Akuntan Indonesia. Tantangan yang timbul adalah masuknya

    akuntan asing di Indonesia menciptakan iklim persaingan usaha yang ketat. Masuknya akuntan

    asing memberikan ancaman bagi profesi akuntan Indonesia. Secara umum, akuntan di negara

    maju memiliki profesionalisme yang lebih baik serta memiliki keunggulan kompetitif. Tantangan

    lain yang cukup berat bagi profesi akuntan adalah mempertahankan sikap independen dalam

    setiap pelaksanaan tugasnya dan menghindari conflict of interest.

  • Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan dalam rangka mengembangkan

    usahanya melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan modal, diantaranya adalah dengan cara

    utang atau menambah jumlah kepemilikan saham dengan menerbitkan saham baru. Untuk menambah

    jumlah kepemilikan saham perusahaan dapat dilakukan dengan menjual kepada pemegang saham yang

    sudah ada, menambah saham yang tidak dapat di bagi, menjual langsung kepada pemilik tunggal atau

    dengan melakukan penawaran saham kepada masyarakat umum. Proses penawaran sebagian saham

    kepada masyarakat melalui bursa efek disebut dengan istilah go public.

    Secara mudah, go public merupakan penawaran saham atau obligasi kepada masyarakat umum untuk

    pertama kalinya. Pertama kali di sini berarti bahwa pihak penerbit pertama kalinya melakukan penjualan

    saham atau obligasi. Ada beberapa manfaat yang diterima apabila melakukan penawaran umum. Bagi

    perusahaan, dengan melakukan penawaran umum maka akan dapat memperoleh dana yang relatif

    besar dan diterima sekaligus. Proses go public relatif lebih mudah dan biayanya juga relatif lebih murah.

    Dana hasil penawaran umum biasanya digunakan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur

    permodalan. Selain itu melalui go public, emiten sebagai penerbit saham akan dikenal oleh masyarakat,

    sehingga proses ini dapat dianggap promosi tidak langsung bagi perusahaan maupun bagi produk dan

    jasa yang dihasilkannya. Dampak lain yang diperoleh adalah meningkatnya citra perusahaan.

    Transaksi penawaran umum penjualan saham pertama kalinya terjadi pada pasar perdana (primary

    market). Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten)

    kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut

    diperdagangkan di pasar sekunder. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan

    emiten.

    Dari hasil penjualan saham tersebut keseluruhannya masuk sebagai modal perusahaan. Walaupun

    emiten dan underwriter secara bersama sama mengadakan kesepakatan dalam menentukan harga

    saham perdana, namun sebenarnya mereka masing masing mempunyai kepentingan yang berbeda.

    Sebagai pihak yang membutuhkan dana, emiten menginginkan harga perdana yang tinggi. Karena

    dengan harga perdana yang tinggi emiten berharap akan segera merealisasikan rencana proyeknya.

    Dilain pihak underwriter sebagai penjamin emisi berusaha untuk meminimalkan resiko yang

    ditanggungnya. Dalam tipe penjaminan full comitment , pihak underwriter akan membeli saham yang

    tidak terjual di pasar perdana. Keadaan ini membuat underwriter tidak berkeinginan untuk membeli

    saham yang tidak laku terjual.

  • Pengertian Go Public

    Pada hakekatnya go public secara terjemahannya adalah proses perusahaan yang go public atau

    pergi ke masyarakat, artinya perusahaan itu memasyarakatkan dirinya yaitu dengan jalan memberikan

    sarana bagi masyarakat untuk masuk dalam perusahaannya, yaitu dengan menerima penyertaan

    masyarakat dalam usahanya, baik dalam pemilikan maupun dalam penetapan kebijakan pengelolaan.

    Go public merupakan salah satu cara badan usaha untuk memperoleh dana yaitu dengan cara

    menjual dan menawarkan untuk melepaskan hak atas saham dengan pembayaran. Badan usaha dapat

    go public dengan cara menjual saham baru yang berasal dari modal dasar maupun saham lama yang

    berasal dari modal yang sudah disetor ( Sumantoro, 1990 : 64 )

    Arti dari go public yang sering kita dengar adalah istilah yang dipakai oleh suatu perusahaan yang

    mengijinkan masyarakat memiliki perusahaan tersebut dengan cara membeli saham. Go public adalah

    gaya baru menjadi investor sebuah perusahaan tanpa bersusah payah membangun perusahaan dari dari

    nol. Perusahaan terkenal yang baru saja go public adalah Facebook. Facebook mulai go public semenjak

    awal 2012 dengan kisaran $38 per saham.

  • Syarat syarat Umum Mendirikan PT Go Public

    1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik

    2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian perusahaan, dan surat2

    keputusan dr pemerintah)

    3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana. (Initial

    Public Offering)

    4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan keseluruhan

    5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya (bisa di

    tanyakan di Bapepam)

    Sedangkan akte-akte Notariil yang diperlukan untuk perusahaan yang akan melakukan GO PUBLIC (IPO =

    Initial Public Offering) di berbagai perusahaan (baik holding company maupun anak perusahaan), pada

    umumnya berupa :

    1. PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI OBLIGASI

    2. PERJANJIAN PERWALIAMANATAN

    3. PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN

    4. PENGAKUAN HUTANG

    5. PERUBAHAN ADDENDUM PENJAMINAN EMISI OBLIGASI

    6. PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN

    7. PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN

    8. PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN

    9. PERJANJIAN KESANGGUPAN PEMBELIAN SISA SHM PNWRN UMUM TERBATAS

    10. PERNYATAAN KESANGGUPAN

    11. PERNYATAAN PENERBITAN WARAN

    12. PERJANJIAN PENGADAAN BARANG CETAKAN

    13. PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI WARAN

    14. PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DALAM

    PENAWARAN UMUM TERBATAS

    Proses Go Public

  • Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari

    luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba

    yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari

    kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun

    pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity).

    Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan

    kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan

    persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau

    penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK.

    Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek

    lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek

    kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan

    Pelaksanaannya.

    Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

    Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin Emisi

    melalui para Agen Penjual yang ditunjuk

    Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah Efek

    yang tersedia;

    Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.

    Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:

    1. Tahap Persiapan

    Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan

    dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan

    saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan

    para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan,

    selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang

    pasar yaitu:

    1. Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam

    membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain:

    menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas

    penerbitan.

    2. Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan

    keuangan calon emiten.

  • 3. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar

    dari aktiva tetap tersebut;

    4. Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).

    5. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam

    rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.

    2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

    Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten menyampaikan

    pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi

    Efektif.

    3. Tahap Penawaran Saham

    Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada

    masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah

    ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja.

    Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham

    yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor

    berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor

    tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.

    4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek

    Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek

    Indonesia.

    1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik

    2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian perusahaan, dan

    surat2 keputusan dr pemerintah)

    3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana. (Initial

    Public Offering)

    4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan keseluruhan

    5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya (bisa di

    tanyakan di Bapepam)

    6. Perusahaan Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham

    tersebut diperdagangkan di pasar saham.

  • Beberapa keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah:

    1. Perusahaan dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri perusahaan untuk

    menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak investor yang membeli saham tersebut, maka

    semakin banyak modal yang diterima perusahaan dari investor luar.

    2. Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko portofolio mereka.

    3. Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan

    dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.

    4. Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya dengan hanya

    menggunakan saham.

    Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk memasarkan produk

    dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.

    Beberapa kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:

    1. Laporan Rutin.

    Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada Bursa Efek Indonesia,

    bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan tersebut diperlukan biaya.

    2. Terbuka.

    Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para

    kompetitornya dari segi data dan management nya.

    3. Keterbatasan kekuasaan Pemilik.

    Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang saham, tidak bisa

    lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan dan lainnya, karena

    perusahaan tersebut milik publik.

    4. Hubungan antar Investor

    Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya dan di

    informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.

    Setiap perusahan didirikan dengan harapan bahwa perusahan tersebut dapat mempertahankan

    kelangsungan usahanya, berkembang dengan pesat dan dapat eksis untuk jangka waktu yang panjang.

    Pada awal pendirian perusahaan, pada umumnya telah dipandang cukup untuk dapat bertahan dalam

    aktivitasi usahanya. namun dengan berjalannya waktu, terjadi persaingan usaha yang semakin

  • meningkat, sehingga diperlukan strategi-strategi yang tidak hanya membuat perusahaan bertahan,

    namun mampu membuat perusahaan tersebut memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat.

  • Kesimpulan

    Perusahaan untuk mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara salah satunya dengan

    melakukan penawaran umum atau biasa disebut dengan go public. go public merupakan penawaran

    saham atau obligasi kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya. Pertama kali di sini berarti bahwa

    pihak penerbit pertama kalinya melakukan penjualan saham atau obligasi. Transaksi penawaran umum

    penjualan saham pertama kalinya terjadi pada pasar perdana (primary market). Pasar perdana adalah

    penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada investor selama waktu

    yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar

    sekunder (Secondary Market).

    Untuk dapat menetapkan harga saham perdana biasanya dilakukan oleh emiten dan underwriter.

    Walaupun emiten dan underwriter secara bersama sama mengadakan kesepakatan dalam

    menentukan harga saham perdana, namun sebenarnya mereka masing masing mempunyai

    kepentingan yang berbeda. Sebagai pihak yang membutuhkan dana, emiten menginginkan harga

    perdana yang tinggi. Dilain pihak underwriter sebagai penjamin emisi berusaha untuk meminimalkan

    resiko yang ditanggungnya. Dalam tipe penjaminan full comitment , pihak underwriter akan membeli

    saham yang tidak terjual di pasar perdana. Keadaan ini membuat underwriter tidak berkeinginan untuk

    membeli saham yang tidak laku terjual.

    Tahapan lain yang perlu dilakukan oleh emiten sebelum go public adalah pihak emiten harus terlebih

    dahulu membuat prospektus perusahaan yaitu informasi mengenai perusahaan secara mendetail secara

    ringkas yang diumumkan di media massa. Prospektus ini berfungsi untuk memberikan informasi

    mengenai kondisi perusahaan kepada calon investor, sehingga dengan adanya informasi maka investor

    bisa mengetahui prospek perusahaan di masa mendatang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli

    sekuritas yang diterbitkan emiten (tandellin, 2001) dalam (Hari guntoro, 2005 ).

    Didalam prospektus tersebut terdapat laporan keuangan perusahaan yang berisi tentang besarnya asset

    perusahaan, Profitabilitas dan Utang perusahaan dua tahun sebelum perusahaan tersebut go public.

    Aktiva disini adalah keseluruhan besarnya sumber sumber yang dikuasai oleh perusahaan dan masih

    memberikan kemanfaatan dimasa yang akan datang. Aktiva tersebut terdiri atas aktiva lancar, investasi,

    aktiva tetap, dan aktiva lain lain (Slamet, 1999). Sehubungan dengan total asset, apabila perusahaan

    memiliki total asset yang besar maka hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mencapai

    tahap kedewasaan.

    Kecilnya dana untuk investasi menyebabkan deviden kepada pemegang saham besar dan berkaitan

    dengan prospek perusahaan. Investor tentunya akan lebih tertarik untuk menawarkan modalnya pada

  • perusahaan yang punya prospek baik dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal ini menunjukkan bahwa

    besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial

    return.

    Rasio ROA merupakan rasio yang terpenting dalam profitabilitas perusahaan. Kemampuan perusahaan

    menghasilkan laba di masa yang akan datang ditunjukkan dengan profitabilitas perusahaan yang tinggi

    dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai perimbangan dalam menanamkan

    modalnya. Profitabilitas yang tinggi suatu perusahaan mengurangi ketidakpastian bagi investor sehingga

    menurunkan tingkat underpricing (Kim et al.1993). Wart dan Zimmerman (1990) menyatakan bahwa

    prestasi keuangan, khususnya tingkat keuntungan, memegang peranan penting dalam penilaian prestasi

    usaha perusahaan dan sering digunakan sebagai dasar dalam keputusan investasi, khususnya dalam

    pembelian saham. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan

    mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial return.

    Financial Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dana yang diperoleh dari hutang

    digunakan oleh perusahaan atau seberapa banyak asset perusahaan yang dibelanjai dengan hutang.

    Tingkat kewajiban yang tinggi menjadikan pihak manajemen perusahaan menjadi lebih sulit dalam

    memprediksi jalannya perusahaan ke depan. Para investor dalam melakukan keputusan investasi, tentu

    akan mempertimbangkan informasi financial leverage Dengan adanya laporan keuangan yang

    dikeluarkan perusahaan, maka akan membantu pihak investor untuk dapat meramalkan ketidakpastian

    dalam IPO.

    Hal ini menunjukkan bahwa besarnya leverage yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai kemampuan

    dalam memprediksi initial return. Selain menetapkan harga saham perdana, emiten juga mencari profesi

    penunjang dan lembaga penunjang untuk menyiapkan kelengkapan dokumen.

    Profesi penunjang adalah Akuntan publik (auditor Independen). Auditor juga memegang peranan

    penting dalam proses go public yaitu sebagai pihak yang ditunjuk oleh perusahaan, yang melakukan

    pemeriksaan laporan keuangan perusahaan sebagai calon emiten.

    Pendapat wajar tanpa syarat dari auditor bereputasi baik berperan dalam meningkatkan kepercayaan

    masyarakat atas keakuratan informasi yang disajikan dalam prospektus sebagai dasar analisis untuk

    pengambilan keputusan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa reputasi auditor yang dimiliki oleh

    perusahaan mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial return.

  • Dalam rangka go public perusahaan juga harus mempersiapkan lembaga penunjang yang lain yaitu

    underwriter. Underwriter merupakan pihak perantara antara pihak yang melakukan IPO yaitu emiten

    dengan pihak yang akan membeli saham yaitu investor. Underwriter merupakan salah satu pihak yang

    bertanggungjawab atas berhasil tidaknya perusahaan dalam melakukan IPO. Reputasi underwriter

    diduga berkaitan erat dengan adanya underpricing, banyaknya informasi yang dimiliki oleh penjamin

    emisi mengenai pasar, harga, dan waktu penjualan akan menimbulkan posisi yang kuat bagi penjamin

    emisi untuk melakukan negosiasi harga saham pada penawaran perdana.

    http://muhammadyuza.blogspot.com/2013/01/go-public.html