PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT LANCARTAMA … · Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan tertanggal...

208
Tanggal Efektif : 29 Januari 2020 Awal Perdagangan Waran Seri I : 10 Februari 2020 Masa Penawaran Umum : 31 Januari – 04 Februari 2020 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 05 Februari 2020 - Pasar Reguler & Negosiasi : 07 Februari 2023 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 07 Februari 2020 - Pasar Tunai : 09 Februari 2023 Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I : 07 Februari 2020 Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 10 Agustus 2020 secara Elektronik Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 10 Februari 2023 Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I di BEI : 10 Februari 2020 Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 10 Februari 2023 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA, APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PENAWARAN UMUM INI DILAKUKAN OLEH EMITEN DENGAN ASET SKALA MENENGAH, SESUAI DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU OLEH EMITEN DENGAN ASET SKALA MENENGAH. PT LANCARTAMA SEJATI TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (‘BEI’). PT Lancartama Sejati Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak di Bidang Jasa Konstruksi dan Penyewaan Ruang Kantor dan Hunian Kantor Pusat: JL Pakubuwono VI No. 99 A-B Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta, 12120 Telepon: (021) 739 2222; Faksimili: (021) 2751 0724 Email: [email protected] Website: www.lancartamasejati.com PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) lembar saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap saham atau Sebanyak 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp175,- (seratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah Sebanyak Rp 35.000.000.000,- (tiga puluh lima milliar Rupiah). Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan Sebanyak 100.000.000 (seratus juta lembar) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau Sebanyak 12,50% (dua belas koma lima nol persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 2 (dua) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga) tahun. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp288,- (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 10 Agustus 2020 sampai dengan 10 Februari 2023. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 28.800.000.000,- (dua puluh delapan milliar delapan ratus juta Rupiah). Saham biasa atas nama yang ditawarkan, seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham Bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat 1 UUPT. Tidak ada pembatasan hak pengalihan atau hak suara. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK PT NH KORINDO SEKURITAS INDONESIA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN DENGAN KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN UMUM PERSEROAN RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA. PERSEROAN PADA UMUMNYA MENGHADAPI PERSAINGAN DARI ASPEK HARGA KONSTRUKSI, KEKUATAN PERMODALAN DAN PERSAINGAN DALAM MEMBERI KEPUASAAN KEPADA PELANGGAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA TERCANTUM PADA BAB V FAKTOR RISIKO DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 2020 PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT LANCARTAMA SEJATI Tbk TAHUN 2020 PT LANCARTAMA SEJATI Tbk Kantor Pusat: JL Pakubuwono VI No. 99 A-B Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta, 12120 Telepon: (021) 739 2222; Faksimili: (021) 2751 0724 Email: [email protected] Website: www.lancartamasejati.com

Transcript of PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT LANCARTAMA … · Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan tertanggal...

Tanggal Efektif : 29 Januari 2020 Awal Perdagangan Waran Seri I : 10 Februari 2020Masa Penawaran Umum : 31 Januari – 04 Februari 2020 Akhir Perdagangan Waran Seri ITanggal Penjatahan : 05 Februari 2020 - Pasar Reguler & Negosiasi : 07 Februari 2023Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 07 Februari 2020 - Pasar Tunai : 09 Februari 2023Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I : 07 Februari 2020 Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 10 Agustus 2020secara Elektronik Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 10 Februari 2023Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I di BEI : 10 Februari 2020 Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 10 Februari 2023

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA, APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PENAWARAN UMUM INI DILAKUKAN OLEH EMITEN DENGAN ASET SKALA MENENGAH, SESUAI DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU OLEH EMITEN DENGAN ASET SKALA MENENGAH.

PT LANCARTAMA SEJATI TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (‘BEI’).

PT Lancartama Sejati TbkKegiatan Usaha Utama:

Bergerak di Bidang Jasa Konstruksi dan Penyewaan Ruang Kantor dan Hunian

Kantor Pusat:JL Pakubuwono VI No. 99 A-B Gunung,

Kebayoran Baru, Jakarta, 12120Telepon: (021) 739 2222; Faksimili: (021) 2751 0724

Email: [email protected]: www.lancartamasejati.com

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAMSebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) lembar saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap saham atau Sebanyak 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp175,- (seratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah Sebanyak Rp 35.000.000.000,- (tiga puluh lima milliar Rupiah). Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan Sebanyak 100.000.000 (seratus juta lembar) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau Sebanyak 12,50% (dua belas koma lima nol persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 2 (dua) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga) tahun.Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp288,- (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 10 Agustus 2020 sampai dengan 10 Februari 2023. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 28.800.000.000,- (dua puluh delapan milliar delapan ratus juta Rupiah).Saham biasa atas nama yang ditawarkan, seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham Bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat 1 UUPT. Tidak ada pembatasan hak pengalihan atau hak suara.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK

PT NH KORINDO SEKURITAS INDONESIAPENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN DENGAN KESANGGUPAN PENUH

(FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN UMUM PERSEROAN

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA. PERSEROAN PADA UMUMNYA MENGHADAPI PERSAINGAN DARI ASPEK HARGA KONSTRUKSI, KEKUATAN PERMODALAN DAN PERSAINGAN DALAM MEMBERI KEPUASAAN KEPADA PELANGGAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA TERCANTUM PADA BAB V FAKTOR RISIKO DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 2020

PENAW

AR

AN

UM

UM

PERD

AN

A SAH

AM

PT LAN

CA

RTA

MA SEJATI Tbk TA

HU

N 2020

PT LANCARTAMA SEJATI Tbk Kantor Pusat:JL Pakubuwono VI No. 99 A-B Gunung,Kebayoran Baru, Jakarta, 12120Telepon: (021) 739 2222; Faksimili: (021) 2751 0724Email: [email protected]: www.lancartamasejati.com

PT Lancartama Sejati Tbk (yang selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. 091/LTS/XI/2019 perihal Surat Pengantar untuk Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan tertanggal 13 November 2019 dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal.

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek dari BEI No. S-00097/BEI.PP2/01-2020, yang dibuat dan ditandatangani oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2020. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran pesanan Efek dimaksud wajib dikembalikan kepada pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2.

Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus, tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan selaku Penjamin Emisi Efek, serta para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANGSIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, MAKA PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL LAINNYA YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN ................................................................................................ iii

I. INFORMASI TENTANG EFEK YANG DITAWARKAN ................................................................ 1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUMPERDANA SAHAM .................................................................................................................. 12

III. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL ................ 14

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ............................................................ 191. UMUM ............................................................................................................................... 192. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA ......................................... 193. ANALISIS KEUANGAN ..................................................................................................... 20

V. FAKTOR RISIKO ..................................................................................................................... 29

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK ......................... 32

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGANDAN PROSPEK USAHA ............................................................................................................331. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ....................................................................... 332. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ..................................................... 423. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) ..... 444. KETERANGAN MENGENAI SUMBER DAYA MANUSIA ................................................. 495. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DIREKSI

DAN DEWAN KOMISARIS ................................................................................................516. PERJANJIAN PENTING PERSEROAN DAN PIHAK TERAFILIASI ................................. 517. PERJANJIAN PENTING ANTARA PERSEROAN DENGAN PIHAK KETIGA ................. 538. KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ....... 63

VIII. KEBIJAKAN DIVIDEN .............................................................................................................. 70

IX. PENJAMINAN EMISI EFEK ..................................................................................................... 71

X. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ......................................................73

XI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM .........................................................................................76

XII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS .......................................................................................83

XIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ..............................................................................................85

XIV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ................97

XV. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN ........................................................................................177

ii

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Afiliasi : Yang dimaksud dengan afiliasi sesuai UUPM adalah:a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai

derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau

Komisaris dari pihak tersebut;c) hubungan antara 2 (dua) Perseroan dimana terdapat satu atau

lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;d) hubungan antara Perseroan dengan suatu pihak, baik langsung

maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh Perseroan tersebut;

e) hubungan antara 2 (dua) Perseroan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau

f) hubungan antara Perseroan dan pemegang saham utama.

BAE : Berarti Biro Administrasi Efek, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora. Biro Administrasi Efek adalah Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Perseroan melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.

Bapepam-LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jendral Lembaga Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2005 dan KMK No. 606/KMK.01/2005 tanggal 31 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Per tanggal 31 Desember 2012, fungsi Bapepam dan LK telah beralih ke OJK.

BEI atau Bursa Efek Indonesia : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan.

BNRI : Berita Negara Republik Indonesia.

Daftar Pemegang Saham (DPS)

: Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS)

: Berarti Daftar yang memuat nama-nama pemesan saham dan jumlah yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.

iii

Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh ketentuan yang terdapat pada Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum nomor 4, yakni sebagai berikut:1) atas dasar lewatnya waktu, yakni:

a) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

b) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

2) atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham (FKPS)

: Berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas Saham Yang Ditawarkan di pasar perdana.

Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS)

: Berarti salinan asli dari formulir pemesanan pembelian terkait Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam 5 (lima) rangkap, masing-masing rangkap mana harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli pemesan, dan diajukan oleh calon pembeli kepada para Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama Masa Penawaran Umum.

Harga Penawaran : Berarti harga tiap saham yang ditawarkan, melalu Penawaran Umum yang harganya telah ditentukan melalui proses bookbuilding, yaitu Rp175,- (seratus tujuh puluh lima Rupiah).

Hari Bank : Berarti hari pada setiap saat Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan Efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia bukan sebagai Hari Kerja biasa.

KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik, yaitu Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradireja, Suhartono yang melaksanakan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

KJPP : Berarti Kantor Jasa Penilai Publik, yaitu Kantor Jasa Penilai Publik Felix Sutandar & Rekan yang melakukan pemeriksaan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi Pembelian Tanah dan Bangunan Kantor dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

Konsultan Hukum : Berarti Ery Yunasri & Partners yang melakukan pemeriksaan atas fakta hukum yang ada mengenai Perseroan serta keterangan hukum lain yang berkaitan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham

iv

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, yang dalam emisi saham bertugas mengadministrasikan saham berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek di KSEI pada penitipan kolektif.

Kustodian : Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Manajer Penjatahan : Berarti PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, yang bertanggung jawab atas penjatahan atas penjualan saham yang ditawarkan yang akan dilakukan jika jumlah pesanan atas saham-saham melebihi jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, berdasarkan Peraturan No. IX.A.7.

Masa Penawaran Umum : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, kecuali jika Masa Penawaran Umum itu ditutup lebih dini sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang akan dilaksanakan sejak tanggal 31 Januari 2020 sampai dengan tanggal 04 Februari 2020.

Masyarakat : Berarti perorangan yang merupakan Warga Negara Indonesia dan/atau badan Indonesia yang bertempat tinggal/berkedudukan hukum di Indonesia.

Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dahulu bernama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang berubah nama menjadi Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia, dan terakhir berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan : Berarti lembaga yang independen, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan.

Pemegang Saham Utama : Berarti setiap pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.

Penawaran Umum atau Penawaran Umum Perdana Saham

: Berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan oleh Perseroan kepada Masyarakat dengan mengingat syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan tata cara yang diatur dalam UUPM dan ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di Indonesia.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 16 UUPM.

v

Penjamin Emisi Efek : Berarti perseroan terbatas yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atas nama Perseroan yang dalam hal ini adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang menjamin penjualan Saham Yang Ditawarkan dan berdasarkan kesanggupan penuh (full commitment) dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana Saham di pasar perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan dengan memperhatikan syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek : Berarti pihak yang akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 November 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentigan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Adapun POJK Nomor 10/POJK.04/2017 mengatur tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka yang diatur pada.

Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

vi

Peraturan OJK No. 53/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 53/POJK.04/2017 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Oleh Emiten Dengan Aset Skala Kecil Atau Emiten Dengan Aset Skala Menengah.

Peraturan OJK No. 54/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 54/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penawaran Umum dan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Emiten dengan Aset Skala Kecil atau Emiten dengan Aset Skala Menengah.

Peraturan OJK No. 55/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Peraturan OJK No. 56/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

: Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 79 tanggal 11 November 2019 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 115 tanggal 12 Desember 2019, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan II Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 44 tanggal 9 Januari 2020, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan III Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 103 tanggal 23 Januari 2020 yang semuanya dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham

: Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 80 tanggal 11 November 2019 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Atas Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 116 tanggal 12 Desember 2019, yang semuanya dibuat di hadapan Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Perjanjian Pendaftaran Efek : Berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-114/SHM/KSEI/1119 tanggal 27 November 2019 yang bermaterai cukup dan dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI.

Pernyataan Penerbitan Waran Seri I

: Berarti Salinan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I PT Lancartama Sejati, Tbk Nomor. 81 tanggal 11 November 2019, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I No. 104 tanggal 23 Januari 2020 yang kesemuanya dibuat di hadapan Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum, M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I

: Berarti Salinan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Perseroan Terbatas PT Lancartama Sejati, Tbk. Nomor. 82 tanggal 11 November 2019, yang dibuat di hadapan Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek

: Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek No. S-00097/BEI.PP2/01-2020, yang dibuat dan ditandatangani oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2020.

Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

vii

Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.

Perseroan : Berarti PT Lancartama Sejati Tbk.

Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak Lain membeli Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 26 UUPM.

Prospektus Awal : Berarti suatu informasi tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah Saham Yang Ditawarkan namun dapat memuat informasi awal sehubungan dengan jumlah maksimum Saham Yang Ditawarkan, Harga Penawaran, penjaminan emisi efek atas penerbitan atau hal lainnya terkait syarat-syarat penawaran yang belum dapat ditentukan pada saat itu, sesuai dengan Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo.

Prospektus Ringkas : Berarti ringkasan dari isi Prospektus Awal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 POJK 8/2017.

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahaan efek dan/atau Bank Kustodian.

Rekening Penawaran Umum : Berarti rekening atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada bank penerima untuk menampung dana yang diterima dari investor.

RUPS : Berarti organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan/atau anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam UUPT.

RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT, dan UUPM.

Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25 (dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dalam jumlah Sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) lembar saham, yang selanjutnya dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru, yaitu Sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) lembar, yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh Para Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

SKS : Berarti Surat Kolektif Saham.

Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Penjamin Emisi Efek untuk kemudian didistribusikan kepada pemesan.

viii

Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan pada pasar perdana yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada Tanggal Distribusi.

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi.

Tanggal Pengembalian : Berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan, Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, dan atau dalam hal Penawaran Umum Saham Perdana dibatalkan atau ditunda, yaitu paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

Tanggal Penjatahan : Berarti 1 (satu) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana, pada saat mana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan Saham Yang Ditawarkan bagi setiap pemesan dimana dalam hal ini tanggal penjatatahan ditentukan pada tanggal 5 Februari 2020.

TDP : Berarti Tanda Daftar Perusahaan.

UU Pasar Modal/UUPM : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608.

UU Perseroan Terbatas/UUPT : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

1

I. INFORMASI TENTANG EFEK YANG DITAWARKAN

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) saham biasa atas nama atau sebanyak 20,00% (dua puluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) per saham yang akan ditawarkan dengan harga Rp175,- (seratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Nilai Penawaran Umum Perdana Saham adalah Rp35.000.000.000,- (tiga puluh lima milliar Rupiah).

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 12,50% (dua belas koma lima nol persen) dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 2 (dua) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga) tahun.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp288,- (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 10 Agustus 2020 sampai dengan 10 Februari 2023. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp28.800.000.000,- (dua puluh delapan milliar delapan ratus juta Rupiah).

Saham biasa atas nama yang ditawarkan, seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham Bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat 1 UUPT. Tidak ada pembatasan hak pengalihan atau hak suara.

PT LANCARTAMA SEJATI TbkKegiatan Usaha Utama:

Bergerak di Bidang Jasa Konstruksi dan Penyewaan Ruang Kantor dan Hunian

Kantor Pusat:JL Pakubuwono VI No. 99 A-B Gunung,

Kebayoran Baru, Jakarta, 12120Telepon: (021) 739 2222; Faksimili: (021) 2751 0724

Email: [email protected]: www.lancartamasejati.com

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA.RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA TERCANTUM PADA BAB V FAKTOR RISIKO DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

2

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 4 tanggal 1 November 2019 dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta Barat, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0090265.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 4 November 2019 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0210559.AH.01.11.TAHUN 2019, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

MODAL SAHAMTerdiri Dari Saham Biasa Atas Nama

KeteranganNilai Nominal Rp 25,- per Saham

Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 3.200.000.000 80.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhAlex Widjaja 792.000.000 19.800.000.000 99,00Kathrin Widjaja 8.000.000 200.000.000 1,00Jumlah 800.000.000 20.000.000.000 100,00Jumlah Saham Portepel 2.400.000.000 60.000.000.000

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham biasa atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegang hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT.

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Proforma Struktur Permodalan PerseroanSebelum Penawaran Umum Perdana Saham

danSetelah Penawaran Umum Perdana Saham

Keterangan

Nilai Nominal Rp25,- per SahamSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Saham Jumlah Nominal (Rp) % Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 3.200.000.000 80.000.000.000 3.200.000.000 80.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhAlex Widjaja 792.000.000 19.800.000.000 99,00 792.000.000 19.800.000.000 79,20Kathrin Widjaja 8.000.000 200.000.000 1,00 8.000.000 200.000.000 0,80Masyarakat - - - 200.000.000 5.000.000.000 20,00Jumlah 800.000.000 20.000.000.000 100,00 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00Jumlah Saham Portepel 2.400.000.000 60.000.000.000 2.200.000.000 55.000.000.000

PENERBITAN WARAN SERI I

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) Waran Seri I atau sebesar 12,50% (dua belas koma lima nol persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang Saham Baru Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan seperti yang termuat dalam Prospektus. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Perjanjian Penerbitan Waran Seri I.

3

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp288,- (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) per Waran Seri I selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 Agustus 2020 sampai dengan 10 Februari 2023. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang.

Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru, maka proforma struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:

Proforma Struktur Permodalan PerseroanSebelum Pelaksanaan Waran Seri I

danSetelah Pelaksanaan Waran Seri

Keterangan

Nilai Nominal Rp25,- per SahamSebelum Pelaksanaan Waran Seri I Setelah Pelaksanaan Waran Seri I

Saham Jumlah Nominal (Rp) % Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 3.200.000.000 80.000.000.000 3.200.000.000 80.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhAlex Widjaja 792.000.000 19.800.000.000 79,20 792.000.000 19.800.000.000 72,00Kathrin Widjaja 8.000.000 200.000.000 0,80 8.000.000 200.000.000 0,73Masyarakat- Saham 200.000.000 5.000.000.000 20,00 200.000.000 5.000.000.000 18,18- Waran - - 0,00 100.000.000 2.500.000.000 9,09Jumlah 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00 1.100.000.000 27.500.000.000 100,00Jumlah Saham Portepel 2.200.000.000 55.000.000.000 2.100.000.000 52.500.000.000

A. Definisi

a. Waran Seri I berarti Surat kepemilikan Waran Seri I atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan pemegang saham yang berasal dari saham yang ditawarkan/dijual melalui penawaran umum, untuk membeli saham hasil pelaksanaan sesuai dengan syarat dan kondisi serta penerbitan Waran Seri I dan dengan memperhatikan peraturan pasar modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku.

b. Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri I serta keterangan-keterangan lain sehubungan dengan Waran Seri I.

c. Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak membeli saham baru oleh Pemegang Waran Seri I.

d. Harga pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham Perseroan.

e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan saham yang telah disetor penuh Perseroan, yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak-hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan hak-hak pemegang saham Perseroan lainnya, dengan memperhatikan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku.

4

B. Hak Atas Waran Seri I

a. Setiap pemegang saham yang memiliki 2 (dua) saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum Perdana Saham yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan seperti yang tercantum dalam Prospektus berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma.

b. Selama Waran Seri I belum dilaksanakan (belum di-exercise) menjadi saham baru, pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas pembagian dividen Perseroan, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba, dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan di kemudian hari.

C. Bentuk dan Denominasi

Bagi Pemegang Yang Berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara kolektif pada KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Kolektif Waran Seri I, melainkan akan didistribusikan secara elektronik dengan melakukan pengkreditan Waran Seri I ke Rekening Efek atas nama Bank Kustodian atau Perseroan Efek yang ditunjuk masing masing Pemegang Waran Seri I di KSEI dan dibuktikan dengan Surat Konfirmasi Waran Seri I.

Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran Seri I, maka setiap Waran Seri I yang belum dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan apapun kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I.

D. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan dan Jangka Waktu Waran Seri I

a. Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham biasa dengan cara melakukan Pelaksanaan Waran Seri I, setiap Hari Kerja selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I dengan membayar Harga Pelaksanaan sebesar Rp 288,- (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) setiap saham, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan Penerbitan Waran Seri I.

b. Pemegang Waran Seri I berhak melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I yang tanggalnya sebagaimana dimuat dalam Prospektus yang diterbitkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

c. Setiap Waran Seri I Yang Belum Dilaksanakan melalui cara sebagaimana ditentukan selambat-lambatnya tanggal 10 Februari 2023 pada pukul 16.00 (enam belas) WIB pada Tanggal Jatuh Tempo, menjadi batal dan tidak berlaku lagi untuk kepentingan apapun juga dan Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan.

E. Jangka Waktu Waran Seri I

Jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I adalah 36 (tiga puluh enam) bulan yaitu tanggal 10 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 10 Februari 2023 pada pukul 15:00 WIB.

F. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I

a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel yang dipegangnya menjadi Saham Hasil Pelaksanaan berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Akta Penerbitan Waran Seri I.

5

b. Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri I.

c. Pada Tanggal Pelaksanaan, Pemegang Waran Seri I yang bermaksud untuk melaksanakan Waran Seri I nya menjadi saham baru, wajib menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan adalah bukti telah dibayarnya harga pelaksanaan oleh Pemegang Waran Seri I kepada Perseroan. Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan.

d. Dokumen Pelaksanaan yang sudah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat ditarik kembali.

e. Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan dalam masa berlaku Pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi Saham.

f. Dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima dokumen pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I melakukan penelitian terhadap kelengkapan dokumen pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I. Pada hari kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi dari:

1) Bank di mana Perseroan membuka rekening khusus, mengenai pembayaran atas harga pelaksanaan telah diterima dengan baik, dan

2) Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan.

Dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal penerimaan dokumen pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I mengenai diterimanya atau ditolaknya permohonan untuk pelaksanaan. Selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan dari Perseroan, maka para pemegang Waran Seri I dapat menukarkan bukti penerimaan dokumen pelaksanaan dengan saham hasil pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan saham hasil pelaksanaan kepada pemegang Waran Seri I.

g. Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka dan mengoperasikan rekening khusus, apabila terjadi pengubahan rekening khusus, maka Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat dan kondisi.

h. Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektip Waran Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya pemegang Waran Seri I yang bersangkutan.

i. Saham hasil Pelaksanaan memberikan hak kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak yang sama seperti saham lainya dalam Perseroan.

j. Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru dan pencatatan saham hasil pelaksanaan pada Bursa Efek Indonesia.

k. Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana diatur dalam Syarat Dan Kondisi angka 5 (lima) Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai rasio Pelaksanaan Waran

6

Seri I (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut) pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) Hari Kerja sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat Dan Kondisi Perjanjian.

l. Setelah Tanggal Jatuh Tempo apabila Waran Seri I tersebut tidak dilaksanakan maka Waran Seri I tersebut menjadi batal dan tidak berlaku lagi dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.

m. Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Biasa atas nama, dapat melakukan pembayaran harga pelaksanaan dengan cek, bilyet giro, bank transfer, pemindah bukuan ataupun setoran tunai (in good fund) kepada rekening Perseroan:

PT Bank MayapadaCabang Mayapada Tower, Sudirman, Jakarta

Atas nama PT Lancartama SejatiNo. Rek. 100-30-017439

G. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I

Berikut adalah hal- hal yang menyebabkan penyesuaian terhadap Waran Seri I:

• Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan nilai nominal (reverse stock), atau pemecahan nilai nominal (stock split), maka:

Harga Pelaksanaan Baru = Harga Nominal Baru Setiap Saham x AHarga Nominal Lama Setiap Saham

Jumlah Waran Seri I Baru = Harga Nominal Lama Setiap Saham x BHarga Nominal Baru Setiap Saham

A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama.B = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar.

Penyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

• Pembagian saham bonus, saham dividen atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, maka jumlah Waran Seri I tidak mengalami perubahan dan yang berubah hanyalah harga pelaksanaannya saja, dengan perhitungan:

Harga Pelaksanaan Baru = A x E( A + B )

A = Jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus atau saham dividen.

B = Jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian saham bonus atau saham dividen.

E = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama.

Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku efektif yang akan diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

7

• Pengeluaran saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas (PUT)

Harga Waran Seri I Baru = ( C – D ) x EC

C = Harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman PUT.E = Harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama.D = Harga teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula:

D = ( C – F )( G + 1 )

F = Harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right).

G = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right).

Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas.

Penyesuaian harga dan jumlah Waran Seri I tersebut di atas harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, khususnya bahwa harga pelaksanaan Waran Seri I tidak boleh kurang dari harga teoritis saham.

H. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I

Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran Seri I dengan melakukan jual-beli, hibah dan warisan. Dengan melakukan transaksi jual beli di Bursa setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun pewarisan akibat kematian dari seorang Pemegang Waran Seri I atau karena sebab lain yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I beralih, dapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti haknya dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I, permohonan tersebut harus mendapat persetujuan dari Perseroan.

Apabila terjadi peralihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang di antara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri I.

Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar Pemegang Waran Seri I apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar modal yang berlaku.

Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Dartar Pemegang Waran Seri I

8

berdasarkan surat-surat yang cukup membuktikan mengenai pengalihan hak, termasuk bukti akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal.

Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I maupun pada Surat Kolektip Waran Seri I yang bersangkutan, dan mulai berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.

I. Penggantian Waran Seri I

Apabila Surat Kolektip Waran Seri I rusak atau tidak dapat dipakai lagi atau karena sebab lain yang ditetapkan oleh Perseroan, atas permintaan tertulis dari yang berkepentingan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, maka Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberikan pengganti Surat Kolektip Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, di mana Surat Kolektip Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan.

Jika Surat Kolektip Waran Seri I hilang atau musnah maka untuk Surat kolektip Waran Seri I tersebut akan diterbitkan Surat Kolektif Waran Seri I yang baru dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dengan jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I serta diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal.

Perseroan dan/atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima jaminan-jaminan tentang pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang meminta pengeluaran penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan.

Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada OJK mengenai setiap penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang hilang atau rusak. Semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung dan dibayar oleh mereka yang meminta penggantian Surat Kolektip Waran Seri I tersebut.

J. Pengelola Administrasi Waran Seri I

Perseroan telah menunjuk Pengelolaan Administrasi Waran Seri I sebagai berikut:

PT Adimitra Jasa KorporaKirana Boutique Office Blok F3 No 5

Jl. Kirana Aveneu IIIKelapa Gading, Jakarta Utara

Telp. (021) 29745222Fax. (021) 29289961

Dalam hal ini Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dan pengelolaan administrasi Saham Hasil pelaksanaan Waran Seri I.

K. Status Saham Hasil Pelaksanaan

Saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas hasil pelaksanaan Waran Seri I, dicatat sebagai saham yang telah disetor penuh yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan, serta kepada pemegang saham yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan akan mempunyai hak yang sama seperti pemegang saham Perseroan lainnya sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang saham dilakukan pada tanggal pelaksanaan.

9

L. Penggabungan atau Peleburan

a. Apabila dalam jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi usaha, maka dalam waktu selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah keputusan tersebut diambil Perseroan, Perseroan berkewajiban memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional dan salah satunya beredar di tempat kedudukan Perseroan.

b. Perseroan memberi hak kepada Pemegang Waran Seri I dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum keputusan tentang penggabungan atau peleburan tersebut berlaku efektif untuk melaksanakan Waran Seri I yang dimiliki.

c. Dalam hal Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain maka perusahaan yang menerima penggabungan atau peleburan yang merupakan hasil penggabungan atau peleburan dengan Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Waran Seri I yang berlaku.

M. Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I

Setiap pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I adalah sah jika diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia, satu di antaranya berperedaran nasional dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal, atau apabila tidak ditentukan lain dalam jangka waktu sedikit-dikitnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum suatu tindakan atau peristiwa yang mensyaratkan adanya pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I menjadi efektif. Pemberitahuan tersebut di atas wajib dilakukan oleh Perseroan. Setiap pemberitahuan dianggap telah disampaikan kepada Pemegang Waran Seri I pada tanggal pertama kali diumumkan dalam surat kabar tersebut di atas.

N. Pernyataan dan Kewajiban Perseroan

a. Perseroan dengan ini menyatakan dan menyetujui bahwa setiap pemegang Waran Seri I berhak atas segala manfaat dari semua janji dan kewajiban sebagaimana tersebut dalam Penerbitan Waran Seri I dan Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

b. Perseroan dengan ini menyatakan bahwa atas pelaksanaan Waran Seri I, baik sebagian maupun seluruh Waran Seri I, setiap waktu selama jangka waktu pelaksanaan, Perseroan wajib menerbitkan, menyerahkan dan menyediakan saham hasil pelaksanaan dalam jumlah yang cukup atau jumlah yang sesuai dengan Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia jika masuk dalam penitipan kolektif.

O. Pengubahan

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri I kecuali mengenai jangka waktu pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Waran Seri I.

b. Perseroan wajib mengumumkan setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I di dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatangani Pengubahan Penerbitan Waran Seri I, dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut, pemegang Waran Seri I lebih dari 50% tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis maka pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.

10

c. Setiap pengubahan Pernyataan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara notariil dan pengubahan tersebut mengikat Perseroan dan pemegang Waran Seri I sejak akta pengubahan bersangkutan dibuat dengan memperhatikan syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan syarat dan kondisi serta Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

P. Hukum yang berlaku

Tunduk pada hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

Berdasarkan Akta No. 66 tanggal 16 Juli 2019 yang dibuat dihadapan Desman, S.H, M. Hum., MM., Notaris di Jakarta: a. Perseroan meningkatkan modal dasar Perseroan dari Rp 30.000.000.000 (tiga puluh miliar Rupiah)

menjadi sebesar Rp 80.000.000.000 (delapan puluh miliar Rupiah);b. Perseroan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp 10.250.000.000

(sepuluh milyar dua ratus lima puluh juta Rupiah) menjadi sebesar Rp 20.000.000.000 (dua puluh milyar Rupiah). Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan tersebut dibeli oleh: • Alex Widjaja sebesar Rp 19.800.000.000 (sembilan belas miliar delapan ratus juta Rupiah)

secara tunai. • Kathrin Widjaja sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta Rupiah) secara tunai

Sesuai dengan Peraturan Peraturan OJK No. 25/2017, setiap pihak yang memperoleh efek bersifat ekuitas dari emiten dengan harga dan/atau nilai konversi dan/atau harga pelaksanaan di bawah harga penawaran umum perdana saham dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan, dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas efek bersifat ekuitas Perseroan tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi Efektif. Berkenaan dengan hal tersebut maka Alex Widjaja dan Kathrin Widjaja tidak dapat mengalihkan seluruh kepemilikan atas saham yang dimilikinya sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari seluruh pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 4 tanggal 1 November 2019, dibuat dihadapan Christina Dwi Utami, SH, M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-0090265.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 4 November 2019, perubahan anggaran dasar mana telah diberitahukan kepada dan diterima oleh Menkumham dengan Surat No. AHU-AH.01.03-0354914 tanggal 4 November 2019 dan Surat No. AHU-AH.01.03-0354915 tanggal 4 November 2019.

Perseroan telah mendapatkan surat pengenyampingan (waiver) dan/atau persetujuan yang diperlukan dari para kreditur bank Perseroan sebagaimana diungkapkan secara detail dalam Bab VII Prospektus ini.

PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI

Bersamaan dengan pencatatan Sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) Saham Baru yang berasal dari portepel atau sebesar 20,00% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan pula seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 800.000.000 (delapan ratus juta) saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

11

Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia seluruhnya adalah sebanyak 1.000.000.000 (satu miliar) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini.

Selain itu Sebanyak 100.000.000 (seratus juta) Waran Seri I yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya juga akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Saham-Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek dari Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2020 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah pemegang saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing pemegang saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.

PERSEROAN TIDAK BERENCANA UNTUK MENGELUARKAN EFEK BERSIFAT EKUITAS DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH TANGGAL PERNYATAAN PENDAFTARAN MENJADI EFEKTIF SELAIN SAHAM BARU DARI HASIL KONVERSI WARAN SERI I.

12

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan Perseroan untuk:

1. Sebesar 82,89% (delapan puluh dua koma delapan puluh sembilan persen) akan digunakan untuk pembelian aset berupa tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi Perseroan, dengan rincian informasi sebagaimana dijabarkan dalam Bab III Prospektus ini; dan

2. Sisanya sebesar 17,11% (tujuh belas koma sebelas persen) akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan, dimana modal kerja tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan baik di bidang konstruksi dan penyewaan kantor dan hunian.

Seluruh dana hasil pelaksanaan saham dan Waran Seri I akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan, dalam bentuk investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, bangunan, kendaraan dan mesin dan pengeluaran untuk membeli bahan baku material proyek.

Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut di atas, maka Perseroan akan menggunakan pendanaan yang berasal dari pembiayaan perbankan dan/atau perusahaan pembiayaan.

Sesuai dengan POJK No.30/2015, Perseroan:

1. wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana (“LRPD”) hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah direalisasikan. LRPD wajib dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember.

2. wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam setiap RUPS tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah direalisasikan.

3. apabila di kemudian hari akan melakukan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka Perseroan wajib:a. menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum

Perdana Saham kepada OJK; danb. memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu.

4. dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang belum direalisasikan, maka Perseroan wajib menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid.

Rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham berupa pembelian aset berupa tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi Perseroan sebagaimana disebutkan di atas merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.2 dan transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1, namun transaksi dimaksud bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1. Pemenuhan Peraturan No. IX.E.2 dan Peraturan No. IX.E.1 berupa pengungkapan keterbukaan informasi telah diungkapkan seluruhnya dalam Prospektus ini.

13

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 54/2017, perkiraan total biaya emisi yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 10,38% (sepuluh koma tiga puluh delapan persen) dari jumlah dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, yang meliputi:

a) Biaya jasa untuk Penjaminan Emisi Efek sebesar 4,28% (empat koma dua puluh delapan persen) yang terdiri dari:1. Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,86% (kosong koma delapan puluh enam

persen).2. Biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 2,99% (dua koma sembilan puluh

sembilan persen).3. Biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,43% (kosong koma empat puluh tiga persen).

b) Biaya Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 3,71% (tiga koma tujuh puluh satu persen) yang terdiri dari:1. Biaya jasa Akuntan Publik sebesar 1,77% (satu koma tujuh puluh tujuh persen).2. Biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 0,78% (kosong koma tujuh puluh delapan persen).3. Biaya jasa Penilai sebesar 0,40% (kosong koma empat puluh persen).4. Biaya jasa Notaris sebesar 0,28% (kosong koma dua puluh delapan persen).5. Biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar 0,48% (kosong koma empat puluh delapan persen).

c) Biaya Lain – Lain mencakup biaya percetakan Prospektus, formulir-formulir, biaya pendaftaran efek di KSEI, biaya pencatatan saham di BEI, biaya pendaftaran OJK dan biaya lain-lain sebesar 2,39% (dua koma tiga puluh sembilan persen).

14

III. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL

Perseroan berencana untuk menggunakan sebagian dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi,untuk mengakuisisi tanah dan bangunan (“Properti”) dengan luas tanah 241 m2 (dua ratus empat puluh satu meter persegi) dan luas bangunan 910 m2 (sembilan ratus sepuluh meter persegi) yang beralamat di Jl. Pakubuwono VI No. 99 A-B, RT/RW 004/007, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta dari Alex Widjaja sebagai pihak terafiliasi Perseroan. Adapun keterangan tentang rencana transaksi dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Alasan dan pertimbangan transaksi ini : Saat ini Properti telah dijaminkan oleh pemilik Properti, pihak terafiliasi Perseroan, kepada bank untuk memperoleh kredit modal kerja atas nama Perseroan yang digunakan untuk mendukung operasional dan kegiatan usaha Perseroan. Properti terletak di lokasi yang strategis dan saat ini Perseroan menyewa sebagian Properti sebagai kantor pusat Perseroan. Dengan mempertimbangkan status Properti yang dijaminkan untuk perolehan kredit modal kerja bagi Perseroan, menghilangkan beban sewa kantor pusat dari biaya operasional Perseroan, sekaligus melaksanakan investasi jangka panjang, maka Perseroan bermaksud untuk melaksanakan pembelian Properti.Terkait pengalihan properti ini, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Panin melalui surat No.0037/JAP-CPO/EXT/20 tertanggal 15 Januari 2020.

b. Lokasi Properti yang akan dibeli : Jl. Pakubuwono VI No. 99 A-B, RT /RW 004/007, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

c. Jumlah dana yang akan digunakan : Rp 26.000.000.000,- (dua puluh enam miliar Rupiah).

d. Nama penjual : Alex Widjaja selaku pemegang saham sekaligus Direktur Utama Perseroan.

e. Hubungan Afiliasi : Pemilik tanah yang akan dibeli dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dan pemegang saham sekaligus Direktur Utama Perseroan merupakan pihak yang sama yakni Alex Widjaja.

f. Perjanjian sehubungan dengan transaksi ini

: Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 10 September 2019 oleh dan antara Alex Widjaja dan Perseroan yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup.

15

Sehubungan dengan rencana pembelian Properti di atas adalah merupakan transaksi Afiliasi dan Material, dimana nilai transaksi adalah sebesar Rp 26.000.000.000,- (dua puluh enam miliar Rupiah) atau sebesar 113,47% dari total Ekuitas Perseroan per 31 Juli 2019, dan bukan merupakan suatu bentuk benturan kepentingan karena transaksi tersebut tidak membawa akibat kerugian atau pengaruh secara finansial karena adanya penetapan harga yang tidak wajar, maka sehubungan dengan pemenuhan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2, diungkapkan keterbukaan informasi yakni sebagai berikut:

a. Obyek transaksi yang akan ditransaksikan

: Tanah seluas 241 m2 dengan bangunan seluas 910m2 yang terletak di Jl. Pakubuwono VI No. 99 A-B, RT /RW 004/007, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan

b. Nilai wajar transaksi yang bersangkutan

: Berdasarkan Laporan Penilaian Properti Ref. No. 01938/2.0072-00/PI/03/0022/1/XII/2019, tanggal 3 Desember 2019 (“Laporan Penilaian”) yang diterbitkan oleh KJPP Felix Sutandar & Rekan (“KJPP FSR”), nilai pasar transaksi adalah sebesar Rp 26.113.000.000,- (dua puluh enam miliar seratus tiga belas juta Rupiah).

c. Rencana nilai transaksi : Rp 26.000.000.000,- (dua puluh enam miliar Rupiah).

d. Nama-nama pihakyang bertransaksi : Pembeli : PerseroanPenjual : Alex Widjaja

e. Sifat Hubungan afiliasi : Alex Widjaja merupakan pemegang saham sekaligus Direktur Utama Perseroan.

f. Pertimbangan dilakukannya transaksi ini

: Perseroan mempertimbangkan untuk membeli Properti sebagaimana disampaikan di atas dengan pertimbangan sebagai berikut:- Properti terletak pada lokasi yang strategis;- Saat ini Properti telah dijaminkan oleh pemilik

Properti, pihak terafiliasi Perseroan, kepada bank untuk memperoleh kredit modal kerja yang digunakan untuk mendukung operasional dan kegiatan usaha Perseroan.

- Saat ini Perseroan menyewa sebagian Properti sebagai kantor pusat Perseroan.

- Perseroan bermaksud untuk menghilangkan beban sewa kantor pusat dari beban operasional Perseroan dalam rangka meningkatkan profitabilitas Perseroan;

- Sebagai investasi jangka panjang Perseroan.

Lebih lanjut, guna memenuhi Peraturan IX.E.1 dan IX.E.2, Perseroan telah meminta Penilai Independen yang terdaftar di OJK, yaitu KJPP FSR sebagai KJPP resmi dengan Izin Usaha No. 2.09.0072 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1314/KM.1/2009 tanggal 23 November 2009 yang terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.PPB-31/PM.2/2018 tanggal 30 Agustus 2018 (Penilai Properti dan Penilai Usaha), sebagai penilai independen untuk memberikan pendapat tentang nilai pasar Properti dan menyusun pendapat kewajaran atas rencana transaksi.

Penilai Independen menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UU Pasar Modal.

16

1. Ringkasan Laporan Penilaian Properti

Berikut ini adalah ringkasan dari laporan penilaian Properti yang disusun oleh KJPP FSR No. 01938/2.0072-00/PI/03/0022/1/XII/2019 tanggal 3 Desember 2019 (“Laporan Penilaian Properti”):

a. Obyek PenilaianProperti yang termasuk dalam penilaian ini meliputi tanah, bangunan dan saranapelengkap lainnya, terletak di Jalan Pakubuwono VI No.99 A& B, Kelurahan Gunung/Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

b. Maksud dan Tujuan PenilaianSesuai dengan Surat Kesepakatan Penugasan yang telah disetujui, bahwa tujuan dari penilaian adalah untuk mengungkapkan pendapat atas Nilai Pasar dari Obyek Penilaian yang akan digunakan oleh Perseroan dalam rangka transaksi pembelian obyek penilaian dengan menggunakan dana dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, dan oleh karenanya tidak dapat digunakan untuk keperluan penjaminan utang, lelang atau keperluan lainnya.

c. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas1) Laporan Penilaian Properti bersifat non-disclaimer opinion;2) Penilai telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses

penilaian;3) Data dan informasi yang diperoleh bersumber dari atau divalidasi oleh asosiasi profesi penilai;4) Penilai properti bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran;5) Apabila properti yang dinilai adalah komersial properti dan juga mendapatkan proyeksi dari

Perseroan, maka penilai akan menggunakan proyeksi tersebut yang telah direview oleh Penilai;

6) Laporan Penilaian Properti yang dihasilkan bersifat terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan;

7) Penilai properti bertanggung jawab atas Laporan Penilaian Properti dan kesimpulan nilai akhir;8) Penilai properti telah melakukan penelaahan atas status hukum Obyek Penilaian;9) Laporan Penilaian Properti disusun mengacu kepada Kode Etik Penilaian Indonesia (KEPI)

dan Standar Penilaian Indonesia (SPIEdisi VII 2018), serta Peraturan No.VIII.C.4; dan10) Laporan Penilaian Properti hanya dapat digunakan untuk tujuan sesuai dengan yang telah

disebutkan sebelumnya,kami tidak bertanggung jawab jika laporan ini digunakan untuk tujuan lain.

d. Pendekatan dan Metode Penilaian Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut:- Pendekatan Pendapatan

Pendekatan Pendapatan adalah pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendapatan dan biaya dari Obyek Penilaian per periode tertentu, yang dapat dihasilkan oleh Obyek Penilaian, yang kemudian dikapitalisaikan (Peraturan No. VIII.C.4 Point 1.18).

- Pendekatan Biaya (Cost Approach)Pendekatan Biaya (Cost Approach) adalah Pendekatan Penilaian untuk mendapatkan Indikasi Nilai obyek penilaian berdasarkan Biaya Reproduksi Baru (Reproduction Cost New) atau Biaya Pengganti Baru (Replacement Cost New), pada Tanggal Penilaian (Cut Off Date) setelah dikurangi dengan Penyusutan. (Peraturan No. VIII.C.4. Point 1.19.)

e. Kesimpulan NilaiBerdasarkan faktor-faktor yang relevan dalam menentukan nilai, dan mengacu kepada kondisi dan syarat-syarat pembatas yang terlamplr dalam buku laporan ini, kami berpendapat bahwa Nilai Pasar dari properti yang termasuk dalam penilaian ini, yang penilaiannya dilakukan per tanggal 31 Juli 2019, adalah sebagai berikut:

Rp. 26.113.000.000,-(Dua puluh enam miliar seratus tiga belas juta Rupiah)

17

2. Ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran

Berikut ini adalah ringkasan dari laporan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi yang disusun oleh KJPP FSR No. 01950/2.0072-00/BS/03/0022/1/XII/2019 tanggal 6 Desember 2019 (“Laporan Pendapat Kewajaran”):

a. Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi adalah Perseroan dan Alex Widjaja.

b. Obyek Pendapat KewajaranObyek pendapat kewajaran adalah Rencana Transaksi, yaitu pembelian Properti.

c. Maksud dan Tujuan Pendapat KewajaranMaksud dan tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi adalah untuk memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi untuk dipergunakan sebagai salah satu bahan dalam rangka keterbukaan informasi atas rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham sebagaimana diatur dengan Peraturan Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

d. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas1) Pendapat Kewajaran bersifat non-disclaimer opinion.2) KJPP FSR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam

proses penilaian.3) Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya.4) Proyeksi keuangan yang digunakan telah disesuaikan dan mencerminkan kewajaran proyeksi

keuangan yang dibuat oleh manajemen dengan kemampuan pencapaiannya.5) KJPP FSR bertanggungjawab atas pelaksanaan Penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan.6) Laporan Pendapat Kewajaran terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat

rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.7) KJPP FSR bertanggungjawab atas Laporan Pendapat Kewajaran dan Kesimpulan Akhir.8) KJPP FSR telah memperoleh informasi atas status hukum Obyek Pendapat Kewajaran dari

Pemberi Tugas.

e. Pendekatan dan Prosedur Pendapat KewajaranDalam mengevaluasi kewajaran Rencana Transaksi, KJPP FSR telah melakukan prosedur analisa sebagai berikut:1) Analisis Rencana Transaksi;2) Analisis kualitatif dan kuantitatif atas Rencana Transaksi;3) Analisis atas kewajaran nilai Rencana Transaksi; dan4) Analisis atas faktor-faktor lain yang relevan.

f. KesimpulanBerdasarkan analisis kewajaran atas Rencana Transaksi sebagaimana diuraikan dalam analisis Pendapat Kewajaran di atas, KJPP FSR berpendapat bahwa Rencana Transaksi adalah wajar.

Pertimbangan dan alasan dilakukannya transaksi afiliasi ini adalah lokasi tanah dan bangunan tersebut termasuk lokasi strategis yang mengakibatkan jarang terdapat pihak tidak berafiliasi yang menjual tanah dan bangunan pada sekitar lokasi tersebut seperti tanah dan bangunan yang akan Perseroan beli.

Saat ini, Properti tersebut dimanfaatkan sebagai kantor pusat Perseroan di lantai 5, dan lantai 6, sebagian lantai 4 dipinjamkan kepada PT Mastertama Adhi Propertindo, pihak terafiliasi Perseroan, sedangkan lantai 1 – 3 telah disewakan kepada pihak ketiga.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Perseroan memutuskan untuk melakukan transaksi Afiliasi, dikarenakan apabila transaksi tersebut dilakukan dengan pihak tidak Terafiliasi maka hal-hal sebagaimana disampaikan di atas belum tentu dimiliki oleh pihak tidak terafiliasi tersebut dan sesuai dengan kebutuhan Perseroan.

18

Rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham berupa pembelian aset berupa tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi Perseroan sebagaimana disebutkan di atas merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.2 dan transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1, namun transaksi dimaksud bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1. Pemenuhan Peraturan No. IX.E.2 dan Peraturan No. IX.E.1 berupa pengungkapan keterbukaan informasi telah diungkapkan seluruhnya dalam Prospektus ini.

19

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-bersama dengan Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada Bab XIVdalam Prospektus ini. Laporan Keuangan tersebut telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Pembahasan dan analisis keuangan berdasarkan Laporan KeuanganPerseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun-tahunyangberakhirpada tanggal31 Desember 2018 dan2017yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat tanpa modifikasian yang ditandatangani oleh Tan Siddharta (Ijin Akuntan Publik No. AP.0111). Kecuali disebutkan secara khusus, seluruh pembahasan informasi keuangan Perseroan dalam bagian ini disajikan berdasarkan informasi keuangan Perseroan.

1. UMUM

Perseroan didirikan dengan nama:

PT Lancartama Sejati

Sesuai Akta Pendirian No. 12 tanggal 1 Juni 1990, yang dibuat dihadapan Sugiri Kadarisman, S.H. Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 02-24854.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juni 1993 (“Akta Pendirian”).

Akta Pendirian tersebut telah dilakukan penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas melalui Akta Berita Acara Perseroan No. 39 tanggal 11 September 2008 yang dibuat dihadapan Desman, S.H., M.Hum., M.M., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-77984.AH.01.02.TAHUN 2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0100719.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008.

Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa konstruksi dan penyewaan ruang kantor dan hunian.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA

Berikut ini merupakan beberapa faktor utama yang mempengaruhi hasil operasi Perseroan:

a. Kondisi Persaingan UsahaSebagai perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang konstruksi dan pengembangan properti, Perseroan menghadapi persaingan usaha yang ketat dengan pesaing-pesaing Perseroan. Dalam hal Perseroan tidak dapat mempertahankan keunggulan kompetitif nya dibanding pesaing-pesaing Perseroan, jumlah proyek konstruksi yang diperoleh Perseroan akan berkurang karena pelanggan-pelanggan Perseroan menggunakan jasa konstruksi dari pesaing-pesaing Perseroan, sehingga pada akhirnya pendapatan dan kinerja operasional serta kinerja keuangan Perseroan menjadi menurun. Sebaliknya apabila Perseroan dapat mempertahankan daya saingnya maka Perseroan akan memperoleh banyak proyek konstruksi sehingga pendapatan dan kinerja operasional serta kinerja keuangan Perseroan akan meningkat.

b. Kenaikan Harga dan Ketersediaan Bahan BakuHarga dan ketersediaan bahan baku sangat berpengaruh terhadap operasional dan hasil usaha Perseroan. Dari sisi harga bahan baku, tingkat harga bahan baku mempengaruhi keuntungan yang Perseroan peroleh untuk setiap proyek yang Perseroan kerjakan. Apabila terjadi kenaikan harga bahan baku sampai melebihi anggaran biaya proyek, maka hal tersebut akan mengurangi keuntungan Perseroan dan pada akhirnya kinerja keuangan Perseroan akan menurun.

20

Lebih lanjut, ketersediaan bahan baku juga mempengaruhi operasional dan hasil usaha Perseroan, terutama untuk proyek-proyek Perseroan yang berlokasi di luar Jakarta dan dengan jumlah pemasok yang terbatas. Dalam hal Perseroan mengalami hambatan dalam memperoleh bahan baku atau jarak dari pemasok sampai dengan lokasi proyek Perseroan cukup jauh, maka hal ini dapat menghambat pekerjaan konstruksi serta mengurangi efisiensi kerja Perseoan dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja operasional dan hasil usaha Perseroan.

c. Gangguan Sosial dari Masyarakat sekitar ProyekSebagian besar proyek Perseroan berlokasi di areal perkebunan yang rentan akan gangguan sosial dari masyarakat sekitar, dan dalam hal terjadi gangguan sosial dari masyarakat sekitar lokasi proyek Perseroan, hal tersebut dapat menghambat pekerjaan konstruksi dan pada akhirnya kinerja operasional dan hasil usaha Perseroan akan menurun.

d. Kekuatan PermodalanPerseroan menyediakan jasa konstruksi dengan mekanisme turn-key, dimana Perseroan baru dapat melakukan penagihan kepada pelanggan setelah Perseroan melaksanakan serah terima proyek kepada pelanggan. Oleh karenanya, Perseroan membutuhkan permodalan yang kuat untuk mendanai pekerjaan konstruksi. Dalam hal kekuatan permodalan Perseroan menurun, hal tersebut dapat menghambat Perseroan dalam mengambil proyek-proyek konstruksi baru dan pada akhirnya kinerja operasional dan hasil usaha Perseroan menjadi tidak sebaik yang diharapkan.

Langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja:a. Menjaga efisiensi pekerjaan dan ketepatan waktu penyelesaian proyek konstruksi dalam rangka

menjaga kepuasan pelanggan dan mempertahankan daya saing Perseroan;b. Menjaga hubungan baik dengan para pemasok Perseroan serta memantau harga bahan baku

dalam rangka mengantisipasi perubahan harga bahan baku yang signifikan;c. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar proyek Perseroan serta menempatkan petugas

keamanan untuk menjaga keamanan di lokasi proyek Perseroan;d. Menjaga rasio permodalan Perseroan serta memperluas sumber pendanaan Perseroan.

3. ANALISIS KEUANGAN

Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XIV dari Prospektus ini.

Laporan keuangan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, dan 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat tanpa modifikasian yang ditandatangani oleh Tan Siddharta (Ijin Akuntan Publik No. AP.0111).

21

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN31-Jul 31-Dec

2019 2018 2018 2017Pendapatan 27,182,771 18,362,600 57,221,798 21,613,782Beban pokok pendapatan (16,156,544) (12,749,659) (38,656,641) (14,519,079)Laba bruto 11,026,228 5,612,941 18,565,157 7,094,703Beban umum dan administrasi (2,762,701) (2,556,354) (4,471,686) (4,242,616)Pendapatan lainnya 56,560 - 49 49,307Beban lainnya (152,998) (72,721) (343,032) (5,003)Beban pajak penghasilan final (579,375) (681,569) (1,959,941) (655,158)Laba usaha 7,587,714 2,302,298 11,790,548 2,241,233Pendapatan keuangan 17,270 15,148 38,183 23,304Beban keuangan (5,603,143) (5,376,499) (8,147,423) (6,273,209)Laba (rugi) bersih periode/tahun berjalan 2,001,841 (3,059,053) 3,681,309 (4,008,672)Penghasilan komprehensif lain:- Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja (50,004) (31,621) (54,207) -Jumlah laba (rugi) komprehensif periode/tahun berjalan 1,951,837 (3,090,673) 3,627,102 (4,008,672)Laba (rugi) bersih periode/tahun yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas 2,001,841 (3,059,053) 3,681,309 (4,008,672)Laba (rugi) komprehensif periode/tahun yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas 1,951,837 (3,090,673) 3,627,102 (4,008,672)Laba (rugi) per saham dasar yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas - dalam nominal penuh 19,530 (29,844) 35,915 (39,109)

Pendapatan

Pendapatan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 meningkat sebesar Rp8.820.171 ribu atau 48,03% dari Rp18.362.600 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2018 menjadi Rp27.182.771 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019.Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan baik dari konstruksi infrastruktur maupun konstruksi bangunan.

Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp35.608.015 ribu atau 164,75% dari Rp21.613.782 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menjadi Rp57.221.798 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.Peningkatan ini disebabkan oleh adanya pendapatan konstruksi infrastruktur.

Beban Pokok Pendapatan

Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN31-Jul 31-Dec

2019 2018 2018 2017Bangunan 8,641,665 5,507,319 13,269,119 14,519,079Infrastruktur 7,514,879 7,242,340 25,387,522 -Jumlah 16,156,544 12,749,659 38,656,641 14,519,079

Beban pokok pendapatan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 meningkat sebesar Rp3.406.885 ribu atau 26,72% dari Rp 12.749.659 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2018 menjadi Rp16.156.544 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019.Peningkatan ini disebabkan oleh adanya penambahan beban pokok pendapatan untuk konstruksi bangunan.

Beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 24.137.561 ribu atau 166,25% dari Rp 14.519.079 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menjadi Rp 38.656.641 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

22

Desember 2018.Peningkatan ini disebabkan oleh adanya penambahan beban pokok pendapatan untuk konstruksi infrastruktur.

Beban Umum dan Administrasi

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN31-Jul 31-Dec

2019 2018 2018 2017Gaji dan tunjangan 745.650 709.237 1.132.778 894.531Peny usutan 615.467 463.422 800.381 738.539Sewa 361.933 306.250 525.000 300.000Perbaikan dan pemeliharaan 150.905 108.200 280.179 279.820Sumbangan 146.000 168.000 320.000 171.650Perlengkapan kantor 142.181 86.470 175.163 164.423Telepon, air, dan listrik 127.302 94.898 178.437 166.221Jasa profesional 121.070 193.430 276.530 408.000Jamuan 119.425 69.765 256.445 263.775Keamanan 87.878 117.300 202.100 25.410Imbalan kerja 52.846 37.771 56.461 197.930Perizinan dan lisensi 36.325 116.879 155.899 176.210Transportasi 33.900 29.733 56.268 115.571Lain-lain 21.818 55.000 56.046 340.537Jumlah 2.762.701 2.556.354 4.471.686 4.242.616

Beban umum dan administrasi untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 meningkat sebesar Rp 206.347 ribu atau 8,07% dari Rp 2.556.354 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2018 menjadi Rp 2.762.701 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019.Peningkatan ini disebabkan terutama oleh peningkatan beban penyusutan.

Beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 229.069 ribu atau 5,40% dari Rp 4.242.616 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menjadi Rp 4.471.686 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.Peningkatan ini disebabkan terutama oleh peningkatan beban gaji dan tunjangan serta beban sewa.

Laba Usaha

Laba usaha untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 meningkat sebesar Rp 5.285.416 ribu atau 229,57% dari Rp 2.302.298 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2018 menjadi Rp 7.587.714 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019.

Laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 9.549.315 ribu atau 426,07% dari Rp 2.241.233 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menjadi Rp 11.790.548 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Laba (Rugi) Bersih Periode/Tahun Berjalan

Laba (rugi) bersih periode/tahun berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 meningkat sebesar Rp 5.060.893 ribu dari negatif Rp 3.059.053 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2018 menjadi Rp 2.001.841 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019.

Laba periode/tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 7.689.981 ribu dari negatif Rp 4.008.672 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menjadi Rp 3.681.309 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

23

Laba (Rugi) Komprehensif Periode/Tahun Berjalan

Laba (rugi) komprehensif periode/tahun berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 meningkat sebesar Rp 5.042.510 ribu dari negatif Rp 3.090.673 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2018 menjadi Rp 1.951.837 ribu untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019.

Laba (rugi) komprehensif periode/tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 7.635.774 ribu dari negatif Rp 4.008.672 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menjadi Rp 3.627.102 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

LAPORAN POSISI KEUANGAN PERSEROAN

(dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN 31-Jul 31-Dec2019 2018 2017

ASETAset LancarKas dan setara kas 5.070.874 3.559.234 2.439.191Piutang usaha- Pihak ketiga 8.738.104 6.014.693 2.335.576- Pihak berelasi - - -Piutang lain-lain- Pihak ketiga 82.370 35.070 29.810- Pihak berelasi 444.964 4.568.615 5.092.151Tagihan bruto pemberi kerja 11.561.894 8.663.679 7.141.036Uang muka 6.078.729 17.594.467 11.959.833Jumlah Aset Lancar 31.976.936 40.435.759 28.997.597Aset Tidak LancarInvestasi - 4.100.000 4.100.000Properti Investasi 67.854.578 48.921.876 22.637.653Aset tetap 10.326.234 11.466.584 10.987.640Uang muka pembelian tanah 19.571.900 - -Jumlah Aset Tidak Lancar 97.752.711 64.488.460 37.725.292JUMLAH ASET 129.729.647 104.924.218 66.722.889LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITASLiabilitas Jangka PendekUtang bank 44.796.940 42.111.602 30.617.547Utang pajak 777.233 719.222 266Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun:- Bank 6.047.260 4.861.949 3.179.823- Pembiayaan konsumen 675.175 622.634 33.183Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 52.296.609 48.315.407 33.830.820Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun mendatang:- Bank 52.953.526 43.225.143 25.063.339- Pembiayaan konsumen 1.154.091 1.360.934 45.767Utang Lain- Pihak berelasi - 500.000 - Liabilitas imbalan kerja 411.448 308.598 197.930Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 54.519.065 45.394.675 25.307.036JUMLAH LIABILITAS 106.815.675 93.710.083 59.137.856EKUITASModal saham 10.250.000 10.250.000 10.250.000Uang muka setoran modal 9.750.000 - -Penghasilan komprehensif lain (104.211) (54.207) - Saldo laba 3.018.183 1.016.343 (2.664.966)JUMLAH EKUITAS 22.913.972 11.212.136 7.585.034Kepentingan non pengendali - 2.000JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 129.729.647 104.924.218 66.722.889

24

Jumlah Aset

Jumlah aset naik sebesar Rp 24.805.429 ribu atau sebesar 23,64% ke posisi Rp 129.729.647 ribu pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 104.924.218 ribu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya properti investasi.

Jumlah aset naik sebesar Rp 38.201.329 ribu atau sebesar 57,25% ke posisi Rp 104.924.218 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 66.722.889 ribu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya properti investasi.

Jumlah Liabilitas

Jumlah liabilitas naik sebesar Rp 13.105.592 ribu atau sebesar 13,99% ke posisi Rp 106.815.675 ribu pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 93.710.083 ribu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang bank.

Jumlah liabilitas naik sebesar Rp 34.572.227 ribu atau sebesar 58,46% ke posisi Rp 93.710.083 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 59.137.856. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang bank.

Jumlah Ekuitas

Jumlah ekuitas naik sebesar Rp 11.701.837 ribu atau sebesar 104,37% ke posisi Rp 22.913.972 ribu pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 11.212.136 ribu. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya uang muka setoran modal dan peningkatan saldo laba.

Jumlah ekuitas naik sebesar Rp 3.627.102 ribu atau sebesar 47,82,% ke posisi Rp 11.212.136 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 7.585.034 ribu. Peningkatan ini disebabkan olehpeningkatan saldo laba.

LAPORAN ARUS KAS PERSEROAN

(dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN31 Juli 31 Desember

2019 2018(Tidak diaudit) 2018(*) 2017

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (2.290.197) (4.392.532) 162.828 (2.245.315)Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (22.818.882) (3.442.157) (31.328.923) (21.118.974)Arus Kas Bersih Diperoleh dan Aktivitas Pendanaan 26.620.720 7.219.568 32.286.139 23.572.396Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 1.511.641 (615.121) 1.120.043 208.107Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 3.559.234 2.439.191 2.439.191 2.231.084Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 5.070.874 1,824.070 3.559.234 2.439.191

Arus Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi

Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi per 31 Juli 2019 adalah sebesar negatif Rp 2.290.197 ribu, naik sebesar Rp 2.102.334 ribu dari arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi per 31 Juli 2018 sebesar negatif Rp 4.392.532 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pembayaran untuk beban operasi lainnya.

Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 162.828 ribu, naik sebesar Rp 2.408.142 ribu dari arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi per 31 Desember 2017 sebesar negatif Rp 2.245.315 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan kas yang dihasilkan dari operasi.

25

Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi.

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi per 31 Juli 2019 adalah sebesar negatif Rp 22.818.882 ribu, turun sebesar Rp 19.376.725 ribu dari arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi per 31 Juli 2018 sebesar negatif Rp 3.442.157 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penambahan properti investasi dan uang muka pembelian tanah.

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi per 31 Desember 2018 adalah sebesar negatif Rp 31.328.923 ribu, turun sebesar Rp 10.209.950 ribu dari arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi per 31 Desember 2017 sebesar negatif Rp 21.118.974 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan penambahan properti investasi.

Arus Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan per 31 Juli 2019 adalah sebesar Rp 26.620.720 ribu, naik sebesar Rp 19.401.152 ribu dari arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan per 31 Juli 2018 sebesar Rp 7.219.568 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penerimaan uang muka setoran modal dan peningkatan penerimaan utang bank jangka pendek serta penurunan pembayaran utang bank jangka panjang.

Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 32.286.139 ribu, naik sebesar Rp 8.713.742 ribu dari arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan per 31 Desember 2017 sebesar Rp 23.572.396 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang.

ANALISA RASIO

KETERANGAN31 Juli 31 Desember

2019 2018* 2018 2017RasioProfitabilitas(%)Laba bruto/Pendapatan 40,56% 30,57% 32,44% 32,82%Laba usaha/Pendapatan 27,91% 12,54% 20,60% 10,37%Laba bersih periode berjalan/Pendapatan 7,36% -16,66% 6,43% -18,55%Laba bersih periode berjalan/Jumlah ekuitas 8,74% N.A 32,83% -52,85%Laba bersih periode berjalan/Jumlah aset 1,50% N.A 3,51% -6,01%Rasio Likuiditas (x)Aset lancar/Liabilitas jangka pendek 0,61 N.A 0,84 0,86Rasio Solvabilitas (x)Jumlah liabilitas/Jumlah ekuitas 4,66 N.A 8,36 7,80Jumlah liabilitas/Jumlah aset 0,82 N.A 0,89 0,89Rasio Pertumbuhan (%)Pendapatan 48,03% N.A 164,75% N.ALaba bruto 96,44% N.A 161,68% N.ALaba usaha 229,57% N.A 426,07% N.ALaba bersih periode berjalan 165,44% N.A 191,83% N.ALaba komprehensif periode berjalan 163,15% N.A 190,48% N.AJumlah aset 23,64% N.A 57,25% N.AJumlah liabilitas 13,99% N.A 58,46% N.AJumlah ekuitas 104,37% N.A 47,82% N.A

Solvabilitas dan Rentabilitas

Rasio keuangan adalah suatu rumusan secara sistematis dari hubungan antara suatu jumlah variabel tertentu dengan jumlah tertentu lainnya untuk memberikan petunjuk dan indikator dan gejala yang timbul di sekitar kondisi yang melingkupinya. Dalam pembahasan tentang analisis rasio keuangan Perseroan mencakup rasio Solvabilitas Aset dan Ekuitas, Imbal Hasil Aset dan Ekuitas.

26

Solvabilitas

Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset atau jumlah ekuitas.

Solvabilitas Ekuitas

Rasio solvabilitas ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2016adalah 4,66x,8,36x, dan 7,80x.

Solvabilitas Aset

Rasio solvabilitas aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2016 adalah 0,82x,0,89x, dan 0,89x.

Imbal Hasil Ekuitas

Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih periode/tahun berjalan yang dihitung dengan cara membandingkan laba bersih periode/tahun berjalan dengan jumlah ekuitas. Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 adalah 8,74%%, 32,83%dan negatif 52,85%%.

Imbal Hasil Aset

Imbal hasil aset menunjukkan kemampuan aset produktif Perseroan untuk menghasilkan laba bersih periode/tahun berjalan yang dihitung dengan cara membandingkan laba bersih periode/tahun berjalan dengan jumlah aset. Rasio imbal hasil aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 adalah 1,50%, 3,51% dan negatif 6,01%.

Segmen Usaha

Perseroan mengklasifikasikan kegiatan usahanya berdasarkan geografi dari pelaksanaan jasa konstruksi bangunan dan infrastruktur, dengan rincian sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN31 Juli 31 Desember

2019 % 2018 % 2017 %Pendapatan:a. Palembang

- Bangunan 7.268.350 8.655.840 1.984.907- Infrastruktur - - -Subtotal Palembang 7.268.350 26,74% 8.655.840 15,13% 1.984.907 9,18%

b. Kalimantan- Bangunan 3.914.421 8.565.958 19.628.876- Infrastruktur - - -Subtotal Kalimantan 3.914.421 14,40% 8.565.958 14,97% 19.628.876 90,82%

c. Jakarta- Bangunan - - -- Infrastruktur 16.000.000 40.000.000 -Subtotal Jakarta 16.000.000 58,86% 40.000.000 69,90% - 0,00%

Total Pendapatan Bangunan 11.182.771 17.221.798 21.613.782Total Pendapatan Infrastruktur 16.000.000 40.000.000 -TOTAL PENDAPATAN 27.182.771 100,00% 57.221.798 100,00% 21.613.782 100,00%Beban Pokok Pendapatana. Palembang

- Bangunan 4.722.613 6.119.796 2.546.411- Infrastruktur - - -

Subtotal Palembang 4.722.613 6.119.796 2.546.411Hasil Segmen Palembang (laba bruto) 2.545.738 23,09% 2.536.044 13,66% (561.505) -7,91%

27

(dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN31 Juli 31 Desember

2019 % 2018 % 2017 %b. Kalimantan

- Bangunan 3.919.052 7.149.323 11.972.668- Infrastruktur - - -Subtotal Kalimantan 3.919.052 7.149.323 11.972.668

Hasil Segmen Kalimantan (laba bruto) (4.631) -0,04% 1.416.635 7,63% 7.656.208 107,91%c. Jakarta

- Bangunan - - -- Infrastruktur 7.514.879 25.387.522 -Subtotal Jakarta 7.514.879 25.387.522 -

Hasil Segmen Jakarta (laba bruto) 8.485.121 76,95% 14.612.479 78,71% - 0,00%Total Beban Pokok Pendapatan Bangunan 8.641.665 13.269.119 14.519.079Total Beban Pokok Pendapatan Infrastruktur 7.514.879 25.387.522 -TOTAL BEBAN POKOK PENDAPATAN 16.156.544 38.656.641 14.519.079LABA BRUTO 11.026.228 100,00% 18.565.157 100,00% 7.094.703 100,00%

4. BELANJA MODAL

Belanja Modal Perseroan sepanjang tahun 2017, 2018, sampai dengan 31 Juli 2019 adalah renovasi bangunan berupa properti investasi, pembayaran uang muka pembelian tanah serta pembelian inventaris kantor, dengan rincian sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN31-Jul 31-Des

2019 2018 2018 2017Uang Muka Pembelian Tanah 19.571.900 - - -Bangunan Properti Investasi 18.932.702 3.425.607 26.284.223 12.710.200Inventaris Kantor 83.571 22.550 694.700 758.774TOTAL 38.588.172 3.448.157 26.978.923 13.468.974

Lebih lanjut berikut adalah beberapa informasi tambahan terkait belanja modal Perseroan sebagaimana disebutkan di atas, dengan rincian sebagai berikut:

Pihak yang terkait dalam perjanjian

: - Terkait uang muka pembelian tanah : Perseroan dan Alex Widjaja

- Terkait Bangunan Properti Investasi : Tidak ada perjanjian

Nilai keseluruhan, mata uang dan bagian yang telah terealisasi

: - Terkait uang muka pembelian tanah nilai keseluruhannya adalah Rp 19.571.900.000,- dan telah terealisasi seluruhnya.

- Terkait bangunan properti investasi nilai keseluruhannya adalah Rp 79.800.000.000 dan telah terealisasi sebesar Rp 59.854.577.695.

Tujuan dari investasi barang modal

: Dalam rangka mendukung usaha sewa properti untuk menambah pendapatan tetap Perseroan

Sumber dana yang digunakan : - Terkait uang muka pembelian tanah, Perseroan menggunakan sumber dana dari Kas Perseroan.

- Terkait bangunan properti investasi, Perseroan menggunakan sumber dana dari Kas Perseroan.

Prakiraan periode dimulai dan selesainya proses pembangunan dalam rangka investasi barang modal

: Proses pembangunan bangunan properti investasi dimulai pada tahun 2017 dan prakiraan selesainya proses pembangunan di tahun 2020.

28

5. KEBIJAKAN PEMERINTAH YANG BERDAMPAK PADA KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Saat ini Perseroan menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan jasa konstruksi yang penerimaan atas kegiatan usahanya dikenakan pajak final sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, terutama Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi. Dalam hal terdapat perubahan kebijakan perpajakan, maka hal tersebut akan berdampak langsung terhadap kinerja keuangan dan profitabilitas Perseroan.

29

V. FAKTOR RISIKO

Investasi pada saham Perseroan mengandung risiko. Calon investor Perseroan harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut ini, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum membuat keputusan investasi terhadap saham Perseroan. Risiko-risiko yang belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha. Harga pasar atas saham Perseroan dapat mengalami penurunan akibat risiko-risiko berikut dan investor dapat mengalami kerugian atas seluruh atau sebagian investasinya.

Risiko-risiko yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Risiko usaha dan risiko umum telah disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga dampak paling kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan. Risiko yang tercantum dalam Prospektus ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan, dan prospek usaha Perseroan.

1. Risiko Utama yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha PerseroanRisiko Persaingan UsahaSebagai perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang konstruksi dan pengembangan properti, Perseroan menghadapi persaingan usaha yang ketat dengan perusahaan-perusahaan sejenis di Indonesia. Perseroan pada umumnya menghadapi persaingan dari berbagai aspek, yaitu sebagai berikut:- Persaingan dalam harga konstruksi, ketika Perseroan berusaha untuk menawarkan harga

yang kompetitif;- Persaingan dalam kekuatan permodalan, dimana Perseroan fokus pada proyek-proyek

konstruksi dengan mekanisme turn-key sehingga Perseroan bersaing dengan perusahaan-perusahaan jasa konstruksi sejenis yang juga menyediakan jasa konstruksi dengan mekanisme turn-key;

- Persaingan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan, dimana Perseroan senantiasa menjaga kepuasan pelanggan Perseroan dengan menjaga ketepatan waktu penyelesaian konstruksi.

Kegagalan Perseroan dalam mengantisipasi dan/atau mencermati persaingan usaha dapat mengakibatkan beralihnya pelanggan ke pesaing yang lebih kompetitif baik dari segi harga, maupun kualitas material bangunan sehingga memungkinkan berkurangnya proyek konstruksi yang dikerjakan oleh Perseroan. Hal ini dapat mempengaruhi kegiatan usaha, hasil usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha Perseroan.

2. Risiko Usaha Lainnyaa) Risiko Kenaikan Harga dan Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan Perseroan seperti besi beton, struktur baja dan beton ready mix merupakan barang komoditi yang harganya fluktuatif dan tidak dapat dikendalikan atau diprediksi oleh Perseroan. Selain itu, bahan material proyek yang komponen utama harganya terdiri dari bahan bakar, sumber daya listrik dan sumber daya manusia, sangat tergantung pada harga yang ditetapkan Pemerintah.

Kenaikan harga bahan baku dan bahan material proyek, yang di luar estimasi Perseroan, dapat mengakibatkan turunnya profitabilitas proyek Perseroan, mengingat nilai kontrak suatu proyek ditetapkan di awal proyek, sedangkan realisasi untung atau rugi dari proyek tersebut baru akan diketahui setelah proyek selesai, sehingga setiap biaya atau beban kontrak yang meningkat, yang jumlahnya lebih besar dari estimasi yang disebabkan karena adanya perubahan harga di luar estimasi Perseroan, dapat mengurangi profitabilitas proyek, yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan. Dari sisi ketersediaan bahan baku, apabila bahan baku utama yang digunakan Perseroan tidak tersedia, maka hal tersebut dapat menyebabkan proyek yang

30

sedang dikerjakan Perseroan menjadi tertunda/ terlambat. Keterlambatan penyelesaian suatu proyek dapat berdampak negatif bagi arus kas Perseroan.

b) Risiko Gangguan Sosial dari Masyarakat sekitar ProyekPerseroan pada saat ini dan dari waktu ke waktu dapat menghadapi gangguan sosial dari masyarakat sekitar lokasi proyek dalam pelaksanaan konstruksi pembangunan proyek Perseroan. Apabila keputusan hukum atas suatu tuntutan memberatkan Perseroan, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

c) Risiko PermodalanKegiatan usaha Perseroan merupakan kegiatan usaha yang memerlukan cukup banyak modal. Hal ini disebabkan Perseroan fokus pada pemberian jasa konstruksi dengan mekanisme turn-key, sehingga Perseroan membutuhkan permodalan yang kuat untuk membiayai anggaran biaya proyek sampai dengan selesainya konstruksi pembangunan proyek dan diterimanya pembayaran dari pelanggan Perseroan. Dengan demikian, diperlukan pendanaan yang cukup secara eksternal oleh Perseroan agar dapat membiayai modal kerja sebagai komponen pendukung perkembangan kegiatan usaha Perseroan. Dalam hal Perseroan tidak dapat memperoleh modal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek Perseroan, maka hal ini dapat menghambat kegiatan usaha, kondisi keuangan, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Perolehan pendanaan eksternal tersebut sangat bergantung terhadap tingkat suku bunga, kesuksesan kegiatan usaha Perseroan, ketersediaan kredit dari pemberi pinjaman, kondisi ekonomi dan pasar modal secara umum serta peraturan pasar modal yang berhubungan dengan rencana Perseroan untuk memperoleh pendanaan serta kondisi politik di Indonesia.

3. Risiko Umum

a. Risiko Kondisi Perekonomian Secara MakroRisiko kondisi perekonomian secara makro adalah risiko di mana kondisi ekonomi sedang tidak baik, dimana pembangunan infrastruktur dan komersial menjadi terhambat. Pertumbuhan ekonomi pada dalam negeri yang melemah dapat memberikan dampak material yang bersifat negatif bagi kelangsungan arus kas, kondisi keuangan, bisnis, prospek dan kinerja usaha Perseroan.

b. Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas keuangan karena kekurangan dana. Kegagalan Perseroan dalam menjaga likuiditasnya dapat berpengaruh kepada pemenuhan liabilitas Perseroan kepada pihak ketiga yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap reputasi Perseroan. Selain itu, Perseroan dapat mengalami risiko likuiditas tambahan apabila gagal mendapatkan pendanaan dari bank pada saat membutuhkan dana.

c. Risiko Tingkat Suku BungaRisiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa dating dari suata instrument keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perseroan terpengaruh risiko perubahan suku bunga terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan kredit investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga dan nilai wajar kepada Perseroan. Saat ini, Perseroan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.

31

4. Risiko Bagi Investor

a. Risiko Tidak Likuidnya SahamYang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana SahamMeskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa pasaruntuk saham Perseroan yang diperdagangkan tersebut akan aktif atau likuid, karena terdapatkemungkinan mayoritas pemegang saham tidak memperdagangkan sahamnya di pasarsekunder.

b. Risiko Fluktuasi Harga Saham PerseroanSetelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, harga saham akan ditentukansepenuhnya oleh tingkat penawaran dan permintaan Investor di BEI. Perseroan tidak dapatmemprediksi tingkat fluktuasi harga saham Perseroan setelah Panawaran Umum PerdanaSaham. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga sahamPerseroansetelah Penawaran Umum Perdana Saham:a. Perbedaan antara realisasi kinerja Perseroan dengan yang diekspektasikan para Investor;b. Perubahan rekomendasi para analis pasar modal;c. Perubahan kondisi perekonomian Indonesia;d. Perubahan kondisi politik Indonesia;e. Penjualan saham oleh pemegang saham mayoritas Perseroan atau pemegang saham

lain yang memiliki tingkat kepemilikan signifikan;f. Faktor–faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan prospek usaha

Perseroan.

c. Risiko Kebijakan DividenPembagian atau tidak ada pembagian dividen, diputuskan berdasarkan keputusan RUPS tahunan yang mengacu pada laporan keuangan konsolidasi Perseroan, dengan mempertimbangkan:• Perolehan laba bersih

Jika terjadi kerugian bersih, maka hal tersebut akan menjadi pertimbangan RUPS untuktidak membagikan dividen;

• Kebutuhan untuk modal kerja dan belanja modal di masa mendatang;• Kebutuhan untuk pengembangan usaha di masa mendatang.

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA RISIKO UMUM DAN RISIKO USAHA YANG DISUSUN BERDASARKAN BOBOT RISIKO TERHADAP KEGIATAN USAHA DAN KINERJA KEUANGAN PERSEROAN.

32

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORANAKUNTAN PUBLIK

Sampai dengan efektifnya pendaftaran, tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Keuangan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat tanpa modifikasian yang ditandatangani oleh Tan Siddharta (Izin Akuntan Publik No. AP.0111), yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

33

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATANUSAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEKUSAHA

1. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

1.1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan didirikan dengan nama:

PT Lancartama Sejati

Akta Pendirian No. 12 tanggal 1 Juni 1990, yang dibuat dihadapan Sugiri Kadarisman, S.H. Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 02-24854.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juni 1993 (“Akta Pendirian”). Akta Pendirian tersebut telah dilakukan penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas melalui Akta Berita Acara Perseroan No. 39 tanggal 11 September 2008 yang dibuat dihadapan Desman, S.H., M.Hum., M.M., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-77984.AH.01.02.TAHUN 2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0100719.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008.

Bahwa modal dasar dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat pendirian berdasarkan Akta Pendirian adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000,- per saham

%Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 500 50.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:Ping Astono 50 5.000.000 50Lidia Fatimah Astono 25 2.500.000 25Wijaya Halim 25 2.500.000 25Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 100 10.000.000 100Jumlah Saham Portepel 400 40.000.000

Perubahan Anggaran Dasar

Berdasarkan hukum perseroan terbatas yang berlaku di Indonesia, perubahan anggaran dasar suatu perseroan terbatas ditetapkan oleh RUPS perseroan terbatas tersebut.

Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan Anggaran Dasar. Sesuai dengan ketentuan Pasal 22 Peraturan OJK No. 53/2017, perubahan anggaran dasar Perseroan terakhir sebelum Pernyataan Pendaftaran adalah Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 4 tanggal 1 November 2019 dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0090265.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 4 November 2019 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0210559.AH.01.11.TAHUN 2019 (“Akta No. 4/2019”). Akta tersebut memutuskan untuk:

i. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroankepada masyarakat dan mencatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada Bursa EfekIndonesia;

34

ii. Menyetujui Perubahan status Perseroan dari suatu Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbukadan menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi

PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

iii. Menyetujui perubahan nilai nominal saham Perseroan dari semula sebesar Rp 100.000,00 (seratusribu Rupiah) per saham menjadi sebesar Rp 25,00 (dua puluh lima Rupiah) per saham;

iv. Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel Perseroan dan menawarkan/menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umumkepada masyarakat dalam jumlah Sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) saham baru dengan nilainominal masing-masing saham sebesar Rp. 25,00 (dua puluh lima Rupiah) dan menerbitkan WaranSeri I Sebanyak 100.000.000 (seratus juta) yang diberikan secara cuma-cuma kepada Masyarakatyang membeli saham baru dalam Penawaran Umum dan Waran Seri I ini dapat dialihkan dan/atau diperjualbelikan secara terpisah dari saham baru tersebut, dengan memperhatikan peraturanperundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek diIndonesia yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan;

v. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan, setelah dilaksanakannya PenawaranUmum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar Modal,serta saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham (selain pemegang saham masyarakat)Perseroan, Waran Seri I dan saham-saham hasil pelaksanaan Waran Seri I, pada Bursa EfekIndonesia (Company Listing), serta menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham Perseroandalam Penitipan Kolektif yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku di bidang Pasar Modal Indonesia;

vi. Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;vii. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Ketentuan Peraturan

Bapepam LK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang MelakukanPenawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Sahamdan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan DewanKomisaris, termasuk mengubah maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sehinggamencerminkan adanya kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang Perseroan;

viii. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan semua dansetiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum saham, penerbitan WaranSeri I, pengeluaran saham atas pelaksanaan Waran Seri I kepada masyarakat melalui Pasar Modal;

ix. Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan, untuk menyatakandalam akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris, mengenai kepastian jumlah saham yangditempatkan dan disetor dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum, termasuk menyatakansusunan pemegang saham Perseroan dalam akta tersebut, setelah Penawaran Umum selesaidilaksanakan dan pengeluaran saham atas pelaksanaan Waran Seri I tersebut dicatatkan padaBursa Efek Indonesia dan nama pemegang saham hasil Penawaran Umum telah tercatat dalamDaftar Pemegang Saham.

Berdasarkan Akta No.4/2019, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp25,- Per Saham

%Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 3.200.000.000 80.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Alex Widjaja 792.000.000 19.800.000.000 99,00Kathrin Widjaja 8.000.000 200.000.000 1,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 800.000.000 20.000.000.000 100,00Jumlah Saham Portepel 2.400.000.000 60.000.000.000

35

1.2. Maksud dan Tujuan

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan bergerak di bidang jasa konstruksi dan penyewaan ruang kantor dan hunian.

Adapun maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan Akta No.4/2019, adalah sebagai berikut:

Maksud dan tujuan Perseroan ialah:

1) Kegiatan Usaha Utama : a. Konstruksi Gedung Tempat Tinggal (KBLI 2017 Nomor 41011), yang meliputi usaha

pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat tinggal, seperti rumah tempat tinggal, apartemen dan kondominium. Termasuk pembangunan gedung untuk tempat tinggal yang dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk dijual dan kegiatan perubahan dan renovasi gedung tempat tinggal.

b. Konstruksi Gedung Perkantoran (KBLI 2017 Nomor 41012), yang meliputi usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perkantoran, seperti kantor dan rumah kantor (rukan). Termasuk pembangunan gedung untuk perkantoran yang dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk dijual dan kegiatan perubahan dan renovasi gedung perkantoran.

c. Konstruksi Gedung Industri (KBLI 2017 Nomor 41013), yang meliputi usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk industri, seperti pabrik dan bengkel kerja. Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung industry.

d. Konstruksi Gedung Perbelanjaan (KBLI 2017 Nomor 41014), yang meliputi usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perbelanjaan, seperti mall, toserba, toko, rumah toko (ruko) dan warung. Termasuk pembangunan ruko yang dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk dijual dan kegiatan perubahan dan renovasi gedung perbelanjaan.

e. Konstruksi Gedung Lainnya (KBLI 2017 Nomor 41019), yang meliputi usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk penggunaan selain dalam Kelompok 41011 s.d. 41018, seperti tempat ibadah, terminal/stasiun, bangunan monumental, bangunan bandara, gudang dan lainnya. Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung lainnya.

f. Hotel Bintang Tiga (KBLI 2017 nomor 55113) meliputi usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang tiga yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya.

g. Hotel Bintang Dua (KBLI 2017 nomor 55114) meliputi usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang dua yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya.

h. Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek Lainnya (KBLI 2017 nomor 55199) meliputi usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang belum termasuk dalam subgolongan 5511 sampai dengan 5513, seperti usaha penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya seperti bungalo, cottage dan lain-lain. Termasuk motel dan pondok tamu (guesthouse).

i. Real Estat Yang Dimiliki Sendiri Atau Disewa (KBLI 2017 nomor 68110) meliputi usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal (seperti tempat pameran, fasilitas penyimpanan pribadi, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya) serta penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik dalam bulanan atau tahunan. Termasuk kegiatan penjualan tanah, pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut), pembagian real estat menjadi tanah kapling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian kawasan tempat tinggal untuk rumah yang bisa dipindah-pindah.

2) Kegiatan Usaha Penunjang : Selain kegiatan usaha utama, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha pendukung untuk

melakukan segala kegiatan-kegiatan yang diperlukan, untuk mendukung terlaksananya kegiatan usaha utama Perseroan.

36

1.3. Perkembangan Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tahun 2018

Bahwa tidak ada perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham pada tahun 2018. Di tahun 2018 struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 102 tertangal 28 November 2014, dibuat dihadapat Desman SH, M.Hum. M.M., Notaris di Jakarta Utara, yaitu:

Modal Dasar : Rp 30.000.000.000 (tiga puluh miliar Rupiah), dibagi menjadi 300.000 (tiga ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nominal Rp 100.000 (seratus ribu Rupiah).

Modal Ditempatkan dan Disetor : Rp 10.250.000.000 (sepuluh miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah).Saham dalam Portepel : Rp 19.750.000.000 (sembilan belas miliar tujuh ratus lima puluh juta

Rupiah).

KeteranganNilai Nominal Rp100.000,- per saham

%Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 300.000 30.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:Alex Widjaja 101.475 10.147.500.000 99Kathrin Widjaja 1.025 102.500.000 1Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 102.500 10.250.000.000 100Jumlah Saham Portepel 197.500 19.750.000.000

Tahun 2019

1. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 66 tanggal 16 Juli 2019, dibuat dihadapan Desman, S.H., M.Hum, M.M, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Utara dengan wilayah jabatan seluruh wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Akta tersebut telah mendapatkan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-0047103.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 6 Agustus 2019 serta Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0309192 tanggal 6 Agustus 2019 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0129740.AH.01.11.TAHUN 2019 tanggal 6 Agustus 2019, struktur modal dan susunan pemegang saham Perseroan adalah:

Modal Dasar : Rp 80.000.000.000 (delapan puluh miliar Rupiah), dibagi menjadi 800.000 (delapan ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nominal Rp 100.000 (seratus ribu Rupiah).

Modal Ditempatkan dan Disetor : Rp 20.000.000.000 (dua puluh miliar Rupiah).Saham dalam Portepel : Rp 60.000.000.000 (enam puluh miliar Rupiah).

KeteranganNilai Nominal Rp100.000,- per saham

%Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 800.000 80.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:Alex Widjaja 198.000 19.800.000.000 99Kathrin Widjaja 2.000 200.000.000 1Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 200.000 20.000.000.000 100Jumlah Saham Portepel 600.000 60.000.000.000

37

Bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 66 tanggal 16 Juli 2019, dibuat dihadapan Desman, S.H., M.Hum, M.M, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Utara dengan wilayah jabatan seluruh wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, para pemegang saham menyetujui:• Peningkatan modal dasar Perseroan semula berjumlah Rp 30.000.000.000 (tiga puluh miliar

Rupiah) terbagi atas 300.000 (tiga ratus ribu) saham menjadi berjumlah Rp 80.000.000.000 (delapan puluh miliar Rupiah) terbagi atas 800.000 (delapan ratus ribu) saham;

• Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan semula berjumlah Rp 10.250.000.000 (sepuluh miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah) terbagi atas 102.500 (seratus dua ribu lima ratus) saham menjadi Rp 20.000.000.000 (dua puluh miliar Rupiah) terbagi atas 200.000 (dua ratus ribu) saham yang telah ditawarkan kepada seluruh pemegang saham Perseroan yang masing-masing telah diambil, ditempatkan, dan disetor secara tunai oleh Tuan Alex Widjaja sebesar 96.525 (sembilan puluh enam ribu lima ratus dua puluh lima) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 9.652.500.000 (sembilan miliar enam ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah) berdasarkan bukti setor tertanggal 11 Juni 2019, 16 Juli 2019, 17 Juli 2019, dan 18 Juli 2019 dan Nyonya Kathrin Widjaja sebesar 975 (sembilan ratus tujuh puluh lima) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 97.500.000 (sembilan puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah) berdasarkan bukti setor tertanggal 18 Juli 2019

2. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham terakhir Perseroan adalah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 4 tanggal 1 November 2019 dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta Barat, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0090265.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 4 November 2019 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0210559.AH.01.11.TAHUN 2019, struktur modal dan susunan pemegang saham Perseroan adalah:

Modal Dasar : Rp 80.000.000.000,- (delapan puluh miliar Rupiah), dibagi menjadi 3.200.000.000 (tiga miliar dua ratus juta) saham, masing-masing saham dengan nominal Rp. 25,00 (dua puluh lima Rupiah).

Modal Ditempatkan dan Disetor : Rp 20.000.000.000,- (dua puluh empat miliar Rupiah).Saham dalam Portepel : Rp 60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah).

KeteranganNilai Nominal Rp25,- Per Saham

%Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 3.200.000.000 80.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Alex Widjaja 792.000.000 19.800.000.000 99,00Kathrin Widjaja 8.000.000 200.000.000 1,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 800.000.000 20.000.000.000 100,00Jumlah Saham Portepel 2.400.000.000 60.000.000.000

Bahwa berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 4 tanggal 1 November 2019 dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta Barat, Para Pemegang Saham menyetujui perubahan nilai nominal saham Perseroan dari semula sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu Rupiah) per saham menjadi Rp 25,- (dua puluh lima Rupiah) per saham.

38

1.4. Dokumen Perizinan Perseroan

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki izin-izin dalam menjalankan kegiatan usahanya, seperti diungkapkan di bawah ini:

1) Kementerian Keuangan

Perizinan Nomor dan Tanggal Diterbitkan Oleh Keberlakuan KeteranganNomor Pokok Wajib Pajak (“NPWP”)

01.354.299.8-064.000 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

Tidak memiliki batas

keberlakuan

Atas nama Perseroan.Jl. Pakubuwono VI No. 99 Kel. Gunung, Kec Kebayoran Baru Jakarta Selatan – 12120

Surat Keterangan Terdaftar (“SKT”)

No. S-730KT/WPJ.28/BD.0201/2014 tanggal 30 September 2014

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

Tidak memiliki batas

keberlakukan

Untuk NPWP: 01.354.299.8-064.000 atas nama Perseroan berdomisili di Jl. Pakubuwono VI No. 99 Kel. Gunung, Kec Kebayoran Baru Jakarta Selatan – 12120- KLU: 46639 – Perdagangan

Besar Bahan Konstruksi Lainnya- Kewajiban Pajak:

• PPh Pasal 25• PPh Pasal 29• PPh Pasal 4 Ayat 2• PPh Pasal 21• PPh Pasal 23• PPh Pasal 26

Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (“SPPKP”)

No. S-24/PKP/WPJ.28/BD/0201/2015 tanggal 23 Februari 2015

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

Tidak memiliki batas

keberlakukan

Untuk NPWP: 01.354.299.8-064.000 atas nama Perseroan berdomisili di Jl. Pakubuwono VI No. 99 Kel. Gunung, Kec Kebayoran Baru Jakarta Selatan – 12120Kewajiban pajak: PPN

2) Pemerintah Daerah

Perizinan Nomor dan Tanggal Penerbit Keberlakuan Keterangan

Surat Keterangan Domisili Perusahaan (“SKDP”)

No. 7/27.1BU.1/31.74.07.1002/-071.562/e/2017 tanggal 12 Januari 2017

Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Gunung

12 Januari 2022

Atas nama Perseroan.Wisma Lancarama Lantai 5, Jl. Pakubuwono VI No. 99 Kel. Gunung, Kec Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Tanda Daftar Perusahaan (“TDP”)

No. 09.03.1.46.98395 tanggal 25 Februari 2016

Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Selatan

25 Januari 2021

Perseroan.Jl. Pakubuwono VI No. 99 Kel. Gunung, Kec Kebayoran Baru Jakarta Selatan.KBLI: 4659 (kegiatan usaha perdagangan besar mesin, peralatan, dan pelengkapan lainnya)

Nomor Induk Berusaha (NIB)

No. 9120210011214 tanggal 11 Oktober 2019

Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS

Tidak ada masa berlaku untuk

izin ini

Atas nama Perseroan.Wisma Lancartama Lt 5 Jl Pakubuwono VI No 99A-B Gunung Kebayoran Baru Jakarta SelatanKode KBLI: 41011, 41012, 41013, 41014, dan 41019

39

Perizinan Nomor dan Tanggal Penerbit Keberlakuan KeteranganSurat Izin Usaha Perdagangan (“SIUP”)

Tanggal 9 Desember 2019 Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS

Tidak ada masa berlaku untuk

izin ini

Atas nama Perseroan.Wisma Lancartama Lt 5 Jl Pakubuwono VI No 99A-B Gunung Kebayoran Baru Jakarta SelatanNo. NIB: 9120210011214KBLI: Real Estate yang Dimiliki Sendiri atau Disewa (68110)

Izin Usaha Jasa Konstruksi Kegiatan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi

No. 414/C.31.1/31.74/2/9066188/-1.785.56/2018 tanggal 4 Desember 2018

Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Selatan

19 Agustus 2021

Atas nama Perseroan.Wisma Lancartama Lt 5 Jl Pakubuwono VI No 99A-B Gunung Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi

No. 0659408 tanggal 20 Agustus 2018

Badan Pelaksana Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi DKI Jakarta

19 Agustus 2021

Atas nama Perseroan.Wisma Lancartama Lt 5 Jl Pakubuwono VI No 99A-B Gunung Kebayoran Baru Jakarta SelatanNomor registrasi: 0-3171-06-002-1-09-9066188

Izin Mendirikan Bangunan (“IMB”)

No. 101/8.1/31.74/-1.785.51/2017 tanggal : 13

Februari 2017

Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Selatan

Tidak ada masa berlaku untuk

izin ini

Atas nama PerseroanWisma Lancartama Lt 5 Jl Pakubuwono VI No 99A-B Gunung Kebayoran Baru Jakarta SelatanPeruntukkan: Kantor dan HunianAlamat Peruntukkan: Jl Sultan Hasanuddin No. 52 RT. 002 RW 005 Kel. Melawai Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Ketetapan Rencana Kota (Lampiran IMB No. 101/8.1/31.74/-1.785.51/2017 tanggal 13 Februari 2017)

27 September 2016Kepala Unit Pelaksana PTSP Kecamatan Kebayoran Baru

Tidak ada masa berlaku

Atas nama Perseroan.Wisma Lancartama Lt 5 Jl Pakubuwono VI No 99A-B Gunung Kebayoran Baru Jakarta Selatan Keterangan Lokasi:Jl. Sultan Hasanuddin No. 52, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran baru, Jakarta SelatanKlasifikasi Kegiatan:KantorKelompok Kegiatan: diperbolehkan

40

Perizinan Nomor dan Tanggal Penerbit Keberlakuan Keterangan

Izin Lokasi Tanggal 11 Oktober 2019Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS

Tidak ada masa berlaku untuk

izin ini

Untuk NIB No. 9120210011214 atas nama Perseroan beralamat di Wisma Lancartama Lt 5 Jl Pakubuwono VI No 99A-B Gunung Kebayoran Baru Jakarta Selatan Rencana kegiatan: konstruksi gedung tempat tinggal, perkantoran, industri, perbelanjaan, dan lainnya.

1.5. Keterangan Mengenai Aset Tetap Perseroan

Aset Tetap

TANAH-TANAH

1) Berikut adalah Tanah-Tanah yang dimiliki oleh Perseroan:

No. No. Sertipikat

Luas Tanah (M2) Letak Tercatat Atas

NamaTanggal

Penerbitan Keterangan

1 SHGB No. 01552

59 m2

(lima puluh sembilan

meter persergi)

Jl. Sultan Hasanuddin No. 52, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Perseroan 25 Oktober 2017 Surat Ukur No. 00232/Melawai/2017

2 SHGB No. 01553

59 m2

(lima puluh sembilan

meter persergi)

Jl. Sultan Hasanuddin No. 52, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Perseroan 25 Oktober 2017 Surat Ukur No. 00233/Melawai/2017

3 SHGB No. 01579

40 m2 (empat puluh meter

persegi)

Jl. Sultan Hasanuddin No. 52, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Perseroan 20 Juni 2019 Surat Ukur No. 00268/Melawai/2019, penggabungan bidang B.01554 dan B.01573/Melawai

Keterangan:a. SHGB No. 01552 saat ini sedang dijaminkan kepada PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk berdasarkan Sertifikat

Hak Tanggungan No. 1258/ 2019 tanggal 4 Maret 2019.b. SHGB No. 01553 saat ini sedang dijaminkan kepada PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. berdasarkan Sertifikat

Hak Tanggungan No. 1260/ 2019 tanggal 4 Maret 2019.c. SHGB No. 01579 saat ini sedang dijaminkan kepada PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk.

2) Berikut adalah Tanah-Tanah yang dikuasai oleh Perseroan:

No. No. Sertipikat Luas Tanah (M2) Letak Tercatat Atas

NamaTanggal

Penerbitan Keterangan

1 SHGB No. 01558, dikuasai Perseroan berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (“PPJB”) tanggal 6 Maret 2019.

81 m2 (delapan puluh satu meter persegi)

Jl. Sultan Hasanuddin No. 51, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Alex Widjaja 18 Januari 2018

Surat Ukur No. 00239/Melawai/2017

2 SHGB No. 01559, dikuasai Perseroan berdasarkan PPJB tanggal 6 Maret 2019.

61 m2 (delapan puluh satu meter persegi)

Jl. Sultan Hasanuddin No. 51, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Alex Widjaja 18 Januari 2018

Surat Ukur No. 00240/Melawai/2017

41

No. No. Sertipikat Luas Tanah (M2) Letak Tercatat Atas

NamaTanggal

Penerbitan Keterangan

3 SHGB No. 01560, dikuasai Perseroan berdasarkan PPJB tanggal 6 Maret 2019.

21 m2 (dua puluh satu meter persegi)

Jl. Sultan Hasanuddin No. 51, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Alex Widjaja 18 Januari 2018

Surat Ukur No. 00241/Melawai/2017

Total nilai tanah-tanah yang dimiliki dan dikuasai Perseroan sebagaimana disebutkan di atas per tanggal 31 Juli 2019 adalah sebesar Rp 27.571.900.000,- (dua puluh tujuh miliar lima ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus ribu Rupiah), dimana tanah-tanah yang dikuasai Perseroan dimaksud akan dimanfaatkan untuk dijadikan properti yang disewakan Perseroan kepada pihak ketiga.

Aset Bergerak

Pada saat diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan memiliki aset bergerak berupa kendaraan bermotor, sebagai berikut:

No Nama Barang Tahun Nomor Polisi No. BPKB Tercatat Atas

Nama1 Mitsubishi Xpander 1.5 L Sport-K (4x2) A/T 2019 B 2151 SIA P-03643105 Perseroan2 Toyota Alphard 2.4 A/T 2009 B 2786 BP F No.

9243403GPerseroan

3 Toyota Vellfire 2.5 G A/T 2016 B 999 KLE M-07663300 Perseroan4 Motor Honda NF 125 TR 2012 B 3113

SHGJ 03424674 Perseroan

5 Motor Honda Mega Pro GL15A1RR M/T 2012 B 3101 SHG

J 03424589 Perseroan

6 Motor Honda Scoopy ACF1L21B06 A/T 2014 B 3748 SOU

L-02906262 Perseroan

7 Motor Honda Vario ACB2J21B02 A/T 2014 B 3282 SOW

L-02906263 Perseroan

8 Mercedez Benz G 55 AMG A/T 2011 B 999 LEX P-06998286 Perseroan9 Motor Honda K1H02N14LO A/T 2016 B 4677

BJKP-06976672 Perseroan

Keterangan:a. Aset Mercedez Benz G 55 AMG A/T B 1435 U atas nama Bramasatya Putra telah selesai balik nama menjadi atas

nama Perseroan dengan nomor polisi B 999 LEX. b. Aset Motor Honda B 4677 BJK atas nama Muhamad Luhiman telah selesai balik nama menjadi atas nama Perseroan

dengan nomor polisi yang sama dengan sebelumnya.

Total nilai buku kendaraan bermotor Perseroan sebagaimana disebutkan di atas per tanggal 31 Juli 2019 adalah sebesar Rp 4.971.773.516,- (empat miliar sembilan ratus tujuh puluh satu juta tujuh ratus tujuh puluh tiga ribu lima ratus enam belas Rupiah), dimana kendaraan bermotor Perseroan dimaksud dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.

42

1.6. Struktur Kepemilikan Saham Kelompok Usaha Perseroan

Pihak pengendali dan pemegang saham utama (ultimate shareholder) Perseroan adalah Alex Widjaja.

2. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat pada saat tanggal Prospektus ini diterbitkan diangkat berdasarkan Akta No.4/2019.

Pembentukan dan pengaturan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah mengacu dan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014.

Keterangan singkat mengenai Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Djaja Julia SupenaKomisaris Independen : Rizka Alfrina

DireksiDirektur Utama : Alex WidjajaDirektur : Kathrin Widjaja

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

Dewan Komisaris

Djaja Julia SupenaKomisaris Utama

Warga Negara Indonesia, usia 48tahun. Beliau menempuh pendidikan di SMA Spes Patriae, pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2019.Sebelumnya beliau bekerja sebagai Marketing di PT Astra International Tbk sejak tahun 1990 sampai 2006. Setelah itu, Beliau bekerja sebagai General Manager di PT Mentari Advertising sejak tahun 2006 sampai 2008. Beliau kemudian melanjutkan karirnya sebagai General Marketing Sales di Sanny Auto Gallery sejak tahun 2008 sampai 2019.

43

Rizka AlfrinaKomisaris Independen

Warga Negara Indonesia, usia 31 tahun.Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Ekonomi dari Universitas STIE Adhy Niaga, Jakarta, pada tahun 2011. Meraih gelar Sarjana dari The London School of Public Relation jurusan Public Relation pada tahun 2011.Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2019.Memulai karir di PT Trijaya Pratama Futures pada tahun 2010 sampai 2012 sebagai Account Executive. Setelah itu, beliau melanjutkan karir di PT Midtou Aryacom Futures pada tahun 2013 sampai 2014 sebagai Sales Manager. Beliau kemudian melanjutkan karir di PT Millenium Penata Futures pada tahun 2014 sampai 2016 sebagai Senior Business Manager. Kemudian, beliau melanjutkan karir di PT Media Kreasi Komunika pada tahun 2017 sampai 2019 sebagai Sales & Marketing Director. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Armada Berjaya Trans,Tbk dari tahun 2018 sampai sekarang dan sebagai Direktur Utama di PT Sejahtera Karya Intinusa dari tahun 2018 sampai sekarang.

Direksi

Alex WidjajaDirektur Utama

Warga Negara Indonesia, usia 43 tahun.Beliau menempuh pendidikan di Santa Monica College, Los Angeles pada tahun 1993-1995. Beliau memperoleh gelar Sarjana di jurusan Computer Information System dari Universitas California State Polytechnic University Pomona, Los Angeles, pada tahun 1997.Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2008.Memulai karir di Bank Bali pada tahun 1998 sampai 1999 sebagai Forex Dealer. Setelah itu, beliau menjalankan bisnis di bidang teknologi informasi pada tahun 1999 sampai 2007. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Mastertama Adhi Propertindo pada tahun 2016 sampai sekarang.

Kathrin WidjajaDirektur

Warga Negara Indonesia, usia 47 tahun.Beliau menempuh pendidikan di SMA Tarakanita Pluit, Jakarta pada tahun 1988-1991. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta, pada tahun 1995.Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2019.Beliau berkarir di PT Lancartama Sejati pada tahun 2008 sampai 2019 sebagai Komisaris.

44

Kompensasi Dan Remunerasi Direktur Dan Komisaris

Jumlah kompensasi dan remunerasi direktur dan komisaris Perseroan selama 1 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tahun 2017No. Jabatan Nilai1 Direktur Rp 286.541.931,- 2 Komisaris Rp 160.550.000,-

Total Rp 447.091.931,-

Tahun 2018No. Jabatan Nilai1 Direktur Rp 286.541.931,- 2 Komisaris Rp 189.150.000,-

Total Rp 475.691.931,-

Tahun Juli 2019No. Jabatan Nilai1 Direktur Rp 480.000.000,- 2 Komisaris Rp 148.000.000,-

Total Rp 628.000.000,-

Hubungan Kekeluargaan Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Perseroan

Sifat hubungan kekeluargaan di antara anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Sifat Hubungan KekeluargaanAlex Widjaja Direktur Utama Adik kandung dari Kathrin Widjaja, Direktur

sekaligus Pemegang Saham Perseroan

Kathrin Widjaja Direktur Kakak kandung dari Alex Widjaja, Direktur sekaligus Pemegang Saham Perseroan

Djaja Julia Supena Komisaris Utama Suami Kathrin Widjaja, Direktur sekaligus Pemegang Saham Perseroan

Rizka Alfrina Komisaris Independen -

3. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

3.1. Struktur Organisasi Perseroan

45

3.2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris Independen.

Ditunjuk pertama kali sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta No. 4/2019.

Sesuai dengan UUPT dan Peraturan OJK No. 33/2014, maka ke depannya Dewan Komisaris akan terus melaksanakan tugas pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi Perseroan.

Dalam penetapan dan besarnya remunerasi, ke depannya Dewan Komisaris, sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/2014, akan memperhatikan:

a. Remunerasi yang berlaku pada industri sesuai dengan kegiatan usaha Perseroan dan skala usahadari Perseroan;

b. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisarisdikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja Perseroan;

c. Target kinerja atau kinerja masing-masing Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dand. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variable.

Ke depannya Dewan Komisaris berencana akan melakukan rapat paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.

Perseroan dan Dewan Komisaris tidak memiliki kontrak terkait dengan imbalan kerja setelah masa kerja berakhir.

3.3. Direksi

Direksi Perseroan terdiri dari Direktur Utama dan Direktur.

Direksi Perseroan bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Ke depannya, Direksi Perseroan akan terus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan UUPT dan Peraturan OJK No. 33/2014.

Ke depannya Direksi berencana akan melakukan rapat paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum pernah mengadakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Direksi. Ke depannya, Perseroan berkomitmen untuk mengikutsertakan Direksi dalam seminar atau workshop yang diselenggarakan oleh BEI dan OJK agar Direksi dapat mengikuti perkembangan terbaru dan memahami peraturan-peraturan pasar modal, atau program pelatihan yang diselenggarakan pihak lainnya yang relevan dalam meningkatkan kompetensi anggota Direksi Perseroan.

Perseroan dan Direksi tidak memiliki kontrak terkait dengan imbalan kerja setelah masa kerja berakhir.

3.4. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 027/SK/DIR/XI/2019 tanggal 7 November 2019, diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah:

Nama : Destryani SianturiAlamat : JL Pakubuwono VI No. 99 A-B Gunung,

Kebayoran Baru, Jakarta, 12120Nomor Telp/Fax : (021) 739 2222/ 2751 0724Email : [email protected]

46

Pengalaman kerja : PT Unitama Analitika Perkasa sebagai Sekretaris, tahun 2004 – 2007PT Geotechnical & Environmental Service sebagai Technical Support, tahun 2007 – 2010PT Geotechnical & Environmental Service sebagai Personnel Assistant and Procurement Coordinator, tahun 2010 - 2012PT Geotechnical & Environmental Service sebagai Project Assistant & Business Development Support, tahun 2012 - 2016Sekretaris PT Lancartama Sejati, 2017 - 2019Corporate Secretary PT Lancartama Sejati Tbk, tahun 2019 - sekarang

Sesuai Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014, Sekretaris Perusahaan Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web

Perseroan;2. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;4. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan5. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, Otoritas JasaKeuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Sekretaris Perusahaan Perseroan belum mengikuti program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi, dikarenakan pengangkatannya baru dilakukan pada tanggal 2019. Ke depannya, Perseroan akan senantiasa mengikutsertakan Sekretaris Perusahaan dalam seminar atau program pelatihan yang diadakan oleh BEI, OJK, atau pihak lain yang relevan untuk meningkatkan kompetensi Sekretaris Perusahaan Perseroan.

3.5. Komite Audit

Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Nomor No. 025/SK/KOM/XI/2019 tanggal 7 November 2019 Tentang Pembentukan Komite Audit. Adapun susunan anggota Komite Audit telah ditetapkan sebagai berikut:

Ketua : Rizka Alfrina

Anggota 1 : I Made Satya GunaWarga Negara Indonesia, usia 47 tahun.

Meraih gelar Master of Finance dari RMIT University, Australia pada tahun 1998-1999.Pengalaman Kerja:Mar 1999 – Des 1999 : Corporate Finance Officer di PT Shingsung

KosiaJan 2000 – Apr 2001 : Corporate Data Analyst di CEIC Data Co LtdApr 2001 – Jul 2004 : Research Assistant di Merrill Lynch IndonesiaAgustus 2004 – Mei 2007 : Equity Analyst di PT BNI SecuritiesMei 2007 – Jan 2008 : Senior Equity Analyst di PT Andalan Artha

Advisindo Sekuritas

47

Des 2015 – Feb 2018 : Direktur Independen di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk

Feb 2008 – Sekarang : PT UOB Kay Hian Sekuritas, Strategic & Corporate Governance

Anggota 2 : Ismail Hasan Warga Negara Indonesia, usia33tahun.

Meraih gelar DIV Akuntansi dari University STAN Jakarta pada tahun 2012.Pengalaman Kerja:Jan 2008 – Nov 2013 : Senior Auditor Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP)Jan 2014 – Mar 2014 : Auditor KAP Ghazali, Sahat & RekanSep 2014 – Jan 2016 : Kepala Bagian Internal Audit PT Wonokoyo Jaya

CorporindoFeb 2016 – Jan 2018 : Internal Audit Supervisor PT Dua Putra Utama

Makmur TbkJan 2018 – April 2018 : Internal Audit Assistant Manager PT Cardig Aero

Services TbkApril 2018 –Sekarang : Konsultan PT Paqa Rating IndonesiaNov 2008 – Sekarang : Komite Audit PT Armada Berjaya Trans Tbk

Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Komite Audit telah dituangkan dalam Piagam Komite Audit Perseroan tanggal 7 November 2019, dan telah sesuai dengan Peraturan OJK No.55/2015. Komite Audit Perseroan bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang meliputi sebagai berikut:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain leporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa;

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan menajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan

kepentingan Perseroan; dani. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit Perseroan mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perseroan yang diperlukan;

b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;

c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

48

Pada saat Prospektus ini diterbtikan, Komite Audit Perseroan belum menyelenggarakan rapat dikarenakan pembentukan Komite Audit baru dilakukan pada tanggal 2019. Ke depannya, Komite Audit akan melakukan rapat secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/2015.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, belum tersedia laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit, dikarenakan pembentukan Komite Audit Perseroan baru dilakukan pada 2019.

3.6. Unit Audit Internal

Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dan membuat Piagam Audit Internal sesuai dengan Peraturan OJK No. 56/2015.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 026/SK/DIRKOM/Xl/2019 tanggal 7 November 2019, Perseroan telah mengangkat Lia Ariesta Fitriana sebagai Kepala Unit Audit Internal.

Adapun keterangan Lia Ariesta Fitriani adalah sebagai berikut:

Warga Negara Indonesia, usia 28 tahun. Meraih gelar Sarjana jurusan Akuntansi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pengalaman Kerja:2008 – 2010 : Akunting di PT Transpacific Global2010 – 2011 : Akunting di PT Sirkel Utama2011 - 2013 : Akunting di PT Vita Samudera2013 – 2019 : Akunting di PT Lancartama Sejati2019 – sekarang : Internal Audit di PT Lancartama Sejati Tbk

Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal Perseroan adalah sebagai berikut:a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai

dengan kebijakan perseroan;c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada

semua tingkat manajemen;e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama dan

Dewan Komisaris;f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah

disarankan;g. Bekerja sama dengan Komite Audit;h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dani. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Unit Audit Internal Perseroan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempunyai wewenang sebagai berikut:a. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya;b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;c. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau

Komite Audit; dand. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.

49

3.7. Komite Nominasi dan Remunerasi

Untuk melaksanakan fungsi Nominasi dan Remunerasi, Perseroan tidak membentuk Komite karena fungsi tersebut dilaksanakan langsung oleh Dewan Komisaris. Sesuai Peraturan OJK No. 34/2014, tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Terkait dengan fungsi Nominasi:1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; danc. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

4. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

b. Terkait dengan fungsi Remunerasi:1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

a) Struktur Remunerasi;b) Kebijakan atas Remunerasi; danc) Besaran atas Remunerasi;

2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

3.8. Manajemen Risiko Perseroan

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari potensi risiko yang bisa terjadi dan akan berdampak terhadap kinerja keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan seperti yang disebut dan diungkapkan di Bab V dalam Prospektus ini, sehingga Perseroan dan Entitas Anak perlu melakukan manajemen risiko dengan melakukan mitigasi risiko sebagai berikut:

No. Risiko Mitigasi Risiko 1. Risiko Persaingan Usaha Menjaga kepuasan pelanggan dengan senantiasa

menerapkan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sehingga ketepatan waktu pelaksanaan proyek dapat tetap terjaga, memberikan harga yang kompetitif, serta menjaga hubungan jangka panjang yang baik dengan pelanggan

2. Risiko Kenaikan Harga dan Ketersediaan Bahan Baku Memantau pergerakan harga bahan baku sehingga dapat mengantisipasi apabila terdapat kenaikan harga yang signifikan serta menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga ketersediaan bahan baku

3. Risiko Gangguan Sosial dari Masyarakat sekitar Proyek Menjaga hubungan baik dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat sekitar lokasi proyek Perseroan

4. Risiko Permodalan Menjaga rasio permodalan dan profitabilitas proyek Perseroan serta memperluas opsi pendanaan bagi Perseroan.

4 KETERANGAN MENGENAI SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia berperan penting terhadap keberhasilan dalam menjalankan kegiatan usahanya, oleh karena itu sumber daya manusia merupakan aset bagi Perseroan.

Perseroan senantiasa memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, seperti telah melaksanakan ketentuan mengenai Upah Minimum Regional (UMR), telah menjadi peserta BPJS Ketenaga Kerjaan yang meliputi Program Jaminan Kecelakaan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan kematian, juga menjadi peserta BPJS Kesehatan.

50

Sampai dengan saat ini, belum ada pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi karyawan Perseroan. Namun, ke depannya Perseroan berkomitmen untuk mengikutsertakan karyawan dalam seminar dan workshop atau program pelatihan sesuai di bidangnya masing-masing demi meningkatkan kompetensi tiap karyawan.

Tabel berikut mengungkapkan komposisi sumber daya manusia Perseroan, termasuk Direksi, yang dikelompokkan berdasarkan Status Karyawan Tetap/Tidak Tetap, Jabatan, Pendidikan, Usia, dan Aktivitas. Seluruh karyawan Perseroan adalah Warga Negara Indonesia, tidak ada tenaga kerja asing.

Sumber Daya Manusia Perseroan

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Status Tetap/Tidak Tetap

Status31 Juli 31 Desember2019 2018 2017

Jumlah % Jumlah % Jumlah %Tetap 8 100 7 78 7 78Tidak Tetap 0 0 2 22 2 22Jumlah 8 100 9 100 9 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jabatan

Status31 Juli 31 Desember2019 2018 2017

Jumlah % Jumlah % Jumlah %Direksi 2 25 2 22 2 22Manajer 3 38 1 11 1 11Staff 3 38 6 67 6 67Jumlah 8 100 9 100 9 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Pendidikan

Status31 Juli 31 Desember2019 2018 2017

Jumlah % Jumlah % Jumlah %SMP 0 0 0 0 0 0SMA / SMK 2 25 4 44 3 33D1 0 0 0 0 0 0D3 0 0 0 0 0 0S1 6 75 5 56 6 67Total 8 100 9 100 9 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Kelompok Usia

Status31 Juli 31 Desember2019 2018 2017

Jumlah % Jumlah % Jumlah %21-30 1 13 3 33 2 2231-35 0 0 0 0 0 036-40 3 38 3 33 4 44> 40 4 50 3 33 3 33Jumlah 8 100 9 100 9 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Aktivitas Utama

Status31 Juli 31 Desember2019 2018 2017

Jumlah % Jumlah % Jumlah %Manajerial 3 38 3 33 3 33Akuntansi / Keuangan 1 13 1 11 1 11Operasional 4 50 5 56 5 56Personalia 0 0 0 0 0 0Pemasaran 0 0 0 0 0 0Jumlah 8 100 9 100 9 100

51

Perseroan tidak memiliki perjanjian untuk melibatkan karyawan dan manajemen dalam kepemilikan saham Perseroan, termasuk perjanjian yang berkaitan dengan program kepemilikan saham Perseroan oleh karyawan atau anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan.

Perseroan tidak memiliki Kesepakatan Kerja Bersama antara Perseroan dan karyawan Perseroan atau serikat pekerja. Namun Perseroan telah membuat Peraturan Perusahaan

5. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara-perkara pidana, perdata, sengketa pajak, dan sengketa-sengketa di badan peradilan Tata Usaha Negara, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, Niaga, maupun Hubungan Industrial di pengadilan di tempat kedudukan Perseroan maupun ditempat lainnya, yang mempunyai dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan rencana penawaran umum ini.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan serta anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Entitas Anak tidak sedang tersangkut dalam suatu perkara pidana atau perkara perdata, sengketa pajak, dan sengketa-sengketa di badan peradilan Tata Usaha Negara, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, Niaga, maupun Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan pribadi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yang mempunyai dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan rencana penawaran umum ini.

6. PERJANJIAN PENTING PERSEROAN DAN PIHAK TERAFILIASI

a. Perjanjian Sewa-Menyewa Kantor tanggal 3 Desember 2018 sebagaimana dibuat perpanjangan perjanjian sewa menyewa berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 3 Desember 2019Para Pihak : Pihak Pertama (Yang Menyewakan):

Alex Widjaja

Pihak Kedua (Penyewa):Perseroan

Obyek Sewa : 3 unit ruang kantor di lantai 4, 5 dan 6 di Jl. Pakubowono VI No. 99 (d/h No. 82), Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Jangka Waktu sewa : - 6 bulan untuk lantai 4 (1 Januari 2019 – 30 Juni 2019);- 1 tahun untuk lantai 5 dan 6 (1 Januari 2019 – 31 Desember

2019);- 3 bulan untuk lantai 5 dan 6 (1 Januari 2020 – 31 Maret

2020).Biaya Sewa selama Jangka Waktu Sewa

: - Lantai 4 : Rp. 100.000.000,-- Lantai 5 dan 6 : Rp. 400.000.000,- - Lantai 5 dan 6 : Rp 100.000.000,- (1 Januari 2020 –

31 Maret 2020)pembayaran sewa tersebut tidak diperhitungkan sebagai bagian pembayaran terhadap aset yang akan dibeli

Penyelesaian Perselisihan : Diselesaikan secara musyawarah, jika tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

Sifat hubungan afiliasi : Direktur Utama dan Pemegang Saham Perseroan

52

b. Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 10 September 2019

Para Pihak : Penjual:Alex Widjaja

Pembeli:Perseroan

Obyek Jual Beli : - SHM No. 01589 seluas 121 m2 beralamat di Jl. Pakubowono VI No. 99 A-B, RT/RW: 004/007, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; dan

- SHM No. 01590 seluas 120 m2 beralamat di Jl. Pakubowono VI No. 99 A-B, RT/RW: 004/007, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Harga Jual Beli : - SHM No. 01589 : Rp 13.000.000.000- SHM No. 01590 : Rp 13.000.000.000

Kondisi yang harus dipenuhi : Bahwa obyek perjanjian ini sedang di jaminkan kepada PT Bank Panin Tbk, oleh karenanya pengalihan dan pemindahtanganan atas obyek perjanjian ini hanya akan dilaksanakan setelah PT Bank Panin Tbk telah memberikan persetujuan atas hal tersebut.

Domisili Hukum : Hukum negara Republik Indonesia

Penyelesaian Perselisihan : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Sifat hubungan afiliasi : Direktur Utama dan Pemegang Saham Perseroan

53

7. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING ANTARA PERSEROAN DENGAN PIHAK KETIGA

Dalam menjalankan kegiatan usaha dan aktivitasnya, Perseroan telah menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga, yaitu sebagai berikut:

1) Perjanjian PinjamanNo. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam

Perjanjian Syarat dan Ketentuan Dalam Perjanjian

1. Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 65 tanggal 17 Juni 2013, Akta Pengubahan I terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 31 tanggal 14 Juli 2014, Akta Pengubahan II terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 2 tanggal 1 April 2015, Akta Pengubahan III terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 33 tanggal 26 Januari 2016, Akta Pengubahan IV terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 47 tanggal 15 April 2016, Akta Pengubahan V terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 40 tanggal 20 September 2016, Akta Pengubahan VI terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 33 tanggal 18 september 2017, Akta Pengubahan VII terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 75 tanggal 29 Oktober 2018, Akta Pengubahan VIII terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 14 tanggal 11 Februari 2019, Akta Pengubahan IX terhadap Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 20 tanggal 11 Juli 2019 jangka waktu fasilitas kredit telah diperpanjang sampai dengan 18 Juni 2020.

Debitur: Perseroan

Kreditur: PT Bank Panin Tbk

a. Nominal kredit:Fasilitas:• Pinjaman Rekening Koran: Rp 2.000.000.000,-• Pinjaman Berulang: Rp 30.000.000.000,-• Pinjaman Jangka Panjang: Rp 8.300.000.000,-• Pinjaman Tetap Modal Angsuran: Rp 2.000.000.000,-

b. Tujuan kredit:modal kerja.c. Jangka waktu:berakhir pada 18 Juni 2020.d. Bunga:

Bunga seluruh fasilitas sebesar 10,5% p.a (direview setiap saat).e. Jaminan:

i. SHM No. 6959 yang terletak di Jl. Pluit Timur Raya Blok H No. 20 Kav. 30A, Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, terdaftar atas nama Jumina Widjaja, Surjanto, Susanto Widjaja, Kathrin Widjaja, dan Alex Widjaja.

ii. SHM No. 01589 dan SHM No. 01590 yang terletak di Jl. Pakubowono VI No. 99 dan B (D/H No. 81), Kel. Gunung, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terdaftar atas nama Alex Widjaja.

iii. SHM No. 1410 yang terletak di Villa Green Apple Garden Blok U-22, Desa Gadog, Kec. Pacet, Kab. Cianjur, Jawa Barat, terdaftar atas nama Yuliana (Istri Alex Widjaja).

f. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit:i. Meminjam dari atau meminjam uang kepada pihak ketiga

siapapun, selain yang bertalian dengan usaha sehari-hari dari Debitur;

ii. Bertindak sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga;iii. Menjaminkan atau menggadaikan atau menyewakan kepada

pihak ketiga manapun juga tanah dan bangunan yang telah dijaminkan kepada Bank berdasarkan Akta Perjanjian ini.

2. Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 39 tanggal 20 September 2016.

Debitur:Perseroan

Kreditur:PT Bank Panin Tbk

a. Nominal kredit: Rp8.300.000.000,-b. Tujuan kredit:modal kerja.c. Jangka waktu:

21 Oktober 2016 – 21 September 2023.d. Bunga:

11,5% per tahun, direview setiap saat atas jumlah yang terhutang.e. Jaminan:

i. SHM No. 01589/Gunung yang terletak di Jl. Pakubuwono VI No. 82A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terdaftar atas nama Alex Widjaja.

ii. SHM No. 01590/Gunung yang terletak di Jl. Pakubowono VI No. 82B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terdaftar atas nama Alex Widjaja.

iii. SHM No. 1410/Gadog yang terletak di Villa Green Apple Garden Blok U-22, Cianjur, Jawa Barat, terdaftar atas nama Yuliana (istri Alex Widjaja).

f. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit:i. Meminjam dari atau meminjam uang kepada pihak ketiga

siapapun, selain yang bertalian dengan usaha sehari-hari dari Debitur;

ii. Bertindak sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga;iii. Menjaminkan atau menggadaikan atau menyewakan kepada

pihak ketiga manapun juga tanah dan bangunan yang telah dijaminkan kepada Bank berdasarkan Akta Perjanjian ini.

54

No. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Syarat dan Ketentuan Dalam Perjanjian

3. Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 15 tanggal 11 Februari 2019.

Debitur:Perseroan

Kreditur:PT Bank Panin Tbk

a. Nominal kredit: Rp 2.000.000.000,-b. Jangka waktu:

11 Februari 2019 – 11 Oktober 2023.c. Bunga:

10,5% per tahun, direview setiap saat atas jumlah yang terhutang.d. Jaminan:

i. SHM No. 6959 yang terletak di Jl. Pluit Timur Raya Blok H No. 20 Kav. 30A, Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, terdaftar atas nama Jumina Widjaja, Surjanto, Susanto Widjaja, Kathrin Widjaja, dan Alex Widjaja.

ii. SHM No. 01589 dan SHM No. 01590 yang terletak di Jl. Pakubowono VI No. 99 dan B (D/H No. 81), Kel. Gunung, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terdaftar atas nama Alex Widjaja.

iii. SHM No. 1410 yang terletak di Villa Green Apple Garden Blok U-22, Desa Gadog, Kec. Pacet, Kab. Cianjur, Jawa Barat, terdaftar atas nama Yuliana (Istri Alex Widjaja).

e. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit:Bank berhak untuk seketika tanpa somasi lagi mengakhiri Perjanjian Kredit dan menuntut pembayaran dengan seketika dan sekaligus lunas dari jumlah-jumlah uang yang terhutang oleh Debitur jika:i. Debitur menyewakan/ menjual/ mengoperkan/ memindah-

tangankan atau menjaminkan Tanah yang diberikan sebagai jaminan dalam bentuk apapun juga kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank;

ii. Debitur mengubah anggaran dasar dan susunan para pemegang saham Debitur tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank

iii. Debitur mengubah susunan anggota Direksi dan Komisaris Debitur tanpa pemberitahuan tertulis kepada Bank.

Bank telah menyetujui, berdasarkan surat No.1049/JAP-CPO/EXT/19 tertanggal 2 Desember 2019 merubah ketentuan e.ii diatas menjadi:

Perseroan wajib • Memberitahukan secara tertulis kepada bank apabila mengubah

anggaran dasar dan susunan para pemegang saham Debitur dengan ketentuan bahwa mayoritas pemegang saham masih dipegang Alex Widjaja.

• Mendapatkan persetujuan tertulis dari bank apabila mengubah anggaran dasar dan susunan para pemegang saham Debitur dimana Alex Widjaja sudah bukan merupakan pemegang saham mayoritas.

4. Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3) No. 40/DBS-WB/OL/IX/2019 tanggal 20 September 2019.

Debitur:Perseroan

Kreditur:PT Bank Panin Dubai Syariah

a. Nominal kredit:1) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah I – Baru

• Plafond: Rp 11.824.508.159,-• Nilai Objek Syirkah: Rp 21.464.747.664,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 11.824.508.159,- (55,09%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 9.640.239.505,- (44,91%)

2) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah II - Baru• Plafond: Rp 2.251.170.756,-• Nilai Objek Syirkah: Rp 21.464.747.664,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 2.251.170.756,- (10,49%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 19.213.576.908,- (89,51%)

3) Fasilitas Line Facility Musyarakah - Baru • Plafond: Rp 8.079.336.923,-• Total Kebutuhan Modal Kerja: Rp 67.268.574.394,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 8.079.336.923,- (12,01%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 59.189.237.471,- (87,99%)

4) Fasilitas Musyarakah PRKS II - Baru • Plafond: Rp 3.523.646.241,-• Total Kebutuhan Modal Kerja: Rp 67.268.574.394,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 3.523.646.341,- (5,24%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 63.744.928.153,- (94,76%)

5) Fasilitas Musyarakah PRKS I – Existing• Plafond: Rp 9.900.000.000,-• Outstanding per 31-08-2019: Rp 9.884.310.182,-• Total Kebutuhan Modal Kerja: Rp 63.341.554.218,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 9.900.000.000,- (15,63%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 52.441.554.218,-(84,37%)

b. Tujuan kredit:1) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah I – Baru:

Take over fasilitas kredit Investasi Nasabah di Bank Danamon.

2) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah II – Baru:Take over fasilitas kredit Investasi Nasabah di Bank Danamon.

3) Fasilitas Line Facility Musyarakah – Baru:Take over fasilitas modal kerja Nasabah di Bank Mayora.

55

No. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Syarat dan Ketentuan Dalam Perjanjian

4) Fasilitas Musyarakah PRKS II – Baru:Take over fasilitas PRK dan modal kerja Nasabah di Bank Mayora sekaligus penambahan modal kerja.

5) Fasilitas Musyarakah PRKS I – Existing:Modal kerja usaha dan Operasional.

c. Jangka waktu:1) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah I – Baru: 84 bulan2) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah II – Baru: 53

bulan3) Fasilitas Line Facility Musyarakah – Baru: 24 bulan4) Fasilitas Musyarakah PRKS II – Baru: 12 bulan5) Fasilitas Musyarakan PRKS I – Existing: 12 bulan

Jaminan:1) Jaminan existing:

• SHGB No.01579 atas nama Perseroan;• SHGB No. 01560 atas nama Alex Widjaja; Keduanya berlokasi di Jl. Sultan Hasanuddin No. 51C, Kel.

Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.• Personal guarantee Alex Widjaja.

2) Jaminan baru:• SHGB No. 01558 atas nama Alex Widjaja;• SHGB No. 01559 atas nama Alex Widjaja; Keduanya berlokasi di Jl. Sultan Hasanuddin No. 51D, Kel.

Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.• Personal guarantee Alex Widjaja

d. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit:i. Menggubah Anggaran Dasar tertutama struktur permodalan/

susunan pengurus/ struktur pemegang saham/ kepemilikan usaha Nasabah.

ii. Menarik kembali modal yang telah disetor atau yang telah tercatat dalam laporan keuangan pada saat pengajuan pembiayaan.

iii. Menjaminkan kembali asset yang telah dijaminkan di PDSB kepada pihak lain.

iv. Membagikan atau membayarkan dividen/ keuntungan.v. Melakukan penjualan, menjaminkan dan mentransfer sebagian

atau seluruh asset perusahaan kecuali dalam hal transaksi bisnis yang normal/ wajar, asset yang menjadi barang dagangan & bukan merupakan jaminan Nasabah di PDSB.

vi. Memperoleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman dari Bank maupun pihak ketiga lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi harian yang wajar.

vii. Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi, dan penjualan atau pemindahtanganan sebagian besar asset atau saham milik Nasabah.

viii. Mengubah sifat atau luas lingkup usaha Nasabah. ix. Mengikatkan diri sebagai penjaminan pemegang saham/ pemilik

usaha. x. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/ pemilik

usaha. xi. Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat

mempengaruhi pengembalian jumlah pembiayaan Nasabah kepada PDSB.

xii. Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan.

xiii. Membubarkan badan hukum/ usaha Nasabah atau meminta dinyatakan pailit kepada pihak yang berwenang.

xiv. Menyewakan obyek pembiayaan dan atau obyek jaminan pembiayaan kepada pihak lain.

Perseroan telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan atas poin d.i, d.viii, dan d.xi dalam Perjanjian ini berdasarkan Surat No. 028/DBS-WB/EXT/X/2019 tanggal 28 Oktober 2019.

Selanjutnya bank melalui surat No.049/DBS-WB/OL/XI/2019 tertanggal 8 November 2019 menyetujui pengesampingan atas ketentuan poin d.i dan d.iv diatas.

56

No. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Syarat dan Ketentuan Dalam Perjanjian

5. Akta Akad Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan Rekening Koran Syariah No. 2.323 tanggal 22 Maret 2019 dibuat di hadapan R.F. Limpele, S.H., Notaris di Jakarta Pusat.

Pihak Pertama: Perseroan

Pihak Kedua:PT Bank Panin Dubai Syariah

a. Nominal Kredit: Rp 62.341.554.218,-b. Tujuan Kredit:Modal kerja usaha dan operasional.c. Jangka Waktu: 22 Maret 2019 – 22 Maret 2020.d. Jaminan:

1) Tanah dan Bangunan (Ruko) beralamat di Jl. Sultan Hasanuddin No. 51 C, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bukti kepemilikan berdasarkan SHGB No. 01554 atas nama Alex Widjaja, SHGB No. 01560 atas nama Alex Widjaja, SHGB No. (dalam proses) bekas hak pakai No. 94/Melawai atas nama Perseroan.

2) Personal Guarantee oleh Alex Widjaja.e. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit: Berdasarkan Syarat Ketentuan Umum (SKU) perjanjian ini,

Nasabah berjanji dan dengan ini mengikatkan diri, bahwa selama masa berlangsungnya SKU ini dan perjanjian ini, kecuali setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank, Nasabah tidak akan melakukan salah satu, sebagian, atau seluruh perbuatan-perbuatan sebagai berikut:i. Menerima sesuatu pembiayaan uang atau fasilitas keuangan,

fasilitas leasing berupa apapun juga atau untuk mengikatkan diri sebagai penjamin/avalis untuk menjamin utang orang/ pihak lain (kecuali utang dagang yang dibuat dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari).

ii. Menjual, menyewakan, mentransfer, memindahkan hak dan/atau kepentingan, menghapuskan sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Nasabah dan/atau menjadi penjamin untuk kepentingan siapapun juga yang dijaminnya atau menjaminkan/mengagunkan barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik Nasabah dan/atau penjamin dengan cara bagaimanapun juga dan kepada orang/ pihak siapapun juga (kecuali menjual dalam rangka menjalankan sifat usaha yang normal).

iii. Melakukan pembayaran atau pembayaran kembali atas semua pembiayaan kepada pihak ketiga siapapun selain pembayaran normal karena sifat usaha Nasabah dan/atau penjamin.

iv. Melakukan investasi lainnya atau menjalankan kegiatan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan perubahan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian pembiayaan nasabah kepada bank.

v. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga atau mengajukan permohonan penundaan pembayaran utang (surseance van betailing).

vi. Melakukan perubahan susunan pengurus dan pemegang saham Nasabah dan/atau menjamin.

vii. Melakukan penggabungan usaha (merger) dengan badan usaha lain, peleburan usaha (konsolidasi) bersama badan usaha lain dan pengambilalihan (akuisisi) saham-saham dalam badan usaha lain.

viii. Melakukan pembayaran atau pembayaran kembali kepada pemegang saham Nasabah dan/atau penjamin atas pembiayaan-pembiayaan yang telah dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh pemegang saham Nasabah dan/atau penjamin kepada Nasabah dan/atau penjamin, baik jumlah pokok, bunga, provisi, atau biaya-biaya lainnya.

ix. Melakukan pembubaran atau likuidasi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

x. Mengubah struktur permodalan Nasabah dan/atau penjamin, kecuali untuk peningkatan modal yang berasal dari laba yang ditahan (retained earnings) atau pengeluaran saham baru atau setoran dari pemegang saham.

xi. Membayar atau menyatakan dapat dibayar sesuatu deviden atau pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang dikeluarkan Nasabah.

Bank melalui surat No.050/DBS-WB/OL/XI/2019 tertanggal 8 November 2019 menyetujui pengesampingan atas ketentuan poin e.vi dan e.xi diatas.

57

No. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Syarat dan Ketentuan Dalam Perjanjian

6. Akta Persetujuan Membuka Kredit Modal Kerja No. 49 tanggal 24 September 2018 dibuat di hadapan Mahendra Adinegara, S.H., M.Kn, Notaris di Kota Jakarta Selatan, dan Addendum Perpanjangan Jangka Waktu Kredit No. B64SH/RTL/KRD/09/2019 tanggal 23 September 2019.

Bank:PT Bank Rakyat Indonesia

Pihak Kedua: Perseroan

a. Nominal Kredit: Rp 1.500.000.000,-b. Tujuan Kredit:Modal Kerja.c. Jangka Waktu: 24 September 2018 - 24 September 2020.d. Bunga:

1) Batas atas : 12,50% p.a dan reviewable.2) Batas bawah : 10,50% p.a dan reviewable.

e. Jaminan: Ruko SHM No.03560 atas nama Alex Widjaja berlokasi di Jl. WR.

Supratman Ruko C.f. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit:

i. Melakukan pembayaran/ melunasi hutang pemegang saham sebelum seluruh kewajiban kredit di Bank dilunasi.

ii. Mengikatkan diri sebagai Penjamin (Borg), menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain.

iii. Merubah bentuk atau status hukum perusahaan serta merubah komposisi modal.

iv. Melakukan pembagian keuntungan/dividen.v. Menyewakan barang agunan dalam bentuk dan maksud apapun

kepada pihak lain.vi. Memasuki bisnis baru dan atau melakukan penggabungan usaha

dengan pihak lain. vii. Membubarkan usaha atau minta dinyatakan pailit. viii. Melakukan perubahan pemilik, pengurus, dan pemegang saham

perusahaan.

Perseroan telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan atas poin f.iii dan f.vi pembatasan terhadap tindakan penerima kredit dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana melalui surat no. 080/LTS/X/2019 tanggal 29 Oktober 2019.

Perseroan telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan pengesampingan atas poin f.iii, f.iv dan f.viii terkait pembatasan terhadap tindakan penerima kredit dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana melalui surat no. B1613-V/KC/ADK/XI/2019.

7. Akta Perjanjian Kredit Pinjaman Angsuran No. 10 tanggal 3 Juli 2015 dibuat di hadapan Otty Hari Chandra Ubayani, S.H, Notaris di Jakarta.

Bank:PT Bank Sahabat Sampoerna

Pihak Kedua: Perseroan

a. Nominal Kredit: Rp 1.133.360.743,-b. Tujuan Kredit: Investasi.c. Jangka Waktu: 19 Juni 2015 – 19 Juni 2022.d. Bunga: 16% effective per annumfloating.e. Jaminan: SHM Satuan Rumah Susun No.3415 atas nama Alex Widjaja berlokasi

di Apartemen Permata Hijau Jl. Arteri Permata Hijau Lantai 19.f. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit:

i. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan/aset debitur, baik barang bergerak maupun tidak bergerak milik debitur, kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari.

ii. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya penarikan modal disetor.

iii. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank, lembaga keuangan maupun pihak lainm kecuali pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional perusahaan debitur.

iv. Mengalihkan atau menyebabkan beralihnya usaha kepada siapapun.

v. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun pembayaran lain atas hutang Pemegang Saham.

vi. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan usaha debitur

vii. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan debitur kepada pihak lain, kecuali menjaminkan harta kekayaan kepada bank.

viii. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban debitur untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari

58

No. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Syarat dan Ketentuan Dalam Perjanjian

ix. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya,kecuali melakukan endorsemen atas surat-surat yang dapatdiperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihantransaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankanusaha.

x. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari.

xi. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha debiturseperti yang sedang dijalankan saat ini.

xii. Melakukan merger (penggabungan), konsolidasi (peleburan), dan akuisisi (pengambilalihan).

xiii. Membayar atau membayar kebali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham debitur baikberupa jumlah pokok, bunga dan biaya lainnya.

xiv. Debitur hanya dapat melakukan perubahan anggaran dasar,susunan pengurus (Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/Pengawas), susunan para pemegang saham debitur setelahmelakukan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepadabank.

Perseroan telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan atas poin f.xi dan f.xiv pembatasan terhadap tindakan penerima kredit dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana berdasarkan Surat No. 082/LTS/X/2019 tanggal 28 Oktober 2019.Bank Melalui surat No.010/024/BSS-SME/XII/2019 tertanggal 2 Desember 2019 merubah ketentuan huruf f.xiv diatas menjadi:Debitur hanya dapat melakukan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus (Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/Pengawas), susunan para pemegang saham debitur dengan cara melakukan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank, pemberitahuan mana wajib disampaikan kepada Bank, paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah perubahan dinyatakan efektif.

8. Akta Perjanjian Kredit Pinjaman Angsuran No. 11 tanggal 3 Juli 2015 dibuat di hadapan Otty HariChandra Ubayani, S.H, Notaris diJakarta.

Bank: PT Bank Sahabat Sampoerna

Pihak Kedua: Perseroan

a. Nominal Kredit: Rp 1.366.628.257,-b. Tujuan Kredit: investasi.c. Jangka Waktu: 19 Juni 2015 – 19 Januari 2022.d. Bunga: 16% effective per annum floating.e. Jaminan:

SHM Satuan Rumah Susun No.3415 atas nama Alex Widjaja berlokasi di Apartemen Permata Hijau Jl. Arteri Permata Hijau Lantai 19.

f. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit:i. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau

menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagiankekayaan/aset debitur, baik barang bergerak maupun tidakbergerak milik debitur, kecuali dalam rangka menjalankan usahadebitur sehari-hari.

ii. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya penarikan modaldisetor.

iii. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, denganjaminan atau tidak, dari bank, lembaga keuangan maupun pihaklainm kecuali pinjaman subordinasi dari pemegang saham ataupinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional perusahaan debitur.

iv. Mengalihkan atau menyebabkan beralihnya usaha kepadasiapapun.

v. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun pembayaranlain atas hutang Pemegang Saham.

vi. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali yangberhubungan dengan kegiatan usaha debitur

vii. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan debiturkepada pihak lain, kecuali menjaminkan harta kekayaan kepadabank.

viii. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajibandebitur untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalamrangka menjalankan usaha debitur sehari-hari

ix. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya,kecuali melakukan endorsemen atas surat-surat yang dapatdiperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihantransaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankanusaha.

x. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari.

59

No. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Syarat dan Ketentuan Dalam Perjanjian

xi. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha debitur seperti yang sedang dijalankan saat ini.

xii. Melakukan merger (penggabungan), konsolidasi (peleburan), dan akuisisi (pengambilalihan).

xiii. Membayar atau membayar kebali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham debitur baik berupa jumlah pokok, bunga dan biaya lainnya.

xiv. Debitur hanya dapat melakukan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus (Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/Pengawas), susunan para pemegang saham debitur setelah melakukan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank.

Perseroan telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan atas poin f.xi dan f.xiv pembatasan terhadap tindakan penerima kredit dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana berdasarkan Surat No. 082/LTS/X/2019 tanggal 28 Oktober 2019.

Bank Melalui surat No.010/024/BSS-SME/XII/2019 tertanggal 2 Desember 2019 merubah ketentuan huruf f.xiv diatas menjadi:

Debitur hanya dapat melakukan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus (Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/Pengawas), susunan para pemegang saham debitur dengan cara melakukan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank, pemberitahuan mana wajib disampaikan kepada Bank, paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah perubahan dinyatakan efektif.

9. Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3) No. 054/DBS-WB/OL/XI/2019 tertanggal 20 November 2019

Pihak Pertama: Perseroan

Pihak Kedua:PT Bank Panin Dubai Syariah

a. Nominal kredit:1) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah III – Baru

• Plafond: Rp 16.016.633.845,61• Nilai Objek Syirkah: Rp 85,064,000,000,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 16.016.633.845,61,- (18.83%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 69.047.366.154,39,- (81.17%)

2) Fasilitas Line Facility Musyarakah II - Baru• Plafond: Rp 12,160.459.423,39,-• Total Kebutuhan Modal Kerja: Rp 65.371.508.100,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 12.160.459.423,39,- (18.60%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 53.211.048.676,61,- (81.40%)

3) Fasilitas Musyarakah PRKS III - Baru • Plafond: Rp 4,321,337,921,-• Total Kebutuhan Modal Kerja: Rp 65,371,508,100,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 4.321.337.921,- ( 6.61%) • Porsi Syirkah Nasabah: Rp 61.050.170.179,- (93.39%)

4) Fasilitas Musyarakah PRKS I - Eksisting • Plafond: Rp 9.900.000.000,-• Total Kebutuhan Modal Kerja: Rp 63.341.554.218,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 9.900.000.000,-(15.63%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 52.441.554.218,- (84.37 %)

5) Fasilitas Musyarakah Mutanaqisah I – Existing• Plafond: Rp 11,824,508,159,-• Nilai obyek syirkah: Rp 21.464.747.664,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 11.824.508.159,- (55,09%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 9.640.239.50,- (44,91%)

6) Fasilitas Musyarakah Mutanaqisah II – Existing• Plafond: Rp 2.251.170.756,-• Nilai obyek syirkah: Rp 21.464.747.664,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 2.251.170.756,-(10,49%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 19.213.576.908,- (89,51%)

7) Fasilitas Musyarakah - Eksisting • Plafond: Rp 8.079.336.923,-• Total Kebutuhan Modal Kerja: Rp 67.268.574.394,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 8.079.336.923,- (12.01%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 59.189.237.471,- (87.99%)

8) Fasilitas Musyarakah PRKS II - Eksisting • Plafond: Rp 3.523.646.241,-• Total Kebutuhan Modal Kerja: Rp 67.268.574.394,-• Porsi Syirkah PDSB: Rp 3.523.646.241,- ( 5.24%)• Porsi Syirkah Nasabah: Rp 63.744.928.153,- (94.76%)

60

No. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Syarat dan Ketentuan Dalam Perjanjian

b. Tujuan kredit:1) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah III – Baru: Take over fasilitas kredit Investasi Nasabah di BNP Parahyangan/

Bank Danamon.2) Fasilitas Line Facility Musyarakah II – Baru: Take over fasilitas kredit Investasi Nasabah di Bank BNP/

Danamon.3) Fasilitas Line Facility Musyarakah PRKS III – Baru: Pengalihan Syarik (pengalihan porsi syirkah baik hak maupun

kewajiban) dari PT Permata Indo Makmur kepada Perseroan.4) Fasilitas Musyarakah PRKS I – Existing: Modal Kerja Usaha dan Operasional.5) Fasilitas Musyarakah Mutanaqisah I – Existing: Take over fasilitas Kredit Investasi Nasabah di Bank Danamon.6) Fasilitas Musyarakah Mutanaqisah II – Existing: Take over fasilitas Kredit Investasi Nasabah di Bank Danamon.7) Fasilitas Musyarakah – Existing: Take over fasilitas modal kerja Nasabah di Bank Mayora.8) Fasilitas Musyarakah PRKS II - Eksisting: Take over fasilitas PRK dan modal kerja Nasabah di Bank Mayora

sekaligus penambahan modal kerja.

c. Jangka waktu:1) Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah III – Baru: Sesuai

sisa jangka waktu di Bank sebelumnya, atau maksimal 71 bulan sejak penandatanganan Line Facility

2) Fasilitas Line Facility Musyarakah II – Baru: Jangka waktu sesuai Kontrak/SPK/LOA/Dokumen yang Dipersamakan ditambah masa invoicing 2 bulan (maksimal 14 bulan)

3) Fasilitas Line Facility Musyarakah PRKS III – Baru: 12 bulan4) Fasilitas Musyarakah PRKS I – Existing: 12 bulan5) Fasilitas Musyarakah Mutanaqisah I – Existing: 84 bulan6) Fasilitas Musyarakah Mutanaqisah II – Existing: 53 bulan7) Fasilitas Musyarakah – Existing: 24 bulan8) Fasilitas Musyarakah PRKS II – Eksisting: 12 bulan

d. Jaminan:1) Jaminan existing:

• SHGB No.01579 atas nama Perseroan;• SHGB No. 01560 atas nama Alex Widjaja;

Keduanya berlokasi di Jl. Sultan Hasanuddin No. 51C, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.• Personal guarantee Alex Widjaja.• SHGB No. 01558 atas nama Alex Widjaja berlokasi di Jl.

Sultan Hasanuddin No. 51E, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jaksel, DKI Jakarta

• SHGB No. 01559 atas nama Alex Widjaja berlokasi di Jl. Sultan Hasanuddin No. 51D, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jaksel, DKI Jakarta

2) Jaminan baru:• SHGB No. 01552 atas nama Alex Widjaja berlokasi di Jl.

Sultan Hasanuddin No. 51A, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;

• SHGB No. 01553 atas nama Alex Widjaja berlokasi di Jl. Sultan Hasanuddin No. 51B, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;

• Personal guarantee Alex Widjajae. Pembatasan terhadap Tindakan Penerima Kredit:

i. Menarik kembali modal yang telah disetor atau yang telah tercatat dalam laporan keuangan pada saat pengajuan pembiayaan.

ii. Menjaminkan kembali asset yang telah dijaminkan di PDSB kepada pihak lain.

iii. Melakukan penjualan, menjaminkan dan mentransfer sebagian atau seluruh asset perusahaan kecuali dalam hal transaksi bisnis yang normal/wajar, asset yang menjadi barang dagangan & bukan merupakan jaminan Nasabah di PDSB.

iv. Memperoleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman dari Bank maupun pihak ketiga lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi harian yang wajar.

v. Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi, dan penjualan atau pemindahtanganan sebagian besar asset atau saham milik Nasabah.

vi. Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Nasabah kepada pihak lain.

vii. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/pemilik usaha.viii. Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat

mempengaruhi pengembalian jumlah pembiayaan Nasabah kepada PDSB.

ix. Membubarkan badan hukum/usaha Nasabah atau meminta dinyatakan pailit kepada pihak yang berwenang.

x. Menyewakan obyek pembiayaan dan atau obyek jaminan pembiayaan kepada pihak lain

61

2) Perjanjian Asuransi

No. Jenis Perjanjian Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Keterangan Dalam Perjanjian

1. Sertifikat Asuransi Kendaraan Bermotor No. 51701182033 tanggal 1 Desember 2018

Penanggung:PT Asuransi Bina Dana Arta TbkTertanggung:Perseroan

a. Nomor Polis: 04002021800010 – 000500.b. Jangka Waktu: 1 Desember 2018 – 1 Desember

2021c. Obyek Asuransi: Mercedes Benz G55 A/T warna hitam tahun 2011

plat No. B 1435 U.d. Jenis Risk: Risiko komprehensif.e. Besaran Pertanggungan: CASCO : Rp 3.300.000.000,- T P L : Rp 20.000.000,-f. Nilai Premi: Rp 20.000.000,-

2. Sertifikat Asuransi Kendaraan Bermotor No. 51701190515 tanggal 13 April 2019.

Penanggung:PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk

Tertanggung:PT Maybank qq Perseroan

a. Nomor Polis: 04002021800010 – 000886.b. Jangka Waktu: 29 Maret 2019 – 29 Maret 2023. c. Objek Asuransi: Mitsubishi Xpander 15 Sport (4x2) A/T warna hitam

tahun 2019.d. Jenis Risk: Risiko komprehensif.e. Besaran Pertanggungan: Motor Vehicle : Rp 252.200.000 T P L : Rp 10.000.000f. Nilai Premi: Rp 10.000.000,-

Perseroan menyatakan bahwa tidak terdapat pembatasan yang merugikan hak pemegang saham publik.

3) Perjanjian Kerjasama

I. Surat Perjanjian Kerja (SPK) No. 024/MAP-SPK/XI/2019 tanggal 19 November 2019 Antara PT Mastertama Adhi Propertindo dengan PT Lancartama Sejati

Para Pihak:a. PT Mastertarna Adhi Propertindo selanjutnya disebut “Pihak Pertama”; danb. Perseroan selanjutnya disebut “Pihak Kedua”

Ruang Lingkup:Pihak kedua melaksanakan pekerjaan Struktur Pengecoran Jalan Beton Area Bunderan sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang ditetapkan oleh Pihak Pertama. Jangka Waktu: 180 (seratus delapan puluh) hari kalender (sekitar 6 bulan)

Harga dan Total Transaksi: Rp 37.764.999.500 (tiga puluh empat miliar tujuh ratus tiga puluh satu juta enam puluh sembilan ribu lima ratus Rupiah)

II. Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Infra dan Civil di Lokasi TMS II PT The Master Steel - PT Lancartama Sejati Nomor: 005/rMS/1/19 tanggal 7 Januari 2019

Addendum:Addendum perjanjian No.001/TMS/I/20 tertanggal 2 Januari 2020.

Para Pihak:a. PT The Master Steel selanjutnya disebut “Perusahaan”;b. PT Lancartama Sejati selanjutnya disebut “Pemborong”

62

Ruang Lingkup:Perusahaan adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pabrik manufacturing besi yang memerlukan jasa Pemborong untuk melaksanakan pemborongan Pekerjaan.a. Perusahaan menetapkan Wakil/ Pengawas Lapangan di Lokasi Kerja, yang berwenang

mengatur dan melaksanakan Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Pemborong.b. Pemborong menyampaikan data-data Pekerjaan.c. Pemborong hanya boleh bekerja di area yang ditentukan Perusahaan.d. Pemborong dilarang melakukan pembakaran pada sisa material sehubunngan dengan

pelaksanaan Pekerjaan.

Jangka Waktu:Tanggal Mulai : 7 Januari 2019 Tanggal Berakhir : 31 Maret 2020

Harga dan Total Transaksi: Rp 24.000.000.000 (dua puluh empat miliar Rupiah) Biaya Pelaksanaan Pekerjaan diatas belum termasuk PPN 10% dan akan dipotong Pajak Penghasilan (PPh) sesuai ketentuan yang berlaku.

Hukum yang berlaku: Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan: Pengadilan Negeri Jakarta Sela tan.

III. Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Perbaikan Bangunan di TMS III dan Pekerjaan Infrastruktur di TMS IV PT The Master Steel - PT Lancartama Sejati Nomor: 026/fMS/XI/19 tanggal 22 November2019

Para Pihak:a. PT The Master Steel selanjutnya disebut “Perusahaan”;b. PT Lancartama Sejati selanjutnya disebut “Pemborong”

Ruang Lingkup:Perusahaan adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pabrik manufacturing besi yang memerlukan jasa Pemborong untuk melaksanakan pemborongan Pekerjaan.a. Perusahaan menetapkan Wakil/ Pengawas Lapangan di Lokasi Kerja, yang berwenang

mengatur dan melaksanakan Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Pemborong.b. Pemborong menyampaikan data-data Pekerjaan.c. Pemborong hanya boleh bekerja di area yang ditentukan Perusahaan.d. Pemborong dilarang melakukan pembakaran pada sisa material sehubunngan dengan

pelaksanaan Pekerjaan.

Jangka Waktu: Tanggal Mulai : 7 Desember 2019 Tanggal Berakhir : 6 Desember 2020

Harga dan Total Transaksi:No. Pekerjaan Sat Vol Harga Satuan

(Rp) Total Biaya (Rp)

1 Renovasi - TMS III ls 1 2.350 .000 .000 2.350 .000 .0002 Pengecoran PC Standard

Ketebalan 40cm – TMS IVm2 920 1.800.000 1.656 .000 .000

3 Pembuatan Stock Billet Pile Ketebalan 40cm (m- 19,2 lapis)

m2 4.825 1.800.000 8.685.000.000

4 Pembuatan Jalan Kases Ketebalan 25cm (m- 10,2 lapis)

m2 11.950 1.300.000 15.535.000.000

63

No. Pekerjaan Sat Vol Harga Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)

5 Pembuatan Loading Belt Ketebalan 35cm (m- 19,2 lapis)

m2 1.115 1.650.000 1.839 .750 .000

Total Biaya Pelaksanaan Pekerjaan

30.065.750.000 (tiga puluh miliar enam puluh lima juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah)

Biaya Pelaksanaan Pekerjaan diatas belum termasuk PPN 10% dan akan dipotong Pajak Penghasilan (PPh) sesuai ketentuan yang berlaku.

Hukum yang berlaku: Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan: Pengadilan NegeriJakarta Selatan.

8 KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

8.1 Tinjauan Umum

Perseroan didirikan pada tahun 1990, beroperasi sebagai kontraktor utama untuk pengembangan perumahan dan kawasan komersial. Perseroan menjadi perusahaan yang berkembang secara progresif dengan integritas, keandalan, dan profesionalisme sebagai prioritas sepanjang tahun.

Selama 19 tahun beroperasi, Perseroan telah memperoleh reputasi kontraktor kelas premium melalui pengalaman bisnis dan kepercayaan dari pemasok dan pelanggan terhadap Perseroan. Perseroan terus berkomitmen untuk dapat memberikan pelayanan konsisten dengan kualitas premium dan berusaha memenuhi setiap kebutuhan pelanggan dalam setiap proyek demi tercapainya target kepuasan pelanggan. Pada tahun 2006, Perseroan memiliki kesempatan untuk melebarkan sayapnya menjadi kontraktor utama untuk infrastruktur kawasan industrial di daerah Gresik, Jawa Timur.

Setelah itu, Perseroan semakin berkembang dan sempat melakukan kegiatan usaha sebagai kontraktor dan pengembang properti dan kawasan komersial dengan portofolio sebagai berikut:

Tahun Peristiwa2008 Pembangunan ruko di Jakarta Utara2009 Pembangunan kawasan perumahan di Cinere2010 Komplek ruko di Kota, Jakarta2012 Komplek perumahan (kluster) di Bintaro

Pada tahun 2012, Perseroan juga ditunjuk sebagai kontraktor utama untuk pembangunan fasilitas untuk karyawan di perkebunan di daerah Sumatera Selatan. Fasilitas yang dibangun oleh Perseroan antara lain mess karyawan, rumah karyawan, gudang dan lab komputer.

Namun, sejak tahun 2016 Perseroan hanya berfokus pada bidang konstruksi dimana lini usaha konstruksi dirasa lebih memberikan prospek usaha yang menjanjikan untuk kemajuan usaha Perseroan. Sebagai kontraktor, Perseroan bertanggung jawab terhadap pembangunan infrastruktur ataupun bangunan sampai dengan serah terima dengan pelanggan dan pelanggan merasa puas. Dalam suatu proyek, Perseroan memerlukan 8 hingga 12 bulan untuk menyelesaikan suatu proyek, bergantung pada seberapa banyak dan rumit pekerjaan konstruksi yang dikerjakan. Saat ini, Perseroan berfokus pada konstruksi infrastruktur dan bangunan untuk kawasan perkebunan, kawasan industri, kawasan komersial dan infrastruktur untuk highrise.

Ke depannya, Perseroan akan mengembangkan bisnisnya di bisnis penyewaan ruang kantor dan hunian dimana saat ini Perseroan dalam tahap pembangunan bangunan gedung terkait bisnis tersebut.

64

Di bawah ini merupakan visi dan misi Perseroan:

Visi: Menjadi perusahaan konstruksi yang terbaik berlandaskan layanan yang berkualitas sehingga selalu memberikan hasil pekerjaan berskala premium dengan harga bersaing pada setiap proyek yang kami kerjakan.

Misi: Dengan fondasi yang dibangun dari kepuasan pelanggan, kami bertujuan untuk menjadi kontraktor internasional terkemuka yang berfokus pada industri kontraktor umum, infrastruktur, perkebunan dan pengembangan.Berikut adalah kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan :1. Konstruksi Sipil Pekerjaan konstruksi sipil yang dijalankan oleh Perseroan, antara lain:

• Konstruksi bangunan seperti kantor, bangunan komersial, dan fasilitas sosial fasilitas umum.• Cut and fill lahan

2. Konstruksi Infrastruktur Pekerjaan konstruksi infrastruktur yang dijalankan oleh Perseroan, antara lain:

• Pengecoran jalan• Pekerjaan saluran irigasi• Pengaspalan jalan• Pekerjaan pembangunan bendungan

3. Renovasi Pekerjaan renovasi bangunan untuk kawasan industri dan area komersial.4. Jasa Penyewaan Kantor dan Hunian

Jasa penyewaan properti khususnya untuk penyediaan fasilitas ruangan kantor dan eksekutif suite, yang akan dijalankan oleh Perseroan di masa mendatang.

Pendapatan Usaha Perseroan

Tabel pendapaan usaha Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2019 dan tahun yang berakhir 2018 dan 2017 sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan31 Juli 31 Desember

2019 % 2018 % 2017 %Bangunan 11.182.771 41 17.221.798 30 21.613.782 100Infrastruktur 16.000.000 59 40.000.000 70 - -Jumlah 27.182.771 100 57.221.798 100 21.613.782 100

Alur Kegiatan Usaha Perseroan

65

1) Pra-kualifikasi tender. Tahap awal dimana Perseroan mengikuti tender untuk suatu proyek dimana Perseroan dipanggil oleh Pelanggan dan diberikan informasi mengenai spesifikasi dan teknis infrastruktur ataupun bangunan yang akan dibangun. Selain itu, pada kesempatan ini pula dilakukan pembahasan dan diskusi mengenai material yang akan digunakan.

2) Survei lapangan.Setelah diinfokan mengenai kontruksi yang akan dibangun, Perseroan akan melakukan survey dilapangan sehingga dapat menetapkan jadwal pekerjaan kontruksi dan pengalokasian sumber dayamanusia.Hal ini diperlukan agar Perseroan dapat melakukan pengerjaan konstruksi secara efisiendan efektif.

3) Perhitungan RAB.Perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) dilakukan setelah Perseroan menentukan jadwal kerjadan pengalokasian sumber daya manusia. Perseroan harus menentukan bahan dari pemasoksupaya tepat guna dan tepat waktu serta pengalokasian sumber daya sesuai dengan tahappengerjaan.

4) Pengajuan proposal penawaran.RAB yang sudah disusun akan dimasukkan ke dalam proposal penawaran Perseroan yangkemudian dikirimkan kepada pelanggan Perseroan.

5) Lelang pertama.Setelah proposal penawaran dikirimkan kepada pelanggan, maka pelanggan akan memanggilPerseroan untuk mengikuti lelang pertama dimana proposal penawaran dari Perseroan akandibahas dan disesuaikan dengan pagu anggaran yang dimiliki oleh pelanggan, serta diseleksi.

6) Lelang kedua.Lelang kedua merupakan tahap dimana hanya tiga peserta yang dipanggil yang sesuai denganpagu anggaran pelanggan pelanggan. Perseroan menjadi salah satu peserta yang lolos dari seleksidari lelang pertama karena Perseroan selalu memberikan yang terbaik untuk pelanggannya, karenaselain Perseroan bisa memberikan apa yang diinginkan oleh pelanggan, Perseroan selalu menjagahubungan baik dengan pelanggan.

7) Penunjukkan kontraktor.Setelah Perseroan ditunjuk sebagai kontraktor untuk proyek tersebut, maka dari pelanggan akanmenerbitkan Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang menjadi landasan Perseroan untuk melakukanpengerjaan konstruksi.

8) Clearance Report.Setelah mendapatkan SPK, maka Perseroan menunggu clearance report dari tim lapangan daripelanggan sebagai sinyal Perseroan dapat memulai pengerjaan konstruksinya.

9) Pengerjaan konstruksi.Pengerjaan konstruksi dilakukan dengan jangka waktu 8 hingga 12 bulan tergantung seberapabanyak dan rumit konstruksi yang harus dikerjakan.

10) BAPP (berita acara progress pembangunan) / BAST.Setelah pengerjaan konstruksi selesai, Perseroan akan menyiapkan Berita Acara ProsesPembangunan (BAPP)/ Berita Acara Serah Terima (BAST) untuk dikirimkan ke pelanggan.

11) Penagihan sesuai BAPP.BAPP dikirimkan ke pelanggan bersama dengan invoice penagihan yang nominalnya disesuaikandengan BAPP.

12) Pembayaran.Pembayaran diterima oleh Perseroan setelah dilakukan penagihan.

66

Portofolio Proyek Perseroan

Perseroan sebagai penyedia jasa konstruksi infrastruktur dan bangunan memiliki pengalaman yang beragam dengan portofolio proyek yang terus tumbuh dalam kurun waktu lebih dari 19 (Sembilan belas) tahun.

a. Proyek Jasa Konstruksi Yang Telah Diselesaikan

Berikut ini adalah proyek-proyek Perseroan yang telah selesai pada tahun 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2019:

No. Pelanggan Project Tahun Perolehan Kontrak

Tahun Penyelesaian

KontrakLokasi

1. PT Mutiara Bunda Jaya

Rumah Karyawan 2016 2017

Palembang, Sumatera Selatan

Rumah Staff

2. PT Usaha Agro Indonesia

RumahKaryawan 2016 2017 Ketapang,

Kalimantan Barat

Tempat Penitipan Anak (TPA) Rumah Karyawan 2017 2018

3. PT Hutan Ketapang Industri

Rumah Karyawan

2016 2017Ketapang, Kalimantan

Barat

Rumah Manager Guest House Rumah General Manager Rumah Staff KBS Rumah Staff & Club House 2017 2018Rumah General Manager

2018 2019Gedung TC Permanen

4. PT Aek Tarum Training Center 2017 2018Palembang, Sumatera Selatan

Kantor Group Belida 2018 2019Pemasangan Lapisan Sound

Isolator 5. PT The Master Steel Perbaikan dan Pengecoran 2018 2019 Cikarang

b. Proyek Jasa Konstruksi Yang Sedang Dikerjakan

Berikut ini adalah beberapa proyek yang sedang dikerjakan Perseroan sampai dengan tanggal 31 Juli 2019:

No. Pelanggan Project Tahun Perolehan Kontrak

Target Penyelesaian Lokasi

1. PT Hutan Ketapang Industri Koperasi

2019 Kuartal 1, 2020 Ketapang, Kalimantan Barat

Mess TC Rumah Manager Rumah Staff

2. PT Bina Sawit Makmur Lab Integrated 2019 Kuartal 1, 2020 Palembang,

Sumatera SelatanLab Mikrobiologi 3. PT Sungai Rangit Bengkel Kebun

Permanen 2019 Kuartal 2, 2020 Sukamara, Kalimantan Tengah

Rumah Karyawan 4. PT The Master Steel Infra dan Civil 2019 Kuartal 1, 2020 Pulo Gadung5. PT Mastertama Adhi

Propertindo Marketing Gallery &Food Court 2019 Kuartal 1, 2020 Cibitung

67

Lab Integrated, PalembangPT Bina Sawit Makmur

Marketing Gallery, CibitungPT Mastertama Adhi Propertindo

Kantor Grup Belida, PalembangPT Aek Tarum

Sumber: Perseroan, 2019.

Selain proyek-proyek di atas, Perseroan saat ini dalam proses membangun gedung dengan luas tanah sebesar 321m2 dan luas bangunan sebesar 1.284m2, 7 lantai, yang beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin Nomor 52, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pembangunan gedung oleh Perseroan ini diperkirakan selesai seluruhnya pada akhir tahun 2019 dan rencana akan digunakan untuk penyediaan service apartmenttotal sebanyak 60 kamar dari lantai 4 sampai dengan lantai 7 dan lantai 1 sampai dengan 3 rencana akan disewakan kepada pihak ketiga. Sampai dengan saat ini pembangunan gedung milik Perseroan sudah dalam pada tahap renovasi interior sedangkan untuk proses pembangunannya sudah selesai.

8.2 Keunggulan Kompetitif

Perseroan meyakini bahwa kekuatan kompetitif akan mendukung Perseroan dalam melaksanakan strateginya dan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaingnya. Berikut ini adalah beberapa keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Perseroan, yakni sebagai berikut:

a. PerseroanMengerjakanKonstruksisecaraEfisiendenganHargaYangKompetitifPerseroan senantiasa menerapkan cara kerja yang efisien dalam rangka menjaga ketepatan waktu penyelesaian proyek dan dapat memberikan harga yang kompetitif untuk menjaga kepuasan pelanggan dan mempertahankan daya saing Perseroan.

b. Hubungan Baik Jangka Panjang Dengan PelangganPerseroan memiliki hubungan jangka panjang yang baik dengan para pelanggan Perseroan, dimana Perseroan senantiasa memberikan harga yang kompetitif serta menjaga kualitas kerja sehingga para pelanggan Perseroan kembali menggunakan jasa konstruksi Perseroan di proyek-proyek setelahnya.

c. Perseroan Memiliki Sumber Daya Manusia dan Manajemen Yang BerpengalamanPerseroan memiliki sumber daya manusia serta manajemen yang berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang jasa konstruksi dimana hal ini meningkatkan daya saing Perseroan di antara pesaing-pesaing Perseroan.

8.3 Persaingan Usaha

Saat ini Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa konstruksi, dimana Perseroan bersaing dengan perusahaan-perusahaan kontraktor lokal yang bergerak di bidang yang sejenis, sehingga persaingan usaha yang dihadapi Perseroan dalam kegiatan usahanya cukup tinggi. Namun, karena didukung dengan permodalan yang cukup, mekanisme proyek yang menarik, serta manajemen dan sumber daya manusia yang handal, Perseroan mampu bersaing dengan pesaing-pesaing Perseroan dalam mendapatkan proyek konstruksi.

68

8.4 Strategi Usaha

Dalam upaya mencapai visi serta mengembangkan bidang usaha sejalan dengan peraturan yang berlaku di bidang pembiayaan, Perseroan menjalankan strategi usaha sebagai berikut:

a) Memperoleh pelanggan-pelanggan baru untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengankeahlian Perseroan

b) Membuat perencanaan yang matang untuk setiap proyek yang dikerjakan Perseroanc) Pemilihan pelanggan sesuai dengan kondisi perkembangan industri masing-masing pelanggand) Memelihara hubungan baik dengan setiap pelanggan Perseroane) Menjaga hubungan baik dengan tokoh masyarakat di sekitar proyekf) Memelihara hubungan baik dengan pemasok terutama untuk proyek-proyek di daerah terpencil

8.5 Prospek Usaha

Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 282,4 juta jiwa di tahun 2025 dan akan meningkat menjadi 294,1 juta jiwa di tahun 2030, dan 319,0 juta jiwa di tahun 2045 (sumber: Skenario A, Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil Supas 2015, 2018). Lebih lanjut, menurut Bappenas, Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pertama pada tahun 2034, di mana terdapat 60 tenaga kerja produktif untuk mendukung 100 penduduk, angka ketergantungan penduduk di bawah 50, dan berkontribusi sebesar 0,22 persen poin terhadap pertumbuhan ekonomi. Periode bonus demografi dapat diperpanjang dengan menjaga Total Fertility Rate (TFR) di angka 2,1, dan menurunkan Infant Mortality Rate (IMR) dengan cepat, serta meningkatkan produktivitas. Bonus demografi pertama dapat diikuti dengan bonus demografi kedua melalui peningkatan investasi. (sumber: Siaran Pers Outlook Pembangunan Indonesia 2018: Pemanfaatan Bonus Demografi, Desember 2017).Hingga triwulan III tahun 2019, Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2019 mencapai Rp4.067,8 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.818,9 triliun. Di sisi lain, Ekonomi Indonesia triwulan III-2019 terhadap triwulan III-2018 tumbuh 5,02 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Lainnya yang tumbuh 10,72 persen; diikuti Jasa Perusahaan sebesar 10,22 persen; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,19 persen; dan Informasi dan Komunikasi sebesar 9,15 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 7,44 persen; diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,01 persen; dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,21 persen.

Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2019 (y-on-y), sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 0,86 persen; diikuti Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,63 persen; Konstruksi sebesar 0,56 persen; dan Informasi dan Komunikasi sebesar 0,47 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia dari lapangan usaha lainnya sebesar 2,50 persen.

Sementara itu, di lihat dari Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan III-2019 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia, yakni sebesar 59,15 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,14 persen, dan Pulau Kalimantan sebesar 7,95 persen. Sementara itu, Pulau Sulawesi dengan kontribusi sebesar 6,43 persen memiliki laju pertumbuhan tertinggi. (y-on-y). (sumber: BPS, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2019, November 2019).

Dengan jumlah penduduk di Indonesia yang terus meningkat didukung oleh PDB Indonesia serta didukung dengan kondisi ekonomi makro yang cukup stabil, prospek pertumbuhan penduduk dengan usia produktif yang diharapkan akan mencetak angka yang positif khususnya di masa-masa yang akan datang, serta perkembangan industri konstruksi di Indonesia, Perseroan memandang bahwa pertumbuhan industri-industri pemakai jasa konstruksi Perseroan akan terus berkembang dan secara tidak langsung akan mendukung perkembangan usaha Perseroan.

69

Bisnis Penyewaan Kantor

Lembaga konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL), mencatat penyerapan ruang sewa perkantoran masing-masing untuk Central Business District (CBD) maupun non CBD tumbuh di kuartal I 2019.

Untuk kawasan CBD tumbuh 76% dimana 55% dari sewa yang ditandatangani dilakukan oleh perusahaan teknologi dan co-working. Berdasarkan analisis JLL, penyerapan di triwulan pertama ini hampir menyentuh angka 98.000 m2 dikawasan CBD yang dipengaruhi oleh beroperasinya tiga gedung premium baru yaitu Sequis Tower, Millenium Centennial Centre, dan Pakuwon Tower. Sementara untuk kawasan non CBD juga tumbuh positif diangka 78% dimana total penyerapan mencapai 40.000 m2. Permintaan perkantoran di kawasan non CBD pada kuartal I 2019 ini tumbuh setelah pada 2015 dan 2016 stagnan.

Masih aktifnya sektor teknologi, e-commerce dan coworking dalam memperluas jangkauan mereka baik di kawasan CBD dan Non CBD juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan tingginya penyerapan di triwulan ini. (Sumber: Research Report JLL Indonesia, Jakarta Property Market Review Q1 2019, “Office: Tech firms keep expanding; more new supply delivered”)

Sehingga, dari segmen usaha penyewaan kantor, Perseroan menimbang bahwa Perseroan memiliki prospek usaha yang baik dan oleh karenanya Perseroan akan memulai segmen usaha ini pada tahun 2020, sesuai dengan target penyelesaian bangunan properti investasi Perseroan pada tahun 2020.

8.6 Kecenderungan Usaha

Tidak terdapat kecenderungan yang signifikan dalam produksi, penjualan, persediaan, beban dan harga penjualan sejak tahun buku terakhir yang mempengaruhi kegiatan usaha dan prospek keuangan Perseroan.

Tidak terdapat kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan penjualan bersih atau pendapatan usaha, pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang.

70

VIII. KEBIJAKAN DIVIDEN

Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Berdasarkan UUPT Pasal 72, Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam anggaran dasar Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut dapat dilakukan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dengan memperhatikan kondisi-kondisi di mana:

1. Setelah pembagian dividen interim tersebut, jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib; dan

2. Pembagian dividen interim tersebut tidak boleh mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan.

Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan untuk setiap tahunnya berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima persen) dari laba bersih tahun berjalan setelah menyisihkan untuk cadangan wajib yang dimulai dari tahun buku 2021, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.

Dividen tunai akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Dividen tunai yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.

Tidak ada negative covenants yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.

71

IX. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 79 tanggal 11 November 2019, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 115 tanggal 12 Desember 2019, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan II Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 44 tanggal 9 Januari 2020, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan III Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 103 tanggal 23 Januari 2020 yang semuanya dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat, maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual saham yang ditawarkan Perseroan kepada masyarakat sesuai dengan bagian penjaminannya dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.

Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011. Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:

No. Nama Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan(jumlah saham)

Jumlah Penjaminan(Rp) %

Penjamin Pelaksana Emisi Efek1. PT NH Korindo Sekuritas Indonesia 200.000.000 35.000.000.000 100,00

Total 200.000.000 35.000.000.000 100,00

PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang – Undang Pasar Modal.

2. Penentuan Harga Penawaran Saham Pada Pasar Perdana

Harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilaksanakan pada tanggal 16 Januari – 21 Januari 2020 dengan kisaran harga penawaran Rp160,- (seratus enam puluh Rupiah) sampai dengan Rp180,- (seratus delapan puluh Rupiah) per saham. Berdasarkan hasil Penawaran Awal, di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek melakukan kegiatan penjajakan kepada para Investor, jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek berada pada kisaran harga Rp175,- (seratus tujuh puluh lima Rupiah) per saham. Hasil kesepakatan Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Harga Penawaran ditetapkan sebesar Rp175,- (seratus tujuh puluh lima Rupiah) per saham, dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:• Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;• Permintaan dari calon Investor yang berkualitas;• Kinerja keuangan Perseroan;• Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan

keterangan mengenai industri yang terkait dengan Perseroan;• Status dari perkembangan terakhir Perseroan;• Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode

penilaian untuk beberapa Perseroan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;

72

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di BEI di mana saham tersebut dicatatkan.

73

X. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL SERTA PIHAK LAIN

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik : KAP Kanaka Puradiredja, SuhartonoThe Royal PalaceJl. Prof. Dr. Soepomo No.178A - C29Jakarta 12810 IndonesiaTelp. (021) 8313861Fax. (021) 8313871Nama Rekan : Drs. Tan Siddharta, SE, Ak, BAPNomor STTD : STTD.AP-193/PM.22/2018Tanggal STTD : 5 Februari 2018Keanggotaan Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)NomorKeanggotaan IAPI : AP.0111Pedoman Kerja : Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

(PSAK dan ISAK), Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Kode Etik Akuntan Publik

Tugas pokok Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuatoleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

74

Konsultan Hukum : Ery Yunasri & PartnersProsperity Tower 12th Floor, Suite 12F District 8, SCBD Lot. 28,Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190Telp. (021) 2793 4825Fax. (021) 2793 4626Nama RekanNomor STTDTanggal STTDAsosiasi

: Santo Marseilla Arianto, S.H., M.M : STTD.KH-186/PM.2/2018 : 1 Agustus 2018: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal

(HKHPM)Pedoman Kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum

Pasar Modal (HKHPM) sebagaimana dinyatakan dalam keputusan HKHPM No. KEP/01/HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014.

Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum ini adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum secara independen, sesuai dengan norma atau Standar Profesi dan kode etik konsultan hukum dan memberikan laporan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.

Notaris : Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn.Jln. K.H. Zainul Arifin No. 2 Kompleks Ketapang Indah Blok B-2 No. 4-5Jakarta -11140Telp. : (0251) 6301511Fax. : (0251) 6337851Nomor STTD : STTD.N-29/PM.22/2018Tanggal STTD : 19 Maret 2018No. Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia 0639319800705Pedoman Kerja : Undang-Undang Republik Indonesia No.

2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum ini antara lain adalah membuat akta-akta sehubungan dengan Penawaran Umum ini, antara lain Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham.

75

Biro Administrasi Efek

: PT Adimitra Jasa KorporaRukan Boutique Office, Blok F3 No. 5, Jl Kirana Avenue III – Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250Telp. (021) 29745222Fax. (021) 29289961Nomor Izin Usaha : KEP-41/D.04/2014 tanggal 19 September

2014Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia

(ABI)Nomor Keanggotaan Asosiasi: ABI/II/2015-012

Ruang lingkup tugas BAE dalam rangka Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaan pemesanan saham berupa DPPS dan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham (FPPS)yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, serta melakukan administrasi pemesanan dan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Para Penjamin Pelaksana Emisi bersama-sama dengan BAE, memiliki hak untuk menolak pemesanan yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan yangberlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan sesuai denganrumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak FKPS dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan SKS, apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana Saham sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Penilai Publik : KJPP Felix Sutandar & RekanJl. Balikpapan I No. 6Jakarta Pusat 10130Telp. (021) 6385 1341/42/43Fax. (021) 6385 1340Nama Rekan : Felix Sutandar, MSc.Nomor STTD : STTD.PPB-31/PM.2/2018Tanggal STTD : 30 Agustus 2018Pedoman Kerja : Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI)&Standar

Penilai Indonesia (SPI)Edisi VII Tahun 2018

Tugas utama dari Penilai Publik dalam rangka Penawaran Umum ini meliputi pemeriksaan fisik secara langsung di masing-masing lokasi, penganalisaan data untuk menentukan nilai pasar dari aktiva tetap yang dimiliki Perseroan.

PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INI MENYATAKAN TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN AFILIASI DENGAN PERSEROAN SEBAGAIMANA DIDEFINISIKAN DALAM UUPM.

76

XI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus telah memiliki Rekening Efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga atau Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011.

3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan di KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI Nomor Pendaftaran SP-114/SHM/KSEI/1119 tanggal 27 November 2019 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya saham-saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana dalam bentuk Surat Kolektif Saham (“SKS”), tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 07 Februari 2020;

b. Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini dicatatkan di BEI, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”) yang sekaligus merupakan tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham (‘DPS”) Perseroan atas saham – saham dalam penitipan kolektif;

c. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening Efek;

d. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening Efek di KSEI;e. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening Efek berhak atas dividen, bonus, HMETD, dan

memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham;f. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas HMETD kepada pemegang saham dilaksanakan

oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;

g. Setelah Penawaran Umum Perdana dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari penitipan kolektif di KSEI, setelah saham hasil Penawaran Umum Perdana didistribusikan ke dalam rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah ditunjuk;

77

h. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian melalui C-BEST yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;

i. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk SKS selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham;

j. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi Bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

k. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan SKS nya, tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi Bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di tempat di mana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Distribusi Saham Perseroan

Distribusi Saham Perseroan akan dilakukan pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Penjamin Emisi Efek untuk kemudian didistribusikan kepada pemesan, yakni tanggal 7 Februari 2020.

6. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek di mana FPPS diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.

Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham Yang Ditawarkan, terbukti bahwa satu pihak mengajukan pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan melalui lebih dari (1) satu Formulir Pemesanan Pembelian Saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Manajer Penjatahan hanya dapat memilih pemesanan yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Para Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan tidak dapat membatakalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian.

7. Masa Penawaran Umum PerdanaMasa Penawaran Umum Perdana akan berlangsung selama 3 (tiga) hari kerja, yaitu pada tanggal 31 Januari – 04 Februari 2020. Pengajuan pemesanan dapat disampaikan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 15.00. Adapun jam operasional kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek adalah dari pukul 08.00WIB sampai dengan pukul 17.00WIB.

8. Tanggal Penjatahan

Tanggal Penjatahan di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu 1 (satu) hari kerja setelah berakhirnya masa Penawaran Umum dimana dalam hal ini tanggal penjatatahan ditentukan pada tanggal 5 Februari 2020.

78

9. Syarat – Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, RTGS, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah serta dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

PT Bank MayapadaCabang Mayapada Tower, Sudirman, Jakarta

Atas nama NH KORINDO IPO TAMANo. Rek. 100-30-03695-6

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Seluruh pembayaran harus sudah diterima (in good funds) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari sindikasi, nasabah retail dan nasabah institusi selambat-lambatnya pada hari terakhir Penawaran Umum pada rekening tersebut di atas kecuali untuk Nasabah yang memperoleh penjatahan pasti.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer rekening dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan No. FPPS-nya.

10. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 (lima) atau 1 (satu) lembar fotokopi dari FPPS yang telah ditandatangani (tandatangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan dan harus disimpan dengan baik agar dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian sisa uang dan/atau penerimaan FKP atas pemesanan pembelian saham.

11. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) dan Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment) sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.

a. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Penjatahan Pasti dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 98,5% (sembilan puluh delapan koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan. Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Perdana Saham hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

i. Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

ii. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada pemesan:(a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih

saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

(b) Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau(c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dan huruf (b), yang bukan

merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

79

b. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)

Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Penjatahan Terpusat dibatasi sampai dengan jumlahmaksimum 1,5% (satu koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan. Jika jumlah sahamyang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum PerdanaSaham, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa saham setelahalokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:

Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari:

1. Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebihsaham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agenpenjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

2. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau

3. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukanmerupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga; dan terdapatsisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka:

a. pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan; dan

b. dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional (menurut jumlah yang dipesan) kepada para pemesan:

1) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

2) Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau

3) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari:

1. Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebihsaham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agenpenjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

2. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau

3. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukanmerupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga; dan terdapatsisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagipemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:a. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di

Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnyatidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi.Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuanperdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akantercatat; dan

b. apabila terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikankepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsionaldalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

80

Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dan berpedoman pada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-17/PM/2004 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan No. IX.A.7 paling lambat 30 hari setelah berakhirnya Masa Penawaran Umum. Penjamin Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2.

12. Penundaan Masa Penawaran Umum Atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek mulai berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan akan berakhir dengan sendirinya apabila:

1) Tidak tercapainya kesepakatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek berkenaan dengan Harga Penawaran dengan memperhatikan hasil Penawaran Awal;

2) Pernyataan Pendaftaran tidak menjadi Efektif selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal Laporan Keuangan Perseroan yang yang telah diaudit yang berakhir tanggal 31 Juli 2019;

3) Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan membatalkan Penawaran Umum, dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana tersebut dalam angka 6 Peraturan No. IX.A.2; atau

4) Seluruh hak dan kewajiban para pihak telah dipenuhi sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif atau membatalkan Penawaran Umum dan karenanya mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini dengan mengacu pada Peraturan No. IX.A.2, dengan ketentuan:

a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:i. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3

(tiga) Hari Bursa berturut-turut;ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan

terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atauiii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan

yang ditetapkan oleh BAPEPAM dan LK berdasarkan Peraturan No. IX.A.2.

Apabila Pembatalan Penawaran Umum dilakukan sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif, maka Perseroan dan Penjamin Pelaksanaan Emisi wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK.

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:i. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan

Penawaran Umum Saham Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

ii. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam angka (i);

iii. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam angka (i) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

iv. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau membatalkan Penawaran Umum Saham Perdana yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayarkan maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

81

c. Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali masa Penawaran Umum Saham Perdana berlaku ketentuan sebagai berikut:i. Dalam hal penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana disebabkan oleh kondisi

sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (i), maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum Saham Perdana paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan.

ii. Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (i), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana.

iii. Wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum Saham Perdana dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja sebelum dimulainya lagi Masa Penawaran Umum Saham Perdana. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan

iv. Wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) kepada OJK paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

Apabila Perjanjian Penjaminan Emisi Efek diakhiri oleh Perseroan menurut ketentuan yang terdapat pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perseroan wajib membayar kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek biaya-biaya sebagaimana dimaksud pada ketentuan yang terdapat di Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini berlaku tanpa diperlukan keputusan suatu badan peradilan dan pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ini mengenyampingkan ketentuan Pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek maka sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut, maka Perseroan wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK.

13. Pengembalian Uang Pemesanan

Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan tersebut di atas, apabila dalam hal terjadi kelebihan pemesanan, maka setiap Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian. Tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan, Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan.

Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas Penawaran Umum yang terjadi setelah Tanggal Pembayaran dan uang hasil Penawaran Umum telah diterima oleh Perseroan, maka pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari Perseroan dan pengembalian atas uang pemesanan tersebut juga tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum.

Dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Nomor: IX.A.7, jika dalam hal terjadi keterlambatan atas pengembalian uang tersebut maka Penjamin Emisi Efek yang lalai tersebut wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan pro rata untuk setiap hari keterlambatan, sebesar tarif suku bunga jasa giro yang berlaku pada Bank Penerima untuk setiap hari keterlambatan.

82

Tata cara dalam pengembalian uang adalah sebagai berikut: alat pembayarannya dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek, dimana pemesan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati diri pada Penjamin Emisi Efek dimana Formulir Pemesanan Pembelian Saham diajukan oleh pemesan tersebut, sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya pemindahan dana. Jika pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama pemesan yang mengajukan (menandatangani) Formulir Pemesanan Pembelian Saham.

14. PenyerahanFormulirKonfirmasiPenjatahanAtasPemesananSaham

Paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah berakhirnya Tanggal Penjatahan, Perseroan melalui BAE akan menyampaikan Formulir Konfirmasi Penjatahan kepada setiap pemesan. Formulir Konfirmasi Penjatahan atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham.

83

XII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN SAHAM

Prospektus dan FPPS dapat diperoleh pada kantor BAE Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu perantara pedagang efek yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek selama Masa Penawaran Umum Perdana Saham yaitu dari tanggal 31 januari – 04 Februari 2020. BAE, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

GERAI PENAWARAN UMUM

PT Adimitra Jasa KorporaKirana Boutique Office Blok F3 No 5

Jl. Kirana Avenue IIIKelapa Gading, Jakarta Utara

Telp. (021) 29745222Fax. (021) 29289961

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK

PT NH Korindo Sekuritas IndonesiaTreasury Tower 51st floor Unit A

District 8 SCBD Lot. 28Jl Jendral Sudirman Kav. 52 – 53

Senayan - Kebayoran BaruJakarta Selatan 12190Telp : 021 - 5088 9100Fax. 021 - 5088 9101

Website : www.nhsec.co.idEmail : [email protected]

Halaman ini sengaja dikosongkan

XIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

85

Halaman ini sengaja dikosongkan

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

XIV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

97

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

PT LANCARTAMA SEJATI TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan secara keseluruhan.

Catatan 31 Juli 2019 2018(*) 2017

ASET

Aset Lancar

Kas dan setara kas 3e,3f,5,29 5.070.874.428 3.559.233.900 2.439.191.162Piutang usaha 3e,29

Pihak ketiga 6 8.738.103.581 6.014.693.190 2.335.576.092Piutang lain-lain 3d,3e,29

Pihak ketiga 82.370.000 35.070.000 29.810.000Pihak berelasi 27 444.964.103 4.568.615.380 5.092.150.829

Tagihan bruto pemberi kerja 3g,7 11.561.894.252 8.663.678.989 7.141.035.649Uang muka 8 6.078.729.144 17.594.467.292 11.959.833.326

Jumlah Aset Lancar 31.976.935.508 40.435.758.751 28.997.597.058

Aset Tidak Lancar

Investasi 3c,11 - 4.100.000.000 4.100.000.000Properti investasi 3i,9 67.854.577.695 48.921.875.964 22.637.652.594Aset tetap 3h,10 10.326.233.650 11.466.583.562 10.987.639.642Uang muka pembelian tanah 12 19.571.900.000 - -

Jumlah Aset Tidak Lancar 97.752.711.345 64.488.459.526 37.725.292.236

JUMLAH ASET 129.729.646.853 104.924.218.277 66.722.889.294

31 Desember

(*) Laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2018 merupakan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2018 (Catatan 1c)

103

PT LANCARTAMA SEJATI TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan

31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan secara keseluruhan.

Catatan 31 Juli 2019 2018(*) 2017

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas

Liabilitas Jangka Pendek

Utang bank jangka pendek 3e,14,29 44.796.940.222 42.111.602.460 30.617.547.483Utang pajak 3l,13a 777.233.496 719.222.116 266.333Utang jangka panjang yang jatuh

tempo dalam satu tahunBank 3e,14,29 6.047.260.117 4.861.948.585 3.179.822.976Pembiayaan konsumen 3e,15,29 675.175.418 622.634.151 33.182.993

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 52.296.609.253 48.315.407.312 33.830.819.785

Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas jangka panjang - setelahdikurangi bagian yang jatuh tempodalam waktu 1 (satu) tahunBank 3e,14,29 52.953.525.848 43.225.143.029 25.063.339.168Pembiayaan konsumen 3e,15,29 1.154.091.441 1.360.934.202 45.766.699

Utang lain-lainPihak berelasi 3d,3e,27,29 - 500.000.000 -

Liabilitas imbalan kerja 3m,16 411.448.000 308.598.000 197.930.000

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 54.519.065.289 45.394.675.231 25.307.035.867

Jumlah Liabilitas 106.815.674.542 93.710.082.543 59.137.855.652

Ekuitas

Modal saham - nilai nominal Rp. 100.000 per sahamModal dasar - 300.000 sahamModal ditempatkan dan disetor10.250 saham pada tanggal 31 Juli 2019,31 Desember 2018 dan 2017 17 10.250.000.000 10.250.000.000 10.250.000.000

Uang muka setoran modal 18 9.750.000.000 - -Penghasilan komprehensif lain (104.211.000) (54.207.000) -Saldo laba

Ditentukan penggunaannya - - -Belum ditentukan penggunaannya 3.018.183.311 1.016.342.734 (2.664.966.358)

Jumlah Ekuitas 22.913.972.311 11.212.135.734 7.585.033.642

Kepentingan Non Pengendali - 2.000.000 -

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 129.729.646.853 104.924.218.277 66.722.889.294

31 Desember

104

PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUntuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019 dan 2018

dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan secara keseluruhan.

2018Catatan 2019 (Tidak diaudit) 2018(*) 2017

Pendapatan 3j,19 27.182.771.451 18.362.600.417 57.221.797.917 21.613.782.424

Beban pokok pendapatan 3j,20 (16.156.543.731) (12.749.659.021) (38.656.640.660) (14.519.079.178)

Laba Bruto 11.026.227.720 5.612.941.396 18.565.157.257 7.094.703.246Beban umum dan

administrasi 3j,21 (2.762.701.138) (2.556.353.906) (4.471.685.508) (4.242.616.192)Pendapatan lainnya 3j,22 56.560.455 - 49.162 49.307.158Beban lainnya 3j,23 (152.997.961) (72.720.900) (343.031.866) (5.002.776)Beban pajak penghasilan

final 3l,13b (579.375.223) (681.568.686) (1.959.940.649) (655.158.191)

Laba Usaha 7.587.713.853 2.302.297.904 11.790.548.396 2.241.233.245

Pendapatan keuangan 3j,24 17.270.076 15.148.055 38.183.271 23.304.026Beban keuangan 3j,25 (5.603.143.352) (5.376.498.584) (8.147.422.575) (6.273.209.251)

Laba (Rugi) Bersih Periode/Tahun Berjalan 2.001.840.577 (3.059.052.625) 3.681.309.092 (4.008.671.980)

Penghasilan komprehensiflain:Pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja 13m, 16 (50.004.000) (31.620.750) (54.207.000) -

Jumlah Laba (Rugi)Komprehensif Periode/Tahun Berjalan 1.951.836.577 (3.090.673.375) 3.627.102.092 (4.008.671.980)

Laba (Rugi) BersihPeriode/Tahun YangYang Dapat DiatribusikanKe Pemilik Entitas 2.001.840.577 (3.059.052.625) 3.681.309.092 (4.008.671.980)

Laba (rugi) Komprehensif Yang Dapat DiatribusikanKe Pemilik Entitas 1.951.836.577 (3.090.673.375) 3.627.102.092 (4.008.671.980)

Laba (rugi) per saham dasar yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas 3p,26 19.530 (29.844) 35.915 (39.109)

31 Desember 31 Juli

(*) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 merupakan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 (Catatan 1c)

105

PT LANCARTAMA SEJATI TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan secara keseluruhan.

Uang Muka PenghasilanSetoran Komprehensif Ditentukan Belum ditentukan Kepentingan JumlahModal Lain penggunaannya penggunaannya Non Pengendali Ekuitas

Saldo per 1 Januari 2017 10.250.000.000 - - 1.343.705.622 - 11.593.705.622

Rugi komprehensif tahun berjalan - - - - (4.008.671.980) - (4.008.671.980)

Saldo per 31 Desember 2017 10.250.000.000 - - - (2.664.966.358) - 7.585.033.642

Kepentingan non pengendali - - - - - 2.000.000 2.000.000

Laba komprehensif tahun berjalan - - (54.207.000) - 3.681.309.092 - 3.627.102.092

Saldo per 31 Desember 2018 (*) 10.250.000.000 - (54.207.000) - 1.016.342.734 2.000.000 11.214.135.734

Saldo per 1 Januari 2017 10.250.000.000 - - - (2.664.966.358) - 7.585.033.642

Rugi komprehensif tahun berjalan - - (31.620.750) - (3.059.052.625) - (3.090.673.375)

Saldo per 31 Juli 2018 (tidak diaudit) 10.250.000.000 - (31.620.750) - (5.724.018.983) - 4.494.360.267

Saldo per 1 Januari 2019 10.250.000.000 - (54.207.000) - 1.016.342.734 2.000.000 11.214.135.734

Kepentingan non pengendali - - - - - (2.000.000) (2.000.000)

Uang muka setoran modal - 9.750.000.000 - - - - 9.750.000.000

Laba komprehensif tahun berjalan - - (50.004.000) - 2.001.840.577 - 1.951.836.577

Saldo per 31 Juli 2019 10.250.000.000 9.750.000.000 (104.211.000) - 3.018.183.311 - 22.913.972.311

Modal Saham

Saldo Laba

(*) Laporan Laba Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 merupakan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 (Catatan 1c)

106

PT LANCARTAMA SEJATI TbkLAPORAN ARUS KAS

Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019serta untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan secara keseluruhan.

2018Catatan 2019 (Tidak diaudit) 2018(*) 2017

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 27.459.361.060 18.246.044.144 53.313.930.819 16.603.335.749Pembayaran kas kepada pemasok

dan untuk beban operasional lainnya (23.153.265.033) (15.799.171.694) (42.321.088.068) (11.294.580.489)Pembayaran kepada karyawan (745.650.385) (709.236.694) (1.132.778.397) (894.531.095)

Kas yang dihasikan dari operasi 3.560.445.642 1.737.635.756 9.860.064.354 4.414.224.165Penerimaan bunga 17.270.076 15.148.055 38.183.271 23.304.026Pembayaran bunga (5.330.915.678) (5.366.179.774) (7.569.407.303) (6.039.095.761)Pembayaran pajak 13 (440.559.936) (706.414.876) (1.823.030.067) (688.052.024)Penerimaan (pembayaran) lainnya (96.437.506) (72.720.900) (342.982.704) 44.304.382

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (2.290.197.402) (4.392.531.739) 162.827.551 (2.245.315.212)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 10 121.420.848 - - -Pembelian aset tetap 10 (201.201.333) (22.550.000) (694.700.000) (758.774.000)Pembayaran uang muka aset tetap (4.234.500.000) - - -Pembayaran uang muka investasi asosiasi 8 - - (5.000.000.000) (7.650.000.000)Penerimaan pengembalian uang muka investasi asosiasi 8 - 6.000.000 650.000.000 -Penerimaan dari pelepasan Investasi entitas asosiasi 11 20.000.000.000 - - -Penambahan properti investasi 9 (18.932.701.731) (3.425.607.093) (26.284.223.370) (12.710.199.594)Uang muka pembelian tanah 12 (19.571.900.000) - - -

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (22.818.882.216) (3.442.157.093) (31.328.923.370) (21.118.973.594)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran utang sewa pembiayaan 15 (351.963.244) (18.866.755) (75.381.339) (56.043.308)Penerimaan pihak berelasi 27 15.516.052.947 5.108.221.318 12.649.326.583 33.731.698.532Pembayaran pihak berelasi 27 (11.892.401.670) - (11.625.791.134) (14.371.713.880)Uang muka setoran modal 8 9.750.000.000 - - -Penerimaan utang bank jangka pendek 14 61.360.504.977 33.545.432.767 148.327.043.837 53.679.662.515Pembayaran utang bank jangka pendek 14 (58.675.167.215) (33.995.656.895) (136.832.988.860) (57.581.343.069)Penerimaan utang bank Jangka panjang 14 18.897.505.267 20.078.459.104 101.806.222.178 28.138.575.849Pembayaran utang bank jangka panjang 14 (7.983.810.916) (17.498.021.733) (81.962.292.708) (19.968.440.697)

Arus Kas Bersih Diperoleh dan Aktivitas Pendanaan 26.620.720.146 7.219.567.806 32.286.138.557 23.572.395.942

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kasdan Setara Kas 1.511.640.528 (615.121.026) 1.120.042.738 208.107.136

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 5 3.559.233.900 2.439.191.162 2.439.191.162 2.231.084.026

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 5 5.070.874.428 1.824.070.136 3.559.233.900 2.439.191.162

31 Desember 31 Juli

Informasi transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada catatan 30

(*) Laporan Laba Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 merupakan Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018

107

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Lancartama Sejati Tbk (“Entitas”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 12 dari Notaris Sugiri Kadarisman, S.H., tanggal 1 Juni 1990. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-02-4854 HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juni 1993.

Anggaran Dasar Entitas telah megalami beberapa kali perubahaan, terakhir sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 66 tanggal 16 Juli 2019 dihadapan Desman, S.H., M. Hum., MM., Notaris di Jakarta tentang peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor. Perubahan Anggaran Dasar tersebut sedang dalam proses persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Ruang lingkup kegiatan Entitas adalah:Konstruksi gedung tempat tinggal, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat tinggal, seperti rumah tempat tinggal, apartemen dan kondominium.Konstruksi gedung perkantoran, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perkantoran, seperti kantor dan rumah kantor (rukan).Konstruksi gedung industri, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk industri, seperti pabrik dan bengkel kerja.Konstruksi gedung perbelanjaan, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perbelanjaan, seperti mall, toserba, toko, rumah toko (ruko) dan warung.Konstruksi gedung lainnya.

Saat ini kegiatan utama Entitas menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa konstruksi.

Entitas berlokasi di Jakarta dan berkantor pusat di Wisma Lancartama, Jalan Pakubuwono VINomor 99 A-B, Jakarta Selatan.

Entitas mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

Entitas merupakan entitas induk terakhir.

b. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018dan 2017 adalah sebagai berikut :

Dewan KomisarisKomisaris : Kathrin Widjaja

DireksiDirektur : Alex Widjaja

108

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM - Lanjutan

b. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan - Lanjutan

Entitas mempunyai 8, 9 dan 9 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Juli 2019,31 Desember 2018 dan 2017 (tidak diaudit).

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi Nomor 026/SK/DIRKOM/Xl/2019 tanggal 7 November 2019, Perseroan telah mengangkat Lia Ariesta Fitriana sebagai Kepala Unit AuditInternal.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi Nomor 027/SK/DIR/XI/2019 tanggal 7 November 2019, Sekretaris Perusahaan adalah Destryani Sianturi

c. Struktur Entitas Anak

Pada tanggal 31 Desember 2018, Entitas memiliki secara langsung lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

PT Cahaya Maju Indo (CMI)Berdasarkan akta No. 54 tanggal 13 Desember 2018 oleh Desman S.H., M. Hum., M.M. Entitas memiliki investasi saham di PT Cahaya Maju Indo sebesar 990 saham atau senilaiRp99.000.000.

PT Permata Indo Makmur (PIM)Berdasarkan akta No. 53 tanggal 13 Desember 2018 oleh Desman S.H., M. Hum., M.M. Entitas memiliki investasi saham di PT Permata Indo Makmur sebesar 990 saham atau senilai Rp99.000.000.

Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Pada bulan Mei 2019, Entitas melepas seluruh kepemilikan saham di PT CMI dan PT PIM kepada Alex Widjaja (pemegang saham).

Transaksi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.

Hubungan sepengendali antara Entitas dengan PT CMI dan PT PIM dimulai pada tahun 2018.

Rincian Entitas anak pada akhir periode pelaporan adalah sebagai berikut

PT Permata Indo Makmur Jakarta 99% - 100.000.000PT Cahaya Maju Indo Jakarta 99% - 100.000.000

Jumlah AsetTahun operasi komersialEntitas Anak DomisiliPersentase

kepemilikan

109

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”) BARU DAN REVISI

a. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2019)

Dalam tahun berjalan, Entitas telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019.

SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:

- ISAK No. 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”, ISAK No. 33mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait pada saat entitas telah menerima atau membayar imbalan di muka dalam valuta asing.

- ISAK No. 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”, ISAK No. 34mengklarifikasi dan memberikan panduan dalam merefleksikan ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam laporan keuangan.

b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2020)

Berikut ini standar baru dan amandemen yang berlaku pada atau setelah tanggal1 Januari 2020, penerapan dini diperkenankan.

- Amendemen PSAK No. 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Amendemen PSAK No. 15 menambahkan paragraf 14A sehingga mengatur bahwa entitas juga menerapkan PSAK No. 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 15 paragraf 38.

- Amandemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan yang bersifat opsional bagi entitas asuransi, yakni:

a. Deferral approach: pengecualian temporer dari penerapan PSAK No. 71 bagi entitas yang aktivitas utamanya adalah menerbitkan kontrak asuransi sebagaimana dalamruang lingkup PSAK No. 62 (yang diterapkan pada level entitas pelapor); dan

110

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”) BARU DAN REVISI –Lanjutan

b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2020) - Lanjutan

b. Overlay approach: memperkenankan entitas untuk mereklasifikasi beberapa penghasilan atau beban yang timbul dari aset keuangan yang ditetapkan dari laba rugi ke penghasilan komprehensif lain.

- PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan”, PSAK No. 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen keuangan seperti klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai. PSAK ini akan menggantikan PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

- Amendemen PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”. Amendemen PSAK No. 71 mengamendemen paragraf PP4.1.11(b) dan PP4.1.12(b), dan menambahkan paragraf PP4.1.12A sehingga mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat menghasilkankompensasi negatif memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

- PSAK No. 72 “Pendapatan Dari Kontrak Dengan Pelanggan”, PSAK No. 72 mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan. PSAK No. 72 ini akan menggantikan PSAK No. 23 “Pendapatan”, PSAK No. 34 “Kontrak Konstruksi”, PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”, ISAK No. 10 “Program Loyalitas Pelanggan”, ISAK No. 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estat” dan ISAK No. 27: Pengalihan Aset Dari Pelanggan”.

- PSAK No. 73 “Sewa”, PSAK No. 73 menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa, dengan tujuan memastikan bahwa lessee dan lessor menyediakan informasi yang relevan yang dengan setia mewakili transaksi tersebut. PSAK No. 73 ini akan menggantikan PSAK No. 30 “Sewa”.

Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam “Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting”.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Entitas atau mungkinakan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.

111

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2019 yaitu sebagai berikut:

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi, amandemen dan penyesuaian tahunan, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2019, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, termasuk PSAK No. 1 (Amandemen 2015), “Penyajian Laporan Keuangantentang Prakarsa Pengungkapan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya berakibat pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi keuangan dan kinerja Entitas.

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Entitas.

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.

112

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

c. Investasi pada Entitas Asosiasi

Entitas menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, termasuk PSAK No. 15 (Amendemen 2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura bersama tentang Investasi Entitas Asosiasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”.

PSAK ini menentukan penerapan metode ekuitas atas investasi pada entitas asosiasi. Amandemen PSAK No. 15 memberikan klarifikasi pada paragraf 36A tentang pengecualian konsolidasi untuk investasi ketika ktriteria tertentu terpenuhi.

Dampak penerapan PSAK ini bersama-sama dengan PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.

Entitas asosiasi adalah suatu entitas yang mana investor mempunyai pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan tentang aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian investor atas aset bersih investee setelah tanggal perolehan. Laba atau rugi investor mencakup bagian dari laba atau rugi investee dan OCI dari investor mencakup bagian OCI dari investee. Goodwill terkait dengan entitas asosiasi terdapat dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun dilakukan pengujian penurunan nilai secara individu.

Jika terdapat suatu perubahan yang diakui langsung dalam ekuitas entitas asosiasi, entitas mengakui bagiannya dari perubahan tersebut dan mengungkapkannya, jika relevan, dalam laporan perubahan ekuitas. Keuntungan atau kerugian belum terealisasi yang timbul dari transaksi antara entitas dengan entitas asosiasi dieliminasi sebatas kepentingannya dalam entitas asosiasi.

Jika bagian entitas atas rugi pada entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, maka entitas menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Setelah kepentingan entitas dikurangkan menjadi nol, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui, hanya sepanjang entitas mempunyai kewajiban hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama.

Jika entitas asosiasi bersama melaporkan laba pada periode berikutnya, entitas mengakui bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagiannya atas laba tersebut sama dengan bagian kerugian yang tidak diakui.

113

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

c. Investasi pada Entitas Asosiasi - Lanjutan

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun untuk periode yang sama dengan entitas. Jika perlu, penyesuaian dilakukan untuk membawa kebijakan akuntansi yang sama dengan yang diterapkan Entitas.

Setelah penerapan metode ekuitas, entitas menerapkan persyaratan di PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, untuk menentukan apakah perlu mengakui penurunan nilai tambahan sehubungan dengan investasinya dalam entitas asosiasi. Jika penurunan terindikasi, jumlah dikalkulasi dengan mengacu pada PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”.

Jumlah tercatat keseluruhan investasi diuji untuk penurunan nilai sebagai suatu aset tunggal, yaitu, goodwill tidak diuji secara terpisah. Jumlah pemulihan investasi pada entitas asosiasi dinilai untuk setiap entitas asosiasi, kecuali entitas asosiasi tidak menghasilkan arus kas secara independen.

Pada saat hilangnya pengaruh signifikan pada entitas asosiasi, entitas mengakui setiapinvestasi yang tersisa pada nilai wajar. Perbedaan antara jumlah tercatat entitas asosiasi pada saat hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari pelepasan diakui dalam laba atau rugi.

Persyaratan pengungkapan untuk entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan pada investee dijelaskan dalam PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalamPSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan PSAK No. 7(Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan Pemerintah).

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporankeuangannya (entitas pelapor).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau(iii)Personil manajemen kunci Perusahaan atau Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

114

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi - Lanjutan

b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut:(i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari perusahaan yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).(ii) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu perusahaan, yang manaentitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.(iv) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga.(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari

salah satu Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaanadalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf (a).

(vii)orang yang didentifikasikan dalam huruf (a.i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

Piutang lain-lain kepada pihak berelasi tidak dikenakan bunga sedangkan kepada pihak ketiga belum tentu tidak dikenakan bunga.

e. Instrumen Keuangan

Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”,PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, termasuk Penyesuaian 2016 PSAK No. 60. Selain itu, Entitas juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.

PSAK No. 50 (Revisi 2014) menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait dengan suku bunga, dividen dan keuntungan/kerugian, dan ketika aset keuangan dan kewajiban keuangan dapat di saling hapus.

Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

115

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING – Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas keuangan, pengukuran setelah pengakuan awal, penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan akuntansi lindung nilai.

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untuk pengungkapan risiko likuiditas.

ISAK No. 26 (Revisi 2014) menegaskan perlakuan di PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif melekat disyaratkan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi pihak dalam kontrak tersebut.

(1) Aset Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Aset keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan.

Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh untuk diperdagangan atau ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

116

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

(1) Aset Keuangan - Lanjutan

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal - Lanjutan

Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) - Lanjutan

Aset keuangan FVTPL termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lainnya.

Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) ketika entitas mempunyai maksud positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.

Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).

Metode ini menggunakan EIR untuk estimasi penerimaan kas di masa datang yang didiskontokan selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

117

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

(1) Aset Keuangan - Lanjutan

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal - Lanjutan

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS)

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengankeuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai OCI dalam komponen ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada saat pengukuran awal, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampai pengakuannya aset keuangan tersebut dihentikan atau sampai ditetapkan ada penurunan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui ke laporan laba rugi dan penghasilam komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi.

(2) Liabilitas Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalamprovisi kontrak instrumen.

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Entitas menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.

118

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

(2) Liabilitas Keuangan - Lanjutan

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok.

Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya maupun melalui proses amortisasi.

(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

119

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.

Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.

Penyesuaian Risiko Kredit

Entitas menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan (counterparty) antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit entitas terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan

Entitas pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.

Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, entitas menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti objektif secaraindividual atas penurunan nilai.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat EIR awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada entitas.

120

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan

Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi - Lanjutan

Jika pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual

Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual (AFS), bukti objektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih sesuai, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat:

(1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau

(2) entitas telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik

(a) entitas telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau

(b) entitas secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisihantara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

121

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

(7) Instrumen Derivatif

Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui berdasarkan nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif itu ditujukan untuk instrumen derivatif, dan sifat dari objek yang dilindungi nilainya.

Entitas mengelompokkan tujuan dari derivatif sebagai:

(1) suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas yang telah diakui atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, liabilitas atau komitmen pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung nilai atas nilai wajar); atau

(2) suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang

telah diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan

(ii)dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung nilai arus kas).

Pada saat terjadinya transaksi, entitas mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Entitas juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling menghapuskan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.

Nilai penuh dari derivatif lindung nilai dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar apabila jatuh tempo item yang dilindung nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan sebagai aset atau liabilitas lancar apabila jatuh tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12 (dua belas) bulan. (i) lindung nilai atas nilai wajar

Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dicatat didalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada resiko yang dilindung nilai.

Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai atas nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, di baris yang sama dengan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai.

Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “Keuntungan/(Kerugian) Lain-lain -bersih”.

122

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan

(ii) lindung nilai arus kas

Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam bagian ekuitas, didalam akun “Perubahan Bersih Nilai Wajar – Lindung Nilai Arus Kas”.

Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui segera di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “Keuntungan/(Kerugian) Lain-lain-bersih”. Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang dilindungi nilai menimbulkan aset non-keuangan, keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan dialihkan dari ekuitas dan dimasukkan di dalam pengukuran awal biaya perolehan aset tersebut.

Jumlah yang diakumulasikan di ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat item yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi.

Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai arus kas diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, di baris yang sama dengan item yang dilindung nilai.

Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Apabila prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dicatat di bagian ekuitas segera dialihkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “Keuntungan/(Kerugian) Lain-lain-bersih”.

Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif apapun yang tidak ditujukan atau tidak dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “Keuntungan/(Kerugian) Lain-lain-bersih”.

123

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Instrumen Keuangan - Lanjutan

(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan

Entitas tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi HTM, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi HTM dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi HTM), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

- dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

- terjadi setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau

- terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM ke kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

f. Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

g. Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja

Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang entitas yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin.

Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan, dimana faktur belum dapat ditagihkan karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal laporan posisi keuangan.

124

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

h. Aset Tetap

Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, termasuk PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap” dan Amandemen 2015 PSAK No. 16, “Aset Tetap tentangKlarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Selain itu, Entitas juga menerapkan ISAK No. 25 (2011), “Hak Atas Tanah”.

PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

Amandemen PSAK No. 16 memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset dan juga memberikan klarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

Entitas telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah, dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama umur manfaat asset tetap. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

% per tahun Tahun

Kendaraan alat berat 12,5 8Peralatan dan perlengkapan kantor 25 4Kendaraan 25 – 12,5 4 - 8

Berdasarkan ISAK No. 25 (2011), biaya yang berhubungan dengan perpanjangan hak-hakkepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah (jika dapat ditentukan), mana yang lebih pendek. Biaya-biaya tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset takberwujud pada laporan posisi keuangan.

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

125

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

i. Properti Investasi

Entitas menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” dan PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) “Properti Investasi”.

PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.

Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalamkegiatan usaha sehari-hari.

Entitas telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran properti investasi. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama umur manfaat aset antara 10 dan 20 tahun.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan yang di masa depan akan digunakan sebagai properti investasi.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan kontrak dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian), yang diukur berdasarkan kemajuan fisik pada tanggal akhir periode pelaporan yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan eksternal.

126

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban - Lanjutan

Jika kemungkinan besar terjadi total beban kontrak akan melebihi pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.

Pendapatan kontrak terdiri dari jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur dengan andal.

Biaya kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak, biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak dan biaya lain yang secara spesifik dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.

Entitas menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, termasuk PSAK No. 23 (Penyesuaian 2014). PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Entitas dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau piutang, setelah dikurangi retur dan potongan, diskon dagang dan rabat volume dan pajak pertambahan nilai (PPN).

Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi yaitu pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan atau jasa telah diserahkan.

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

k. Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan ataupembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yangberasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai.

127

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

l. Pajak Penghasilan

Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2013), “Pajak Penghasilan”. Selain itu, Entitas juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.

Pengakuan

Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.

Pengukuran

Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan.

Alokasi

Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh pajak terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-masing). Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungandari pembelian dengan diskon.

Saling Hapus

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak yang sama, atau entitas berniat untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Pajak Final

Beban pajak final sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subjek pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode/tahun berjalan dan dicatat sebagai bagian dari beban operasi. Selisih antara jumlah pajak final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak final diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur dalam PSAK No. 46: Pajak Penghasilan.

128

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

m. Imbalan Kerja

Entitas menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja” dan Amandemen 2015 PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, termasuk Penyesuaian 2016 PSAK No. 24. Selain itu, Entitas juga mengadopsi ISAK No. 15, “PSAK No. 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.

PSAK ini memperkenalkan persyaratan untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban (aset) imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang belum menjadi hak (vested), dan memerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan menjadi komponen-komponen dan membutuhkan pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi untuk pesangon, termasuk membedakan antara imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran imbalan pesangon.

Amandemen 2015 PSAK No. 24 menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.

Entitas mengadopsi program imbalan pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.

Pengakuan

Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja, daripada ketika dibayar atau terutang.

Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai berikut: 1. biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan masa lalu diakui dalam laporan laba

rugi;2. bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat

diskonto pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi;3. pengukuran kembali dari liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari:

- keuntungan dan kerugian aktuarial;- imbal balik aset program;- setiap perubahan dalam dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan

dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya).

129

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

m. Imbalan Kerja - Lanjutan

Pengukuran

Pengukuran liabilitas (aset) imbalan pasti bersih mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria, atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dalam menentukan defisit bersih atau surplus.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti entitas dan biaya jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untukmenghasilkan liabilitas akhir. Hal ini mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini) dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti). Imbalan tersebut diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.

Biaya jasa lalu adalah perubahan liabilitas imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, yang timbul sebagai akibat dari perubahan pengaturan program dalam periode kini (yaitu memperkenalkan perubahan program atau mengubah imbalan yang akan dibayar, atau kurtailmen yang secara signifikan mengurangi jumlah pekerja yang disertakan).

Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”.

Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.

Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-sama.

n. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Entitas pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

130

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

o. Pelaporan Segmen

Entitas melaporkan informasi segmen yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari entitas yang:

a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

p. Laba Bersih per Saham Dasar dan Dilusian

Entitas menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.

Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan tersebut dapat berbentuk dividen saham, saham bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham. Untuk perhitungan laba per saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada awal tahun laporan keuangan yang disajikan.

Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Tidak terdapat efek dilusi per 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 karena tidak ada efek berpotensi saham biasa yang beredar.

131

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi

Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen Entitas untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan asumsi tersebut dapat mengakibatkanpenyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporanyang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.

Entitas mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Entitas yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan

Menentukan Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakanakuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada catatan 3e dan catatan 29.

Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan

Entitas mencatat aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Entitas menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Entitas.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Keuangan

Entitas mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapatditerima oleh Entitas. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang.

132

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-Keuangan

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.

Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.

Jumlah pemulihan atas aset tetap dan properti investasi didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

Entitas mengestimasi masa manfaat ekonomis asset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar.

Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Entitas terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.

Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi.

Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktoryang disebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 10 untuk aset tetap.

133

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan

Menentukan Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Dalam situasi tertentu, Entitas tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yangkompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Entitas menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Entitas membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 13.

Estimasi Beban Imbalan Kerja

Penentuan kewajiban imbalan kerja Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.

Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian dan tingkat pengembalian aset program yang diharapkan.

Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Entitas dapatmempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan bebanimbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 16.

134

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. KAS DAN SETARA KAS

31 Juli 2019 2018 2017

Kas 4.599.124 4.000.000 -

Bank - Pihak KetigaRupiah

PT Bank Panin Tbk 4.781.251.284 2.000.258.758 484.982.739PT Bank Sahabat Sampoerna 112.374.261 317.635.904 122.117.915PT Bank Danamon Indonesia Tbk 33.946.649 6.555.085 -PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk 24.241.398 1.119.398.925 -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 14.743.701 14.985.861 -PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 5.790.670 - -PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2.121.623 2.226.623 1.737.675.005PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.060.593 7.192.635 11.388.200PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - - 79.161

Jumlah Bank 4.976.530.179 3.468.253.791 2.356.243.020

Deposito - Pihak KetigaPT Bank Panin Tbk 89.745.125 86.980.109 82.948.142

Jumlah 5.070.874.428 3.559.233.900 2.439.191.162

31 Desember

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank.

Tingkat suku bunga deposito berjangka untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir tanggal31 Juli 2019 dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 6,25%, 6,75% dan 5,75%.

6. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

31 Juli 2019 2018 2017

Pihak ketiga:PT The Master Steel 5.500.000.000 - -PT Hutan Ketapang Industri 1.356.671.898 2.113.773.982 1.761.983.355PT Sungai Rangit 1.080.943.275 695.574.900 -PT Bina Sawit Makmur 572.853.300 2.129.824.000 -PT Aek Tarum 227.630.910 882.016.110 18.814.910PT Usaha Agro Indonesia 4.198 193.504.198 554.777.827

Jumlah 8.738.103.581 6.014.693.190 2.335.576.092

31 Desember

135

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA – Lanjutan

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

31 Juli 2019 2018 2017

< 30 hari 999.631.050 2.379.091.000 -30 - 60 hari 621.139.602 3.023.702.000 1.313.466.92760 - 90 hari 5.528.313.400 6.987.500 150.141.93490 - 120 hari 520.656.569 164.104.875 54.866.925> 120 hari 1.068.362.960 440.807.815 817.100.306

Jumlah - bersih 8.738.103.581 6.014.693.190 2.335.576.092

31 Desember

Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Entitas tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan.

Piutang usaha dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 14).

7. TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA

31 Juli 2019 2018 2017

Biaya konstruksi 31.709.267.562 42.965.309.398 18.795.783.813Laba yang diakui 15.177.057.693 21.153.039.487 13.687.900.247

Sub jumlah 46.886.325.255 64.118.348.885 32.483.684.060

Penagihan 35.324.431.003 55.454.669.896 25.342.648.411

Tagihan Bruto Pemberi Kerja 11.561.894.252 8.663.678.989 7.141.035.649

Cadangan kerugian penurunan nilai - - -

Jumlah 11.561.894.252 8.663.678.989 7.141.035.649

31 Desember

136

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA – Lanjutan

Rincian saldo tagihan bruto pemberi kerja berdasarkan jenis usaha adalah sebagai berikut:

31 Juli 2019 2018 2017

Bangunan 6.633.289.581 2.309.579.453 7.141.035.649 Infrastruktur 4.928.604.671 6.354.099.536 -

Sub jumlah 11.561.894.252 8.663.678.989 7.141.035.649

Cadangan kerugian penurunan nilai - - -

Jumlah 11.561.894.252 8.663.678.989 7.141.035.649

31 Desember

Rincian saldo tagihan bruto pemberi kerja berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

31 Juli 2019 2018 2017

Pihak ketiga:PT The Master Steel 4.928.604.671 6.354.099.536 -PT Hutan Ketapang Industri 2.635.744.204 995.933.641 4.954.567.765PT Bina Sawit Makmur 3.997.545.377 532.702.757 -PT Aek Tarum - - 476.250.000PT Usaha Agro Indonesia - 780.943.055 1.710.217.884

Sub jumlah 11.561.894.252 8.663.678.989 7.141.035.649

Cadangan kerugian penurunan nilai - - -

Jumlah 11.561.894.252 8.663.678.989 7.141.035.649

31 Desember

Rincian proyek yang sedang dikerjakan sampai 31 Juli 2019 adalah sebagai berikut:

Manajemen berpendapat bahwa tagihan bruto dapat ditagihkan. Sehingga Manajemen juga berpendapat bahwa tidak perlu dilakukan pencadangan kerugian penurunan nilai tagihan bruto.

No. Pelanggan Project

Tahun Perolehan Kontrak

Target Penyelesaian Lokasi

1. PT Hutan Ketapang Industri

Koperasi 2019 Kuartal 1, 2020 Ketapang,Kalimantan BaratMess TC

Rumah Manager Rumah Staff

2. PT Bina Sawit Makmur

Lab Integrated 2019 Kuartal 1, 2020 Palembang, Sumatera SelatanLab Mikrobiologi

3. PT The Master Steel Infra dan Civil 2019 Kuartal 1, 2020 Pulo Gadung

137

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. UANG MUKA

31 Juli 2019 2018 2017

Pembelian 4.234.500.000 - -Biaya operasional 1.844.229.144 1.694.467.292 409.833.326Investasi - 15.900.000.000 11.550.000.000

Jumlah 6.078.729.144 17.594.467.292 11.959.833.326

31 Desember

Uang muka pembelian pada tanggal 31 Juli 2019 sebesar Rp4.234.500.000 merupakan uang muka pembelian peralatan dan perlengkapan untuk properti investasi (catatan 9).

Uang muka investasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 merupakan uang muka untuk penyertaan saham di PT Mastertama Adhi Propertindo.

9. PROPERTI INVESTASI

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Harga perolehanTanah 8.000.000.000 - - 8.000.000.000Aset dalam penyelesaian

Bangunan 40.921.875.964 18.932.701.731 - 59.854.577.695

Jumlah 48.921.875.964 18.932.701.731 - 67.854.577.695

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Harga perolehanTanah 8.000.000.000 - - 8.000.000.000Aset dalam penyelesaian

Bangunan 14.637.652.594 26.284.223.370 - 40.921.875.964

Jumlah 22.637.652.594 26.284.223.370 - 48.921.875.964

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Harga perolehanTanah 8.000.000.000 - - 8.000.000.000Aset dalam penyelesaian

Bangunan 1.927.453.000 12.710.199.594 - 14.637.652.594

Jumlah 9.927.453.000 12.710.199.594 - 22.637.652.594

31 Desember 2018

31 Desember 2017

31 Juli 2019

Properti investasi berupa tanah dan bangunan dalam penyelesain yang berlokasi di Jalan Sultan Hasanuddin Nomor 52, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang terbagi dalam SHGB No. 01552, 01553 dan 01579.

138

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. PROPERTI INVESTASI – Lanjutan

Properti investasi sedang dalam proses pembangunan yang dilakukan dengan kegiatan membangun sendiri. Progress pembangunan sampai dengan 31 Juli 2019 adalah sebesar 75% dan diperkirakan selesai pada tahun 2020. Tidak ada hambatan dalam kelanjutan penyelesaian propertiinvestasi.

Bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp1.445.556.567, Rp447.525.227 dan nihil.

Properti investasi dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 14).

Manajemen melakukan penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi dan berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Juli 2019,31 Desember 2018 dan 2017.

10. ASET TETAP

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Harga perolehan

Pemilikan langsungKendaraan alat berat 11.163.000.000 - - 11.163.000.000Peralatan dan perlengkapan

kantor 559.734.000 83.570.588 - 643.304.588Kendaraan 4.967.265.500 - - 4.967.265.500

Subjumlah 16.689.999.500 83.570.588 - 16.773.570.088

Aset sewa pembiayaanKendaraan 2.789.888.000 315.292.495 184.888.000 2.920.292.495

Jumlah harga perolehan 19.479.887.500 398.863.083 184.888.000 19.693.862.583

Akumulasi penyusutanPemilikan langsung

Kendaraan alat berat 5.134.395.833 813.968.781 - 5.948.364.614Peralatan dan perlengkapan

kantor 463.081.349 40.398.491 - 503.479.840Kendaraan 2.348.419.661 429.597.289 - 2.778.016.950

Subjumlah 7.945.896.843 1.283.964.561 - 9.229.861.404

Aset sewa pembiayaanKendaraan 67.407.095 145.471.184 75.110.750 137.767.529

Jumlah akumulasi penyusutan 8.013.303.938 1.429.435.745 75.110.750 9.367.628.933

Nilai Tercatat 11.466.583.562 10.326.233.650

31 Juli 2019

139

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP – Lanjutan

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Harga perolehan

Pemilikan langsungKendaraan alat berat 11.163.000.000 - - 11.163.000.000Peralatan dan perlengkapan

kantor 515.034.000 44.700.000 - 559.734.000Kendaraan 4.967.265.500 - 4.967.265.500

Subjumlah 16.645.299.500 44.700.000 - 16.689.999.500

Aset sewa pembiayaanKendaraan 159.888.000 2.630.000.000 - 2.789.888.000

Jumlah harga perolehan 16.805.187.500 2.674.700.000 - 19.479.887.500

Akumulasi penyusutanPemilikan langsung

Kendaraan alat berat 3.739.020.833 1.395.375.000 - 5.134.395.833Peralatan dan perlengkapan

kantor 345.305.624 117.775.725 - 463.081.349Kendaraan 1.688.925.310 659.494.351 2.348.419.661

Subjumlah 5.773.251.767 2.172.645.076 - 7.945.896.843

Aset sewa pembiayaanKendaraan 44.296.091 23.111.004 - 67.407.095

Jumlah akumulasi penyusutan 5.817.547.858 2.195.756.080 - 8.013.303.938

Nilai Tercatat 10.987.639.642 11.466.583.562

31 Desember 2018

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Harga perolehan

Pemilikan langsungKendaraan alat berat 11.163.000.000 - - 11.163.000.000Peralatan dan perlengkapan

kantor 481.260.000 33.774.000 - 515.034.000Kendaraan 4.242.265.500 725.000.000 - 4.967.265.500

Subjumlah 15.886.525.500 758.774.000 - 16.645.299.500

Aset sewa pembiayaanKendaraan 159.888.000 - - 159.888.000

Jumlah harga perolehan 16.046.413.500 758.774.000 - 16.805.187.500

31 Desember 2017

140

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP – Lanjutan

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsungKendaraan alat berat 2.343.645.833 1.395.375.000 - 3.739.020.833Peralatan dan perlengkapan

kantor 225.004.937 120.300.687 - 345.305.624Kendaraan 1.093.798.372 595.126.938 - 1.688.925.310

Subjumlah 3.662.449.142 2.110.802.625 - 5.773.251.767

Aset sewa pembiayaanKendaraan 21.185.087 23.111.004 - 44.296.091

Jumlah akumulasi penyusutan 3.683.634.229 2.133.913.629 - 5.817.547.858

Nilai Tercatat 12.362.779.271 10.987.639.642

31 Desember 2017

Beban Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.429.435.745, Rp2.195.756.080 dan Rp2.133.913.629 yang dialokasi pada beban pokok pendapatan dan beban umum dan administrasi.

Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2019 2018 2018 2017

Harga Jual 121.420.848 - - -Nilai Buku 109.777.250 - - -

Laba Penjualan Aset Tetap 11.643.598 - - -

31 Juli 31 Desember

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan, disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.

Tidak ada komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap Entitas. Tidak ada aset tetap Entitas yang dipakai sementara dan tidak ada aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017.

Pada tanggal 31 Juli 2019 dan 31 Desember 2018 Aset sewa pembiayaan kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan lainnya kepada PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp3.552.200.000 dan Rp3.300.000.000.

Pada tanggal 31 Juli 2019, nilai perolehan aset tetap Entitas yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar Rp393.556.000 (31 Desember 2018 dan 2017 sebesar Rp393.556.000 dan Rp73.556.000), yang terdiri dari peralatan dan perlengkapan kantor.

141

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. INVESTASI

31 Juli 2019 2018 2017

PT Mastertama Adhi Propertindo - 4.100.000.000 4.100.000.000

Jumlah - 4.100.000.000 4.100.000.000

31 Desember

Berdasarkan akta No. 92 tanggal 24 November 2016 oleh Desman S.H., M. Hum., M.M. Entitas melakukan investasi di PT Mastertama Adhi Propertindo sebesar 4.100.000 saham atau senilai Rp4.100.000.000.

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Perseroan Terbatas No. 08 tanggal 5 April 2019 oleh Antonius W.P., S.H., Entitas melakukan penambahan modal ditempatkan pada PT Mastertama Adhi Propertindo sebesar 15.900.000 saham atau senilai Rp15.900.000.000 sehingga modal ditempatkan menjadi 20.000.000 saham atau senilai Rp20.000.000.000.

Berdasarkan akta Pemindahan Hak Atas Saham No. 97 tanggal 24 Mei 2019 yang ditegaskan kembali dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Perseroan terbatas No. 98 tanggal 24 Mei 2019 oleh oleh Antonius W.P., S.H., Entitas menjual sahamPT Mastertama Adhi Propertindo sebesar 20.000.000 saham atau senilai Rp20.000.000.000 kepada PT Lancartama Tirta Anggara (pihak berelasi).

12. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH

31 Juli 2019 2018 2017

Uang muka pembelian tanah 19.571.900.000

Jumlah 19.571.900.000 - -

31 Desember

Uang muka pembelian tanah merupakan uang muka yang telah dibayarkan untuk pembelian tanah di Jalan Sultan Hasanuddin No. 51E, 51D, dan 51C, berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) dengan Alex Widjaja (pemegang saham) tanggal 6 Maret 2019 dengan rincian sebagai berikut:a. Sertipikat Hak Guna Bangunan nomor 01558/Melawai, Seluas 81 m2

b. Sertipikat Hak Guna Bangunan nomor 01559/Melawai, Seluas 61 m2

c. Sertipikat Hak Guna Bangunan nomor 01560/Melawai, Seluas 21 m2

142

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PERPAJAKAN

a. Utang Pajak

31 Juli 2019 2018 2017

Pajak Penghasilan:Pasal 21 2.959.656 2.941.115 266.333 Pasal 23 851.584 - -

Pajak Pertambahan Nilai 773.422.256 716.281.001 -

Jumlah 777.233.496 719.222.116 266.333

31 Desember

b. Pajak Kini

31 Juli 2019 2018 2017

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilanmenurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 2.001.840.577 3.681.309.092 (4.008.671.980)

Pendapatan yang dikenai pajak final (27.256.601.982) (57.260.030.350) (21.686.393.608)Beban yang berkaitan dengan pajak final 24.675.386.182 51.618.780.609 25.039.907.397

Rugi fiskal periode/tahun berjalan (579.375.223) (1.959.940.649) (655.158.191)

31 Desember 2018

Laba (Rugi) kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2018 dan 2017 menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.

143

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK

31 Juli 2019 2018 2017

Jangka pendek:PT Bank Panin Tbk 31.962.734.889 29.692.280.666 29.954.534.701PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk 8.583.551.050 7.894.247.344 -PT Bank Mayora 1.992.622.433 923.691.350 -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.500.000.000 1.500.000.000 -PT Bank Sahabat Sampoerna 758.031.850 2.101.383.100 663.012.782

Jumlah jangka pendek 44.796.940.222 42.111.602.460 30.617.547.483

Jangka panjang:PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk 16.336.384.290 17.406.473.194 -PT Bank Danamon Indonesia Tbk 14.201.790.301 12.884.374.999 -PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 9.884.015.536 - -PT Bank Mayora 9.555.866.129 9.904.220.596 -PT Bank Panin Tbk 7.608.926.550 6.274.056.843 7.244.468.906PT Bank Sahabat Sampoerna 1.413.803.159 1.617.965.982 1.926.724.000PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - - 19.071.969.238

Jumlah jangka panjang 59.000.785.965 48.087.091.614 28.243.162.144

Dikurangi bagian yang jatuh tempodalam waktu 1 (satu) tahun (6.047.260.117) (4.861.948.585) (3.179.822.976)

Bagian jangka panjang 52.953.525.848 43.225.143.029 25.063.339.168

31 Desember

PT Bank Sahabat Sampoerna

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Sahabat Sampoerna berupa:a. Pinjaman Angsuran sebesar Rp1.133.360.743 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Pinjaman

Angsuran Nomor 10 tertanggal 3 Juli 2015 oleh Otty Hari Chandra Ubayani, S.H., notaris di Jakarta dengan jangka waktu pinjaman selama 84 bulan sejak tanggal 19 Juni 2015 sampai dengan tanggal 19 Juni 2022, tingkat suku bunga 16% per tahun.

b. Pinjaman Angsuran sebesar Rp1.366.639.257 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Pinjaman Angsuran Nomor 11 tertanggal 3 Juli 2015 oleh Otty Hari Chandra Ubayani, S.H., notaris di Jakarta dengan jangka waktu pinjaman selama 84 bulan sejak tanggal 19 Juni 2015 dan jatuh tempo tanggal 19 Januari 2022, dengan tingkat suku bunga 16% per tahun.

c. Pinjaman Tetap Revolving (PTR) sebesar Rp3.000.000.000 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Revolving Nomor 13 tanggal 31 Oktober 2016 oleh Kelaswara Chandrakirana, S.H., dengan jangka waktu 12 bulan dan tingkat suku bunga 16% per tahun. Sesuai dengan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) Nomor 622/SPPK-CPT/X/2018 tertanggal 2 Oktober 2018, pinjaman ini berakhir pada tanggal 31 Oktober 2019.

144

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) Nomor 3415/XVII/ABELIA, terdaftar atas nama Tuan Alex Widjaja (pemegang saham) seluas 98,44 m2 yang terletak di Rumah Susun Hunian dan Bukan Hunian Apartemen Permata Hijau Jalan Arteri Permata Hijau RT 006 RW 09 dan RT 005 RW 09, Lantai 19 Nomor A/19/AG-Blok Abelia Kelurahan Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Jakarta Selatan. Terhadap jaminan ini dibebankan Hak Tanggungan Peringkat I dengan nilai penjaminan Rp2.600.000.000.Semua dan setiap hak, wewenang, tagihan-tagihan serta klaim-klaim yang sekarang telah dimiliki oleh Pemberi Fidusia dan/atau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan dapat dijalankan oleh Pemberi Fidusia terhadap pihak ketiga siapapun juga berdasarkan perjanjian-perjanjian yang sekarang telah dan/atau dikemudian hari akan dibuat oleh Pemberi Fidusia dengan pihak ketiga manapun juga, satu dan lain menjadi milik Pemberi Fidusia sebagaimana diuraikan dalam Daftar Piutang (Account Receivable) dengan nilai sebesar Rp4.655.504.075 pada tanggal 21 Juli 2016.

Tanpa persetujuan Bank, Entitas tidak diperbolehkan untuk:1. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan pemakaian

seluruh atau sebagian kekayaan/aset entitas, baik barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik entitas, kecuali dalam rangka menjalankan usaha entitas sehari-hari.

2. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya penarikan modal disetor.3. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan terjadinya utang baru, baik secara langsung

maupun tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari Bank, lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional entitas.

4. Mengalihkan atau menyebabkan beralihnya usaha kepada siapapun.5. Melakukan pembayaran pokok, bunga maupun pembayaran lain atas utang Pemegang Saham.6. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan

usaha entitas.7. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan entitas kepada pihak lain, kecuali

menjaminkan harta kekayaan kepada Bank.8. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban entitas untuk membayar kepada

pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha entitas sehari-hari.9. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan

endorsemen atas surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha.

10. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha entitas sehari-hari.

11. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha entitas seperti yang sedang dijalankan saat ini.

12. Melakukan merger (penggabungan), konsolidasi (peleburan) dan akuisisi (pengambilalihan).13. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga

yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham entitas baik berupa jumlah pokok, bunga dan biaya lainnya.

14. Melakukan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus (Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/Pengawas), susunan para pemegang saham entitas tanpa mendapat persetujuan atau melakukan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada Bank.

145

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank Sahabat Sampoerna – Lanjutan

Entitas telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan pengesampingan atas poin (14) terkait pembatasan terhadap tindakan penerima kredit dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana melalui surat No. 010/024/BSS-SME/XII/19.

PT Bank Panin Tbk

Entitas memperoleh pinjaman dari PT Bank Panin Tbk berupa:

a. Kredit Dengan Memakai Jaminan (Fasilitas Pinjaman Berulang)Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan oleh Fenny Tjitra, S.H., nomor 65 tanggal 17 Juni 2013, notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas kredit pinjaman berulang sebesar Rp3.000.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan.Akta ini telah mengalami beberapa kali perubahan dengan beberapa penambahan plafon kredit menjadi sebesar Rp30.000.000.000 berdasarkan akta Pengubahan VIII Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan Nomor 14 tanggal 11 Februari 2019.

b. Kredit Dengan Memakai Jaminan (Fasilitas Pinjaman Rekening Koran)Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan oleh Fenny Tjitra, S.H., nomor 64 tanggal 17 Juni 2013, notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas kredit pinjaman rekening koran, dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan. Akta ini telah mengalami beberapa kali perubahan dengan beberapa penambahan plafon kredit menjadi sebesar Rp2.000.000.000 berdasarkan akta Pengubahan IV Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan Nomor 32 tanggal 18 September 2017.

c. Kredit Dengan Memakai Jaminan (Fasilitas Pinjaman Rekening Koran)Berdasarkan akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan oleh Paulus Widodo Sugeng Haryono Nomor 39 tanggal 20 September 2016, Entitas memperoleh fasilitas kredit PinjamanJangka Panjang (PJP) sebesar Rp8.300.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 84 bulan terhitung sejak tanggal 21 Oktober 2016 dan jatuh tempo tanggal 21 September 2023, dengan suku bunga 11,50% per tahun.

d. Pinjaman Tetap Modal AngsuranBerdasarkan akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan oleh Henggawati S.H.,nomor 15 tanggal 11 Februari 2019, Entitas memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Tetap Modal Angsuran sebesar Rp2.000.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 56 bulan terhitung sejak tanggal 11 Februari 2019 dan jatuh tempo tanggal 11 Oktober 2023 dengan suku bunga 10,50% per tahun.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) Nomor. 055/JGT-CBG/SPPK-SMB/EXT/19 tanggal 9 Juli 2019, Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dan Pinjaman Berulang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2020. Dan seluruh fasilitas kredit dikenakan Bunga 10,5% per tahun.

146

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank Panin Tbk - Lanjutan

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Sertifikat Hak Milik nomor 6959/Pluit, seluas 165 m2 terletak di Jalan Raya Pluit Timur No. 29 Blok H Kav. 30A, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta atas nama Jumina Widjaja, Surjanto, Susanto Widjaja, Kathrin Widjaja, Alex Widjaja, yang telah dipasang Hak Tanggungan Peringkat Pertama (I) sebesar Rp11.000.000.000.Sebidang tanah sertifikat Hak Milik No. 01589/Gunung, seluas 121 m2 yang terletak di Jalan Pakubuwono VI RT 004 RW 07 No. 82A, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru,Kota Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta, atas nama Alex Widjaja (pemegang saham) dansebidang tanah sertifikat Hak Milik No. 01590/Gunung, seluas 120 m2 yang terletak di Jalan Pakubuwono VI RT 004 RW 07 No. 82B, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta, atas nama Alex Widjaja (pemegang saham), yang telah dipasang Hak Tanggungan Peringkat Pertama (I) sebesar Rp35.000.000.000 dan akan dipasang Hak Tanggungan Peringkat Kedua (II) sebesar Rp4.800.000.000.Sebidang tanah sertifikat Hak Milik No. 1410/Gadog, seluas 369 m2 yang terletak di Villa Green Apple Garden, Kelurahan Gadog, Kecamtan Pacet, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat, atas nama Yuliana (pihak berelasi), yang telah dipasang Hak Tanggungan PeringkatPertama (I) sebesar Rp1.323.180.000.

Tanpa persetujuan Bank, Entitas tidak diperbolehkan untuk:1. Meminjam dari atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga siapapun, selain yang bertalian

dengan usaha sehari-hari dari Entitas.2. Bertindak sebagai penjamin (borg) atas utang pihak ketiga.3. Menjaminkan atau menggadaikan atau menyewakan kepada pihak ketiga manapun juga Tanah

dan Bangunan yang telah dijaminkan kepada Bank.4. Menyewakan/ menjual/ mengoperkan/ memindah-tangankan atau menjaminkan Tanah yang

diberikan sebagai jaminan dalam bentuk apapun juga kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank;

5. Melakukan perubahan anggaran dasar dan susunan para pemegang saham Debitur tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank

6. Melakukan perubahan susunan anggota Direksi dan Komisaris Debitur tanpa pemberitahuan tertulis kepada Bank.

Entitas telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan pengesampingan atas poin (5) dan (6) terkait pembatasan terhadap tindakan penerima kredit dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana melalui surat No. 1049/JAP-CPO/EXT/19.

PT Bank OCBC NISP Tbk

a. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit nomor 040/OL/EBC1-PURISENTRA/KS/VI/2016 tanggal 13 Juni 2016, Entitas memperoleh Fasilitas Kredit Investasi berupa Kredit EMB Commercial Property Loan (EMB CPLA) sebesar Rp10.500.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 120 bulan, dengan suku bunga 12,00% per tahun.

147

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank OCBC NISP Tbk - Lanjutan

b. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit nomor 074/OL/EBC1-PURISENTRA/KS/IX/2016 tanggal 20 September 2016, Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa Kredit EMB Demand Loan (EMB DL) sebesar Rp4.000.000.000, dengan jangka waktu 12 bulan, dengan suku bunga 11,50% per tahun.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Tanah dan Bangunan (ruko) SHGB No. 752/Melawai (SHGB berlaku sampai dengan tanggal 21/09/2039) di Jalan Sultan Hasanudin No. 52, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta atas nama PT Ufoakses Sukses Luarbiasa (Sertifikat ini telah dibalik nama ke atas nama Entitas) dengan luas T/B 146 m2/292 m2 dengan Hak Tanggungan sebesar Rp13.125.000.000 dan Rp5.625.000.000.

Pada bulan Juni 2017, pinjaman ke PT Bank OCBC NISP Tbk dialihkan ke PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

a. Berdasarkan surat Persetujuan Pembiayaan Nomor 1904/SP3/RFC-CGK/VI/2017 tanggal 08 Juni 2017, Entitas memperoleh fasilitas Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) – Asset Refinance Syariah sebesar Rp13.950.332.581, dengan jangka waktu pinjaman selama 120 bulan atau jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2027, dengan porsi syirkah BMI sebesar Rp13.950.332.581 atau dalam persentase sebesar 100%. Tujuan pembiayaan ini adalah mengambil alih fasilitas kerdit modal kerja dan kredit investasi pada PT Bank OCBC NISP Tbk.

b. Berdasarkan surat Persetujuan Pembiayaan Nomor 1904/SP3/RFC-CGK/VI/2017 tanggal 08 Juni 2017, Entitas telah memperoleh fasilitas IB Properti Bisnis - Angsuran Super Ringan Al Murabahah sebesar Rp5.100.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 120 bulan sejak tanggal 8 Juni 2017 dan jatuh tempo tanggal 8 Juni 2027.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Sebidang tanah kosong dengan luas 146m2 yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 52, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 752/Melawai atas nama Entitas.

Tanpa persetujuan Bank, Entitas tidak diperbolehkan untuk:1. Melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan termasuk didalamnya pengurus,

komisaris dan pemegang saham.2. Memindah-tangankan agunan atau mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau

menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain.3. Memperoleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman dari pihak ketiga.4. Melunasi utang perusahaan kepada pemilik/pemegang saham.5. Mengambil bagian deviden atau modal untuk kepentingan diluar usaha dan kepentingan

pribadi.

Pada bulan September 2018, pinjaman ke PT Bank Muamalat Indonesia Tbk telah dilunasi.

148

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 36, 37, 38, 39 dan 40 tanggal 18 September 2018, Entitas telah memperoleh beberapa fasilitas kredit sebagai berikut:

Kredit Rekening Koran (KRK) sebesar Rp2.000.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sejak tanggal 18 September 2018 dan jatuh tempo pada 18 September 2019, dengan suku bunga 10% per tahun. Dan diperpanjang berdasarkan SPPK No. B0642/HK-MTR/1019 dengan jangka waktu pinjaman selama 3 bulan yang berakhir pada tanggal 18 Januari 2020, dengan suku bunga 10,50% per tahun.Kredit Time Loan Revolving (TLR) sebesar Rp7.700.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sejak tanggal 18 September 2018 dan jatuh tempo pada 18 September 2019, dengan suku bunga 10% per tahun. Dan diperpanjang berdasarkan SPPK No. B0642/HK-MTR/1019 dengan jangka waktu pinjaman selama 3 bulan yang berakhir pada tanggal 18 Januari 2020, dengan suku bunga 10,50% per tahunTime Loan Angsur (TLA) 1 sebesar Rp13.068.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 84 bulan sejak tanggal 18 September 2018 dan jatuh tempo pada 18 September 2025, dengan suku bunga 10% per tahun.Time Loan Angsur (TLA) 2 sebesar Rp2.511.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 84 bulan sejak tanggal 18 September 2018 dan jatuh tempo pada 18 September 2025, dengan suku bunga 10% per tahun. Time Loan Angsur (TLA) 3 sebesar Rp2.273.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 84 bulan sejak tanggal 18 September 2018 dan jatuh tempo pada 18 September 2025, dengan suku bunga 10% per tahun.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Sebidang tanah berikut bangunan (Ruko) di Jalan Sultan Hasanuddin No. 52 RT 006 RW 002 (sekarang No. 52 B Rt. 006 Rw. 002), Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, KotaJakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta, SHGB No. 01552/Kelurahan Melawai(Tanggal berakhirnya Hak 21/09/2029), dengan luas tanah 59 m2 atas nama Entitas.Sebidang tanah berikut bangunan (Ruko) di Jalan Sultan Hasanuddin No. 52 RT 006 RW 002 (sekarang No. 52 B Rt. 006 Rw. 002), Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta, SHGB No. 01553/Kelurahan Melawai(Tanggal berakhirnya Hak 21/09/2029), dengan luas tanah 59 m2 atas nama Entitas.

Tanpa persetujuan Bank, Entitas tidak diperbolehkan untuk:1. Meminjam dari Bank lain sepanjang menyangkut jaminan-jaminan yang dimaksud dalam

Pasal 10 perjanjian kredit ini atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga siapapun, selain yang bertalian dengan usaha sehari hari dari Entitas;

2. Bertindak sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga;3. Menjual, menjaminkan atau menggadaikan kepada Bank lain atau pihak ketiga manapun juga,

bidang tanah dan bangunan yang telah dijaminkan untuk fasilitas kredit ini; 4. Membuat perjanjian kredit/ hutang atau memperoleh kredit/ pinjaman uang dari pihak ketiga

(pihak lain diluar akta ini);5. Menjaminkan/ menjual mindahtangankan harta kekayaan Entitas kepada pihak ketiga (pihak

lain diluar akta ini);6. Menjual saham sahamnya kepada pihak ketiga (pihak lain diluar akta ini) atau membeli

perusahaan lain atau membeli saham saham perseroan lain;

149

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk - Lanjutan

7. Mengadakan deversifikasi usahanya atau mengubah maksud dan tujuan Entitas;8. Merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain;9. Mengubah Anggaran Dasar Entitas atau mengubah susunan pengurus (termasuk Komisaris)

atau perubahan dalam pendiri/ persero perusahaan;10. Membayar deviden atau kewajiban lainnya kepada para pendiri/ persero;11. Memberikan Corporate Guarantee.

Perseroan telah menerima persetujuan pengesampingan ketentuan atas poin (9) dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana berdasarkan Surat No. 067/LTS/X/2019 tanggal 31 Oktober 2019.

Efektif 1 Mei 2019, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk merger secara hukum dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

a. Berdasarkan akta perjanjian kredit nomor 03 tanggal 7 September 2018, Entitas memperoleh fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (KAB) - (Uncommitted/Non-Revolving) sebesar Rp13.300.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 96 bulan yang berakhir pada tanggal 7 Juni 2026, dengan suku bunga 9,5% per tahun.

b. Berdasarkan akta perjanjian kredit nomor 02 tanggal 13 Februari 2019, Entitas memperoleh fasilitas kredit Angsuran Berjangka (KAB) 2 – Baru (Uncommitted/Non-Revolving) sebesar Rp2.450.000.000 dengan jangka waktu selama 60 bulan yang berakhir pada tanggal 13 Februari 2024, dengan suku bunga 9,5% per tahun.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Sebidang bangunan yang terletak dan dikenal dengan Jalan Sultan Hasanudin Nomor: 51, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seluas 81m2 dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 01558/Melawai atas nama Alex Widjaja (pemegang saham).Atas Sebidang tanah berikut bangunan tersebut diikat dengan Hak Tanggugan Peringkat I (Pertama) dengan nilai penjaminan sebesar Rp16.625.000.000 dan Hak Tanggugan Peringkat II (Kedua) dengan nilai penjaminan sebesar Rp2.375.000.000.Berikut bangunan beserta turutan – turutannya dan segala sesuatu yang ada diatas tanah tersebut dan pada bangunan – bangunan tersebut yang menurut sifat, peruntukannya atau menurut Undang – undang dapat dianggap sebagai benda tetap.

Tanpa persetujuan tertulis Bank, Entitas tidak diperbolehkan untuk:1. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau dengan cara lain mengalihkan hak atau

menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan/aset Entitas, baik barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik Entitas, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari.

150

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank Danamon Indonesia Tbk - Lanjutan

2. Menjaminkan/mengangunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Entitas kepada orang/pihak lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan kepada Bank sebagimana termaktub dalam perjanjian (perjanjian) jaminan.

3. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Entitas untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari.

4. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha.

5. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari.

6. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Entitas seperti yang sedang dijalankan saat ini.

7. Merubah susunan pengurus, susunan para pemegang saham dan nilai saham Entitas (kecuali untuk perusahaan terbuka - go public).

8. Mengumumkan dan membagikan dividen saham Entitas (kecuali untuk perusahaan terbuka -go public).

9. Melakukan merger (penggabungan), konsolidasi (peleburan), pemisahan usaha (spin-off) dan akuisisi (pengambilalihan).

10. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh para Pemegang Saham Entitas baik berupa jumlah pokok, bunga dan lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar.

PT Bank Mayora

a. Berdasarkan akta Perjanjian Pinjaman Rekening Koran Agunan Kredit Modal Kerja Nomor 01tanggal 4 Oktober 2018, Entitas telah memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp2.000.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sejak tanggal 4 Oktober 2018 dan jatuh tempo tanggal 4 Oktober 2019, dengan suku bunga 10.25% per tahun.

b. Berdasarkan akta Perjanjian Pinjaman Rekening Koran Agunan Kredit Modal Kerja Nomor 02tanggal 4 Oktober 2018, Entitas telah memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp8.000.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sejak tanggal 4 Oktober 2018 dan jatuh tempo tanggal 4 Oktober 2019, dengan suku bunga 10,25% per tahun.

c. Berdasarkan akta Perjanjian Pinjaman Rekening Koran Agunan Kredit Modal Kerja Nomor 03tanggal 4 Oktober 2018, Entitas telah memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp1.500.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan sejak tanggal 4 Oktober 2018 dan jatuh tempo tanggal 4 Oktober 2019, dengan sukubunga 10,25% per tahun.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Sebidang tanah berikut bangunan (Ruko) di Jalan Sultan Hasanuddin No. 51 D RT 006 RW 002, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta, SHGB No. 01559/Kelurahan Melawai (Tanggal berakhirnya Hak 29/10/2040), dengan luas tanah 61 m2 atas nama Alex Widjaja (pemegang saham).Piutang usaha senilai Rp5.000.000.000.

151

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank Mayora – Lanjutan

Tanpa persetujuan tertulis Bank, Entitas tidak diperbolehkan untuk:1. Melakukan perubahan susunan pemegang saham.2. Menerima suatu kredit atau fasilitas keuangan dari pihak ketiga yang akan berdampak kepada

kemampuan membayar Debitur kepada Bank.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan akta Persetujuan Membuka Kredit Modal Kerja Nomor 49 tanggal 24 September 2018, Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa Pinjaman RekeningKoran sebesar Rp1.500.000.000, dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan yang berakhir pada tanggal 24 September 2019, dengan suku bunga 12,50% per tahun. Dan diperpanjang berdasarkan SPPK No. 8/110-KC/V/ADK/OL/09/2019 dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan yang berakhir pada tanggal 24 September 2020, dengan suku bunga 12,50% per tahun.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Sertifikat Hak Milik No. 03560/Rengas dengan luas sebesar 71 m2 atas nama Alex Widjaja(pemegang saham), dengan membebankan Hak Tanggungan dan/atau Akta Pemberian Hak Tanggungan Peringkat Pertama sebesar Rp1.650.000.000.

Tanpa persetujuan tertulis Bank, Entitas tidak diperbolehkan untuk:1. Melakukan pembayaran/melunasi utang pada pemegang saham sebelum seluruh

kewajiban/kredit di Bank dilunasi.2. Mengikatkan diri sebagai Penjamin (Borg), menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan

maksud apapun kepada pihak lain.3. Merubah bentuk atau status hukum perusahaan serta merubah komposisi modal.4. Melakukan pembagian keuntungan/deviden.5. Menyewakan barang agunan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain.6. Memasuki bisnis baru dan atau melakukan penggabungan usaha dengan pihak lain.7. Membubarkan usaha atau minta dinyatakan pailit.8. Melakukan perubahan pemilik, pengurus dan pemegang saham perusahaan.

Perseroan telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan pengesampingan atas poin (3) dan (8) terkait pembatasan terhadap tindakan penerima kredit dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana melalui surat No. B1613-V/KC/ADK/XI/2019.

152

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. UTANG BANK - Lanjutan

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk

Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan Nomor 013/DBS-WB/OL/III/2019 tanggal 21 Maret 2019, Entitas telah memperoleh fasilitas kredit modal kerja usaha dan operasional berupa Pembiayaan Rekening Koran Syariah iB (PRKS) dengan akad Musyarakah PRKS sebesar Rp62.341.554.218, dengan porsi syirkah PDSB sebesar Rp9.900.000.000 atau dalam persentase sebesar 15,88% dan porsi syirkah Entitas sebesar Rp52.441.554.218 atau dalam persentase sebesar 84,12%, dengan jangka waktu 12 bulan.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:Tanah dan Bangunan (Ruko) yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 51C, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dengan Bangunan Seluas 389 m2, dengan Tanah seluas 61 m2 yang dibagi dalam 3 SHGB, yaitu SHGB No. 01554 atas nama Entitasyang berlaku sampai dengan 21 September 2029 seluas 28 m2, SHGB No. 1560 atas namaAlex Widjaja (pemegang saham) yang berlaku sampai dengan 29 Oktober 2040 seluas 21 m2

dengan Hak Tanggungan keduanya sebesar Rp10.887.438.525 dan SHGB No.01573 atas namaEntitas dengan Hak Tanggungan sebesar Rp2.666.331.475 seluas 12 m2.Personal Guarantee Bpk Alex Widjaja (pemegang saham).

Tanpa persetujuan tertulis Bank, Entitas tidak diperbolehkan untuk:1. Menggubah Anggaran Dasar tertutama struktur permodalan/ susunan pengurus/ struktur

pemegang saham/ kepemilikan usaha Nasabah.2. Menarik kembali modal yang telah disetor atau yang telah tercatat dalam laporan keuangan

pada saat pengajuan pembiayaan.3. Menjaminkan kembali asset yang telah dijaminkan di PDSB kepada pihak lain.4. Membagikan atau membayarkan dividen/ keuntungan.5. Melakukan penjualan, menjaminkan dan mentransfer sebagian atau seluruh asset perusahaan

kecuali dalam hal transaksi bisnis yang normal/ wajar, asset yang menjadi barang dagangan & bukan merupakan jaminan Nasabah di PDSB.

6. Memperoleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman dari Bank maupun pihak ketiga lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi harian yang wajar.

7. Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi, dan penjualan atau pemindahtanganan sebagian besar asset atau saham milik Nasabah.

8. Mengubah sifat atau luas lingkup usaha Nasabah. 9. Mengikatkan diri sebagai penjaminan pemegang saham/ pemilik usaha. 10. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/ pemilik usaha. 11. Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian

jumlah pembiayaan Nasabah kepada PDSB.12. Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan

dengan usaha yang sedang dijalankan.13. Membubarkan badan hukum/ usaha Nasabah atau meminta dinyatakan pailit kepada pihak

yang berwenang.14. Menyewakan obyek pembiayaan dan atau obyek jaminan pembiayaan kepada pihak lain.

Perseroan telah menerima persetujuan tertulis dari Bank terkait permohonan persetujuan atas poin (1) dan (8), pembatasan terhadap tindakan penerima kredit dalam Perjanjian ini sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana berdasarkan Surat No. 028/DBS-WB/EXT/X/2019 tanggal 28 Oktober 2019.

153

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

31 Juli 2019 2018 2017

PT Maybank Indonesia Finance 1.829.266.859 1.934.470.654 -PT Mizuho Balimor Finance - 49.097.699 78.949.692

Jumlah jangka panjang 1.829.266.859 1.983.568.353 78.949.692

Dikurangi bagian yang jatuh tempodalam waktu 1 (satu) tahun (675.175.418) (622.634.151) (33.182.993)

Bagian jangka panjang 1.154.091.441 1.360.934.202 45.766.699

31 Desember

PT Mizuho Balimor Finance

Berdasarkan Surat Perjanjian No. 045319/CV16/000302 tanggal 28 Januari 2016, Entitas telah melakukan perjanjian pembiayaan dengan PT Mizuho Balimor Finance atas kendaraan bermotor sebesar Rp159.888.000, dengan jangka waktu 48 bulan sejak tanggal 22 Januari 2016 sampai dengan 22 Desember 2019 dengan tingkat suku bunga 6,70% per tahun.

PT Maybank Indonesia Finance

a. Berdasarkan Surat Perjanjian No. 51701182033 tanggal 7 Desember 2018, Entitas telah melakukan perjanjian pembiayaan dengan PT Maybank Indonesia Finance atas kendaraanbermotor sebesar Rp2.388.672.000, dengan jangka waktu 36 bulan sejak tanggal 10 Desember 2018 sampai dengan 10 November 2021.

b. Berdasarkan Surat Perjanjian No. 51701190515 tanggal 29 Maret 2019, Entitas telah melakukan perjanjian pembiayaan dengan PT Maybank Indonesia Finance atas kendaraan bermotor sebesar Rp237.072.000, dengan jangka waktu 48 bulan sejak tanggal 1 April 2019 sampai dengan 1 Maret 2023.

154

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN Entitas mencatat liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Kappa Konsultan Utama, yang dalam laporannya tertanggal 13 September 2019, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

31 Juli 2019 2018 2017

Tingkat diskonto 7,54% 8,20% 6,88%Tingkat Kenaikan Gaji jangka panjang 5% 5% 5%Tingkat pengunduran diri 6% 6% 6%Tingkat cacat total permanent 10% TMI 2011 10% TMI 2011 10% TMI 2011Usia pensiun 60 tahun 60 tahun 60 tahun

31 Desember

Tabel berikut menyajikan komponen liabilitas imbalan pasca kerja karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut:

31 Juli 2019 2018 2017

Saldo awal 254.391.000 197.930.000 -Perubahan yang dibebankan

ke laporan laba rugi 52.846.000 56.461.000 197.930.000Pengukuran kembali laba (rugi) yang

dibebankan ke penghasilan komprehensif lain 104.211.000 54.207.000 -

Saldo akhir 411.448.000 308.598.000 197.930.000

31 Desember

Jumlah beban imbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut:

31 Juli 2019 2018 2017

Diakui pada laba rugiBeban jasa kini 38.085.000 42.843.000 35.397.000Beban jasa lalu pada awal penerapan 14.761.000 13.618.000 162.533.000

Sub Jumlah 52.846.000 56.461.000 197.930.000

Diakui pada penghasilan komprehensif lainLaba (rugi) neto aktuaria -tahun berjalan 50.004.000 54.207.000 -

Jumlah Beban Imbalan Kerja 102.850.000 110.668.000 197.930.000

31 Desember

155

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN – Lanjutan Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukanberdasarkan masing-masing perubahan asunsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Analisa SensitivitasSensitivitas dari liabilitas imbalan pasca-kerja terhadap perubahan asumsi aktuaria adalah sebagai berikut:

Nilai Kini Liabilitas Imbalan31 Juli 2019 Perubahan Asumsi Imbalan Kerja Jasa Kini

Tingkat Diskonto Kenaikan 1% 374.714.000 34.776.000Penurunan 1% 453.357.000 41.912.000

Tingkat Kenaikan Gaji Kenaikan 1% 454.009.000 41.972.000Penurunan 1% 373.545.000 34.672.000

Nilai Kini Liabilitas Imbalan31 Desember 2018 Perubahan Asumsi Imbalan Kerja Jasa Kini

Tingkat Diskonto Kenaikan 1% 280.867.000 38.890.000Penurunan 1% 340.102.000 47.399.000

Tingkat Kenaikan Gaji Kenaikan 1% 340.801.000 47.500.000Penurunan 1% 279.818.000 38.742.000

Nilai Kini Liabilitas Imbalan31 Desember 2017 Perubahan Asumsi Imbalan Kerja Jasa Kini

Tingkat Diskonto Kenaikan 1% 174.353.000 32.043.000Penurunan 1% 220.439.000 39.262.000

Tingkat Kenaikan Gaji Kenaikan 1% 220.640.000 39.297.000Penurunan 1% 177.848.000 31.957.000

156

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. MODAL SAHAM

Berdasarkan Akta Notaris Desman, S.H., M. Hum., M.M. No. 102 tanggal 28 November 2014,pemegang saham menyetujui tentang:

a. Peningkatan modal dasar menjadi Rp30.000.000.000 terbagi atas 300.000 lembar.b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp10.250.000.000 terbagi atas 102.500

lembar saham.

Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 sebagai berikut:

Persentase Pemegang saham Jumlah saham kepemilikan (%) Jumlah modal saham

Alex Widjaja 101.475 99% 10.147.500.000Kathrin Widjaja 1.025 1% 102.500.000

Jumlah 102.500 100% 10.250.000.000

18. UANG MUKA SETORAN MODAL

Uang muka setoran modal merupakan peningkatan modal disetor berdasarkan Akta No. 66 tanggal 16 Juli 2019 dihadapan Desman, S.H., M. Hum., MM., Notaris di Jakarta tentang peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor. Perubahan Anggaran Dasar tersebut sedang dalam proses persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehingga dicatat pada akun uang muka setoran modal.

Pada tanggal 6 Agustus 2019 Entitas telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor AHU-0047103.AH.01.02. Tahun 2019 tentang peningkatan modal di setor.

Pemegang saham Jumlah saham Jumlah modal saham

Alex Widjaja 96.525 9.652.500.000Kathrin Widjaja 975 97.500.000

Jumlah 97.500 9.750.000.000

157

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. PENDAPATAN

2019 2018 2018 2017

Bangunan 11.182.771.451 8.362.600.417 17.221.797.917 21.613.782.424Infrastruktur 16.000.000.000 10.000.000.000 40.000.000.000 -

Jumlah 27.182.771.451 18.362.600.417 57.221.797.917 21.613.782.424

31 Desember 31 Juli

Rincian pemberi kerja dengan nilai kontribusi pendapatan melebih 10% dari pendapatan usaha untuk periode 7 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan 2018 serta tahun – tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2019 2018 2018 2017

Pihak ketigaPT The Master Steel 16.000.000.000 10.000.000.000 40.000.000.000 -PT Aek Tarum - 2.193.962.500 - -PT Hutan Ketapang

Industri - 4.530.499.167 - 16.132.501.924PT Usaha Agro

Indonesia - - - 3.496.374.000PT Bina Sawit Makmur 7.268.350.000 - - -

Jumlah 23.268.350.000 16.724.461.667 40.000.000.000 19.628.875.924

31 Juli 31 Desember

20. BEBAN POKOK PENDAPATAN

2019 2018 2018 2017

Bangunan 8.641.664.731 5.507.319.021 13.269.119.160 14.519.079.178 Infrastruktur 7.514.879.000 7.242.340.000 25.387.521.500 -

Jumlah 16.156.543.731 12.749.659.021 38.656.640.660 14.519.079.178

31 Desember 31 Juli

158

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2019 2018 2018 2017

Gaji dan tunjangan 745.650.385 709.236.694 1.132.778.397 894.531.095Penyusutan 615.466.964 463.422.362 800.381.080 738.538.629Sewa 361.933.333 306.250.000 525.000.000 300.000.000Perbaikan dan pemeliharaan 150.905.496 108.199.750 280.178.650 279.820.392Sumbangan 146.000.000 168.000.000 320.000.000 171.650.000Perlengkapan kantor 142.180.876 86.470.000 175.162.500 164.422.500Telepon, air dan listrik 127.302.230 94.898.067 178.436.997 166.220.949Jasa profesional 121.070.000 193.430.000 276.530.000 408.000.000Jamuan 119.425.069 69.764.500 256.444.500 263.774.500Keamanan 87.878.004 117.300.000 202.100.000 25.410.000Imbalan kerja 52.846.000 37.770.583 56.461.000 197.930.000Perijinan dan lisensi 36.324.600 116.879.450 155.898.747 176.210.400Transportasi 33.900.000 29.732.500 56.267.500 115.571.000Lain-lain 21.818.181 55.000.000 56.046.137 340.536.727

Jumlah 2.762.701.138 2.556.353.906 4.471.685.508 4.242.616.192

31 Desember 31 Juli

22. PENDAPATAN LAINNYA

2019 2018 2018 2017

Laba penjualan aset tetap 11.643.598 - - -Lain-lain 44.916.857 - 49.162 49.307.158

Jumlah 56.560.455 - 49.162 49.307.158

31 Desember 31 Juli

23. BEBAN LAINNYA

2019 2018 2018 2017

Lain-lain 152.997.961 72.720.900 343.031.866 5.002.776

Jumlah 152.997.961 72.720.900 343.031.866 5.002.776

31 Desember 31 Juli

159

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. PENDAPATAN KEUANGAN

2019 2018 2018 2017

Jasa giro dan deposito 17.270.076 15.148.055 38.183.271 23.304.026

Jumlah 17.270.076 15.148.055 38.183.271 23.304.026

31 Juli 31 Desember

25. BEBAN KEUANGAN

2019 2018 2018 2017

Administrasi bank 272.227.674 10.318.810 578.015.272 234.113.490

Beban bungaPinjaman bank 5.196.828.824 5.361.729.529 7.541.795.642 6.028.521.069Sewa pembiayaan 134.086.854 4.450.245 27.611.661 10.574.692

Jumlah 5.603.143.352 5.376.498.584 8.147.422.575 6.273.209.251

31 Desember 31 Juli

26. LABA PER SAHAM DASAR

2019 2018 2018 2017

Laba yang digunakan dalamperhitungan 2.001.840.577 (3.059.052.625) 3.681.309.092 (4.008.671.980)

Jumlah rata-rata tertimbangsaham 102.500 102.500 102.500 102.500

Laba (rugi) bersih per saham dasar 19.530 (29.844) 35.915 (39.109)

31 Juli 31 Desember

160

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usahanya, Entitas mengadakan transaksi dengan pihak pihak berelasi, terutama meliputi transaksi-transaksi keuangan.

(a) Sifat hubungan dan transaksi

Tabel berikut ini adalah ikhtisar pihak-pihak berelasi yang bertransaksi dengan Entitas, termasuk sifat hubungan dan sifat transaksinya:

Pihak berelasi Sifat hubungan Sifat transaksi

Alex Widjaja Pemegang saham Pinjaman danaKathrin Widjaja Pemegang saham Piutang setoran modalPT Mastertama Adhi Propertindo Kesamaan

manajemen kunciPinjaman dana dan Jasa selain konstruksi

(b) Rincian saldo piutang/utang pihak berelasi

Entitas mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak berelasi seperti diungkapkan dibawah ini:

Piutang lain-lain

31 Juli 2019 2018(*) 2017

PT Mastertama Adhi Propertindo 444.964.103 - -Kathrin Widjaja - 2.000.000 -Alex Widjaja - 4.566.615.380 5.092.150.829

Jumlah 444.964.103 4.568.615.380 5.092.150.829

31 Desember

Utang lain-lain

31 Juli 2019 2018 2017

PT Mastertama Adhi Propertindo - 500.000.000 -

Jumlah - 500.000.000 -

31 Desember

Atas utang lain-lain pihak berelasi tidak dikenakan bunga dan tidak ada waktu jatuh tempo serta tidak ada syarat dan kondisi utang pihak berelasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham.

161

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. TRANSAKSI PIHAK BERELASI - Lanjutan

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Entitas untuk periode 7 (Tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp628.000.000, Rp475.691.931 dan Rp447.091.931.

Pada tanggal 3 Desember 2018, Entitas melakukan perjanjian sewa 1 (satu) unit ruang kantor di lantai 4 selama 6 bulan dengan nilai sewa sebesar Rp100.000.000 dan 2 (dua) unit ruang kantor di lantai 5 dan 6 selama 1 tahun dengan nilai sewa sebesar Rp400.000.000, yang terletak di Jalan Pakubuwono VI No. 99, Kelurahaan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta dengan Alex Widjaja (pemegang saham).

Pada tanggal 1 Desember 2017 dan 1 Desember 2016, Entitas melakukan perjanjian sewa 3 (tiga) unit ruang kantor di lantai 4, 5 dan 6, yang terletak di Jalan Pakubuwono VI No. 99, Kelurahaan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta dengan Alex Widjaja (pemegang saham) masing-masing dengan nilai sewa per tahun sebesar Rp525.000.000 dan Rp300.000.000.

Beban sewa untuk periode 7 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dialokasikan ke beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp333.333.333, Rp525.000.000 dan Rp300.000.000 (catatan 21).

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Pengelolaan Modal

Kebijakan pengelolaan modal Entitas adalah untuk memastikan bahwa rasio modal selalu dalam keadaan kondisi sehat agar dapat mendukung kinerja usaha dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham.

Entitas mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya.

Entitas secara hati-hati (prudent) melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien padasegmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko (risk return)yang optimal, termasuk penempatan pada entitas asosiasi dalam rangka memenuhi ekspektasi pemegang kepentingan (stakeholder). Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan prosesdan sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio).

162

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan

Manajemen Risiko Keuangan - Lanjutan

Pengelolaan Modal - Lanjutan

Pada tanggal 31 Juli 2019, akun-akun Entitas yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

Utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 52.296.609.253Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 54.519.065.289

Jumlah Utang 106.815.674.542

Jumlah ekuitas 22.913.972.311

Rasio Utang Terhadap Ekuitas 466%

Manajemen Risiko Keuangan

Entitas dipengaruh oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Entitas secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan Entitas. Manajemen meriviu dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko, yang diringkas dibawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Entitas gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Entitas. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.

Instrumen keuangan entitas yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi, tagihan bruto dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Rincian umur piutang usaha dapat dilihat pada Catatan 6 dan 27 dalam laporan keuangan. Pada tanggal 31 Juli 2019 piutang usaha entitas tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu.

Entitas mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.

163

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan

Manajemen Risiko Keuangan - Lanjutan

b. Risiko Tingkat Suku Bunga

Entitas memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.

Eksposur Entitas terhadap risiko tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman serta aset dan liabilitas berbunga. Kebijakan Entitas adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan.

Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Entitas memiliki pinjaman jangka pendek dengan bunga mengambang. Tingkat suku bunga yang cukup tinggi dan terjadi secara tiba-tiba dapat berpengaruh terhadap menurunnya laba Entitas.

Analisis Sensitivitas Untuk Risiko Tingkat Suku Bunga

Sensitivitas analisis di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk baik derivatif maupun instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan dan perubahan yang ditetapkan berlangsung di awal tahun pelaporan keuangan dan terjadi konstan sepanjang periode pelaporan dalam kasus instrumen yang memiliki tingkat bunga mengambang.

Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada manajemen kunci dan mewakili penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam suku bunga.

Jika suku bunga telah menjadi lebih tingggi atau lebih rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba Entitas dan ekuitas untuk tahun yang berakhir 31 Juli 2019 dan 31 Desember 2018 akan meningkat (menurun) sebesar Rp675.770.781 (Rp675.770.781) dan Rp685.524.173 (Rp629.790.501).

Hal ini terutama disebabkan eksposur pinjaman yang diterima dan pinjaman yang diberikanEntitas dengan suku bunga variabel.

c. Rasio Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Entitas tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor pinjaman dan sumber pendanaan dan menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Entitas mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal.

164

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. INSTRUMEN KEUANGAN

Aset keuangan Entitas meliputi kas dan setara kas, piutang usaha - neto dan piutang lain-lain - neto yang timbul dari kegiatan usahanya. Liabilitas keuangan Entitas meliputi pinjaman jangka pendek,pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang tujuan utamanya untuk pembiayaan kegiatan usaha.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Entitas yang dinyatakan dalam posisi keuangan 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 dan 2017:

31 Juli 2019 Nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan

Kas dan setara kas 5.070.874.428 5.070.874.428Piutang usaha 8.738.103.581 8.738.103.581Piutang lain-lain 527.334.103 527.334.103

Jumlah 14.336.312.112 14.336.312.112

Liabilitas Keuangan

Utang bank 103.797.726.187 103.797.726.187Utang pembiayaan konsumen 1.829.266.859 1.829.266.859

Jumlah 105.626.993.046 105.626.993.046

31 Desember 2018 Nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan

Kas dan setara kas 3.559.233.900 3.559.233.900Piutang usaha 6.014.693.190 6.014.693.190Piutang lain-lain 4.603.685.380 4.603.685.380

Jumlah 14.177.612.470 14.177.612.470

Liabilitas Keuangan

Utang bank 90.198.694.074 90.198.694.074Utang pembiayaan konsumen 1.983.568.353 1.983.568.353

Jumlah 92.182.262.427 92.182.262.427

165

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan

31 Desember 2017 Nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan

Kas dan setara kas 2.439.191.162 2.439.191.162Piutang usaha 2.335.576.092 2.335.576.092Piutang lain-lain 5.121.960.829 5.121.960.829

Jumlah 9.896.728.083 9.896.728.083

Liabilitas Keuangan

Utang bank 58.860.709.627 58.860.709.627Utang pembiayaan konsumen 78.949.692 78.949.692

Jumlah 58.939.659.319 58.939.659.319

Berdasarkan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” terdapat tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

a. harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (level 1);

b. input selain harga kuotasi yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (level 2); dan

c. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (level 3).

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam level 2, antara lain dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrument dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, kas yang dibatasi penggunaannya, investasi jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar) sangat mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk kedalam level 3.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (“willing parties”), bukan dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

166

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

1. Kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha -neto, piutang non usaha – neto

Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu dua belas (12) bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telahmencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut.

2. Pinjaman bank jangka pendek, pinjaman bank jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.

30. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS

Pada untuk periode 7 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, Entitas melakukan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas dengan rincian sebagai berikut:

2019 2018 2018 2017Penambahan aset tetap

melalui pembiayaankonsumen 197.661.750 - 1.980.000.000 -

Penambahan penyertaan melalui utang - - 198.000.000 -

Jumlah 197.661.750 - 2.178.000.000 -

31 Juli 31 Desember

167

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAANNONKAS – Lanjutan

Tabel di bawah ini menunjukkan rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari pendanaan:

Transaksi1 Januari 2019 Arus Kas non kas 31 Juli 2019

Utang bank jangka pendek 42.111.602.460 2.685.337.762 - 44.796.940.222Utang pembiayaan konsumen 1.983.568.353 (351.963.244) 197.661.750 1.829.266.859Utang bank jangka panjang 48.087.091.614 10.913.694.351 - 59.000.785.965Uang muka setoran modal - 9.750.000.000 - 9.750.000.000Piutang / Utang Pihak berelasi (4.068.615.380) 3.623.651.277 - (444.964.103)

Transaksi1 Januari 2018 Arus Kas non kas 31 Desember 2018

Utang bank jangka pendek 30.617.547.483 11.494.054.977 - 42.111.602.460Utang pembiayaan konsumen 78.949.692 (75.381.339) 1.980.000.000 1.983.568.353Utang bank jangka panjang 28.243.162.144 19.843.929.470 - 48.087.091.614Piutang / Utang Pihak berelasi (5.092.150.829) 1.023.535.449 - (4.068.615.380)

Transaksi1 Januari 2017 Arus Kas non kas 31 Desember 2017

Utang bank jangka pendek 34.519.228.037 (3.901.680.554) - 30.617.547.483Utang pembiayaan konsumen 134.993.000 (56.043.308) - 78.949.692Utang bank jangka panjang 20.073.026.992 8.170.135.152 - 28.243.162.144Piutang / Utang Pihak berelasi (24.452.135.481) 19.359.984.652 - (5.092.150.829)

168

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. INFORMASI SEGMEN

Manajemen telah menentukan segmen operasi berdasarkan laporan yang ditelaah oleh pejabat eksekutif tertinggi yang digunakan untuk mengambil keputusan strategis.

Maksud dan tujuan Entitas antara lain berusaha dalam bidang konstruksi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Entitas menjalankan usahanya secara terintegrasi.

Entitas melaporkan segmen-segmen berdasarkan geografi dari pelaksanaan jasa konstruksi bangunan dan infrastruktur.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografi:

Palembang Kalimantan Jakarta Jumlah

Pendapatan:

Bangunan 7.268.350.000 3.914.421.451 - 11.182.771.451

Infrastruktur - - 16.000.000.000 16.000.000.000

Beban pokok pendapatan

Bangunan 4.722.612.500 3.919.052.231 - 8.641.664.731

Infrastruktur - - 7.514.879.000 7.514.879.000

Hasil segmen 2.545.737.500 (4.630.780) 8.485.121.000 11.026.227.720

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan - - - (2.762.701.138)Pendapatan lainnya yang tidak dapat dialokasikan - - - 56.560.455

Beban lainnya yang tidak dapat dialokasikan - - - (152.997.961)Pajak final yang tidak dapat dialokasikan - - - (579.375.223)

Laba Usaha 2.545.737.500 (4.630.780) 8.485.121.000 7.587.713.853

Pendapatan keuangan yang tidak dapat dialokasikan - - - 17.270.076

Beban keuangan yang tidak dapat dialokasikan - - (5.603.143.352)

Laba tahun berjalan 2.545.737.500 (4.630.780) 8.485.121.000 2.001.840.577

31 Juli 2019

169

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. INFORMASI SEGMEN – Lanjutan

Palembang Kalimantan Jakarta Jumlah

Pendapatan:

Bangunan 8.655.840.000 8.565.957.917 - 17.221.797.917

Infrastruktur - - 40.000.000.000 40.000.000.000

Beban pokok pendapatan

Bangunan 6.119.796.000 7.149.323.160 - 13.269.119.160

Infrastruktur - - 25.387.521.500 25.387.521.500

Hasil segmen 2.536.044.000 1.416.634.757 14.612.478.500 18.565.157.257

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan - - - (4.471.685.508)Pendapatan lainnya yang tidak dapat dialokasikan - - - 49.162

Beban lainnya yang tidak dapat dialokasikan - - - (343.031.866)Pajak final yang tidak dapat dialokasikan - - - (1.959.940.649)

Laba Usaha 2.536.044.000 1.416.634.757 14.612.478.500 11.790.548.396

Pendapatan keuangan yang tidak dapat dialokasikan - - - 38.183.271

Beban keuangan yang tidak dapat dialokasikan - - (8.147.422.575)

Laba tahun berjalan 2.536.044.000 1.416.634.757 14.612.478.500 3.681.309.092

31 Desember 2018

Palembang Kalimantan Jakarta Jumlah

Pendapatan:

Bangunan 1.984.906.500 19.628.875.924 - 21.613.782.424

Infrastruktur - - - -

Beban pokok pendapatan

Bangunan 2.546.411.380 11.972.667.798 - 14.519.079.178

Infrastruktur - - - -

Hasil segmen (561.504.880) 7.656.208.126 - 7.094.703.246

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan - - - (4.242.616.192)Pendapatan lainnya yang tidak dapat dialokasikan - - - 49.307.158

Beban lainnya yang tidak dapat dialokasikan - - - (5.002.776)Pajak final yang tidak dapat dialokasikan - - - (655.158.191)

Laba Usaha (561.504.880) 7.656.208.126 - 2.241.233.245

Pendapatan keuangan yang tidak dapat dialokasikan - - - 23.304.026

Beban keuangan yang tidak dapat dialokasikan - - (6.273.209.251)

Laba tahun berjalan (561.504.880) 7.656.208.126 - (4.008.671.980)

31 Desember 2017

170

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

a. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Nomor 66 tanggal 16 Juli 2019 telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor AHU-0047103.AH.01.02. Tahun 2019 pada tanggal 6 Agustus 2019 yang isinya:

1. Menyetujui untuk meningkatkan modal dalam Entitas, sebagai berikut:Modal dasar semula berjumlah Rp30.000.000.000 terbagi atas 300.000 saham, menjadi Rp80.000.000.000 terbagi atas 800.000 saham.Modal ditempatkan dan disetor semula berjumlah Rp10.250.000.000 terbagi atas 102.500 saham menjadi Rp20.000.000.000 terbagi atas 200.000 saham.

2. Susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut :

Nama Pemegang Saham Jumlah Lembar Jumlah Modal

Tuan Alex Widjaja 198.000 Rp19.800.000.000Nyonya Kathrin Widjaja 2.000 Rp 200.000.000

Jumlah 200.000 Rp20.000.000.000

b. Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3) atas nama EntitasNomor 40/DBS-WB/OL/IX/2019 tertanggal 20 September 2019, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk sebagai berikut:

1. Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah I – Baru

Skim Pembiayaan : Line Facility Musyarakah Mutanaqisah ITujuan Pembiayaan : Take over fasilitas kredit Investasi Nasabah di Bank

DanamonPlafond : Rp11.824.508.159Sifat Pembiayaan : Non RevolvingNilai Objek Syirkah : Rp21.464.747.664Porsi Syirkah PDSB : Rp11.824.508.159 (55,09%)Porsi Syirkah Nasabah : Rp9.640.239.505 (44,91%)Objek Bagi Hasil : Pendapatan sewa objek Syirkah Nisbah Bagi Hasil : MultinisbahJangka Waktu Line Facility : 84 bulan sejak tanggal penandatanganan Line Facility.

171

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN - Lanjutan

2. Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah II – Baru

Skim Pembiayaan : Line Facility Musyarakah Mutanaqisah IITujuan Pembiayaan : Take over fasilitas kredit Investasi Nasabah di Bank

DanamonPlafond : Rp2.251.170.756Sifat Pembiayaan : Non RevolvingNilai Objek Syirkah : Rp21.464.747.664Porsi Syirkah PDSB : Rp2.251.170.756 (10,49%)Porsi Syirkah Nasabah : Rp19.213.576.908 (89,51%)Objek Bagi Hasil : Pendapatan sewa objek Syirkah Nisbah Bagi Hasil : MultinisbahJangka Waktu Line Facility : 53 bulan sejak tanggal penandatanganan Line Facility.

3. Fasilitas Line Facility Musyarakah – Baru

Skim Pembiayaan : Line Facility MusyarakahPlafond Maksimal : Rp8.079.336.923Sifat Pembiayaan : RevolvingTujuan Pembiayaan : Take over fasilitas modal kerja Nasabah di Bank

MayoraTotal Kebutuhan Modal kerja : Rp67.268.574.394Porsi Syirkah PDSB : Rp8.079.336.923 (12,01%)Porsi Syirkah Nasabah : Rp59.189.237.471 (87,99%)Objek Bagi Hasil : Seluruh Pendapatan Usaha Nasabah Nisbah Bagi Hasil : MultinisbahJangka Waktu : 24 bulan

4. Fasilitas Musyarakah PRKS II – Baru

Skim Pembiayaan : Musyarakah PRKSPlafond Maksimal : Rp3.523.646.241Sifat Pembiayaan : RevolvingTujuan Pembiayaan : Take over fasilitas PRK dan modal kerja Nasabah

di Bank Mayora sekaligus penambahan modal kerja

Total Kebutuhan Modal kerja : Rp67.268.574.394Porsi Syirkah PDSB : Rp3.523.646.241 (5,24%)Porsi Syirkah Nasabah : Rp63.744.928.153 (94,76%)Objek Bagi Hasil : Seluruh Pendapatan Usaha Nasabah Nisbah Bagi Hasil : MultinisbahJangka Waktu : 12 bulan

172

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN - Lanjutan

5. Fasilitas Musyarakah PRKS I – Eksisting

Skim Pembiayaan : Musyarakah PRKSPlafond Maksimal : Rp9.900.000.000Outstanding per 31-08-2019 : Rp9.884.310.182Sifat Pembiayaan : RevolvingTujuan Pembiayaan : Modal kerja usaha dan OperasionalTotal Kebutuhan Modal kerja : Rp63.341.554.218Porsi Syirkah PDSB : Rp9.900.000.000 (15,63%)Porsi Syirkah Nasabah : Rp52.441.554.218 (84,37%)Objek Bagi Hasil : Seluruh Pendapatan Usaha Nasabah Nisbah Bagi Hasil : MultinisbahJangka Waktu : 12 bulan

Pinjaman ini dijaminkan dengan:- Tanah dan Bangunan (Ruko) yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 51C, Kelurahan

Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dengan Bangunan Seluas 389 m2, dengan Tanah seluas 61 m2 yang dibagi dalam 2 SHGB, yaitu SHGB No. 01579 atas nama Entitas (SHGB berlaku sampai dengan tanggal 21 September 2029)seluas 40 m2, SHGB No. 01560 atas nama Alex Widjaja (pemegang saham) (SHGB berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2040) seluas 21 m2 dengan Hak Tanggungan keduanya masing-masing sebesar Rp7.785.058.985 dan Rp4.087.155.967.

- Tanah dan Bangunan (Ruko) yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 51E, KelurahanMelawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dengan Tanah seluas 81 m2 dengan SHGB No. 01558 atas nama Alex Widjaja (pemegang saham) (SHGB berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2040) dengan Hak Tanggungan sebesar Rp32.197.121.495.

- Tanah dan Bangunan (Ruko) yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 51D, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dengan Tanah seluas 61 m2 dengan SHGB No. 01559 atas nama Alex Widjaja (pemegang saham) (SHGB berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2040) dengan Hak Tanggungan sebesar Rp24.247.214.953.

- Personal Guarantee Alex Widjaja (pemegang saham).

Seluruh jaminan diikat secara cross collateral dan cross default terhadap seluruh fasilitas dan paripasu antara jaminan Entitas dengan PT Permata Indo Makmur (pihak berelasi).

c. Utang bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk berupa Fasilitas Kredit Angsuran Berjangka I dan II telah dilunasi pada tanggal 24 September 2019 (catatan 14).

d. Utang bank PT Bank Mayora berupa fasilitas Pinjaman Rekening Koran, Pinjaman Berjangkadan Pinjaman Angsuran Berjangka telah dilunasi pada tanggal 9 Oktober 2019 (catatan 14).

e. Berdasarkan Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) No. B.110-KC/V/ADK/OL/09/2019,PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetujui perpanjangan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) sampai dengan tanggal 24 September 2020.

173

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN – Lanjutan

f. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 4 tanggal 1 November 2019 dari Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M. Hum., M.Kn., notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor AHU-0090265.AH.01.02. Tahun 2019 pada tanggal 4 November 2019 yang isinya meyutujui:

1. Rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perseroan kepada masyarakat dan mencatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada Bursa Efek Indonesia.

2. Perubahan status Perseroan dari suatu Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan perubahan nama menjadi PT Lancartama Sejati Tbk.

3. Perubahan nilai nominal saham Perseroan dari semula sebesar Rp100.000 per saham menjadi Rp25 per saham.

4. Mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel Perseroan dan menawarkan/menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 200.000.000 (dua ratus juta Rupiah) saham baru dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp25 (dua puluh lima Rupiah) dan menerbitkan Waran Seri 1 sebanyak-banyaknya 100.000.000 (seratus juta) yang diberikan secara cuma-Cuma kepada masyarakat yang membeli saham baru dalam Penawaran Umum dan Waran Seri1 ini dapat dialihkan dan/atau diperjualbelikan secara terpisah dari saham baru tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek di Indonesia.

5. Untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia.

6. Perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris : Djaja Julia SupenaKomisaris Independen : Rizka Alfrina

DireksiDirektur Utama : Alex WidjajaDirektur : Kathrin Widjaja

7. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bapepam LK dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

g. Berdasarkan Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) No. B 0642/HK-MTR/1019 tertanggal 14 Oktober 2019, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk menyetujui perpanjangan fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dan Kredit Time Loan Revolving (TLR) sampai dengan tanggal 18 Januari 2020.

174

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN – Lanjutan

h. Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3) atas nama EntitasNomor: 054/DBS-WB/OL/XII/2019 tertanggal 20 November 2019, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk sebagai berikut:

1. Fasilitas Line Facility Musyarakah Mutanaqisah III – Baru

Skim Pembiayaan : Line Facility Musyarakah MutanaqisahTujuan Pembiayaan : Take over fasilitas kredit Investasi Nasabah di Bank BNP

Parahyangan / Bank DanamonPlafond : Rp16.016.633.846Sifat Pembiayaan : Non RevolvingNilai Objek Syirkah : Rp85.064.000.000Porsi Syirkah PDSB : Rp16.016.633.846 (18,83%)Porsi Syirkah Nasabah : Rp69.047.366.154 (81,17%)Objek Bagi Hasil : Pendapatan sewa objek Syirkah Nisbah Bagi Hasil : MultinisbahJangka Waktu Line Facility : Sesuai sisa jangka waktu di bank sebelumnya atau

maksmimal 71 bulan sejak tanggal penandatanganan Line Facility.

2. Fasilitas Line Facility Musyarakah II – Baru

Skim Pembiayaan : Line Facility MusyarakahTujuan Pembiayaan : Take over fasilitas modal kerja di Bank BNP

Parahyangan / Bank DanamonPlafond : Rp12.160.459.423Sifat Pembiayaan : Non RevolvingNilai Objek Syirkah : Rp65.371.508.100Porsi Syirkah PDSB : Rp12.160.459.423 (18,60%)Porsi Syirkah Nasabah : Rp 53.211.048.676 (81,40%)Objek Bagi Hasil : Pendapatan sewa objek Syirkah Nisbah Bagi Hasil : MultinisbahJangka Waktu Line Facility : 24 bulan sejak tanggal penandatanganan Line Facility.

3. Fasilitas Musyarakah PRKS – Baru

Skim Pembiayaan : Musyarakah PRKSTujuan Pembiayaan : Pengalihan Syarik dari PT Permata Indo Makmur dan

Perusahaan.Plafond : Rp4.321.337.921Sifat Pembiayaan : RevolvingNilai Objek Syirkah : Rp65.371.508.100Porsi Syirkah PDSB : Rp4.321.337.921 (6,61%)Porsi Syirkah Nasabah : Rp 61.050.170.179 (93,39%)Objek Bagi Hasil : Pendapatan usaha Nisbah Bagi Hasil : MultinisbahJangka Waktu Line Facility : 12 bulan sejak akad

175

PT LANCARTAMA SEJATI TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Tujuh Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Juli 2019dan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN – Lanjutan

Pinjaman ini dijaminkan dengan:

- Tanah dan Bangunan (Ruko) yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 52A dan 52 B,Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dengan Bangunan dengan SHGB, yaitu SHGB No. 01552 dan 01553 atas nama Entitas (SHGB berlaku sampai dengan tanggal 21 September 2029) seluas 59 m2 dan 59m2

- Personal Guarantee Alex Widjaja (pemegang saham).

i. Utang bank PT Bank Danamon (d/h PT Bank Nusantara Parahyangan) telah dilunasi pada tanggal 20 November 2019 (catatan 14).

33. PENERBITAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN

Entitas telah menerbitkan kembali laporan keuangan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dengan beberapa perubahan penyajian dan tambahan pengungkapan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas dan tambahan penyajian pengungkapan pada catatan 1a, 1b, 1c, 3a,3d, 7, 9, 10, 13b, 14, 17, 18, 27 dan 32.

Adapun laporan arus kas untuk periode untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2019 dan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 telah direklasifikasi sebagai berikut:

Keterangan Reklass

2019 2018 2018 2017 2019 2018 2018 2017 2019 2018 2018 2017

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPembayaran kas kepada pemasok

dan untuk beban operasional (22.739.289.854) (11.699.267.214) (42.321.857.997) (10.718.730.222) (413.975.179) (4.099.904.480) 769.929 (575.850.267) (23.153.265.033) (15.799.171.694) (42.321.088.068) (11.294.580.489)

Kas yang dihasilkan dari operasi 3.974.420.821 5.837.540.236 9.859.294.425 4.990.074.432 (413.975.179) (4.099.904.480) 769.929 (575.850.267) 3.560.445.642 1.737.635.756 9.860.064.354 4.414.224.165

Pembayaran pajak (521.363.843) (1.857.889.776) (1.240.984.866) (992.170.661) 80.803.907 1.151.474.900 (582.045.201) 304.118.637 (440.559.936) (706.414.876) (1.823.030.067) (688.052.024)

Penyesuaian menjadi pengeluaran kas untuk pembayaran utang PPh 21 dan PPh 4 ayat 2 selama periode/tahun berjalan

Penerimaan (pembayaran) lainnya (547.239.523) (1.861.289.677) (924.257.976) 1.147.146.753 450.802.017 1.788.568.777 581.275.272 (1.102.842.371) (96.437.506) (72.720.900) (342.982.704) 44.304.382

Penyesuaian menjadi penerimaan kas dari pendapatan lain-lain dan pengeluaran kas untuk pembayaran beban lain-lain

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (2.407.828.147) (3.232.670.936) 162.827.551 (870.741.211) 117.630.745 (1.159.860.803) - (1.374.574.001) (2.290.197.402) (4.392.531.739) 162.827.551 (2.245.315.212)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian aset tetap (83.570.588) (22.550.000) (694.700.000) (758.774.000) (117.630.745) - - - (201.201.333) (22.550.000) (694.700.000) (758.774.000)

Penyesuaian ditambah pengeluaran kas untuk uang muka aset sewa pembiayaan

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (22.701.251.471) (3.442.157.093) (31.328.923.370) (21.118.973.594) (117.630.745) - - - (22.818.882.216) (3.442.157.093) (31.328.923.370) (21.118.973.594)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan pihak berelasi 3.623.651.277 3.948.360.515 1.023.535.449 17.985.410.651 11.892.401.670 1.159.860.803 11.625.791.134 15.746.287.881 15.516.052.947 5.108.221.318 12.649.326.583 33.731.698.532

Dipisah pembayaran ke / penerimaan dari pihak berelasi

Pembayaran pihak berelasi (11.892.401.670) - (11.625.791.134) (14.371.713.880) (11.892.401.670) - (11.625.791.134) (14.371.713.880)

Dipisah pembayaran ke / penerimaan dari pihak berelasi

Arus Kas Bersih Diperoleh dan Aktivitas Pendanaan 26.620.720.146 6.059.707.003 32.286.138.557 22.197.821.941 - 1.159.860.803 - 1.374.574.001 26.620.720.146 7.219.567.806 32.286.138.557 23.572.395.942

31 Juli 31 Desember SesudahSebelum

31 Juli 31 Desember Reklass

31 Juli 31 Desember

34. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2018 dan 2017 yang diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada 5 Desember 2019.

176

XV. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN

177

Halaman ini sengaja dikosongkan

179

180

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

Halaman ini sengaja dikosongkan