Aspek Ekonomi Dan Mata Pencarian

2
Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian a) Dusun 1 Sebagian besar mata pencaharian warga dusun 1, desa Cikelet, kecamatan Cijambe didominasi oleh buruh tani dan petani, selain itu terdiri dari pekerja lain seperti wiraswasta, buruh serabutan dan sebagian kecil peternak. Walaupun terletak di dekat pesisir pantai tetapi hampir tidak ada masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, namun hanya ada beberapa masyarakat yang mencari beberapa makanan laut yang terdapat di pinggir pantai. Pada saat terjadinya gagal panen, para buruh tani dan petani biasanya pergi ke kotaa untuk berprofesi menjadi kuli bangunan dan kuli pikul. Dikarenakan profesi masyarakat yang didominasi oleh buruh tani dan petani, hasil utama mata pencaharian masyarakat sekitar berupa padi. Para petani disini memiliki beberapa alternatif penjualan padi, baik berupa penjualan ke beberapa tempat penggilingan padi, dikonsumsi sendiri, dijual ke beberapa kota seperti Garut dan Bandung ataupun sebagai komisi bagi para buruh tani dengan perjanjian sebelumnya. Selain padi, terdapat beberapa hasil pertanian yang di konsumsi warga sekitar seperti pisang, jagung, cabe dan singkong. Sistem peminjaman uang yang terdapat di dusun 1 ini sendiri tidak diorganisir oleh perangkat desa setempat. Kalangan masyarakat menengah ke atas biasanya menggunakan jasa perbankan seperti bank untuk melakukan peminjaman uang dengan jaminan tertentu sedangkan kalangan masyarakat bawah biasanya menggunakan bank keliling untuk mendukung perekonomiannya sehari-hari. Perangkat desa setempat dan masyarakat juga tidak merasa adanya bantuan pemerintah dalam membantu perekonomian wilayah ini. Hasil pertanian seperti padi, singkong, cabe dan hasil lainnya langsung dijual ke pihak lain tanpa diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai jualnya. Petani sekitar menghadapi kendala tidak adanya modal yang memadai dan jalur distribusi yang tidak cukup baik untuk memotivasi para petani atau pihak terkait untuk melakukan inovasi dan pengembangan terhadap hasil pertanian tersebut sehingga nilai jualnya lebih rendah dibandingkan dengan yang telah diolah terlebih dahulu. Selain itu para petani, buruh tani dan pihak terkait juga merasa tidak adanya bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan

description

EKONOMI

Transcript of Aspek Ekonomi Dan Mata Pencarian

Aspek Ekonomi dan Mata Pencahariana) Dusun 1Sebagian besar mata pencaharian warga dusun 1, desa Cikelet, kecamatan Cijambe didominasi oleh buruh tani dan petani, selain itu terdiri dari pekerja lain seperti wiraswasta, buruh serabutan dan sebagian kecil peternak. Walaupun terletak di dekat pesisir pantai tetapi hampir tidak ada masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, namun hanya ada beberapa masyarakat yang mencari beberapa makanan laut yang terdapat di pinggir pantai. Pada saat terjadinya gagal panen, para buruh tani dan petani biasanya pergi ke kotaa untuk berprofesi menjadi kuli bangunan dan kuli pikul. Dikarenakan profesi masyarakat yang didominasi oleh buruh tani dan petani, hasil utama mata pencaharian masyarakat sekitar berupa padi. Para petani disini memiliki beberapa alternatif penjualan padi, baik berupa penjualan ke beberapa tempat penggilingan padi, dikonsumsi sendiri, dijual ke beberapa kota seperti Garut dan Bandung ataupun sebagai komisi bagi para buruh tani dengan perjanjian sebelumnya. Selain padi, terdapat beberapa hasil pertanian yang di konsumsi warga sekitar seperti pisang, jagung, cabe dan singkong.Sistem peminjaman uang yang terdapat di dusun 1 ini sendiri tidak diorganisir oleh perangkat desa setempat. Kalangan masyarakat menengah ke atas biasanya menggunakan jasa perbankan seperti bank untuk melakukan peminjaman uang dengan jaminan tertentu sedangkan kalangan masyarakat bawah biasanya menggunakan bank keliling untuk mendukung perekonomiannya sehari-hari. Perangkat desa setempat dan masyarakat juga tidak merasa adanya bantuan pemerintah dalam membantu perekonomian wilayah ini.Hasil pertanian seperti padi, singkong, cabe dan hasil lainnya langsung dijual ke pihak lain tanpa diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai jualnya. Petani sekitar menghadapi kendala tidak adanya modal yang memadai dan jalur distribusi yang tidak cukup baik untuk memotivasi para petani atau pihak terkait untuk melakukan inovasi dan pengembangan terhadap hasil pertanian tersebut sehingga nilai jualnya lebih rendah dibandingkan dengan yang telah diolah terlebih dahulu. Selain itu para petani, buruh tani dan pihak terkait juga merasa tidak adanya bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat seperti tidak adanya program raskin dan PNPM Mandiri. Masalah lain yang juga mempengaruhi perekonomian masyarakat selain kurangnya bantuan dari pemerintah khususnya dalam bidang pertanian adalah kebiasaan masyarakat yang sulit untuk menerima perubahan. Masyarakat telah diberi ilmu baru melalui seminar atau pun penyuluhan yang dilakukan oleh beberapa pihak, namun karena sifat dari masyarakat maka mereka tidak ingin menerima hal tersebut. Sikap inilah yang mempengaruhi kualitas padi yang dihasilkan dan dapat menurunkan nilai jual padi yang dihasilkan.