Aspartame

1
Aspartame (APM) adalah terkenal pemanis buatan yang digunakan di lebih dari 6.000 produk. Di antara pengguna utama aspartam adalah anak-anak dan wanita usia subur. Dalam percobaan umur sebelumnya yang dilakukan pada Sprague - Dawley tikus kami telah menunjukkan bahwa APM adalah agen karsinogenik pada beberapa situs dan efeknya meningkat ketika paparan dimulai dari kehidupan prenatal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi APM untuk menginduksi efek karsinogenik pada tikus. Metode Enam kelompok 62-122 tikus jantan dan betina Swiss dibeikan APM dalam pakan dengan dosis 32.000, 16.000, 8.000, 2.000, atau 0 ppm dari kehidupan prenatal (12 hari kehamilan) sampai mati. Pada saat kematian semua jaringan dan organ mengalami nekropsi hati pada semua hewan yang diperiksa secara mikroskopi. Hasil penginduksian APM dalam pengamatan kami pada tikus jantan dengan dosis tertentu meningkatkan kejadian karsinoma hepatoseluler (P <0,01), peningkatan yang signifikan pada tingkat dosis 32.000 ppm (P <0,01) dan 16.000 ppm (P <0,05). Selain itu, hasil menunjukkan peningkatan insiden signifikan dari alveolar / karsinoma bronchiolar pada laki-laki (P <0,05), yaitu signifikan pada 32.000 ppm (P <0,05). Kesimpulan Hasil studi ini con fi rm bahwa APM adalah agen karsinogenik pada beberapa situs Web tikus, dan bahwa efek ini disebabkan dalam dua spesies, tikus (laki-laki dan betina) dan tikus (laki-laki). Tidak ada efek karsinogenik yang diamati pada tikus betina.

description

aspartame

Transcript of Aspartame

Aspartame (APM) adalah terkenal pemanis buatan yang digunakan di lebih dari 6.000 produk. Di antara pengguna utama aspartam adalah anak-anak dan wanita usia subur. Dalam percobaan umur sebelumnya yang dilakukan pada Sprague - Dawley tikus kami telah menunjukkan bahwa APM adalah agen karsinogenik pada beberapa situs dan efeknya meningkat ketika paparan dimulai dari kehidupan prenatal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi APM untuk menginduksi efek karsinogenik pada tikus.Metode Enam kelompok 62-122 tikus jantan dan betina Swiss dibeikan APM dalam pakan dengan dosis 32.000, 16.000, 8.000, 2.000, atau 0 ppm dari kehidupan prenatal (12 hari kehamilan)sampai mati. Pada saat kematian semua jaringan dan organ mengalami nekropsi hati pada semua hewan yang diperiksa secara mikroskopi.

Hasil penginduksian APM dalam pengamatan kami pada tikus jantan dengan dosis tertentu meningkatkan kejadian karsinoma hepatoseluler (P