Asma.pptx
-
Upload
berthy-al-mungiza -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Asma.pptx
Pengelolaan Asma
pada Anak
Disusun oleh :Berthy Al Mungiza
Dokter Pembimbing:dr. H. Heru
wahyono,Sp.A
Pendahuluan• Asma merupakan penyakit respiratorik
kronis paling sering dijumpai pada anak• Prevalensi asma pada anak berkisar
antara 2 – 30 %• Prevalensi asma di IndonesiaUsia SD : 10%Usia SMP : 6,5%
DefinisiASMA : - Gangguan inflamasi kronik saluran pernapasan- Sel mast, eosinofil, dan limfosit T banyak berperan- Mengi berulang, sesak napas, rasa dada tertekan, batuk, khususnya malam hari (Konsensus Nasional)- bersifat reversibel- berhubungan dengan hiperreaktivitas
SERANGAN ASMA :
Episode perburukan yang progresif dari gejala-gejala batuk, sesak napas, mengi, rasa dada tertekan atau berbagai kombinasi dari gejala tersebut.
Patogenesis
• Ada 2 macam :
1. Reaksi Inflamasi
Alergen, rangsang infeksi sel mast, limfosit, makrofag aktif faktor kemotaktik keluar migrasi eosinofil dan sel radang lain
Tingkat molekul terjadi pelepasan mediator inflamasi seperti sitokin
Tingkat jaringan kerusakan epitel, hipertrofi otot polos
2. Sensitisasi
Terjadi sejak awal masa kehidupan
Bertahap mulai dari alergen makanan, infeksi virus, rangsang aeroalergen aktivitas Th 2 IL 2 dan IFN γ turun
- Pemicu Bronkokonstriksi , edem mukosa, sekresi berlebihan Obstruksi jalan napas- Obstruksi jalan napas, menyebabkan :1. Ateletaksis dan ventilasi tidak seragam ventilasi- perfusi tidak padu padan Hipoventilasi alveolar2. Hiperinflasi paru Gangguan compliance Peningkatan kerja napas- Keduanya akan menyebabkan: PaCO2 naik, PaO2 turun
Diagnosis
Batuk dan atau mengi/wheezing
Riwayat atopi pasien/keluarga
- Episodik- Nocturnal- Musiman- Pajanan terhadap pencetus
Periksa peak flow meter
Reversibilitas & Variabilitas
≥ 15%
Membaik jika diberi
bronkodilator
Derajat Penyakit Asma
Parameter•Frekuensi serangan•Lama serangan•Intensitas serangan•Di antara serangan•Tidur & Aktivitas•Px fisik di luar serangan•Obat pengendali (anti inflamasi)•Uji faal paru (luar serangan)•Variabilitas faal paru (bila ada serangan)
Episodik Jarang (Ringan)
•< 1x / bulan•<1 minggu•Biasanya ringan•Tanpa gejala•Tidak terganggu•Normal (N)•Tidak perlu•PEF/FEV1 > 80%•> 15%
Episodik Sering (Sedang)
•> 1x / bulan•> 1 minggu•Biasanya sedang•Sering ada gejala•Sering terganggu•Mungkin terganggu•Perlu•PEF/FEV1 60 – 80%•>30%
Persisten•Sering•Hampir sepanjang tahun•Biasanya berat•Gejala siang & malam•Sangat terganggu•Tidak normal•Perlu•PEV/FEV1 < 60%•>50%
Derajat Serangan Asma
•Berjalan (bayi : menangis keras); bicara kalimat, bisa berbaring, mungkin teragitasi, sianosis (-), mengi sedang, sesak minimal, retraksi dangkal (IC) ,takikardi (-), Sa)2 > 95%Ringan
•Berbicara, penggal kalimat, (bayi : tangis pendek, lemah, sulit makan), lebih suka duduk, biasanya teragitasi, sianosis (-), mengi nyaring, sesak sedang, retraksi sedang (IC+SS), takikardi (+), SaO2 91-95%Sedang• Istirahat, (bayi : berhenti makan), berbicara hanya kata, duduk bertopang lengan, biasanya teragitasi, sianosis (+), mengi sangat nyaring tanpa stetoskop, sesak berat, takikardi (+), SaO2 ≤ 90%Berat•Kebingungan, mengi sulit/tidak terdengar, retraksi dangkal/hilang, laju napas menurun, bradikardi,
Ancaman Henti Napas
Ringan
Nebu 1x Baik
Observasi 1-2 jam Bertahan/Tidak• Ya : Boleh Pulang• Tidak : Serangan Sedang
Sedang
Nebu 2-3x Respon Parsial
1. Beri O2
2. Nilai kembali derajat sedang RRS
3. Beri steroid oral (contoh: Metilprednisolon dosisi 0,5-1
mg/kgBB/hari) 3-5 hari4. Pasang jalur parenteral
Berat
Nebu 3x Respon Jelek
1. Sejak awal beri O2
2. Pasang jalur parenteral & steroid IV (contoh :
Deksametasone, dosis 0,5-1 mg/kgBB/hari) diberikan secara bolus tiap 6-8 jam
3. Nilai ulang buruk RRI4. Foto Ro Thorax
Boleh pulang- Bekali obat agonis
(hirupan/oral), contoh : Salbutamol dosis 0,05-0,1
mg/kgBB/kali yang diberikan 4-6 jam
- Jika pencetus adalah infeksi virus ditambah
steroid oral jangka pendek (3-5 hari)
- Obat pengendali ada teruskan
- 24-48 jam KONTROL
Ruang Rawat Sehari (RRS)
- O2 teruskan- Berikan steroid oral
- Nebulisasi tiap 2 jam8-12 jam baik BOLEH
PULANG> 12 jam buruk alih
RRI
Ruang Rawat Inap (RRI)- O2 teruskan
- Atasi dehidrasi & asidosis jika ada
- Steroid IV tiap 6-8 jam- Nebulisai -agonis +
antikolinergik (Combivent, dosis ½-1 vial) tiap 1-2 jam
- Jika nebu 4-6x baik interval 4-6 jam- Aminofilin IV
Dosis awal 6-8 mg/kgBB dilarutkan dalam dekstrosa 5% atau garam fisiologis
20 ml, diberikan dalam 20-30 menit
Jika pasien sudah mendapat aminofilin (<4
jam) dosis ½ dosis awalDosis rumatan 0,5-1
mg/kgBB/jam- Jika klinis membaik
nebu tiap 6 jam sampai 24 jam
- Steroid dan aminofilin ganti per oral
Jika dalam 24 jam stabil BOLEH PULANG
1. Jika menurut penilaian serangannya berat nebu cukup 1x langsung dengan -agonis + antikolinergik (Combivent, ½ - 1 vial)
2. Jika tidak ada alat, nebu dapat diganti adrenalin subkutan 0,01 ml?kgBB/kali maks 0,3 ml/kali
3. Untuk serangan sedang & terutama berat, O2 2-4L/menit diberikan sejak awal, termasuk saat nebu
Jangka Panjang
-
Asma episodik jarang
Asma episodik sering
Asma persisten
Obat pereda : -agonis (cth: salbutamol dosis 0,05-0,1 mg/kgBB/kali) atau teofilin (hirupan/oral) bila perlu
3-4 minggu,obat dosis/minggu
>3x ≤3x
Tambahkan obat pengendali steroid hirupan dosis rendah cth : Budesonid < 12 tahun = 100-200 g/hari> 12 tahun = 200-400 g/hari
+6-8 minggu,
respon
Obat pengendali : ganti dengan steroid hirupan dosis medium (Budesonid < 12 thn = 200-400g/hari; >12 thn = 400-600 g/hari)Pertimbangkan penambahan salah satu :1. -agonis kerja panjang Prokaterol 2. Antileukotrien Zafirlukas3. Teofilin lepas lambat
Asma persisten6-8 minggu
respon - +
Naikkan dosis steroid hirupan (Budesonid dosis tinggi , <12 thn = >400g/hari; >12 thn = >600 g/hari) atau pertimbangkan penambahan salah satu obat 1. -agonis kerja panjang2. Antileukotrien3. Teofilin lepas lambat
- +6-8 minggu,respon
Tambahkan steroid oral Contoh : Prednisolon dosis 0,5-1mg/ kgBB/ hari tiap 6 jam
Edukasi• Penyakit• Pilihan pengobatan• Identifikasi dan penghindaran alergen• Pengertian tentang kegunaan obat yang
dipakai• Ketaatan dan pemantauan• Menguasai cara penggunaan obat hirup
dengan benar.
Prognosis• Prognosis pada asma sulit diramalkan jika tanpa
komplikasi, hal ini tergantung pada beberapa faktor seperti usia, pengobatan, dan lama observasi.
• Pada anak, 26% – 78% menetap sampai dewasa.• Pada anak yang telah memiliki riwayat asma dan sering
mendapat serangan, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan berisiko untuk terjadinya peningkatan derajat asma serta beberapa komplikasi yang dapat berbahaya dan mengancam jiwa.
Komplikasi1. Status Asmatikus
2. Emfisema
3. Pneumothoraks
4. Pneumomediastinum
5. Atelektasis
6. Aspergilosis
7. Gagal napas
8. Bronkhitis9. Fraktur iga
Referensi• Akib, Arwin AP. 2002. Asma Pada Anak. Sari Pediatri, 4(2)
: 78 - 82• Setiawati, Landia., Makmuri MS. 2006. Tatalaksana Asma
Jangka Panjang pada Anak. Divisi Pulmonologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair / RSU Dr. Soetomo Surabaya.
• Supriyanto, Bambang. 2005. Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma Pada Anak. Maj Kedokt Indon, 55 (3) : 237-243
• UKK Pulmonologi IDAI. 2000. Konsesus Nasional Asma Anak. Sari Pediatri, 2(1) : 50-66
• Yunita, Eva. 2011. Diagnosis dan Tatalaksana Asma pada Anak. Referat, Universitas Tanjungpura.