Asma Pp0k Kuliah Okt 2009
-
Upload
fauzi-satria -
Category
Documents
-
view
55 -
download
8
Transcript of Asma Pp0k Kuliah Okt 2009
1
ASMA DAN PPOKASMA DAN PPOK
Teuku ZulfikarTeuku Zulfikar
2
PENDAHULUANPENDAHULUAN
• Asma dan PPOKAsma dan PPOKpenyakit penyakit inflamasi kronik inflamasi kronik berbeda berbeda
• Mekanisme selular, jenis Mekanisme selular, jenis mediator yang berperan efek mediator yang berperan efek inflamasi yang terjadi inflamasi yang terjadi
• Respons pengobatan dan Respons pengobatan dan prognosisprognosis
• sekarang ini menjadi kontroversi sekarang ini menjadi kontroversi proses proses remodelingremodeling
3
ASMAASMA
Asma prevalensi Asma prevalensi ↑↑ 100-150 juta jiwa di seluruh dunia100-150 juta jiwa di seluruh dunia Amerika kunjungan ke IGD 1,5-2 juta Amerika kunjungan ke IGD 1,5-2 juta
jiwa/tahunjiwa/tahun Kasus asma akut 2,5-10% angka kunjunganKasus asma akut 2,5-10% angka kunjungan Alergen Alergen → ↑ prevalensi asma→ ↑ prevalensi asma Anak : 90% , dewasa 80% → asma atopiAnak : 90% , dewasa 80% → asma atopi
Asma secara umum dibagi 2 yaitu asma Asma secara umum dibagi 2 yaitu asma alergi/atopi dan non alergialergi/atopi dan non alergi
4
5
Respiratory tract of childhood asthmaRespiratory tract of childhood asthma
Triggers(dustmite, air pollutions, etc.)
Bronchus
Normal Attacks
•bronchoconstriction•oedema•hypersecretion
Bronchus
• reactive• sensitive• constriction
6
KOMPONEN ASMAKOMPONEN ASMA
Epidemiology / pathology
Barnes PJ
7
AsthmaAsthmaNormalNormal
ASMAASMAASMAASMA
Asma penyakit kronik saluran napasAsma penyakit kronik saluran napas
Penyempitan saluran napasPenyempitan saluran napas
Derajat bervariasiDerajat bervariasi
Inflamasi kronikInflamasi kronik
Hipereaktiviti saluran napasHipereaktiviti saluran napas
9
DEFINISI ASMADEFINISI ASMA
• Gangguan inflamasi kronik jalan Gangguan inflamasi kronik jalan napas napas peningkatan kepekaan peningkatan kepekaan jalan napas jalan napas episode mengi episode mengi berulang, sesak napas, dan batuk berulang, sesak napas, dan batuk terutama malam atau dini hari.terutama malam atau dini hari.
• Gejala Gejala luas inflamasi luas inflamasi obstruksi obstruksi saluran napas yang bervariasi saluran napas yang bervariasi derajatnyaderajatnya reversibel spontan / reversibel spontan / pengobatan.pengobatan.
10
• INFLAMASI - Dasar kelainan INFLAMASI - Dasar kelainan faalfaal– Obstruksi saluran napasObstruksi saluran napas– Hiperesponsif saluran Hiperesponsif saluran napasnapas
– Kontraksi otot polos Kontraksi otot polos bronkusbronkus
– Hipersekresi mukusHipersekresi mukus
11
OBSTRUKSI SALURAN NAPASOBSTRUKSI SALURAN NAPAS
• Kontraksi otot polos bronkusKontraksi otot polos bronkus• Lepas mediator oleh sel inflamasiLepas mediator oleh sel inflamasi• Mediator :Mediator :
– Sel mast :Sel mast : •HistaminHistamin•Prostaglandin D2Prostaglandin D2•TriptaseTriptase•Leukotrien C4Leukotrien C4
– Nervus aferen lokal - neuropeptideNervus aferen lokal - neuropeptide– Nervus eferen postganglionik - Nervus eferen postganglionik -
asetilkolinasetilkolin
12
FAKTOR RISIKO UNTUK FAKTOR RISIKO UNTUK EKSASERBASI ASMAEKSASERBASI ASMA
v Alergen Alergen
v Infeksi saluran napasInfeksi saluran napas
v Exercise dan hiperventilasiExercise dan hiperventilasi
v CuacaCuaca
v Sulfur dioksidaSulfur dioksida
v Makanan, bumbu, obat-Makanan, bumbu, obat-
obatanobatan
KLASIFIKASI ASMA KLASIFIKASI ASMA KLASIFIKASI ASMA KLASIFIKASI ASMA
Ditentukan olehDitentukan oleh
Frekuensi seranganFrekuensi serangan
Serangan asma malamSerangan asma malam
Gangguan aktivitasGangguan aktivitas
Nilai faal paru (VEPNilai faal paru (VEP11 atau APE) atau APE)
Variabilitas harianVariabilitas harian
14
KLASIFIKASI ASMAKLASIFIKASI ASMA
• Asma intermittenAsma intermitten• Asma persisten ringanAsma persisten ringan• Asma persisten sedangAsma persisten sedang• Asma persisten beratAsma persisten berat
15
Inflammatory cell infiltration/activation
Mucosal oedemaCellular proliferationEpithelial damageBasement membrane
thickening
BronchoconstrictionBronchial hyper-
reactivityHyperplasiaInflammatory
mediator release
Symptoms\exacerbations
Smooth muscle dysfunction
Airway inflammation
ASTHMA PATHOGENESISASTHMA PATHOGENESIS
16
Patogenesis asma alergiPatogenesis asma alergi
Atopi : Atopi : ↑ sensitiviti sebagai hasil ↑ ↑ sensitiviti sebagai hasil ↑ antibodi IgE spesifik terhadap alergen antibodi IgE spesifik terhadap alergen umum seperti tungau, serbuk sari atau umum seperti tungau, serbuk sari atau bulu hewan.bulu hewan.
Atopi dipengaruhi oleh faktor genetik Atopi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungandan lingkungan
Asma alergi ditandai dengan infiltrasi Asma alergi ditandai dengan infiltrasi eosinofil dan Th-2 ke mukosa bronkus, ↑ eosinofil dan Th-2 ke mukosa bronkus, ↑ antibodi IgE spesifik, uji kulit (+) dengan antibodi IgE spesifik, uji kulit (+) dengan alergen umum dan hipereaktiviti alergen umum dan hipereaktiviti bronkusbronkus
17
Beberapa gen telah diidentifikasi Beberapa gen telah diidentifikasi yang berkaitan dengan asmayang berkaitan dengan asma
• Gen yang terletak di kromosom 6, 5, Gen yang terletak di kromosom 6, 5, 16, 11, 12, 13, 14, 7, 20 dan 1016, 11, 12, 13, 14, 7, 20 dan 10
• Gen yang terletak di kromosom 6 Gen yang terletak di kromosom 6 berperan dalam mengatur sistem HLAberperan dalam mengatur sistem HLA
• Gen yang terletak di kromosom 5q Gen yang terletak di kromosom 5q berperan dalam mengatur reaksi alergi berperan dalam mengatur reaksi alergi berkaitan dengan peran transkripsi IL-berkaitan dengan peran transkripsi IL-4, IL-9, IL-5, IL-13, IL-3, IL-12b, 4, IL-9, IL-5, IL-13, IL-3, IL-12b, GMCSF dan IRF1 dan juga terhadap GMCSF dan IRF1 dan juga terhadap glukokortikoid reseptor dan CD14 glukokortikoid reseptor dan CD14
Collins A, Genet Molec Biol 2000; 23:10
18
Faktor GenetikFaktor Genetik
• Diakui faktor genetik memegang Diakui faktor genetik memegang peranan penting pada asmaperanan penting pada asma
• Tidak didapatkan pola tertentu Tidak didapatkan pola tertentu pada proses penurunan (hukum pada proses penurunan (hukum Mendel klasik)Mendel klasik)
• Gen asmaGen asma yang pasti yang pasti belum belum diketahuidiketahui
• Terdapat heterogenitas dalam Terdapat heterogenitas dalam genetik asmagenetik asmaHolberg CJ. Am J Respir Crit Care Med 1996; 154:140-50
Martinez FD. Am J Respir Crit Care Med 1997; 156:S117-22
19
• Inflamasi kronik jalan napas Inflamasi kronik jalan napas menyebabkan pelepasan menyebabkan pelepasan mediator yang dapat mediator yang dapat mengaktivasi sel target saluran mengaktivasi sel target saluran napas sehingga terjadi :napas sehingga terjadi :– BronkokonstriksiBronkokonstriksi– Kebocoran mikrovaskularKebocoran mikrovaskular– EdemaEdema– Hipersekresi mukusHipersekresi mukus– Stimulasi refleks sarafStimulasi refleks saraf
PATOGENESIS ASMAPATOGENESIS ASMA
20
21
Eosinophil
Mast cell
Allergen
Th2 cell
MODERN VIEW OF ASTHMAMODERN VIEW OF ASTHMA
VasodilatationNew vessels
Plasma leakOedema
Neutrophil
Mucushypersecretionhyperplasia
Mucus plug
Macrophage
BronchoconstrictionHypertrophy/hyperplasia
Cholinergic reflex
Epithelial shedding
Subepithelialfibrosis
Sensory nerve activation
Nerve activation
GINA2005
22
23
Mekanisme imunologi pada asmaMekanisme imunologi pada asmaMHC = major histocompatibility, AHR = airway hiperresponsivenessMHC = major histocompatibility, AHR = airway hiperresponsiveness
Bas = basofil, Eos = eosinofil, Ig = imunoglobulinBas = basofil, Eos = eosinofil, Ig = imunoglobulin
Antigen
Sel dendrit Limfosit
Th1
IL-12+ IL-12-
IFN-limfotoksin, IL-2
Imuniti selulerInflmasi neutrofilik
IL-4IL-13
IL-4IL-9
IL-3 IL-3IL-5GMCSF
Th2
IgE Sel mast Bas Eos
AHRObstruksi saluran napasGEJALA ASMA
Mediator inflamasi(histamin, prostaglandin, leukotrien, enzim)
MHC kls II
24GINA 2002
Peningkatan refleksSaraf pusat/lokal Perubahan fungsi surfaktan
Penebalan submukosa,Inflamasi danDeposition matriks
Hiperplasia dan Perubahan fungsiOtot polos
Gaya retraktil alveol
25
SEL INFLAMASISel mastMakrofagEosinofil
Limfosit TNeutrofilPlatelet
SEL STRUKTURALSel Epitel
Sel otot polosSel endotelFibroblasSel saraf
MEDIATOR
HistaminLeukotrien
ProstaglandinTromboksan
PAFKinin
AdenosinEndotelin
Oksigen reaktifSitokin
Kemokin
EFEK
BronkokonstriksiEksudasi plasma
Hipersekresi mukusHipereaktiviti jalan napas
Perubahan struktural
Gambaran sel dan mediator inflamasi
N Engl JMed 2000;343:269
26
DIAGNOSISDIAGNOSIS
Anamnesis Anamnesis Pemeriksaan fisis Pemeriksaan fisis →→serangan asma serangan asma →→ mengi mengi Uji kulitUji kulit Pemeriksaan IgE serum total Pemeriksaan IgE serum total Radioalergentsorbent assayRadioalergentsorbent assay (RAST) (RAST) Pemeriksaan eosinofil. Pemeriksaan eosinofil. Provokasi inhalasi alergen Provokasi inhalasi alergen →→ menilai menilai
peranan alergen spesifik, menetapkan peranan alergen spesifik, menetapkan penyebab asma, mengevaluasi efektifiti penyebab asma, mengevaluasi efektifiti obat dan imunoterapi.obat dan imunoterapi.
SpirometriSpirometri
TUJUAN PENATALAKSANAAN ASMATUJUAN PENATALAKSANAAN ASMATUJUAN PENATALAKSANAAN ASMATUJUAN PENATALAKSANAAN ASMA
Menghilangkan dan mengendalikan Menghilangkan dan mengendalikan
gejala asmagejala asma
Mencegah eksaserbasi penyakitMencegah eksaserbasi penyakit
Meningkatkan fungsi paru mendekati Meningkatkan fungsi paru mendekati
normalnormal
Mempertahankan fungsi paruMempertahankan fungsi paru
Menghindari efek samping obatMenghindari efek samping obat
Mencegah obstruksi yang ireversibelMencegah obstruksi yang ireversibel
Mencegah kematian karena asmaMencegah kematian karena asma
MEMBUAT ASMA MENJADI TERKONTROLMEMBUAT ASMA MENJADI TERKONTROL
KARAKTERISTIK ASMAKARAKTERISTIK ASMAKARAKTERISTIK ASMAKARAKTERISTIK ASMA
Makin cepat pengobatan dimulai Makin cepat pengobatan dimulai
makin mudah mengatasi seranganmakin mudah mengatasi serangan
Makin lama dan makin berat Makin lama dan makin berat
serangan makin sukar pengobatannya serangan makin sukar pengobatannya
dan penyembuhannya juga makin lamadan penyembuhannya juga makin lama
30
OBAT-OBAT ASMAOBAT-OBAT ASMAOBAT-OBAT ASMAOBAT-OBAT ASMA
Reliever/PelegaReliever/Pelega Agonis Agonis 2 kerja singkat inhalasi 2 kerja singkat inhalasi
Kortikosteroid sistemikKortikosteroid sistemik
Antikolinergik inhalasiAntikolinergik inhalasi
Teofilin kerja singkatTeofilin kerja singkat
Agonis Agonis 2 kerja singkat oral2 kerja singkat oral
OBAT PENGONTROL ASMAOBAT PENGONTROL ASMAOBAT PENGONTROL ASMAOBAT PENGONTROL ASMA
Dipakai rutin setiap hariDipakai rutin setiap hari
Anti inflamasiAnti inflamasi
Bronkodilator kerja lamaBronkodilator kerja lama
32
OBAT-OBAT ASMAOBAT-OBAT ASMAOBAT-OBAT ASMAOBAT-OBAT ASMA
Kortikosteroid inhalasiKortikosteroid inhalasi Kortikosteroid Kortikosteroid
sistemiksistemik Sodium kromolinSodium kromolin Sodium nedokromilSodium nedokromil
Teofilin lepas Teofilin lepas lambatlambat
Agonis Agonis 2 kerja 2 kerja lama lama
inhalasiinhalasi Agonis Agonis 2 kerja 2 kerja
lama lama oraloral AntileukotrienAntileukotrien
Controller
Anti histamin lain
~ ketotifen
~ terfenadin
~ loratadin
33
Inflammatory cell infiltration/activation
Mucosal oedemaCellular proliferationEpithelial damageBasement membrane
thickening
BronchoconstrictionBronchial hyper-
reactivityHyperplasiaInflammatory
mediator release
Symptoms\exacerbations
Smooth muscle dysfunction
Airway inflammationLABA
Corticosteroid
CORTICOSTEROID / LONG ACTING BETA-2 AGONIST (LABA)CORTICOSTEROID / LONG ACTING BETA-2 AGONIST (LABA)
34
PENCEGAHANPENCEGAHAN Pencegahan primer : mencegah Pencegahan primer : mencegah
tersensitisasi bahan yang menyebabkan tersensitisasi bahan yang menyebabkan asmaasma
Pencegahan sekunder: mencegah Pencegahan sekunder: mencegah tersentisasi untuk tidak berkembang tersentisasi untuk tidak berkembang menjadi asmamenjadi asma
Pencegahan tersier: mencegah agar tidak Pencegahan tersier: mencegah agar tidak terjadi serangan pada penderita yang sudah terjadi serangan pada penderita yang sudah menderita asma menderita asma
35
PPOKPPOK
36
DEFINISI PPOKDEFINISI PPOK
• Keterbatasan aliran udara yang Keterbatasan aliran udara yang sepenuhnya tidak reversibel.sepenuhnya tidak reversibel.
• Keterbatasan aliran udara ini Keterbatasan aliran udara ini biasanya progresif dan disertai biasanya progresif dan disertai respons inlflamasi abnormal paru respons inlflamasi abnormal paru terhadap partikel atau gas terhadap partikel atau gas berbahaya.berbahaya.
37
Patofisiologi PPOKPatofisiologi PPOKPatofisiologi PPOKPatofisiologi PPOKPerubahan struktur paruPerubahan struktur paru ↓↓Perubahan fisiologis yang khasPerubahan fisiologis yang khas– Batuk kronikBatuk kronik– Produksi sputumProduksi sputum– Keterbatasan aliran udaraKeterbatasan aliran udara– Gangguan pertukaran gasGangguan pertukaran gas– Hipertensi pulmonerHipertensi pulmoner– KorpulmonaleKorpulmonale
Perubahan struktur paruPerubahan struktur paru ↓↓Perubahan fisiologis yang khasPerubahan fisiologis yang khas– Batuk kronikBatuk kronik– Produksi sputumProduksi sputum– Keterbatasan aliran udaraKeterbatasan aliran udara– Gangguan pertukaran gasGangguan pertukaran gas– Hipertensi pulmonerHipertensi pulmoner– KorpulmonaleKorpulmonale
38
Batuk kronik & produksi sputumBatuk kronik & produksi sputumBatuk kronik & produksi sputumBatuk kronik & produksi sputum
Pembersihan eksudat inflamasi mukoid dari Pembersihan eksudat inflamasi mukoid dari lumen bronkuslumen bronkus
↓↓Produksi sputumProduksi sputum
Eksudat plasma Eksudat plasma Sel inflamasiSel inflamasi Batuk kronik Batuk kronikProduksi mukusProduksi mukus
Pembersihan eksudat inflamasi mukoid dari Pembersihan eksudat inflamasi mukoid dari lumen bronkuslumen bronkus
↓↓Produksi sputumProduksi sputum
Eksudat plasma Eksudat plasma Sel inflamasiSel inflamasi Batuk kronik Batuk kronikProduksi mukusProduksi mukus
39
Sesak NapasSesak NapasSesak NapasSesak Napas
Sesak napas adalah pernapasan yang Sesak napas adalah pernapasan yang abnormal mencerminkan ketidak-abnormal mencerminkan ketidak-seimbangan antara rangsang saraf seimbangan antara rangsang saraf terhadap otot pernapasan dengan terhadap otot pernapasan dengan efektiviti pernapasan yang terjadi efektiviti pernapasan yang terjadi
Sesak napas adalah pernapasan yang Sesak napas adalah pernapasan yang abnormal mencerminkan ketidak-abnormal mencerminkan ketidak-seimbangan antara rangsang saraf seimbangan antara rangsang saraf terhadap otot pernapasan dengan terhadap otot pernapasan dengan efektiviti pernapasan yang terjadi efektiviti pernapasan yang terjadi
40
Sesak NapasSesak NapasSesak NapasSesak Napas
• Pada PPOK sesak terutama karena Pada PPOK sesak terutama karena gangguan mekanik parugangguan mekanik paru
• Pada awalnya sesak saat aktiviti beratPada awalnya sesak saat aktiviti berat
• Stadium lanjut, sesak pada saat istirahatStadium lanjut, sesak pada saat istirahat
• Pada PPOK sesak terutama karena Pada PPOK sesak terutama karena gangguan mekanik parugangguan mekanik paru
• Pada awalnya sesak saat aktiviti beratPada awalnya sesak saat aktiviti berat
• Stadium lanjut, sesak pada saat istirahatStadium lanjut, sesak pada saat istirahat
41
Keterbatasan Aliran UdaraKeterbatasan Aliran UdaraKeterbatasan Aliran UdaraKeterbatasan Aliran Udara
• Diukur dengan spirometriDiukur dengan spirometri
• Perubahan fisiologik yang khas pada PPOKPerubahan fisiologik yang khas pada PPOK
• Kunci diagnosis penyakitKunci diagnosis penyakit
• Bersifat diagnosis penyakitBersifat diagnosis penyakit
• Bersifat ireversibel, sebagian ada komponen Bersifat ireversibel, sebagian ada komponen reversibelreversibel
• Diukur dengan spirometriDiukur dengan spirometri
• Perubahan fisiologik yang khas pada PPOKPerubahan fisiologik yang khas pada PPOK
• Kunci diagnosis penyakitKunci diagnosis penyakit
• Bersifat diagnosis penyakitBersifat diagnosis penyakit
• Bersifat ireversibel, sebagian ada komponen Bersifat ireversibel, sebagian ada komponen reversibelreversibel
42
Irreversibel - Fibrosis dan penyempitan jalan napas- Kehilangan elastic recoil karena kesusahan
alveoli- Destruksi penyanggah alveolar yang
memelihara keutuhan saluran napas kecil
Reversibel - Akumulasi sel inflamasi, mucus dan eksudat plasma di bronkus
- Kontraksi otot polos di saluran napas perifer
Irreversibel - Fibrosis dan penyempitan jalan napas- Kehilangan elastic recoil karena kesusahan
alveoli- Destruksi penyanggah alveolar yang
memelihara keutuhan saluran napas kecil
Reversibel - Akumulasi sel inflamasi, mucus dan eksudat plasma di bronkus
- Kontraksi otot polos di saluran napas perifer
Penyebab keterbatasan aliran udara pada PPOK Penyebab keterbatasan aliran udara pada PPOK
43
Peningkatan Tekanan Jalan Napas Peningkatan Tekanan Jalan Napas Pada EmfisemaPada EmfisemaPeningkatan Tekanan Jalan Napas Peningkatan Tekanan Jalan Napas Pada EmfisemaPada Emfisema
• Destruksi alveolar Destruksi alveolar → hilang → hilang elastic recoilelastic recoil
• Hilang penyanggah alveolar Hilang penyanggah alveolar pada jalan napas periferpada jalan napas perifer
• Destruksi alveolar Destruksi alveolar → hilang → hilang elastic recoilelastic recoil
• Hilang penyanggah alveolar Hilang penyanggah alveolar pada jalan napas periferpada jalan napas perifer
44
Keterbatasan Aliran UdaraKeterbatasan Aliran UdaraKeterbatasan Aliran UdaraKeterbatasan Aliran Udara
Airway remodelingAirway remodeling Resistensi jalanResistensi jalan
EmfisemaEmfisema napas perifer napas perifer ↑↑
Keterbatasan aliran udaraKeterbatasan aliran udara
Airway remodelingAirway remodeling Resistensi jalanResistensi jalan
EmfisemaEmfisema napas perifer napas perifer ↑↑
Keterbatasan aliran udaraKeterbatasan aliran udara
45
Obstruksi Saluran Napas Pada Obstruksi Saluran Napas Pada PPOKPPOK
Obstruksi Saluran Napas Pada Obstruksi Saluran Napas Pada PPOKPPOK
Terjadi pada saluran napas yang Terjadi pada saluran napas yang lebih kecil yaitu bronkus dan lebih kecil yaitu bronkus dan bronkiolus yang berdiameter bronkiolus yang berdiameter
kurang dari 2 mm.kurang dari 2 mm.
Terjadi pada saluran napas yang Terjadi pada saluran napas yang lebih kecil yaitu bronkus dan lebih kecil yaitu bronkus dan bronkiolus yang berdiameter bronkiolus yang berdiameter
kurang dari 2 mm.kurang dari 2 mm.
46
Normal COPD
Reduced recoil
Reduced tethering
Increased airways resistance
Expiratory flow limitation
PL
V. PL
V.
47
Vagal Tone in the AirwaysVagal Tone in the Airways
Normal COPD
Vagal “tone”
Cholinergic blocker
Resistance 1/radius4
Acetylcholine
Barnes PJ (1999)
48
• Pajanan terhadap partikel atau gas Pajanan terhadap partikel atau gas berbahaya dapat menyebabkan:berbahaya dapat menyebabkan:– inflamasi paru, inflamasi paru, – kerusakan jaringan, mekanisme kerusakan jaringan, mekanisme
pertahanan, dan perbaikan tubuh pertahanan, dan perbaikan tubuh
• sehingga menyebabkan hipersekresi sehingga menyebabkan hipersekresi mukus, penyempitan, dan fibrosis mukus, penyempitan, dan fibrosis saluran napas, kerusakan parenkim, saluran napas, kerusakan parenkim, dan perubahan vaskular dan perubahan vaskular menimbulkan PPOK.menimbulkan PPOK.
PATOGENESIS PPOK PATOGENESIS PPOK
49
Inflamasi PARU
Partikel dan gas berbahaya
Stress Oksidatif Ketidakimbangan Proteinase
Faktor pejamuAntioksidan
Antiproteinase
Mekanismeperbaikan
Patologi PPOK
Clin Applied Immunol Rev 2005; 5 :339-51.
50
Ketidakimbangan Proteinase-Ketidakimbangan Proteinase-AntiproteinaseAntiproteinase
• Ketidakimbangan proteinase-antiproteinase Ketidakimbangan proteinase-antiproteinase endogen menyebabkan kerusakan paru endogen menyebabkan kerusakan paru (peningkatan proteinase atau penurunan (peningkatan proteinase atau penurunan antiproteinase).antiproteinase).
• Penyebab ketidakimbangan tersering adalah Penyebab ketidakimbangan tersering adalah inflamasi karena pajanan inhalasi.inflamasi karena pajanan inhalasi.
• Ketidakimbangan juga dapat disebabkan oleh Ketidakimbangan juga dapat disebabkan oleh penurunan antiproteinase karena stress penurunan antiproteinase karena stress oksidatif, merokok, dan faktor PPOK lain.oksidatif, merokok, dan faktor PPOK lain.
• Neutrofil elastase merupakan proteinase utama Neutrofil elastase merupakan proteinase utama yang terlibat dalam kerusakan paru pada yang terlibat dalam kerusakan paru pada defisiensi defisiensi alpha-1 antitrypsin alpha-1 antitrypsin tetapi tidak tetapi tidak terlibat pada PPOK yang disebabkan pajanan terlibat pada PPOK yang disebabkan pajanan inhalasi.inhalasi.
51
Polusi udaraPolusi udara
• Asap rokokAsap rokok• Asap mobil atau pabrikAsap mobil atau pabrik• DllDll
OksidanOksidan
• Merusak epitelMerusak epitel• Meningkatkan IL-8, GMCSFMeningkatkan IL-8, GMCSF
Bucchieri F. Am J Respir Cell Moll Biol 2002; 27:179-85Bucchieri F. Am J Respir Cell Moll Biol 2002; 27:179-85
Bayram H. Clin Exp Allergy 2002; 32:1289-92Bayram H. Clin Exp Allergy 2002; 32:1289-92
Bayram H. Am J Respir Cell Mol Biol 1998; 218:441-7Bayram H. Am J Respir Cell Mol Biol 1998; 218:441-7
52
Cigarette smoke
Alveolar macrophage
Neutrophil
PROTEASES
Alveolar wall destruction(Emphysema)
Mucus hypersecretion(Chronic bronchitis)
PROTEASEINHIBITORS
Neutrophil chemotactic factors
CELLULAR MECHANISMS OF COPDCELLULAR MECHANISMS OF COPD
Neutrophil elastaseCathepsins
Matrix metalloproteinases
Cytokines (IL-8)Mediators (LTB4)4 ))
?CD8+
lymphocyte
-
MCP-1
53
Mekanisme inflamasi PPOK
Pharmacol Rev 2004; 56: 515-
48.
54
MEDIATORLTB4
IL8, GRO-aMCP-1, MIP-1a
GM-CSFEndothelin
Substance PSEL
MakrofagNeutrofil
Limfosit CD8+EosinofilSel epitelFibroblast
EFEKHipersekresi mukus
FibrosisKerusakan dinding alveolar
POTEINASENeutrofil elastase
CathepsinProteinase-3
MMP
Sel dan mediator yang terlibat pada patogenesis PPOKClin immunol 2006; 16(1): 44-50
55
Tabel 1: Tempat-tempat yang mengalami peningkatan sel inflamasi pada PPOK
Saluran napas besar Makrofag
Limfosit T (terutama CD8+)
Neutrofil (hanya pada penyakit berat)
Eosinofil (beberapa pasien)
Saluran napas kecil Makrofag
Limfosit T (terutama CD8+)
Eosinofil (beberapa pasien)
Parenkim Makrofag
Limfosit T (terutama CD8+)
Neutrofil
Arteri pulmoner Limfosit T (terutama CD8+)
Neutrofil
Chest 2000; 117: S10-4.
56
Mekanisme keterbatasan aliran udara pada PPOKMekanisme keterbatasan aliran udara pada PPOK
Penyakit paru obstruktif kronik
Hipersekresi mukus(obstruksi lumen)
Gangguan alveolar
(emfisema)
Inflamasi dan fibrosis mukosa dan peribronkial(bronkiolitis obliteratif)
Jalan napas terbuka
NEJM 2000
57
Tujuan penatalaksanaan PPOKTujuan penatalaksanaan PPOK
• mencegah progresiviti penyakit, mencegah progresiviti penyakit, mengurangi gejala mengurangi gejala
• meningkatkan toleransi latihanmeningkatkan toleransi latihan• mencegah dan mengobati eksaserbasi mencegah dan mengobati eksaserbasi
berulangberulang• mencegah dan meminimalkan efek mencegah dan meminimalkan efek
samping obatsamping obat• memperbaiki dan mencegah memperbaiki dan mencegah
penurunan faal paru penurunan faal paru • meningkatkan kualiti hidup penderita meningkatkan kualiti hidup penderita
dan menurunkan angka kematian dan menurunkan angka kematian
memperbaiki dan mencegah penurunan faal memperbaiki dan mencegah penurunan faal paruparu
58
• Penanganan bronkodilator, latihan Penanganan bronkodilator, latihan teknik bernapas dan terapi oksigen teknik bernapas dan terapi oksigen
• Faktor penyebab sesak napas adalah Faktor penyebab sesak napas adalah – peningkatan kebutuhan ventilasipeningkatan kebutuhan ventilasi– gangguan pertukaran udaragangguan pertukaran udara– kompresi jalan napas dinamiskompresi jalan napas dinamis– peningkatan muatan mekanik intrinsik peningkatan muatan mekanik intrinsik
otot otot inspirasiinspirasi– peningkatan restriksi mekanik dinding peningkatan restriksi mekanik dinding
dada dada – kelemahan otot inspirasi dan kelemahan otot inspirasi dan
pengaruh pengaruh kardiovaskularkardiovaskular
59
Penatalaksanaan PPOK pada setiap derajatPenatalaksanaan PPOK pada setiap derajat
• Menurunkan faktor risiko, vaksinasi influenza• Bronkodilator kerja singkat (jika perlu)
Ditambahkan satu atau lebih bronkodilator kerja lamaDitambahkan rehabilitasi paru
Ditambahkan glukokortikosteroid jika eksaserbasi berulang
Ditambahkan O2 jangka lama jika gagal napasTerapi bedah
VEP1/KVP < 0,70VEP1 < 30% prediksi atau VEP1 < 50% prediksi + gagal napas kronik
VEP1/KVP < 0,7050% ≤ VEP1 < 50% prediksi
VEP1/KVP < 0,7050% ≤ VEP1 < 80% prediksi
VEP1/KVP < 0,70VEP1 ≥ 80% prediksi
I. Ringan II. Sedang III. Berat IV. Sangat berat
Ditambahkan rehabilitasi paru
GOLD 2006
60
PERBEDAAN PATOGENESIS ASMA PERBEDAAN PATOGENESIS ASMA DAN PPOKDAN PPOK
• Perbedaannyata baik dalam hal Perbedaannyata baik dalam hal mekanisme selular, jenis mekanisme selular, jenis mediator yang berperan, efek mediator yang berperan, efek inflamasi yang terjadi, maupun inflamasi yang terjadi, maupun dalam hal respons terhadap dalam hal respons terhadap cortikosteroid cortikosteroid
61
Characteristics of Inflammation in COPD and Asthma COPD Asthma Cells Neutrophils Eosinophils Large increase in macrophages Small increase in macrophages Increase in CD8+ T lymphocytes Increase in CD4+ Th2 lymphocytes Activation of mast cells Mediators LTB4 LTD4 IL-8 IL-4, IL-5 TNF- (Plus many others) Consequences Squamous metaplasia of epithelium Fragile epithelium Parenchymal destruction Thickening of basement membrane Mucus metaplasia Mucus metaplasia Glandular enlargement Glandular enlargement Response to treatment
Glucocorticosteroids have little or no effect Glucocorticosteroids inhibit inflammation
Barnes PJ. 2000; 117: S10-4.
62
ASTHMASensitizing Agent
COPDNoxious Agent
Asthmatic airway inflammationCD4+ T-lymphocytes
Eosinophils
COPD airway inflammationCD8+ T-lymphocytes
MacrophagesNeutrophils
Completely Airflow limitation Completely reversible irreversible
GOLD 2005
63
PERBEDAAN INFLAMASI ASMA DAN PPOKPERBEDAAN INFLAMASI ASMA DAN PPOK
Eur Respir J 2003
64
Perbedaan profil inflamasi jalan Perbedaan profil inflamasi jalan napas asma dan PPOKnapas asma dan PPOK
Thorac Soc 2004
65
Sel penyebab inflamasi pada Sel penyebab inflamasi pada sputum sputum
Chest 2000
66
KESIMPULANKESIMPULAN
• Asma dan PPOK merupakan Asma dan PPOK merupakan penyakit inflamasi kronik jalan penyakit inflamasi kronik jalan napas yang mempunyai dasar napas yang mempunyai dasar patogenesis, sel-sel inflamasi patogenesis, sel-sel inflamasi dan mediator- mediator dan mediator- mediator berbeda walaupun mempunyai berbeda walaupun mempunyai kemiripan dalam gejala klinik kemiripan dalam gejala klinik
67
KesimpulanKesimpulan
• Asma merupakan penyakit inflamasi Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang kronik saluran napas yang menyebabkan hambatan aliran udara menyebabkan hambatan aliran udara dan peningkatan hiperespons jalan dan peningkatan hiperespons jalan napas.napas.
• Proses inflamasi pada asma khas, Proses inflamasi pada asma khas, ditandai dengan peningkatan ditandai dengan peningkatan eosinofil, sel mast, sejumlah kecil eosinofil, sel mast, sejumlah kecil makrofag, dan limfosit T (terutama makrofag, dan limfosit T (terutama CD4+) dilumen dan mukosa saluran CD4+) dilumen dan mukosa saluran napas.napas.
68
KesimpulanKesimpulan
• PPOK adalah suatu keadaan yang ditandai PPOK adalah suatu keadaan yang ditandai oleh keterbatasan aliran udara yang oleh keterbatasan aliran udara yang sepenuhnya tidak reversibel.sepenuhnya tidak reversibel.
• Keterbatasan aliran udara ini biasanya Keterbatasan aliran udara ini biasanya progresif dan disertai respons inflamasi progresif dan disertai respons inflamasi abnormal paru .abnormal paru .
• Tiga proses utama penyebab kerusakan Tiga proses utama penyebab kerusakan pada PPOK yaitu: pada PPOK yaitu: • Inflamasi saluran napas, Inflamasi saluran napas, • Ketidakseimbangan proteinase-antiproteinase, Ketidakseimbangan proteinase-antiproteinase,
dan dan • Stres oksidatif.Stres oksidatif.
• Sel inflamasi yang berperan pada PPOK Sel inflamasi yang berperan pada PPOK adalah: neutrofil, makrofag, dan limfosit T adalah: neutrofil, makrofag, dan limfosit T (terutama CD8+)(terutama CD8+)
70
71