Askepefusi Pleura

12
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA OLEH : Ns. SUMEDI,SKp Definisi • Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat cairan berlebihan di rongga pleura, dimana kondisi ini jika dibiarkan akan membahayakan jiwa penderitanya (John Gibson, MD, 1995, Waspadji Sarwono (1999, 786) • Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat atau cairan eksudat ( Pedoman Diagnosis danTerapi / UPF ilmu penyakit paru, 1994, 111). Etiologi • Penyebab efusi pleura bisa bermacam-macam seperti gagal jantung, adanya neoplasma (carcinoma bronchogenic dan akibat metastasis tumor yang berasal dari organ lain), tuberculosis paru, infark paru, trauma, pneumoni, syndroma nefrotik, hipoalbumin dan lain sebagainya. (Allsagaaf H, Amin M Saleh, 1998, 68) Patofisiologi • Dalam keadaan normal hanya terdapat 10-20 ml cairan di dalam rongga pleura. • Jumlah cairan di rongga pleura tetap, karena adanya tekanan hidrostatis pleura parietalis sebesar 9 cm H2O. • Akumulasi cairan pleura dapat terjadi apabila tekanan osmotik koloid

description

efusi pleura

Transcript of Askepefusi Pleura

Page 1: Askepefusi Pleura

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA

OLEH : Ns. SUMEDI,SKpDefinisi• Efusi pleura adalah suatu keadaandimana terdapat cairan berlebihan dirongga pleura, dimana kondisi ini jikadibiarkan akan membahayakan jiwapenderitanya (John Gibson, MD, 1995,Waspadji Sarwono (1999, 786)• Efusi pleura adalah suatu keadaandimana terdapat penumpukan cairandari dalam kavum pleura diantarapleura parietalis dan pleura viseralisdapat berupa cairan transudat ataucairan eksudat ( Pedoman DiagnosisdanTerapi / UPF ilmu penyakit paru,1994, 111).Etiologi• Penyebab efusi pleura bisabermacam-macam seperti gagaljantung, adanya neoplasma(carcinoma bronchogenic dan akibatmetastasis tumor yang berasal dariorgan lain), tuberculosis paru, infarkparu, trauma, pneumoni, syndromanefrotik, hipoalbumin dan lainsebagainya. (Allsagaaf H, Amin MSaleh, 1998, 68)Patofisiologi• Dalam keadaan normal hanyaterdapat 10-20 ml cairan di dalamrongga pleura.• Jumlah cairan di rongga pleura tetap,karena adanya tekanan hidrostatispleura parietalis sebesar 9 cm H2O.• Akumulasi cairan pleura dapat terjadiapabila tekanan osmotik koloidmenurun misalnya pada penderitahipoalbuminemia dan bertambahnyapermeabilitas kapiler akibat adaproses keradangan atau neoplasma,bertambahnya tekanan hidrostatisakibat kegagalan jantung dan tekanannegatif intra pleura apabila terjadi

Page 2: Askepefusi Pleura

atelektasis paru (Alsagaf H, Mukti A,1995, 145).• Effusi pleura berarti terjadipengumpulan sejumlah besar cairanbebas dalam kavum pleura.Kemungkinan penyebab efusi antaralain1.penghambatan drainase limfatik darirongga pleura2.gagal jantung yang menyebabkantekanan kapiler paru dan tekananperifer menjadi sangat tinggi sehinggamenimbulkan transudasi cairan yangberlebihan ke dalam rongga pleura3.sangat menurunnya tekanan osmotikkolora plasma, jadi jugamemungkinkan transudasi cairanyang berlebihan4.infeksi atau setiap penyebabperadangan apapun padapermukaan pleura dari ronggapleura, yang memecahkanmembran kapiler danmemungkinkan pengaliran proteinplasma dan cairan ke dalamrongga secara cepat (Guyton danHall , Egc, 1997, 623-624).Tanda & Gejala-Manifestasi klinik efusi pleura akantergantung dari jumlah cairan yang adaserta tingkat kompresi paru.-Jika jumlah efusinya sedikit (misalnya <250 ml), mungkin belum menimbulkanmanifestasi klinik dan hanya dapatdideteksi dengan X-ray foto thorakks.Dengan membesarnya efusi akanterjadi restriksi ekspansi paru danpasien mungkin mengalami :1.Dispneu bervariasi2.Nyeri pleuritik biasanya mendahuluiefusi sekunder akibat penyakit pleura3.Trakea bergeser menjauhi sisi yangmengalami efusi4.Ruang interkostal menonjol (efusiyang berat)5.Pergerakan dada berkurang dan

Page 3: Askepefusi Pleura

terhambat pada bagian yang terkena6.Perkusi meredup di atas efusi pleura7.Egofoni di atas paru-paru yangtertekan dekat efusi8.Suara nafas berkurang di atas efusipleura9.Fremitus vokal dan raba berkurangPenatalaksanaan• Drainase cairan jika efusimenimbulkan gejala subyektif sepertinyeri, dyspnea• Antibiotik jika terjadi empiema• Pleurodesis• OperatifPengkajian keperawatanIdentitas PasienPada tahap ini perawat perlumengetahui tentang nama, umur, jeniskelamin, alamat rumah, agama ataukepercayaan, suku bangsa, bahasayang dipakai, status pendidikan danpekerjaan pasien.Keluhan Utama• Keluhan utama merupakan faktorutama yang mendorong pasienmencari pertolongan atau berobat kerumah sakit.• Biasanya pada pasien dengan effusipleura didapatkan keluhan berupa :sesak nafas, rasa berat pada dada,nyeri pleuritik akibat iritasi pleura yangbersifat tajam dan terlokasilir terutamapada saat batuk dan bernafas sertabatuk non produktif.Riwayat Penyakit Sekarang• Pasien dengan effusi pleura biasanyaakan diawali dengan adanya tandatandaseperti batuk, sesak nafas, nyeripleuritik, rasa berat pada dada, beratbadan menurun dan sebagainya.• Perlu juga ditanyakan mulai kapankeluhan itu muncul. Apa tindakan yangtelah dilakukan untuk menurunkanatau menghilangkan keluhankeluhannyatersebut.Riwayat Penyakit Dahulu

Page 4: Askepefusi Pleura

• Perlu ditanyakan apakah pasienpernah menderita penyakit sepertiTBC paru, pneumoni, gagal jantung,trauma, asites dan sebagainya. Hal inidiperlukan untuk mengetahuikemungkinan adanya faktorpredisposisi.Riwayat Penyakit Keluarga>Perlu ditanyakan apakah ada anggotakeluarga yang menderita penyakitpenyakityang disinyalir sebagaipenyebab effusi pleura seperti Ca paru,asma, TB paru dan lain sebagainyaRiwayat Psikososial>Meliputi perasaan pasien terhadappenyakitnya, bagaimana caramengatasinya serta bagaimana perilakupasien terhadap tindakan yangdilakukan terhadap dirinya.Pengkajian Pola FungsiPola persepsi dan tata laksana hidupsehat• Adanya tindakan medis danperawatan di rumah sakitmempengaruhi perubahan persepsitentang kesehatan, tapi kadang jugamemunculkan persepsi yang salahterhadap pemeliharaan kesehatan.• Kemungkinan adanya riwayatkebiasaan merokok, minum alkoholdan penggunaan obat-obatan bisamenjadi faktor predisposisi timbulnyapenyakit.Pola nutrisi dan metabolisme• Dalam pengkajian pola nutrisi danmetabolisme, kita perlu melakukanpengukuran tinggi badan dan beratbadan untuk mengetahui status nutrisipasien,• Perlu ditanyakan kebiasaan makandan minum sebelum dan selamaMRS pasien dengan effusi pleura akanmengalami penurunan nafsu makanakibat dari sesak nafas danpenekanan pada struktur abdomen.• Peningkatan metabolisme akan terjadi

Page 5: Askepefusi Pleura

akibat proses penyakit. pasien denganeffusi pleura keadaan umumnyalemah.Pola eliminasi• Dalam pengkajian pola eliminasi perluditanyakan mengenai kebiasaandefekasi sebelum dan sesudah MRS.• Karena keadaan umum pasien yanglemah, pasien akan lebih banyak bedrest sehingga akan menimbulkankonstipasi, selain akibat pencernaanpada struktur abdomen menyebabkanpenurunan peristaltik otot-otottractus degestivus.Pola aktivitas dan latihan• Akibat sesak nafas, kebutuhan O2jaringan akan kurang terpenuhi• Pasien akan cepat mengalamikelelahan pada aktivitas minimal.• Disamping itu pasien juga akanmengurangi aktivitasnya akibatadanya nyeri dada.• Untuk memenuhi kebutuhan ADL nyasebagian kebutuhan pasien dibantuoleh perawat dan keluarganya.Pola tidur dan istirahat• Adanya nyeri dada, sesak nafas danpeningkatan suhu tubuh akanberpengaruh terhadap pemenuhankebutuhan tidur dan istitahat,• Selain itu akibat perubahan kondisilingkungan dari lingkungan rumahyang tenang ke lingkungan rumahsakit, dimana banyak orang yangmondar-mandir, berisik dan lainsebagainya.Pola hubungan dan peran• Akibat dari sakitnya, secara langsungpasien akan mengalami perubahanperan, misalkan pasien seorang iburumah tangga, pasien tidak dapatmenjalankan fungsinya sebagaiseorang ibu yang harus mengasuhanaknya, mengurus suaminya.• Disamping itu, peran pasien dimasyarakatpun juga mengalami

Page 6: Askepefusi Pleura

perubahan dan semua itumempengaruhi hubunganinterpersonal pasien.Pola persepsi dan konsep diri• Persepsi pasien terhadap dirinya akanberubah.• Pasien yang tadinya sehat, tiba-tibamengalami sakit, sesak nafas, nyeridada. Pasien mungkin akanberanggapan bahwa penyakitnyaadalah penyakit berbahaya danmematikan.• Dalam hal ini pasien mungkin akankehilangan gambaran positif terhadapdirinyaPola sensori dan kognitif• Fungsi panca indera pasien tidakmengalami perubahan, demikian jugadengan proses berpikirnya.Pola reproduksi seksual• Kebutuhan seksual pasien dalam halini hubungan seks intercourse akanterganggu untuk sementara waktukarena pasien berada di rumah sakitdan kondisi fisiknya masih lemah.Pola penanggulangan stress• Bagi pasien yang belum mengetahuiproses penyakitnya akan mengalamistress dan mungkin pasien akanbanyak bertanya pada perawat dandokter yang merawatnya atau orangyang mungkin dianggap lebih tahumengenai penyakitnya.Pola tata nilai dan kepercayaan• Sebagai seorang beragama pasienakan lebih mendekatkan dirinyakepada Tuhan dan menganggapbahwa penyakitnya ini adalah suatucobaan dari Tuhan.• Pemeriksaan Fisik• Status Kesehatan Umum• Tingkat kesadaran pasien perlu dikaji,bagaimana penampilan pasien secaraumum, ekspresi wajah pasien selamadilakukan anamnesa, sikap danperilaku pasien terhadap petugas,

Page 7: Askepefusi Pleura

bagaimana mood pasien untukmengetahui tingkat kecemasan danketegangan pasien.• Perlu juga dilakukan pengukurantinggi badan berat badan pasien.Sistem RespirasiInspeksi• Pada pasien effusi pleura bentukhemithorax yang sakit mencembung,iga mendatar, ruang antar iga melebar,pergerakan pernafasan menurun.Pendorongan mediastinum ke arahhemithorax kontra lateral yangdiketahui dari posisi trakhea dan ictuskordis. RR cenderung meningkat danPx biasanya dyspneu.• Fremitus tokal menurun terutamauntuk effusi pleura yang jumlahcairannya > 250 cc. Disamping itupada palpasi juga ditemukanpergerakan dinding dada yangtertinggal pada dada yang sakit.• Suara perkusi redup sampai pekaktegantung jumlah cairannya. Bilacairannya tidak mengisi penuh ronggapleura, maka akan terdapat batas atascairan berupa garis lengkung denganujung lateral atas ke medical penderitadalam posisi duduk. Garis ini disebutgaris Ellis-Damoisseaux. Garis inipaling jelas di bagian depan dada,kurang jelas di punggung.• Auskultasi Suara nafas menurunsampai menghilang. Pada posisiduduk cairan makin ke atas makintipis, dan dibaliknya ada kompresiatelektasis dari parenkian paru,mungkin saja akan ditemukan tandatandaauskultasi dari atelektasiskompresi di sekitar batas atas cairan.• Ditambah lagi dengan tanda i – eartinya bila penderita dimintamengucapkan kata-kata i maka akanterdengar suara e sengau, yangdisebut egofoni (Alsagaf H, Ida Bagus,Widjaya Adjis, Mukty Abdol, 1994,79)

Page 8: Askepefusi Pleura

Sistem Cardiovasculer• Pada inspeksi perlu diperhatikan letakictus cordis, normal berada pada ICS– 5 pada linea medio claviculaus kiriselebar 1 cm. Pemeriksaan inibertujuan untuk mengetahui adatidaknya pembesaran jantung.• Palpasi untuk menghitung frekuensijantung (health rate) dan harusdiperhatikan kedalaman dan teraturtidaknya denyut jantung, perlu jugamemeriksa adanya thrill yaitu getaranictus cordis.• Perkusi untuk menentukan batasjantung dimana daerah jantungterdengar pekak. Hal ini bertujuanuntuk menentukan adakahpembesaran jantung atau ventrikel kiri.• Auskultasi untuk menentukan suarajantung I dan II tunggal atau gallopdan adakah bunyi jantung III yangmerupakan gejala payah jantung sertaadakah murmur yang menunjukkanadanya peningkatan arus turbulensidarah.Sistem Pencernaan• Pada inspeksi perlu diperhatikan,apakah abdomen membuncit ataudatar, tepi perut menonjol atau tidak,umbilicus menonjol atau tidak, selainitu juga perlu di inspeksi ada tidaknyabenjolan-benjolan atau massa.• Auskultasi untuk mendengarkan suaraperistaltik usus dimana nilai normalnya5-35 kali permenit.• Pada palpasi perlu juga diperhatikan,adakah nyeri tekan abdomen, adakahmassa (tumor, feces), turgor kulit perutuntuk mengetahui derajat hidrasipasien, apakah hepar teraba, jugaapakah lien teraba.• Perkusi abdomen normal tympani,adanya massa padat atau cairan akanmenimbulkan suara pekak (hepar,asites, vesika urinarta, tumor).Sistem Neurologis

Page 9: Askepefusi Pleura

• Pada inspeksi tingkat kesadaran perludikaji Disamping juga diperlukanpemeriksaan GCS. Adakahcomposmentis atau somnolen ataucomma.• Pemeriksaan refleks patologis danrefleks fisiologisnya.• Selain itu fungsi-fungsi sensoris jugaperlu dikaji seperti pendengaran,penglihatan, penciuman, perabaandan pengecapan.Sistem Muskuloskeletal• Pada inspeksi perlu diperhatikanadakah edema peritibial• Palpasi pada kedua ekstremetasuntuk mengetahui tingkat perfusiperifer serta dengan pemerikasaancapillary refil time.• Dengan inspeksi dan palpasidilakukan pemeriksaan kekuatan ototkemudian dibandingkan antara kiri dankanan.Sistem Integumen• Inspeksi mengenai keadaan umumkulit higiene, warna ada tidaknya lesipada kulit, pada Px dengan effusibiasanya akan tampak cyanosis akibatadanya kegagalan sistem transportO2.• Pada palpasi perlu diperiksamengenai kehangatan kulit (dingin,hangat, demam). Kemudian texturekulit (halus-lunak-kasar) serta turgorkulit untuk mengetahui derajat hidrasiseseorang.Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan laboratorium• Darah lengkap dan kimia darah• Bakteriologis• Analisis cairan pleura• Pemeriksaan radiologis• BiopsiDiagnosa Keperawatan• Ketidakefektifan pola pernafasanberhubungan dengan menurunnyaekspansi paru sekunder terhadap

Page 10: Askepefusi Pleura

penumpukkan cairan dalam ronggapleura (Susan Martin Tucleer, dkk,1998).• Perubahan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh berhubungandengan peningkatan metabolismetubuh, penurunan nafsu makan akibatsesak nafas sekunder terhadappenekanan struktur abdomen(Barbara Engram, 1993).• Cemas berhubungan dengan adanyaancaman kematian yang dibayangkan(ketidakmampuan untuk bernafas).• Gangguan pola tidur berhubungandengan batuk yang menetap dansesak nafas serta perubahansuasana lingkungan• Defisit perawatan diri berhubungandengan keletihan (keadaan fisik yanglemah)• Kurang pengetahuan mengenaikondisi, aturan pengobatanberhubungan dengan kurang terpajaninformasi