Askep Jiwa Perilaku Kekerasan

download Askep Jiwa Perilaku Kekerasan

If you can't read please download the document

description

Askep Jiwa Perilaku Kekerasan

Transcript of Askep Jiwa Perilaku Kekerasan

KATA PENGANTARBAB ILAPORAN PENDAHULUANKonsep Perilaku KekerasanPengertian Perilaku KekerasanAda beberapa pengertian tentang perilaku kekerasan. Menurut Kaplan dan Saddock (1998), tindakan kekerasan merupakan agresi fisik dari seseorang terhadap lainnya. Sedangkan menurut Rsmun (2001), perilaku kekerasan/perilaku menyerang (fight) adalah reaksi yang ditampilkan individu dalam menghadapi masalah dapat konstruktif atau destruktif.Menurut Townsend (1948) Risiko tinggi terhadap kekerasan diarahkan pada diri sendiri atau orang lain merupakan suatu seseorang individu mengalami perilaku yang dapat melukai secara fisik baik terhadap diri sendiri atau orang lain. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa, perilaku kekerasan merupakan suatu reaksi terhadap rangsang yang tidak menyenangkan atau mengancam sehingga dapat melukai secara fisik baik terhadap diri sendiri atau orang lain.Rentang Respon MarahMenurut Keliat (1998) Respon kemarahan dapat berfluktuasi dalam rentang adaptif dan maladaptif.Menurut Keliat (1998) rentang respon marah dapat berbentuk adaptif dan maladaptif yang meliputi :Respon Adaptif, meliputi :AsertifKemarahan yang diungkapkan pada orang lain dengan kata-kata yang tidak menyinggung lawan bicara dengan menyampaikan alasan yang rasional.Respon Maladaptif, meliputi :FrustasiSuatu proses terhambatnya pencapaian tujuan karena banyaknya pertimbangan, sehingga perasaan marah tidak dapat diungkapkan.PasifPerilaku merasa tidak mampu untuk mengungkapkan perasaannya.AgresifUmumnya klien masih dapat mengontrol perilaku untuk tidak melukai orang lain.KekerasanUmumnya klien tidak mampu mengontrol perilaku dan mengendalikan diri, (gaduh atau amuk).Rentang Respon MarahRespon adaptifRespon MaladaptifAsertifFrustasiPasifAgresifAmukGambar 1 : Rentang Respon Marah (Stuart dan Sundeen, 1998)PengkajianFaktor Predisposisi dan Faktor PresipitasiFaktor Predisposisi dan Faktor Presipitasi Perilaku Kekerasan menurut Keliat (1998).Faktor PredisposisiPsikologisKegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau saksi penganiayaan.PerilakuReinforcement yang diterima oleh individu dalam/pada saat melakukan kekerasan, sering mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah, semua aspek ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.Sosial BudayaBudaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif) dan kontrol budaya yang tidak pasif terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan diterima.BioneurologisBanyak pendapat bahwa kerusakan sistem limbik, lobus frontal, lobus temporal dan ketidakseimbangan neurotransmitter turut berperan dalam terjadinya perilaku kekerasan.Faktor PresipitasiKondisi klienKondisi klien seperti kelemahan fisik (penyakit fisik), keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab kekerasan.Situasi lingkunganSituasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintai/ pekerjaan dan kekerasan merupakan faktor penyebab yang lain.Interaksi sosialInteraksi sosial yang provokatif dan konflik dapat pula memicu perilaku kekerasan.Manifestasi KlinikManifestasi klinik pada klien dengan perilaku kekerasan menurut Saseno (2002) adalah :Tanda-tanda yang menyertai emosi yaitu : tidak adekuat, tidak aman, rasa terganggu, marah (dendam), jengkel.Tanda-tanda yang menyertai fisik yaitu : muka merah, pandangan tajam, nafas pendek, keringat, sakit fisik, penyalahgunaan obat, tekanan darah.Tanda-tanda yang menyertai spiritual yaitu : kemahakekuasaan, kebajikan atau kebenaran diri, keraguan, tidak bermoral, kebejatan, kreatifitas terhambat.Tanda-tanda yang menyertai intelektual yaitu : mendominasi, bawel, berdebat, meremahkan.Tanda-tanda yang menyertai sosial yaitu : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, humor.Masalah KeperawatanMasalah keperawatan pada perilaki kekerasan menurut Keliat (1998) yaitu :Resiko menciderai diri, orang lain/lingkunganPerilaku kekerasanGangguan harga diri : harga diri rendahPohon MasalahResiko menciderai diri, orang lain/lingkunganPerilaku KekerasanGangguan harga diri, harga diri rendahDiagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan dengan masalah utama perilaku kekerasan menurut Keliat (1998) adalah :Resiko menciderai diri, orang lain/lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendahFokus IntervensiMenurut Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) yang disusun oleh Tim Pengembang Model Praktek Keperawatan RSJ Marzuki Mahdi, Bogor menyebutkan bahwa Diagnosa Keperawatan pertama, Risiko menciderai diri dan orang lain berhubungan dengan perilaku kekerasan. Tujuan Umum, klien tidak menciderai orang lain. Tujuan Khusus Pertama, klien dapat membina hubungan saling percaya. Kriteria Evaluasi : klien mau membalas salam, jabat tangan, menyebut nama, tersenyum, kontak mata dan mengetahui nama perawat. Intervensi : Beri salam panggil nama, sebut nama perawat sambil jabat tangan, jelaskan maksud tujuan interaksi, jelaskan kontak waktu yang akan dibuat, beri rasa aman dan sikap empati, beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.Tujuan Khusus kedua, Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan. Kriteria Evaluasi : klien dapat mengungkapkan perasaannya, klien dapat mengungkapkan penyebab marah/kesal (dari diri sendiri, lingkungan/ orang lain). Intervensi : beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya, bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan marah/kesal.Tujuan Khusus ketiga, klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan. Kriteria Evaluasi : klien dapat mengungkapkan perasaan saat marah atau kesal, klien dapat menyimpulkan tanda-tanda marah yang diketahui. Intervensi : anjurkan klien mengungkapkan perasaan yang dialami saat marah, observasi tanda perilaku kekerasan pada klien. Simpulkan bersama klien tanda-tanda marah yang dialami klien.Tujuan Khusus keempat : klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Kriteria Evaluasi : klien dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan, klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Klien dapat mengetahui cara yang biasa digunakan yang dapat menyelesaikan masalah atau tidak. Intervensi : anjurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan, bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang klien lakukan masalah selesai.BAB IISTRATEGI PELAKSANAANLatihan 1: Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan serta akibatnya ORIENTASI:Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya A K,panggil saya A, dari puskesmas Kuto Baru. Saya yang akan merawat bapak hari ini. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil apa? Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah?Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang penyebab bapak marah Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang?Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, pak?KERJA:Apa yang menyebabkan bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, jadi ada 2 penyebab marah bapakPada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak pulang ke rumah dan istri belummenyediakan makanan, apa yang bapak rasakan? (tunggu respons pasien)Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?Setelah itu apa yang bapak lakukan? O..iya, jadi bapak memukul istri bapak dan memecahkan piring, apakah dengan cara ini makanan terhidang? Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi sakit dan takut, piring-piring pecah. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?TERMINASIBagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak?Iya jadi ada 2 penyebab bapak marah ........ (sebutkan) dan yang bapak rasakan ........ (sebutkan) dan yang bapak lakukan ....... (sebutkan) serta akibatnya ......... (sebutkan)Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahasBaik, saya akan datang 2 hari lagi, kita bahas cara marah yang baik agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan. Mau jam berapa ketemunya? Baik, jam 9 lagi ya. Sampai jumpaLatihan 2: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisikORIENTASIAssalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagiBagaimana perasaan bapak hari ini, adakah hal yang menyebabkan bapak marah?Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan kegiatan fisikDimana kita bicara? Mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?KERJAKalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, bapak dapat melakukan: tarik napas dalam dan pukul kasur dan bantal.Mari kita coba latihan tarik napas dalam: Berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tipu perlahan lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus, tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, bapak sedah bisa melakukannya.Mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar bapak? Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah, coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus sekali bapak melakukannya.Sekarang kita buat jadualnya ya pak, mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur dan bantal serta tarik napas dalam ini? TERMINASIBagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba bapak sebutkan lagiMari kita masukkam kedua cara tadi kedalam jadual kegiatan sehari-hari bapak. Tarik napas dalam mau jam berapa? Pukul kasur bantal mau jam berapa?. Baik, jadi tarik napas dalam jam ........... dan jam ........... Pukul kasur bantal jam .............. dan jam ........... Lalu kalau ada keinginan marah, gunakan kedua cara tadi ya pak.Dua hari lagi saya akan kembalidan kita latih cara mengontrol marah dengan belajar bicara yang baik. Mau jam berapa pak? Baik, jam 10 pagi ya. Sampai jumpaLatihan 3: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbalORIENTASIAssalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagiBagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur bantal?, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara yang baik bila sedang marah?Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?KERJASekarang kita latihan cara bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya pak:Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar, misalnya: Bu, tolong ambilkan saya air minum itu. Coba bapak praktekkan. Bagus pak.Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya, katakan: Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan. Coba bapak praktekkan. Bagus pakMengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan: Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu. Coba praktekkan. Bagus TERMINASIBagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah dengan bicara yang baik?Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajariBagus sekal, sekarang mari kita masukkan dalam jadual. Berapa kali sehari bapak mau latihan bicara yang baik?, bisakita buat jadualnya?. Coba masukkan dalam jadual latihan sehari-hari, misalnya meminta obat, uang, dll. Dua hari lagi saya akan kembali mengunjungi bapak ya?Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, pak setuju?Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah bapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju? Latihan 4: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual ORIENTASIAssalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagiBagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal dan bicara yang baik?, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk menyalurkan marah bapak yaitu dengan ibadah?Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?KERJACoba bapak ceritakan kegiatan ibadah yang biasa bapak lakukan. BagusNah, kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat.Bapak bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan. TERMINASIBagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga ini?Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus.Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadula kegiatan bapak. Mau berapa kali bapak sholat. Baik kita masukkan sholat ....... dan ........ (sesuai kesepakatan pasien)Dua hari lagi saya akan datanglagi, nanti kita bicarakan cara keempat mengontrol rasa marah, yaitu dengan obat yang sudah bapak dapat dari puskesmas. Mau jam berapa pak? Seperti sekarang saja, jam 10 ya? Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila bapak merasa marahDua hari lagi saya akan mengunjungi bapak lagi ya?Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, pak setuju?Setelah ini coba bapak lakukan jadual sholat sesuai jadual yang telah kita buat tadiNanti kita akan membicarakan cara penggunaanobat yang benar untuk mengontrol rasa marah bapak, setuju pak?Latihan 5: Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat ORIENTASIAssalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal, bicara yang baik serta sholat dn baca doanya?, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?. Coba kita lihat cek list kegiatannya.Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?Sekarang saya akan jelaskan tentang pentingnya minum obat.KERJABapak sudah dapat obat dari dokter puskesmas?Pak, bapak perlu minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenangObatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ, yang putih ini namanya THP, dan yang merah jambu ini namanya HLP semuanya ini harus bapak minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 sian g, dan jam 7 malam. Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa mengisap-isap es batu.Bila terasa mata berkunang-kunang, bapak sebaiknyaistirahat dan jangan beraktivitas duluSebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di kotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar?Baik, seminggu lagisaya kembali untuk melihat sejauhmana bapak melaksanakan kegiatan dan sejauhmana dapat mencegah rasa marah. Sampai jumpaLatihan 6: Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara merawat klien perilaku kekerasan di rumah ORIENTASIAssalamualaikum bu, perkenalkan nama saya A K, saya perawat dari puskesmas Kuto Baru, saya yang akan merawat bapak (pasien). Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa? Bisa kita berbincang-bincang sekarang tentang apa yang menyebabkan bapak marah dan cara mengatasinya? Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang?Dimana enaknya kita berbincang-bincang, bu?KERJABu, marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bisa tidak disalurkan dengan benar akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.Yang menyebabkan suami ibu marah dan ngamuk adalah kalau dia direndahkanKalau nanti wajah suami ibu tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu artinya suami ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskannya dengan membanting-banting perabot rumah tanggaBila hal tersebut terjadi sebaiknya ibu tetap tenang, bicara lembut tapi tegas, jangan lupa jaga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar bapak seperti gelas, pisau. Jauhkan juga anak-anak kecil dari bapak.Bila bapak masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas setelah sebelumnya diikat dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan lupa minta bantuan orang lain saat mengikat bapak ya bu, lakukan dengan tidak menyakiti bapak dan dijelaskan alasan mengikat yaitu agar bapak tidak mencedari diri sendiri, orang lain dan lingkunganNah bu, ibu sudah lihat khan apa yang saya ajarkan kepada bapak bila tanda-tanda kemarahan itu muncul. Ibu bisa bantu bapak dengan cara mengingatkan jadual latihan cara mengontrol marah yang sudah dibuat yaitu secara fisik, verbal, spiritual dan obat teratur. Kalau bapak bisa melakukan latihannya dengan baik jangan lupa dipuji ya bu.TERMINASIBagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat bapak?Coba ibu sebutkan lagi cara merawat bapakSetelah ini coba ibu ingatkan jadual yang telah dibuat untuk bapak ya buKalau bapak marah sudah sampai memukul atau merusak barang segera hubungi saya di puskesmas atau di nomor ini 0814xxxxxxx, karena dalam kondisi seperti itu bapak sudah butuh bantuan lebih lanjut.