askep jiwa

17
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA N a m a : Tn. A No. RM : 02 00 91 Ruangan : Nyiur NO TGL DIANOSA KEPERAWATAN P E R E N C A N A A N RASIONAL TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI 1 3 Juni 2003 Risiko mencederai diri sendiri , orang lain, dan lingkungan berhubungan dengan halusinasi penglihatan. TUM : Tidak terjadi tindakan kekerasan yang diarahkan pada orang lingkunngan dan diri sendiri. TUK 1 : Klien dapat mebina hubungan saling percaya 1.1 Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, menyebutkan nama, manjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat. 1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi terpeutik: - Salam terpeutik - Perkenalkan diri - Jelaskan tujuan interaksi - Ciptakan lingkungan yang tenang - Buat kontrak Hubungan saling percaya sebagai dasar iteraksi yang terapeutik antara perawat dan klien Ungkapan perasaan klien kapada perawat sebagai Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 11

description

askep jiwa

Transcript of askep jiwa

Page 1: askep jiwa

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

N a m a : Tn. A No. RM : 02 00 91Ruangan : Nyiur

NO TGL DIANOSA KEPERAWATAN

P E R E N C A N A A NRASIONAL

TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI

1 3 Juni 2003

Risiko mencederai diri sendiri , orang lain, dan lingkungan berhubungan dengan halusinasi penglihatan.

TUM :Tidak terjadi tindakan kekerasan yang diarahkan pada orang lingkunngan dan diri sendiri.TUK 1 :Klien dapat mebina hubungan saling percaya

TUK 2Klien dapat mengenal halusinasinya

1.1 Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, menyebutkan nama, manjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat.

2.1 Klien dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata

1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi terpeutik:- Salam terpeutik- Perkenalkan diri - Jelaskan tujuan

interaksi- Ciptakan lingkungan

yang tenang- Buat kontrak yang

jelas- Tepati waktu

1.1.2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.

1.1.3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

2.1.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap

Hubungan saling percaya sebagai dasar iteraksi yang terapeutik antara perawat dan klien

Ungkapan perasaan klien kapada perawat sebagai bukti bahwa klien mulai mempercayai perawatRasa empati akan meningkatkan hubungan saling percaya.Mengurangi waktu kosong bagi klien sehingga dapat mengurangi frekuensi halusinasi

Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 11

Page 2: askep jiwa

TUK 3 Klien dapat mengotrol halusinasinya

2.2. Klien dapat menyebutkan waktu isi frekwensi timbulnya halusinasi

2.3. Klien dapat mengungkapkan perasaan terhadap halusinasinya

3.1 Klien dapat menyebutkan tindakan yang bisa dilakukan bila sedang berhalusinasi

- 5 menit setiap 1 jam

- 10 menit setiap 1 jam

- 15 menit setiap 1 jam

2.1.2. Observasi tingkah laku verbal yang berhubungan dengan halusinasi seperti :- Bicara dan ketawa

sendiri- Memendang kearah

kiri dan kekanan seperti ada teman bicara

- Tiba – tiba pergi2.1.2. Terima halusinasi

sebagai yang nyata bagi klien dan tidak bagi perawat (tidak

membenarkan dan tidak menyangkal)

2.2.1. Diskusikan dengan klien :

a. Situasi yang menimbulkan /tidak menimbulkan halusinasi

b. Waktu dan frekwensi terjadinya halusinasi.

2.3.1. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi (marah, takut, sedih, senang) beri kesempatan klien mengungkapkan perasaanya

Halusinasi harus dikenal lebih dahulu agar intervensi efaktif

Meningkatkan orintasi realita dan rasa percaya bagi klien

Peran serta aktif klien sangat menentukan efektifitas tindakan keperawatan yang dilakukan

Mengetahui perasaan klien saat terjadi halusinasi

Tindakan yang biasa nya dilakukan klien merupakan upaya mengatasi halusinasi

Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 12

Page 3: askep jiwa

TUK 4Klien dapat memanfaatkan obat untuk mengontrol halusinasi

TUK 5Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya

setelah 3 kali pertemuan

3.2. Klien dapat menyebutkan cara baru memutuskan halusinasi

4.1 Klien minum obat secara teratur sesuai aturan minum obat

5.1. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontorl halusinasinya

3.1.1 Identifikasi bersama

klien tindakan apa yang dilakukan bila sedang berhalusinasi

3.2.1. Beri pujian terhadap ungkapan klien tentang tindakannya

3.2.1. Diskusikan cara memutuskan halusinasi

3.2.2. Dorong klien untuk menyebutkan kembali cara memutuskan halusinasi

3.2.3. Beri pujian atas upaya klien tentang tindakannya

4.1.1. Diskusikan dengan klien tentang obat untuk mengontrol halusinasi

4.1.2. Bantu klien untuk memastikan telah minum obat secara teratur untuk mengontrol halusinasi

5.1.1. Dorong klien untuk memberi tahu keluarga ketika timbul halusinasi

5.1.2. Lakukan kunjungan keluarga (home visite). Kenalkan keluarga pada halusinasi klien. Bantu memutuskan tindakan untuk mengontrol

Memberikan hal yang positif atau pengakuan akan meningkatkan harga diri klienDengan halusinasi yang terkontrol oleh klien maka resiko kekerasan tidak terjadiPengulangan hasil diskusi yang dapat dilakukan klien merupakan suatu tanda konsentrasi fikir dapat difokusksn.Pujian merupakan pengakuanyang dapat memotifasi klien mengulangi hal positifMeningkatkan pengetahuan dan motivasi klien untuk minum obat secara teraturMemastikan bahwa klien minum obat secara teratur

Sebagai upaya latihan klien sebelum berada dirumah

Keluarga yang mampu merawat klien dengan halusinasi paling efektif mendukung kesembuhan klien dengan masalah halusinasi.

Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 13

Page 4: askep jiwa

2 3 Juni 2003

Perubahan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan berhubungan dengan Menarik diri

TUM : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi

TUK 1:Klien dapat membina hubungan saling percaya

1.1 Ekspresi wajah klien bersahabat menunjukan rasa senang, tersenyum, adakan kontak mata , mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

halusinasi klien. Ajarkan cara merawat klien dirumah, infomasikan cara memodifikasi lingkungan agar mendukung realitas dan dorong keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dalam mengontrol halusinasi klien.

1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip – prinsip hubungan theraputik yaitu :a. Sapa klien dengan

ramah baik verbal maupun non verbal.

b. Perkenalkan diri dengan sopan.

c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.

d. Jelaskan tujuan pertemuan.

e. Jujur dan menepati janji.

f. Tunjukan sikap empati dan

Hubungan saling percaya sebagai dasar keterbukaan klien pada perawat dan sebagai dasar untuk interaksi selanjutnya.

Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 14

Page 5: askep jiwa

TUK 2 :Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri.

TUK 3 :Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

2.1 Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri yang bersal dari : diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

3.1 Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain

menerima klien apa adanya.

g. Ber perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

2.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang prilaku menarik diri dan tanda – tandanya.

2.1.2 Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul.

2.1.3 Diskusikan bersama klien tentang prilaku MD, tanda – tanda serta penyebab yang muncul.

2.1.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkapkan perasaannya.

3.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.

3.1.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan

Mengetahui prilaku penyebab menarik diri.

Meningkatkan harga diri klien.

Mengetahui tingkat pemahaman klien tentang pentingnya berhubungan dengan orang lain.

Mengetahui tingkat pemahaman klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.

Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 15

Page 6: askep jiwa

TUK 4 :Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara

3.2 Kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

4.1 Klien dapat mendemonstrasikan hubungan social secara

orang lain.3.1.3 Diskusikan bersama

klien tentang manfaatnya berhubungan dengan orang lain.

3.1.4 Berikan re inforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.

3.2.1 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengna orang lain.

3.2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.

3.2.3 Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

3.2.4 Berikan re inforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.

Meningkatkan harga diri klien.

Mengetahui tingkat pemahaman klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.

Meningkatkan harga diri klien.

Mengetahui kemampuan klien bertinteraksi dengan orang lainMelatih klien untuk berintegrasi dengan orang

Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 16

Page 7: askep jiwa

bertahap.

TUK 5 :Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain.

bertahap antara :a. K – Pb. K – P – Kc. K – P – Kelgd. K – P – Klp.

5.1 Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain untuk diri sendiri dan orang lain.

4.1.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain.

4.1.2 Dorong dan Bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap : a. K – Pb. K – P – P- lainc. K – P – P lain – K

laind. K- Kel / klp/ masy.

4.1.3 Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah di capai.

4.1.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan.

4.1.5 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu.

4.1.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan.

4.1.7 Beri reinforcement atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan.

5.1.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain.

5.1.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan mamnfaat berhubungan dengan orang lain.

5.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan

lain secara bertahap dengan meninmgkatkan harga diri klien.

Meningkatkan harga diri klien.

Klien mengerti manfaat berhubungan dengan orang lain.Melatih klien berdisiplin waktu dan meningkatkan klien untuk berhubungan dengan orang lain.

Klien merasa diperhatikan dan dilibatkan dalam kegiatan diruangan.Meningkatkan harga diri klien.

Mengekplorasi perasaan klien.

Meningkatkan percaya diri dan harga diri klien.

Hubungan saling percaya Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 17

Page 8: askep jiwa

3 3 Juni 2003

Kerusakan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

TUK 6 :Klien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain.

TUM :Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimalTUK 1 :Klien dapat membina hubungan saling percaya

6.1 Keluarga dapat ;a. Menjelaskan

perasaannya.b. Menjelaskan cara

merawat klien menarik diri.

c. Mendemonstrasikan cara perawatan klien menarik diri.

d. Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri.

1.1. Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat

klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain.

6.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :

a. salam, perkenalkan diri.

b. Sampaikan tujuan.c. Buat kontrak.d. Eksplorasi perasaan

keluarga.6.1.2 Diskusikan dengan

anggota keluarga tentang :

a. Prilaku MDb. Penyebab prilaku MD.c. Akibat yang terjadi

apabila prilaku MD tidak ditangani.

d. Cara keluarga menghadapi klien menarik diri.

6.1.3 Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan pada klien.

6.1.4 Anjurkan untuk keluarga untuk membesuk bergantian.

6.1.5. Beri reinforcement positif atas hal – hal yang telah dicapai oleh keluarga.

1.1.1. Bina hubungan saling

merupakan dasar untuk interaksi selanjutnya.

Setelah keluarga mengerti diharapkan keluarga dapat berpartisipasi dalam merawat klien menarik diri.

Menigkatkan peran serta keluarga dan meningkatkan harga diri klien serta melatih klien untuk selalu berinteraksi dengan orang lain.

Hubungan saling percaya sebagai dasar iteraksi yang terapeutik antara perawat dan klien

Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 18

Page 9: askep jiwa

TUK 2 :Klien dapat mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki

TUK 3Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

TUK 4Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

tangan, menyebutkan nama, manjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat.

2.1. Setelah 4x pertemuan klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positifyang dimiliki :

- Aspek

intelektual - Aspek sosial

budaya- Aspek fisik - Aspek emosional /

kepribadian yang dimiliki klien

3.1. Setelah 6x pertemuan klien dapat menyebutkan kemmpuan yang dapat digunakan.

4.1. Setelah 7x pertemuan klien dapat membuat rencana kegiatan harian

percaya dengan komunikasi terpeutik:

- Salam terpeutik- Perkenalkan diri - Jelaskan tujuan

interaksi- Ciptakan lingkungan

yang tenang- Buat kontrak yang

jelas- Tepati waktu

2.1.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

2.1.2. Setiap bertemu klien dihindarkan dari memberi penilaian negatif

2.1.3. Utamakan memberi pujian yang realistis

3.1.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit

3.1.2. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya

4.1.1. Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilanjutkan setiap hari sesuai kemampuan :

Memotivasi klien memandang dirinya secara positif.

Penilaian negatif semakin menambah rasa tidak percaya diri

Pemberian pujian dapat meningkatkan harga diri klien

Memotivasi klien mengidentifikasi kegiatan selama sakit

Membantu klien mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya

Membantu klien mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya

Memberikan klien gambaran Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 19

Page 10: askep jiwa

TUK 5Klien dapat melakuakan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

TUK 6Klien dapat memanfatkan system pendukung yang ada

5.1. Setelah 10 kali pertemuan klien dapat melakuakegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampaunnya

6.1. Setelah 11 x pertemuan klien dapat memanfaatkan sytem pendukung yang ada dikeluarga

--

bantuan sebagian-

membutuhkan bantuan total

4.1.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

4.1.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang klien lakukan

5.1.1 Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

5.1.2. Beri pujian atas keberhasilan klien

5.1.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah

6.1.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri

6.1.2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat, bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah

tentang kemampuannya

Memberi rol model bagi klien sehingga mudah bagi klien untuk melakukan kegiatan

Kesempatan untuk berhasil dapat memotivasi klien untuk melakukan menetapkan ketrampilan yang sudah dimilikiMemotivasi klien untuk melakukan ketrampilan selanjutnyaMendukung klien dalam melakukan aktifitas

Untuk memotivasi dan mempertahankan aspek positif dan keluarga mempunyai arti penting bagi klien

Suradi Efendi, S.Kep (Atol) Ners FK Unhas ‘01 20