ASKEP HIPEREMISIS GRAVIDARUM
-
Upload
nyoman-sathya-tya-wardani -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
Transcript of ASKEP HIPEREMISIS GRAVIDARUM
KEPERAWATAN MATERNITAS
INTERVENSI, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HIPEREMESIS GRAVIDARUM DAN ABORTUS
Disusun Oleh :
1. Windah Kurniawati (P27820310039)
2. Nyoman Sathya Wardani DS (P27820310024)
3. Agistia Panca Rosa (P27820310042)
KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATANPRODI KEPERAWATAN DIII KAMPUS SUTOPO SURABAYA
Jl. Parangkusuma No 1 telepon (031) 3550163 Surabaya 60176Tahun Pelajaran 2012-2013
ASKEP HIPEREMISIS GRAVIDARUM
DIAGNOSA 1:
Kekurangan cairan dan elektrolit yang berhubungan dengan muntah yang berlebihan dan
pemasukan yang tidak adekuat.
Tujuan : Kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi
Kriteria Hasil :
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tanda-tanda dehidrasi berkurang/ tidak ada
- Keadaan umun pasien membaik
Intervensi Mandiri :
1. Istirahatkan pasien pada posisi yang nyaman
Rasional : Istirahat akan mengurangi kebutuhan energy kerja yang membuat
metabolism tidak meningkat, sehingga tidak merangsang terjadinya mual dan muntah.
2. Catat intake dan output
Rasional : Dengan mengetahui intake dan output cairan dapat diketahui keseimbangan
cairan di dalam tubuh.
3. Observasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda dehidrasi
Rasional : Dengan mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda dehidrasi dapat
diketahui sejauh mana keadaan umum dan kekurangan cairan pada pasien
4. Pantau tetesan cairan infus
Rasional : jumlah tetesan infus yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya
kelebihan atau kekurangan cairan dalam sistem tubuh
5. Anjurkan pasien banyak minum air putih
Rasional : Minum yang sering dapat menambah pemasukkan cairan melalui oral
Intervensi Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian cairan infus
Rasional : Pemberian cairan infus dapat mengganti jumlah cairan elektrolit yang
hilang dengan cepat
DIAGNOSA 2 :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan mual dan muntah
Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
Kriteria Hasil :
1. Berat badan tidak turun
2. Pasien menghabiskan porsi makan yang telah disediakan
3. Mengkonsumsi suplemen zat besi/vitamin sesuai resep
Intervensi
1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah
selanjutnya.
2. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.
Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit
3. Catat intake dan output.
Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.
4. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
5. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak
Rasional : dapat menstimulus mual dan muntah
6. Anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat
sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur
Rasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual
muntah yang berlebih
7. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.
Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.
8. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut
sesering mungkin.
Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut
9. Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
Rasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas
pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah
dipertimbangkan anemi pada trimester I.
10. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..
Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi
potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik
kcloasedosis dan Hipertensi karena kehamilan.
11. Ukur pembesaran uterus
Rasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat
penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran
pcrkembangan janin dan kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjut
Intervensi Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat anti emetik yang diprogramkan
dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.
Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan ibu.
Rasional : Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu yang kurang dan memperbaiki kondisi
gizi ibu.
DIAGNOSA 3 :
Nyeri epigastrium yang berhubungan dengan muntah yang berulang
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil :
1. Rasa nyeri berkurang/ hilang
2. Ekspresi wajah tenang/rileks. Tidak menunjukkan rasa sakit
Intervensi :
1. Kaji nyeri (skala,lokasi,durasi dan intensitas)
Rasional : Dapat diketahui tingkat nyeri pada ibu dan menentukan tindakan
selanjutnya
2. Atur posisi tidur pasien senyaman mungkin dengan posisi kepala lebih tinggi
Rasional : Dengan posisi kepala lebih tinggi dapat mengurangi tekanan pada
gastrointestinal, sehingga dapat mencegah muntah yang berulang
3. Ajarrkan teknik relaksasi dan distraksi
Rasional : Dengan mengalihkan perhatian diharapkan rasa nyeri pasien dapat
berkurang dan pasien merasa rileks
4. Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan keluarga pasien
Rasional : Diharapkan pasien dan keluarga dapat mengerti sebab-sebab terjadinya
nyeri
5. Beri kompres hangat pada daerah nyeri
Rasional : Kompres air hangat akan mendilatasikan pembuluh darah sehingga
peredaran darah menjadi lancer dan rasa nyeri menjadi berkurang
6. Kaji tanda-tanda vital
Rasional : Mengetahui perkembangan tingkat nyeri ibu
Intervensi Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat-obatan analgetika, sedatif dan
atau antiemetik
Rasional : analgetik untuk mengurangi rasa nyeri, obat sedatif berguna untuk
menjadikan ibu merasa tenang dan obat antiemetik untuk mengurangi mual muntah.
DIAGNOSA 4 :
Resiko intoleransi aktivitas fisik yang berhubungan dengan kelemahan dan kurangnya intake
nutrisi
Tujuan :
Intervensi :
1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.
Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-
menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus
2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.
Rasional : Aktivitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk
wanita beresiko.
3. Bantu klien beraktivitas secara bertahap
Rasional : Aktivitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma serta meringankan
dalam memenuhi kebutuhannya.
4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi
Rasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi
DIAGNOSA 5 :
Resiko perubahan nutrisi fetal yang berhubungan dengan berkurangnya peredaran darah
dan makanan ke fetal (janin)
Tujuan : Perkembangan janin agar tidak terganggu
Kriteria Hasil :
-
Intervensi Mandiri :
1. Lakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri.
Rasional : tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan usia kehamilan dapat dijadikan
bahan penilaian tentang nutrisi janin.
2. Pantau dan hitung denyut jantung janin.
Rasional : bila denyut jantung masih dalam nilai normal menandakan keadaan janin
masih baik.
3. Berikan penjelasan kepada ibu mengenai pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin.
Rasional : ibu mengerti tentang pentingnya nutrisi bagi janin serta ibu mengetahui
akan kebutuhan nutrisinya
Intervensi Kolaborasi :
1. Konsultasikan dengan tim gizi dalam pemberian nutrisi yang sesuai bagi ibu
Rasional : Dengan memperbaiki nutrisi ibu dapat mengurangi resiko kekurangan
nutrisi pada janin