ASKEP Diare

42
ASKEP Diare BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang masih merupakan masalah masyarakat indonesia. Dan diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di negara berkembang. Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999) Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 per seribu penduduk setahunnya. Dengan uapaya yang sekaranag telah dilaksanakan, angka kematian di RS dapat ditekan menjadi kurang dari 3%. Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya. Sebagian besar antara 70-80% dari penderita adalah anak dibawah umur 5 tahun (kurang lebih 40 juta kejadian). Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh kedalam dehidrasi dan apabila tidak segera ditanggulangi dengan benar akan berakibat buruk. Untuk itu saya tertarik membuat Asuhan Keperawatan Kepada Ny.’’S’’ umur 23

description

cara mengatasi ge pada anak

Transcript of ASKEP Diare

Page 1: ASKEP Diare

ASKEP Diare

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang masih merupakan masalah

masyarakat indonesia. Dan diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada

anak di negara berkembang.

Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk

tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)

Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 per seribu penduduk setahunnya.

Dengan uapaya yang sekaranag telah dilaksanakan, angka kematian di RS dapat ditekan menjadi

kurang dari 3%. Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar

60 juta kejadian setiap tahunnya. Sebagian besar antara 70-80% dari penderita adalah anak

dibawah umur 5 tahun (kurang lebih 40 juta kejadian). Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh

kedalam dehidrasi dan apabila tidak segera ditanggulangi dengan benar akan berakibat buruk.

Untuk itu saya tertarik membuat Asuhan Keperawatan Kepada Ny.’’S’’ umur 23 tahun dengan

Gastroenteritis di Balai Pengobatan “AS SYIFA” Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan Keperawatan

nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada Ny.”S” dengan

Gastroenteritis atau diare.

1.2.2 Tujuan khusus

1)      Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang dialami oleh pasien Ny.”S”.

2)      Untuk mengetahui alternatif pengobatan pada pasien dengan Gastroenteritis.

Page 2: ASKEP Diare

1.3 Metode pembahasan

1.3.1 Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan kasus nyata pada

klien dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan “ AS SYIFA “ Desa Warukulon Pucuk

Lamongan.

1.3.2 cara mendapatkan data :

1)      Wawancara langsung dengan pasien atau keluarga pasien

2)      Melakukan pengamatan langsung dan pemeriksaan fiisik

1.3.3 Studi Kepustakaan

Yaitu dengan mempelajari buku-buku sumber yang berhubungan dengan kasus yang dialami.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB 1 : Pendahuluan

BAB 2 : Tinjauan Pustaka

BAB 3 : Tinjauan Kasus

BAB 4 : Penutupsss

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: ASKEP Diare

Daftar isi

Kata pengantar..................................................................................................................................iDaftar isi..........................................................................................................................................iiBAB 1PENDAHULUANBAB 2TINJAUAN PUSTAKABAB 3TINJAUAN KASUS3.1    PENGKAJIAN3.2 ANALISA DATA3.3  DIAGNOSA KEPERAWATAN3.4  INTERVENSI3.5  IMPLEMENTASI KEPERAWATAN3.6  EVALUASI KEPERAWATANBAB 4PENUTUP4.1 Kesimpulan4.2 Kritik dan SaranDAFTAR PUSTAKA

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk

tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)

Page 4: ASKEP Diare

Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan

oleh bakteri yang bermacam-macam, virus dan parasit yang patogen (Whaley dan wang’s, 1995)

2.2 Etiologi

Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :

a) Faktor infeksi

Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama

diare meliputi :

1)      Infeksi Bakteri : vibrio E.coli Salmonella, Shigella, Campyio bacter, Aeromonas

2)      Infeksi virus : Enteriviru ( virus echo, coxsacle, poliomyelitis ), Adenovirus, Astrovirus, dll

3)      Infeksi parasit : Cacing (ascaris, trichuris, oxyguris) Protozoa (entamoeba histoticia,

trimonas hominis), Jamur (candida albacus)

Infeksi parental adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA),

Bronco pneumonia, dan sebagainya.

b) Faktor Malabsorbsi

1)      Malabsorbsi karbohidrat

2)      Malabsorbsi Lema

c) Faktor Makanan

Makanan yang tidak bersih, basi, beracun dan alergi terhadap makanan.

2.3 Patogenesis

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare.

1)      Gangguan asmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan mengakibatkan

tekanan asmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit

kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk

mengeluarkan sehingga timbul diare.

2)      Gangguan sekresi

Akibat adanya rangsangan toksin pada dinding uterus sehingga akan terjadi peningkatan

sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat

peningkatan isi rongga usus.

Page 5: ASKEP Diare

3)      Gangguan motilitas usus

Hiperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan

sehingga timbul diare. Bila peristaltik menurun akan menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan,

sehingga timbul diare juga.

2.4 Penggolongan Diare

2.4.1 Diare Akut

Adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa jam sampai 7

atau 14 hari.

a)      Penularan

1) Transmisi orang keorang melalui aerosolisasi

2) Tangan yang terkontaminasi (clostridium diffale)

b)      Penyebab

1) Faktor penyebab yang mempengaruhi adalah penetrasi yang merusak sel mukosa

2) Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme

c)      Manifestasi klinis

Pasien sering mengalami muntah, nyeri perut akibat diare akibat infeksi dan menyebabkan

pasien merasa haus, lidah kering, turgor kulit menurun karena kekurangan cairan.

2.4.2 Diare Kronik

Adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu bagi orang dewasa dan 2 minggu bagi bayi

dan anak.

2.5 Patofisiologi

Dipengaruhi dua hal pokok yaitu konsistensi feses dan motilitas usus gangguan proses

mekanik dan enzimatik disertai gangguan mukosa akan mempengaruhi pertukaran air dan

elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.

2.6 Komplikasi

Page 6: ASKEP Diare

Akibat diare karena kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai

komplikasi sebagai berikut :

a) Dehidrasi

b) Renjatan hipofolomi

c) Hipokalemi

d) Hipoglikemi

e) Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik

f) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik)

2.7 Pengobatan

Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau

tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain

(gula,air tajin, tepung beras dan sebagainya).

1) Obat anti sekres

a) Asetosal, dosis 25 mg/th,dengan dosis minimum 30 mg

b) Klorpromazin, dosis 0,5-1 mg/kg BB/hr

2) Obat spasmolitik

Seperti papaverin, ekstrak beladona, opinum loperamid, tidak untuk mengatasi diare akut

lagi.

3) Antibiotik

Tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas, bula penyebab kolera, diberikan

tetrasiklin 25-50 mg/kg BB/hr. Juga diberikan bila terdapat penyakipenyerta seperti : OMA,

faringitis, bronkitis, atau bronkopneumonia ( Ngastiyah, 1997 : 149)

2.8 Penatalaksanaan

2.8.1 Medik

Dasar pengobatan diare adalah pemberian cairan, dietetik (cara pemberian makanan) dan obat-

obatan.

Pemberian cairan

Page 7: ASKEP Diare

Pemberian cairan pada pasien diare dengan mempertahankan derajat dehidrasi dan keadaan

umum.

1) Cairan per oral

Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral beberapa cairan yang

berisikan NaCL,NaHCO3,KCL dan Glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas umur

6 bulan dengan dehidrasi ringan/sedang, kadar Natrium 50-60 mEg/1 formula lengkap sering

disebut oralit. Sebagai pengobatan sementara yang dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya

air gula dan garam (NaCL dan sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula.

2) Cairan parental

Pada umumnya digunakan cairan Ringel laktat (RL) yang pemberiannya bergantung pada berat

ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai umur dan berat

badannya (Ngastiyah, 1997 : 146)

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Page 8: ASKEP Diare

3.1    PENGKAJIAN

MRS : 02 Mei 2013 Jam : 18.00 WIB

No Ruangan : 5

Pengkajian tanggal : 03 Mei 2013 Jam : 16.00 WIB

A.Identitas Pasien

Nama pasien : Ny.” S “

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 23 Tahun

Alamat : Ds.Waru kulon pucuk

Agama : islam

Pekerjaa : Swasta

Suku bangsa : Jawa

Diagnosa medic : Gastroenteritis

Yang bertanggung jawab

Nama : Tn. “ F “

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Ds. Waru Kulon Pucuk

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Hub. Dengan pasien : Ayah

B. Riwayat Kesehatan

I. Keluhan Utama

Saat MRS : Demam, diare, disertai muntah

Saat pengkajian : Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, disertai

muntah.

II. Riwayat Penyakit Sekarang

Page 9: ASKEP Diare

Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna kuning kehijauan

bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa ke Balai Pengobatan AS

SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.

III. Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna

kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.

IV. Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit diare seperti yang

di alami klien.

V. Riwayat Sosial

Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya dan

ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.

C. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : klien lemah, panas, muntah dan diare

Kesadaran : composmentis

TTV : Tensi 80/50 mmHg, Nadi 112x/mnt, suhu 390 C,RR 22x/mnt

Pemeriksaan Head to toe

a.           Kepala : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan,kulit kepala bersih.

b.           Mata : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera putih, mata

cowong.

c.           Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih.

d.          Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada

polip.

e.           Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ad serumen.

f.            Leher : Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan vena

jugularis, tidak ada kaku kuduk.

g.      Dada

Inspeksi : dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada simetris, tidak

ada retraksi otot bantu pernapasan.

Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan

Page 10: ASKEP Diare

Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes

Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.

h.      Perut

Inspeksi : simetris

Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt

Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik

Perkusi : Hipertimpan,perut kembung

      Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis) tidak ada nyeri

gerak.

      Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal kemerahan

      Anus : Tidak ada benjolan mencurigakan,kulit daerah anus kemerahan.

      Ekstremitas : Lengan kiri terpasang infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada odem.

D. Pengkajian Fungsional Gordon

1.      Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka

akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

2.      Pola nutrisi dan metabolik

Makan : Ny. “ S “ tidak nafsu makan, makan hanya 3 sendok, tapi sebelum sakit diare mau

menghabiskan 1 porsi makan.

Minum : Ny. “ S “ minumnya tidak terlalu banyak.

3.      Pola Eliminasi

BAK :5x/hari

BAB :5x/hari warna kuning kehijauan bercampur lendir

4.      Pola aktifitas dan latihan

Pasien merasa lemah dan mengeluh kesakitan

5.      Pola istirahat tidur

Pasien sering mengeluh tentang sulit untuk tidur

6.      Pola persepsi sensoris dan kognitif

Pasien sudah mengenal dengan orang-orang di sekilingnya

7.      Pola hubungan dengan orang lain

Page 11: ASKEP Diare

Pasien sudah saling mengenal orang-orang disekitarnya

8.      Pola reproduksi / seksual

Klien berjenis kelamin perempuan, tidak mengalami gangguan genetalia

9.      Pola persepsi diri dan konsep diri

Klien ingin sembuh dengan cepat

10.  Pola mekanisme koping

Jika pasien tidak enak badan, maka akan mengeluh kesakitan

11.  Pola nilai kepercayaan / keyakinan

Keluarga semua beragama islam, keluarga yakin semuanya sudah diatur oleh Allah SWT.

  Pemeriksaa Serologi/ Imunologi

Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

Tes widal

-O - (Negatif) Negatif

-H 1/80 Negatif

-PA - (Negatif) Negatif

-PB -(Negatif) Negatif

Therapy :

1.      Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

2.      Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik

3.      Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus

4.      Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik.

Page 12: ASKEP Diare

3.2 ANALISA DATA

Nama pasien : Ny. “S” No. Ruangan : 5

Umur : 23 tahun

Data Masalah keperawatan Etiologi

DS : klien mengatan berak

kuning kehijauan

bercampur lendir

DO : Turgor kulit menurun,

mulut kering, malas makan

Gangguan keseimbangan

cairan

Output yang berlebihan

DS : Pasien mengatakan

bahwa mengalami perut

kembung

DO : setelah dilakukan

perkusi diketahui klien

distensi, klien tampak

menahan kesakitan.

Peristaltik : 40x/ menit

Skala nyeri :

P : sebelum dan sesudah

BAB

Q : nyeri seperti teremas

R : pada regio epigastrium

S : skala nyeri 5

T : sering

Gangguan rasa nyaman

(nyeri)

Hiperperistaltik

DS : klien mengatakan

bahwa klien BAB berkali-

kali

DO :klien tampak lemas,

mata cowong.

Gangguan pola eliminasi

BAB

Infeksi bakteri

Page 13: ASKEP Diare

3.3  DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang berlebihan

2.      Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik

3.      Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri

3.4  INTERVENSI

No.

DxTujuan dan KH Intervensi Rasional

1 Setelah Dilakukan

Tindakan Keperawatan

2x24 Jam dengan

Tujuan : volume cairan

dan elektrolit dalam

tubuh seimbang

(kurangnya cairan dan

elektrolit terpenuhi)

Dengan KH :

        Turgor kulit cepat

kembali.

        Mata kembali normal

        Membran mukosa

basah

        Intake output seimbang

1.        pantau tanda kekurangan

cairan

2.        observasi/catat hasil intake

output cairan

3.        anjurkan klien untuk banyak

minum

4.        jelaskan pada ibu tanda

kekurangan cairan

5.        berikan terapi sesuai advis :

        Infus RL 15 tpm

1.      Menentukan intervensi

selanjutnya

2.      Mengetahui keseimbangan

cairan

3.      Mengurangi kehilangan cairan

4.      Meningkatkan partisipasi dalam

perawatan

5.      mengganti cairan yang keluar

dan mengatasi diare

2 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

1.      Teliti keluhan nyeri, cacat

intensitasnya (dengan skala0-

1.      Identifikasi karakteristik nyeri &

factor yang berhubungan

Page 14: ASKEP Diare

2x24 jam dengan

Tujuan : rasa nyaman

terpenuhi, klien

terbebas dari distensi

abdomen dengan KH :

        Klien tidak

menyeringai kesakitan.

        Klien mengungkapkan

verbal (-)

        Wajah rileks

        Skala nyeri 0-3

10).

2.      Anjurkan klien untuk

menghindari allergen

3.      Lakukan kompres hangat

pada daerah perut

4.      Kolaborasi

        Berikan obat sesuai indikasi

        Steroid oral, IV, & inhalasi

        Analgesik : injeksi novalgin

3x1 amp (500mg/ml)

        Antasida dan ulkus : injeksi

ulsikur 3x1 amp (200mg/

2ml)

merupakan suatu hal yang amat

penting untuk memilih

intervensi yang cocok & untuk

mengevaluasi ke efektifan dari

terapi yang diberikan.

2.      Mengurangi bertambah beratnya

penyakit.

3.      Dengan kompres hangat,

distensi abdomen akan

mengalami relaksasi, pada kasus

peradangan akut/peritonitis akan

menyebabkan penyebaran

infeksi.

4.      Kortikosteroid untuk mencegah

reaksi alergi.

5.      Analgesik untuk mengurangi

nyeri.

3 Setelah Dilakukan

Tindakan Keperawatan

2x24 Jam dengan

Tujuan : Konsistensi

BAB lembek, frekwensi

1 kali perhari dengan

KH :

        Tanda vital dalam

batas normal (N: 120-

60 x/mnt, S; 36-37,50 c,

RR : < 40 x/mnt )

        Leukosit : 4000 –

11.000

        Hitung jenis leukosit :

1.      Mengobservasi TTV

2.      Jelaskan pada pasien tentang

penyebab dari diarenya

3.      Pantau leukosit setiap hari

4.      Kaji pola eliminasi klien

setiap hari

5.      Kolaborasi

-       Konsul ahli gizi untuk

memberikan diet sesuai

kebutuhan klien.

-       Antibiotik: cefotaxime 3x1

amp (500mg/ml)

1.      kehilangan cairan yang aktif

secar terus menerus akan

mempengaruhi TTV

2        Klien dapat mengetahui

penyebab dari diarenya.

3        Berguna untuk mengetahui

penyembuhan infeksi

4        Untuk mengetahui konsistensi

dan frekuensi BAB

5        Metode makan dan kebutuhan

kalori didasarkan pada

kebutuhan.

Page 15: ASKEP Diare

1-3/2-6/50-70/20-80/2-

8

3.5  IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny. “ S “ No.ruangan : 5

Umur : 23 tahun

TGL/

JAM

NO.

DxIMPLEMENTASI RESPON PS TTD

Jumat,

03/5/13

16.00

16.15

16.25

1,2,3

1

1,2

        Mengkaji keluhan pasien

        Mengobservasi TTV setiap 8

jam

        Menentukan tanda-tanda

kekurangan cairan

        Memasang infus RL 15 tpm

Memberikan obat:

       Injeksi Novalgin 1 amp

       Injeksi Ulsikur 1 amp

       Injeksi Cefotaxime 1 amp

        Menganjurkan untuk klien

banyak minum

DS : Klien mengatakan bahwa

BAB berkali-kali, muntah,

dan perut kembung.

DO : Turgor kulit menurun,

mulut kering, mata cowong, dan

menahan kesakitan

TD = 80/50 mmHg, S = 390 C,

N= 112, tampak lemah ,RR

22x/mnt

DS : klien mengatakan akan

minum yang banyak

DO :Turgor kulit berkurang,

mukosa mulut kering,disertai

muntah.

DS : expesi wajah klien sedikit

rileks

DO : keluarga kooperatif,dan

akan memberikan banyak minum

Page 16: ASKEP Diare

21.00

Sabtu,04/5/13

06.30

07.30

08.50

11.30

14.00

1,2

1,3

2,3

1,3

1,2

3,2

        Menganjurkan klien untuk

istirahat dan melakukan

kompres hangat pada daerah

perut

        Mengobservasi TTV

        Mengganti infus RL 15 tpm

        Mengkaji pola eliminasi klien

Memberikan obat:

       Injeksi Novalgin 1 amp

       Injeksi Ulsikur 1 amp

       Injeksi Cefotaxime 1 amp

Observasi/catat hasil intake

output cairan

Menganjurkan makan dalam

porsi sedikit tapi sering.

        Menyuruh pasien banyak

minum agar tidak dehidrasi

        Jelaskan pada keluarga tanda-

tanda kekurangan cairan

Memberikan obat:

       Injeksi Dexa 1 amp

       Injeksi Ulsikur 1 amp

       Injeksi Cefotaxime 1 amp

agar klien tidak dehidrasi

DS : -

DO : Ny. “ S “ keluarga

kooperatif

DS : -

DO : TD = 100/70, S = 380, N =

100x/mnt, RR = 20x/mnt

DS : -

DO : Keluarga kooperatif

DS : Klien mengatakan akan

makan dalam porsi kecil tapi

sering.

DO : Keluarga kooperatif

DS : pasien mengatakan akan

minum sesering mungkin

DO : Ny. “S” keluarga

kooperatif

DS : -

DO : Ny. “ S “ keluarga

Page 17: ASKEP Diare

Minggu,

05/5/13

06.00

06.30

08.00

08.30

10.00

1,2,3

3

1,3

2,3

3

        Mengopservasi TTV

        Mengganti cairan infus + drip

Neurobio

Menganjurkan makan dalam

porsi dikit tapi sering

Mengopservasi tanda tanda

dehidrasi

Memberikan obat

       Injeksi Ulsikur 1 amp

       Injeksi Cefotaxime 1 amp

Observasi leukosit

kooperatif

DS : -

DO : TD = 100/70, S = 370, N =

100x/mnt, RR = 22x/mnt

DS : klien mengatakan akan

makan dalam porsi kecil tapi

sering.

DO : keluarga kooperatif

DS : -

DO : Turgor kulis sedikit

membaik , mukusa mulut lembab,

muntah berkurang,diare

berkurang.

DS :pasien mengatakan nyeri

saat disuntik

DO : Obat masuk tidak ada

tanda alergi

DS : -

DO : Leukosit : 8600/mm3

Hitung jenis leukosit : 1-3/2-

6/50-70/20-80/2-8

Page 18: ASKEP Diare

3.6  EVALUASI KEPERAWATAN

No

.

Dx

Hari/tgl Catatan Perkembangan TTD

1.

2.

3.

Jumat,03/5/2013 S : Kien mengatakan bahwa masih merasa lemas

O : - Klien masih tampak lemas

        Aktifitas klien masih dibantu keluarganya

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi 1-4 dilanjutkan

S : Klien mengatakan bahwa perutnya masih tersa sakit

O : - Kien tampak menyeringai kesaklitan

        Klien terus memegangi perutnya

        Skala nyeri 3

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi 1,3,4,5 dan 6 dilanjutkan

S : klien mengatakan bahwa klien BAB berkali-kali,sudah

mulai berkurang 2x/hari, masih merasa mual tapi tidak

sampai muntah.

O : - klien BAB 2x/hari

- Turgor kulit kembali < 1 detik

- Mata tidak cowong

- Klien merasa mual sehingga tidak menghabiskan porsi

makannya

- Klien tidak muntah

A : Masalah gangguan pola eliminasi BAB teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi 1-4 dilanjutkan

Page 19: ASKEP Diare

        Kaji intak output cairan setiap 8 jam

        Pantau tanda-tanda dehidrasi

1.

2.

3.

Sabtu,04/5/2013 S : Klien mengatakan bahwa merasa lebih sehat

O : - Klien tampak lebih sehat

        Klien lebih mandiri dalam melakukan aktifitasnya

        Turgor kulit < 1 detik kembali

        Mata tidak cowong

        Mukosa mulut tidak kering

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

S : Kien mengatakan bahwa sakit perutnya sedikit

berkurang

O : Klien menyeringai menahan sakit, skala nyeri 2

A : Masalah tertasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

S : Klien mengatakan bahwa BAB sudah lembek 1-2/hari

mual sudah berkurang, tidak muntah lagi.

O : - Klien BAB 1-2x/hari, konsistensi sedikit lunak

        Klien menghabiskan makanannya

        Klien tidak muntah

        Turgor kulit kembali < 1 detik

        Mata tidak cowong

        Mukosa mulut tidak kering

        Klien minum 1000cc/hari

A : Masalah teratasi sebagaian

P : Intervensi 1-4 dilanjutkan

1. Minggu,

05/5/2013

S: Klien mengatakan bahwa perutnya sudah tidak sakit

O : - Skala nyeri 0

Page 20: ASKEP Diare

2.

        Klien tidak menyeringai kesakitan

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

S : Klien mengatakan bahwa sudah tidak merasa mual dan

muntah, konsistensi BAB lunak.

O : - Klien BAB dengan konsistensi lunak

        Klien tidak merasa mual dan muntah

        Klien menghabiskan porsi makannya dan minum kurang

lebih 1500cc/hari

        Jumlah leukosit normal

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

BAB 4

Page 21: ASKEP Diare

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Asuhan keperawatan pada Ny. “S” dengan Gastroenteritis didapatkan

kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamnesa yang meliputi data subjektif dan

obyektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu diagnosa dan masalah berdasarkan data yang

menunjang untuk diambil suatu diagnosa. Setelah melakukan pengkajian pada Ny. “S “

didapatkan diagnosa bahwa Ny. “S “ degan Gastroenteritis dengan masalah gangguan

keseimbangan cairan dan resiko kerusakan integritas kulit.

Intervensi yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, sedangkan dalam

penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi dilakukan setelah

implementasi dilakukan. Dalam evaluasi Ny. “S “ menunjukkan suatu kemajuan yaitu frekwensi

BAB mulai berkurang, dehidrasi dapat ditangani, resiko kerusakan integritas kulit yang lebih

parah tidak terjadi.

4.2 Kritik dan Saran

Dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesalahan. Maka dari itu saya

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaa penulisan askep

yang akan datang. Terima kasih

 

Page 22: ASKEP Diare

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Mansjoer. 2000. Kapita Selekta Jilid II Edisi 3. Media Aesculapius : Jakarta

Dongoes , Mariliynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakart

Carpenito-moyet, Lynda juall. 2007, “Buku Saku Diagnosis Keperawatan”, Jakarta

Page 23: ASKEP Diare

asuhan keperawatan diare pada anak (lengkap)

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN KEPERAWATAN PALEMBANG

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK II

A.  Informasi Identitas

Nama : An. S

Alamat : jl.panca usaha no.146 RT.26 RW.07

Nomor Telepon : 081376457498

Usia dan Tanggal Lahir : 10 bulan , 23 Oktober 2012

Tempat Lahir : Palembang

Suku : Jawa

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pemberi Informasi : Ibu (Ny.W)

B.  Keluhan Utama

Buang air besar encer lebih dari 7 kali dan muntah 1 kali di rumah .

C.  Penyakit Sekarang

1.    Awitan

-       Tanggal awitan :

-       Sifat awitan :

-       Faktor pencetus :

2.    Karakterisktik

-       Karakter :

-       Lokasi :

-       Intensitas/keparahan :

-       Waktu :

-       Faktor pemberat :

-       Gejala yang berhubungan :

3.    Perjalanan Sejak Awitan

-       Insiden :

Page 24: ASKEP Diare

-       Kemauan :

-       Efek terapi :

D.  Riwayat Masa Lalu

1.    Kehamilan (ibu)

-       Jumlah gravida : 1

-       Hasil : normal / baik

-       Kesehatan selama kehamilan : baik

2.    Persalinan dan Melahirkan

-       Durasi persalinan : 40 menit

-       Tipe melahirkan : spontan (normal)

-       Tempat melahirkan : bidan

-       Obat-obatan : -

3.    Kelahiran

-       BB dan TB : BB = 3400 gr ; TB = 49 cm

-       Waktu peningkatan BB lahir :

-       Kondisi kesehatan : baik

-       Skor APGAR : 7/10

-       Adanya anomali konginetal : -

-       Tanggal keluar dari perawatan : 25 Oktober 2012

4.    Penyakit sebelumnya, Operasi, atau Cedera

-       Awitan, gejala, perjalanan, terminasi : tidak ada

-       Kekambuhan komplikasi : tidak ada

-       Insiden penyakit dengan keluarga lain : tidak ada

-       Respon emosi pada hospitalisasi sebelumnya : tidak ada

-       Kejadian dan cedera sifat : tidak ada

5.    Alergi

-       Adanya asma, hay fever, atau eksema : tidak ada

-       Reaksi umum terhadap makanan, obat, binatang, tanaman/produk RT

6.    Obat-obatan Saat Ini

No. Jenis terapi/obat dosis

1. Cotrimoxazole 2x1 tablet/oral

Page 25: ASKEP Diare

2. Dialac 3x1 gr/oral

3. Cefotaxim 2x1 gr/IV

4. Ketorolax 2x1 amp/IV

5. IVFD RL 28 tetes/menit

-       Nama :

-       Dosis :

-       Jadwal :

-       Durasi :

-       Alasan pemberian :

7.      Imunisasi

-          Nama : lengkap (BCG, DPT I II III, polio, campak, dan hepatitis)

-          Jumlah dosis :

-          Usia saat diberikan :

-          Kekambuhan reaksi:

-          Pemberian serum :

8.    Pertumbuhan dan Perkembangan

-       BB

  BB lahir : 3400 gram

  BB 1 tahun : 4000 gram

  BB saat ini : 8500 gram

-       Gigi

  Usia pertumbuhan/tanggal gigi : 10 bulan (28 Juli 2013)

  Jumlah : 2

  Masalah dengan gigi : tidak ada

-       Usia kontrol kepala :

-       Tingkatan sekolah saat ini : -

-       Interkasi dengan orang lain : -

9.    Kebiasaan

-          Pola perilaku : baik (normal, seperti balita pada umumnya)

-          Aktivitas kehidupan sehari-hari : jika sore hari anaknya bermain dengan balita-balita

disekitar rumah dan sehari-hari An.S suka menonton tv

-          Penggunaan/penyalahgunaan obat, alkohol, kopi, atau tembakau : -

-          Disposisi umum : -

E.   Tinjauan Sistem

Page 26: ASKEP Diare

1.    Pengukuran Pertumbuhan

-       Tinggi/panjang badan : 76 cm

-       Berat badan : 8500 gram

-       Lingkar kepala : 44 cm

-       Lingkar dada : 47 cm

-       Lingkar lengan atas : 15,5 cm

2.    Pengukuran Fisiologis

-       Suhu : 36,7oC

-       Nadi : 144 x/menit

-       Pernafasan : 45 x/menit

-       Tekanan darah : -

3.    Umum : keadaan umum = lemah

Kesadaran = compos mentis

4.    Integumen : turgor kulit menurun

5.    Kepala : baik

6.    Mata : baik

7.    Hidung : baik

8.    Telinga : baik

9.    Tenggorok : baik

10.    Leher : baik

11.    Dada : simetris, tidak ada benjolan

12.    Pernafasan : baik

13.    Kardiovaskuler : baik

14.    Gastrointestinal : terdengar bising usus = 21x/menit

15.    Genitouritarius : tampak kemerahan pada anus

16.    Ginekologis : tidak ada masalah

Page 27: ASKEP Diare

17.    Muskuloskeletal : baik

18.    Neurologis : baik

19.    Endokrin : tidak ada masalah

F.   Riwayat Nutrisi

1.    Pola makan : Ny.W mengatakan bahwa anaknya makan 3 kali sehari

pada pagi, siang dan sore, kadang-kadang malam, dengan jenis makanan tambahan yaitu bubur

nestle. An.S tidak menyukai bubur lain, hanya bubur nestle yang ia sukai. Dan Ny.W mengatakan

bahwa anaknya belum ketahuan alergi makanan, karena sampai saai ini hanya mengkonsumsi susu

formula dan bubur bayi instan. Dan Ny.W juga mengatakan bahwa anaknya jarang makan bersama

karena belum bias makan sendiri dan masih disuapi oleh ibinya, kadang-kadang disuapi oleh

ayahnya dan juga neneknya

2.    Masukan diet : bubur dan teh

G.  Riwayat Medis Keluarga

1.    Silsilah keluarga

 

2.    Penyakit keluarga dan anomali konginetal : Keluarga mengatakan bahwa dari pihak ibu klien tidak

ada riwayat penyakit batu ginjal, jantung, diabetes, hipertensi, kanker maupun alergi. Sedangkan

dari pihak bapak klien ada riwayat diabetes dari kakek klien

3.    Lokasi geografis

H.  Riwayat pribadi keluarga/sosial

1.    Struktur keluarga

-          Ayah sebagai kepala keluarga

-          Ibu sebagai ibu rumah tangga

-          Anak-anak

2.    Fungsi keluarga

Baik dan berjalan lancar

I.     Riwayat Seksual

Page 28: ASKEP Diare

1.    Masalah seksual : tidak ada

2.    Aktivitas seksual : -

J.     Profil Pasien (ringkasan)

1.    Status kesehatan :

2.    Status psikologis :

3.    Status sosioekonomi :

RENCANA KEPERAWATAN (RENPRA)

No. TanggalDiagnosis Keperawatan

dan Data PenunjangTujuan

Rencana

TindakanRasionalisasi

1 30

Agustus

2013

Diare berhubungan dengan

proses infeksi

Data subjektif :

1.      Ibu klien mengatakan

anaknya BAB encer

lebih dari 4 kali

2.      Ibu klien mengatakan

warna fesesnya kuning

kecoklatan

Data objektif :

1. Kesadaran =

composmentis

2. Keadaan umum

= lemah

3. Peristaltik usus =

24 x/menit

4. Vital sign =

        RR = 45 x/menit

        Nadi = 144 x/menit

        Suhu = 36,7oC

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3×24

jam, diare

klien hilang

dengan kriteria

hasil :

-  Frekuensi

BAB normal 1

kali sehari

-  Feces tidak

ada darah dan

lendir

-  Tidak ada

dehidrasi

-  Vital sign

dalam batas

normal

1.     Observasi dan

catat frekuensi

defekasi,

karakteristik,

dan jumlah

keluaran faces.

2.     Tingkatkan

tirah baring,

dekatkan alat-

alat di samping

tempat tidur.

3.     Mulai lagi

pemasukan

cairan peroral

secara bertahap,

tawarkan

minuman jernih

4.     hindari

minuman dingin

5.     Observasi TTV

6.     Kolaborasi

pemberian obat

Cefotaxim dan

Dialac

1.        Membantu

membedakan

penyakit individu

dan mengkaji

beratnya episode.

2.        Istirahat

menurunkan

motilitas dan

menurunkan laju

metabolisme bila

infeksi atau

perdarahan adalah

komplikasinya

3.        rangsang

makanan atau

cairan. Makan

kembali secara

bertahap, cairan

mencegah keram

dan diare berulang

4.        Memberikan

istirahat kolon

dengan

menghilanghkan

atau menurunkan

motalitas usus.

5.        Hipotensi,

takikardia, demam

dapat menunjukan

Page 29: ASKEP Diare

respon terhadap

dan atau efek

kehilangan cairan.

6.        Cefotaxim

mengobati infeksi

suparatif lokal

sedangkan dialac

untuk mencegah

dan memelihara

fungsi saluran

pencernaan

  CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : An.S Diagnosis Medis : Diare

No. MR : 765975 Ruang Rawat : Ruang infeksi

Tanggal

Nomor

Diagnosis

Keperawatan

SOAP Tanda Tangan

30 Juli

2013

31 Juli

2013

01

Agustus

2013

1

1

1

S : ibu klien mengatakan bahwa anaknya BAB

encer lebih dari 4 kali

O : KU = lemah

RR = 44 x/menit

Nadi = 120 x/menit

Suhu = 37oC

A : masalah belum teratasi

P : intervensi diteruskan

S : ibu klien mengatakan anaknya BAB encer

berampas 4 kali sejak tadi malam

O : KU = lemah

RR = 44 x/menit

Nadi = 116 x/menit

Suhu = 36,5oC

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi diteruskan

S : ibu klien mengatakan anaknya hanya BAB

encer 1 kali sejak tadi malam

O : KU = baik

Page 30: ASKEP Diare

02

Agustus

2013

1

RR = 40 x/menit

Nadi = 112 x/menit

Suhu = 36,7oC

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi diteruskan

S : ibu klien mengatakan BAB anaknya sudah

kembali normal

O : KU = baik

RR = 36 x/menit

Nadi = 112 x/menit

Suhu = 36,5oC

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan

)*Dibuat setiap hari pada klien kelolaan