Askeb Pada Plasenta Previa

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu, walaupun patologi yang sama dapat pula terjadi pada kehamilan sebelum 22 minggu. Perdarahan setelah kehamilan 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada sebelum kehamilan 22 minggu, oleh karena itu memerlukan penanganan yang berbeda. Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta. ( Hanifah Wiknjosastro, 363, 2005 ). Perdarahan antepartum yang bersumber pada kelainan plasenta yang secara klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialah plasenta previa dan solusio plasenta. Oleh karena itu klasifikasi klinis perdarahan antepartum di bagi sebagai berikut : plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya. Placenta previa merupakan salah satu penyebab utama perdarahan antepartum pada trimester ketiga. Placenta previa adalah placenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian/seluruh pembukaan jalan lahir pada kehamilan 28 minggu/lebih. Placenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Pada umumnya penderita mengalami perdarahn pada triwulan ketiga, atau setelah kehamilan 28 minggu. Perdarahan antepartum tanpa rasa nyeri merupakan tanda khas 1

description

askeb

Transcript of Askeb Pada Plasenta Previa

Page 1: Askeb Pada Plasenta Previa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya.

Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan

22 minggu, walaupun patologi yang sama dapat pula terjadi pada kehamilan sebelum 22

minggu. Perdarahan setelah kehamilan 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih

berbahaya daripada sebelum kehamilan 22 minggu, oleh karena itu memerlukan

penanganan yang berbeda. Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber

pada kelainan plasenta.

( Hanifah Wiknjosastro, 363, 2005 ).

Perdarahan antepartum yang bersumber pada kelainan plasenta yang secara klinis

biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialah plasenta previa dan solusio

plasenta. Oleh karena itu klasifikasi klinis perdarahan antepartum di bagi sebagai

berikut : plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan antepartum yang belum jelas

sumbernya.

Placenta previa merupakan salah satu penyebab utama perdarahan antepartum

pada trimester ketiga. Placenta previa adalah placenta yang letaknya abnormal, yaitu

pada segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian/seluruh pembukaan jalan

lahir pada kehamilan 28 minggu/lebih. Placenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara

200 persalinan. Pada umumnya penderita mengalami perdarahn pada triwulan ketiga,

atau setelah kehamilan 28 minggu. Perdarahan antepartum tanpa rasa nyeri merupakan

tanda khas plasenta previa, apalagi kalau disertai tanda-tanda lainnya seperti bagian

terbawah janin belum masuk PAP.

Pengawasan ANC sebagai cara untuk mengetahui atau menanggulangi kasus-

kasus dengan perdarahan antepartum memegang peranan yang terbatas. Walaupun

demikian beberapa pemeriksaan dan perhatian yang biasa dilakukan pada pengawasan

ANC dapat mengurangi kesulitan yang mungkin terjadi. Pengawasan dan perhatian

yang dimaksud adalah penentuan golongan darah, pengobatan anemia dalam kehamilan,

seleksi ibu untuk bersalin dirumah sakit, memperhatikan kemungkinan terjadinya

plasenta previa, dan mencegah serta mengobati penyakit hypertensi menahun dan pre-

eklamsi.

( Hanifah Wikndosastro, 365, 2005 )

1

Page 2: Askeb Pada Plasenta Previa

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Mahasiswa Mampu, mengerti, memahami dan dapat membuat serta

melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien plasenta previa

1.2.2 Tujuan khusus

1) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan plasenta

previa

2) Mahasiswa mampu menentukan diagnosa pada pasien dengan plasenta

previa

3) Mahasiswa mampu membuat rencana tindakan sesuai dengan prioritas

masalah yang telah Mengidentifikasi kebutuhan segera

4) Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan yang telah di buat

5) Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dari asuhan yang telah diberikan

6) Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan

1.3 Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang poli KIA Rumah Sakit Muhammadiyah

Gresik Tanggal 6 – 17 juli 2009

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

1.3 Pelaksanaan

1.4 Sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep dasar KB suntik 3 bulan

2.2 Konsep dasar asuhan kebidanan akseptor KB suntik 3 bulan.

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PEMBAHASAN

2

Page 3: Askeb Pada Plasenta Previa

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Plasenta Previa

2.1.1 Pengertian

Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen

bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir,

pada keadaan normal plasenta terletak dibagian atsas uterus

( Hanifah Wiknjosastro, 2005: 365 )

Plasenta previa adalah plasenta yang ada didepan jalan lahir

( prae:depan vias : jalan ), jadi yang dimaksud adalah plasenta yang implantasinya

tidak normal letaknya rendah sekali hingga menutupi seluruh atau sebagian ostium

internum.

2.1.2 Klasifikasi

3

Page 4: Askeb Pada Plasenta Previa

Klasifikasi plasenta previa tidak didasarkan pada keadaan anatomic Beberapa

klasifikasi placenta previa :

a. plasenta previa totalis ( sentralis )

seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta

b. Plasenta previa lateralis

Hanya sebagian ostium tertutup oleh plasenta

c. Plasenta previa marginalis

Hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta

Penenentuan tergantung pada besarnya pembukaan, misalnya placenta previa

marginalis pada pembukaan 2 cm dapat menjadi plasenta previa lateralis pada

pembukaan 5 cm, begitu pula plasenta previa totalis pada pembukaan 3cm, dapat

menjadi lateralis pada pembukaan 6 cm.

2.1.3 Etiologi

Mengapa plasenta tumbuh di SBR belum diketahui penyebabnya. Bahwa sanya

vaskularisasi yang berkurang atau perubahan atrovfi pada desidua akibat persalinan

yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa, tidaklah selalu benar karena tidak

nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapati untuk sebagian besar pada

penderita dengan paritas tinggi

Memang dapat dimengerti bahwa apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup

atau di perlukan lebih banyak seperti pada kehamilan kembar, plasenta yang letaknya

normal sekalipun akan memperluas permukanya sehingga mendekati atau menutupi

sama sekali pembukaan jalan lahir.

Plasenta previa mungkin terjadi kalau keadaan endometrium kurang baik

misalnya karena atrofi endometrium, keadaan ini misalnya terdapat pada :

Multipara terutama kalau jarak kehamilan pendek

Pada mioma uteri

Curettage yang berulang

Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuh menjadi

luas untuk mencukupi kebutuhan janin karena luasnya, mendekati atau menutup

ostium internum. Plasenta previa disebabkan implantasi telur yang rendah.

( Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, 1984 :

113 )

2.1.4 Tanda dan Gejala

4

Page 5: Askeb Pada Plasenta Previa

Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri berwarna merah segar

dikarenakan pergerakan antara plasenta dan dinding rahim.

Kepala anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub bawah rahim, kepala

tidak dapat mendekati PAP, sering dijumpai kelainan letak janin.

Perdarahan pertama ( first bleeding ) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali

bila dilakukan periksa dalam sebelumnya.

Janin biasanya masih baik.

( Bagian Obstetri dan Ginekolofi FK UNPAD Bandung, 1984 : 113-114 )

2.1.5 Keluhan dan Penanganan

Semua pasien dengan pedarahan pervaginam pada kehamilan trimester tiga dirawat di

rumah sakit tanpa periksa dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena perdarahn

yang banyak harus segera di perbaiki keadaan umum dengan pemberian infuse atau

tranfussi darah. Selanjutnya penanganan plasenta previa bergantung pada :

Keadaan umum pasien dan kadar Hb

Jumlah perdarahan yang terjadi

Umur kehamilan dan taksiran BB janin

Jenis plasenta previa

Paritas dan kemajuan persalinan

( Bag Ostetri dan Ginek FK UNPAD Bandung , 1984 : 116-117

Penaganan ekspektif

Keriteria :

Umur kehamilan < 37 minggu

Perdarahan sedikit

Belum ada tanda-tanda persalinan

Ku baik kadar Hb 8 gr % atau lebih

Rencana penanganan :

Istirahat baring mutlak

Infuse D 5% dan elektrolit

Spasmolitik, tokolitik, plasentotrofik, reboransia

Periksa Hb, HCT, COT, golda

Pemeriksaan USG

Awasi perdarahn dan TTV

Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien dan tunggu

sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penaganan secara aktif.

5

Page 6: Askeb Pada Plasenta Previa

( Wiknjosastro, 2005 : 365 )

2.1.6 Tanda dan Bahaya

kemungkinan infeksi nifas besar karena luka plasenta lebih dekat pada ostium.

Bahayanya untuk ibu biasanya

Perdarahan yang hebat

Infeksi – sepsis

Emboli udara ( jarang )

Bahaya untuk anak :

Hypoksi

Perdarahan serta syok

Terjadi fetal distress dan IUFD.

2.1.7 Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan Varney

2.1.7.1 Pengkajian Data

Merupakan langkah awal dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan data dari hasil anamnesa dan

pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya. Data yang dikumpulkan

berupa data subyektif dan data obyektif.

2.1.7.2 Data Subyektif

Merupakan tanya jawab antara klien dengan petugas kesehatan sehingga dapat

mengetahui keluhan dan masalah yang dirasakan klien.

1) Identitas biodata

a. Nama ibu dan suami

Dikaji untuk mengetahui identitas pasien.

b. Usia

Dikaji karena semakin tua usia ibu ( > 35 th ) atau terlalu muda ( <

20 th ) mempunyai resiko perdarahan lebih banyak dan organ

reproduksi belum atau tidak mencapai titik maksimal dalam

menjalankan fungsi fungsionalnya.

c. Suku bangsa

Untuk mengetahui asal daerah dan juga adat kebiasaan.

6

Page 7: Askeb Pada Plasenta Previa

d. Agama

Untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan

kesehatan klien dengan diketahuinya agama klien akan memudahkan

bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan

kebidanan.

e. Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat pendidikan

seseorang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang.

f. Pekerjaan

Menggambarkan keadaan sosial ekonomi sehingga ikut menentukan

intervensi yang disesuaikan dengan kemampuan klien secara

ekonomi.

g. Alamat

Dikaji untuk mempermudah mengetahui alamat klien jika keadaan

mendesak dan untuk mempermudah kunjungan rumah pasien.

h. No. Telepon

Dikaji untuk mengetahui keadaan pasien dan untuk mengingatkan

kontrol klien.

2) Keluhan utama

Keluhan yang dirasakan klien saat ini atau yang mnyebabkan klien datang ke

Rumah Sakit atau Puskesmas setempat.

3) Riwayat obstetri

a.Riwayat menstruasi

Untuk mengetahui menarche, siklusnya teratur atau tidak, lamanya berapa

hari, sifat darahnya bagaimana, apa sering dismenorrhoe/tidak, banyaknya

dalam yang dikeluarkan dalan sehari ( banyaknya pembalut ) dan kapan

Haid Pertama Haid Terakhir ( HPHT ).

b.Riwayat kehamilan sekarang

Untuk mengetahui dan menentukan diagnosa kehamilan dan keluhan

sebagai dasar pemberian pelayanan kesehatan dalam kebidanan dan

pengobatan.

7

Page 8: Askeb Pada Plasenta Previa

c.Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu

Hamil

ke

Kawin

ke

Usia

khmln

Jns

prslnan

Tmpt

prsaln

kompliksipenlng

bayi nifas

ibu bayi

Pb/bb

jns

Umur

lk/pr

keadan lctsi

Pertanyaan ini sangat mempengaruhi diagnosa kehamilan dan pimpinan

persalinan karena persalinan yang lampau adalah hasil ujian-ujian dari

segala faktor yang mempengaruhi persalinan.

d.Riwayat kesehatan yang lalu

Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita klien baik yang kronis

maupun yang menular, seperti : jantung, ginjal, TBC, Diabetes Mellitus,

Hipertensi, dan lain-lain.

e.Riwayat kesehatan keluarga

Apakah terdapat faktor penyakit keturunan ( asma, alergi, DM, dll ) dan

faktor gameli dan bila dalam keluarga terdapat penyakit tersebut maka dapat

dilakukan tindakan preventif dan kuratif jika diperlukan.

f.Riwayat KB

Untuk mengetahui pernah ikut KB atau tidak, metodenya dan alasan

memakai metode tersebut.

g.Keadaan psikososial

Segi psikososial tidak akan pernah lepas dari fisik, karena memang saling

berpengaruh dengan mengetahui budaya sebagai dasar untuk memberikan

KIE.

h.Pola perilaku

i. Nutrisi

Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas makanan dari klien.

ii Eliminasi

Bagaimana BAB dan BAKnya, teratur atau tidak.

iii Kebersihan ( personal hygiene )

Kebersihan diri sangat penting apalagi daerah genetalia karena

kemungkinan masuknya kuman yang mudah.

iv Aktivitas

8

Page 9: Askeb Pada Plasenta Previa

Pada ibu hamil biasanya cepat lelah. Oleh karena itu, aktivitas boleh

dilakukan asalkan tidak berlebihan.

v Istirahat dan tidur

Ibu hamil sangat memerlukan tidur dan istirahat yang cukup karena

sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

vi Aktivitas seksual

Hubungan seksual selama hamil tidak diperbolehkan pada ibu dengan

riwayat abortus. Namun, beberapa wanita kehilangan gairah

seksualnya selama hamil.

vii Pola kebiasaan

Merokok : menyebabkan bayi BBLR

Alkohol : bayi bisa menderita fetal alkohol syndrom.

Narkoba : bayi dapat lahir dengan withdrawal syndrom.

Obat-obatan dan jamu-jamuan : bayi cacat lahir.

Binatang peliharaan : kemungkinan infeksi toxoplasma.

2.7.1.3 Data Obyektif

a) Pemeriksaan Umum

Pemeriksaan umum biasanya menggunakan alat pemeriksaan baik alat ukuran

timbang atau lainnya. Pemeriksaan ini mencakup sebagai berikut :

1.Keadaan umum klien, seperti : kesadarnnya bagaimana.

2. Mengukur tinggi badan

Ibu hamil yang tinggi badannya < 145 cm, terlebih pada kehamilan pertama

tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar memiliki panggul sempit.

Pengukuran tinggi badan cukup 1 kaliyaitu pada pemeriksaan pertama.

3. Mengukur berat badan

Pengukuran BB pada ibu hamil perlu dikontrol secara teratur paling tidak

setiap kali kunjungan pemeriksaan kehamilan pada Trimester, biasanya belum

menunjukkan peningkatan bahkan kadang-kadang menuru selama Trimester II

dan III. Pertambahan BB dari ½ kg/minggu. Pertambahan BB > ½ kg/minggu

pada Trimester III harus diwaspadai kemungkinan bayi besar dan adanya

preekslamsi hingga akhir kehamilan. Pertambahan BB yang normal sekitar 9-

13,5 kg.

4. Mengukur tekanan darah

9

Page 10: Askeb Pada Plasenta Previa

Tekanan darah harus diukur setiap kali pemeriksaan kehamilan. Adanya

kenaikan sistolik > 30 mmHg dan kenaikan distolik > 15 mmHg atau tekanan

darah > 140/90 mmHg harus diwaspadai karena hal tersebut merupakan

keadaan ibu dari gejala preeklslamsia.

5. Menghitung nadi, normalnya : 70-90 x/menit.

6. Menghitung pernafasan, normalnya : 16-20 x/menit.

7. Mengukur suhu, normalnya : 36-37°C.

b) Pemeriksaan Fisik

1) Inspeksi

Periksa pandang dimulai semenjak bertemu denga pasien yang diperhatikan

bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalannya. Pemeriksaan

dilakukan berurutan dari rambut hingga kaki.

a. Rambut dan kulit kepala

Dikaji untuk mengetahui kebersihan diri.

b. Muka

Terdapat oedema pada muka/tidak, pucat/tidak, apakah terdapat cloasma

gravidarum.

c. Mata

Dikaji untuk mengetahui bengkak/tidak dan jika itu terjadi maka harus

waspada preeklamsia. Bentuk mata simestris atau tidak, perhatikan

conjungtiva pucat/tidak dan sklera mata ikterus/tidak.

d. Hidung

Dikaji untuk mengetahui apakah ada gangguan jalan nafas/tidak.

e. Mulut

Dengan mengkaji mulut dan gigi akan dapat mengetahui keadaan kebersihan

dari klien.

f. Leher

Dikaji untuk mengetahui apakah ada kelainan-kelainan pada leher klien,

misal : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena jugularis

yang terdapat pada penderita penyakit jantung.

g. Payudara

Dikaji untuk mempersiapkan laktasi klien dan untuk mengetahui kelainan-

kelainan pada payudara, seperti : apakah ada benjolan pada payudara, puting

10

Page 11: Askeb Pada Plasenta Previa

susu menonjol/masuk ke dalam, apakah ada hyperpigmentasi pada areola,

apakah keluar cairan/kolustrum, dll.

h. Perut

Banyak perut membesar ke depan/samping ( pada asites, misal : membesar

kesamping ), Keadaan pusat, seperti : pigmentasi dari linea alba, Apakah

kelihatan gerakan anak/kontraksi rahim, adakah strie gravidarum/bekas luka.

i. Genetalia luar

Keadaan vulva dan anus merupakan suatu pemeriksaan untuk mengetahui

keadaan jalan lahir.

j. Ekstremitas atas dan bawah

Dikaji untuk mengetahui oedema karena merupakan gejala preekslamsia.

2) Palpasi

a. Leopold I

Dilakukan untuk menentukan umur kehamilan dan bagian janin yang berada

di fundus.

b. Leopold II

Dilakukan untuk menentukan letak punggung janin pada letak membujur

atau letak lintang.

c. Leopold III

Dilakukan untuk mengetahui bagian terendah janin dan apakah sudah masuk

PAP atau belum.

d. Leopold IV

Dilakukan ntuk mengetahui apakah bagian terendah janin sudah masuk PAP

atau belum dan seberapa masuknya ( divergen, konvergen atau sejajar ).

3) Auskultasi

pemeriksaan yang dilakukan dengan mendengar pemeriksaan tersebut.

Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada/tidaknya denyut jantung janin

( DJJ ), frekuensi dan keteraturannya dengan kesimpulan pemeriksa yang

digunakan untuk mengkaji kesejahteraan janin. Selain itu, untuk menentukan

adanya kehamilan dan letak janin dengan denyut jantung janin normal adalah

120-160 x/menit.

11

Page 12: Askeb Pada Plasenta Previa

4) Perkusi

Dilakukan untuk mengetahui apakah klien menderita kekurangan Vitamin B1

apa tidak yang dilakukan pada patela kanan dan kiri.

2.7.1.4 Interpretasi Data

Identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu hamil, melakukan identifikasi

yang benar terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi data yang

telah dikumpulkan.

a.Diagnosa wanita hamil normal

GPAPAH, umur kehamilan, tunggal, hidup, intra uterin, letak kepala, punggung

kanan/kiri, keadaan umum ibu dan janin baik, keadaan jalan lahir normal.

b.Masalah

Masalah yang dialami ibu saat ini.

c.Kebutuhan

Menyangkut pemenuhan kebutuhan ibu untuk menyelesaikan masalah yang

terjadi.

2.7.1.5 Identifikasi diagnosa potensial dan masalah potensial

Merupakan uraian tentang kondisi pasien serta masalah-masalah yang akan yang

akan terjadi sebagai deteksi dini untuk mencegah terjadinya komplikasi.

2.7.1.6 Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi

Merupakan uraian tentang tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah

yang terjadi pada ibu jika terdapat komplikasi baik secara mandiri atau kolaborasi.

2.7.1.7 Intervensi

Merupakan uraian tentang tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah

yang dihadapi oleh ibu.

2.7.1.8 Implementasi

Implementasi yang komprehensif merupakan pengeluaran dan perwujudan serta

rencana yang telah disusun pada tahap-tahap perenanaan.

2.7.1.9 Evaluasi

Merupakan seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur

pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kriteria. Dalam evaluasi

menggunakan format SOAP, yaitu :

S : Data Subyektif

Data dari klien yang didapat setelah implementasi.

12

Page 13: Askeb Pada Plasenta Previa

O : Data Obyektif

Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnosis dan pendukung lain

juga catatan medis lain.

A : Assement

Analisa dari interpretasi data terkumpul dan dibuat kesimpulan yang

mencakup : diagnosa, antisipasi diagnosa dan masalah potensial dan

perlunya tindakan segera.

P : Planning ( perencanaan )

Gambaran pendokumentasian dari tindakan

( implementasi ) evaluasi yang didalamnya termasuk asuhan mandiri,

kolaborasi, dan konseling.

BAB 3

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “S” GII PI00I/UK 32 MINGGU

DENGAN PLASENTA PREVIA

DI RUANG POLI KIA RS MUHAMMADIYAH GRESIK

3.1 PENGUMPULAN DATA

Tanggal :06 juli 2009 Jam : 18.50WIB

13

Page 14: Askeb Pada Plasenta Previa

3.1.1 Identitas ( Biodata )

Nama : Ny. “S” Nama Suami : Tn. “S”

Umur : 33 th Umur : 38 th

Suku/kebangsaan : Jw/Indonesia Suku/kebangsaan: Jw/Indo

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Desa lowayu Alamat : Desa lowayu

Telepon : - Telepon : -

3.1.2 Anamnesa ( Data Subyektif )

1) Alasan kunjungan ini

karena ada keluhan

2) Keluhan utama

ibu mengatakan keluar darah segar

3) Riwayat keluhan utama:

Ibu mengatakan hamil kedua umur kehamilan 8bulan mengeluh keluar darah segar

sejak tadi pagi tapi tidak sakit perut

4) Riwayat menstruasi

Menarche : 13 th, teratur

Siklus : 28 hari, lamanya : 7 hari

Banyaknya : ganti softek 2x/hari, warna : merah

Dismenorrhe : tidak pernah

5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Hami

l ke

Kawin

ke

Usia

khmln

Jns

prslnan

Tmpt

prsaln

kompliksipenlng

bayi nifas

ibu bayi

Pb/bb

jns

Umur

lk/pr

kea

dan

lcts

i

1 1 9bl Spt b bps tdk tdk bidn 49/3,2 Pr/10th bai

k

2th

6) Riwayat kehamilan ini

a. Hari Pertama Haid Terakhir : 18-11-2008

Tafsiran persalinan : 25-08-2009

14

Page 15: Askeb Pada Plasenta Previa

1. Keluhan – keluhan pada :

Trimester I : Mual muntah biasa

Trimester II : -

Trimester III : Hanya saat ini

Pergerakan anak pertama kali :

Ibu mengatakan pada usia kehamilan 20 minggu.

2. Bila pergerakan anak sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir:

Ibu mengatakan sering merasakan pergerakan bayi.

3. Bila > 20x dalam 24 jam, dengan frekuensi :

Ibu mengatakan pergerakannya bayi sering, >15x, hampir tiap jam

b. Pola/kebutuhan sehari-hari ( sebelum dan selama hamil )

1. Diet atau makan

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi sedang ( nasi, lauk, sayur,

kadang-kadang buah ) dan minum ± 6-7 gelas/hari (air putih atau teh)

Selama hamil :

Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi sedang ( nasi, lauk, sayur,

kadang-kadang buah ) dan minum ± 6-7 gelas/hari (air putih dan susu).

2. Pola eliminasi

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan BAK 3-4x/hari warna kuning jernih, bau khas, tidak sakit

dan BAB 1x/hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri.

Selama hamil :

Ibu mengatakan BAK 7-8x/hari warna kuning jernih, bau khas, tidak sakit

dan BAB 1x/hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri.

3. Personal Hygiene

Sebelum hamil :

ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari,

mencuci rambut 2-3x/minggu

Selama hamil :

ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari,

mencuci rambut 2-3x/minggu.

4. Aktivitas sehari-hari

Sebelum hamil :

15

Page 16: Askeb Pada Plasenta Previa

Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri seperti

membersihkan rumah,memasak, dll.

Selam hamil :

Ibu mengatakan tetap mengerjakan pekerjaan rumah tetapi hanya yang

ringan – ringan saja dan jika capek berhenti atau istirahat.

5. Pola istirahat dan tidur

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam/hari mulai jam 13.00-14.00 WIB dan

tidur malam selama ± 6 jam mulai 22.00-04.00 WIB

Selama hamil :

Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam/hari mulai jam 13.00-15.00 WIB dan

tidur malam hari selama ± 7 jam mulai dari 21.00 -05.00 WIB.

6. Seksualitas

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual minimal 3x dalam

seminggu

Selam hamil :

Ibu mengatakan pada saat hamil melakukan hubungan sek 1x pada

kehamilan 6 minggu.

7. Pekerjaan

Sebelum Hamil:

Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri.

Selama hamil :

Ibu mengatakan mengurangi aktifitasnya

c. Pengetahuan/kebutuhan

1. Antisipasi terhadap bahaya : sudah

ibu mengatakan sudah mengerti tanda bahaya, menurut ibu tanda bahaya

adalah ada perdarahan dari vagina, muntah-muntah yang

terlalu/berlebihan, demam, kejang, keluar air ketuban sebelum waktunya,

sakit kepala dan kakinya bengkak, dan gerakan janin tidak ada.

2. Perawatan payudara: sudah

Ibu mengatakan sudah mengerti cara merawat payudara yaitu dengan

membersihkan payudara menggunakan kapas dan air hangat yaitu pada

usia kehamilan 9 bulan (> 37 minggu)

16

Page 17: Askeb Pada Plasenta Previa

3. Persiapan pemberian Asi: sudah

Ibu mengatakan siap memberi ASI Eksklusif selama 6 bulan dan sudah

mengerti kelebihan dan mamfaat ASI. menurut ibu kelebihan dan mamfaat

ASI adalah untuk kekebalan bayi, menghemat biaya, dapat menunda haid

dan kehamilan

4. Antisipasi rujukan : sudah

Ibu mengatakan sudah mempersiapkan diri baik fisik maupun mental serta

biaya bila harus di rujuk

5. Donor darah : sudah

Ibu mengatakan sudah memilih 2 orang yang akan menjadi pendonor yaitu

: ibu klien dan kakak laki-laki klien.

6. Transportasi : sudah

Ibu mengatakan sudah mempersiapkan mobil yaitu mobil sewaan.

7. Penandaan : sudah

Ibu mengatakan sudah menempelkan penandaan di depan rumahnya yaitu

di depan pintu.

8. TT (tetanus Toxoid) : sudah

Ibu mengatakan sudah mendapatkan suntik TT lengkap

9. Pakaian dan alas kaki : sudah

Ibu mengatakan sudah mengetahui pakaian yang baik digunakan yaitu

pakaian yang longgar dan tidak ketat. Ibu juga sudah mengerti tidak boleh

menggunakan alas kaki yang berhak karena akan membahayakan

kehamilannya

10. Persiapan jadi orang tua dan sibling : sudah

Ibu mengatakan sudah siap menjadi orang tua untuk bayinya

11. Penanganan keluhan : sudah

Ibu mengatakan belum mengerti cara mengatasi keluhannya seperti tidak

banyak bergerak dan bayak istirahat

12. Obat-obatan (vitamin dll) : sudah

Ibu mengatakan hanya minum obat yang diberikan oleh bidan ( Fe dan

Kalsium, dll ).

13. Persiapan kelahiran (Tabulin dll) : sudah

Ibu mengatakan sudah mempersiapkan tabungan untuk kelahiran bayinya

nanti.

d. Riwayat penyakit sistemik yang diderita

17

Page 18: Askeb Pada Plasenta Previa

Ibu mengatakan tidak pernah menderita atau mempunyai penyakit kronis,

seperti : jantung, ginjal, asma bronchiale, TBC,paru, hepatitis, dll.

e. Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang menderita

penyakit menurun, seperti : hipertensi, DM, jantung dan kelainan darah, dll.

f. Riwayat kontrasepsi

Ibu mengatakan bahwa selama ini ikut suntik KB 3 bulan.

g. Riwayat sosial

Perkawinan ke-1

Kehamilan ini :

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan dan diharapkan.

Perasaan tentang kehamilan ini :

Ibu mengatakan merasa senang dengan kehamilannya

Status perkawinan : sah

kawin : 1 kali

Kawin umur 26 tahun dengan suami umur 30 tahun lamanya 10 th

h. Riwayat psikis

Ibu mengatakan sangat gelisah dan khawatir

3.1.3 Pemeriksaan Fisik ( Data Obyektif )

1. Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

2. Tanda-tanda vital

TD :120/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 18 x/menit

Suhu : 36,5 c

BB : 50 kg sebelum hamil : -

Lila : 23 cm

TB :150 cm

3. Kepala

Rambut : kebersihan : baik

Warna : hitam

Benjolan : tidak ada

18

Page 19: Askeb Pada Plasenta Previa

Rontok : tidak rontok

Ketombe : tidak berketombe

Lain-lain : tidak ada.

4. Muka

Oedema : tidak oedema

Pucat : tidak pucat

Ikterus : tidak ikterus

5. Mata

Canjungtiva : merah muda tidak anemis

Sclera mata : tidak ikterus

6. Hidung

Polip : tidak ada polip

Keluaran cairan : tidak ada cairan

7. Mulut

Pucat : tidak pucat caries : tidak ada caries

Biru : tidak biru kebersihan : bersih

Iktesus : tidak ikterus sariawan : tidak ada sariawan

Kering : tidak kering

8. Leher

Pembesaran vena jugulasis : tidak ada

Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada

Massa : tidak ada

Kebersihan : bersih

9. Ketiak

Pembesaran kelenjar limpha : tidak ada

Kebersihan : bersih

10. Dada : simestris

Ronchi : tidak ada

Wheezing : tidak ada

11. Mammae

Benjolan : tidak ada

Strie : tidak ada

Aerola : ada hiperpigmentasi

Kebersihan : bersih

Putting susu : menonjol

19

Page 20: Askeb Pada Plasenta Previa

12. Ekstremitas

Oedema tangan dan kaki (ka/ki) : tidak ada

Oedema tibia kaki ( ka/ki ) : tidak ada

Betis merah / lembek/ kering (ka/ki ) : tidak ada

Varises tungkai( ka/kai ) : tidak ada

Reflek potela ( ka/ki ) : +/+

13. abdomen/ pemeriksaan khusus kebidanan

d. infeksi

Bekas luka : tidak ada

Pembesaran perut : sesuai dg uk

Bentuk perut : bulat

Oedema : tidak ada

Strie : lifida Linea : linea nigra dan alba

e. palpasi

Palpasi utesus

Leopold I : TFU tengah pusat px ( 30 cm ) teraba kepala

Leopold II : Teraba keras memanjang seperti papan di sebelah kanan ibu

( puka ), terba bagian kecil sebelah kiri

Leopold II : Teraba lunak, bulat, tidak melenting (bokong)letsu

Leopold IV :

TBBJ : ( 30-12 ) x 155 = 2790

f. Auskultasi

Djj : 136 x/menit

g. pemeriksaan punggul ( tidak dilakukan )

UPL : distantia spinasum :

Distantia cristaqum :

Boudelouqe :

Distantia teberum :

Lingkar punggul :

14. Genetalia

Vulva dan vagina

Kebersihan : bersih

Keluaran : sedikit darah segar

Massa : tidak ada

20

Page 21: Askeb Pada Plasenta Previa

Flour albus : tidak ada

Bau : tidak bau

Gatal : tidak gatal

Pembesaran kelenjar bostholiri : tidak ada

Candiloma : tidak ada

Luka : tidak ada

Kemerahan : tidak ada

Nyeri : tidak ada

Perineum : tidak ada bekas luka

d. pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Hemoglobin : 10 gram%

Reduksi : tidak dilakukan

Golongan darah : tidak dilakukan

Albumin : tidak dilakukan

Pemeriksaan USG :janin tunggal/ Hidup, letsu, BPU 7-6 cm 31=32 plasenta

: SBR depan- OUI 11 ketuban cukup

Pemeriksaan NST : tidak dilakukan

3.2 INTERPRETASI DATA

Diagnosa : G11P1001 / UK 32 minggu / T / H / IU / letsu / Kesan panggul normal / KU ibu

dan janin baik / Dengan plasenta previa

DS : ibu mengatakan kamil ke-1 dengan umur kehamilan 32 minggu, ibu mengeluh

tadi pagi keluar darah segar, tapi tidak sakit perut

DO : Kesadaran : composmentis

TD :120/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 18 x/menit

Suhu : 36,5 C

BB : 50kg

Lila : 23 cm

TB :150 cm

TFU :tgh px-pusat ( 30 cm )

Oedema : tidak ada

DJJ : 140 x/menit

21

Page 22: Askeb Pada Plasenta Previa

Letak janin : let su

USG : Janin tunggal /H /IU / let su BPU 7-6 cm 31=32 mg plasenta

SBR depan OUI/11 ketuban cukup

Masalah :Gangguan psikis ( cemas/gelisah )

DS : -

DO : Ibu tampak gelisah

Kebutuhan : - Perbaiki KU ibu

- Menghentikan perdarahan

- Penyuluhan tentang seks,penanganan keluhan

- Konseling tentang keadaan ibu

- Support untuk ibu

3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi syok bila perdarahan semakin banyak, sehinnga menyebabkan kematian

pada ibu

Menyebabkan Fetal Distress ( IUFD )

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA

3.5 MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH

a.Tujuan

Setelah diadakan asuhan kebidanan 15 menit, ibu mengerti denan keadaanya saat ini.

Keriteria Hasil

- Ibu memahami dan dapat mengulang kembali yang disampaikan petugas

- Ibu kooperatif dengan nasehat petugas

- Ibu melahirkan sampai aterm ( tgl 25-8-2009 )

- TTV normal

b.Intervensi

1.Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien.

R/ dengan komunikasi dapat terjalin kerjasama dan kepercayaan pasien terhadap

bidan.

22

Page 23: Askeb Pada Plasenta Previa

2.Jelaskan keadaan ibu saat ini.

R/ Dengan penjelasan petugas ibu menjadi kooperatif

3.Berikan penyuluhan tentang hubungan seks, cara menangani keluhan

R/ Agar ibu mengerti dan memahami tentang pengetahuan yang belum ibu pahami

4.Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi

R/ Gizi yang cukup mempengaruhi tumbuh kembang janin dan ku ibu

5.Berikan obat sesuai dengan resep dokter

R/ Untuk menghentikan perdarahan dan memperbaiki keadaan ibu

6.Berikan support untuk ibu

R/ Agar ibu merasa tenang dan tidak gelisah

3.6 PELAKSANAAN

Tanggal : 6 Juli 2009 jam : 19.00 WIB

1. Melakukan pendekatan terapeutik pada pasien dengan komunikasi yang efektif dan

bahasa tubuh yang baik

2. Menjelaskan keadaan ibu saat ini

3. Memberikan penyuluhan tentang hubungan sek

- menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seks dulu

Memberi penyuluhan cara mengatasi keluhannya

- menganjurkan ibu untuk istirahat tirah baring

- menganjurkan ibu untuk tidak banyak bergerak

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi

5. Memberikan obat sesuai dengan resep dokter

6. Memberikan support untuk ibu

3.6 EVALUASI

Tanggal : 6 juli 2009 Jam : 19.15 WIB

S : Ibu mengatakan sudah memahami tentang kondisinya saat ini

O : Ibu tampak tenang dan dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan petugas

kesehatan

Pemeriksaan USG : Janin tunggal/ H / IU / letsu BPU 7-6 cm 31=32 mg plasenta

SBR depan, ketuban cukup

A : G2 P1001 / UK 32 mg / T /H /IU / Letsu / KU ibu dan janin baik / Kesan panggul

baik / dengan plasenta previa .

23

Page 24: Askeb Pada Plasenta Previa

Ibu sudah mendapatkan obat dan dapat menjelaskan kembali penjelasan yang

diberikan petugas, intervensi berhasil sebagian.

P : Anjurkan ibu untuk mengikuti advice dokter

Anjurkan ibu istirahat yang cukup

Anjurkan ibu untuk kembali kontrol

Anjurkan ibu untuk kontrol jika terjadi perdarahan lagi

BAB 4

PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan ini, penulis akan menguraikan kesenjangan dan persamaan

antara landasan teori dan tinjauan kasus. Adapun pembahasan meliputi pengkajian,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses asuhan kebidanan. Dalam hal ini

diperlukan kecermatan untuk mengenal masalah klien yang keberhasilannya sangat

tergantung pada ketelitian dan kecermatan. Pengumpulan data pada identitas klien telah sesuai

antara teori dan tinjauan kasus dituliskan nama dalam bentuk inisial. Hal itu dimaksudkan

untuk menjaga kerahasiaan klien.

Pada landasan teori terdapat banyak keluhan namun dalam tinjauan kasus hanya

didapatkan beberapa keluhan, tidak semua keluhan muncul dalam kehamilan. Hal ini

dikarenakan faktor penyebab timbulnya masalah dari perubahan fisiologis dan psikologis

selama kehamilan. Selama tubuh masih bisa mencegah dengan cara penanganan yang tepat

maka masalah itu akan hilang dengan sendirinya.

Dalam menyusun perencanaan pada tinjauan kasus tetap mengacu pada landasan teori

dan disesuaikan dengan keadaan klien, selalu memperhatikan situasi, kondisi tempat

pelayanan, sarana pelayanan klien dan kemampuan keluarga baik material maupun non

material.

Pada pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Semua masalah yang ada pada tinjauan kasus dapat teratasi dan tujuan dapat tercapai sesuai

dengan waktu yang ditentukan. Hal ini karena adanya kerjasama yang baik antara petugas,

klien dan keluarga.

24

28

Page 25: Askeb Pada Plasenta Previa

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Placenta previa adalah placenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah

rahim sehingga dapat menutupi sebagian/seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan

normal placenta terletak diatas uterus. Klasifikasi placenta previa didasarkan atas terabanya

jaringan placenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu disebut placenta previa

totalis apabila seluruh pembukaan tertutup jaringan placenta. Placenta previa parsialis

apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan placenta, dan placenta previa marginalis

apabila pinggir placenta berada tepat pada pinggir uterus, akan tetapi belum sampai

menutupi pembukaan jalan lahir disebut placenta letak rendah.

5.2 Saran

Bagi tenaga kesehatan

Dengan adanya kemungkinan komplikasi pada plasenta, diharapkan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan segera melakukan tindakan komprehensif pada klien dengan

placenta previa. Penatalaksanaan yang cepat dan tepat akan menurunkan AKI dan AKB.

Bagi klien

Untuk segera ke sarana kesehatan terdekat apabila ditemukan salah satu tanda-tanda

placenta previa.

25

Page 26: Askeb Pada Plasenta Previa

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Aeskulapius.

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC.

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Edisi 2, Jakarta: EGC.

Saifuddin, Abdu Bari, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal, Jakarta: YBP-Sp.

Wiknjosastro, Hanifa, 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta: YBP-SP.

26