askeb nifas post partu
Transcript of askeb nifas post partu
-
8/10/2019 askeb nifas post partu
1/7
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta
lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan
kembali seperti semula (sebelum hamil) dalam waktu kurang lebih 3 bulan. di
mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan masa nifas
merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul
masalah dan penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani
secara efektif akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan
kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Untuk
itu pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas sangat perlu
dilakukan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi,
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi, memberikan
pendidikan pada ibu serta memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan
bayi.
Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan.
Pelayanan atau asuhan merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu nifas normal dan mengetahui secara dini bila ada
penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat melalui masa
nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.
Menurut Varney (1997), penatalaksanaan menajemen kebidanan
sebagai proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode
mengorganisasikan pikiran dan tindakan melibatkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari masa nifas?
2.
Apa tujuan dari asuhan masa nifas?
-
8/10/2019 askeb nifas post partu
2/7
2
3.
Apa saja peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan pada masa nifas?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari masa nifas.
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari asuhan masa nifas.
3. Untuk mengetahui apa saja peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan
pada masa nifas.
-
8/10/2019 askeb nifas post partu
3/7
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Masa Nifas
Ada beberapa pengertian masa nifas, antara lain :
1. Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai
dengan 6 minggu berikutnya (JHPEIGO, 2002).
2. Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari 8 hari setelah
akhir persalinan, dengan pemantauan bidan sesuai kebutuhan ibu dan bayi
(Bennet dan Brown, 1999).
Dalam bahasa latin, waktu tertentu setelah melahirkan anak ini disebut
puerperium, yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parousmelahirkan.
Puerperiumberarti masa setelah melahirkan bayi.
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama
masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu. (Bahiyatun, 2009: 2).
Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana organ-
organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini
membutuhkan waktu sekitar 6 minggu. Proses perubahan pada organ-organ
reproduksi disebut involusi. (Farrer, Helen. 1999: 225).
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
Asuhan kebidanan masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang
diberikan pada pasien mulai dari saat sesudah lahirnya bayi sampai dengan
kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil atau mendekati
keadaan sebelum hamil. (Saleha, S. 2009. 4).
Periode masa nifas atau puerperium adalah periode waktu selama 6-8
minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan
dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum
-
8/10/2019 askeb nifas post partu
4/7
4
hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan
psikologi karena proses persalinan. (Saleha, S. 2009. 4).
Involusioadalah perubahan uterus setelah persalinan, yang berangsur-
angsur kembali seperti keadaan semula yang sama dengan kondisi dan
ukuran dalam keadaan tidak hamil. (Saleha, S. 2009. 4).
Nifas di bagi dalam tiga periode, yaitu :
1. Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu diperbolehkan berdiri dan
berjalan.
2. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital.
3. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa minggu,
bulan atau tahun. (Mochtar, 1998: 115).
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Semua kegiatan yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanan
maupun di bidang lain selalu mempunyai tujuan agar kegiatan tersebut
terarah dan diadakan evaluasi dan penilaian. Tujuan dari perawatan nifas ini
adalah :
1. Memulihkan kesehatan umum penderita
a. Menyediakan makanan sesuai kebutuhan
b. Mengatasi anemia
c. Mencegah infeksi dengan memerhatikan kebersihan dan sterilisasi
d.
Mengembalikan kesehatan umum dengan pergerakan otot untuk
memperlancar peredaran darah
2. Mempertahankan kesehatan psikologis
3. Mencegah infeksi dan komplikasi
4. Memperlancar pembentukan Air Susu Ibu ( ASI )
5.
Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa
nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat
-
8/10/2019 askeb nifas post partu
5/7
5
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal. (Bahiyatun,
2009: 3).
Sedangkan menurut Saleha, Tujuan Asuhan Masa Nifas yaitu:
1.
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2. Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu maupun bayinya.
3. Memberi pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
KB dan cara menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi sehari-hari.
4. Memberikan pelayanan KB. (Saleha. 2009. 4-5).
C. Peran dan Tanggung Jawab Bidan pada Masa Nifas
Menurut Saleha, peran bidan pada masa nifas adalah sebagai berikut:
1.
Memberi dukungan yang terus-menerus selama masa nifas yang baik dan
sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan
psikologis selama persalinan dan nifas.
2.
Sebagai promoter hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan
psikologis.
3. Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan
rasa nyaman. (Saleha. 2009: 4).
Sedangkan menurut Bahiyatun, adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
2. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas.
3.
Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
5. Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.
6. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
(Bahiyatun. 2009: 3).
-
8/10/2019 askeb nifas post partu
6/7
6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Asuhan kebidanan merupakan suatu penerapan fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kebidanan pada pasien
yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan, ibu pada
masa hamil, nifas, dan bayi baru lahir serta keluarga berencana (Depkes
RI,1999).
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
Proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah yang
memperkenalkan sebuah metode atau pemikiran dan tindakan tindakan
dengan urutan yang logis sehingga pelayanan komprehensif dan aman dapat
tercapai. Selain itu metode ini memberikan pengertian untuk menyatukan
pengetahuan dan penilaian yang terpisah pisah menjadi satu kesatuan yang
berarti.
B.Saran
Sebagai tenaga kesehatan yang bermitra dengan perempuan bidan hrus
bisa memberikan asuhan yang baik bagi ibu-ibu postpartum. Bidan melakukan
manajemen kebidanan dengan benar dan melakukan pengkajian fisik dan
psikososial sesuai dengan yang dialami oleh ibu. Dan mengkaji riwayat
kesehatan, serta pemeriksaan fisik yang sitematis terhadap ibu.
-
8/10/2019 askeb nifas post partu
7/7
7
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC
Farrer, Helen. 1999.Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika