askeb IUFD 2

download askeb IUFD 2

of 9

Transcript of askeb IUFD 2

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    1/9

    askeb IUFD

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death)dapat dikarenakan berbagai hal sepertiterkena lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat tekanan darah tinggi si ibu yang mengandung.

    Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara memeriksakan kandungan secara

    teratur ke dokter. Kalaupun terjadi kelainan pada masa kehamilan, bisa ditanggulangi sedini

    mungkin.Bayi yang ada dalam kandungan selalu bergerak dan sebagian besar kasus bayi mati dalam

    kandungan karena kesalahan aktivitas yang dilakukan seperti berolahraga dengan gerakan-gerakan

    yang cukup giat/berlebihan. Karena itu dianjurkan selama masa kehamilan sebaiknya mengurangiaktivitas yang membahayakan janin dalam kandungan. Hal ini untuk mengantisipasi bayi yang

    dililit lehernya.Ibu hamil hendaknya selalu berhati-hati jika beraktivitas dan berkonsultasi dengandokter secara teratur.

    B. Tujuan

    Untuk memenuhi salah satu tugas ASKEB IV.

    Untuk memberikan informasi tentang IUFD pada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada

    khususnya.

    Untuk menambah referensi perpustakaan

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. PENGERTIAN

    IUFD adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada

    kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam Muchtar, 1998)

    IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim ibunyatanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)

    IUFD atau stilbirth adalah kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati yang telah mencapai umur

    kehamilan 28 minggu (atau berat badan lahir lebih atau sama dengan 1000gr)IUFD Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan. Kematian

    janin dalam kandungan (KJDK) atau intra uterine fetal deadth (IUFD), sering dijumpai baik pada

    kehamilan dibawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20 mingguSebelum 20 minggu :

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    2/9

    Kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir dengan abortus.Bila hasil konsepsi yang

    sudah mati tidak dikeluarkan dan tetap tinggal dalam rahim disebut missed abortion.Sesudah 20 minggu :

    Biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20 minggu dan seterusnya. Apabila

    wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka terjadi kematian dalam rahim.

    B. ETIOLOGI

    Penyebab IUFD antara lain:

    1. Faktor plasentaa. Insufisiensi plasenta

    b. Infark plasenta

    c. Solusio plasentad. Plasenta previa

    2. Faktor ibu

    a. Diabetes mellitus

    b. Preeklampsi dan eklampsi

    c. Nefritis kronisd. Polihidramnion dan oligohidramnion

    e. Shipilisf. Penyakit jantung

    g. Hipertensi

    h. Penyakit paru atau TBCi. Inkompatability rhesus

    j. AIDS

    3. Faktor intrapartum

    a. Perdarahan antepartumb. Partus lama

    c. Anastesid. Partus macete. Persalinan presipitatus

    f. Persalinan sungsang

    g. Obat-obatan4. Faktor janin

    a. Prematuritas

    b. Postmaturitasc. Kelainan bawaan

    d. Perdarahan otak

    5. Faktor tali pusat

    a. Prolapsus tali pusatb. Lilitan tali pusat

    c. Vassa praevia

    d. Tali pusat pendek

    Kecuali itu, ada berbagai penyebab yang bisa mengakibatkan kematian janin di kandungan,

    diantaranya:

    Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin.

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    3/9

    Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara bapak rhesus positif. Sehingga

    anak akan mengikuti yang dominan; menjadi rhesus positif. "Akibatnya antara ibu dan janin

    mengalami ketidakcocokan rhesus."Ketidakcocokan ini akan mempengaruhi kondisi janin tersebut. Misalnya, dapat terjadi hidrops

    fetalis; suatu reaksi imunologis yang menimbulkan gambaran klinis pada janin, antara lain

    pembengkakan pada perut akibat terbentuknya cairan berlebih dalam rongga perut (asites),pembengkakan kulit janin, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung, dan

    lain-lain. Akibat penimbunan cairan yang berlebihan tersebut, maka tubuh janin akan

    membengkak. "Bahkan darahnya pun bisa tercampur air." Biasanya kalau sudah demikian, janintak akan tertolong lagi.

    Sebenarnya, terang Nasdaldy, hidrops fetalis merupakan manifestasi dari bermacam penyakit. Bisa

    karena kelainan darah, rhesus, atau kelainan genetik. "Biasanya bila kasusnya hidrops fetalis, maka

    tak ada manfaatnya kehamilan dipertahankan. Karena memang janinnya pasti mati." Sayangnya,seringkali tidak dilakukan otopsi pada janin yang mati tersebut, sehingga tidak bisa diketahui

    penyebab hidrops fetalis. "Padahal dengan mengetahui penyebabnya bisa untuk tindakan

    pencegahan pada kehamilan berikutnya."

    Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin.

    Terutama pada golongan darah A,B,O. "Yang kerap terjadi antara golongan darah anak A atau B

    dengan ibu bergolongan O atau sebaliknya." Sebab, pada saat masih dalam kandungan, darah ibudan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya,

    maka ibu akan membentuk zat antibodinya.

    Gerakan sangat "liar".Gerakan bayi dalam rahim yang sangat berlebihan, terutama jika terjadi gerakan satu arah saja.

    karena gerakannya berlebihan, terlebih satu arah saja, maka tali pusat yang menghubungkan janin

    dengan ibu akan terpelintir. Kalau tali pusat terpelintir, maka pembuluh darah yang mengalirkan

    plasenta ke bayi jadi tersumbat." Kalau janin sampai memberontak, yang ditandai gerakan "liar",biasanya karena kebutuhannya ada yang tidak terpenuhi, entah itu karena kekurangan oksigen, atau

    makanan. Karena itu, harus segera dilakukan tindakan yang mengarah pada pemenuhan kebutuhanjanin. Misalnya, apakah oksigen dan gizinya cukup? Kalau ibu punya riwayat sebelumnya denganjanin meninggal, maka sebaiknya aktivitas ibu jangan berlebihan. "Sebab, dengan aktivitas

    berlebihan, maka gizi dan zat makanan hanya dikonsumsi ibunya sendiri, sehingga janin relatif

    kekurangan."

    Berbagai penyakit pada ibu hamil.

    Salah satu contohnya preeklampsia dan diabetes. Itulah mengapa pada ibu hamil perlu dilakukan

    cardiotopografi (CTG) untuk melihat kesejahteraan janin dalam rahim.

    Kelainan kromosom.

    Bisa disebut penyakit bawaan, misalnya, kelainan genetik berat trisomy. "Kematian janin akibat

    kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian udah terjadi, yaitu dari otopsi bayi." Sebab,

    ungkap Nasdaldy, jarang sekali dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalamkandungan. "Selain biayanya mahal, risikonya juga tinggi. Karena harus mengambil air ketuban

    dari plasenta janin sehingga berisiko besar terinfeksi, juga bisa lahir prematur. Kecuali kalau

    memang ada keganjilan dalam kehamilan tersebut yang dicurigai sebagai kelainan kromosom."

    Trauma saat hamil.

    Trauma bisa mengakibatkan terjadi solusio plasentae atau plasenta terlepas. Trauma terjadi,

    misalnya, karena benturan pada perut, entah karena kecelakaan atau pemukulan. "Benturan ini bisasaja mengenai pembuluh darah di plasenta, sehingga timbul perdarahan di plasenta atau plasenta

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    4/9

    lepas sebagian. Akhirnya aliran darah ke bayi pun jadi tak ada."

    Infeksi pada ibu hamil.Ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai infeksi, seperti infeksi akibat bakteri maupun virus.

    "Bahkan demam tinggi pada ibu hamil bisa menyebabkan janin tak tahan akan panas tubuh

    ibunya."

    Kelainan bawaan bayi.Kelainan bawaan pada bayi sendiri, seperti jantung atau paru-paru, bisa engakibatkan kematian di

    kandungan.

    C. PATOFISIOLOGI

    Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUD) karena beberapa factor antara lain gangguan gizi

    dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi berbahaya karena suplai makanan yang dikonsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga pertumbuhan janin terhambat dan dapat

    mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan anemia, karena anemia adalah kejadian kekurangan

    FE maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin adalah irefersibel. Kerja organ organ maupu

    aliran darah janin tidak seimbang dengan pertumbuh janin ( IUGR)

    D. FAKTOR PREDISPOISISI

    1. factor ibu (High Risk Mothers)a. status social ekonomi yang rendah

    b. tingkat pendidikan ibu yang rendah

    c. umur ibu yang melebihi 30 tahun atau kurang dari 20 tahund. paritas pertama atau paritas kelima atau lebih

    e. tinggi dan BB ibu tidak proporsional

    f. kehamilan di luar perkawinan

    g. kehamilan tanpa pengawasan antenatalh. ganggguan gizi dan anemia dalam kehamilan

    i. ibu dengan riwayat kehamilan / persalinan sebelumnya tidak baik seperti bayi lahir matij. riwayat inkompatibilitas darah janin dan ibu2. factor Bayi (High Risk Infants)

    a. bayi dengan infeksi antepartum dan kelainan congenital

    b. bayi dengan diagnosa IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)c. bayi dalam keluarga yang mempunyai problema social

    3. factor yang berhubungan dengan kehamilan

    a. abrupsio plasentab. plasenta previa

    c. pre eklamsi / eklamsi

    d. polihidramnion

    e. inkompatibilitas golongan darahf. kehamilan lama

    g. kehamilan ganda

    h. infeksii. diabetes

    j. genitourinaria

    E. TANDA DAN GEJALA

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    5/9

    1. Ibu tidak merasakan gerakan janin

    Diagnosis :

    Nilai DJJ.

    Bila ibu mendaptkan sedatif, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang.

    Bila DJJ abnormal,lihat penatalaksanaan DJJ abnormal.

    Bila DJJ tidak terdengar, pastikan adanya kematian janin dengan stetoskop ( Doppler).Bila DJJ baik,berarti bayi tidur.

    Rangsang janin dengan rangsangan suara (bel) attau dengan menggoyangkan perut ibu sehingga

    ibu merasakan gerakan janin. Bila DJJ meningkat frekuensinya sesuai dengan gerakan janin, makajanin dapat dikatakan normal.

    Bila DJJ cenderung turun saat janin bergerak, maka dapat disimpulkan adanya gawat janin.

    2. Gerakan janin tidak dirasakan lagi

    Diagnosis :

    Gejala dan tannda selau ada Gejala dan tanda kadang kadang ada Diagnosis kemungkinanGerakan janinberkurang atau hilang.

    Nyeri perut hilang timbul atau menetapPerdarahan pervaginam sesudah hamil 22 minggu. Syok

    Uterus tegang / kaku.

    Gawat janin atau DJJ tidak terdengar. Solusio plasenta

    Gerakan janin dan DJJ tidak ada

    Perdarahan

    Nyeri perut hebat SyokPerut kembung / cairan bebas intra abdominal

    Kontur uterus abnormal

    Abdomen nyeriBagian bagian janin teraba

    Denyut nadi bu cepat Rupture uteri

    Gerakan janin berkurang atau hilangDJJ abnormal(140/ menit) Cairan ketuban bercampur mekonium Gawat janin

    Gerakan janin / DJJ hilang Tanda tanda kehamilan berhenti

    Tinggi fundus uteri berkurang

    Pembesaran uterus berkurang Kematian janinF. PENILAIAN KLINIK

    Pertumbuhan janin (-),bahkan jiniin mengecil sehingga TFU menurun.

    Bunyi DJJ tidak terdengar dengan stetoskop dan pastikan dengan Doppler.

    Keluhan ibu n.

    Berat badan ibu menurun.

    Tulang kepala kolaps.USG : untuk memastikan kematian janin dimana gambarannya menunjukan janin tanpa tanda

    kehidupan.

    Pemeriksaan HCG urin menjadi negatif.

    Komplikasi :

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    6/9

    Trauma emosional yang berat menjadi bila watuu antara kematian janin dan persalinan cukup

    lama.

    Dapat terjadi infeksi bila ketuban pecah.

    Dapat terjadi koagulopati bila kematian janin berlangsung lebih dari 2 minggu.

    G. JENIS JENIS PERSALINAN UNTUK JANIN MATIKematian janin dapat di bagi menjadi 4 golongan:

    Golongan l : Kematian sebelum masa hamil mencapai 20 minggu penuh.

    Golongan ll : Kematian sesudah ibu hamil 20 minggu hingga 28 minggu.Golongan lll :Kematian sesudah kehamilan lebih dari 28 minggu (Late Fetal Death).

    Golongan lV : Kematian yang tidak dapat di golongkan pada kertiga golongan diatas.

    Jenis jenis pertolongan persalinan untuk janin mati1. Pertolongan persalinan dengan perforasi kronioklasi

    Perforasi kronioklasi merupakan tindakan beruntun yang dilakukan pada bayi yang meninggal di

    dalam kandunagan untuk memperkecil kepala janin dengan perforation dan selanjutnya menarik

    kepala janin ( dengan kranioklasi) tindakan ini dapat dilakukan pada letak kepala oleh letak

    sungsang dengan kesulitan persalinan kepala.Dngan kemajuan pengawasan antenatal yang baikdan system rujukan ke tempat yang lebih baik , maka tindakan proferasi dan kraioklasi sudah

    jarang dilakukan.Bahaya tindakan proferasi dan kraniioklasi adalah perdarahan infeki, trauma jalan lahir dan yang

    paling berat ruptira uteri( pecah robeknya jalan lahir).

    2. Pertolongan persalinan dengn dekapitasiLetak lintang mempunyai dan merupakan kedudukan yang sulit untuk dapat lahir normal

    pervaginam. Gegagalan pertolongan pada letak lintang menyebabkan kematian janin, oleh karena

    itu kematian janin tidak layak dilkukan dengan seksio sesaria kecuali pada keadaan khusus sepertiplasenta previa totalis, kesempitan panggul absolute. Perslinan di lakukan dengan jalan dekapitasi

    yaitu dengan memotong leher janin sehingga badan dan kepala janin dapat di lahirkan,

    3. Pertolongan persalinan dengan eviserasiEviserasi adalah tindakan operasi dengan mengeluarkan lebih dahulu isi perut dan paru (dada)sehingga volume janin kecil untuk selanjutnya di lahirkan.

    Eviserasi adalah operasi berat yang berbahaya karena bekerja di ruang sempit untuk memperkecil

    volume janin bahaya yang selalu mengancam adalah perdarahan,infeksi dan trauma jalan lahirdengan pengawasan antalnatal yang baik, situasi kehamilan dengan letek lintang selalu dapat di

    atasi dengan versi luar atau seksio sesaria.

    4. Pertolongan persalinan dengan kleidotomiKleidotomi adalah memotong tulang klavikula (tulang selangka) sehingga volume bahu mengecil

    untuk dapat melahirkan bahu. Kleidotomi masih dapat dilakukan pada anak hidup, bila diperlukan

    pada keadaan gangguan persalinan bahu pada anak yan besar.

    H. DIAGNOSIS

    1. Anamnesis

    Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau gerakan janin sangat berkurang. Ibumerasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau kehamilan tidak seperti

    biasanya. Atau wanita belakangan ini merasakan perutnya sering menjadi keras dan merasakan

    sakit seperti mau melahirkan.2. Inspeksi

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    7/9

    Tidak terlihat gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama pada ibu yang kurus.

    3. Palpasi

    Tinggi fundus > rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba gerakanan janin. Denganpalpasi yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala janin.

    4. Auskultasi

    Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone akan terdengar DJJ.5. Reaksi kehamilan

    Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati dalam kandungan.

    6. Rontgen Foto AbdomenAdanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin

    Tanda Nojosk : adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin.

    Tanda Gerhard : adanya hiperekstensi kepala tulang leher janin

    Tanda Spalding : overlaping tulang-tulang kepala (sutura) janinDisintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak

    Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.

    7. Ultrasonografi

    8. Tidak terlihat DJJ dan gerakan-gerakan janin.

    I. PENANGANAN PERTOLONGAN PERTOLONGAN PERSALINAN IUFD

    Penangan umum

    Berikan dukungan emosional pada ibu

    Nilai DJJ

    Nilai ibu mendapa sedative, tungg hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang.

    Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakansetetoskop dopler.

    Penanganan pada masa persalinan

    Kematian janin

    Kematian dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, atau kelainan bawaan

    atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak terobati.Jika pemeriksaan radiologic tersedia, konfirmasi kematian janin setelah lima hari. Tanda-tandanya

    berupa overlapping tulang engkorak, hiperfleksi kolumna, vertebralis, gelembung udara didlam

    jantung dan edema scalp.

    USG adalah sarana penunjang diagnostic yang baik untuk memastikankematian janin dimanagambarannya menunjukan janin tanpa tanda hidup: tidak ada denyut jantung janin, ukuran kepala

    janin dan cairan ketuban berkurang.

    Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien selaludidampingi oleh orang

    terdekatnya. Yakinkan bahwa besar kemungkinan dapat jhir per vaginal.

    Pilihlah cra persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif, perlu dibicarakan

    dengan pasien dan keluarganya sebelum keputsan diambil.

    Bila pilihan penangasalinan nan adlah akspetif:o Tunggu persalinan spontan hingg dua minggu

    o Yakinkan bahwa 90% persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi.o Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan,lakukan penaganan aktif

    o Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilai serviks:

    o Jika serviks matang, lakukann induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin.o Jika serviks belum mtang, lakukan pematangan serviks dengan prostaglandin atau kateter foley.

    Catatan: janagan lakukan amniotomi Karena beresiko infeksi.

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    8/9

    Persalinan dengan seksio sesarea merupakan alternative terakhir

    Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks belum

    matang, matangkan serviks dengan misoprostol:

    Tempatkan misoprostol 25mcg di puncak vagina, dapat di ulani sesudah 6 jam

    Jika tidak ada respon sesudah 2x25mcg misoprotol, naikan dosis menjadi 50mcgmenjadi setiap 6

    jam.Catatan: jangan biarkan lebih dari 50mcg setiap kali dan jangan melebihi 4 dosis

    Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotic untuk metritis

    Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7 menit atau bekuan mudah pecah, waspadai koagulopatiBerikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan berbagai kegiatan

    ritual bagi janin yang meninggal tersebut.

    Pemerikasaan patologi plasenta adalah untuk mengungkapkan adanya patologi plasenta daninfeksi.

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN1. Pengertian

    IUFD adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik padakehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam Muchtar, 1998)

    IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim ibunya

    tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)2. Etiologi

    Penyebab iufd antara lain:

    Faktor plasentaFactor ibu

    Factor intra partum

    Factor janinFactor tali pusatFactor predisposisi

    Factor ibu

    Factor bayiFactor yang berhubungan dengan kehamilan

    Tanda dan gejala

    Ibu tidak merasakan gerakan janinGerakan janin tidak di rasakan lagi.

    Kematian janin dapat di bagi menjadi 4 golongan:

    Golongan l : Kematian sebelum masa hamil mencapai 20 minggu penuh.

    Golongan ll : Kematian sesudah ibu hamil 20 minggu hingga 28 minggu.Golongan lll :Kematian sesudah kehamilan lebih dari 28 minggu (Late Fetal Death).

    Golongan lV : Kematian yang tidak dapat di golongkan pada kertiga golongan

    diatas3. Penatalaksanaan IUFD

    Observasi dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian diagnosa

    Biasanya selama menunggu, 70-90 % akan terjadi persalinan spontanBila belum partus, indikasi untuk induksi persalinan

  • 7/31/2019 askeb IUFD 2

    9/9

    Induksi dan pemberian estrogen untuk mengurangi efek progesterone atau dengan oksitosin drip

    atau dengan amniotomi

    B. SARAN

    Sebagai tenaga kesehatan dalam hal ini penolong persalinan alangkah lebih baiknya apabila

    melaksanakan tugas harus sesuai dendan protaps atau standar pelayanan yang berlakuMengingatkan kepada keluarga apabila terjadi hal-hal yang tidak normal pada kehamilannya

    segera memeriksakan kepelayanan kesehatan yang terdekat

    Sebagai penolong persalinan agar selalu siap dalam menghadapi situasi apapun

    DAFTAR PUSTAKA

    http://nisaulya.blog.friendster.com/

    http://info.g-excess.com/id/Askeb_%28Asuhan_Kebidanan%29/IUFD_%28Intrauterin_Fetal_Death%29_Dalam_Kehamilan.info

    http://74.125.153.132/search?

    q=cache:wQKIw67n4gUJ:dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-

    kandungan-iufd.html+tanda+dan+gejala+iufd&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=idhttp://ade86.wordpress.com/2009/03/20/pre-neklampsi-episiotomiiufdpost-partum-spontan/

    Abdul,Bari saifudin,dkk.2006.pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.jakarta:yayasan binapustaka Sarwono Prawirohardjo.

    Abdul,Bari saifudin,dkk.2002. Ilmu kebidanan.jakarta:yayasan bina pustaka SarwonoPrawirohardjo.

    Diposkan oleh ASUHAN KEBIDANAN | yiyi di22:57

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    0 komentar:

    Poskan Komentar

    Posting Lebih BaruPosting LamaBeran

    http://askebyiyi.blogspot.com/2010/07/askeb-iufd.htmlhttp://askebyiyi.blogspot.com/2010/07/askeb-iufd.htmlhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&from=pencilhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&target=facebookhttp://askebyiyi.blogspot.com/2010/07/polio.htmlhttp://askebyiyi.blogspot.com/2010/07/rubella.htmlhttp://askebyiyi.blogspot.com/2010/07/rubella.htmlhttp://askebyiyi.blogspot.com/http://askebyiyi.blogspot.com/http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&from=pencilhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=5136097041620424605&postID=6491849354047792676&target=facebookhttp://askebyiyi.blogspot.com/2010/07/polio.htmlhttp://askebyiyi.blogspot.com/2010/07/rubella.htmlhttp://askebyiyi.blogspot.com/http://askebyiyi.blogspot.com/2010/07/askeb-iufd.html