ASKEB 1V TEN.doc

26
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. ”L” DENGAN PERSALINAN KALA 1 MACET DI RSUP NTB PADA TANGGAL 06 JULI 2009 Oleh: NAMA : TENTRI APRIHATIN NIM : 035 STYE / BID 07 1

Transcript of ASKEB 1V TEN.doc

A

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. L DENGAN PERSALINAN KALA 1 MACET DI RSUP NTBPADA TANGGAL 06 JULI 2009

Oleh:

NAMA : TENTRI APRIHATIN

NIM : 035 STYE / BID 07

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

JURUSAN KEBIDANAN PRODI D III KEBIDANAN

MATARAM

2009BAB IILANDASAN TEORI

PARTUS LAMA

A. DefinisiPartus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada persalinan aktif (Syaifuddin, AB., 2002).

B. Penilaian KlinikPada prinsipnya persalinan lama dapat disebabkan oleh : 2. His tidak efisien (adekuat)3. Faktor janin (malpresenstasi, malposisi, janin besar)4. Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor0 Faktor-faktor ini sering saling berhubungan.

MASALAH

Fase laten lebih dan 8 jam.

Persalinan te]ah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi (persalinan lama).

Dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf.PENANGANAN UMUM

Nilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin (termasuk tarida vital dan tingkat hidrasinya).

Kaji kembali partograf, tentukan apakah pasien berada dalam persalinan.

Nilai frekuensi dan lamanya His.

Perbaiki keadaan umum dengan:

Dukungan emosi, perubahan posisi (sesuai dengan penanganan persalinan normal).

Periksa keton dalam urin dan berikan cairan, baik oral maupun parenteral, dan upayakan buang air kecil (kateterisasi hanya kalau perlu).

Berikan analgesia: tramadol atau petidin 25 mg I.M. (maksimum I mg/kgBB) atau morfin 10 mg I.M., jika pasien merasakan nyeri yang sangat.DIAGNOSIS

Faktor-faktor penyebab persalinan lama:

His tidak efisien/adekuat. Fktor janin.

Faktor jalan lahirTabel 18.1 : diagnosis persalinan lama

Tanda dan gejalaDiagnosis

Serviks tidak membuka

Tidak didaptkan his/his tidak teraturBelum in partu

Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm sesudah 8 jam in partu dengan his yang teraturFase laten menanjang

Pembukaan serviks tidak melewati kanan garis waspada partograf

Frekuensi his kurang dari 3 his per 10 menit dan lamanya kurang dari 40 detik

Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasi tidak maju, sedangkan his baik

Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasi tidak maju dengan kaput, terdapat moulase hebat, edema serviks, tanda ruputra uteri imminens, gawat janin

Kelainan presentasi (selain verteks dengan oksiput anterior).Fase aktif memanjang

Inerssia uteri

Disproporsi sefalovelfik

Obstruksi kepala

Malpresentasi atau molposisi

Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tak ada kemajuan penurunanKala II

C. Penanganan Khusus1.Persalinan palsu/belum in partu (Fase labor)Bila his belum teratur dan porsio masih tertutup,pasien boleh pulang, Periksa apakah ada infeksi saluran kemih atau ketuban pecah. Jika didapatkan adanya infeksi, obati secara adekuat. Jika tidak ada, pasien boleh rawat jalan.

2. Fase laten memanjang (Prolonged latent phase) Diagnosis fase laten memanjang dibuat secara retrospektif. Jika his berhenti, pasien disebut belum in partu atau persalinan palsu. Jika his makin teratur dan pembukaan makin bertarnbah lebih dan 4 cm, pasien masuk dalam fase laten.

Jika fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-tanda kemajuan, lakukan penilaian ulang terhadap serviks:

Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan serviks dan tidak ada gawat janin, mungkin pasien belum in partu.

Jika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks, lakukan amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin. Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam.

Jika pasien tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin Selama 8 jam, lakukan seksio sesarea. Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau):

Lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin. Berikan antibiotika kombinasi sampai persalinan : ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam;

ditambah gentamisin 5mg/kgBB I.V: setiap 24 jam;

jika terjadi persalinan pervagina stop antibiotika pasca persalinan,

jika dilakukan seksio sesarea, lanjutkan antibiotika ditambah metronidazol 500 mg I.V. setiap 8 jam sampai ibu bebas demam selama 48 jam.

- Pada daerah yang prevalansi HIV tinggi, dianjurkan membiarkan ketuban tetap utuh selama pemberian oksitosin untuk mengurangi kemungkinan terjadi penularan HIV. - Bila didapatkan tanda adanya amnionitis, berikan induksi dengan oksitosin 5 U dalam 500 cc dekstore atau NaCI mulai 8 tetes per menit, setiap 15 menit ditambah 4 tetes sampai his adekuat (maksimum 40 tetes/menit) atau diberikan preparat prostaglandin; serta obati infeksi denga ampisilin 2 gr IV sebagai dosis awal dan I dan IV setiap 6 jam dan gentamisin 2 x 80 mg.

3. Fase aktif yang memanjang (Prolonged active phase) Jika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopelvik atau obstruksi dan ketuban masih utuh, pecahkan ketuban.

Nilai his:

Jika his tidak adekuat (kurang dan 3 his dalam 10 menit dan lamanya kurang dan 40 detik) pertimbangkan adanya inersia uteri. Jika his adekuat (3 kali dalam 10 menit dan lamanyalebih dan 40 detik), pertimbangkan adanya disproporsi, obstruksi, malposisi atau malpresentasi.Lakukan penanganan umum yang akan memperbaiki his dan mempercepat kemajuan persalinan

Bila tidak didapatkan tanda adanya CPD atau adanya obstruksi :- Berikan penanganan umum yang kemungkinan akan memperbaiki dan mempercepat kemajuan persalinan- Bila ketuban intak, pecahkan ketuban.Bila kecepatan pembukaan serviks pada waktu fase aktif kurang dari 1 cm per jam lakukan penilaian kontraksi uterusnya.4. Kontraksi uterus adekuatBila kontraksi uterus adekuat ( 3 dalam 10 menit dan lamanya lebih dari 40 detik) pertimbangkan adanya kemungkinan CPD, obstruksi, malposisi atau malpresentasi.5. Disproporsi sefalopelvikCPD terjadi karena bayi terlalu besar atau pelvis kecil. Bila dalam persalinan terjadi CPD akan didaptkan persalinan yang macet. Cara penilaian pelvis yang baik adalah dengan melakukan partus percobaan (trial of labor). Kegunaan pelvimetri klinis terbatas.- Bila diagnosis CPD ditegakkan, lahirkan bayi dengan seksio sesarea- Bila bayi mati lakukan kraniotami atau embriotomi (bila tidak mungkin lakukan seksio sesarea)6. Partus Macet (Obstruksi) Partus macet adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan. Partus macet merupakan persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam untuk multi gravida.2.ETIOLOGI Penyebab persalinan lama diantaranya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan keluaran his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelfik, pimpinan persalinan yang salah dan primi tua primer atau sekunder.

3.DIAGNOSIS1.Keadaan Umum ibu : Dehidrasi, panas, meteorismus, shock, anemia, oliguri2.Palpasi : His lemah, Gerak janin tidak ada, janin mudah diraba3.Auskultasi : Denyut jantung janin, takikardia, irreguler, negatif (jika janin sudah mati)4.Pemeriksaan dalam : Keluar air ketuban yang keruh dan berbau bercamput dengan mekonium, bagian terendah anak sukar digerakkan, mudah didorong jika sudah terjadi rupture uteri, suhu rectal lebih tinggi 37,5 c

5.DIAGNOSA BANDINGKehamilan / persalinan dengan infeksi ekstra genital, disini suhu aksila lebih tinggi dari rectal dan ketuban biasanya masih utuh

6.KOMPLIKASI Ibu1.Infeksi sampai sepsis2.Asidosis dengan gangguan elektrolit3.Dehidrasi, syock, kegagalan fungsi organ-organ4.Robekan jalan lahir5.Fistula buli-buli, vagina, rahim dan rectum

Janin1.Gawat janin dalam rahim sampai meninggal2.Lahir dalam asfiksia berat sehingga dapat menimbulkan cacat otak menetap3.Trauma persalinan, fraktur clavicula, humerus, femur

Bila ditemukan tanda-tanda obstruksi - Bayi hidup lahirkan seksio sesarea - Bayi mati lahirkan dengan kraniotomi embriotomi 7. Malposisi dan mal presentasiBila didapatkan adanya malposisi atau malpresentasi lihat bab malposisi/ malpresentasi8. Kontraksi uterus tidak adekuat (inersia uteri)Bila kontraksi uterus tidak adekuat dan disproporsi atau obstruksi bisa disingkirkan, penyebab paling banyak partus lama adalah kontraksi uterus yang tidak adekuat (Maternal Neonatal, 2002).

BAB IIITINJAUAN KASUSASUHAN KEBIDANAN PADA Ny L DENGAN PERSALINAN KALA1 MACET DI RSUP NTB TANGGAL 06 JULI 2009PENGKAJIAN

Hari/ tanggal

: Senin/ 06 juli 2009

Tempat

: R. BersalinJam

: 21.45 wita

KALA I ( Tanggal 06 Juli 2009 pukul :21.45 WITA )I. PENGUMPULAN DATA

A. Data Subjektif

1. Identitas / Biodata

Nama Klien: Ny.L

Nama suami : Tn.D

Umur

: 22 Thn

Umur: 23 Thn

Suku/Bangsa: Sasak/Indonesia

Suku/bangsa: Sasak

Agama : Islam Agama : IslamPendidikan

: SMA Pendidikan: SMAPekerjaan

: Tidak bekerja Pekerjaan: SwastaAlamat

: Otak Desa (Ampenan)Alamat : Otak Desa (Ampenan)Tgl masuk : 6 juli 2009 pukul 21.45 wita

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan sakit pinggang yang menjalar ke perut sejak tanggal 6 juli 2009 pukul 08.30 wita. 3.Riwayat perjalanan Penyakit

Ibu mengatakan sakit perut sejak tanggal 6 juli 2009 pukul 08.30 wita, sudah keluar lendir campur darah sejak tanggal 06-07-2009 pukul 14.00 wita, air ketuban sudah keluar sejak tanggal 06-07-2009 pukul 17.00 wita dan gerakan janin masih dirasakan.4. Riwayat Menstruasi Menarche : 13 tahun

Siklus : 30 hari

Lama: 7 hari

Jumlah : 2 x ganti softek/ hari.

Flour albus : tidak ada

Disminure : tidak ada

5. Riwayat Kesehatan Sekarang

Hamil Ke : 2 HPHT: 15-10-2008

HTP: 22-07-2009 Umur kehamilan : 9 bulan

ANC

: 7 kali di Puskesmas.

Imunisasi TT: 2 kali lengkap, TT1: 10-11-2008, TT2: 12- 01-2009

Gerakan janin: Mulai merasakan gerakan janin sejak UK 4 bulan > 10 kali dalam 12 jam.

Tanda-tanda bahaya atau penyulit : Tidak ada

Kekhawatiran khusus: Tidak ada

Tablet Fe: Ibu mengatakan menghabiskan tablet Fe 3 bungkus6. Riwayat Kehamilan yang lalu

Hamil keUmur kehamilanJenis persalinan Tempat

persalinan Penolong persalinanRiwayat penyulitJKBBL Umurket

Hamil BersalinNifas

I9 bulanSpontan BiasaRSBidan---2000 gram4 thnhidup

INI

7. Riwayat Kesehatan/ Penyakit yang diderita dulu dan sekarang

Penyakit Kardiovaskuler: Tidak ada

Penyakit Hipertensi : Tidak ada

Penyakit Diabetes: Tidak ada

Penyakit Hepatitis: Tidak pernah diperiksa lab

Penyakit Kelamin/HIV/AIDS: Tidak pernah diperiksa lab

Penyakit Malaria: Tidak ada

Penyakit Asma: Tidak ada

Penyakit TBC: Tidak ada

Anemia berat: Tidak ada

Penyakit Gangguan Mental: Tidak ada Riwayat kembar : Tidak ada

8. Riwayat Sosial Ekonomi a. Menikah 1 kali lamanya 6 tahunb. Respon ibu dan keluarga : Ibu senang dengan kehamilannya ini

c. Pengambilan keputusan dalam keluarga: Suamid. Kebiasaan hidup sehat, ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang dan ibu tidak merokok.e. Riwayat KB : Suntikan 3 bulan selama 4 tahunf. Rencana KB

: Suntikan 3 bulan

9. Pola nutrisi, aktivitas, istirahat, dan eliminasi

Pola nutrisi Makanan dan minuman terakhir tanggal 06 juli 2009, pukul 21.30 wita, komposisi: nasi, sayur, lauk-pauk, porsi piring dan minum air putih 1 gelas.

Istirahat, pola aktivitas

Istirahat

: tanggal 06-juli 2009, pukul 11.00-12.00wita

Lama

: 1 jam

Aktivitas

: ibu sehari-hari hanya mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu dan mencuci. Eliminasi

BAB terakhir

: tanggal 6 juli 2009, pukul 07.30 wita

BAK terakhir

: tanggal 6 juli 2009, pukul 21.00 wita

B. Data Objektif

A. Pemeriksaan Umum

1. Keadaan Umum: Baik 2. Kesadaran: Composmentis (CM)

3. Emosi: Stabil4. TB/ BB: 143 cm/ 58 kg5. LILA: 25 cm6. Tanda-tanda vital

- Tekanan Darah: 110 / 70 mmHg

- Nadi: 88 x/menit

- Suhu

: 36,5 C- Respirasi: 18 x/menitB. Pemeriksaan Fisik Muka

: Tidak pucat, tidak oedema.

Mata

: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.

Mulut

:Bersih,bibir tidak pucat

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis. Payudara

:bersih ,puting susu menonjol,tidak ada retrakrsi/dimpling,tidak ada benjolan,tidak ada massa,tidak ada nyeri tekan ,kolostrum +/+. Abdomen

Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea nigra dan striaea albican Palpasi

Leopold I: TFU 35 cm (3 jari bawah px), teraba bokong di fundus. PBBJ : 3720 grm Leopold II: Punggung kanan Leopold III: Presentasi kepala

Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP 3/5 bagian.

Kontraksi uterus baik, his 3 x dalam 10 menit lamanya 40 detik

Auskultasi DJJ (+) Irama 12-11-11 (136x/menit)

Extremitas atas: Kuku tidak pucat, tidak oedema

Extremitas bawah

: Kuku tidak pucat, tidak oedem dan varises, reflek patela +/+

Genetalia

: Tidak oedema dan varises, terdapat pengeluaran lendir campur darah,air ketuban sudah keluar (-) jernih.Pukul 22.00 wita

: VT 4 cm, eff 60 %, ket (-) jernih, teraba kepala, UUK-kadep, penurunan kepala H I, tidak teraba bagian kecil janin/ tali pusat. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium dilakukan di R.bersalin RSUP NTB (06 Juli-2009)a. Hemoglobin

: 10.4 gr %b. Golongan darah: O

c. HBSAG

: NegatifII. INTERPRETASI DATA DASARTanggal 6 juli 2009, pukul 22.00 witaa. Diagnosa : GIIP1A0H1, UK 38 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak kepala, keadaan umum ibu dan janin baik dengan inpartu kala I fase aktif.b. Dasar

Subyektif: Ibu mengatakan hami ke 2 dengan umur kehamilan 9 bulan. HPHT:15-10-2008

HTP: 22-07-2009 Ibu mengatakan perut mules sejak pukul 08.30 wita tanggal 06 juli 2009 dan keluar lendir bercampur darah pada tanggal 06-07-2009 pukul 14.00 wita, air ketuban keluar sejak tanggal 06-07-2009 pukul 17.00 wita, dan gerakan janin masih dirasakan sampai sekarang.

Obyektif :

K/u ibu dan janin baik, TD :110/70 mmHg, N: 88 x/menit, S: 36,5 C, RR: 18 x./ menit TFU 35 cm (3 jari bawah px), teraba bokong di fundus. PBBJ : 3720 gr, punggung kanan, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP 4/5 bagian. DJJ (+),Irama 12-11-11 (136 x/menit).

HIS 3 kali dalam 10 menit lamanya 40 detik.

VT 4 cm, eff 50 %, ket (-) jernih, teraba kepala, UUK-kadep, penurunan kepala H I, tidak teraba bagian kecil janin/ tali pusat.

Masalah

: Ketidaknyamanan nyeri

Dasar

: Ibu mengatakan sakit pinggang menjalar ke perut .

Kebutuhan

: Penjelasan tentang kondisi ibu dan janin

Penjelasan mengenai rasa nyeri yang dirasakan ibu dan cara relaksasi.

III. IDENTIFIKASI ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL Potensial terjadi Gawat janin,kematian intra uterin janinIV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Mandiri : observasi keadaan umum ibu Kolaborasi : tidak ada Rujukan : tidak adaV. RENCANA ASUHAN MENYELURUH1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan 2. Siapkan ruangan yang bersih ,nyaman dan penyinaran yang cukup

3. Infrom consent4. Observasi kesejahteraan ibu dan janin

5. Observasi dan pantau kemajuan persalinan dengan tabel t tiap 4 jam lagi atau jika ada indikasi.6. Siapkan partus set,dan heating set,alat persiapan diri pencegahan infeksi,persiapan ibu dan bayi

7. Anjurkan ibu untuk miring kiri/kanan8. Anjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup9. Anjurkan ibu untuk relaksasi pada saat hisVI. PELAKSANAAN TINDAKAN

Tanggal:06-07-2009 pukul:22-10

1 Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan 4 cm (belum lengkap(keadaan janin baik.

2 Menyiapkan ruangan yang nyaman ,bersih,penerangan yang cukup sehingga ibu merasa aman dan nyaman.

3 Memberikan infrom consent pada ibu 4 Mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin, observasi kemajuan persalinan yaitu DJJ tiap 30 menit, VT tiap 4 jam/ ada indikasi, TD tiap 4 jam, suhu tiap 2 jam, dan catat pada patograf. 5 Mengobservasi dan pantau kemajuan persalinan pada tabel observasiHari/ tgl/ jamHisDJJTTVPengeluaran pervaginamKeluhan Keterangan

FreklamaInten+/-FrekTDNS

06-7-09

22.00 wita3x40Kuat+136110/708836.5Blood slym air ket (-)Sakit pinggangVT 4 cm, eff 50 %, ket (-)spontan jernih, teraba kepala, UUK-kadep, penurunan kepala H I, tidak teraba bagian kecil janin/ tali pusat.

22.302 x35Kuat+140-82-Blood slymSakit pinggang-

23.002x30Kuat+130-80-Blood slymSakit pinggang-

23.30.3 x30Kuat+140-88-Blood slymSakit pinggang-

00.003 x30Kuat+138-8436,7Blood slymIngin BAB-

00.303x30Kuat+130-82-Blood slymSakit pinggang-

01.003x35Kuat+130-80-Blood slymSakit pinggang-

01.303x40kuat+130-82-Blood slymBlood slym-

02.004x45Kuat+120110/708437Darah keluar air ketuban (-) bercampur darahSakit pinggangVT 4 cm, eff 60 %, ket(-) spontan,warna jernih,teraba kepala,UUK-kadep, penurunan kepala H1,tidak teraba bagian terkecil janin /tali puasat.

6 menganjurkan ibu untuk relaksasi saat his untuk mengurangi rasa nyeriVII. EVALUASI TINDAKAN

Tanggal 7 Juli 2009 pukul 02.00 wita 1. Ibu sudah mengetahui keadaan dirinya dan janinnya.2. Keadaan umum ibu lemah, TD: 110/ 70 mmHg, N: 84 x/menit, S: 37 c,R:18x/mnt

3. Kontraksi 4 x dalam 10 menit lamanya 45 detik,intensitas kuat,DJJ 120 x/menit4. VT 4 cm, eff 60 %, ket(-) warna jernih,teraba kepala,UUK-kadep,penurunan kep HI,tidak teraba bagian terkecil janin /tali pusat.5. Patograf melewati garis waspadaPENDEKOMENTASIAN

Tanggal 7 juli 2009, pukul 02.10 witaS

:- Ibu mengatakan sakit pinggang menjalar keperutO : Keadaan umum ibu lemah, TD: 110/ 70 mmHg, N: 84 x/menit,S: 36,7 c.R:18x/mnt Kontraksi 4 x dalam 10 menit lamanya 45 detik,intensitas kuat,DJJ 120x/menit,VT 4 cm, eff 60 %, ket(-) spontan,warna jernih,teraba kepala,UUK-kadep,penurunan kep HI,tidak teraba bagian terkecil janin /tali pusat.A

: G2P1AOHI UK 38 minggu tunggal,hidup,intra uterin,letak kepala,keadaan Umum ibu dan janin baik dengan inpartu kala 1 fase aktif memanjang.P

:- Observasi keadaan umum ibu dan janin -Kolaborasi dengan dokter SPOG untuk tindakan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar Rustam. (1993). Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, Sarwono. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

PAGE 11