asistensi ke 2.docx

14
Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal Masjid Raya Bani Umar, Bintaro PENGANTAR Dalam ilmu arsitektur dikenal paling sedikit empat macam kenyamanan: kenyamanan ruang, kenyamanan penglihatan, kenyamanan pendengaran dan kenyamanan termis. kenyamanan adalah bagian dari salah satu sasaran karya arsitektur. Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik. Kenyamanan psikis yaitu kenyamanan kejiwaan (rasa aman, tenang, gembira, dll) yang terukur secara subyektif (kualitatif). Sedangkan kenyamanan fisik dapat terukur secara obyektif (kuantitatif) Oleh karena itu, suatu bangunan yang baik adalah bangunan yang telah direncanakan selain dari segi keindahan dan fungsinya, perlu diperhatikan juga kenyamanan untuk para penggunanya agar merasa aman, dan nyaman. Seiring kemajuan teknologi, dalam mengusahakan lingkungan menjadi lebih nyaman secara termal, salah satu caranya adalah dengan memasang mesin penyejuk yang biasa dikenal dengan air conditioner Masjid merupakan bangunan ibadah yang dapat kita jumpai hampir pada semua tempat di Indonesia. Bentuk dan ukurannya beragam, mulai dari yang kecil sampai yang paling besar, dari yang sederhana sampai yang mewah, dari yang tradisional sampai yang modern, dari yang kuno sampai yang terbaru Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | i

Transcript of asistensi ke 2.docx

Page 1: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

PENGANTAR

Dalam ilmu arsitektur dikenal paling sedikit empat macam kenyamanan:

kenyamanan ruang, kenyamanan penglihatan, kenyamanan pendengaran dan

kenyamanan termis. kenyamanan adalah bagian dari salah satu sasaran karya

arsitektur. Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik.

Kenyamanan psikis yaitu kenyamanan kejiwaan (rasa aman, tenang, gembira, dll)

yang terukur secara subyektif (kualitatif). Sedangkan kenyamanan fisik dapat terukur

secara obyektif (kuantitatif)

Oleh karena itu, suatu bangunan yang baik adalah bangunan yang telah

direncanakan selain dari segi keindahan dan fungsinya, perlu diperhatikan juga

kenyamanan untuk para penggunanya agar merasa aman, dan nyaman. Seiring

kemajuan teknologi, dalam mengusahakan lingkungan menjadi lebih nyaman secara

termal, salah satu caranya adalah dengan memasang mesin penyejuk yang biasa

dikenal dengan air conditioner

Masjid merupakan bangunan ibadah yang dapat kita jumpai hampir pada semua

tempat di Indonesia. Bentuk dan ukurannya beragam, mulai dari yang kecil sampai

yang paling besar, dari yang sederhana sampai yang mewah, dari yang tradisional

sampai yang modern, dari yang kuno sampai yang terbaru

Dikarenakan Masjid adalah tempat ibadah yang sering sekali digunakan, maka perlu

peninjauan apakah Masjid tersebut sudah dalam keadaan nyaman dalam kondisi

termal sesuai dengan konsep bukaan yang diterapkan.

.

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | i

Page 2: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang

Dalam ilmu arsitektur dikenal paling sedikit empat macam kenyamanan:

kenyamanan ruang, kenyamanan penglihatan, kenyamanan pendengaran dan

kenyamanan termis. Dalam kenyamanan termis, manusia merasakan sensasi panas

atau dingin sebagai wujud respon dari sensor perasa pada kulit terhadap stimuli

suhu di sekitarnya. Sensor perasa berperan menyampaikan rangsangan rasa

kepada otak, dimana otak akan memberikan perintah kepada bagian-bagian tubuh

tertentu agar melakukan antisipasi guna mempertahankan suhu tubuh agar tetap

berada pada sekitar 37o C. Hal ini diperlukan organ tubuh agar dapat menjalankan

fungsinya secara baik. (Karyono, 2001)

Indonesia merupakan daerah yang beriklim tropis lembab, dengan memiliki

spesifikasi intensitas radiasi matahari yang kuat, temperatur udara yang relatif tinggi,

kelembaban udara yang tinggi, serta keadaan langit yang selalu berawan dimana

faktor-faktor ini selalu terjadi hampir sepanjang tahun. batas-batas kenyamanan

untuk kondisi khatulistiwa adalah pada kisaran suhu udara 22,5ºC - 29ºC dengan

kelembaban udara 20 – 50%. Selanjutnya dijelaskan bahwa nilai kenyamanan

tersebut harus dipertimbangkan dengan kemungkinan kombinasi antara radiasi

panas, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan udara (Lippsmeir, 1994).

Rilatupa (2008) mengemukakan bahwa kenyamanan adalah bagian dari salah satu

sasaran karya arsitektur. Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan

kenyamanan fisik. Kenyamanan psikis yaitu kenyamanan kejiwaan (rasa aman,

tenang, gembira, dll) yang terukur secara subyektif (kualitatif). Sedangkan

kenyamanan fisik dapat terukur secara obyektif (kuantitatif); yang meliputi

kenyamanan spasial, visual, auditorial dan termal . Oleh karena itu, suatu bangunan

yang baik adalah bangunan yang telah direncanakan selain dari segi keindahan dan

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 1

Page 3: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

fungsinya, perlu diperhatikan juga kenyamanan untuk para penggunanya agar

merasa aman, dan nyaman.

Arah bangunan yang menghadap atau membelakangi sinar matahari berpengaruh

terhadap kenyamanan, selain itu letak maupun jumlah ventilasi yang terkait dengan

pertukaran udara juga berpengaruh terhadap kenyamanan. (Susanti dan Aulia,

2013). Seiring kemajuan teknologi, dalam mengusahakan lingkungan menjadi lebih

nyaman secara termal, salah satu caranya adalah dengan memasang mesin

penyejuk yang biasa dikenal dengan air conditioner (Satwiko, 2008).

Masjid merupakan bangunan ibadah yang dapat kita jumpai hampir pada semua

tempat di Indonesia. Bentuk dan ukurannya beragam, mulai dari yang kecil sampai

yang paling besar, dari yang sederhana sampai yang mewah, dari yang tradisional

sampai yang modern, dari yang kuno sampai yang terbaru (Prasetyo, 2003).

Dikarenakan Masjid adalah tempat ibadah yang sering sekali digunakan, maka perlu

peninjauan apakah Masjid tersebut sudah dalam keadaan nyaman dalam kondisi

termal sesuai dengan konsep bukaan yang diterapkan.

1.2. Pernyataan Masalah

Latar belakang yang telah dikemukakan di atas, pernyataan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh bukaan terhadap kenyamanan termal Masjid Raya

Bani Umar bagi pengunjung?

2. Berapa suhu nyaman dan rentang suhu di dalam ruang Masjid Raya Bani

Umar?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bukaan terhadap kenyamanan

termal Masjid Raya Bani Umar bagi pengunjung.

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 2

Page 4: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

2. Mengetahui suhu nyaman dan rentang suhu di dalam Masjid Raya Bani Umar

ini.

1.4. Manfaat Penulisan

Sebagai penambah wawasan untuk kenyamanan termal pada bangunan kepada

para perancang bangunan bahwa bangunan yang baik itu tidak hanya dilihat dari

estetikanya dan fungsinya namun hal yang juga penting yang perlu diperhatikan

adalah kenyamanan pengguna dan perencanaan yang matang dari bangunan

tersebut.

1.5. Sistimatika Penulisan

Secara garis besar penulisan penelitian ini terbagi ke dalam lima bab, yaitu:

pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, pengumpulan dan pengolahan

data, analisis, dan kesimpulan.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian mengapa penelitian ini

dilakukan dan perumusan masalah untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai di

akhir penelitian ini. Setelah itu menjelaskan tentang sistematika penulisan yang

menjadi gambaran awal proses penelitian ini dimulai.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu

mengenai teori kenyamanan termal, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kenyamanan termal, pengukuran tingkat kenyamanan termal,penelitian kenyamanan

termal di indonesia, dan suhu nyaman yang direkomendasikan di Indonesia yang

digunakan sebagai dasar untuk penyelesaian masalah dan analisis yang dilakukan.

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Bab ini menjelaskan letak lokasi studi dan subyek yang akan dituju untuk penelitian

yang dilakukan.

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 3

Page 5: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian dari awal

sampai akhir danbagaimana data di peroleh.

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan data kuisioner dan data pengukuran kenyamanan termal dari

mahasiswa di ruang kelas perkuliahan yang dikumpulkan, pengolahan data yang

dilakukan dan analisis terhadap hasil penelitian yang dilakukan untuk melihat

kesesuaian hasil yang didapatkan dengan tujuan yang ditetapkan.

BAB VI : KESIMPULAN

Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari permasalahan penelitian yang

dilakukan dan pembuatan saran dari permasalahan yang ada dari hasil penelitian

yang telah dilakukan.

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 4

Page 6: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

BAB III: METODE

3.1. Pendekatan

Metode penelitian yang akan saya gunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan

kesimpulan dari beberapa jurnal terkait, yang kurang lebih beberapa jurnal terkait

tersebut sama dengan judul yang saya pakai, tetapi tempat studi kasus yang

berbeda. Beberapa jurnal terkait tersebut adalah:

1) Pengaruh bukaan terhadap Kenyamanan thermal pada Bagunan Publik di

daerah Tropis (Studi Kasus : Masjid Raya Al-Mashun Medan), Amin, M. dkk.

2) Pengaruh Bukaan Pada Bangunan Museum Bank Mandiri Terhadap

Kenyamanan Termal Pengunjung Museum, Sulistiawan, J.G. (2014).

3) Kenyamanan Thermal Pada Masjid Al Irsyad Kotabaru Parahyangan Jawa

Barat, Puspitorini, H.D. (2013).

Tujuan penelitian Jurnal Amin, M. dkk dan Jurnal Sulistiawan, J.G. (2014) adalah

sama-sama untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bukaan terhadap kenyamanan

termal pada saat pengukuran langsung di lapangan dengan sensasi thermal yang

dirasakan oleh para pengguna bangunan & mengetahui suhu nyaman dan rentang

suhu pada bangunan yang diteliti. Sedangkan Jurnal Puspitorini, H.D. (2013)

bertujuan untuk mengetahui bagaimana bangunan dengan arsitektur yang unik

tersebut dapat beradaptasi dengan iklim di daerah tropis lembab, sehingga para

pengguna bangunan dapat merasakan kenyamanan pada saat berada pada

bangunan tersebut.

Metode yang digunakan pada Jurnal Amin, M. dkk adalah dengan metode

pengukuran lapangan (field measurement) dengan mendapatkan semua data dari

sumber data primer. Pengukuran lapangan dilakukan pada bulan dengan

bertemperatur tinggi. Selain itu, disebarkan kuisioner pada modul-modul yang telah

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 5

Page 7: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

ditentukan. Jurnal , Sulistiawan, J.G. (2014) menggunakan metode yang hampir

sama dengan metode yang digunakan Jurnal Amin, M. dkk yaitu pengukuran

langsung dan pembagian kuisioner. Tetapi, pada Jurnal Sulistiawan, J.G. (2014)

hanya beberapa titik saja yang di ukur karena, beberapa ruangan sudah memakai

AC. Sedangkan pada Jurnal Puspitorini, H.D. (2013) menggunakan metode

penelitian kuantitatif, yaitu suatu penelitian mengenai masalah sosial atau

kemanusiaan, yang didasarkan pada pengujian suatu teori dan terdiri dari beberapa

variabel, diukur dengan angka yang kemudian dimasukkan ke dalam prosedur

statistik. Metode yang digunakan sama dengan Jurnal Amin, M. dkk dan Jurnal

Sulistiawan, J.G. (2014). tetapi Jurnal Puspitorini, H.D. (2013) menambahkan

metode wawancara pada penelitiannya.

Hasil yang didapatkan pada Jurnal Amin, M. dkk adalah sebanyak 92% responden

merasakan nyaman pada saat shalat dzuhur, dan sebanyak 8% menyatakan kondisi

tidak nyaman. Sedangkan berdasarkan perhitungan Thermal Comfort Index

Calculator dihasilkan bahwa semua titik yang diukur di dalam ruang masjid

menunjukkan kondisi tidak nyaman (100%). Hal ini menyatakan bahwa orang-orang

di daerah tropis lebih dapat menerima keadaan yang lebih panas dikarenakan orang-

orang di daerah tropis telah beradaptasi dengan keadaan iklim di lingkungannya.

Hasil dari jurnal B adalah sebanyak lebih dari 80,5% rata-rata pengunjung

menyatakan ruangan pada museum bank mandiri adalah diatas sensasi netral

(hangat, panas, panas sekali) dibandingkan dibawah sensasi netral (sejuk, dingin,

dingin sekali). Bukaan pada bangunan museum Bank Mandiri tidak mempengaruhi

kenyamanan termal pengunjung museum Bank Mandiri dikarenakan hasil

pengukuran dengan software Thermal Comfort Estimator memiliki nilai PMV dan nilai

PPD sangat kecil perbandingannya pengukuran menggunakan bukaan dengan

pengukuran tidak menggunakan bukaan. Sedangkan hasil dari Jurnal 3 kesimpulan

dari wawancara yang di lakukan adalah Sebagian besar pengunjung merasakan

kondisi netral pada area masjid dan sekitarnya, tetapi ada pula kondisi-kondisi

dimana pengunjung merasakan keadaan tidak nyaman yang disebabkan oleh

pergerakan udara yang cukup besar, khususnya pada area mihrab.

Kesimpulan dari ketiga Jurnal tersebut adalah, bukaan memiliki pengaruh penting

pada sebuah bangunan. Bukaan yang cukup dapat memberikan kenyamanan termal

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 6

Page 8: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

pada suatu ruangan. Minimnya bukaan dapat menyebabkan ruangan menjadi panas.

Sedangkan, terlalu banyak nya bukaan bukan berarti memberikan efek nyaman pada

ruangan, dikarenakan pergerakan pada suatu ruangan menjadi terlalu besar. White

(1975) mengemukakan bahwa jarak penghijauan ke bangunan di harapkan 9 meter

agar pergerakan angin di dalam bangunan lebih maksimal. Ketiga jurnal tersebut

memiliki tujuan yang sama untuk mengetahui apakah bukaan berpengaruh pada

kenyamanan termal, metode sama-sama menggunakan metode kuisioner, dan

pengukuran langsung. Pendekatan korelasi dengan metode kuisioner yang dipakai

karena sangat cocok dengan penelitian ini yang mengukur pengaruh bukaan Masjid

Raya Bani Umar terhadap kenyamanan termal pengunjung, karena untuk mengukur

penelitian ini membutuhkan pengunjung masjid sebagai responden untuk merasakan

kenyamanan di dalam bangunan masjid ini terkait dengan kenyamanan termal.

1.2. Lokasi Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Masjid Raya Bani Umar, Jl. Graha Bintaro, Pd. Aren,

Tangerang Selatan, Banten.

Gambar 1. Foto Udara Masjid Raya Bani Umar

Sumber: Google Maps

Batas Wilayah :

Timur : Indomaret

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 7

Page 9: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

Barat : Pemukiman Warga

Utara : Jalan Graha Bintaro

Selatan : Pemukiman Warga

Gambar 2. Masjid Raya Bani Umar

Sumber: Data Pribadi

Gambar 3. Suasana Masjid Al-Muhsinin

Sumber: Google Image

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 8

Page 10: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

Gambar 4. Bukaan Masjid Al-Muhsinin

Sumber: Data Pribadi

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 9

Page 11: asistensi ke 2.docx

Proposal Penelitian Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal

Masjid Raya Bani Umar, Bintaro

1.3. Kuisioner

Gambar 5. Kuisioner

Sumber: Data Pribadi

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 10