Asi Dan Susu Formula

11
Asi merupakan salah satu makanan sekaligus minuman yang memberikan sumber gizi yang sempurna dalam kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan bayi anda. Selain itu penelitian menemukan manfaat asi bagi perkembangan kecerdasaan anak anda. Penelitian yang di lakukan di Amerika Serikat menunjukan kandungan gizi dari asi memberikan manfaat dalam mempercepat pertumbuhan otak hingga tiga puluh persen pada anak anda. Pemerintah Indonesia sangat mendukung dalam pemberian asi selain berhubungan dengan aspek kesehatan bayi, pemberian asi akan membantu meningkatkan sumber daya di masa depan. Bayi yang mendapatkan asi secara ekskulisif selama enam bulan pertama akan mengalami pertumbuhan yang optimal pada bagian otak dan dapat mengendalikan kemampuan anak anda di kemudian hari, salah satunya adalah kemampuan dalam bahasa, pemahaman dan juga emosi. Ada beberapa kandungan dalam ASI yang tidak terdapat secara sempurna pada susu formula. Diantara perbedaan kandungan ASI dengan susu formula adalah dalam bentuk kandungan yang berupa sebagai berikut : 1. Protein Susu. Dalam hal ini kandungan ASI dalam bentuk protein akan banyak bermanfaat dalam pembentukan struktur otak bayi sehingga dapat meningkatkan kecerdasan bayi secara alamiah. 2. Lemak dalam ASI. Jenis lemak yang terdapat dalam ASI ada dua jenis yaitu lemak linoleat dan asam alda linoleat yang nantinya akan diproses oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA yang dominan membantu pertumbuhan otak bayi dengan lebih baik dan sehat. 3. Oligosakarida. Zat ini bermanfaat sebagai prebiotik dan terkandung dalam air susu ibu. Manfaat lainnya akan oligosakarida ini adalah untuk meningkatkan jumlah bakteri baik yang hidup di dalam pencernaan bayi secara alami. 4. Laktosa. Laktosa dalam air susu ibu ini bermanfaat dalam rangka membangun system syaraf dan juga asupan energi bagi bayi dalam aktifitasnya. Laktosa akan dioleh oleh tubuh menjadi galaktosa dan glukosa sebagai bahan utama pertumbuhan syaraf. PERBEDAAN ASI dan SUSU SAPI Posted by yi yio at 7:02 PM

Transcript of Asi Dan Susu Formula

Asi merupakan salah satu makanan sekaligus minuman yang memberikan sumber gizi yang sempurna dalam kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan bayi anda. Selain itu penelitian menemukan manfaat asi bagi perkembangan kecerdasaan anak anda. Penelitian yang di lakukan di Amerika Serikat menunjukan kandungan gizi dari asi memberikan manfaat dalam mempercepat pertumbuhan otak hingga tiga puluh persen pada anak anda. Pemerintah Indonesia sangat mendukung dalam pemberian asi selain berhubungan dengan aspek kesehatan bayi, pemberian asi akan membantu meningkatkan sumber daya di masa depan. Bayi yang mendapatkan asi secara ekskulisif selama enam bulan pertama akan mengalami pertumbuhan yang optimal pada bagian otak dan dapat mengendalikan kemampuan anak anda di kemudian hari, salah satunya adalah kemampuan dalam bahasa, pemahaman dan juga emosi.Ada beberapa kandungan dalam ASI yang tidak terdapat secara sempurna pada susu formula. Diantara perbedaan kandungan ASI dengan susu formula adalah dalam bentuk kandungan yang berupa sebagai berikut :1. Protein Susu. Dalam hal ini kandungan ASI dalam bentuk protein akan banyak bermanfaat dalam pembentukan struktur otak bayi sehingga dapat meningkatkan kecerdasan bayi secara alamiah.2. Lemak dalam ASI. Jenis lemak yang terdapat dalam ASI ada dua jenis yaitu lemak linoleat dan asam alda linoleat yang nantinya akan diproses oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA yang dominan membantu pertumbuhan otak bayi dengan lebih baik dan sehat.3. Oligosakarida. Zat ini bermanfaat sebagai prebiotik dan terkandung dalam air susu ibu. Manfaat lainnya akan oligosakarida ini adalah untuk meningkatkan jumlah bakteri baik yang hidup di dalam pencernaan bayi secara alami.4. Laktosa. Laktosa dalam air susu ibu ini bermanfaat dalam rangka membangun system syaraf dan juga asupan energi bagi bayi dalam aktifitasnya. Laktosa akan dioleh oleh tubuh menjadi galaktosa dan glukosa sebagai bahan utama pertumbuhan syaraf.PERBEDAAN ASI dan SUSU SAPI Posted by yi yio at 7:02 PM

(1) ASI, nutrisi yang sempurna untuk setiap bayi

ASI : Mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Antara lain, faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung protein whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.

Susu Sapi : Perbandingan whey dan casein dalam susu sapi adalah 20 : 80 sehingga tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. Ginjal bayipun harus dipaksa bekerja ekstra keras untuk membuang casein. Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami gagal ginjal di usia dini.

(2). ASI mudah dicerna

ASI : Pembentukan enzim pencernaan bayi baru sempurna pada usia kurang lebih 6 bulan. ASI sangat mudah dicerna bayi karena ASI merupakan cairan hidup yang mana di dalam ASI mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan.

Susu Sapi : sulit dicerna, karena dalam susu formula tidak mengandung enzim pencernaan. Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme (proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi energi, sel-sel baru, dan lain-lain) yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.

(3). Komposisi ASI sesuai kebutuhan bayi

ASI : Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Misalnya kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang biasanya keluar pada awal kelahiran) terbukti mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu system pencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsi optimal. Selain itu komposisi ASI pada saat mulai menyusui (foremilk) berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui (hindmilk). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan dengan hind milk (berwarna putih dan kental). Semakin sering menyusui pada payudara yang kosong (tidak menimbun ASI), semakin banyak Hind milk yang akan di dapatkan bayi. ASI hindmilk kaya dengan lemak essential yang baik untuk perkembangan otak dan mata bayi.

Susu Sapi : Komposisinya tetap, dan lemak pada susu formula sulit untuk di uraikan oleh tubuh bayi karena di dalam susu formula memiliki lebih banyak asam lemak tak jenuh rantai pendek, sedangkan lemak tak jenuh nya hanya 3%.(4). ASI, cairan hidup yang mengandung zat imun

ASI : Mengandung banyak zat pelindung, antara lain immunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup. Selain itu, ASI mengandung faktor bifidus. Zat ini penting untuk merangsang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang membantu melindungi usus bayi dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkan oleh infeki beberapa jenis bakteri merugikan, seperti keluarga coli .

Susu Sapi : hanya sedikit mengandung immunoglobulin, dan sebagian besar merupakan jenis yang salah (tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi),.

(5). KALSIUM dalam ASI Mudah DiserapASI : Kalsium di dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap tubuh bayi. walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu formula, tetapi tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan lemak ASI.

Susu Sapi : Kalsium dalam susu sapi sangat tinggi, namun Kalsium yang diperlukan tubuh tidak sebesar yang ada dalam susu sapi. Kalsium dalam susu sapi terdapat dalam lingkungan acid/asam (karena susu tinggi protein dan protein adalah pembentuk asam alias acid forming); padahal kalsium lebih mudah diserap dalam kondiai basa/alkalis. Maka tidak heran jika anak yang diberikan susu sapi justru dapat mengalami kekurangan kalsium, dan di masa tua justru terserang osteoporosis. Banyak Iklan susu sapi baik berbentuk susu segar maupun susu yang sudah berbentuk formula di TV yang mengatakan, kalau tidak minum susu kita kekurangan kalsium. Kalsium di susu sapi tidak bisa diserap tubuh manusia! Jika kita perhatikan di dalam kemasan susu ada tulisan kecil, sangat kecil, di salah satu sudut kotak atau kaleng susu, yang menuliskan kalimat semacam Harus disertai dengan aktivitas fisik yang rutin, jadi mereka bisa mengelak dari pasal penipuan kepada masyarakat bahwa susu tersebut dapat menyebabkan kekurangan kalsium ataupun osteoporosis. Bahkan, ada salah satu produsen susu sapi yang begitu gencar memasarkan produk susu kalsium tapi diembel-embeli dengan kalimat berjalan 10.000 langkah perhari. Mereka mau menyuruh kakek-nenek yang renta berjalan 10 kilometer sehari? Itu sangat mustahil, bukannya menjadi sehat malah bisa jadi sakit!

(6). ASI Selalu Terjaga Kualitasnya

ASI: Kandungan vitamin dan mineral dalam ASI dipengaruhi oleh simpanan dalam tubuh ibu, bukan dari asupan vitamin dan mineral secara langsung. Sehingga kualitas ASI akan terjaga kualitasnya sampai kapanpun, kecuali Ibu mengalami GIZI BURUK AKUT.

Susu sapi: diperah dari sapi-sapi yang selalu disuntik "hormon kehamilan" (estrogen dan progesteron). Nah, hormon ini selalu membanjir dalam susu. Akibatnya, bayi/anak-anak peminum susu sapi memiliki risiko lebih besar mengalami pubertas dini, oligospermia (sperma sedikit), kanker reproduksi, dan lebih mudah stres.

(7). Memberikan ASI sama dengan menyayangi Bumi

ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu dipanaskan dan disteril, bisa mengurangi pemborosan bahan bakar, lagi pula untuk memenuhi kebutuhan susu bubuk yang berlebihan, dunia kita membutuhkan berapa alam hijau, bahkan menebang pohon pelindung hutan, untuk memelihara sapi perah yang lebih banyak ?Melepaskan susu bubuk dan menggunakan ASI, bisa menghemat berapa banyak sampah botol dan kaleng susu yang dibuang? Jika setiap wanita setelah melahirkan mau menyusui dengan ASI selama 1 tahun, tentunya akan menghemat berapa banyak pembalut wanita ?

(9). Dengan ASI, Ibu sehat, cantik dan bahagia

Ibu yang menyusui setelah melahirkan zat oxytoxin-nya akan bertambah, sehingga dapat mengurangi jumlah darah yang keluar setelah melahirkan. Kandungan dan perut bagian bawah juga lebih cepat menyusut kembali ke bentuk normalnya. Ibu yang menyusui bisa menguras kalori lebih banyak, maka akan lebih cepat pulih ke berat tubuh sebelum hamil. Ketika menyusui, pengeluaran hormon muda bertambah, menyebabkan ibu dalam masa menyusui tidak ada kerepotan terhadap masalah menstruasi, pada masa ini juga mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan diluar rencana. Menyusui setelah melahirkan dapat mempercepat pemulihan kepadatan tulang, mengurangi kemungkinan menderita osteoporosis (keropos tulang) setelah masa menopause. Menurut statistik, menyusui juga mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker payudara dalam masa menopause. Juga ibu yang menyusui tidak perlu bangun tengah malam untuk mengaduk susu bubuk, ketika pergi bertamasya juga tidak perlu membawa setumpuk botol dan kaleng susu, bukankah bisa menjadi seorang ibu yang santai dan gembira.

Lalu muncul pertanyaan, setelah anak disapih maka diberikan susu apa? Jawabannya sudah jelas dan pasti: Anak selepas ASI/disapih TIDAK BUTUH SUSU!

Seringkali kita jumpai anak di atas usia 2 tahun dipaksa minum susu sapi, orang tuanya tidak sadar bahwa anak itu akan mengalami kesulitan pencernaan, karena enzim pencernaan manusia untuk mencerna susu juga sudah mulai menyusut pada usia 2-3 tahun. Berbarengan dengan itu, gigi manusia pun SUDAH KOMPLIT di usia 2 tahun. Cocok sekali! Lepas dari ASI, kunyah makanan padatnya!

Prof. Hiromi Shinya dalam bukunya The Miracle of Enzyme mengungkapkan, pangkal atau miskonsepsi dimana intoleransi laktosa kadang dianggap tidak ada saat sang anak tidak mencret waktu minum susu. Padahal sang anak menunjukan gejala alergi lain, infeksi kulit, eksim, gatal-gatal, sembelit, obesitas, mudah terserang penyakit hingga asma.

Sebenarnya, sumber kalsium yang baik dan mudah diserap tubuh banyak terdapat pada sayuran hijau. Misalnya daun kelor (Moringa oleifera). Kalsium dalam 100gr daun kelor segar setara dengan kalsium pada 6 gelas susu sapi segar. Bahkan mengonsumsi 1 cangkir selada bokor (iceberg lettuce) memberikan kekuatan tulang yang mana di hari tua dapat mencegah terjadinya patah tulang panggul! (telah dirisetkan oleh para ahli dari Harvard University, Amerika Serikat yang melibatkan 72.000 wanita).

Kalsium pada susu yang bukan ASI, TIDAK DIKENAL oleh tubuh manusia karena bersifat "Non-bio-available"- jadi, bukannya membuat tulang manusia lebih kuat, malah kalsium akan berpindah ke tempat yang salah dan tempat yang paling sering menjadi sasaran pendaratan kalsium adalah dinding pembuluh darah! Bukannya mendapatkan manfaat positif dari susu, justru penyakit yang akan di derita yaitu penebalan dinding pembuluh darah dan segala akibatnya (sebagaimana telah dipaparkan dalam salah satu jurnal kedokteran anak oleh Dr. Frank Oski, Upstate Medical Center Department of Pediatrics, USA).

Orang Amerika dan Eropa Utara mengonsumsi 800 mg - 1200 mg kalsium sehari, tapi tetap saja mereka lebih menderita osteoporosis/keropos tulang daripada orang Asia dan Afrika yang mengonsumsi 300 mg - 500 mg kalsium per hari. Mengapa? daging merah, gula, tepung dan bahan makanan berupa bumbu non-alam menyebabkan keasaman darah meningkat. Untuk menetralisirnya, tubuh mengambil kalsium (yang bersifat alkalis) dari tulang.

Sehingga masalah osteoporosis bukanlah bahwa seseorang itu tidak cukup memakan kalsium. Masalahnya adalah mereka kehilangan kalsium. Dengan demikian, mengasup lebih banyak kalsium ke dalam tubuh bukanlah jawabannya, karena justru dapat menyebabkan kehilangan lebih banyak kalsium daripada kalsium yang di asup. Apabila ekstra kalsium yang dikonsumsi berasal dari makanan yang mengandung protein tinggi seperti susu, keju dan es krim, keadaan menjadi lebih buruk karena makanan ini adalah pembentuk asam yang sangat tinggi. Tubuhpun kan semakin kehilangan kalsium.

Belum lagi jika susu sapi yang miskin gizi itu ditambahkan dengan zat-zat/asam amino yang diduga sebagai bagian dari kebutuhan perkembangan saraf dan otak. Padahal, kecerdasan LEBIH DARI SEKADAR ASAM AMINO atau zat yang ditambahkan tersebut.

Dari hasil konvensi dunia (World Breastfeeding Week, 1-7 Agustus 2006), Elisabeth Sterken, BSc.MSc Nutritionist INFACT Canada/North America menuliskan bahwa susu bukan ASI menyebabkan: meningkatnya risiko asma, alergi, penurunan perkembangan kecerdasan, peningkatan risiko infeksi saluran napas atas, kekurangan nutrisi, risiko kanker masa anak, risiko penyakit kronik, risiko diabetes, risiko penyakit kardiovaskuler/jantung, risiko kegemukan, risiko infeksi pencernaan, risiko radang telinga, risiko semua efek samping akibat PENAMBAHAN ZAT YANG TIDAK SEMESTINYA DALAM SUSU BUBUK/CAIR (sudah pernah terbukti mulai bakteri sampai kandungan melamin). Coba perhatikan label makanan produksi pabrik yang terdapat di balik kemasan. Mungkin anda akan mengerenyitkan dahi karena ternyata semua susu sudah mengandung laktosa/gula susu, seperti tersebut di atas.

Namun supaya anak suka dengan susu pabrikan tersebut, pabrik susu menambahkan "sukrosa" (gula rantai panjang!) atau "corn syrup" (gula 'pembunuh' nomor satu di Amerika Serikat), belum lagi "perisa" atau nama lainnya adalah perasa SINTETIS!, dan susunya pun berasal dari "skimmed, powdered, milk". Bahkan susu cair pun melalui proses skim dahulu. Anda mungkin bisa terheran-heran, mengapa susu yang sudah cair perlu dijadikan bubuk, lalu dibuat 'cair' lagi. 30-40 tahun yang lalu, ketika anak Indonesia mentah-mentah menolak susu karena tidak doyan bau susu dan harus 'dipaksa' minum, produsen susu membuat WHOLE MILK atau susu full cream agar disukai anak!

Semestinya para pakar yang memang mau menyuarakan tentang susu, sebelumnya perlu mengikuti konvensi dunia serupa ini yang memang diselenggarakan bagi para pakar, pengayom kesehatan dan informasi yang terbaru bagi masyarakatnya. Yaitu konvensi ilmiah yang berkualitas tinggi dan kredibel yang diselenggarakan tanpa sponsor pabrik teknologi pangan atau farmasi yang mempunyai kepentingan di dalamnya!http://diaryyi.blogspot.com/2012/06/asi-susu-sapi-perbedaan-asi-dan-susu.htmlBerikut adalah keuntungan ASI untuk bayi :- ASI mengandung antibodi dalam jumlah besar yang berasal dari tubuh seorang ibu. Antibodi tersebut membantu bayi menjadi tahan terhadap penyakit, selain itu juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Telah terbukti bahwa bayi yang diberi ASI lebih kuat dan terhindar dari beragam penyakit seperti asma, pneumonia, diare, infeksi telinga, alergi, SIDs, kanker anak, multiple scleroses, penyakit Crohn, diabetes, radang usus buntu, dan obesitas.- Hormon yang terdapat di dalam ASI menciptakan rasa kantuk dan rasa nyaman. Hal ini dapat membantu menenangkan kolik atau bayi yang sedang tumbuh gigi dan membantu membuat bayi tertidur setelah makan.- Menyusui membantu perkembangan otak. Bayi yang diberi ASI rata-rata memiliki IQ 6 poin lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.- Menyusui secara psikologis baik bagi bayi dan meningkatkan ikatan dengan ibu. Jika seorang sedang membaca atau mengecek email saat menyusui, bayi tetap mendapat manfaat dari kehangatan dan keamanan karena meringkuk ke tubuh ibunya. Keuntungan untuk Ibu :- Cara paling mudah untuk menurunkan berat badan! Menyusui membakar ekstra kalori sebanyak 200-250 per hari. Biarkan wanita lain berkeringat di tempat senam, semua yang perlu Anda lakukan adalah berpelukan dengan bayi Anda.- Menyusui itu gratis. Biaya untuk susu formula selama seminggu bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Dan biaya selama setahun untuk susu formula mencapai lebih dari jutaan rupiah . Dan lebih dari itu Anda harus membeli perlengkapan seperti dot, botol dan peralatan sejenisnya kemudian Anda harus menjaga barang-barang tersebut tetap bersih.- ASI selalu siap tersedia. Tidak perlu mencampur susu formula atau menunggu menghangatkan, sementara bayi menjerit tak bisa ditenangkan. Tidak perlu khawatir kehabisan ketika tengah malam atau tidak cukup membawa susu formula tersebut ketika sedang berpergian.- ASI merupakan metode kontrasepsi yang alami- Pelepasan hormon oksitosin ketika menyusui meningkatkan perasaan tenang, nyaman, dan cinta untuk bayi.- Menyusui bagus untuk kesehatan. Menyusui membantu uterus kembali ke ukuran normal lebih cepat dan mencegah perdarahan. Wanita yang menyusui memiliki iinsiden lebih sedikit terkena osteoporosis dan beberapa tipe kanker termasuk kanker payudara dan kanker ovarium.Kebaikan untuk lingkungan dan kelestarian bumi :- Memberikan ASI lebih ramah lingkungan karena Anda terhindar dari konsumsi susu formula yang dibuat dari susu sapi atau kedelai. Terdapat isu mengenai eksploitasi sapi yang berlebihan serta bahan kimia yang digunakan untuk menumbuhkan kedelai.- Susu formula dan botol susu harus diproduksi dan dikemas, dimana hal tersebut menggunakan banyak energi dan sumber daya. Setelah itu didistribusikan ke toko-toko. Konsumen menggunakan bahan bakar untuk sampai ke toko dan membeli susu formula.- Kemasan dan botol bekas harus dibuanghttps://id-id.facebook.com/notes/milk-please/keuntungan-memberikan-asi-untuk-ibu-dan-bayi/288406791188726

Beberapa kerugian pemberian susu formula:1. Komposisinya tidak sesuai karena bahan dasarnya adalah susu sapi.2. Tidak mempunyai manfaat seperti ASI.3. Bisa terjadi salah pengenceran.4. Kemungkinan terjadi kontaminasi.5. Dapat menyebabkan gejala kontradiksi atau alergi6. Dapat menyebabkan diare akut, yang dapat berlanjut menjadi diare kronik.7. Penggunaanya bisa saja berdasarkan indikasi yang salah.Tapi, memang tidak bisa dipungkiri kalau iklan susu formula itu gencar sekali. Iklan di TV terlalu menggiurkan, sehingga banyak yang salah persepsi, dan termakan iklan. Mereka memberi iming-iming bayi akan jadi gendut, cerdas, sehat, dll. Cerdas tidaknya bayi kan bukan tergantung dari susu formula tapi kombinasi antara makanan sehat, stimulasi dan lingkungan.Bahkan ironisnya banyak yang berkeinginan punya bayi gemuk, padahal bayi sehat tidak sama dengan bayi gemuk. Karena banyak ibu yang menginginkan anaknya menjadi gemuk, mereka memberi susu formula ketimbang asi. Susu formula memang mengandung kaya lemak dan kalori dibanding asi.Saya mendengar cerita dari teman bahwa sepulang dari rumah bersalin dia ditawarkan susu formula. Alasannya, untuk membantu ibu menyusui di malam hari. jadi ibunya bisa tidur, kalau bayi haus dan lapar di malam hari bisa dikasi susu formula dan yg ngasi bapaknya, Itu kan juga mendekatkan anak dan bapak.. kata mbak nya. Walah promosi sekali, padahal asi kan bisa diperah??Yang harus diwaspadai, bayi sebaiknya jangan diperkenalkan botol susu terlalu dini, hal ini sering menyebabkan bayi jadi bingung puting, reflek isap lemah dan jadi malas menyusu dari payudara ibu. Sepupu saya yang baru melahirkan 2 bulan lalu cerita kalau anaknya tidak mau menyusu, isapanya lemah sekali, maunya minum susu dari botol saja, padahal kesempatan memerah susu tidak begitu banyak, keluhnya. Anaknya yang pertama juga kasusnya sama.Setelah saya selidiki lagi, ternyata, sehabis melahirkan perawatnya memberi susu formula ke bayinya agar sepupu saya itu bisa istirahat setelah capek melahirkan, kedengaranya memang berniat baik, tapi akibatnya fatal sekali kalau para ibu tidak sadar betul tentang dampak buruk terlalu dininya bayi mengenal susu dari botol.Sebaiknya setelah bayi dilahirkan, ibu segera menyusui bayi, karena setelah melahirkan kan asi pertama yang disebut kolostrum keluar, kolostrum ini bagus sekali buat bayi, memang tidak begitu banyak tapi cukup buat bayi.https://babysehat.wordpress.com/2011/10/02/kerugian-konsumsi-susu-formula/