Asesmen Dan Evaluasi Bagian Diah

7
1. Tes uraian Tes uraian merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dengan demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa dalam hal mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan. Adapun kelebihan atau keunggulan tes uraian ini antara lain adalah: a. dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi; b. dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa; c. dapat terlatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berfikir logis, analitis, dan sistematis; d. mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving); e. adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu

description

hh

Transcript of Asesmen Dan Evaluasi Bagian Diah

1. Tes uraian

Tes uraian merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua.

Secara umum tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa

menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,

membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai

dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa

sendiri. Dengan demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa

dalam hal mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan.

Adapun kelebihan atau keunggulan tes uraian ini antara lain adalah:

a. dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif

tingkat tinggi;

b. dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun

tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa;

c. dapat terlatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni

berfikir logis, analitis, dan sistematis;

d. mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem

solving);

e. adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga

tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung

melihat proses berfikir siswa.

Dilain pihak kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tes ini

antara lain adalah:

a. sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat

menguji semua bahan yang telah diberikan, tidak seperti pada tes

objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui sejumlah

pertanyaan;

b. sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuta

pertanyaan, maupun dalam cara memeriksanya. Guru bisa saja

bertanya tentang hal-hal yang menarik baginya, dan jawaban nya

juga berdasarkan apa yang dikehendakinya;

c. tes ini biasanya kurang reliabel mengungkap aspek yang terbatas,

pemeriksaannya memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi

kelas yang jumlah siswanya relatif besar.

a. Jenis-jenis tes uraian

Bentuk tes uraian dibedakan menjadi uraian bebas (free essay)/

uraian tak terbatas dan uraian terbatas (berstruktur).

1. Uraian Bebas atau tak terbatas

Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung

pada pandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi

pertanyaan uraian bebas sifatnya umum. Melihat karakteristiknya,

pertanyaan bentuk uraian bebas ini tepat digunakan apabila bertujuan

untuk:

1) mengungkapkan pandangan para siswa terhadap suatu masalah

sehingga dapat diketahui luas dan intensitasnya.

2) mengupas suatu persoalan yang kemungkinan jawabannya

beraneka ragam sehingga tidak ada satupun jawaban yang pasti.

3) mengembangkan daya analisis siswa dalam melihat suatu

persoalan dari berbagai segi atau dimensinya.

Kelemahan tes ini ialah sukar menilainya karena jawaban siswa

bisa bervariasi, sulit menentukan kriteria penilaian, sangat subjektif

karena bergantung pada guru sebagai penilainya.

2. Uraian Terbatas

Bentuk kedua dari tes uraian adalah uraian terbatas. Dalam

bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau

ada pembatasan tertentu. Pembatasan bisa dari segi: ruang

lingkupnya, sudut pandang menjawabnya, dan indikator-

indikatornya. Tes uraian terbatas digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menjelaskan hubungan sebab-akibat,

menerapkan suatu prinsip atau teori, memformulasikan hipotesis,

merumuskan kesimpulan, dan lain sebagainya.

Dengan adanya pembatasan tersebut jawaban siswa akan lebih

terarah sesuai dengan yang diharapkan. Cara memberikan penilaian

juga lebih jelas indikatornya. Kriteria kebenaran jawaban bisa lebih

mudah ditentukan. Oleh sebab itu, bentuk soal uraian terbatas terasa

lebih terarah dan lebih tepat digunakan dari pada bentuk uraian

bebas.

Di samping kedua bentuk uraian di atas adal pula bentuk tes

uraian yang disebut soal-soal berstruktur. Soal berstruktur dipandang

sebagai bentuk antara soal-soal objektif dengan soal-soal esai. Soal

berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun

bersifat terbuka dan bebas menjawabnya. Soal yang berstruktur

berisi unsur-unsur pengantar soal, seperangkat data, dan serangkaian

subsoal.

b. Menyusun soal bentuk uraian

Agar diperoleh soal-soal bentuk uraian yang dikatakan memadai

sebagai alat penilaian hasil belajar, hendaknya diperhatikan hal-hal

berikut.

1) Dari segi isi yang diukur

Segi yang hendak diukur hendaknya ditentukan secara jelas

abilitasnya, misalnya pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep,

analisis suatu permasalahan, dan aspek kognitif lainnya. Dengan

kejelasan apa yang akan diungkapkan maka soal atau pertanyaan

yang dibuat hendaknya mengungkapkan kemampuan siswa

dalam abilitas tersebut.

Setelah abilitas yang hendak diukur cukup jelas, tetapkan

materi yang ditanyakan. Dalam memilih materi sesuai dengan

kurikulumnya atau silabusnya, pilih materi yang esensial

sehingga tidak semua materi perlu ditanyakan. Materi esensial

adalah materi yang menjadi inti persoalan dan menjadi dasar

untuk penguasaan materi lainnya. Dengan perkataan lain, bila

konsep esensial dikuasai, maka secara keseluruhan siswa akan

mengetahui aspek-aspek yang berkenaan dengan konsep

tersebut. Aturlah penyajian pertanyaan secara berurutan mulai

dari yang mudah menuju kepada yang lebih sulit, atau dari yang

sederhana menuju kepada yang lebih kompleks. Gunakan

bentuk uraian terbatas atau yang berstruktur.

2) Dari segi bahasa

Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga muda

diketahui makna yang terkandung dalam rumusan pertanyaa.

Bahasanya sederhana, singkat, tetapi jelas apa yang ditanyakan.

3) Dari segi teknis penyajian soal

Hendaknya jangan mengulang-ulang pertanyaan terhadap

materi yang sama sekalipun untuk asibilitas yang berbeda

sehingga soal atau pertanyaan yang diajukan lebih komprehensif

daripada segi lingkup materinya. Perhatikan waktu yang tersedia

untuk mengerjakan soal tersebut sehingga soal tidak terlalu

banyak atau terlalu sedikit. Bobot penilaian untuk setiap soal

hendaknya dibedakan menurut tingkat kesulitan soal. Soal-soal

yang tergolong sulit diberi bobot yang lebih besar. Tingkat

kesulitan soal dilihat dari sifat materinya dan abilitas yang

diukurnya. Abilitas analisis lebih sulit daripada aplikasi dan

pemahaman demikian juga sintesis lebih sulit daripada analisis.

Sedangkan dari aspek materi, konsep lebih sulit daripada fakta.

4) Dari segi jawaban

Setiap pertanyaan yang diajukan sebaiknya telah ditentukan

jawaban yang diharapkan, minimal pokok-pokoknya. Tentukan

pula besarnya skor maksimal untuk setiap soal yang dijawab

benar dan skor minimal bila jawaban dianggap salah atau kurang

memadai.