ASERTIF
Click here to load reader
-
Upload
quirino-kriegsphilosophie -
Category
Documents
-
view
216 -
download
1
description
Transcript of ASERTIF
ASERTIF
A. Pendahuluan
Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap
kecemasan/kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman ( stuart
& sundeen , 1995).
Perasaan marah normal pada individu, namun perilaku yang dimanifestasikan oleh
perasaan marah dapat berfluktuasi sepanjang rentang adaptif & maladaptive.
Respon adaptif Respon maladaptif
Asertif Frustasi Pasif Agresif Anuk/kekerasan
B. Definisi
Asertif adalah kemarahan yang diungkapkan atau dinyatakan tanapa menyakiti
orang lain, akan memberi kelegaan pada individu & tidan akan menimbukan masalah.
C. Proses Terjadinya Kemarahan (asertif)
Adanya kecemasan/kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai
ancaman dapat menimbulkan stress yang nantinya berakibat pada marah.
Respon terhadap marah dapat di ungkapkan dalam berbagai cara, menurut Beck,
Rawlins & Wiliams (1986) marah dapat di ungkapkan melalui 3 cara yaitu:
1. Mengungkapkan secara verbal.
2. Menekan.
3. Menantang.
Marah yang diungkapkan secara verbal adalah marah yang kontruktif marah ini
dinyatakan tanpa menyakiti orang lain/tetap menjaga keutuhan orang lain sehingga
orang yang marah menjadi lega. Ketegangan yang dirasakan menurun & ini dapat
diartikan bahwa rasa marah telah teratasi.
D. Pohon Masalah
Kerusakan Interaksi Sosial
Menarik diri
Depsit perawatan diri 93 komunikasi verbal Resti mencederai diri & orang lain
93Proses pilihan (waham curiga)
Masalah selesai
Asertif Td asertif
Marah
Kecemasan
HDR
Faktor presipitasi
( Kondisi, Klien, Lingkungan, Interaksi, dengan orang lain )
E. Role Play Pada Klien Dengan Periaku Asertif.
Rudi adalah kien di RSJ dengan gangguan prilaku kekerasan, kejadianya bermula
saat irna, pacarnya, berkunjung kerumah rudi, irna menyatakan ingin putus dengan
rudi karena irna menyukai orang lain & irna merasa selama pacaran dengan rudi ia
tidak merasa bahagia sama sekali, rudi yang merasa terhina langsung melempar vas
bunga ke tubuh irna orang tua rudi yang takut akan kelakuan anaknya langsung
menenangkan rudi.
Irna : Rud, saya rasa kita harus putus, selama pacaran sama kamu aku nggak pernah
bahagia sama sekali, apalagi sekarang aku sudah menemukan laki-laki yang
cocok denganku, maafkan aku ya Rud.
Rud : Kamu kira kamu siapa dia? ( sambil memecahkan vas bunga ketubuh irna )
Irna : Aduh ! sabar rud ! Bapak, Ibu tolong !
Bapak & ibu rudi : Rudi hentikam kamu bias elukai irna, irna pulanglah, selagi rudi
masih bias kami kendalikan.
( Bapak dan ibu rudi yang sudah kenal perilaku rudi, menyuruh rudi agar mau berobat
keposklinik jiwa & kemudian oleh perawat disana dianjurkan untuk opname di ruang 23)
Di pos klinik jiwa :
Orang tua rudi : Bagaimana suster, apakah perilaku rudi merupakan kelainan jiwa?
Soalnya dari dulu jika rudi di hina orang/merasa dipermalukan ia selalu
ingin menyakiti orang-orang tersebut.
Perawat I : Begini pak, bu, Karena anak ibu mempunyai kemungkinan untuk
menyakiti orang lain, maka kami sarankan agar rudi diopname duu
diruang 23 agar perilakunya dapat diperbaiki, apakah bapak dan ibu
setuju?
Orang tua rudi : Untuk kebaikan rudi, saya menyetujui saran suster.
( diruang 23, rudi tampak termenung di ruanganya, selama 1 jam di RS ia selalu diam dan
tidak pernah berinteraksi dengan orang lain. Memang, jika orang yang membuat rudi
marah tidak ada, maka perilaku kekerasan pada rudi tidak akan muncul, perawat 2
menemui rudi untuk melakukan asuhan keperawatan).
Perawat 2 : Selamat pagi mas, boleh kenalan? Sebelumnya kenalkan dulu nama saya
Siska, saya mahasiswa akper malang yang sedang praktek di RSJ, di
ruang 23 ini, saya praktek di sini selama 1 minggu dan saya di ruangan
ini mulai pukul 07.00 - 13.00, jika Mas membutuhkan saya, Mas bisa
memanggil saya di ruang perawat sana, Saya sudah memperkenalkan
diri saya, sekarang giliran Mas, nama Mas siapa?
Rudi : Nama saya Rudi!
Perawat 2 : Oh mas rudi, bagaimana keadaan mas Rudi, apa merasa baikan?
Rudi : Suster, Kenapa saya masuk RS ini? Saya tidak gila suster tolong
keluarkan saya dari sini!
Perawat 2 : Mas Rudi tidak gila, hanya saja perilaku mas Rudi dapat membahayakan
orang lain, untuk itu bagaimana kalau sekarang selama 15 menit
kedepan kita membicarakan pengalaman mas Rudi disini, di kamar mas
Rudi, mas Rudi bersedia kan?
Rudi : ( Mengangguk ) Begini Suster, kemari saya di putuskan pacar saya dan
entah mengapa pada saat itu pula saya sangat marah pada pacar saya dan
ingin sekali untuk menyakitinya dengan melempar sesuatu agar dia juga
merasakan sakitnya hati saya.
Perawat 2 : Mas Rudi, apakah dengan cara seperti itu masalah/kemarahan mas Rudi
akan selesai? dan apakah mas Rudi tahu akibat dari perbuatan mas Rudi?
Rudi : Masalah memang tidak akan selesai suster dan perbuatan saya mungkin
dapat mencederai orang lain.
Perawat 2 : Nah mas Rudi sudah tahu akibat dari perilaku kekerasan tadi khan?
Apakah mas Rudi mau mempelajari cara baru yang sehat untuk
mengatasi marah?
Rudi : Saya merasa lega suster, akhirnya ada yang mau mendengar keluh kesah
saya dan saya juga ungin belajar cara mengatasi marah yang baik.
Perawat 2 : Untuk mengatasi marah, ada beberapa alternative yang dapat dilakukan,
misalnya: jika mas kesal mas bisa menarik nafas, memukul bantal atau
olah raga,atau mas Rudi juga bisa mengatakan pada orang yang mas
Rudi seperti: “Saya tersinggung jika kamu berkata seperti itu”. Atau mas
Rudi bisa ber Do’a pada Tuhan untuk di beri kesabaran, Mas Rudi sudah
tahu khan cara mengatasi marah. Coba sekarang mas Rudi
mempraktekkan cara marah yang saya ajarkan tadi begini, anggap bantal
ini adalah irna, pacar mas Rudi yang telah menyakiti hati mas Rudi,
bagaimana mas Rudi mengatasi marah mas Rudi? Mas Rudi bisa
memilih salah satu cara yang saya contohkan tadi.
Rudi : Saya akan berkata kepada Irna begini: “Irna! Mungkin selama pacaran
dengan saya kamu memang tidak pernah bahagia, tapi sebenarnya saya
juga jengkel karena kelakuan kamu, seharusnya kamu bisa menghargai
perasaan saya dan tidak menyinggung perasaan saya.
Perawat 2 : Nah, sekarang mas Rudi sudah tahu khan cara mengontrol marah yang
baik, mas Rudi bisa mepraktekkannya jika mas Rudi marah. Nah mas,
suda 15 menit kita bicara, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi
mengenai keluarga mas Rudi disini, di kamarnya mas Rudi, selama 15
menit mulai pukul 09.00 – 09.15 mas Rudi tidak keberatan khan?. Oh
ya, kalau seumpama mas Rudi membutuhkan saya sewaktu-waktu, mas
bisa memanggil saya di ruang perawatan, sudah dulu ya mas,
Assalamu’alaikum.
Rudi : Wa’alaikumsalam.
( Keesokan harinya perawat mengobservasi perilaku rudi ketika ada pasien membuang
ranting didepan kamarnya )
Rudi : Hei mas, saya tidak suka kalau kamu buang ranting ini didepan kamarku,
didepan kamu itu khan ada tempat sampah buamg saja disana.
Pasien 2 : Iya-iya ( Sambil manggut-manggut ).
( Rudi telah mampu mengontrol marahnya dengan perilaku asertif )
PEMERAN :
Perawat 1 : Lilik suharti
Perawat 2 : Hartono Marsudi
Pasien 1( Rudi ) : Farid Abdurahman
Irna : Yeti lisnawati
Bapak : Dafid Prawito
Ibu : Imbri Sri Lestari
Pasien 2 : Rosalyna M.P
Narator : Endah Puspitaningrum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Kondisi Klien : Klien tampak termenung sendiri di ruangannya.
Diagnosa Keperawatan : Resiko mencederai diri dan orang lain berhubungan dengan
perilaku kekerasan
Tujuan khusus : 1. Klien dapat mengidentifikasi cara yang kontruktif dalam merespon
dalam kemarahan.
2. Klien mendemonstrasikan perilaku yang terkontrol.
Orientasi : 1. Salam terapeutik: Selamat pagi mas, perkenalkan nama saya siska,
mas bisa memanggil saya mbak Siska, nama mas siapa?
2. Evaluasi/validasi: bagaimana keadaan mas Rudi? Apakah merasa
baikan?
3. Kontak:
Topik : Bagaimana kalau hari ini kita berkenalan dan nanti kita
membicarakan tentang pengalaman mas Rudi.
Waktu : Selama 15 Menit.
Tempat : Di tempat ini.
Kerja : ( Langkah-langkah tindakan keperawatan )
1. Mengapa klien dengan ramah dengan berjabat tangan dan
mengucapkan selamat pagi.
2. Perkenalkan nama saya Siska, saya praktek disini selama 1
minggu, nama mas siapa?
3. bagaimana kalau sekarang kita ngibrol mengenai pengalaman mas
Rudi, mas Rudi bersedia khan?
4. Apakah dengan marah disertai ingin menyakiti orang lain masalah
mas Rudi akan selesai?
5. Apakah mas Rudi tahu akibat dari perbuatan mas Rudi.
6. Apakah mas Rudi mau mempelajari cara baru yang sehat untuk
mengatasi marah, misalnya menarik nafas, memukul bantal, olah
raga,berlaku asertif atau dapat juga berdo’a pada tuhan mohon
kesabaran.
Terminasi : 1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
evaluasi pasien ( subjektif ) :Apakah dengan cara marah yang
membabi buta masalam mas Rudi akan selesai?
2. Evaluasi perawat ( Objektif setelah Reinforsement )
Apakah mas Rudi tahu akibat dari perbuatan mas Rudi?
3. Tindak lanjut klien ( Apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan ) :
Mas Rudi sudah tahu khan cara mengatasi marah? Coba sekarang
mas Rudi mempraktekkan cara marah yang saya ajarkan tadi.
4. Kontrak yang akan datang
Topik : Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi mengenai
keluarga mas Rudi.
Waktu : Selama 15 Menit mulai pukul 09.00 – 09.15, mas Rudi
tidak keberatan khan.
Tempat : Disini, dikamarnya mas Rudi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
( ASERTIF )
Disusun Oleh :
Dafid Prawito 0201100044
Endah Puspitaningrum 0201100047
Farid Abdurahman 0201100051
Hartono Marsudi 0201100054
Imbri Sri Lestari 0201100055
Lilik Suharti 0201100058
Rosayna M.P 0201100066
Yeti Lisnawati 0201100076
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PRODI KEPERAWATAN MALANG
2004