Ascaris

10
ASCARIS LUMBRICOIDES Disusun oleh: Hemanath Sinnathamby (070100377) Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Pencegahan/Ilmu Kedokteran Komunitas. Fakultas Kedokteran USU Medan 2012.

description

ddd

Transcript of Ascaris

ASCARIS LUMBRICOIDES

Disusun oleh:

Hemanath Sinnathamby (070100377) 

Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Pencegahan/Ilmu

Kedokteran Komunitas.

Fakultas Kedokteran USU

Medan

2012.

DEFINISI : Askariasis adalah penyakit parasit yang

disebabkan oleh Nemathelminthes Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.

AGENT : Cacing betina dewasa mempunyai

bentuk tubuh posterior yang membulat (conical), berwarna putih kemerah-merahan dan mempunyai ekor lurus tidak melengkung.

Cacing betina mempunyai panjang 22 - 35 cm dan memiliki lebar 3 - 6 mm.

Cacing jantan dewasa mempunyai ukuran lebih kecil, dengan panjangnya

12 - 13 cm dan lebarnya 2 - 4 mm

CARA PENULARAN

Penularan Ascariasis dapat terjadi melalui bebrapa jalan yaitu masuknya telur yang infektif kedalam mulut bersama makanan atau minuman yang tercemar, tertelan telur melalui tangan yang kotor dan terhirupnya telur infektif bersama debu udara dimana telur infektif tersebut akan menetas pada saluran pernapasan bagian atas, untuk kemudian menembus pembuluh darah dan memasuki aliran darah.

Penularan kecacingan secara umum melalui dua cara : Anak buang air besar sembarangan – Tinja yang

mengandungi telur cacing mencemari tanah – Telur menempel di tangan atau kuku ketika mereka sedang bermain– Ketika makan atau minum, telur cacing masuk ke dalam mulut – tertelan – kemudian orang akan cacingan dan seterusnya terjadilah infestasi cacing.

Anak buang air besar sembarangan – tinja yang mengandung telur cacing mencemari tanah – dikerumuni lalat – lalat hinggap di makanan atau minuman – makanan atau minuman yang mengandungi telur cacing masuk melalui mulut – tertelan – dan selanjutnya orang akan cacingan – infestasi cacingpun terjadi.

LINGKUNGAN Telur-telur ini tahan terhadap berbagai

desinfektan dan dapat tetap hidup bertahun-tahun di tempat yang lembab. Perkembangan telur dan larva cacing sangat cocok pada iklim tropik dengan suhu optimal adalah 23 o C sampai 30o C. Jenis tanah liat merupakan tanah yang sangat cocok untuk perkembangan telur cacing, sementara dengan bantuan angin maka telur cacing yang infektif bersama dengan debu dapat menyebar ke lingkungan.

PENCEGAHAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN

Berdasarkan kepada siklus hidup dan sifat telur cacing ini, maka upaya pencegahannya dapat dilakukan sebagai berikut :

Penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik dan tepat

guna, Hygiene keluarga dan hygiene pribadi seperti :

i. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.ii. Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan,

tangan dicuci terlebih dahulu dengan menggunkan sabun.iii. Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai

lalapan, hendaklah dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat. Karena telur cacing Ascaris dapat hidup dalam tanah selama bertahun-tahun, pencegahan dan pemberantasan di daerah endemik adalah sulit. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah sebagai berikut :

Mengadakan pengobatan massal setiap 6 bulan sekali didaerah endemik ataupun daerah yang rawan terhadap penyakit askariasis.

Memberi penyuluhan tentang sanitasi lingkungan.

Melakukan usaha aktif dan preventif untuk dapat mematahkan siklus hidup cacing misalnyamemakai jamban/WC.

Makan makanan yang dimasak saja. Menghindari sayuran mentah (hijau) dan

selada di daerah yang menggunakan tinja sebagai pupuk.

Berdasarkan SK Menkes No.424/MENKES/SK/VI/2006 tentang panduan pengendalian cacingan: Bahwa jika prevalensi kecacingan >30% dilakukan Blanket Treatment , & jika masihmenunjukkan hasil >30% maka harus dilakukan pengobatan massal.

Terima Kasih !!

!