ASAM

10
ASAM JAWA Klasifikasi Kingdom : Plantae (tumbuhan) Subkingd om : Tracheobionta (berpembuluh) Superdiv isio : Spermatophyta (menghasilkan biji) Divisio : Magnoliophyta (berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub- kelas : Rosidae Ordo : Fabales Familia : Fabaceae (suku polong- polongan) Genus : Tamarindus Spesies : Tamarindus indica L. Asam jawa adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek . Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus indica, termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain

Transcript of ASAM

Page 1: ASAM

ASAM JAWA

Klasifikasi

Kingdom : Plantae  (tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta   (berpembuluh)Superdivisio : Spermatophyta   (menghasilkan biji)Divisio : Magnoliophyta   (berbunga)Kelas : Magnoliopsida   (berkeping dua / dikotil)Sub-kelas : RosidaeOrdo : FabalesFamilia : Fabaceae (suku polong-polongan)Genus : TamarindusSpesies : Tamarindus indica L.

Asam jawa adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek.

Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus indica, termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam (Mly.), asem (Jw.), sampalok (Tagalog), ma-kham (Thai), dan tamarind (Ingg.). Buah yang telah tua dan sangat masak biasa disebut asem kawak.

Etimologi

“Asam” adalah nama umum yang dipakai untuk semua bumbu dapur pemberi rasa masam pada masakan, termasuk juga asam kandis dan asam gelugur. Nama “asam jawa” dipakai oleh orang Melayu karena dipakai dalam masakan Jawa. Tumbuhan ini sendiri didatangkan oleh orang-orang dari India.

Page 2: ASAM

Nama Tamarindus dan tamarind diturunkan dari bahasa Arab تمرهندي tamr hindī. Artinya kurang lebih: kurma India

Pemerian

Pohon asam berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat.

Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13 cm, terletak berseling, dengan daun penumpu seperti pita meruncing, merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang, masing-masing berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar, ujung membundar sampai sedikit berlekuk.

Bunga tersusun dalam tandan renggang, di ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm panjangnya. Bunga kupu-kupu dengan kelopak 4 buah dan daun mahkota 5 buah, berbau harum. Mahkota kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm.

Buah polong yang menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10 butir, sering dengan penyempitan di antara dua biji, kulit buah (eksokarp) mengeras berwarna kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat yang mengeras dan liat serupa benang. Daging buah (mesokarp) putih kehijauan ketika muda, menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak, asam manis dan melengket. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.

Penyebaran dan ekologi

Asam jawa termasuk tumbuhan tropis. Asal-usulnya diperkirakan dari savana Afrika timur di mana jenis liarnya ditemukan, salah satunya di Sudan. Semenjak ribuan tahun, tanaman ini telah menjelajah ke Asia tropis, dan kemudian juga ke Karibia dan Amerika Latin. Di banyak tempat yang bersesuaian, termasuk di Indonesia, tanaman ini sebagian meliar seperti di hutan-hutan savana.

Pohon asam dapat tumbuh baik hingga ketinggian sekitar 1.000 m dpl, pada tanah berpasir atau tanah liat, khususnya di wilayah yang musim keringnya jelas dan cukup panjang.

Hasil dan kegunaan

Daging buah asam jawa sangat populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai bumbu sayur asam atau campuran rujak. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Asem kawak –demikian ia biasa disebut– inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis ikan, asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan jamu.

Thailand juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya. Buah ini populer dan dimakan dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong yang belum dikupas.

Page 3: ASAM

Biji asam biasa dimakan setelah direndam dan direbus, atau setelah dipanggang. Selain itu, biji asam juga dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti.

Di samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional. Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan sebagai tapal untuk mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik. Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat kuat. Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan diare.

Kayu teras asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat, keras dan bertekstur halus, sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran dan patung. Bagi anak-anak di Jawa Tengah, kayu asam merupakan kayu pilihan untuk membuat gasing. Biji asam juga kerap digunakan dalam permainan congklak atau dakon.

Pohon asam biasa ditanam di tepi jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan raya Daendels, dari Anyer hingga Panarukan.

Pelaut-pelaut Bugis pada masa lalu diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara Australia, di Northern Territory di saat mereka beristirahat menunggu datangnya angin untuk kembali ke daerah asal. Pohon-pohon asam jawa ini menjadi petunjuk kontak orang Aborigin setempat terhadap orang luar sebelum kedatangan orang Eropa.

http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/10/asam-jawa/

Page 4: ASAM

Pohon dan Buah Asam Jawa atau Tamarindus   indica

Posted on 9 September 2012 by alamendah

Asam jawa atau Tamarindus indica merupakan salah satu pohon dan buah yang paling terkenal di Indonesia. Buah asam jawa yang berasa masam biasa digunakan sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan di Indonesia. Namun ternyata bumbu masakan bukan satu-satunya manfaat pohon dan buah asam jawa. Banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional, sebagai pohon peneduh, hingga kepercayaan sebagai salah satu kayu bertuah.

Pohon asam jawa di beberapa tempat di Indonesia dikenal pula sebagai bak mee (Aceh), asam (Melayu), Asem (Jawa, Sunda), dan celagi (Bali). Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tamarind. Sedangkan nama latin tumbuhan ini adalah Tamarindus indica L. yang bersinonim dengan Tamarindus occidentalis Gaertn, Tamarindus officinalis Hook., dan Tamarindus umbrosa Salisb.

Nama ‘asam’ dan ‘asem’ merujuk pada rasa buah ini yang masam. Sedangkan nama Tamarind dan Tamarindus diturunkan dari Bahasa Arab ‘tamr hindi‘ yang kurang lebih berarti ‘kurma India’.

Diskripsi Pohon Asam Jawa. Asam Jawa merupakan tumbuhan tropis yang berbuah polong. Batangnya dapat berukuran besar dengan tinggi mencapai 30 meter dan diameter batang mampu mencapai 2 meter. Kulit batang pohon asam berwarna coklat abu-abu, dan kasar. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat.

Page 5: ASAM

Pohon Asam Jawa

Daun majemuk menyirip genap, bertepi rata, dan berwarna hijau. Daunnya akan berguguran menjelang keluarnya bunga. Bunga asam jawa berwarna kekuningan yang tersusun dalam tandan renggang dan tumbuh di ketiak daun atau di ujung ranting.

Buah asam jawa berbentuk polong yang menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, dengan jumlah biji mencapai 10 butir dalam tiap polongnya. Daging buah (mesokarp) berwarna putih kehijauan saat muda, dan berubah merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak. Rasa buah masam manis. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.

Pohon asam (Tamarindus indica) diperkirakan berasal dari Afrika timur yang kemudian tersebar ke wilayah tropis Asia (termasuk Indonesia), hingga ke Karibia dan Amerika Latin. Mampu tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl.

Manfaat Pohon dan Buah Asam Jawa. Pemanfaatan yang paling populer adalah sebagai bumbu masakan untuk memberikan memberikan rasa masam pada aneka masakan. Selain itu, buah asam jawa dapat digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan, bahan sirup, selai, dan campuran rujak.

http://alamendah.org/2012/09/09/pohon-dan-buah-asam-jawa-atau-tamarindus-indica/

Page 6: ASAM

1.Kerangka Teori

1.1   Deksripsi tentang asam jawa ( Tamarindus Indica L )

Sistematika(  taksonomi ) asam jawa adalah sebagai berikut:

Nama tumbuhan     : Asam jawa

Nama botani             : Tamarindus Indica L

Nama panggilan      : Asem ( Jawa, Sunda ), Celagi ( Bali )

Nama lain                 : Tamarind ( Inggris ), Sampalok ( Pilipina )

  Luo Wang zi, Suan jiao ( Cina )

Kingdom                    : Plantae (Tumbuhan)

           Subkingdom              : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

           Super Divisi               : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

           Divisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

           Kelas                           : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

           Sub Kelas                  : Rosidae

Ordo                           : Fabales

Famili                         : Fabaceae (suku polong-polongan)

Species                      : Tamarindus Indica L

Asal                            : Afrika

Tinggi Tumbuhan    : 15-30 m

Diameter batang      : 2 m

Warna batang           : Coklat keabu-abuan

Bentuk daun             : Majemuk menyirip genap

Panjang daun          : 5-13 cm

Jumlah daun                        : 8-16 pasang

Bentuk bunga          : Kupu-kupu

Jumlah kelopak bunga: 4 buah

Daun mahkota         :   5 buah

Bentuk buah             : Polong yang menggelembung

Warna buah              : Kecoklatan

Bentuk biji                 : Agak persegi

Warna biji                  : Coklat kehitaman

Tekstur biji                 : Keras           

Page 7: ASAM

            Asam jawa ( Tamarindus Iindica L ) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan

termasuk tumbuhan berbuah polong-polongan. Asam jawa mempunyai varietas hanya terdiri dari

satu varietas yang pada semua wilayah yang mampu ditumbuhinya. Syarat tumbuh baik

produksivitas asam jawa  pada variasi kondisi  tanah  dan iklim yang luas. Tanaman ini tumbuh

baik di tanah yang berpasir atau tanah liat, mulai dari dataran rendah sampai dataran menengah

( sampai 1000 m dpl ). (http://hansdw08.student.ipb.ac.id/pages/asam-jawa-tamarindus-indica-

linn/)

1.2       Manfaat Asam jawa

          Bisaanya asam jawa digunakan sebagai bumbu penambah rasa atau perasa dalam

beberapa masakan Indonesia, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang pada kuah

mpek-mpek masakan khas dari Palembang.

            Selain itu asam jawa juga memiliki manfaat untuk mencegah rambut rontok. Asam jawa

memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat berfungsi untuk mencegah rambut rontok antara

lain: Asam apel, Asam sitrat, Asam anggur ,Asam tatrat, Asam suksinat ,pectin dan gula invert.

Senyawa kimia tersebut bermanfaat untuk mencengah rambut rontok. (Yuniarti;2008;35)

Pohon dan buah Asam Jawa

Pohon dan buah Asam Jawa pun telah dimanfaatkan sebagai bahan obat tardisional sejak lama. Berbagai khasiat yang dipunyai antara lain untuk mengobati asma, batuk, demam, sakit panas, darah rendah, kolestrol tinggi, reumatik, sakit perut, alergi, sariawan, luka baru, luka borok, eksim, bisul, bengkak disengat lipan / lebah, gigitan ular bisa, dan rambut rontok, serta untuk melancarkan dan memperbanyak air susu ibu, memudahkan buang air besar, dan

Page 8: ASAM

melancarkan peredaran darah. Bagian tanaman yang digunakan antara lain daun, buah, kulit batang, hingga tepung bijinya.

Pohon asam jawa pun sering dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh yang ditanam di pinggir jalan dengan daunnya yang cukup rimbun. Kayunya pun cukup keras yang sering kali dijadikan warangka (sarung) keris dan bahan pahatan.

Di Jawa, tidak sedikit masyarakat yang mempercayai pohon dan kayu asam jawa sebagai salah satu kayu bertuah yang memiliki kekuatan magis. Pohon dan kayu asam jawa dipercaya bertuah untuk keselamatan dan mampu menjadi penangkal unsur-unsur negatif seperti gangguan roh jahat dan santet. Bahkan dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus. Mungkin lantaran itu pula, dahulu tumbuhan ini banyak ditanam sebagai peneduh di pinggir jalan.

Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, ternyata tanaman asam jawa (Tamarindus indica) telah menjadi sumber keberadaan berbagai budaya asli Indonesia seperti di bidang kuliner, jamu hingga berbagai kepercayaan mistik. Tanpa pohon asam jawa tentu sayur asam tidak akan senikmat sekarang, atau justru tidak akan pernah ada sayur asam.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae. Divisi: Magnoliophyta. Kelas: Magnoliopsida. Ordo: Fabales. Famili: Fabaceae. Genus: Tamarindus. Spesies: Tamarindus indica.

Referensi dan gambar:

http://www.theplantlist.org/tpl/record/ild-1720 http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=132 id.wikipedia.org/wiki/Asam_jawa gambar: commons.wikimedia.org/wiki/Tamarindus_indica