asam traneksamat

1
Zahel et al. membandingkan penggunaan asam traneksamat injeksi dengan pemasangan tampon anterior. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan asam traneksamat 500mg dalam 5 ml dan pemasangan tampon anterior terhadap 216 pasien epistaksis anterior. Parameter yang dilihat pada randomized control trial (RCT) tersebut adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan perdarahan, durasi tinggal di rumah sakit, kemungkinan terjadinya perdarahan ulang dalam 24 jam dan 1 minggu, dan kepuasan pasien (0-10). Hasil RCT menunjukan penggunaan asam traneksamat injeksi lebih baik daripada pemasangan tampon anterior. Pada penelitian yang dilakukan oleh Zahel et al., 71% pasien yang diberikan asam traneksamat dan 31,2% pasien yang dilakukan pemasangan tampon anterior, perdarahan berhenti di bawah 10 menit. Pasien yang diberikan asam traneksamat sebanyak 95,3% memiliki durasi tinggal di rumah sakit yang lebih singkat (kurang dari 2 jam). Pada pemasangan tampon anterior, hanya 6,4% psien yang memenuhi kriteria ini. Kejadian perdarahan berulang pada 24 jam pertama dilaporkan terjadi sebanyak 11% pada pemasangan tampon anterior dan 4,7% pada penggunaan asam traneksamat injeksi. Tingkat kepuasan pasien pada penggunaan asam traneksamat sebesar 8,5 + 1,7, lebih tinggi dibandingkan dengan 4,4 + 1,8. Penelitian yang dilakukan oleh Sabbe et al., asam traneksamat memiliki efek 10 kali lebih baik dan memiliki waktu paruh yang lebih panjang dibandingkan dengan asam aminokaproat dalam menghentikan perdarahan. Asam traneksamat dapat diberikan untuk epistaksis berat.

description

ddgh

Transcript of asam traneksamat

Page 1: asam traneksamat

Zahel et al. membandingkan penggunaan asam traneksamat injeksi dengan pemasangan tampon anterior. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan asam traneksamat 500mg dalam 5 ml dan pemasangan tampon anterior terhadap 216 pasien epistaksis anterior. Parameter yang dilihat pada randomized control trial (RCT) tersebut adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan perdarahan, durasi tinggal di rumah sakit, kemungkinan terjadinya perdarahan ulang dalam 24 jam dan 1 minggu, dan kepuasan pasien (0-10).

Hasil RCT menunjukan penggunaan asam traneksamat injeksi lebih baik daripada pemasangan tampon anterior. Pada penelitian yang dilakukan oleh Zahel et al., 71% pasien yang diberikan asam traneksamat dan 31,2% pasien yang dilakukan pemasangan tampon anterior, perdarahan berhenti di bawah 10 menit. Pasien yang diberikan asam traneksamat sebanyak 95,3% memiliki durasi tinggal di rumah sakit yang lebih singkat (kurang dari 2 jam). Pada pemasangan tampon anterior, hanya 6,4% psien yang memenuhi kriteria ini. Kejadian perdarahan berulang pada 24 jam pertama dilaporkan terjadi sebanyak 11% pada pemasangan tampon anterior dan 4,7% pada penggunaan asam traneksamat injeksi. Tingkat kepuasan pasien pada penggunaan asam traneksamat sebesar 8,5 + 1,7, lebih tinggi dibandingkan dengan 4,4 + 1,8.

Penelitian yang dilakukan oleh Sabbe et al., asam traneksamat memiliki efek 10 kali lebih baik dan memiliki waktu paruh yang lebih panjang dibandingkan dengan asam aminokaproat dalam menghentikan perdarahan. Asam traneksamat dapat diberikan untuk epistaksis berat.