asam pikraT.pdf

5
ANALISISSIANIDADALAMSINGKONGDENGAN METODELIAN DAN HAMIR YANG DIMODIFIKASI NinaMarlina BalaiPenelitianTemak,Ciawi-Bogor PENDAHULUAN Sudahumumdiketahuibahwadaunsingkongdi Indonesia, disamping dapatdikonsumsiolehmanusia,jugaseringdimanfaatkanuntukpakanternak yang cukuppotensial .Namundemikianpenggunaandaunsingkongsebagai pakanternak,mempunyaimasalah yang cukupseriuskarenadidalamnya terkandung suatu senyawa kimia asam sianida (HCN) yang dapat menyebabkangangguanmetabolismedidalamtubuhternak . UntukmenurunkankandunganHCNdalamdaunsingkong yang akan diberikankepadaternakdapatdilakukandenganperlakuantertentu .Diantara perlakuantersebutantara lain dengancarapengeringan,perendamanatau denganmenambahkansenyawakimia yang mengandung sulfur (Doyledan Djayanegara, 1983) . Berdasarkankandungansianidanya,singkongdibagikedalamtigajenis (varietas)yaitu 1 . SingkongmanisdengankandunganHCN 50 mg/kgumbisegar 2 . Singkong(tidakmanisdantidakpahit)dengankandunganHCNantara 50 - 100 mg/kgumbisegar 3 . SingkongpahitdengankandunganHCNdiatas 100 mg/kgumbisegar . Singkongmanis,umbidandaunnyadapatdikonsumsiolehmanusia maupunternakkarenakandungansianidanyarendah . Sedangkansingkongpahit yang mengandungsianidatinggi,umumnya digunakanuntuksumberbahanindustripembuatanpati(tepungtapioka)dan tidakdigunakanlangsungsebagaimakananmanusiamaupunternak . Keracunansianida yang cukuptinggi,dapatmengakibatkankematian . Disampingkeracunan yang akut,keracunan yang kronis pun sebagaiakibat termakannyasianida yang sedikitdemisedikitnamunterusmenerusdalam kurunwaktu yanglama, dapatmengganggu/membahayakankesehatan temak . 121

Transcript of asam pikraT.pdf

Page 1: asam pikraT.pdf

ANALISIS SIANIDA DALAM SINGKONG DENGANMETODE LIAN DAN HAMIR YANG DIMODIFIKASI

Nina Marlina

Balai Penelitian Temak, Ciawi-Bogor

PEN DAHULUAN

Sudah umum diketahui bahwa daun singkong di Indonesia, disampingdapat dikonsumsi oleh manusia, juga sering dimanfaatkan untuk pakan ternakyang cukup potensial . Namun demikian penggunaan daun singkong sebagaipakan ternak, mempunyai masalah yang cukup serius karena di dalamnyaterkandung suatu senyawa kimia asam sianida (HCN) yang dapatmenyebabkan gangguan metabolisme di dalam tubuh ternak .

Untuk menurunkan kandungan HCN dalam daun singkong yang akandiberikan kepada ternak dapat dilakukan dengan perlakuan tertentu . Di antaraperlakuan tersebut antara lain dengan cara pengeringan, perendaman ataudengan menambahkan senyawa kimia yang mengandung sulfur (Doyle danDjayanegara, 1983) .

Berdasarkan kandungan sianidanya, singkong dibagi ke dalam tiga jenis(varietas) yaitu

1 . Singkong manis dengan kandungan HCN 50 mg/kg umbisegar

2. Singkong (tidak manis dan tidak pahit) dengan kandungan HCN antara50 - 100 mg/kg umbi segar

3 . Singkong pahit dengan kandungan HCN di atas 100 mg/kg umbi segar .

Singkong manis, umbi dan daunnya dapat dikonsumsi oleh manusiamaupun ternak karena kandungan sianidanya rendah .

Sedangkan singkong pahit yang mengandung sianida tinggi, umumnyadigunakan untuk sumber bahan industri pembuatan pati (tepung tapioka) dantidak digunakan langsung sebagai makanan manusia maupun ternak .Keracunan sianida yang cukup tinggi, dapat mengakibatkan kematian .Disamping keracunan yang akut, keracunan yang kronis pun sebagai akibattermakannya sianida yang sedikit demi sedikit namun terus menerus dalamkurun waktu yang lama, dapat mengganggu/membahayakan kesehatantemak .

121

Page 2: asam pikraT.pdf

TINJAUAN PUSTAKA

Daun singkong merupakan limbah pertanian yang, dapat dimanfaatkanuntuk pakan ternak karena kandungan proteinnya cukup tinggi. MenurutJalaludin dan Saw Yin (1977), daun singkong dapat digunakan sebagaipengganti tepung jagung di dalam ransum ternak . Namun dengan adanyakandungan sianida (HCN) di dalamnya, penggunaan daun singkong menjaditerbatas .

Banyak metode analisis HCN yang telah dicoba, akan tetapi hasilnyabervariasi hal ini disebabkan oleh sifat HCN yang mudah menguap akibatpengaruh suhu. Dengan adanya kenaikan suhu dan waktu inkubasi yang relatiflama pada proses analisis, dapat menyebabkan hilangnya sianida yang akandiukur. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka perlu dicarikan metode lainyang Iebih efektif dan efisien yaitu dengan cara memodifikasi beberapametode dasar yang telah ada . Metode yang terpilih adalah metode Lian danHamir (Darmawan, 1987), cara untuk mempercepat pembebasan sianidasenyawa glukosida, digunakan asam chlorida 3 N dengan inkubasi pada suhukamar selama 3 jam .

Untuk tujuan ini diperlukan sampel singkong, bahan kimia pereaksidan peralatan analisis sebagai berikut

a . Sampel pakan diambil dari sampel yang dikirim para peneliti ke labora-torium pakan ternak di Bogor berupa umbi, kulit umbi dan daun singkongyang tidak diketahui varietasnya .

b . Bahan kimia pereaksi

Larutan asam pikrat 1 % (10 g asam pikrat dalam 1 liter aquades) .

Larutan standard sianida (0,241 g KCN dalam 1 liter aquades) setaradengan 100 ug HCN/ml . Konsentrasi sianida yang dibuat adalah : 10,20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 ug HCN.

Larutan Na-karbonat 10% (100 g Na-karbonat dalam 1 liter aquades) .

Chloroform

HCL 3 N

c. Peralatan analisis

- Tabung reaksi

- Karet penutup dengan gantungannya

Lokakarya Fungsional Non Peneliti

BAHAN DAN CARA

1 22

Page 3: asam pikraT.pdf

Lokakarya Fungsional Non Penelilii

- Kertas Whatman No .1 (1 x 6 cm) direndam dalam larutan asam pikratlalu dikeringkan, kemudian direndam kembali dalam Na-karbonat 10

dan dikeringkan .

Prosedur analisis

A. Pembuatan kurva standard

1 . Masukkan 1 ml larutan standard (untuk masing-masing konsentrasisianida tersebut di atas) ke dalam tabung reaksi, tambahkan 1 mlaquades dan 1 ml HCN 3 N, kemudian ditutup dengan sumbatkaret/gabus yang telah terpasang kertas berpikrat, biarkan pada suhukamar selama 3 jam .

2 . Kertas saring berpikrat dikeluarkan dan dielusikan dalaml O ml aquades .

3 . Lakukan hal yang sama (1 dan 2) pada konsentrasi 0 mg HCN denganmenggunakan aquades sebagai blanko .

4 . Absorben dari masing-masing eluat diukur dengan menggunakanspectrophotometer Baush dan Lomb pada panjang gelombang 490nm .

5 . Buat kurva standard (Persamaan) .

B . Pengukuran kandungan sianida dari bahan :

1 . Timbang sampel singkong yang telah dicincang halus sebanyak 500 -1000 mg, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi .

2 . Tambahkan beberapa tetes chloroform (1 ml) dan tutup dengan sumbatkaret yang telah terpasang kertas berpikrat .

3 . Perlakuan sampel dengan menggunakan metode A (1 - 5) .

4 . Konsentrasi sianida dalam bahan dapat diketahui dengan memasukkannilai absorbennya ke dalam persamaan kurva standard .

Perhitungan : Kandungan X x 1000 sianida =

(ppm) mg contoh

X = ug sianida pada kurva standard

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Lian dan Hamir, merupakan metode alkali-pikrat yang palingpraktis dibandingkan dengan beberapa metode lain misalnya metodepiridine-pirazolone dan isotachoelectrophoretic, seperti diutarakan olehFukuba dan Mendosa (1984) . Pada percobaan pendahuluan metode Lian danHamir yang tidak dimodifikasi, tidak diperoleh hasil karena waktu yang

1 23

Page 4: asam pikraT.pdf

Lokakarya Fungsional Non Penefli

diperlukan untuk proses inkubasi cukup lama (lebih dari 12 jam),mengakibatkan kandungan sianida dalam contoh menjadi hilang dan tidakterdeteksi . Pada percobaan tersebut, HCN yang dibebaskan meresap kedalam sumbat tabung sampai ke permukannya sehingga pada saat kertasberpikrat dielusikan dengan aquades, eluen tidak menunjukkan adanya HCN(warna eluen sama dengan blanko) .

Dari hasil analisis HCN dengan menggunakan metode Lian dan Hamiryang dimodifikasi, menunjukkan hasil analisis yang akurat. Denganpengurangan waktu dan jumlah sampel serta dilakukan pada suhu kamar,kandungan HCN dalam contoh tetap dapat terdeteksi seperti tertera di dalamTabel 1 .

Tabel 1 . Kandungan sianida (HCN) dalam singkong dengan metode Lian danHamir yang dimodifikasi (ppm)

1 24

Jika dibandingkan dengan metode alkali-pikrat Fukuba dan Mendosa,menunjukkan hasil yang tidak berbeda (Tabel 2) dengan metode Lian danHamir yang dimodifikasi .

Tabel 2 . Kandungan sianida (HCN) dalam singkong dengan metode alkali-pikrat Fukuba dan Mendosa (ppm)

Contoh Kandungan HCN Varietas

Daun : 1 . 302,5 M . Col .

2 . 413,3 Lakan w.78

3 . 374,5 Bogor 397

Umbi : 1 . 394,0

2 . 374,0

3 . 389,0

Kulit : 1 . 231,3 Bogor 297

2 . 355,8 Lakan w.78

3 . 220,7 Black Twig

Contoh Daun Umbi Kulit

1 368 415 213

2 410 382 200

3 390 405 230

Page 5: asam pikraT.pdf

Lokakarya Fungsionai Non Penelt

Karena contoh singkong yang dianalisis (Tabel 1) tidak diketahuivarietasnya, maka berdasarkan kandungan sianidanya dapat diduga bahwacontoh (daun, umbi dan kulit) tersebut termasuk jenis singkong manis yangtua. Menurut Sutrisno dan Keman (1981) kandungan sianida pada daunsingkong muda berkisar antara 560 - 620 ppm, dan daun tua antara 400 -530 ppm . Sedangkan umbinya termasuk jenis singkong pahit (seperti yangdiutarakan oleh Fukuba dan Mendosa (1984) .

KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan yang diuraikan di atas dapat disimpulkanbahwa, analisis kandungan sianida di dalam suatu bahan pakan ternak,umumnya memerlukan waktu cukup lama dengan hasil yang kurang akurat .Dengan menggunakan metode Lian dan Hamir yang dimodifikasi lebihmenguntungkan, karena disamping metodenya sederhana, waktu yangdibutuhkan relatif singkat dan hasilnya lebih teliti .

DAFTAR BACAAN

Darmawan, 1987 . Beberapa prosedur pengujian sianida . Fakultas PeternakanIPB, Bogor.

Doyle,P .T. dan A. Djajanegara . 1983 . The contribution of by product to theS nutrition of animal . Sulfur in South East Asean and South PacificAgriculture. Research for Development Seminar, Ciawi-Bogor,Indonesia .

Fukuba, H . and EMT. Mendosa. 1984 . Determination of cyanide in cassava .Tropical Root Crop . Postharvest Physiology and Processing . JapanScientific Societies Press, Tokyo .

Jalaludin and O.H . Saw Yin . 1972. HCN tolerance of hen . Malay . Agric . Res .1 : 77 .

Sutrisno, D dan S . Keman . 1981 . Nilai makanan hijauan segar ketela pohonuntuk ternak sapi dan kerbau . Pros. Seminar Penelitian Peternakan .Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor .

1 25