Asal Usul Manusia Di Pandang Dari Segi Agama Islam

download Asal Usul Manusia Di Pandang Dari Segi Agama Islam

of 25

description

asal usul manusia

Transcript of Asal Usul Manusia Di Pandang Dari Segi Agama Islam

ASAL USUL MANUSIA DI PANDANG DARI SEGI AGAMA ISLAM Diposkan oleh inez Apakah sesungguhnya pandangan Islam tentang manusia? Dalam Islam manusia bukan sekedar binatang menyusui yang hanya makan,minum dan berhubungan seks, bukan juga hanya a thinking animal, tetapi dari itu, ia memiliki potensial pada dan dalam dirinya yang menjadikannya dalam bahasa al-Quran unik, berbeda dari yang lain. Pandangan Islam mengenai kehidupan manusia di bumi ini amatlah menyeluruh (comprehensive) dalam artian bahwa kehidupan di dunia ini merupakan sebagian dari kehidupan di akhirat. Tindakan di dunia akan mempengaruhi kehidupannya di akhirat. Dalam Islam manusia merupakan khalifah Allah di muka bumi yang dibekali dengan berbagai hak, dan dibebani dengan berbagai kewajiban. Juga dalam Islam, manusia merupakan makhluk yang terdiri dari ruh atau jiwa dan raga. Manusia menurut Islam, merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diberi ruh Ilahi dan dibuat dari mani. Kata ruh adalah soul dalam bahasa Inggris yang juga sama dengan jiwa.Bahkan, berbagai ayat dalam kitab suci umat Islam mengungkapkan bahwa Islam mengajarkan manusia untuk mendapatkan kebahagiaan yang seimbang antara dunia dan akhirat, yakni keseimbangan kebahagiaan spiritual dan material sebagaimana yang sering diucapkan umat Islam dalam berdoa: Ya Tuhan berikanlah aku kebahagian dunia dan juga kebahagiaan akhirat dan jauhkanlah aku dari api neraka. Ayat di atas dan doa tersebut menunjukkan bahwa dalam Islam manusia itu terdiri dari ruh dan kebahagiaan ruh ini tercapai melalui ibadah. Manusia juga dalam Islam percaya mengenai apa yang tidak terlihat dengan indera penglihatan. Dengan kata lain, manusia Islam menyakini adanya kehidupan di akhirat. Ini merupakan keyakinan mereka bahwa ada kehidupan spiritual di akhir zaman. Terlalu banyak kiranya ayat-ayat dalam kitab suci al-Quran dimana Tuhan berfirman mengenai kejadian & asal usul manusia dari jiwa dan raga,antara lain: Surah ke-23, al-Muminun ayat 12-15 yang terjemahannya sebagai berikut:Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) tanah.(ayat 12)Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (ayat 13)Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk lain). Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(ayat 14)Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu benar-benar akan mati.(ayat 15) Surah ke-32 al-Sajdah ayat 7-9 yang terjemahannya sebagai berikut:Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.(ayat 7)Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).(ayat 8)Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuhnya) ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati (tetapi) kamu sedikit yang bersyukur.(ayat 9) Surah ke-37 al-Shaffat ayat 11 yang terjemahannya sebagai berikut: .....Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat. Surah ke-17 al-Isra ayat 85 yang terjemahnya sebagai berikut:Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: ruh itu termasuk urusan Tuhan-Ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. Surah ke-76 al-Insan ayat 72 yang terjemahannya sebagai berikut:Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur (antara benih laki-laki dengan perempuan) yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Surah ke-86 al-Thariq ayat 5-7 yang terjemahannya sebagai berikut:Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah ia diciptakan?(ayat 5)Dia diciptakan dari air yang terpancar.(ayat 6)Yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.(ayat 7)Kehidupan manusia di alam ini diawali dengan tidak ada,kemudian ada (lahir) dan terakhir tidak ada lagi (mati) (lihat al-Quran surah ke-7 al-Araf ayat 25). Mengenai lamanya hidup manusia didunia tidak perlu kita perbincangkan di sini,sebab sulit untuk memberikan jawaban yang pasti tentang hal tersebut.Dapat dikemukakan bahwa filsafat Islam pada umumnya, memandang manusia terdiri dari dua substansi yang bersifat materi (badan) dan substansi yang bersifat immateri (jiwa) dan hakikat dari manusia adalah substansi immaterialnya seperti ditulis oleh Imam al-Ghazali mengemukakan bahwa essensi manusia adalah jiwanya:Adanya jiwa dalam dirinya membuat manusia itu menjadi ciptaan Tuhan yang unggul. Dengan jiwa itu pula manusia dapat mengenal Tuhannya dan sifat-sifatNya bukan dengan organ tubuh lainnya. Dengan jiwa itu jualah, manusia dapat mendekatkan diri dengan tuhan dan berusaha mewujudkan. Jadi, jiwa adalah raja dalam diri manusia dan anggota tubuh lainnya adalah unsur-unsur yang melaksanakan perintah tuhan. Jiwa itu diterima oleh tuhan apabila dia tetap bebas dari hal-hal selain dari tuhan. Apabila ia terikat pada hal-hal yang bukan dengan tuhan, dia telah menjauh darinya. Jiwa manusialah yang akan dipertanyakan dan disiksa. Hal ini dikemukakan oleh Imam al-Ghazali dan juga dikutip oleh Dr. Muhammad Nasir Nasution dalam bukunya, Manusia menurut al-Ghazali. Ulasan al-Ghazali juga mengungkapkan bahwa akal bukanlah daya yang terpenting dalam kehidupan keberagamaan manusia karena usaha penyempurnaan dan iman diri bukanlah proses intelektual melainkan penajaman dari daya intuisi dan emosi. Yang penting adalah menjaga keseimbangan antara daya-daya tersebut. Mungkin yang dimaksud disini ialah apabila seseorang mempertajam atau meningkatkan daya fisiknya, sebaiknya juga ia menambah daya nalar dan imannya sehingga dia menjadi manusia yang utuh. Esensi manusia atau jiwanya, masih dalam ulasan al-Ghazali merupakan unsur immaterial yang berdiri sendiri dan juga adalah subjek yang mengetahui disebut juga subjek yang sadar. Al-Ghazali memberi contoh bagai seorang manusia yang menghentikan kegiatannya, masih tetap sadar walaupun dia berada dalam keadaan tenang dan tidak berbuat apapun. Maka aktifitas fisiknya menghilang tetapi ada sesuatu dalam dirinya yang tidak hilang, yaitu kesadaran akan dirinya. Dia sadar bahwa ia ada; bahkan ia sadar bahwa ia sadar. Inilah yang dapat dipahami dari istilah, Subjek yang mengetahui . Manusia sadar dan mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk dan ia mampu mengoreksi semua unsur-unsur tersebut, apabila ia berbuat salah, unsur jiwa dalam dirinya akan menyadarkannya karena ia adalah subjek yang mengetahui.Substansi immaterial atau jiwa itu juga disebut al-nafs dalam islam. Imam Ghazali menguraikan al-nafs atau nafsu sebagai berikut: Makna pertama ialah hasrat: atau diri yang rendah. Hasrat merupakan kata yang menyeluruh yang terdiri dari ketamaan, amarah dan unsur-unsur keji lainnya. Nabi Muhammad SAW bersabda, Musuh anda yang terbesar adalah nafsu anda yang terletak dikedua belah sisi anda. Makna kedua dari Nafs adalah jiwa seperti dijelakan terdahulu. Apabila nafsu menjadi tenang dan telah bebas dari amarah dan birahi dia disebut nafsu Mutmainah atau jiwa yang tenang dan aman, seperti difirmankan oleh Allah SWT, O..jiwa yang tenang, kembalilah ketuhanmu dengan tenang dan menenangkannya (89-27). Dalam mana yang pertama nafsu bersekutu dengan setan. Apabila nafsu sudah tidak tenang dia tidak akan sempurna; ia disebut nafsu Lawamah atau jiwa yang ternoda dan jiwa yang demikian mengabaikan tugas-tugas ilahinya. Apabila jiwa menyerahkan diri kepada setan, ia disebut nafsu Ammarah atau nafsu yang dikuasai setan. Al-nafs mempunyai daya-daya dan daya berfikir terkandung didalamnya. Kesempurnaan manusia diperoleh dengan jalan mempertajam daya berfikir ini. Bila kita bandingkan pandangan al-Ghazali dan Koentjaraningrat mengenai manusia, maka terlihat kesamaan yang dalam. Tentu Koentjaraningrat tidak mengatakan rujukannya adalah al-Ghazali atau al-Quran dan Hadits. Istilah yang digunakan oleh Koentjara ningrat adalah kepribadia individu. Kepribadian, menurut Koentjaratningrat, dalam bukunya: Pengantar Antropologi 1, adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu yang berada pada setiap individu (Koentjaraningrat 1996, hlm. 99 ). Dalam buku yagn sama Koentjaraningrat juga menguraikan bahwa ada beberapa unsur dalam kepribadian. Kalau al-Ghazali mengemukakan bahwa manusia memili beragam daya, yakni daya fikir, daya fisik, daya rasa dan daya moral. Maka Koentjaraningrat, Abraham Marslow, Kelvin S. Hall dan Gardner Lindsay menyebut daya-daya tersebut sebagai unsur-unsur akal dan jiwa yang melangkapi kepribadian manusia, seperti unsur pengetahuan, unsur perasaan, unsur motivasi. Hanya istilah yang berbeda; al-Ghazali menggunakan perkataan daya atau al-nafs sedangkan berbagai pakar dari timur dan barat tersebut terdahulu menyebutnya sebagai unsur-unsur dalam diri manusia.Asal Usul Manusia (1)"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr (15) : 28-29)MuqadimahDiantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.Di lain puhak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Yang menjadi pertanyaan adalah termasuk dalam golongan manakah Adam ? Apakah golongan fosil yang ditemukan tadi atau golongan yang lain ? Lalu bagaimanakah keterkaitannya ?Asal Usul Manusia menurut IslamKita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Quran adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan."Kitab (Al Quran) in tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib....." (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal usul manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki unsur utama yang dijelaskan dalam Al Quran yaitu Iman kepada yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan masalah tersebut yaitu selalu diawali dengan kata kemungkinan, diperkirakan, dsb. Jadi sebenarnya para ilmuwanpun ragu-ragu dengan apa yang mereka nyatakan.Tahapan kejadian manusia :a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa ayat 1 yaitu :"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa (4) : 1)Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Quran dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Muminuun (23) : 12-14).Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)Ungkapan ilmiah dari Al Quran dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Quran dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Quran dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Quran yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Quran dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Quran telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Quran :"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).KhatimahDari uraian diatas jelas tampak bahwa pernyataan dalam surat Al Baqarah ayat 2 -3 tersebut diatas benar adanya dalam hal ini dapat dibuktikan secara ilmiah terutama dalam kaitannya dengan asal-usul kejadian manusia. (Bersambung)(Oleh : Fajar Adi Kusumo)Referensi : - Al Quransal Usul Manusia menurut Agama Islam..

ASAL-USUL MANUSIA DI LIHAT DARI KACAMATA AGAMA ISLAMLatar BelakangPerjalanan panjang sejarah bumi sehingga manusia dapat tinggal yang di mulai dari berbagai banyak teori atau cerita mitos dari berbagai Negara,kemudian di lanjutkan dengan penelitian secara spesifik di seluruh bagian bumi untuk mencari tahu bagaimana terbentuknya manusia,baik secara harfiah maupun dari sudut pandang agama.Tujuan Tujuan utama mengetahui asal-usul manusia adalah untuk menumbuhkan wawasan,kesadaran akan diri manusia bahwa yang menciptakan dirinya dengan bentuk yang sempurna adalah tuhanny YAITU Allah SWT.Batasan MasalahMengetahui tahap-tahap kehidupan seorang umat manusia dari masa ia kecil hingga menjelang kematiannya.Metode penulisan Studi PustakaAsal usul manusia dilihat dari sisi reproduksinya banyak sekali dijelaskanAl-Quran misalnya: Manusia berasal dari Nutfatam (nutfatam min maniyyin yumna) atau setetes sperma yang ditumpahkan.Nutfah, berarti sejumlah sangat kecil yang sering diartikan sebagai setetes air (Qs. Abasa 80)SIAPA MANUSIA ITU?Manusia adalah ciptaan Allah yang paling besar, untuk itu terlebih dahulu id harus mengenal Nya. Kalau manusia itu sudah mengenal jiwanya pasti ia akan mengenal Tuhannya. Pernyataan ini identik dengan bunyi suatu kalimat :Barang siapa sudah mengenal jiwanya, maka ia akan mengenal TuhannyaSesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ( At-Tiin : 4 )

Manusia ditinjau dari susunan postulat tubuhnya adalah ciptaan Allah yang paling sempurna ditimbang makhluk hidup lainnya yang ada dimuka bumi.Manusia adalah makhluk yang tercipta berdasarkan ketentuan Allah, bukan secara kebetulan dan serampangan. Ia tercipta untuk tujuan tertentu bukan untuk kesia-siaan.PROSES PENCIPTAAN ADAMAllah menciptakan Adam berdasarkan kehendak dan Kekuasaan Nya. Proklamasi penciptaan manusia dari tanah kepada para Malaikat adalah merupakan kehormatan pertama yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

Penobatan manusia sebagai khalifah di Bumi, adalah suatu kehormatan besar dari Allah sebagai penciptanya, sehingga Dia memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada manusia. Yang lebih besar dari peristiwa ini dan merupakan keistimewaan bagi manusia adalah ditiupkan Nya roh (ciptaan) Allah kedalam dirinya. Ini sebagai sinyalemen bahwa asal usul manusia itu suci, tercipta dari bahan yang berkualitas tinggi dan memiliki fitrah yang murni.Hakekat dan Martabat manusia dalam IslamManusia adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan sangat menarik. Dikatakan misterius karena semakin dikaji semakin terungkap betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang belum terungkapkan betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang belum terungkapkan.Kelebihan Manusia Dari Makhluk Lainnya, Fungsi Dan Tanggung Jawab Manusia Dalam IslamBertitik tolak dan rumusan singkat itu, menurut ajaran Islam, manusia, dibandingkan dengan makhluk lain, mempunyai beberapa ciri utamanya adalah:1. Makhluk yang paling unik, djadikan dalam bentuk yang paling baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Firman Allah:Artinya: Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tin:4)Kelemahan manusia berupa sifat yang melekat pada dirinya disebutkan Allah dalam Al-Quran, diantaranya adalah:a. Melampaui batas (QS. Yunus:12)b. Zalim (bengis, kejam, tidak menaruh belas kasihan, tidak adil, aniaya) dan mengingkari karunia (pemberian) Allah (QS. Ibrahim: 34)c. Tergesa-gesa (QS. Al-Isra:11)d. Suka membantah (QS. Al-Kahfi:54)e. Berkeluh kesah dan kikir (QS. Al-Maarij:19-21)f. Ingkar dan tidak berterima kasih (QS. Al-Adiyat: 6)Namun untuk kepentingan dirinya manusia ia harus senantiasa berhubungan dengan penciptanya, dengan sesama manusia, dengan dirinya sendiri, dan dengan alam sekitarnya.2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan) beriman kepada Allah. Sebab sebelum ruh (ciptaan) Allah dipertemukan dengan jasad di rahim ibunya, ruh yang berada di alam ghaib itu ditanyain Allah, sebagaimana tertera dalam Al-Quran:Artinya: apakah kalian mengakui Aku sebagai Tuhan kalian? (para ruh itu menjawab) ya, kami akui (kami saksikan) Engkau adalah Tuhan kami). (QS. Al-Araf:172)3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya dalam Al-Quran surat Az-Zariyat:Artinya: tidaklah Aku jadikan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat:56) 4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Hal itu dinyatakan Allah dalam firman-Nya. Di dalam surat al-Baqarah: 30 dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Perkataan menjadi khalifah dalam ayat tersebut mengandung makna bahwa Allah menjadikan manusia wakil atau pemegang kekuasaan-Nya mengurus dunia dengan jalan melaksanakan segala yang diridhai-Nya di muka bumi ini (H.M. Rasjidi, 1972:71)5. Disamping akal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan atau kehendak. Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh kepada Allah, menjadi muslim. Karena itu di dalam Al-Quran ditegaskan oleh Allah:Artinya: Dan katakan bahwa kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Barangsiapa yang mau beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang tidak ingin beriman, biarlah ia kafir. (QS. Al-kahfi: 29)Dalam surat Al-Insan juga dijelaskan:Artinya: Sesungguhnya kami telah menunjukinya jalan yang lurus (kepada manusia), ada manusia yang syukur, ada pula manusia yang kafir. (QS. Al-Insan: 3)6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

7. Berakhlaq. Berakhlaq adalah ciri utama manusia dibanding mahkluk lain. Artinya manusia adalah makhluk yang diberikan Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.Dari ungkapan Al-Quran itu jelaslah bahwa manusia berasal dari zat yang sama yaitu tanah.Dan dalam masa 40 hari mani yang telah terpadu, berangsur menjadi darah segumpal. Untuk melihat contoh peralihan berangsur kejadian itu, dapatlah kita memecahkan telur ayam yang sedang dierami induknya. Tempatnya aman dan terjamin, panas seimbang dengan dingin, didalam rahim bunda kandung, itulah qararin makin, tempat yang terjamin terpelihara.Lepas 40 hari dalam bentuk segumpal air mani berpadu itu diapun bertukar rupa menjadi segumpal darah. Ketika ibu telah hamil setengah bulan. Penggeligaan itu sangat berpengaruh atas badan si ibu, pendingin, pemarah, berubah-ubah perangai, kadang-kadang tak enak makan. Dan setelah 40 hari berubah darah, dia berangsur membeku terus hingga jadi segumpal daging, membeku terus hingga berubah sifatnya menjadi tulang. Dikelilingi tulang itu masih ada persediaan air yang kelaknya menjadi daging untuk menyelimuti tulang-tulang itu.

Mulanya hanya sekumpul tulang, tetapi kian hari telah ada bentuk kepala, kaki dan tangan dan seluruh tulang-tulang dalam badan. Kian lama kian diselimuti oleh daging. Pada saat itu dianugerahkan kepadanya ruh, maka bernafaslah dia. Dengan dihembuskan nafas pada sekumpulan tulang dan daging itu, berubahlah sifatnya. Itulah calon yang akan menjadi manusia. (Dudung Abdullah; 1994: 3)Al-Quran yang mengungkapkan proses kejadian manusia itu antara lain terdapat didalam surat Al-Muminun ayat 12-14(sebagaimana dikutip pada halaman 25), secara ringkas adalah :1) Diciptakan dari saripati tanah (sulalatin min thin), lalu 2) Menjadi air mani (nutfhah yang disimpan dalam rahim),lalu3) menjadi segumpal darah (alaqah), lalu diproses4) Allah SWT menjadikannya segumpal daging (mudhghah)

5) Lalu disusunlah tulang belulang (idhaman)

6)Lalu dibungkus tulang belulang tersebut dengan daging (rahman).

7) Makhluk yang (berbentuk) lain (janin). Q.S. Al-Mukminun; 12-14 Ditiupkan roh (dari Allah) pada hari yang ke 120 usia kandungan

8) Lalu lahirilah sebagai seorang bayi Q.S. Al-Hajj; 5

9) Dia jadikan sebuah pendengaran, penglihatan dan hati Q.S. An-Nahl; 7810) Tumbuhlah menjadi anak-anak, lalu dewasa,dan tua (pikun) Q.S. Al-Hajj; 511) Kemudian seorang manusia menemui kematian Q.S. Almukminun; 1512) Lalu dibangkitkan (dari kubur) di hari kiamat Q.S. Al-Mukminun; 16Kita dapat mengetahui bahwa ketika masih berbentuk janin sampai berumur 4 bulan, embrio manusia belum mempunyai ruh. Ruh itu ditiupkan kedalam janin setelah janin itu berumur 4 bulan (3 x 40 hari). Namun, dari teks atau nash itu dapat dipahami kalau orang mengatakan bahwa kehidupan itu sudah ada sejak manusia berada dalam bentuk nuthfah (H.M. Rasjidi, 1984: 5)Dari uraian tersebut diatas dapatlah disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari jiwa dan raga, berwujud fisik dan ruh (ciptaan) Allah. Sebagai makhluk illahi hidup dan kehidupannya berjalan melalui 5 tahap, masing-masing tahap tersebut alam yaitu :1) Di alam ghaib (alam ruh atau arwah)2) Di alam rahim3) Di alam dunia (yang fana ini)4) Di dalam barzakh dan5) Di alam akhirat (yang kekal = abadi) yakni alam tahapan terakhir hidup dan kehidupan (ruh) manusia.Kesimpulan:Dari kelima tahapan kehidupan manusia itu, tahap kehidupan ketiga yakni tahap kehidupan di dunia merupakan tahap kehidupan yang menentukan (melalui iman, taqwa, amal dan sikap) nasib manusia dalam tahap-tahap kehidupan selanjutnya (4 dan 5) dan keempatnya diakhirat nanti.Sebenarnya masih banyak lagi kajian tentang manusia,uraian diatas hanya sebagian kecil tentang manusia yaitu ditinjau dari kacamata Islam,pantaslah istilah diatas mengatakan Kenalilah dirimu maka engkau akan kenal siapa Tuhanmu dan Rasulullah SAW bersabdaBersunggus-sungguhlah menghadapi apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan Allah serta jangan merasa lemah.Asal Usul Kejadian Manusia Menurut Al-Quran3 Januari 2012 pukul 10:48TENTANG HADIS NOTA NI HADIS DHAIF Ustaz Azhar Idrus ( Original )hadith dhaif tak wajib diyakini tp tidak salah dijadikan bahan utk menggemarkan manusia kpd akhirat...Ustaz Azhar Idrus ( Original )kisah ini ada dijumpai dalam kitab Kasyful Ghaibiyah..menurut setengah ulamak hadith tersebut adalah dhaif..ASAL USUL ADAMBetapa payahnya malaikat meminta tanah dari bumi Pada suatu ketika, Allah SWT menitahkan kepada malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanahnya untuk mencipta Adam, Akan tetapi apabila beliau sampai ke bumi , bumi enggan membenarkan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam, kerana bumi khuatir Adam jadi maksiat kepada Allah. Lalu Jibril kembali ke hadrat Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa, mendengar sumpah bumi.Begitulah seterusnya, Allah memerintah malaikat Mikail, jawapan bumi masih sama dan selepas itu Allah memerintahkan malaikat Israfil, tetapi malangnya jawapan bumi masih tidak berganjak, dan masing-masin kembali dengan tangan yang hampa. Lalu yang terakhir, Allah menyuruh malaikat Izrail turun ke bumi.Kata Allah: Hai Izrail engkaulah kini yang aku tugaskan mengambil tanah. Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan ucapan bagaimanapun jangan engkau mundur. Katakan bahawa kerjakan atas perintah dan atas namaKu.Apabila Izrail turun ke bumi dan menyampaikan perintah Allah kepada bumi, maka akhirnya barulah bumi mengizinkan akan tanahnya itu diambil. Setelah Izrail mengambil beberapa jenis tanah, kembalilah dia ke hadrat Allah.Lalu Allah berfirman :Ya Izrail, pertama engkau yang Ku-tugaskan mengambil tanah, dan kemudian di belakang hari kelak akan kutugaskan engkau mencabut roh manusia.Maka khuatirlah Izrail kerana bimbang dibenci oleh uma manusia.Lalu Allah berfirman lagi: tidak, mereka tidak akan memusuhi kamu, Aku yang mengaturnya, dan aku jadikan kematian mereka itu bersebab, terbunuh,terbakar,sakit dan sebagainya.TANAH YANG BAGAIMANA DIJADIKAN? Tanah tempat bakal berdirinya Baitul Mugaddis Tanah Bukit Tursina Tanah Iraq Tanah Aden Tanah Al-Kautsar Tanah tempat bakal berdirinya Baitullah Tanah Paris Tanah Khurasan Tanah Babylon Tanah India Tanah syurga Tanah Thaif Kata Ibnu Abbas :1. Kepala Adam dari tanah Baitul-Muqaddis, kerana di situlah otak manusia,dan disitulah tempatnya akal.2. Telinganya dari tanah Bukit Thursina, kerana dia alat pendengar dan tempat menerima nasihat.3. Dahinya dari tanah Iraq,kerana disitu tempat sujud kepada Allah.4. Mukanya dari tanah Aden, kerana disitu tempat berhias dan tempat kecantikan.5. Matanya dari tanah telaga Al-Kautsar, tempat menarik perhatian.6. Giginya dari tanah Al-Kautsar, tempat memanis-manis.7. Tangan kanannya dari tanah Kaabah, untuk mencari nafkah dan kerjasama,sesama manusia.8. Tangan kirinya dari tanah Paris,tempat beristinjak.9. Perutnya dari tanah Babylon.Disitulah tempat seks(berahi) dan tipudaya syaitan untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa.10. Tulangnya dari tanah Bukit Thursina, alat peneguh tubuh manusia.11. Dua kakinya dari tanah India, tempat berdiri dan jalan.12. Hatinya dari tanah syurga Firdaus, kerana di situlah iman, keyakinan,ilmu,kemahuan dan sebagainya.13. Lidahnya dari tanah Thaif, tempat mengucap Syahadat, bersyukur dan mendoakan kepada Tuhan.Bagaimanakah prosesnya :1. Ketika Allah akan jadikan Adam, tanah itu dicampuri air tawar,air masin,air hanyir, angin, api.Kemudian Allah resapkan Nur kebenaran dalam diri Adam dengan berbagai macam sifat.2. Lalu tubuh Adam itu digenggam dengan genggaman Jabarut kemudian diletakkan didalam Alam Malakut.3. Sesungguhnya tanah yang akan dijadikan tubuh Adam adalah tanah pilihan. Maka sebelum dijadikan patung, tanah itu dicampurkan dengan rempah-rempah ,wangi-wangian dari sifat Nur Sifat Allah, dan dirasmi dengan air hujan Barul Uluhiyah.4. Kemudian tubuh itu dibenamkan didalam air Kudral-Izzah-Nya iaitu sifat Jalan dan Jammal.Lalu diciptakan menjadi tubuh Adam yang sempurna.5. Demikian pula roh, ketika itu diperintah masuk kedalam tubuh Adam, ia pula merasa malas dan enggan, malah ia berputar-putar, mengelilingi patung Adam yang terlantar.Kemudian Allah menyuruh malaikat Izrail untuk memaksa roh itu masuk, akhirnya mahu tidak mahu roh itupun masuk dan menyerah kepada Izrail. Menurut riwayat ketika Adam masih berada di syurga, sangat baik sekali kulitnya. Tidak seperti warna kulit kita sekarang ini. Kerana Adam telah diturunkan ke dunia, terjadilah perubahan pada warna kulitnya.Sebagai peringatan: yang masih tertinggal warnanya hanyalah pada kuku manusia. Hal ini kita biasa lihat meskipun orang kulitnya hitam, tetapi warna kukunya adalah sama, ialah putih kemerah-merahan. Dijadikan pada tubuh Adam ada sembilan rongga atau liang.Tujuh buah liang di kepala,dan dua buah liang dibawah badan letaknya.Tujuh buah letaknya di kepala : dua liang mata,dua liang telinga, dua liang hidung dan sebuah liang mulut.Yang dua macam di bawah : sebuah liang kemaluan dan liang dubur.Dijadikan pula lima buah pancaindera :1. Mata alat penglihatan2. Hidung alat penciuman3. Telinga alat pendengaran4. Mulut alat perasa manis,masin dan sebagainya.5. Anggota tubuh lainya seperti kulit, telapak tangan, untuk perasa halus, kasar dan sebagainya.Setelah Roh masuk ke dalam tubuh Adam : Lalu roh itu masuk perlahan-lahan sehingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun. Demikianlah Allah memberi kekuatan pada Izrail untuk memasukkan roh ke dalam tubuh Adam.Dahulu Izrail ditugaskan mengambil tanah untuk Adam, dan kini dia pula ditugaskan untuk mencabut nyawa umat manusia. Setelah itu meresap ke kepala Adam, maka terjadilah otak dan tersusunlah urat-urat sarafnya dengan sempurna. Kemudian terjadilah matanya seketika itu matanya terus terbuka melihat dan melirik kekiri dan ke kanan.Dan juga melihat ke bawah di mana bahagian badannya masih merupakan tanah keras.Dilihatnya kiri dan kanan para malaikat yang sedang menyaksikan kejadian dia. Ketika itu Adam telah dapat mendengar para malaikat mengucapkan tasbih dengan suara merdu dan mengasyikkan. Kemudian ketika roh sampai kehidungnya lalu ia bersin, serta mulutnya terbuka. Ketika itulah Allah ajarkan padanya mengucap Alhamdulillah. Itulah ucapan Adam pertama kalinya kehadrat Allah.Lalu Allah berkata: Yarkhamukallah yang ertinya: semoga engkau diberi rahmat Allah Oleh kerana itu jika orang bersin menjadi ikutan sunat mengucap Alhamdulillah dan orang yang mendengarnya sunat mengucapkan Yarkhamukallah. Kemudian ketika roh sampai pada dadanya, tiba-tiba saja ia mahu bangun. Padahal bahagian badannya kebawah masih menjadi tanah keras. Di sini menunjukkan sifat manusia yang suka tergesa-gesa (tidak sabar).Sebagaimana firman Allah SWT bermaksud :Dan adalah manusia itu, suka tergesa-gesa.(Al-Israk:II) Maka ketika roh itu sampai di bahagian perutnya, maka terjadilah susunan isi perut dengan sempurna.Maka seketika itu terasalah lapar. Kemudian terus roh itu meresap sampai ke seluruh tubuh Adam, tangan, kaki lalu terjadi darah daging dan tulang, urat-urat, berkulit dengan sempurna, yang mana kulit itu kian lama kian bagus dan halus. Begitulah proses kejadian-kejadian tubuh Adam. Setelah kejadian Adam sempurna sebagai manusia baru, maka dialah merupakan jenis makhluk manusia yang pertama.Wajahnya cukup cantik, semua malaikat berasa kagum lihat Adam yang begitu menawan. Kemudian Adam diarak oleh malaikat-malaikat selama 100 tahun lalu diperkenalkan kepada seluruh penghuni langit pertama hinggalah yang ketujuh sebelum dibawa ke syurga tempat mula-mula Adam dijadikan.Renungan : Sesungguhnya Allah itu Maha Besar, Maha Agung , Maha pencipta sekian alam dan pencipta setiap kejadian. Bertaqwalah kita kepadaNya, kerana pada Allah-lah kita akan dikembalikan. wAllahuallamsal Kejadian Manusia menurut Al Quran

Asal Kejadian Manusia menurut Al Quran Tujuh Macam Unsur dalam Asal Kejadian Manusia

Oleh K.H. Bahaudin Mudhary, almarhum (1920 1979).

Di Al Qur'an disebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Saya sebutkan susunan ayat-ayatnya satu demi satu:

1. Pertama: Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia menjadikan manusia seperti tembikar (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksigen.

2. Kedua: Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar" yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbon.

3. Ketiga: Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang manusia dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk". Di ayat ini, tersebut juga "shal-shal" telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogen.

4. Keempat: Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan Allah membuat manusia berasal dari pada tanah". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogen.

5. Kelima: Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.

6. Keenam: Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".

7. Ketujuh: Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya"

Ketujuh ayat Al Qur'an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadian Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).

Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbon (zat arang) dengan "shal-shal" yakni Oksigen (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu Nitrogen (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogen (Zat air).

Jelasnya adalah persenyawaan antara Fachchar (Carbon = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14, shal-shal (Oksigen = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14, Hamaa-in (Nitrogen = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28, Thien (Hidrogen = Zat Air) dalam surat As Sajadah ayat 7, kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59.

Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah "Kalium" yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Kalium ini dipandang penting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "proteinisasi" menjelmakan "proses penggantian" yang disebut "substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron dari sinar cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau Causa Formatis.

Adapun Sinar Cosmic ialah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung, telinga, dan seterusnya.

Sampai di sinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam), sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.

Cukup jelas tentang ayat-ayat Al Qur'an yang menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia. Kalau ada waktu saya akan terangkan juga proses asal kejadian tubuh rohani dari segi ilmu metafisika.

misteri Asal Usul Penciptaan Manusia Pertama Posted by radhite | 1 comments ShareKategori Arkeologi Astronomi Film Galeri Foto Hijaukan Duniamu Inspirasi Kesehatan Misteri Musik Resensi Buku Sains Tahukah Kamu Teknologi Tips & Trik Unik & Aneh Video Wisata IndeksBuku

Penciptaan Adam adalah kisah penciptaan manusia yang pertama. Adam diriwayatkan sebagai satu daripada ciptaan Allah yang paling kontroversi atau paling disebut-sebut oleh makhluk Allah yang lain. Peristiwa tersebut dikisahkan dalam Al-Quran.

Ketika Allah berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?.

Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.(Surat Al Baqarah: 30)

Ciptaan dari Tanah

Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam.

Walau bagaimanapun, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah bahwa dia tidak rela untuk menyerahkannya kerana kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.

Jibril kembali setelah mendengar sumpah tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail dan kemudiannya Malaikat Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa akibat sumpah yang dibuat oleh bumi.

Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk melakukan tugas tersebut dan mendesak bumi agar tidak menolak walaupun bumi bersumpah karena tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Tuhan.

Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas perintah Allah dan memberi amanat kepada bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi mendurhakai Allah.

Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Tanah tersebut adalah:

1. Tanah Baitulmuqaddis (Palestin) kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak dan akal.

2. Tanah Bukit Tursina (Mesir) telinga sebagai tempat mendengar dan menerima nasihat.

3. Tanah Iraq dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.

4. Tanah Aden (Yaman) muka sebagai tempat berhias dan kecantikan.

5. Tanah telaga Al-Kautsar mata sebagai tempat menarik perhatian.

6. Tanah Al-Kautsar gigi sebagai tempat memanis-manis.

7. Tanah Kaabah (Makkah) tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.

8. Tanah Paris (Perancis) tangan kiri sebagai anggota untuk melakukan istinjak.

9. Tanah Khurasan (Iran) perut sebagai tempat berlapar.

10. Tanah Babilon (Iraq) kelamin sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan syaitan.

11. Tanah Tursina (Mesir) tulang sebagai peneguh manusia.

12. Tanah India kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.

13. Tanah Firdaus (Syurga) hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan kemahuan.

14. Tanah Taif (Arab Saudi) lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan doa.

Penyempurnaan

Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala dan dua di bawah badan yaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu uretra.

Lima panca indera dilengkapi dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti asam, asin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, dingin, tekanan, viskositas dan sakit.

Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, asin dan anyir beserta api dan angin. Kemudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adam dengan pelbagai sifat.

Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan istilah wewangian dan ramuan dari Nur Sifat Allah dan dirasmi dengan Bahrul Uluhiyah.

Kemudian, tubuh tersebut dibenamkan dalam Kudral Izzah yaitu sifat Jalan dan Jammal lalu disempurnakan tubuh tersebut.

Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut (Surat Al Insaan:1)

Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempo 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau.

Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa hakikatnya. Karena proses kejadian itu melalui peringkat yang kotor, tidak heran Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang diciptakan dari tanah.

Masuknya Roh

Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh juga enggan, malas dan segan karena jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar mengelilingi jasad Adam sambil disaksikan malaikat.

Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh memasuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia memasukkannya ke dalam tubuh dan roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun.

Setelah meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna.

Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan malaikat di sekelilingnya.

Telinga mulai berfungsi dan didengarnya kalimat tasbih para malaikat. Apabila roh tiba ke hidung, lalu ia bersin dan mulutnya juga terbuka.

Allah mengajarkan kalimat, Alhamdulillah yang merupakan kalimat pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang membalasnya.

Kemudian, roh tiba ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun padahal tubuhnya yang bawah masih keras membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru.

Ketika roh sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mulai merasakan lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit.

Menurut riwayat, kulit Adam amat baik ketika itu berbanding kulit manusia di kini dan warnanya masih dapat dilihat di kuku sebagai peringatan kepada keturunan manusia.

Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai Abul Basyar yaitu Bapak Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w. mendapat gelaran Abul Ruh atau Abul Arwah yaitu Bapak segala Roh.