artike;lo.doc

44
Posted in | di 08.21 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebutuhan sekunder timbul karena kebutuhan primernya terpenuhi, terutama kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.Adapun kata sekunder berasal dari kata scundus, yang berarti kedua. Manusia memenuhi kebutuhan sekunder dalam rangka mengaktualisasikan dirinya sebagai makhluk sosial yang berbudaya.Salah satu diantaranya lain diperlukan industri agar kebutuhan manusia secara massal dapat terpenuhi.Salah satu contoh kebutuhan sekunder yang akan Saya bahas pada materi ini adalah tentang "Dampak IPTEK Dalam Perkembangan Game Online". Berdasarkan judul materi yang akan Saya bahas ini pasti Anda bertanya-tanya "Apa itu IPTEK?.IPTEK ialah sebuah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang dibidang teknologi. Dengan kata lain, IPTEK merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan terbaru tentang teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi. IPTEK saat ini telah berkembangan sangat pesat, hal itu terlihat dari banyaknya bermunculan teknologi-teknologi canggih yang dapat membantu kehidupan manusia. Namun, semakin berkembangannya IPTEK itu sendiri, malah menimbulkan efek negatif kepada manusia. Dalam IPTEK dan perkembangannya, menurut Adolf Portman, secara biologis manusia yang dipandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian terhadap lingkungan secara alami.Pada saat manusia baru terlahir,manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa perlindungan orang tua dan

description

artike;lo.doc

Transcript of artike;lo.doc

Page 1: artike;lo.doc

Posted in | di 08.21 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kebutuhan sekunder timbul karena kebutuhan primernya terpenuhi, terutama kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.Adapun kata sekunder berasal dari kata scundus, yang berarti kedua. Manusia memenuhi kebutuhan sekunder dalam rangka mengaktualisasikan dirinya sebagai makhluk sosial yang berbudaya.Salah satu diantaranya lain diperlukan industri agar kebutuhan manusia secara massal dapat terpenuhi.Salah satu contoh kebutuhan sekunder yang akan Saya bahas pada materi ini adalah tentang "Dampak IPTEK Dalam Perkembangan Game Online".

Berdasarkan judul materi yang akan Saya bahas ini pasti Anda bertanya-tanya "Apa itu IPTEK?.IPTEK ialah sebuah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang  dibidang teknologi. Dengan kata lain, IPTEK merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan terbaru tentang teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi.

IPTEK saat ini telah berkembangan sangat pesat, hal itu terlihat dari banyaknya bermunculan teknologi-teknologi canggih yang dapat membantu kehidupan manusia. Namun, semakin berkembangannya IPTEK itu sendiri, malah menimbulkan efek negatif kepada manusia.

Dalam IPTEK dan perkembangannya, menurut Adolf Portman, secara biologis manusia yang dipandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian terhadap lingkungan secara alami.Pada saat manusia baru terlahir,manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa perlindungan orang tua dan lingkungannya.Maka kekurangan ini diganti dengan kemampuan manusia untuk menciptakan suatu lingkungan tiruan yang bentuknya beraneka ragam.Dalam hal ini manusia dibekali teknik unutuk membuat lingkungan menjadi cocok dengan dirinya,sehingga muncul kebudayaan manusia sebagai hasil abstraksi manusia terhadap lingkungan dan permasalahannyaMakin tinggi tingkat kemampuan berabstraksi,makin tinggi pula kebudayaan orang atau bangsa tersebut. Merupakan kekurangan dalam kemampuan manusia untuk menciptakan suatu lingkungan tiruan yang bentuknya beraneka ragam. Dalam hal ini manusia dibekali teknik untuk membuat lingkungan menjadi cocok dengan dirinya, sehingga muncul kebudayaan manusia sebagai hasil abstraksi manusia terhadap lingkungan dan permasalahannya. Meskipun tinggi tingkat kemampuan berabstraksi, makin tinggi pula kebudayaan orang atau bangsa tersebut.

2. Pembahasan Masalah

Page 2: artike;lo.doc

Dengan berkembangan Iptek,manusia mulai menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam upaya memenuhi kebutuhan sekunder manusia.Didasari pula oleh tingkat kejenuhan seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari,maka diciptakan internet yang menjadi salah satu alternatif hiburan bagi manusia dan mempermudah kemajuan informasi.  Selain mempermudah komunikasi, internet juga membantu banyak siswa untuk mempermudah tugas, mengembangkan diri, membuka wawasan serta memperluas pergaulan mereka. 

Internet juga bisa membuat siswa lupa waktu dan meninggalkan kegiatan belajar sampai prestasi mereka menurun. Mulai dari kecanduan game online yang melanda banyak siswa dan situs jejaring sosial yang kini sedang sangat manjamur dan sudah menjadi trend anak-anak masa kini hingga membuat mereka lupa waktu.

Pengertian Game Online  Game diambil dari bahasa Inggris yang diterjemahkan yang artinya permainan. Di dalam era perkembangan era perkembangan teknologi yang pesat ini, seperti halnya permainan kartu, catur dan lain-lainnya dapat ditemui melalui dunia virtual atau yang biasa kita mainkan di dalam komputer. Dengan perkembangan teknologi sekarang ini munculah berbagai sarana permainan, misalnya Playstation 3, Xbox 360, Nintendo Wii, PSP, Nintendo DS, maupun PC dari yang berbasis individu ataupun multiplayer.

Online   adalah terhubung , terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi, dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain, biasanya melalu modem. 

Game Online sendiri merupakan Game komputer yang dapat dimainkan oleh multipemain melalui internet. Biasanya disediakan sebagai tambahan layanan dari perusahaan penyedia jasa online atau dapat diakses langsung (mengunjungi halaman web yang bersangkutan) atau melalui sistem yang disediakan dari perusahaan yang menyediakan permainan tersebut.

Pengertian game komputer menurut beberapa ahli :

1.Menurut Chris Crawford, seorang computer game designer mengemukakan bahwa game, pada  intinya adalah sebuah interaktif, aktivitas yang berpusat pada sebuah pencapaian, ada pelaku aktif, ada lawan anda.

2.Menurut David Parlett, Game adalah sesuatu yang memiliki "akhir dan cara mencapainya": artinya ada tujuan, hasil dan serangkaian peraturan untuk mencapai keduanya.

3.Menurut Roger Caillois, seorang sosiolog Perancis, dalam bukunya yang berjudul Les jeux et les hommes menyatakan game adalah aktivitas yang mencakup karakteristik berikut: fun (bebas bermain adalah pilihan bukan kewajiban), separate (terpisah), uncertain, non-productive, governed by rules (ada aturan), fictitious (pura-pura).

4.Menurut Clark C. Abt, Game adalah kegiatan yang melibatkan keputusan pemain, berupaya mencapai tujuan dengan “dibatasi oleh konteks tertentu” (misalnya, dibatasi oleh peraturan).

Page 3: artike;lo.doc

5.Menurut Bernard Suits Game adalah “upaya sukarela untuk mengatasi rintangan yang tidak perlu”. “Rintangan yang tidak perlu”.

6.Menurut Greg Costikyan, Game adalah “sebentuk karya seni di mana peserta, yang disebut Pemain, membuat keputusan untuk mengelola sumberdaya yang dimilikinya melalui benda di dalam game demi mencapai tujuan”.

7.Definisi ini dari buku Rules of Play karya Katie Salen dan Eric Zimmerman, Game adalah “sistem tempat pemain melakukan konflik bohongan, ditentukan oleh aturan, yang memberi hasil terukur”.

Game online membuat fenomena baru di kalangan penggemar game. Dari yang hidupnya kacau hingga anak sekolah atau kuliah yang tidak lulus. Bermain game memang mempunyai dua sisi, negatif dan positif. Dari segi positif bisa melatih pola berpikir, reflek, dan mungkin juga dijadikan ajang untuk mendapatkan uang dengan mengikuti pertandingan atau menjual item dan karakter di game.Internet juga bisa membuat siswa lupa waktu dan meninggalkan kegiatan belajar sampai prestasi mereka menurun. Mulai dari pornografi, penculikan akibat jejaring sosial yang sedang marak saat ini sampai pada kecanduan game online yang melanda banyak siswa. Game merupakan salah satu hiburan yang disajikan dalam internet. Adapun dampak positif dari permainan game yaitu: Meningkatkan konsentrasi, Ketajaman mata yang lebih cepat, Meningkatkan kinerja otak dan memacu otak dalam menerima cerita, Meningkatkan kemampuan membaca, Mengusir stres, dsb.

 Namun, tidak sedikit pula pengaruh negatif akibat game online ini. Game online menimbulkan ketagihan atau ketergantungan, game online yang memiliki sifat adiktif ini dapat menyita waktu belajar yang dapat menurunkan minat belajar dan prestasi anak. Anak lebih suka berlama-lama di depan komputer daripada harus belajar. Anak akan mudah sakit karena menggunakan jam istirahatnya untuk bermain game, jam istirahat yang seharusnya digunakan untuk istirahat lebih banyak digunakan untuk bermain game.Anak menjadi lupa makan, kurang bergaul dengan teman-teman sebayanya dan lupa akan kewajibannya sebagai pelajar. Ini tentu dapat mengganggu proses pembelajaran anak.

Siswa yang sudah ketergantungan pada game online ini akan merasa kelelahan ketika dihadapkan pada pembelajaran. Karena permainan game dapat menguras energi, konsentrasi yang seharusnya digunakan untuk kegiatan belajar sudah terkuras untuk menyelesaikan game yang bersifat merangsang ketegangan. Akibatnya saraf menjadi cepat kaku dan tidak rileks.

Game online dapat meningkatkan kadar emosi dan agresivitas para peserta didik. seseorang yang terlalu sering atau bahkan tidak pernah berhenti bermain game online cenderung kadar emosi dan agresivitasnya meningkat. Peserta didik pada khususnya cenderung akan sulit mengendalikan emosi mereka yang masih labil, mereka akan sulit untuk mengendalikan amarah dan cenderung akan mudah putus asa jika mereka mengalami kegagalan. Apabila seorang pelajar telah kecanduan game, baik yang online maupun offline. Maka tak jarang perilaku mereka berubah seperti yang telah dijelaskan diatas dan tak sedikit pula dari mereka yang telah kecanduan berani mengorbankan waktu sekolah mereka hanya untuk bermain game disejumlah rental-rental game.

Dampak Positif Game Online

Page 4: artike;lo.doc

Dampak positif dalam bermain game online ini yaitu dampak yang bisa dibilang memberi manfaat / pengaruh baik bagi penggunanya. Dampak positif Game Online bisa seperti berikut:

1.  Hiburan . Dengan memanfaatkan sebuah permainan bisa untuk mencoba mengurangi stress akibat aktivitas yang telah kita lalui / untuk menghilangkan kebosanan mengenai kegiatan yang ‘itu itu’ saja.

2. Bisa untuk ajang melatih konsentrasi (misal dalam game game action, dibutuhkan konsentrasi saat menembak, sembunyi ataupun lari). Tentunya game yang baik.

3. Ajang menambah kawan. Dengan bermain game online (game online yang berhubungan dengan user lainnya) bisa menambah teman di dunia maya. Saling tegur sapa dan bisa untuk menjalin tali silaturahmi (misal tukeran link facebook, twitter dll ), walaupun itu lawan di game online, namun nantinya bisa jadi kawan di dunia internet lainnya (misal facebook / jejaring sosial lainnya).

Dampak negatif

Selain dampak positif game online ada juga dampak negatif dari game online, yaitu dampak yang kurang baik bagi para pengguna game online tersebut. Seperti:

1. Tidak Kenal Waktu / Lupa Waktu. Kebanyakan dari para gamer yang sudah hobi dalam memainkan game game online yang ada sering kelupaan waktu untuk rutinitas kegiatan lainnya. Misal, waktu makan lupa untuk ngegame online ke warnet, akibatnya perut sakit dsb. 

2. Pemborosan. Mengapa kok pemborosan? Ya, kalau untuk para gamer yang sudah bisa mencari penghasilan sendiri sih, ini belum terlalu masalah. Namun jika masih meminta kepada orangtua, misal 1 jam = 5000 rupiah main game online sekitar 2 – 4  jam, 5ooo x 4 jam = 20rbu. Nah, bagaimana kalau sudah tidak ada uang lagi untuk main game online dan orang tua tidak memberi uang ke kalian untuk main game online ? Itu baru sekali main game, misal main game setiap hari selama sebulan sudah habis berapa coba uang yang di keluarkan untuk main game online ? . Apa tidak kasihan sama orang tua yang bekerja keras untuk mensekolahkan kita agar menjadi generasi penerus bangsa ?.

3. Lupa Kewajiban. Ini mungkin masih berkaitan dengan no 1. Sepertinya kebanyakan dari pemain game online ini masih kisaran anak – anak sampai remaja (pelajar), (walaupun ada juga sih orang dewasa – orang tua juga yg memainkan game online ini). Kewajiban para pelajar yaitu belajar. Dengan keseringan, dampak buruk nya yaitu waktu belajar semakin berkurang. Selain itu kita juga mempunyai kewajiban terhadap Agama. Dan kewajiban lainnya yang patutnya di laksanakan sebagaimana mestinya.

4. Game Online  menyebabkan kepribadian ganda  Hasil penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Hanover, Jerman mengatakan, game online

bisa mengakibatkan kepribadian ganda. Seorang anak yang sering main game online tiap hari selama 3 bulan, dengan memainkan beberapa tokoh yang berbeda. Ternyata, tokoh-tokoh imajinasi itu mengambil alih kepribadiannya. Sehingga, anak tersebut kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosialnya. Banyak psikolog Indonesia yang mengatakan, dampak psikis orang yang suka memainkan game online adalah sulitnya konsentrasi dan susahnya

Page 5: artike;lo.doc

bersosialisasi. Karena terus-terusan keasyikan main game bahkan kecanduan, itu akan membuat orang malas belajar dan sulit berkonsentrasi. Banyak pelajar suka bolos, demi mainan ini. Dampak sosialnya, game online bikin orang menjadi kurang peduli dengan lingkungannya. 

5. Dampak Video Game pada Aktivitas Otak.

     Akio Mori seorang professor dari Tokyo’s Nihon University melakukan riset mengenai dampak video game pada aktivitas otak. Dari penelitian Akio Mori tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 poin penting yang antara lain:

   Pertama, penurunan aktivitas gelombang otak depan yang memiliki peranan sangat penting, dengan pengendalian emosi dan agresivitas sehingga mereka cepat mengalami perubahan mood, seperti mudah marah, mengalami masalah dalam hubungan sosial, tidak konsentrasi, dan lain sebagainya.

     Kedua, penurunan aktivitas gelombang beta merupakan efek jangka panjang yang tetap berlangsung meskipun gamer tidak sedang bermain game. Dengan kata lain para gamer mengalami “autonomic nerves” yaitu tubuh mengalami pengelabuan kondisi di mana sekresi adrenalin meningkat, sehingga denyut jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen terpacu untuk meningkat. Bila tubuh dalam keadaan seperti ini maka yang terjadi pada gamer adalah otak mereka merespon bahaya sesungguhnya.

Margaretha Soleman, M.Si, Psi menuliskan dampak buruk secara sosial, psikis, dan fisik dari kecanduan bermain game online.

1. Secara Sosial

Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang.Pergaulan kita hanya di game online saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain.Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game online.

2. Secara Psikis

Pikiran kita jadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan. Kita jadi sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari pekerjaan.Membuat kita jadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekeliling kita. Melakukan apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dll.Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat kita jadi tertutup, sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.

3. Secara Fisik

Terkena paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak.Kesehatan jantung menurun akibat bergadang 24 jam bermain game online. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main.

Page 6: artike;lo.doc

Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga. Yang paling parah adalah dapat mengakibatkan kematian.

Solusi untuk menanggulangi

Ada baiknya bila seorang pelajar yang terkena candu game ini mendapatkan perhatian yang lebih dari para orang tuanya agar dapat menaggulangi aktivitas mereka supaya tidak mempengaruhi prestasi mereka dalam belajar. Batasi kegemarannya bermain game, dengan memberi peraturan-peraturan atau batasan jam untuk anak bermain game. Dampingi anak dan beri pengarahan pada anak, agar dapat menggunakannya secara bijak. Guna memantau prestasi belajarnya, orang tua dalam hal ini harus mengkomunikasikan kepada guru di sekolah.Selain itu, orang tua juga bisa mengarahkan anak kepada kegiatan yang lainnya, kegiatan atau aktifitas diluar rumah. Contohnya olahraga, bermain di taman, rekreasi, belajar kelompok, sehingga anak bisa terlupa dengan game online tersebut.

Kesimpulan 

Era globalisasi telah merebak ke semua kalangan di indonesia, mulai dari remaja sampai yang tua, tidak terkecuali anak anak. Contoh besar adalah internet yang kini menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian banyak masyarakat.Memang tidak ada salahnya jika kita mengajarkan juga kepada anak apa itu internet, untuk pengetahuan saja, dan bila jika ingin mengetahui game, perlihatkan game yang sesuai. Banyak contoh kasus tentang game online terhadap anak. Dilihat dari dampak negatif, mereka akan lebih cenderung malas untuk mengerjakan tugas sekolah, malas untuk melakukan apa yang menjadi tanggung jawab mereka, kurang bisa untuk bersosialisasi, juga akan mengurangi kemampuan dalam akademik di sekolahnya. Game online bukan hanya membuat anak menjadi malas belajar tetapi bisa juga membuat ketagihan dan menghabiskan uang jajan mereka.

Jika dilihat dari dampak positifnya, anak akan bisa berfikir dengan cepat untuk mengatur strategi, akan cermat untuk melakukan sesuatu, juga lebih kreatif. Jadi tergantung bagaimana si anak itu menanggapi tentang game online ini, jika semuanya seimbang antara game dengan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka, maka akan menjadi daya tambah untuk anak menjadi lebih kreatif. Anak akan cepat tanggap dalam mengatasi masalah sesuai dengan kecepatan mereka berfikir dalam game online.

skan oleh Yayu Resti Purwitasari di 20.22 0 komentar

Page 7: artike;lo.doc

Game online merupakan permainan elektronik melalui internet yang saat ini sangat menjamur di masyarakat apalagi di kalangan remaja dan anak-anak. Menurut Poetoe (2012) Game Online adalah game yang bersifat dunia maya dan biasanya dimainkan di dalam PC/laptop serta menggunakan media internet sehingga user dari berbeda tempatpun bisa bermain bersama dalam satu waktu dan permainan yang sama. Pengaruh globalisasi ini sangat cepat menyerang anak-anak yang sedang berada pada masa bermain, yang menjadi masalah pada pembahasan ini adalah bukan tentang game online nya namun yang menjadi masalah adalah ketergantungan pada aktivitas nge-games ini bagi sebagian anak, games online memiliki sifat adiktif atau candu sehingga waktu anak banyak dihabiskan untuk bermain game-online. Menurut Hapsari (2010) Fenomena game online ini muncul sejak tahun 2000-an, namun sepertinya pada tahun inilah merupakan puncak dari fenomena game online tersebut. Ada banyak jenis permainan yang ditawarkan di game online, contohnya adalah AyoDance, Dot.A, Ragnarok, Yulgang, Street Dance, dan Counter Strike, dll. Jenis permainan CS inilah yang awalnya sangat booming pada tahun 2000-an. Namun seiring perjalanan waktu trend game online pada tahun ini beralih ke suatu game bernama Point Blank atau yang lebih dikenal dengan sebutan PB. Sama seperti CS, game PB juga banyak diminati masyarakat dari anak-anak seusia SMP hingga SMA, bahkan tak jarang anak SD, mahasiswa, dan para karyawan pun kecanduan dengan game ini.

American Psychological Association (APA) mengatakan bahwa kecanduan internet juga merupakan suatu penyakit yang disebut dengan Internet Addictive Disorder (DIS) yang merupakan salah satu gangguan mental (Hapsari: 2010) Selain itu ciri-ciri penderita DIS ini adalah terlihat letih, lesu, lunglai, matanya merah akibat kurang tidur, menjadi anti sosial, mengisolasi diri dan juga prestasi dan kinerja individu tersebut mengalami penurunan. Dinamakan kecanduan ketika aktifitas ini sudah sampai mengganggu aktivitas lain, misal sudah tidak peduli dengan kehidupan di luar, nilai sekolah jeblok, tidak mau lagi beraktivitas di kegiatan ekskul, menarik diri dari dunia luar atau sering terpaku berlama-lama ngegame di depan komputer / gadget elektronik lainnya.

Kecanduan game-online ini memiliki dampak bagi psikologis anak. Jika anak bermain game dengan bijak, tentu tidak akan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap perkembangan anak, bahkan menurut Sampurno (2012) game online dapat menjadi ajang melatih konsentrasi dan menurut Poetoe (2012) menyebutkan bahwa game-online dapat membuat anak mahir menggunakan komputer, yang menjadi masalah adalah dampak game-online yang membuat anak menjadi kecanduan karena setelah anak kecanduan bermain game-online anak dapat menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer/laptop sehingga menurut pandangan psikologi hal ini dapat menghambat perkembangan sosial anak karena menurut A.N (2011) game-online akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka. Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games, akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

Dari segi permainannya, game online memiliki fitur yang menarik, berisi gambar-

gambar, animasi-animasi yang mendorong anak agar tertarik bermain game selain itu macam-

macam games tersebut dirancang khusus agar anak menjadi ingin terus bermain, tentu saja

demi mengeruk keuntungan bagi para pengelolanya tanpa menghiraukan dampak baik dan

buruknya bagi perkembangan anak. Rachmat (2012) memaparkan beberapa faktor penyebab

anak kecanduan bermain game-online mengutip dari para dokter yang meneliti kecanduan

Page 8: artike;lo.doc

video game, alasan seseorang bisa ketagihan bermain game adalah karena game tersebut

sengaja dirancang agar pemainnya semakin sering bermain game.

1.      Pemain butuh menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menciptakan sebuah karakter

dan persona virtual mereka. Game tersebut memang dirancang agar mereka

‘menginvestasikan’ banyak waktu dan usaha untuk memperluas karakter dan kemampuan

mereka.

2.      Pemain difokuskan untuk mendapatkan senjata baru atau score yang tinggi, ini akan

membuat pemain enggan berhenti bermain sebelum mereka memenuhi target mereka. Tentu

saja, begitu target tercapai, selalu ada target yang lebih besar berikutnya, dan berikutnya.

3.      Game multiplayer online memang dirancang untuk interaktif agar pemain bekerja sama

untuk mencapai tugas tertentu. Karena itu pemain merasa tidak dapat meninggalkan

permainan sebelum memenuhi kewajiban untuk tim mereka.

4.      Daya tarik lainnya dari game tersebut adalah aspek sosial. Di dunia game online tersebut

mereka bisa menjadi siapa saja sesuai yang mereka inginkan, dan relatif mudah untuk

meningkatkan karakter. Masalahnya adalah mereka kesulitan belajar bersosialisasi di dunia

nyata, khususnya buat mereka yang memang kesulitan berteman.

5.      Candu lainnya yang menarik adalah game ini bisa dijadikan sebagai pelarian dari masalah-

masalah di dunia nyata. Tentu saja hal ini merupakan pengaruh negatif karena lebih banyak

menghabiskan waktu bermain game ketimbang menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Fitur-fitur games ini menarik perhatian anak dari aktifitas belajar sehingga anak yang

sudah kecanduan game-online menjadi malas untuk berangkat ke sekolah mereka lebih

memilih duduk berjam-jam didepan komputer/laptop daripada belajar, faktor lainnya adalah

dari lingkungan sosial terutama lingkungan keluarga, orangtua yang cenderung membiarkan

anaknya berlama-lama dikomputer tanpa diawasi, mudahnya anak mengakses komputer di

sekitarnya dan pengaruh teman sebaya merupakan faktor yang menyebabkan anak kecanduan

bermain game-online. Rachmat (2012) memaparkan ciri-ciri anak yang kecanduan game-

online diantaranya :

a.       Anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain game pada jam-jam di luar sekolah

b.      Tertidur di sekolah

c.       Sering melalaikan tugas

d.      Nilai di sekolah jeblok

e.       Berbohong soal berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk ngegame

Page 9: artike;lo.doc

f.       Lebih memilih bermain game daripada bermain dengan teman

g.      Menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul)

h.      Merasa cemas dan mudah marah jika tidak ngegame

Sementara gejala-gejala fisik yang bisa menimpa seseorang yang kecanduan game antara

lain:

a.       Carpal tunnel syndrome (gangguan di pergelangan tangan karena saraf tertekan, misalnya

jari-jari tangan menjadi kaku)

b.      Mengalami gangguan tidur

c.       Sakit punggung atau nyeri leher

d.      Sakit kepala

e.       Mata kering

f.       Malas makan / makan tidak teratur

g.      Mengabaikan kebersihan pribadi (misal: malas mandi)

Page 10: artike;lo.doc

Welcome to my world, when you seal your attitude, your authority granted. Be nice!

Rabu, 26 Desember 2012

Pengaruh Perkembangan Game Online terhadap Anak Saat ini sedang marak – maraknya mainan anak online atau sering disebut sebagai game online. Tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir kalau anaknya kecanduan mainan ini. Namun, sebagian orang tua juga banyak yang menganggap keberadaan mainan anak online ini berpengaruh positif terhadap perkembangan anak mereka. Banyak sekali dampak negatif mainan anak online ini jika penguunaan game ini tidak melalui arahan / pendampingan orang tua secara benar. Selain berdampak terhadap kepekaan sosial anak, karena dengan adanya game ini membuat anak malas bergaul, game ini juga berdampak negartif terhadap perkembangan/ kesehatan fisik anak. (Lebih detail tentang dampak negatif Game Online)

Apakah Game Online itu? Game Online adalah game yang bersifat dunia maya. Gamers, selain dapat menikmati permainan gamenya, dia juga dapat berinteraksi dengan pemain lainnya. lalu apa dampaknyapada anak? Dampak dari setiap kegiatan pasti ada pengaruh positif maupun pengaruh negatifnya, begitu juga dengan Game Online.

Berikut ini beberapa dampak Positif dan Negatif dari game Online:

Dampak Positifo Seorang Gamers, biasanya lebih memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang terjadi

disekelilingnya.

o Seorang Gamers mampu menguasai beberapa hal dalam waktu yang sama

o Game dapat digunakan sebagai pengalih perhatian yang ampuh bagi yang sedang menjalani perawatan yang menimbulkan rasa sakit, misalnya chemotherapy.

o Para Gamer dapat menguasai komputer dengan baik.

o Dapat memiliki lebih banyak teman.

Dampak Negatif

o Game Online juga bisa menjadi Candu, dan para Gamers yang kecanduan bisa lupa waktu. Pada anak yang belum memiliki penghasilan sendiri, terkadang berani mengambil uang milik orang tuanya hanya untuk bermain Game, dan berani untuk melakukan tindakan kriminal hanya untuk memuaskan hasratnya untuk bermain.

o Pada anak sekolah, lebih mementingkan bermain game ketimbang sekolah. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak sekolah yang membolos sekolah hanya untuk bermain Game.

Page 11: artike;lo.doc

o Dapat menyebabkan kerusakan pada mata, karena terlalu sering dan lama berada didepan layar monitor.

o Kurang dalam bersosialisasi karena lebih sering berhadapan dengan dunia maya. Terlalu hanyut dan terbawa suasana dalam dunia maya.

Perlu diingat bahwa jika anak-anak bermain game online tidak berlebihan,penelitian menunjukkan bahwa sedikit (jika ada) kerugian dari bermain game online.Namun,ada beberapa anak yang bermain game online secara berlebihan,menolak untuk melakukan hal lain dan yang membuat game online menjadi prioritas nomor satu dalam hidup mereka.Anak-anak dapat kecanduan game online dan orangtua memang seharusnya merasa khawatir tentang masalah ini. Apa saja tanda-tanda anak kecanduan game online?

Ciri-ciri Anak Kecanduan Game Online

Berikut adalah beberapa gejala atau ciri-ciri anak kecanduan game online serta kecanduan video game untuk membantu menentukan apakah anak Anda kecanduan video game:

1. Sebagian besar dari “waktu luang” mereka dihabiskan di komputer atau bermain video game.

2. Kelelahan,kecenderungan untuk tertidur di sekolah.

3. Tidak mengerjakan PR tepat waktu.

4. Nilainya memburukMemilih komputer atau bermain video game daripada menghabiskan waktu dengan teman-teman atau keluarga.

5. Terputus dari berbagai kegiatan sosial

6. Mudah marah,rewel atau gelisah ketika tidak bermain video game atau game online.

Tips Mencegah Anak Kecanduan Game Online1. Bermain game online seharusnya diperbolehkan hanya setelah anak selesai mengerjakan

tanggung jawabnya. Misalnya,orang tua sangat dianjurkan untuk menetapkan aturan bahwa gama online atau video game hanya boleh dimainkan setelah anak selesai mengerjakan PR.

2. Untuk mencegah kecanduan game online,anak harus di batasi bermain game online tidak lebih dari satu atau dua jam per hari – terutama selama tahun ajaran sekolah.

3. Meskipun jika anak bermain game online beberapa jam dapat memberikan waktu luang yang berharga untuk ibu dan ayah yang sibuk,orang tua perlu memastikan bahwa game online tidak menjadi kegiatan utama anak mereka.

4. Akses untuk game online harus dipandang sebagai hak istimewa yang diperoleh anak,bukan hak otomatis.

Page 12: artike;lo.doc

Tips Cara Mengatasi Anak Kecanduan Game Online

1. Expose Anak ke Aktifitas Lain : Kita bisa meminta anak kita untuk bergabung dalam suatu kegiatan positif yang tidak melibatkan hal-hal secara online.

2. Tamasya Keluarga Ajak mereka untuk pergi ke pantai atau keluar kota di mana mereka akan menikmati alam dengan keluarga dan teman-teman mereka.Dengan melakukan ini,kita dapat mengekspos mereka keluar dan pada saat yang sama membuat mereka offline untuk beberapa waktu.

3. Kegiatan Olahraga : Kegiatan lain seperti olahraga dapat membantu anak melupakan game online. Ajaklah anak pergi ke taman untuk bermain basket,sepak bola atau baseball.Ini akan membantu mereka mengatasi kecanduan game online.

4. Ekstrakurikuler Sekolah : Doronglah anak kita untuk ikut ekstrakurikuler sekolah sepeti misalnya menari,menyanyi,akting seni atau sepak bola.Hal ini dapat berfungsi sebagai gangguan untuk kegiatan online mereka.Dengan demikian dapat membuat mereka menjadi lebih bersosialisasi dan menikmati waktu bersama orang lain secara fisik.

5. Kegiatan Agama : Ajak meraka untuk ikut mengaji di masjid terdekat untuk belajar membaca Quran dan belajar sholat.Aktifitas ini tidak hanya dapat membantu mereka secara fisik dan mental,tetapi juga dapat membantu mereka secara rohani yang pada gilirannya dapat membuat mereka menjadi anak yang lebih baik.

Meskipun Game Online memiliki banyak pengaruh positif dan juga memiliki banyak manfaat, namun tetap diperlukan perhatian lebih dari orang tua terutama pengawasan, karena dampak negatif yang pada anak terbilang sangat mengkhawatirkan. Anak-anak cenderung mudah terpengaruh dengan hal-hal yang sebenarnya belum diketahui apakah hal tersebut baik atau buruk.

sumber : http://tipkecantikan.com

http://www.perkembanganbayi.net

REFERENSI

Page 13: artike;lo.doc

A.    Latar Belakang.

Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang

untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

mempertahankan diri dari semakin kerasnya kehidupan dunia dan dari

berbagai tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Melalui

pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang

mereka butuhkan baik melalui pendidikan formal maupun non formal.

Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang

harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap

hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai

kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.

Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan

dan pembaharuan. Untuk pembangunan di bidang pendidikan, harus

mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju

manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran

pendidikan secara berarti, memberdayakan lembaga pendidikan baik

sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap

dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan

masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai,

Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik

oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem

pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni

Oleh karena itu, arah perubahan paradigma baru pendidikan

diarahkan untuk terbentuknya masyarakat madani Indonesia tersebut. 

Arah perubahan paradigma pendidikan dari paradigma lama ke

paradigma baru, terdapat berbagai aspek mendasar dari upaya

perubahan tersebut, yaitu, Pertama, paradigma lama terlihat upaya

pendidikan lebih cenderung pada : sentralistik, kebijakan lebih bersifat

Page 14: artike;lo.doc

orientasi pengembangan pendidikan lebih bersifat parsial, karena

pendidikan didisain untuk sektor pertumbuhan ekonomi, sosial dan

keamanan, serta teknologi perakitan. Peran pemerintah sangat dominan

dalam kebijakan pendidikan, dan lemahnya peran institusi pendidikan

dan institusi non-sekolah. Kedua, paradigma baru, orientasi pendidikan

pada: disentralistik, kebijakan pendidikan bersifat, pengembangan

pendidikan lebih bersifat holistik; artinya pendidikan ditekankan pada

pengembangan kesadaran untuk bersatu dalam kemajemukan budaya,

kemajemukan berpikir, menjunjung tinggi nilai moral, kemanusiaan dan

agama, kesadaran kreatif, produktif, dan kesadaran hukum.

Meningkatnya peran serta masyarakat secara kualitatif dan kuantitatif

dalam upaya pengembangan pendidikan, pemberdayaan institusi

masyarakat.

Sosiologi pendidikan menekankan implikasi dan akibat sosial dari

pendidikan dan memandang masalah-masalah pendidikan dari sudut

totalitas lingkup sosial kebudayaan, politik dan ekonomisnya bagi

masyarakat. Dilihat dari objek penyelidikannya sosiologi pendidikan

adalah bagian dari ilmu sosial terutama sosiologi dan ilmu pendidikan

yang secara umum juga merupakan bagian dari kelompok ilmu sosial.

Sedangkan yang termasuk dalam lingkup ilmu sosial antara lain: ilmu

ekonomi, ilmu hukum, ilmu pendidikan, psikologi, antropologi dan

sosiologi. Dari sini terlihat jelas kedudukan sosiologi dan ilmu

pendidikan.

B.     Rumusan Masalah.

Dari latar belakang diatas, dapat ditarik permasalahan yang

perlu dibahas, yaitu :

1.      Bagaimanakah sejarah sosiologi pendidikan?

2.      Apakah pengertian/ definisi dari sosiologi pendidikan?

Page 15: artike;lo.doc

3.      Jelaskan pengertian/ definisi dari sosiologi dan pendidikan !

4.      Bagaimanakah hubungan sosiologi dengan pendidikan?

C.    Tujuan Penulisan.

Dari rumusan masalah diatas, dapat ditarik sebuah tujuan dalam

penulisan/ penyusunan makalah ini, antara lan sebagai berikut :

1.      Dapat mengetahui sejarah dari sosiologi pendidikan.

2.      Dapat mengetahui definisi dari sosiologi pendidikan.

3.      Dapat mengetahui pengertian/ definisi antara sosiologi dan

pendidikan.

4.      Dapat mengetahui hubungan antara sosiologi dengan pendidikan.

BAB II

SEJARAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Sejarah Sosiologi Pendidikan

Sejak manusia dilahirkan di dunia ini, secara sadar maupun tidak,

sesungguhnya ia telah belajar dan berkenalan dengan hubungan-

hubungan sosial yaitu hubungan antara manusia dalam masyarakat.

Page 16: artike;lo.doc

Hubungan sosial out dimulai dari hubungan antara anak dengan orang

tua kemudian meluas hingga ketetangga.

Dalam hubungan sosial tersebut terjadilah proses pengenalan.

Proses pengenalan tersebut mencakup berbagai budaya, nilai, norma dan

tanggung jawab manusia, sehingga dapat tercipta corak kehidupan

masyarakat yang berbeda-beda dengan masalah yang berbeda pula.

Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia

dikenal sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia

merupakan seorang penulis kebanyakan konsep, prinsip dan metode

yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte

membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan

sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1.       Bersifat empiris yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang

hasilnya tidak bersifat spekulatif.

2.      Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil

observasi.

3.      Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan

teori yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus

4.      Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta

tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut.

Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan

manusia mesti melalui tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-

turut yaitu keagamaan atau khayalan, metafisika atau abstrak dan

saintifik atau positif .

Page 17: artike;lo.doc

Setelah selesai perang dunia II, perkembangan masyarakat

berubah secara drastis dimana masyarakat dunia mengingnkan adanya

perubahan dalam menyahuti perkembangan dan kebutuhan baru

terhadap penyesuaian perilaku lembaga pendidikan. Oleh karena itu

disiplin sosiologi pendidikan yang sempat tenggelam dimunculkan

kembali sebagai bagian dari ilmu-ilmu penting dilembaga pendidikan.

Menurut pendapat Drs. Ary H. Gunawan, bahwa sejarah sosiologi

pendidikan terdiri dari 4 fase, yaitu :

a.       Fase pertama, dimana sosiologi sebagai bagian dari pandangan

tentang kehidupan bersama filsafat umum. Pada fase ini sosiologi

merupakan cabang filsafat, maka namanya adalah filsafat sosial.

b.      Dalam fase kedua ini, timbul keinginan-keinginan untuk membangun

susunan ilmu berdasarkan pengalaman-pengalaman dan peristiwa-

peristiwa nyata (empiris). Jadi pada fase ini mulai adanya keinginan

memisahkan diri antara filsafat dengan sosial.

c.       Sosiologi pada fase ketiga ini, merupakan fase awal dari sosiologi

sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Orang mengatakan

bahwa Comte adalah “bapak sosiologi”, karena ialah yang pertama kali

mempergunakan istilah sosiologi dalam pembahasan tentang

masyarakat.

Sedangkan Saint Simon dianggap sebagai “Perintis Jalan” bagi sosiologi.

Ia bermaksud membentuk ilmu yang disebut “Psycho-Politique”. Dengan

ilmu tersebut Saint Simon dan juga Comte mengambil rumusan dari

Turgot (1726-1781) sebagai orang yang berjasa terhadap sosiologi,

sehingga sosiologi menjadi tumbuh sendiri.

d.      Pada fase yang terakhir ini, ciri utamanya adalah keinginan untuk

bersama-sama memberikan batas yang tegas tentang obyek sosiologi,

Page 18: artike;lo.doc

sekaligus memberikan pengertian-pengertian dan metode-metode

sosiologi yang khusus. Pelopor sosiologi yang otonom dalam metodenya

ini berada pada akhir abad 18 dan awal 19 antara lain adalah Fiche,

Novalis, Adam Muller, Hegel, dan lain-lain.

BAB III

DEFINISI SOSIOLOGI DAN PENDIDIKAN

A.    Definisi Sosiologi Pendidikan

E. Goerge Payne (dalam Faisal dan Yasik, 1985) yang

merupakan “Bapak Sosiologi Pendidikan” memberikan penekanan bahwa

dalam lembaga-lembaga, kelompok-kelompok sosial dan proses sosial

terdapat hubungan yang saling terjalin, di mana di dalam interaksi sosial

itu individu memperoleh dan mengorganisasikan pengalamannya.

Berikut ini adalah beberapa pengertian-defenisi sosiologi pendidikan

menurut para ahli:

1. F.G. Robbins, pengertian sosiologi pendidikan adalah sosiologi

khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses

pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat

Page 19: artike;lo.doc

pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan

hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan

dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan

kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.

2. H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan

bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk

memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi

ia tergolong applied sociology.

3. Prof.DR.S. Nasution,M.A., Pengertian Sosiologi Pendidikan adalah

ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan

proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu

agar lebih baik.

4. F.G Robbins dan Brown, Pengertian Sosiologi Pendidikan ialah ilmu

yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial

yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta

mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari

kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.

5. E.G Payne, Pengertian Sosiologi Pendidikan ialah studi yang

komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu

sosiologi yang diterapkan.

6. Drs. Ary H. Gunawan, Pengertian Sosiologi Pendidikan ialah ilmu

pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah

pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.

B.     Definisi Sosiologi dan Pendidikan.

a.      Definisi Sosiologi.

Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang

masyarakat. Sosiologi berasal dari kata “socius” yang berarti kawan atau

teman dan “logis” yang berarti ilmu. Secara harfiah sosiologi dapat

Page 20: artike;lo.doc

dimaknai sebagai ilmu tentang perkawanan atau pertemanan. Istilah

sosiologi diperkenalkan pertama kali oleh August Comte (1798-1857)

pada abad ke-19. istilah ini dipublikasikan melalui tulisannya yang

berjudul “Cours de Philosophie Positive”.

Sosiologi dapat digolongkan pada salah satu bentuk ilmu

pengetahuan (sosial) atau social science. Oleh karena itu, Sosiologi juga

mempunyai beberapa unsur pokok yaitu :

·         Pengetahuan (knowledge).

·         Tersusun secara sistematis.

·         Menggunakan pemikiran.

·         Dapat dikontrol atau dikritisi oleh orang lain.

Menurut terminologi, definisi Sosiologi berdasarkan para pakar

adalah sebagai berikut :

a.   Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia (human

relationship). (Alvin Bertrand).

b.  Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat

sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia,

manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal

maupun material, baik statis maupun dinamis. (Mayor Polak).

c.   Sosiologi adalah ilmu masyarakat umum. (P.J. Bouwman).

Page 21: artike;lo.doc

d. Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur

sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. (Selo

Soemardjan dan Soelaiman Soemardi).

b.      Definisi Pendidikan.

Pendidikan adalah segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis

dan intensional dibantu oleh metode dan teknik ilmiah, diarahkan pada

pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Dari berbagai pengertian-definisi

tersebut di atas dapat kita kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan

gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia untuk

mengantarkan anak manusia ke dunia peradaban. Pendidikan juga

merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik,

agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup,

dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan

sosial generasi yang terdahulu.

Definisi pendidikan menurut para ahli :

a.    John Dewey (1978) : Education is all one with growing; it has no end

beyond itself. (pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan

pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik

dirinya).

b.   Carter V. Good : Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan

seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam

masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh

sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya

dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.

Page 22: artike;lo.doc

c.    M.J. Langeveld (1995) :

1.      Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia

yang belum dewasa kepada kedewasaan.

2.      Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan

tugastugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung

jawab secara susila.

3.      Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-susila dan

tanggung jawab. 

d.   H.H Horne : Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat

dengan mana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya

memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan ideal-idealnya.

Pendidikan memiliki terbagi dalam beberapa jenis, sebagai berikut :

Ø  Pendidikan Umum.

Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang

mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta

didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Ø  Pendidikan Kejuruan.

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang

tertentu.

Ø  Pendidikan Akademik.

Page 23: artike;lo.doc

Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan

pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu

pengetahuan tertentu.

Ø  Pendidikan Profesi.

Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana

yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau

menjadi seorang profesional.

Ø  Pendidikan Vokasi.

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan

peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu

maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana

(strata 1).

Ø  Pendidikan Keagamaan.

Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan

tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan

peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman

terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.

Ø  Pendidikan Khusus.

Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk

peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki

kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung

dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada

tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar

Biasa/SLB).

Page 24: artike;lo.doc

 BAB IV

HUBUNGAN SOSIOLOGI DENGAN PENDIDIKAN

Hubungan Sosiologi dengan Pendidikan.

Hubungan antara pendidikan dengan sosiologi di cerminkan pada

kelompok sosial dalam masyarakat di sekitar sekolah/lembaga

pendidikan. Hal yang termasuk dalam wilayah itu antara lain yaitu :

a.       Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah/lembaga pendidikan.

b.      Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam aspek sosial dalam

masyarakat luar sekolah.

c.       Hubungan antar sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan

pendidikan.

Struktur sosial di dalam sekolah yang memiliki karakter berbeda dengan

relasi sosial di dalam masyarakat luar sekolah, antara lain yaitu: Hakikat

kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di

luar sekolah. Pola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang

antara lain meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan

pola kepemimpinan informal sebagai kelompok-kelompok murid lainnya.

Adapun sudut pandang lain yang menjelaskan tentang hubungan

sosiologi dengan pendidikan, yaitu sebagai berikut :

1.      Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam

masyarakat.

Page 25: artike;lo.doc

a. Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur sosial.

b. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan

sistem kekuasaan.

c. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.

d.Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural

atau usaha mempertahankan status quo, dan

e. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial,

kultural dan sebagainya.

2.   Hubungan antarmanusia di dalam sekolah.

Lingkup ini lebih condong menganalisis struktur sosial di dalam

sekolah yang memiliki karakter berbeda dengan relasi sosial di dalam

masyarakat luar sekolah, antara lain yaitu:

a.  Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan

kebudayaan di luar sekolah.

b. Pola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang antara lain

meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola

kepemimpinan informal sebagai terdapat dalam clique serta kelompok-

kelompok murid lainnya.

3. Pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak di

sekolah/lembaga pendidikan.

a.   Peranan sosial guru-guru/tenaga pendidikan.

b.   Hakikat kepribadian guru/ tenaga pendidikan.

c. Pengaruh kepribadian guru/tenaga kependidikan terhadap kelakuan

anak/peserta didik.

d. Fungsi sekolah/lembaga pendidikan dalam sosialisasi murid/peserta didik.

Page 26: artike;lo.doc

4.      Lembaga Pendidikan dalam masyarakat.

Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah/ lembaga

pendidikan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat

di sekitar sekolah/lembaga pendidikan. Hal yang termasuk dalam wilayah

itu antara lain yaitu:

a.   Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah/lembaga pendidikan.

b.   Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial

dalam masyarakat luar sekolah.

c.   Hubungan antarsekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.

d.  Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat berkaitan dengan

organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan

dalam masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan

masyarakat.

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan.

Hubungan antara pendidikan dengan sosiologi di cerminkan pada

kelompok sosial dalam masyarakat di sekitar sekolah / lembaga

pendidikan. Tiap-tiap sistem sosial merupakan kesatuan integral yang

mendapat pengaruh dari sistem sosial yang lain, lingkungan alam, sifat-

sifat fisik manusia dan karakter mental penghuninya. Sosiologi

Page 27: artike;lo.doc

pendidikan telah memiliki lapangan penyelidikan, sudut pandang,

metode dan susunan pengetahuan yang jelas. strategi pembelajarannya

sosiologi dalam dunia pendidikan bersifat positif. Proses penajaman dari

materi yang ada tergali secara optimal. Munculnya perenungan ide-ide

akan timbul kreatifitas daya imajinasi, inspirasi, dan inovasi terhadap

sesuatu untuk menciptakan sesuatu yang baru.

B.     Saran.

Pendidikan sangat penting bagi setiap orang. Karena pendidikan

tersebut dapat menempatkan seseorang dalam hal status sosial didalam

masyarakat. Namun, dalam realita yang dapat dilihat, pendidikan kini

begitu sulit bagi setiap orang. Terkadang ada seseorang yang ingin

bersekolah dan melanjutkan pendidikan mereka, terhalang oleh

pembayaran yang begitu besar. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan

dari pemerintah setempat agar dapat memberi program pendidikan yang

dapat dijangkau oleh orang-orang yang tak mampu. Karena pendidikan

itu begitu penting untuk dimiliki setiap orang di muka bumi ini.

  nutnya.

C. Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Kebudayaan Indonesia

di kalangan remaja

Indonesia di kenal sebagai negara multi etnis dan agama, dari situlah Indonesia

memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai

sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini kian memudar

secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat

memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak

berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke

Indonesia,sehingga mulai mengubah pola pikir dan prilaku masyarakat Indonesia.

Page 28: artike;lo.doc

Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki dampak positif dan

negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif misalnya, kreatifitas, inovasi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup disiplin dan profesionalitas dalan lain-

lain. Nasmun dalam karya tulis lebih fokus pada dampak negatif kebudayaan asing terhadap

kebudayaan Indonesia khususnya di kalangan remaja.

Dampak negatifnya kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia

khususnya kalangan remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena ada kecenderungan

para remaja sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Budaya ikut-ikutan atau latah

terhadap cara berpakaian misalnya. Para remaja tidak ingin ingin dikatakan kuno, kampungan

kalau tidak mengikuti cara berpakaian ala barat karena dinilai modern, tren dan mengikuti

perkembangan zaman meski memperlihatkan auratnya yang dilarangan oleh ajaran agama

maupun bertentangan dengan adat istiadat masyarakat secara turun temurun.

Selain cara berpakaian dan mode, pergaulan bebas dan cara berhura-hura di kalangan

remaja yang di lihat sebagi prilaku yang menyimpang baik secara agama maupun sosial juga

menjadi masalah bagi kebudayaan di Indonesia. Umumnya kalangan remaja Indonesia

berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat

kebiasaan yang mereka miliki.

Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negrinya sendiri terkesan jauh dari

moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan

zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga

pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan

kebudayaan kita sendiri.

D. Upaya Mengatasi Dampak Negatif Budaya Asing

Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia,

khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan

Page 29: artike;lo.doc

semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti, para ulama

budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.

         Peranan Pemerintah

Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang

sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di setiap sekolah

menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja

sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se-minggu saja. Tentu saja ini

kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga

memerluikan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang study tersebut dalam

bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-

kajian tematik menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem

pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang study. Mengenai pelajaran dan

pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang

dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat

memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya. Misalnya, mata

pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi,

sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam

seperti Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut

sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang inin menguasai

wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan kebuadyaannya..

         Peranan Tokoh Agama dan Budaya

Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi keaagamaan dan

sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing dalam

masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya

melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU),

Page 30: artike;lo.doc

Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan remaja agar memiliki

ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu juga peranan para budayawan dan seniman

melalui organisasi atau sanggar seni dapat merancang program kerja yang diminati oleh

kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari

budaya asing.

Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan budayawan,

maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila

dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal sekolah

seperti pada proses belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian

dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara

langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.

        Peranan orang tua dan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah

figur utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak dan

anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi terhadap

kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama anak-anaknya. Lingkungan keluarga

dan lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam

sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”.Orangtua harus

bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.

Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia

bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan

sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat

tergantung pada cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga,

remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam

keluarga dan masyarakat.

Page 31: artike;lo.doc

Secara kongkrit implementasi kegiatan-kegiatan tersebut di atas akan berdampak

positif, antara lain :

         Peningkatan, penanaman dan pengamalan nilai dan norma- norma agama dan budaya di

lingkungan sekolah maupun di masyarakat secara umum. Norma agama merupakan norma

yang paling prioritas diutamakan dalam kehidupan. Agama memiliki peran yang sangat

penting khususnya di kalangan remaja. Di sini agama berperan sebagai pedoman yang

menuntun para remaja ke prilaku yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di

masyarakat. Upaya ini dapat di lakukan para remaja melalui efektifitas pembelajaran agama

di sekolah. Pendidikan formal atau sekolah, dalam mengantisipasi budaya-budaya asing yang

masuk. Sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib mengajarkan pengetahuan yang bersifat

teori dan praktek, serta mendidik anak-anak agar menjadi anak-anak yang disiplin dan

berakhlah baik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh-pengaruh

kebudayaan asing turut dalam perkembangan budaya Indonesia khususnya terhadap

kehidupan, kebudayaan dan alam fikiran di kalangan remaja yang dapat merusak ekosistem

generasi muda ke depanya.

B. Saran

Page 32: artike;lo.doc

Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh

globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan di negrinya. Serta

menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya.

Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk

dalam negri.