Artikel_20205157_2
-
Upload
rummanzah-indra -
Category
Documents
-
view
113 -
download
0
Transcript of Artikel_20205157_2
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 1/11
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO
SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI
Annissa Yunita Uli
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100 Depok 16423
ABSTRAK
Investor perlu melakukan analisis sebelum berinvestasi, khususnya adalah
investasi dalam saham biasanya investor akan melakukan analisis fundamental ataupun
analisis teknikal.Disamping analisis fundamental, investor harus memperhatikan resiko
pasar saham. Resiko pasar disebut juga resiko sistematik. Resiko pasar berhubungan erat
dengan perubahan harga saham jenis tertentu atau kelompok tertentu yang disebabkanoleh antisipasi investor terhadap perubahan tingkat kembalian yang diharapkan. Untuk
mengukur resiko ini dapat digunakan beta (β) yang menjelaskan return saham yang
diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental dan
resiko sistematik terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sample yang
diambil adalah seluruh perusahaan yang termasuk ke dalam industri barang konsumsi (31
perusahaan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki laporan keuangan
lengkap tahun 2006-2008. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis regresi
linier berganda dengan bantuan program SPSS. Variabel terikatnya adalah harga saham
dan variabel tak terikatnya adalah ROA, ROE, BV, DPR, DER, r dan Beta.
Hasil penelitian menunjukkan hanya faktor fundamental Book Value (BV) yang
mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan factor fundamental yang lainnya
tidak berpengaruh, sedangkan secara simultan semua faktor fundamental (ROA, ROE,
BV, DPR, DER dan r) dan risiko sistematik (beta) berpengaruh terhadap harga saham.
Kata kunci: Fundamental, Resiko Sistematik, Harga Saham.
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 2/11
PENDAHULUAN
Industri barang-barang konsumsi (consumer goods) mempunyai peranan
yang sangat strategis dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat
dimana produknya sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Selama ini
pertumbuhan sektor konsumsi merupakan sektor pendukung pertumbuhan
ekonomi karena sektor ini berkembang cukup pesat bahkan ketika krisis moneter
terjadi sektor ini merupakan salah satu penyelamat ekonomi nasional. Keunggulan industri barang konsumsi adalah tingkat permintaan yang inelastik,
dengan kata lain barang konsumsi kebutuhan pokok tetap dibutuhkan masyarakat,
walaupun harganya naik. Globalisasi dalam perdagangan internasional merupakan
peluang dan tantangan bagi pengembangan sektor ini. Situasi Industri Global
yang terjadi mulai tahun 2006 hingga sekarang menyebabkan tingginya harga
minyak dunia yang menyebabkan kenaikan harga bbm di dalam negeri. Dimana
urutan tiga sektor industri terbesar pengkonsumsi BBM adalah usaha makanan
dan minuman, industri logam, besi dan baja serta industri kertas dan barang dari
kertas. Kenaikan harga BBM itu sontak melemahkan daya beli konsumen
domestik dan secara otomatis memangkas utilisasi produksi. Dampak dari krisis
tersebut juga melanda pasar modal, Jika dilihat secara umum harus diakui tidak ada satupun sektor di Pasar Modal yang tidak terkena koreksi. Selama satu tahun,
dari ujung 2007 hingga ujung 2008, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
terpangkas 50,64%, indeks saham favorit LQ45 juga terkoreksi hingga 55%.
Sedangkan indeks sektoral terkoreksi bervariasi dengan kisaran terendah 25% di
sektor industri konsumsi hingga yang terbesar 73% yang menimpa sektor
pertambangan. ). Perusahaan yang tergabung ke dalam industri barang konsumsi
memiliki tingkat persaingan yang tinggi, sehingga menuntut kinerja perusahaan
yang selalu prima agar unggul dalam persaingan. Kondisi ini turut mempengaruhi
pergerakan harga saham emiten dalam sector barang konsumsi, ketertarikan
investor terhadap saham perusahaan tersebut tercermin dari fluktuasi sahamnya di
BEI. Dalam menyingkapi hal tersebut, pilihan yang lebih baik adalah saham yang
tetap berkembang selama krisis. Jelas untuk memilih saham adalah dengan
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 3/11
melakukan analisa fundamental terhadap fundamental saham. Dimana investor
akan menjual saham yang melemah fundamentalnya dan membeli saham dengan
fundamental yang kuat.
Sedemikian pentingnya analisa fundamental sehingga investor dan analis
mencoba mengembangkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.
Informasi dalam laporan keuangan suatu perusahaan diyakini memberikan
gambaran tentang kondisi perusahaan saat ini sekaligus dapat meprediksi kondisi
perusahaan di masa yang akan datang. Karena dari laporan keuangan suatu
perusahaan akan menyebabkan investor bereaksi terhadap penurunan atau
kenaikan harga saham tersebut. Globalisasi yang terjadi saat ini dalam
perdagangan internasional merupakan peluang dan tantangan bagi pengembangan
sektor industri barang konsumsi. Dimana sector ini memiliki elastisitas yang
lemah terhadap perubahan financial global, yang menyebabkan sektor ini
cenderung dapat bertahan.
Berdasarkan Uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penulisan ini adalah :
1. Apakah faktor-faktor fundamental Return On Total Asset(ROA), Return On
Equity(ROE) , Book Value (BV), Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio
(DER), Required Rate Of Return (r) dan risiko sistematik (beta) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham pada perusahaan
sektor industri barang konsumsi ?
2. Apakah faktor–faktor fundamental Return On Total Asset(ROA), Return On
Equity(ROE) , Book Value (BV), Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio
(DER), Required Rate Of Return (r) dan risiko sistematik (beta) secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor
industri barang konsumsi ?
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor–faktor fundamental (ROA, ROE, Book Value,
DPR, DER, r) dan risiko sistematik (beta) secara parsial dan signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang go publik
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 4/11
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor–faktor fundamental (ROA, ROE, Book Value,
DPR, DER, r) dan risiko sistematik (beta) secara simultan dan signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang go publik.
LANDASAN TEORI
Analisis fundamental mempunyai anggapan bahwa setiap pemodal adalah
makhluk rasional, oleh sebab itu analisis fundamental mencoba mempelajari
hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan. Hal ini disebabkan
karena nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu
saat tetapi juga adalah harapan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan
kesejahteraan pemegang saham. Analisis fundamental mencoba untuk
memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan : (1) mengestimasi
nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang
akan datang, dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga
diperoleh taksiran harga saham. Nilai fundamental ini dapat dihitung dengan
menggunakan dua jenis analisis sekuritas, yaitu analisis sekuritas fundamental dan
analisis sekuritas teknikal (Jogiyanto, 2000)
Investasi yang dilakukan akan selalu mengandung unsur ketidakpastian.
Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan, maka risiko yang akanditanggung dari investasi tersebut juga semakin tinggi. Disamping analisis
fundamental investor harus memperhatikan resiko pasar yang disebut juga dengan
risiko sistematik.. Ukuran dari risiko sistematik ini disebut juga koefisien BETA
(β). Beta pasar merupakan Beta yang dihitung dengan data pasar dan dapat
diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis return dari sekuritas dan
return dari pasar selama periode tertentu.
Untuk pencarian faktor-faktor fundamental, langkah-langkahnya sebagai
berikut ;
Laba Bersih
ROA =
Total Aktiva
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 5/11
Laba Bersih
ROE =
Total Ekuitas
Total Ekuitas
Book Value =
Jumlah Saham
Deviden per Saham
DPR =
EPS
Total Utang
DER =
Total Ekuitas
EPS (Net Profit/Jml Saham)
r =
BV (Book Value)
Sedangkan untuk pencarian beta dan diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
Pt – Pt-1
a. Return saham (Ri) =
Pt-1
keterangan : Pt = Harga saham pada periode t
Pt-1 = Harga saham pada periode t-1
IHSGt – IHSGt-1
b. Return pasar (Rm) =
IHSGt-1
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 6/11
Keterangan : IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode t
IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada Periode t-1
( n ∑ Rm * Ri - ∑ Rm ∑ Ri )
7. Beta (Resiko Sisrematik) =
( n ∑ Rm² - (∑ Rm) ²)
keterangan: Rm = Return pasar (Rm)
Ri = Return saham (Ri)
n = Jumlah data
HIPOTESIS
H0 : Faktor Fundamental (ROA, ROE, BV, DPR, DER, r) dan risiko sistematik
(beta) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor industri
barang konsumsi.
H1: Faktor Fundamental (ROA, ROE, BV, DPR, DER, r) dan risiko sistematik
(beta) berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan
sektor industri barang konsumsi.
H2 : Faktor Fundamental (ROA, ROE, BV, DPR, DER, r) dan risiko sistematik
(beta) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi .
METODOLOGI
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah data laporan keuangan
perusahaan yang termasuk sektor Industri Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2006 sampai dengan 2008. Data laporan keuangan tersebut
berupa annual report tahun 2006-2008, ringkasan kinerja perusahaan yang diteliti
dan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang diambil tiap akhir tahun
berjalan. Sedangkan sampel penelitian adalah 31 perusahaan, dimana perusahaan
yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria yang
disebutkan pada batasan penelitian.
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 7/11
Sebelum melakukan estimasi yang tidak bias dengan analisis regresi perlu
dilakukan uji multikolinieritas, heterokedastisitas, normalitas, dan autokorelasi.
Bentuk model yang digunakan adalah :
Y = α + b1 X1+ b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + ℮
Dimana :
Y = Harga saham
α = Konstanta
X1 = ROA
X2 = ROE
X3 = BV
X4 = DPR
X5 = DER
X6 = r
X7 = beta (risiko sistematik)
℮ = Kesalahan pengganggu
b1-7 = Koefisien Regresi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengujian hipotesis tentang kekuatan variabel bebas terhadap harga sahammenggunakan program SPSS 17.00. Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil bahwa
nilai VIF pada seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10 dan tolerance lebih besar
dari 0.10 artinya seluruh variabel bebas pada penulisan ini tidak ada gejala
multikolinieritas.
Sedangkan pada uji autokerelasi, nilai DW (Durbin-Watson) adalah 1.950.
Nilai tersebut dapat dinyatakan mendekati angka 2. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel-variabel yang diteliti tidak terjadi autokorelasi atau
tidak ada kesalahan penggangu antar korelasi. Pada Uji Heterokedasitas, seluruh
variabel lebih besar dari alpha yaitu 5%, maka dapat dinyatakan data yang
diperoleh tidak terjadi heteroskedastisitas.
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 8/11
Tabel 1
Variabel Colliniearity Statistics
TOL VIF
ROA 0.219 4.568
ROE 0.125 8.006
BV 0.899 1.112
DPR 0.494 2.025
DER 0.188 5.313
r 0.615 1.626
BETA 0.929 1.076
Hasil perhitungan didapat F hitung adalah. 13.434. sedangkan F tabel
(7;23;0.05) adalah 2.44, maka F hitung>F tabel dan dengan tingkat signifikan 0.000
jauh lebih kecil dari (0.05). Karena F hitung 13.434 > F tabel 2.44 maka H0
ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA (X1), ROE
(X2), BV (X3), Payout Ratio (X4), DER (X5), Required Rate Of Return (X6) dan
Beta (X7) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga saham(Y). Hal ini
berarti ketika investor akan membeli saham, maka keseluruhan variabel ini dapat
dijadikan pertimbangan secara bersama. Pola hubungan faktor fundamental dan
risiko sistematik terhadap harga saham terlihat lemah dikarenakan Nilai koefisien
determinasi atau R² yang dihasilkan adalah sebesar 0.803. Hal ini berarti 80.3 %
harga saham bisa dijelaskan oleh variabel ROA, ROE, BV, Payout Ratio, DER,
Required Rate Of Return dan Beta. Sedangkan sisanya (100%- 80.3 %= 19.7 %)
dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain seperti gejolak nilai tukar valas, krisis
politik negara, perang, resesi, nonsistematik dan lain sebagainya.
Dilihat dari hasil uji-t, hanya variabel book value yang berpengaruh secara
signifikan, sedangkan variabel bebas lainnya ROA, ROE, DER, r, beta tidak
berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Hal ini menunjukan bahwa
Book Value merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan harga
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 9/11
saham dan pengaruhnya bersifat positif. Book Value digunakan untuk melihat
harga suatu sekuritas apakah overprice atau underprice. Semakin tinggi nilai buku
maka harapan terhadap nilai pasar juga tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis dapat menarik
kesimpulan yaitu :
1. Hasil pengujian regresi secara parsial, yang dilakukan denga uji t untuk
mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas (ROA, ROE, BV,
DPR/Payout ratio, DER, Required rate of return, beta/risiko sistematik)
terhadap variabel tergantung/terikat (harga saham). Diketahui bahwa hanya
variabel BV (Book Value) yang positif berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Harga Saham.
2. Hasil pengujian regresi secara simultan, yang dilakukan dengan uji F apakah
secara bersama – sama variabel bebas (ROA, ROE, BV, DPR/Payout ratio,
DER, Required rate of return, beta/risiko sistematik) berpengaruh terhadap
variabel terikat ( harga saham). Diketahui bahwa secara bersama-sama semua
variabel bebas berpengaruh terhadap harga saham
Saran
Saran yang disampaikan penulis melalui skripsi ini adalah
1. Pada penelitian ini, faktor fundamental yang diambil adalah ROA,ROE, BV,
DPR, DER, Required Rate of Return. Sedangkan masih banyak faktor
fundamental yang belum di teliti. Diharapkan penulisan berikutnya
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 10/11
menggunakan factor fundamental yang lebih banyak atau factor fundamental
yang berbeda..
2. Pada penelitian ini, hanya mengamati 31 perusahaan yang termasuk ke dalam
industri sektor barang konsumsi, dari seluruh perusahaan yang terdaftar di
BEI. Saran yang diberikan agar mengamati lebih banyak perusahaan atau
semua perusahaan yang terdaftar di BEI agar dapat melihat pengaruhnya
secara lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Ananstasia, et al. 2003. “Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap
Harga Saham Properti di BEJ”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5, No.
2:123-132.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin. 2006. Pasar Modal di Indonesia,
Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat.
Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta
: ANDI Yogyakarta.
Eduardus, Tandeling.2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics. Third Edition. Singapore : McGraw-
Hill Book Co.
Hartono, Jogiyanto.2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta.
5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 11/11
Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Komaruddin, Ahmad.1996. Dasar-dasar Manajemen Iinvestasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Priyatno, Dwi.2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom
Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik . Cetakan Pertama. Jakarta : PT Elexmedia
Komputindo.
Sartono, Agus. 1996. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE
Sharpe, William F., Alexander, Gorden, J. Bailey Jeffrey V.1997. Investasi, Edisi
Indonesia. Jakarta : Prenhallindo
Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wasana, J dan Kirbrandoko (Penterjemah). 1998. Manajemen Keuangan. Jakarta :
Binarupa Aksara.
Weston, J.Fred dan Thomas E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan, Jilid 1, Edisi
Kedelapan. Jakarta :Erlangga.
Widiatmodjo, S. 2000. Cara Sehat Investasi Manajemen Portfolio. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
www.detikfinance.com
www.economy.okezone.com
www.finance.yahoo.com
www.idx.co.id
www.mediaindonesia.com