Artikel_20205157_2

11
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI Annissa Yunita Uli  Jurusan Akuntans i, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunad arma  Jl. Margonda Raya No.10 0 Depok 16423 ABSTRAK Investor perlu melakukan analisis sebelum berinvestasi, khususnya adalah investasi dalam saham biasanya investor akan melakukan analisis fundamental ataupun analisis teknikal.Disamping analisis fundamental, investor harus memperhatikan resiko  pasar saham. Resiko pasar disebut juga resiko sistematik. Resiko pasar berhubungan erat dengan perubahan harga saham jenis tertentu atau kelompok tertentu yang disebabkan oleh antisipasi investor ter hadap perubahan tingkat kembalian yang diharapkan. Untuk mengukur resiko ini dapat digunakan beta ( β) yang menjelaskan return saham yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental dan resiko sistematik terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode  purposive sampli ng. Sample yang diambil adalah seluruh perusahaan yang termasuk ke dalam industri barang konsumsi (31  perusahaan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki laporan keuangan lengkap tahun 2006-2008. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program  SPSS. Variabel terikatnya adalah harga saham dan variabel tak terikatnya adalah ROA, ROE, BV, DPR, DER, r dan Beta. Hasil penelitian menunjukkan hanya faktor fundamental  Book Value (BV) yang mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan factor fundamental yang lainnya tidak berpengaruh, sedangkan secara simultan semua faktor fundamental (ROA, ROE, BV, DPR, DER dan r) dan risiko sistematik (beta) berpengaruh terhadap harga saham. Kata kunci : Fundamental, Resiko Sistematik, Harga Saham.

Transcript of Artikel_20205157_2

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 1/11

 

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO

SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN

SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI

Annissa Yunita Uli

 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100 Depok 16423

ABSTRAK

Investor perlu melakukan analisis sebelum berinvestasi, khususnya adalah

investasi dalam saham biasanya investor akan melakukan analisis fundamental ataupun

analisis teknikal.Disamping analisis fundamental, investor harus memperhatikan resiko

 pasar saham. Resiko pasar disebut juga resiko sistematik. Resiko pasar berhubungan erat

dengan perubahan harga saham jenis tertentu atau kelompok tertentu yang disebabkanoleh antisipasi investor terhadap perubahan tingkat kembalian yang diharapkan. Untuk 

mengukur resiko ini dapat digunakan beta (β) yang menjelaskan return saham yang

diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental dan

resiko sistematik terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode  purposive sampling. Sample yang

diambil adalah seluruh perusahaan yang termasuk ke dalam industri barang konsumsi (31

  perusahaan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki laporan keuangan

lengkap tahun 2006-2008. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis regresi

linier berganda dengan bantuan program SPSS. Variabel terikatnya adalah harga saham

dan variabel tak terikatnya adalah ROA, ROE, BV, DPR, DER, r dan Beta.

Hasil penelitian menunjukkan hanya faktor fundamental   Book Value (BV) yang

mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan factor fundamental yang lainnya

tidak berpengaruh, sedangkan secara simultan semua faktor fundamental (ROA, ROE,

BV, DPR, DER dan r) dan risiko sistematik (beta) berpengaruh terhadap harga saham.

Kata kunci: Fundamental, Resiko Sistematik, Harga Saham.

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 2/11

 

 

PENDAHULUAN

Industri barang-barang konsumsi (consumer goods) mempunyai peranan

yang sangat strategis dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat

dimana produknya sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Selama ini

  pertumbuhan sektor konsumsi merupakan sektor pendukung pertumbuhan

ekonomi karena sektor ini berkembang cukup pesat bahkan ketika krisis moneter 

terjadi sektor ini merupakan salah satu penyelamat ekonomi nasional. Keunggulan industri barang konsumsi adalah tingkat permintaan yang inelastik,

dengan kata lain barang konsumsi kebutuhan pokok tetap dibutuhkan masyarakat,

walaupun harganya naik. Globalisasi dalam perdagangan internasional merupakan

  peluang dan tantangan bagi pengembangan sektor ini. Situasi Industri Global

yang terjadi mulai tahun 2006 hingga sekarang menyebabkan tingginya harga

minyak dunia yang menyebabkan kenaikan harga bbm di dalam negeri. Dimana

urutan tiga sektor industri terbesar pengkonsumsi BBM adalah usaha makanan

dan minuman, industri logam, besi dan baja serta industri kertas dan barang dari

kertas. Kenaikan harga BBM itu sontak melemahkan daya beli konsumen

domestik dan secara otomatis memangkas utilisasi produksi. Dampak dari krisis

tersebut juga melanda pasar modal, Jika dilihat secara umum harus diakui tidak ada satupun sektor di Pasar Modal yang tidak terkena koreksi. Selama satu tahun,

dari ujung 2007 hingga ujung 2008, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

terpangkas 50,64%, indeks saham favorit LQ45 juga terkoreksi hingga 55%.

Sedangkan indeks sektoral terkoreksi bervariasi dengan kisaran terendah 25% di

sektor industri konsumsi hingga yang terbesar 73% yang menimpa sektor 

 pertambangan. ). Perusahaan yang tergabung ke dalam industri barang konsumsi

memiliki tingkat persaingan yang tinggi, sehingga menuntut kinerja perusahaan

yang selalu prima agar unggul dalam persaingan. Kondisi ini turut mempengaruhi

  pergerakan harga saham emiten dalam sector barang konsumsi, ketertarikan

investor terhadap saham perusahaan tersebut tercermin dari fluktuasi sahamnya di

BEI. Dalam menyingkapi hal tersebut, pilihan yang lebih baik adalah saham yang

tetap berkembang selama krisis. Jelas untuk memilih saham adalah dengan

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 3/11

 

melakukan analisa fundamental terhadap fundamental saham. Dimana investor 

akan menjual saham yang melemah fundamentalnya dan membeli saham dengan

fundamental yang kuat.

Sedemikian pentingnya analisa fundamental sehingga investor dan analis

mencoba mengembangkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.

Informasi dalam laporan keuangan suatu perusahaan diyakini memberikan

gambaran tentang kondisi perusahaan saat ini sekaligus dapat meprediksi kondisi

  perusahaan di masa yang akan datang. Karena dari laporan keuangan suatu

  perusahaan akan menyebabkan investor bereaksi terhadap penurunan atau

kenaikan harga saham tersebut. Globalisasi yang terjadi saat ini dalam

 perdagangan internasional merupakan peluang dan tantangan bagi pengembangan

sektor industri barang konsumsi. Dimana sector ini memiliki elastisitas yang

lemah terhadap perubahan financial global, yang menyebabkan sektor ini

cenderung dapat bertahan.

Berdasarkan Uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam

 penulisan ini adalah :

1. Apakah faktor-faktor fundamental   Return On Total Asset(ROA), Return On

 Equity(ROE) , Book Value (BV), Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio

(DER),   Required Rate Of Return (r) dan risiko sistematik   (beta) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar  saham pada perusahaan

sektor industri barang konsumsi ? 

2. Apakah faktor–faktor fundamental   Return On Total Asset(ROA), Return On

 Equity(ROE) , Book Value (BV), Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio

(DER), Required Rate Of Return (r) dan risiko sistematik (beta) secara simultan

 berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor 

industri barang konsumsi ?

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor–faktor fundamental (ROA, ROE, Book Value,

DPR, DER, r) dan risiko sistematik (beta) secara parsial dan signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang go publik 

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 4/11

 

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor–faktor fundamental (ROA, ROE, Book Value,

DPR, DER, r) dan risiko sistematik (beta) secara simultan dan signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang go publik.

LANDASAN TEORI

Analisis fundamental mempunyai anggapan bahwa setiap pemodal adalah

makhluk rasional, oleh sebab itu analisis fundamental mencoba mempelajari

hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan. Hal ini disebabkan

karena nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu

saat tetapi juga adalah harapan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham. Analisis fundamental mencoba untuk 

memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan : (1) mengestimasi

nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang

akan datang, dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga

diperoleh taksiran harga saham. Nilai fundamental ini dapat dihitung dengan

menggunakan dua jenis analisis sekuritas, yaitu analisis sekuritas fundamental dan

analisis sekuritas teknikal (Jogiyanto, 2000)

Investasi yang dilakukan akan selalu mengandung unsur ketidakpastian.

Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan, maka risiko yang akanditanggung dari investasi tersebut juga semakin tinggi. Disamping analisis

fundamental investor harus memperhatikan resiko pasar yang disebut juga dengan

risiko sistematik.. Ukuran dari risiko sistematik ini disebut juga koefisien BETA

(β). Beta pasar merupakan Beta yang dihitung dengan data pasar dan dapat

diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis return dari sekuritas dan

return dari pasar selama periode tertentu.

Untuk pencarian faktor-faktor fundamental, langkah-langkahnya sebagai

 berikut ;

Laba Bersih

ROA =

Total Aktiva

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 5/11

 

Laba Bersih

ROE =

Total Ekuitas

Total Ekuitas

Book Value =

Jumlah Saham

Deviden per Saham

DPR =

EPS

Total Utang

DER =

Total Ekuitas

EPS (Net Profit/Jml Saham)

r =

BV (Book Value)

Sedangkan untuk pencarian beta dan diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

Pt  – Pt-1

a. Return saham (Ri) =

Pt-1

keterangan : Pt = Harga saham pada periode t

Pt-1 = Harga saham pada periode t-1

 IHSGt  – IHSGt-1

 b. Return  pasar (Rm) =

 IHSGt-1

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 6/11

 

Keterangan : IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode t

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada Periode t-1

( n ∑ Rm * Ri - ∑ Rm ∑ Ri )

7. Beta (Resiko Sisrematik) =

( n ∑ Rm² - (∑ Rm) ²)

keterangan: Rm = Return pasar (Rm)

Ri = Return saham (Ri)

n = Jumlah data

HIPOTESIS

H0 : Faktor Fundamental (ROA, ROE, BV, DPR, DER, r) dan risiko sistematik 

(beta) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor industri

 barang konsumsi.

H1: Faktor Fundamental (ROA, ROE, BV, DPR, DER, r) dan risiko sistematik 

(beta) berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan

sektor industri barang konsumsi.

H2 : Faktor Fundamental (ROA, ROE, BV, DPR, DER, r) dan risiko sistematik 

(beta) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi .

METODOLOGI

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah data laporan keuangan

 perusahaan yang termasuk sektor Industri Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek 

Indonesia periode 2006 sampai dengan 2008. Data laporan keuangan tersebut

 berupa annual report tahun 2006-2008, ringkasan kinerja perusahaan yang diteliti

dan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang diambil tiap akhir tahun

 berjalan. Sedangkan sampel penelitian adalah 31 perusahaan, dimana perusahaan

yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria yang

disebutkan pada batasan penelitian.

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 7/11

 

Sebelum melakukan estimasi yang tidak bias dengan analisis regresi perlu

dilakukan uji multikolinieritas, heterokedastisitas, normalitas, dan autokorelasi.

Bentuk model yang digunakan adalah :

Y = α + b1 X1+ b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + ℮ 

Dimana :

Y = Harga saham

α = Konstanta

X1 = ROA

X2 = ROE

X3 = BV

X4 = DPR

X5 = DER 

X6 = r 

X7 = beta (risiko sistematik)

℮ = Kesalahan pengganggu

 b1-7 = Koefisien Regresi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian hipotesis tentang kekuatan variabel bebas terhadap harga sahammenggunakan program SPSS 17.00. Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil bahwa

nilai VIF pada seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10 dan tolerance lebih besar 

dari 0.10 artinya seluruh variabel bebas pada penulisan ini tidak ada gejala

multikolinieritas.

Sedangkan pada uji autokerelasi, nilai DW (Durbin-Watson) adalah 1.950.

  Nilai tersebut dapat dinyatakan mendekati angka 2. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa variabel-variabel yang diteliti tidak terjadi autokorelasi atau

tidak ada kesalahan penggangu antar korelasi. Pada Uji Heterokedasitas, seluruh

variabel lebih besar dari alpha yaitu 5%, maka dapat dinyatakan data yang

diperoleh tidak terjadi heteroskedastisitas.

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 8/11

 

  Tabel 1

Variabel Colliniearity Statistics

TOL VIF

ROA 0.219 4.568

ROE 0.125 8.006

BV 0.899 1.112

DPR 0.494 2.025

DER 0.188 5.313

r 0.615 1.626

BETA 0.929 1.076

Hasil perhitungan didapat F hitung adalah. 13.434. sedangkan F tabel

(7;23;0.05) adalah 2.44, maka F hitung>F tabel dan dengan tingkat signifikan 0.000

  jauh lebih kecil dari (0.05). Karena F hitung 13.434 > F tabel 2.44 maka H0

ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA (X1), ROE

(X2), BV (X3), Payout Ratio (X4), DER (X5), Required Rate Of Return (X6) dan

Beta (X7) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga saham(Y). Hal ini

 berarti ketika investor akan membeli saham, maka keseluruhan variabel ini dapat

dijadikan pertimbangan secara bersama. Pola hubungan faktor fundamental dan

risiko sistematik terhadap harga saham terlihat lemah dikarenakan Nilai koefisien

determinasi atau R² yang dihasilkan adalah sebesar 0.803. Hal ini berarti 80.3 %

harga saham bisa dijelaskan oleh variabel ROA, ROE, BV, Payout Ratio, DER,

Required Rate Of Return dan Beta. Sedangkan sisanya (100%- 80.3 %= 19.7 %)

dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain seperti gejolak nilai tukar valas, krisis

 politik negara, perang, resesi, nonsistematik dan lain sebagainya.

Dilihat dari hasil uji-t, hanya variabel book value yang berpengaruh secara

signifikan, sedangkan variabel bebas lainnya ROA, ROE, DER, r, beta tidak 

  berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Hal ini menunjukan bahwa

  Book Value merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan harga

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 9/11

 

saham dan pengaruhnya bersifat positif.   Book Value digunakan untuk melihat

harga suatu sekuritas apakah overprice atau underprice. Semakin tinggi nilai buku

maka harapan terhadap nilai pasar juga tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis dapat menarik 

kesimpulan yaitu :

1.  Hasil pengujian regresi secara parsial, yang dilakukan denga uji t untuk 

mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas (ROA, ROE, BV,

DPR/Payout ratio, DER, Required rate of return, beta/risiko sistematik)

terhadap variabel tergantung/terikat (harga saham). Diketahui bahwa hanya

variabel BV (Book Value) yang positif berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Harga Saham.

2.  Hasil pengujian regresi secara simultan, yang dilakukan dengan uji F apakah

secara bersama – sama variabel bebas (ROA, ROE, BV, DPR/Payout ratio,

DER, Required rate of return, beta/risiko sistematik) berpengaruh terhadap

variabel terikat ( harga saham). Diketahui bahwa secara bersama-sama semua

variabel bebas berpengaruh terhadap harga saham

Saran

Saran yang disampaikan penulis melalui skripsi ini adalah

1.  Pada penelitian ini, faktor fundamental yang diambil adalah ROA,ROE, BV,

DPR, DER, Required Rate of Return. Sedangkan masih banyak faktor 

fundamental yang belum di teliti. Diharapkan penulisan berikutnya

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 10/11

 

menggunakan factor fundamental yang lebih banyak atau factor fundamental

yang berbeda..

2.  Pada penelitian ini, hanya mengamati 31 perusahaan yang termasuk ke dalam

industri sektor barang konsumsi, dari seluruh perusahaan yang terdaftar di

BEI. Saran yang diberikan agar mengamati lebih banyak perusahaan atau

semua perusahaan yang terdaftar di BEI agar dapat melihat pengaruhnya

secara lebih jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ananstasia, et al. 2003. “Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap

Harga Saham Properti di BEJ”,   Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5, No.

2:123-132.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin. 2006. Pasar Modal di Indonesia,

Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat.

Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta

: ANDI Yogyakarta.

Eduardus, Tandeling.2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.

Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Ghozali, I. 2001.   Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 1995.   Basic Econometrics. Third Edition. Singapore : McGraw-

Hill Book Co.

Hartono, Jogiyanto.2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE

Yogyakarta.

5/6/2018 Artikel_20205157_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel202051572 11/11

 

Husnan, Suad. 2001.  Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga.

Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Komaruddin, Ahmad.1996. Dasar-dasar Manajemen Iinvestasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Priyatno, Dwi.2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom

Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik . Cetakan Pertama. Jakarta : PT Elexmedia

Komputindo.

Sartono, Agus. 1996. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE

Sharpe, William F., Alexander, Gorden, J. Bailey Jeffrey V.1997.  Investasi, Edisi

Indonesia. Jakarta : Prenhallindo

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005.   Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wasana, J dan Kirbrandoko (Penterjemah). 1998.   Manajemen Keuangan. Jakarta :

Binarupa Aksara.

Weston, J.Fred dan Thomas E. Copeland. 1999.   Manajemen Keuangan, Jilid 1, Edisi

Kedelapan. Jakarta :Erlangga.

Widiatmodjo, S. 2000. Cara Sehat Investasi Manajemen Portfolio. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: BPFE.

www.detikfinance.com

www.economy.okezone.com

www.finance.yahoo.com

www.idx.co.id

www.mediaindonesia.com