Artikel_10404249

download Artikel_10404249

of 11

Transcript of Artikel_10404249

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    1/11

    PENGISIAN TANGKI PENAMPUNGAN AIR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51

    MENGGUNAKAN TIMER DIGITAL DAN LCD M1632

    Erick Yusana

    Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok16424 telp (021) 78881112, 7863788

    Abstraksi : Pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital

    dan LCD M1632 ini merupakan rancangan sistem yang dapat mengontrol banyaknya air yang masuk ke

    dalam tangki penampungan air dan dapat memantau banyaknya air pada tangki penampungan air.

    Perancangan pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timerdigital dan LCD M1632 ini terdiri dari beberapa blok rangkaian. Diantaranya yaitu blok power supplay 9V,

    blok matriks keypad4x3, blok mikrokontroler dengan menggunakan AT89S51, blok LCD M1632 buatanHitachi, blok indikator yang terdiri dari beberapa LED yang disusun secara vertikal dan 2 buah output

    mengunakan relayyang dihubungkan pada buzerdan pompa air.

    Tanggal Pembuatan : Desember 2009

    1. PENDAHULUAN

    Kemajuan teknologi pada zaman ini

    sangat meningkat pesat. Terutama pada teknologiyang menggunakan pengontrol otomatis. Hal ini

    membuat manusia mudah menggunakannya dan

    mengoperasikannya. Sehingga membuatkehidupan menjadi lebih mudah. Dalam sistem

    teknologi digital, semua hal diatur oleh devicemikrokontroler yang mengendalikan suatu sistem.

    Hal tersebut dapat ditemukan dan diterapkandalam kehidupan sehari - hari, antara lain di

    industri, kampus, masyarakat dan di perkantoran.

    Pada tempat - tempat penampungan air

    pemilik tangki penampungan air tidak dapat

    menentukan banyaknya air yang masuk ke tangki

    penampungan air dan untuk mengetahuiketinggian permukaan air seringkali masih

    memakai cara - cara manual, misalnya dengan

    melihat dan melakukan pengukuran langsung pada

    tangki penampungan air tersebut. Oleh karena ituseiring dengan kemajuan teknologi, dari

    kekurangan - kekurangan di atas penulis

    berinisiatif untuk membuat suatu alat yang dapatdigunakan untuk menentukan banyaknya air yang

    masuk ke tangki penampungan air dan dapatmemantau banyaknya air pada tangki

    penampungan air.Alat ini memiliki keypad4x3 matrik yang

    berfungsi untuk penekanan tombol pada setingwaktu atau timer yang akan dikontrol oleh

    mikrokontroler AT89S51 kemudian ditampilkan

    karakter dan angka ke dalam LCD M1632, pompa

    air yang berfungsi untuk memompa air danindikator yang berfungsi untuk mengetahui level

    air pada tangki penampungan air. Sehinggapenulis memberikan judul penulisan tugas akhir

    ini adalah Pengisian Tangki Penampungan

    Air Dengan Mikrokontroler AT89S51

    Menggunakan Timer Digital Dan LCD M1632.

    2. LANDASAN TEORI

    2.1 Sistem Kontrol Loop TerbukaSistem kontrol loop terbuka bekerja

    sesuai dengan kondisi yang ditentukansebelumnya. Sistem kontrol loop terbuka tidak

    dapat melakukan koreksi terhadap dirinya, karenatidak mempunyai feedback dari output. Contoh

    dari sistem kontrol loopterbuka dapat dilihat pada

    gambar 2.16.

    Gambar 2.16 Diagram blok sistem kontrol loop

    terbuka

    2.2 Matriks Keypad 4x3Sebuah keypad pada dasarnya adalah

    saklar - saklar push button yang disusun secara

    matriks. Saklar - saklar push button yang

    menyusun keypad yang digunakan kali inimempunyai 3 kaki dan 2 kondisi. Ketika saklar -

    saklar push button itu hendak disusun menjadimatriks keypad, maka satu kaki akan menjadiindeks kolom, satu kaki menjadi indeks baris dan

    satu kaki menjadi common. Satu misal akandibuat matriks keypad4x3 ( 4 baris dan 3 kolom ),

    maka konfigurasinya adalah sebagaimana terlihatpada gambar 2.7.

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    2/11

    Gambar 2.7Matriks keypad4x3 [1]

    2.3 LCD M1632Hitachi M1632 LCD Module dapat

    diakses secara 4 bit maupun 8 bit interface,

    namun rutin - rutin built in program yang ada

    pada Low Cost Mikro System sudah dirancang

    untuk mengakses LCD Module ini secara 4 bit

    interface. Dengan adanya sistem 4 bit interface

    maka selain mereduksi jumlah port yang

    digunakan juga mempermudah sistem wiring padaPCB. Pada dasarnya akses dari mikrokontroller ke

    Modul LCD ini terdiri dari 4 jenis sebagaiberikut:

    a. Pengiriman InstruksiRegisterb. PembacaanAddress Counterdan

    Busy Flag

    c. Pengiriman DataRegister

    d. Pembacaan DataRegister

    Gambar 2.10Interfacinghitachi M1632 LCDmodule ke latih 51 [7]

    2.4 Mikrokontroler AT89S51Mikrokontroler AT89S51 adalah

    mikrokontroler CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash

    Programmableand Erasable Read Only Memory( PEROM ). Mikrokontroler berteknologi memorinon-volatile berkerapatan tinggi dari atmel ini

    kompatibel dengan mikrokontroler MCS-51 (

    seperti mikrokontroler 8031 yang terkenal dan

    banyak digunakan beberapa waktu lalu ) yang

    telah menjadi standar industri, baik dalam jumlahpin IC maupun set instruksinya. AT89S51mempunyai 40 pin yang sesuai dengan

    mikrokontroler 8031 dan memiliki susunan pinseperti gambar 2.12.

    Gambar 2.12 Penampang AT89S5X [5]

    2.5 Transistor

    Transistor merupakan device

    semikonduktor yang memiliki tiga daerah operasi,

    yaitu daerah aktif, daerah saturasi dan daerah cutoff.Pada daerah operasi aktif, transistor berfugsi

    sebagai penguat ( amplifier ), sedangkan daerahoperasi saturasi dan cut off, transistor berfungsi

    sebagai saklar elektronik. Tiga daerah operasi

    pada transistor yaitu :

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    3/11

    Tabel 2.1 Daerah operasi transistor [4]

    2.6 Dioda

    Ketika suatu sambungan dibentuk dari

    bahan semikonduktor tipe-N dan tipe-P, perangkatyang dihasilkan itu disebut dioda. Komponen ini

    memberikan resistansi yang sangat rendah

    terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansiyang sangat tinggi terhadap aliran arus, pada arah

    yang berlawanan. Karakteristik ini

    memungkinkan dioda untuk digunakan dalamaplikasi - aplikasi yang menuntut rangkaian untuk

    memberikan tanggapan yang berbeda sesuaidengan arah arus yang mengalir didalamnya.

    _

    _

    _

    +

    +

    +

    P N

    L a p i s a n s e r a p a n d i m a n a t id a k

    t e r d a p a t p e m b a w a m u a t a n b e b a s

    Gambar 2.3 Dioda sambungan P-N [4]

    2.6.1 LED ( Light Emiting Diode )Energi dibutuhkan untuk membentuk

    pasangan hole-elektron, energi akan dilepaskan

    pada waktu elektron bergabung dengan hole,

    energi yang dilepaskan, waktu elektron jatuh daripita konduksi ke pita valensi, muncul dalam

    bentuk radiasi. Dioda yang demikian disebut

    Light Emiting Diode ( LED ), walaupun radiasi

    terutama berada di daerah infra merah. Untukmendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor,

    doping yang dipakai adalah galium, arsenik danfosfor. Jenis doping yang berbeda menghasilkan

    warna cahaya yang berbeda pula.

    Gambar 2.5 Simbol LED [4]

    2.7 RelayRelay adalah suatu saklar ( switch )

    elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet.

    Susunan kontak pada relayadalah :a.Normally Open : relayakan menutup bila

    dialiri arus listrik.

    b.Normally Close : relayakan membuka

    bila dialiri arus listrik.

    c. Change over : relayakan memiliki

    kontak tengah yang

    akan melepaskan diri

    dan membuat kontak

    lainnya berhubungan.

    Gambar 2.13 Simbol relay [4]

    2.8 Motor Induksi Satu-FaseJika tegangan satu-fase dikenakan pada

    lilitan stator motor induksi satu fase arus bolak-balik akan mengalir dalam lilitan tersebut. Arus

    stator ini membangkitkan medan yang serupa

    dengan yang ditunjukkan dalam gambar 2.14.Selama setengah siklus dimana arus stator sedang

    mengalir seperti arah yang ditunjukan kutub

    selatan terbentuk pada permukaan stator di Adankutub utara di C. Selama setengah siklus

    berikutnya, kutub stator dibalik. Walaupun kuat

    medan

    Gambar 2.14 Medan stator berdenyut sepanjanggaris AC. Tidak ada kopel yang dihasilkan

    No Kondisi Dioda B/E Dioda B/C

    1Cut Off

    (OFF)

    Bias

    Reverse

    Bias

    Reverse

    2Saturasi

    (ON)

    Bias

    Forward

    Bias

    Forward

    3 AktifBias

    Forward

    Bias

    Reverse

    AB

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    4/11

    3. PEMBUATAN ALAT DAN HASIL

    PENGAMATAN

    3.1 Pembuatan Alat

    Pembuatan alat pengisian tangkipenampungan air dengan mikrokontrolerAT89S51 menggunakan timer digital dan LCD

    M1632 ini terdiri dari beberapa buah blok

    rangkaian yang memiliki fungsi dan cara kerjanya

    masing - masing.

    Gambar 3.1 Blok diagram pengisian tangkipenampungan air dengan mikrokontroler

    AT89S51 menggunakan timer digital dan LCDM1632

    3.1.1 Power SupplayPada blok power supplay ini digunakan

    AC DC converter dengan nama produk DS.

    Power supplay ini mempunyai karakeristikdiantaranya sebagai berikut :

    a. Tegangan ( AC ) masukannya adalah

    110 V sampai 220 V.

    b. Tegangan ( DC ) keluarannya adalah3 V sampai 13,8 V.

    c. Frekuensi 60 Hz.d. Arus 5 A.

    Gambar 3.3 Power Supplay

    3.1.2 Regulator Tegangan 5 V

    Untuk blok regulator tegangan 5 V ini

    digunakan IC dengan tipe LM 7805. IC ini

    mempunyai tegangan input 35 V, untuk Vo = 5 Vsampai dengan 18 V.

    Gambar 3.4 LM 7805

    3.1.3 Matriks Keypad 4x3Untuk blok matriks keypad 4x3

    digunakan keypad dengan jumlah tombol 12buah. Adapun karakteristik dari keypad tersebutadalah sebagai berikut:

    a. Memilki tujuh keluaran pin yang akan

    masuk ke mikrokontroler.

    b. Ukuran fisiknya : Memiliki tombolangka 0 sampai angka 9, tombol *

    dan tombol # .c. Ruang 4x3 adalah 4 baris dan 3

    kolom.d. Untuk tombol angka 1 adalah F9h

    dengan posisi baris 1 dan kolom 1.e. Untuk tombol angka 2 adalah FCh

    dengan posisi baris 1 dan kolom 2.

    f. Untuk tombol angka 3 adalah FDh

    dengan posisi baris 1 dan kolom 3.

    g. Untuk tombol angka 4 adalah BBh

    dengan posisi baris 2 dan kolom 1.h. Untuk tombol angka 5 adalah BDh

    dengan posisi baris 2 dan kolom 2.

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    5/11

    i. Untuk tombol angka 6 adalah AFh

    dengan posisi baris 2 dan kolom 3.

    j. Untuk tombol angka 7 adalah DBh

    dengan posisi baris 3 dan kolom.k. Untuk tombol angka 8 adalah DEhdengan posisi baris 3 dan kolom 2.

    l. Untuk tombol angka 9 adalah CFh

    dengan posisi baris 3 dan kolom 3.

    m. Untuk tombol tanda * adalah F3h

    dengan posisi baris 4 dan kolom 1.n. Untuk tombol angka 0 adalah F6h

    dengan posisi baris 4 dan kolom 2.

    o. Untuk tombol tanda # adalah E7hdengan posisi baris 4 dan kolom 3.

    Gambar 3.4Rangkaian matriks keypad4x3

    3.1.4 DisplayUntuk bagian blok display ini adalah

    mengunakan sebuah LCD Hitachi M1632 ukuran

    16x2 yang artinya 16 baris dan 2 kolom. Adapunkarakteristik dari LCD hitachi M1632 adalah :

    a. Suplay tegangan Vcc minimal 4,2 Vdan maksimal 4,8 V.

    b. Suplay tegangan logik adalah 4,5 V

    untuk minimum sampai 5,5 V untuk

    maksimum.

    c. Ukuran suhu operasi minimal 0 C

    dan maksimal 50 C.d. Tegangan masukan kondisi high-nya

    adalah 2,2 V sampai 5 V.e. Tegangan masukan kondisi low-nya

    adalah 0,6 V.f. Tegangan keluaran kondisi high-nya

    adalah 2,4 V.

    g. Tegangan keluaran kondisi low-nya

    adalah 0,4 V.

    h. Arus yang di-suplay-nya adalah 1,2

    mA.

    Gambar 3.5LCD hitachi M1632 yang

    dihubungkan ke AT89S51

    3.1.5 Mikrokontroler AT89S51Untuk blok mikrokontroler AT89S51

    mengunakan IC program buatan

    perusahan ATMEL yang memiliki jenis atau fituryang sama dengan mikroprosesor 8051. Adapun

    karakteristik dari mikrokontroler AT89S51 adalahsebagai berikut :

    a. Suplaytegangan Vcc minimal 4,8V dan maksimal 5,2 V.

    b.RAM internal-nya 128 byte.c. Flashmemorinya 4 Kbyte.

    d.Lima buah jalur interupsi ( dua buahinterupsi eksternaldan tiga

    buah interupsi internal ).

    e. Empat buah programable portI/Oyang masing - masing terdiridari delapan buah jalur I/O.

    f. Sebuahportserial dengan kontrolserialfull duplexUART.

    g. Kemampuan untuk melaksanakanoperasi aritmatika dan operasi

    logika.

    h. Kecepatan dalam melaksanakan

    instriksi per siklus 1 mikro detik

    pada frekuensi 12 MHz.

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    6/11

    Gambar 3.6 Rangkaian mikrokontroler AT89S51

    3.1.6 DriverUntuk blok driver ini digunakan relay

    dengan tipe HRS4(H). Relay ini mempunyai

    tegangan maksimal 12 V DC dan hambatan

    dalamnya sebesar 400 ( +/- 10 % ).

    Gambar 3.8 HRS4(H) relay

    3.1.7 Buzer dan Pompa AirUntuk blok buzerdan blok pompa air ini

    digunakan transistor dengan tipe BD139.

    Transistor ini mempunyai karakteristik

    diantaranya sebagai berikut :

    a. Tegangan kolektor-basis

    maksimalnya adalah 80 V.b. Tegangan kolektor-emitor

    maksimalnya adalah 80 V.

    c. Tegangan emitor-basis

    maksimalnya adalah 5 V.d. Arus kolektor maksimalnyaadalah 3 A.

    e. Hfeatau nya adalah 40-160.

    Gambar 3.7 Rangkaian buzerdan pompa air

    3.1.8 Indikator Level AirBlok indikator ini terdiri dari 10 LED

    berwarna putih yang disusun secara vertikal.

    Susunan LED tersebut menunjukan level air padatangki penampungan air. Apabila level air padatangki penampungan air dalam keadaan penuh,

    maka semua LED berwarna putih akan menyaladan apabila semakin surut, maka LED yang

    menyalapun semakin berkurang ke bawah.Sebaliknya bila level air pada tangki

    penampungan air semakin tinggi, maka LED yangmenyala semakin bertambah ke atas.

    Gambar 3.8 Indikator level air

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    7/11

    3.2 PengendaliPengendali yang digunakan pada alat ini

    berupa sebuah developmentsystem, yaitu sebuahmodul yang dapat digunakan untuk men-download program ke IC mikrokontroler untuk

    langsung dirangkai dengan perangkat keras tanpa

    melepas IC tersebut.

    Gambar 3.9Download program ke sebuah

    development system

    3.3 FlowchartUntuk mendapatkan penjelasan yang

    lebih lengkap dari alat pengisian tangki

    penampungan air dengan mikrokontroler

    AT89S51 menggunakan timer digital dan LCDM1632 ini dapat dilihat dari gambar 3.10 diagram

    alur (flowchart).

    Gambar 3.10 Flowchart rangkaian pengisian

    tangki penampungan air dengan mikrokontrolerAT89S51 menggunakan timer digital dan LCD

    M1632

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    8/11

    3.4 Hasil Pengamatan

    Pada blok mikrokontroler AT89S51

    memiliki rangkaian resetyakni pada pin 9. Proses

    reset merupakan proses untuk mengembalikansistem ke kondisi semula. Reset tidak

    mempengaruhi internal program memori. Resetterjadi jika pin 9 atau resetbernilai highselama 2

    machine cycle lalu kembali bernilai low.

    Gambar 3.11 Rangkaian reset

    4. UJI COBA DAN ANALISA ALAT

    4.1 Uji CobaUji coba alat pengisian tangki

    penampungan air dengan mikrokontroler

    AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD

    M1632 ini bertujuan untuk mengetahui kinerja

    dari alat yang dibuat.

    4.1.1 Waktu Yang Diperlukan Pompa SaatPengisian Tangki Penampungan Air

    Dan Pengamatan Indikator Level Air

    Proses pengambilan waktu yangdiperlukan pompa saat pengisian tangki

    penampungan air dan pengamatan indikator levelair dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Menyalakan catu daya dengan menekanswitch power supplyke arah ON.

    2. Alat pengisian tangki penampungan air

    dengan mikrokontroler AT89S51

    menggunakan timer digital dan LCD

    M1632 siap digunakan.3. Buzerberbunyi aktif untuk beberapa detikyang menandakan alat siap dipakai.

    4. Setelah buzer tidak berbunyi lagi,kemudian mengeset waktu untuk uji coba

    sesuai yang diinginkan denganmenggunakan matriks keypad 4x3.

    5. Mengamati waktu, pompa air, buzer dan

    perubahan pada masing - masing LED

    indikator yang terdapat pada unit display

    bersama dengan keadaan air ( tingkat

    6. kedalaman air di dalam model tangki

    penampungan air ).7. Mencatat waktu yang diperlukan untukmendapatkan ketinggian level air yang

    diinginkan pada tangki penampungan air.

    8. Mematikan alat.

    4.1.2 Durasi Buzer Dari Bunyi Sampai MatiProses pengambilan data dengan

    melakukan 10 kali pengamatan durasi bunyi buzer

    sampai mati menggunakan stopwatch.1. Menyalakan catu daya dengan menekan

    switch power supplyke arah ON.2. Buzer berbunyi untuk beberapa detik

    yang menandakan alat siap dipakai.3. Setelah buzer tidak berbunyi lagi,

    kemudian mengeset waktu selama 3 detik

    dengan menggunakan matriks keypad

    4x3.4. Saat buzer bunyi penghitungan waktu

    mulai dilakukan dengan stopwatch hinggabuzermati.

    5. Untuk mengembalikan alat pengisiantangki penampungan air dengan

    mikrokontroler AT89S51 menggunakantimer digital dan LCD M1632 ke kondisi.

    4.2 Hasil Uji CobaSetelah dilakukan uji coba maka didapat

    hasil dari uji coba tersebut.

    4.2.1 Hasil Waktu Yang Diperlukan PompaSaat Pengisian Tangki Penampungan

    Air Dan Pengamatan Indikator Level

    Air

    Adapun hasil pengambilan waktu yangdiperlukan pompa saat pengisian tangkipenampungan air dan pengamatan indikator level

    air dapat dilihat pada tabel 4.1 untuk waktu yangdiperlukan pompa saat pengisian tangki

    penampungan air dan tabel 4.2 untuk indikator

    level air.

    10F

    8K2

    Vcc

    A

    T

    8

    9

    S

    5

    1

    9

    RST

    Vcc

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    9/11

    Tabel 4.1 Tabel data pengamatan waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air

    NoLevel Waktu Yang

    NoLevel Waktu Yang

    Air Diperlukan Air Diperlukan

    1 L0 - L1 15 detik 29 L3 - L5 35 detik

    2 L0 - L2 32 detik 30 L3 - L6 53 detik

    3 L0 - L3 48 detik 31 L3 - L7 1 menit 11 detik

    4 L0 - L4 1 menit 05 detik 32 L3 - L8 1 menit 29 detik

    5 L0 - L5 1 menit 23 detik 33 L3 - L9 1 menit 47 detik

    6 L0 - L6 1 menit 41 detik 34 L3 - L10 2 menit 05 detik

    7 L0 - L7 1 menit 59 detik 35 L4 - L5 18 detik

    8 L0 - L8 2 menit 17 detik 36 L4 - L6 36 detik

    9 L0 - L9 2 menit 35 detik 37 L4 - L7 54 detik

    10 L0 - L10 2 menit 53 detik 38 L4 - L8 1 menit 12 detik

    11 L1 - L2 17 detik 39 L4 - L9 1 menit 30 detik

    12 L1 - L3 33 detik 0 L4 - L10 1 menit 48 detik

    13 L1 - L4 50 detik 41 L5 - L6 18 detik14 L1 - L5 1 menit 08 detik 42 L5 - L7 36 detik

    15 L1 - L6 1 menit 26 detik 43 L5 - L8 54 detik

    16 L1 - L7 1 menit 44 detik 44 L5 - L9 1 menit 12 detik

    17 L1 - L8 2 menit 02 detik 45 L5 - L10 1 menit 30 detik

    18 L1 - L9 2 menit 20 detik 46 L6 - L7 18 detik

    19 L1 - L10 2 menit 38 detik 7 L6 - L8 36 detik

    20 L2 - L3 16 detik 48 L6 - L9 54 detik

    21 L2 - L4 33 detik 9 L6 - L10 1 menit 12 detik

    22 L2 - L5 50 detik 50 L7 - L8 18 detik

    23 L2 - L6 1 menit 08 detik 51 L7 - L9 36 detik

    24 L2 - L7 1 menit 26 detik 52 L7 - L10 54 detik

    25 L2 - L8 1 menit 44 detik 53 L8 - L9 18 detik26 L2 - L9 2 menit 02 detik 54 L8 - L10 36 detik

    27 L2 - L10 2 menit 20 detik 55 L9 - L10 18 detik

    28 L3 - L4 17 detik

    Tabel 4.2 Tabel data pengamatan indikator level air

    Level

    AirDisplay LED putih

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    10 ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON

    9 ON ON ON ON ON ON ON ON ON OFF

    8 ON ON ON ON ON ON ON ON OFF OFF

    7 ON ON ON ON ON ON ON OFF OFF OFF6 ON ON ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF

    5 ON ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF OFF

    4 ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF

    3 ON ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF

    2 ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF

    1 ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF

    0 OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    10/11

    4.2.2 Hasil Durasi Buzer Dari Bunyi Sampai MatiAdapun hasil pengamatan yang dilakukan dengan melakukan 10 kali pengamatan durasi bunyi buzer

    sampai mati menggunakan stopwatchdapat dilihat pada tabel 4.4.

    Tabel 4.3 Hasil pengataman durasi buzerdari bunyi sampai mati

    PercobaanDurasi buzer dari

    bunyi sampai mati

    1 4,424 detik

    2 4,475 detik

    3 4,463 detik

    4 4,417detik

    5 4,490 detik

    6 4,471 detik

    7 4,456 detik

    8 4,441 detik

    9 4,412 detik

    10 4,411 detik

    4.2.3 Hasil Perhitungan Kondisi Output Pada Buzer Dan Pompa AirAdapun hasil perhitungan kondisi output pada buzerdan pompa air yang dilakukan dapat dilihat

    pada tabel 4.5.

    Tabel 4.4 Perhitungan kondisi output pada buzerdan pompa air

    5. PENUTUP

    5.1 KesimpulanDari hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa perancangan dan pembuatan alat pengisian tangki

    penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini

    berfungsi dengan baik. Model tangki penampungan air dapat diisi air sesuai waktu penyetingan.

    5.2 Saran

    Dalam penulisan ini, penulis menyarankan bagi yang telah membaca penulisan ini agar bisamengembangkan alat ini. Alat ini juga dapat dikembangkan, misalnya pada mesin pengisian air isi ulang dan

    mesin pengisian bahan bakar. Karena inti sistem kerja alat ini sama dengan kedua contoh alat di atas.

    Tegangan P2.0Dan P2.1

    Arus InputIB(mA)

    KondisiTransistor

    VCE

    KondisiRelay

    Kondisi BuzerDan Pompa Air

    3,91 V (High) 0,214 0,1 V NONC ON

    1,02 V (Low) 0,021 7,02 V NCNO OFF

  • 7/22/2019 Artikel_10404249

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Paulus Andi Nalwan, Teknik Pemrograman dan Antarmuka Mikrokontroler AT89C51,Edisi pertama, Penerbit Elex MediaKomputindo, Jakarta 2003.

    [2] Atmel International, AT89C51datasheet, www.atmel.com, 2009.

    [3] IC Datasheats, http://www.alldatasheats.com, April 2009.

    [4] Mike Tooley, BA, Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi,

    Erlangga,2002.

    [5] Agfianto Eko Putra, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 Teori Dan Aplikasi , EdisiKedua, Penerbit Gava Media, Jogyakarta 2004.

    [6] Budiharto Widodo dan Sigit F, Elektronika Digital dan Mikroprosesor, Penerbit Andi,

    Yogyakarta, 2005.

    [7] Paulus Andi Nalwan, Penggunaan Dan Antarmuka Modul LCD M1632, Edisi pertama,

    Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta2004.[8] Malvino, Prinsip-Prinsip Elektronik,Salemba Teknik, Jakarta, 2003.