Artikel teti fitria dewi 93886

15
1 E-Tech Vol 1 No 1 PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa artikel ilmiah ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang sepengetahuan tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata tulisan karya ilmiah yang lazim. Padang, November 2012 Yang menyatakan Teti Fitriadewi

Transcript of Artikel teti fitria dewi 93886

Page 1: Artikel teti fitria dewi 93886

1

E-Tech Vol 1 No 1

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa artikel ilmiah ini benar-benar karya

saya sendiri. Sepanjang sepengetahuan tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan

mengikuti tata tulisan karya ilmiah yang lazim.

Padang, November 2012

Yang menyatakan

Teti Fitriadewi

Page 2: Artikel teti fitria dewi 93886

2

E-Tech Vol 1 No 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER

PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI DI KELAS XII SMA N 1 SITIUNG

ABSTRAK

Fenomena dalam penelitian ini, pada proses pembelajaran guru kurang

memvariasikan cara mengajar, cenderung menggunakan metode ceramah saja.

Siswa merasa jenuh dan kurang aktivitas dalam mengikuti pelajaran dan hasil

belajar siswa dalam pelajaran TIK masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan Program

Aplikasi Movie Maker dalam mata pelajaran TIK di kelas XII IPA 1 SMA 1

Sitiung.

Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang terdiri dari II siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA

1. Teknik pengumpulan data pedoman observasi daftar pertanyaan tes. Teknik

analisis data menggunakan rumus skala likert, sedangkan data hasil belajar

dengan menggunakan rumus ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal.

Berdasarkan analisis yang telah dijabarkan, Program Aplikasi Movie

Maker telah meningkatkan Aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II menjadi

80,98% dengan kriteria baik, begitu juga dengan pengamatan kolaborator dari

siklus I ke siklus II meningkat menjadi 80,71% dengan kriteria baik. Selanjutnya

hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II menjadi

85,71% diatas KKM. Dengan kata lain semua telah melebihi indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan

bahwa program aplikasi Movie Maker dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran TIK di kelas XII SMA N 1 Sitiung.

Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Menggunakan Media.

PENDAHULUAN

Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi berkembang pesat

membawa dampak terhadap seluruh aspek kehidupan manusia seperti bidang

perekonomian, kesehatan, perdagangan dan pendidikan, pariwisata dan

Page 3: Artikel teti fitria dewi 93886

3

E-Tech Vol 1 No 1

komunikasi. Dengan berkembangnya teknologi berbagai usaha sedang

dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu

memperbaharui kurikulum, melengkapi semua sarana dan prasarana,

meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan-pelatihan, semuanya berorientasi

pada prosedur tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Meningkatkan mutu pendidikan dibutuhkan Guru profesional memiliki

kecakapan : 1) Kompetensi sosial yang baik yaitu a) Bersikap inklusif, bertindak

obyektif, serta tidak diskriminatif, b) Komunikasi yang baik dengan sesama guru,

tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat. 2) Kompetensi

Profesional menguasai bidang pekerjaan seperti a) Penguasaan materi struktur

konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. b)

Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif. 3) Kompetensi Pedagogis

yaitu Mengenal karakteristik anak didik a) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik, b) Pengembangan kurikulum, c) Kegiatan

pembelajaran yang mendidik, d) Memahami dan mengembangkan potensi, e)

Komunikasi dengan peserta didik, f) Penilaian dan evaluasi. 4) Kompetensi

kepribadian yaitu : a) memiliki kepribadianBertindak sesuai dengan norma agama,

hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, b) Menunjukkan pribadi yang

dewasa dan teladan, 3) Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga

menjadi guru.

Penguasaan Kompetensi Profesional di atas didukung dengan

penggunaan teknologi dalam pendidikan akan dapat memberikan motivasi, minat

Page 4: Artikel teti fitria dewi 93886

4

E-Tech Vol 1 No 1

baru dan pengaruh psikologis peserta didik, juga mempermudah siswa menyerap

dan mengolah informasi yang diterimanya, menyajikan data secara akurat,

mempermudah penafsiran dan memudahkan pemberian informasi. Siswa dituntut

untuk beraktivitas semaksimal mungkin, baik secara mandiri maupun atas

bimbingan guru.

Hasil temuan pembelajaran TIK Kelas XII semester I SMA Negeri 1

Sitiung Kabupaten Dharmasraya menunjukkan bahwa rendahnya aktivitas dan

hasil belajar siswa pada pelajaran TIK. Hal ini merupakan salah satu indikator

bahwa pembelajaran TIK belum maksimal. Beberapa permasalahan dalam proses

pembelajaran mata pelajaran TIK di sekolah, antara lain :

1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

2. Minimnya aktifitas belajar siswa disebabkan guru lebih mendominasi

kegiatan pembelajaran.

3. Metode pembelajaran yang diterapkan guru belum bervariasi dalam

proses belajar mengajar.

4. Hasil belajar siswa rata-rata dibawah KKM.

Salah satu cara untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut adalah

dengan mengganti metode pembelajaran dengan video pembelajaran

memvisualisasikan konsep atau satu kajian yang bisa digunakan untuk

pembelajaran yang sukar diterangkan dalam buku. Penggunaan Teknologi

multimedia ini diharapkan siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan

meningkat pula hasil belajarnya.

Page 5: Artikel teti fitria dewi 93886

5

E-Tech Vol 1 No 1

Melalui penelitian ini, maka peneliti mencoba meneliti aktivitas dan hasil

belajar siswa dengan menggunakan Aplikasi Movie Maker pada Mata Pelajaran

Teknologi Informasi Dan Komunikasi khususnya program Design Garfis diikuti

dengan praktek, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

membantu agar siswa lebih memahami serta dapat mempraktekkan dan

selanjutnya dapat menganalisis teori-teori yang sudah dipelajari pada

pembelajaran di kelas.

Menurut Nana Sudjana (2009: 28) “Belajar adalah proses yang aktif, belajar

adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu.

Belajar adalah proses yang disarankan kepada tujuan, proses berbuat melalui

berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami

sesuatu”.

John Dewey dalam Sardiman (2007: 97) “Learning by doing”. Sekolah harus

dijadikan tempat kerja, siswa harus diransang agar mau belajar dan dengan

aktivitas siswanya proses belajar akan berlangsung baik.

Nana Sudjana (2001: 5) “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa

Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat meransang siswa untuk belajar.

Movie Maker merupakan software (perangkat lunak) keluaran Adobe yang

dapat dijadikan media pembelajaran. Movie Maker ini bersifat aplikasi video

Page 6: Artikel teti fitria dewi 93886

6

E-Tech Vol 1 No 1

dan dapat digunakan sebagai video pembelajaran yang dapat memuat gambar, teks

serta import video dengan kualitas suara, animasi, seperti aplikasi lainnya.

Perangkat lunak yang digunakan dalam membuat rekaman suara, gambar

dan video”. (Rudi Hidayat dkk, 156:2004).

1. Memasukkan Video pada Aplikasi Movie Maker

2. Tampilan awal impor Video animasi Langkah pembuatan desain

Undangan pada Corel Draw 12

Page 7: Artikel teti fitria dewi 93886

7

E-Tech Vol 1 No 1

3. Memasukan Rekaman Gambar dan Video Koleksi Ke Movie Maker

4. Tampilan Desain Undangan sudah di desain

4.

5.

6.

7.

Page 8: Artikel teti fitria dewi 93886

8

E-Tech Vol 1 No 1

8. Hasil Video Pembelajaran yang siap ditayangkan

Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas menggunakan kriteria

ketuntasan belajar yang dicantumkan dalam petunjuk teknis GBPP 1994 hal 34

yaitu :

1. Hasil belajar siswa meningkat dan dapat mencapai KKM yang telah

ditetapkan yaitu 70%.

2. Aktivitas telah mencapai indicator keberhasilan jika telah mencapai

80%.

3. Siswa dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 85% dari seluruh

pengikut tes sudah menguasai 65% materi yang diajar.

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

2. Setting Penelitian ini dilakukan di Kelas XII SMA Negeri 1 Sitiung

Kabupaten Dharmasraya.

Page 9: Artikel teti fitria dewi 93886

9

E-Tech Vol 1 No 1

3. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini di kelas XII IPA 1

jumlah siswa 28 orang.

4. Prosedur / siklus Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan sampai tercapainya ketuntasan

belajar dengan menggunakan Aplikasi Movie Maker yang dilanjutkan dengan

kegiatan tindakan kelas melalui siklus model PTK

Persiapan Penelitian

a. Pencatatan Lapangan.

b. Observasi.

Alat Pengumpulan Data

o Tes

o Kuesioner

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivitas yang diukur dengan kuesioner dalam bentuk skala Likert untuk

menentukan berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan.

Menurut Nana Sudjana (2002: 22) ”Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Dari pengertian

tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan hasil yang akan dicapai manusia

dari pengalaman belajar.

Siklus I

Page 10: Artikel teti fitria dewi 93886

10

E-Tech Vol 1 No 1

Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa tingkat aktivitas siswa terletak

dalam rentang 70– 79 % (71,99 %) yang termasuk kriteria cukup. Siklus I ini

belum berhasil disebabkan oleh siswa menjawab kuesioner asal-asal saja tidak

sesuai dengan kenyataan, maka hasilnya rendah, dan siswa masih ada yang

bingung dengan penjelasan guru, jadi menjawab kuesionernya tidak dijawab

dengan serius. Karena belum berhasil penelitian dilanjutkan pada siklus II

hasilnya diperoleh sebagai berikut :

Siklus II

Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa tingkat aktivitas siswa terletak

dalam rentang 80 – 89 % (80.98 %) yang termasuk kriteria baik.

1. Hasil Belajar

Siklus I

Dalam siklus I hasil belajarnya sebanyak 15 siswa yang tuntas

(53,57%) dan siswa yang tidak tuntas 13 orang (46.42%). Pada siklus I masih

banyak siswa belum tuntas belajar disebabkan oleh karena siswa kurang

mengerti dan tidak mau mangajukan pertanyaan pada guru. Hal ini terjadi

karena guru kurang memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa.Siswa

yang pintar masih enggan membantu temannya dalam belajar.Mereka asyik

belajar sendiri walaupun guru telah memotivasi untuk saling bekerjasama dan

membantu dalam belajar.Slide yang ditampilkan oleh guru masih belum

menarik, dimana antara background dengan teks tidak kontras, sehingga

materi kurang jelas sampai kebelakang. Hasil tes belajar siklus I masih

banyak siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah.

Page 11: Artikel teti fitria dewi 93886

11

E-Tech Vol 1 No 1

Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar ini masih terletak

dibawah batas ketuntasan yaitu ≥ 75%.Perhitungan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 1 pada lampiran 10 halaman 83. Karena siklus I belum

berhasil maka penelitian dilanjutkan pada siklus II

Siklus II

Dalam siklus II jumlah siswa yang tidak tuntas hanya 4 orang

(14.28%) dan yang tuntasnya 24 orang (85.71%).Berdasarkan siklus II ini

sudah mengalami peningkatan hasil belajarnya disebabkan siswa sudah

tidak malu lagi bertanya kepada gurunya maupun temannya, siswa yang

pintar sudah mau membantu temannya. Guru telah berhasil memotivasi

siswanya untuk saling bekerjasama dan membantu dalam belajar. Video

Slide yang ditampilkan oleh guru sudah dibuatsemenarik mungkin, dimana

antara backgroundsuara langkah kerja dengan teks sudah kontras, sehingga

materi jelas sampai kebelakang. Sehingga hasil tes belajar siklus II sudah

mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah, untuk lebih jelas hasil

belajar siklus II.

Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar sudah diatas batas

ketuntasan yaitu ≥ 75%. Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

2 pada lampiran 11 halaman 100 .Karena siklus II ini sudah berhasil maka

penelitian berakhir pada siklus ini.

Page 12: Artikel teti fitria dewi 93886

12

E-Tech Vol 1 No 1

Untuk lebih jelasnya berdasarkan hasil penelitian motivasi dan hasil

belajar yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat dibuat

rekapitulasinya, pada tabel 3.

Komponen yang

diukur

Kegiatan siklus Kriteria

sukses

Hasil

I % II %

Aktivitas siswa 71,90 80,98 ≥ 80% Sukses /

berhasil

Hasil Belajar 53,57 85,71 ≥75% Sukses /

berhasil

Data hasil pengamatan kolaborator terhadap siswa berdasarkan

panduan observasi untuk memantau jalannya PBM pada siklus I di kelas XII

IPA 1 , dengan materi Undangan 57,86%.

Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa pengamatan yang dilakukan

kolaborator terhadap siswa hasilnya masih dalam kriteria kurang. Hal Ini

disebabkan antusias, semangat, dan ambisi belajar siswa masih kurang, serta

tidak senangnya siswa dengan tugas-tugas yang diberikan guru. Selain itu

tampilanVideoslide juga belum bergairah, dikarenakan backgroundsuara

langkah kerja dengan teks tidak kontras. Akibatnya tampilannya tidak jelas

sampai kebelakang.

Data hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator terhadap siswa

pada saat PBM pada siklus I,score mentah bisa dilihat pada lampiran 12

halaman 102, Data hasil sudah diolah dapat dilihat pada tabel 4lampiran 14

halaman 104. Karena data hasil pengamatan kolaborator terhadap siswa

Page 13: Artikel teti fitria dewi 93886

13

E-Tech Vol 1 No 1

dalam proses PBM belum berhasil maka pengamatan kolaborator terhadap

siswa dilanjutkan ke siklus II.

Siklus II

Data hasil pengamatan kolaborator terhadap siswa berdasarkan panduan

observasi untuk memantau jalannya PBM pada siklus II di kelas XII IPA1

SMA N 1 Sitiung, dengan materi Undangan 80,71 %.

Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa pengamatan yang dilakukan

kolaborator terhadap siswa sudah kriteria baik, ini disebabkan siswa sudah

antusias dalam belajar, semangat, senang mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan, dan berambisi menjawab pertanyaan guru. Serta bergairah

melihat Videoslide yang ditampilkan guru karena tampilannya menarik, dan

mudah dipahami siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, siklus I dan 2 dalam

pembelajaran TI&K melalui Program Aplikasi Movie Maker , maka dapat

dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran TI&K dengan menggunakan Movie Maker dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa sampai dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Peningkatan motivasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I

Page 14: Artikel teti fitria dewi 93886

14

E-Tech Vol 1 No 1

71,99% dengan kriteria cukup kemudian meningkat menjadi 80,98% pada

siklus II dengan kriteria baik.

2. Pembelajaran TI&K dengan menggunakan Program Aplikasi Movie Maker

dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA N 1 Sitiung. Peningkatan hasil

belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I 53,57% dibawah KKM ≥

75% kemudian meningkat menjadi 85,71% pada siklus II diatas KKM,

sudah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan .

B. Saran

Selanjutnya, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

o Untuk guru yang bersangkutan agar dapat menggunakan Movie

Makerdengan video pembelajaran desain undangan yang luas dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar.

o Untuk sekolah yang bersangkutan agar dapat menyediakan sarana dan

prasarana penunjang proses pembelajaran, seperti LCD Proyektor,

speaker

DAFTAR PUSTAKA

Basuki Wibawa, 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasonal.

Depdiknas, 2007. Standar Kompetensin Mata Pelajaran TIK, Jakarta: Depdiknas.

Aristo, Rahadi. 2003, Media Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional.

BSNP, (2003). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta: Depdiknas

Hamdani, 2005. Media Pembelajaran. Bandung : CV.Wacana Prima

Page 15: Artikel teti fitria dewi 93886

15

E-Tech Vol 1 No 1

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen

Pendidikan & Kebudayaan dengan Rineka Cipta

Gagne, R. M.(1970a). The Conditins of Learning. (2nd ed).New York:

Holt,Rinehartand Winston

Rasyid, Harun dkk, 2007.Penilaian Hasil Belajar.Bandung : CV.Wacana Prima

Deway, John, 2004. Experience and Education filsafat pendidikan john dewey,

Bandung: Mizan.

Syafril.2006, Statistik Lanjutan.Padang : FIP Universitas Negeri Padang.

Nana Sudjana, 2009.Dasar-Dasar Proses Pembelajaran .Bandung :Sinar Baru

Algesindo.

Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rudi Hidayat dkk, 2004, Teknologi Informasi & Komunikasi SMA, Jakarta:

Erlangga.

Arief S Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Depdikbud, 2003.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Departemen Pendidkan

Nasional.

http://ilmukomputer.com/2008/06/27/pembelajaran berbasis komputer/diakses

tanggal 5 september 2011 pada jam 12:27