Artikel Tentang Devaluasi

5
Artikel Tentang Devaluasi Tugas Makroekonomi Nama: Annisa Dwi Ramadhani

description

devaluasi

Transcript of Artikel Tentang Devaluasi

Artikel Tentang Devaluasi

Tugas Makroekonomi

Nama: Annisa Dwi RamadhaniKelas: B3 manajemenStambuk: 02220140181

Devaluasi adalah kebijakan menurunkan nilai mata uang dalam negeri atas mata uang asing. Misalnya, semula US$ 1=Rp 400,00 lalu menjadi US$=Rp 650,00 (devaluasi pada tanggal 15 November 1978). sebaliknya, revaluasi adalah kebijakan menaikkan nilai mata uang dalam negeri atas mata uang asing.

Perlu di cacat bahwa penurunan nilai rupiah terhadap mata uang asing pada masa krisis moneter di Indonesia (sejak 1997) tidaklah termasuk devaluasi, sebab bukan merupakan kebijakan pemerintah. Penurunan nilai akibat tarik menarik antara permintaan dan penawaran terhadap mata uang rupiah di pasar internasional dan nasional.

Dampak Kebijakan DevaluasiDengan devaluasi, nilai mata uang asing terhadap Rupiah menjadi naik. Akibatnya, harga barang-barang impor menjadi sangat tinggi jika dinilai dengan rupiah. Harapan pemerintah, dengan kebijakan ini impor dapat dikurangi. Sebaliknya, barang-barang yang kita ekspor ke luar negeri menjadi turun nilainya jika mata uang importirnya bukan rupiah (sekalipun dilihat dari rupiah tidak turun). Karena nilai barang-barang ekpor kita di luar negeri lebih rendah maka diharapkan volume ekspor bisa naik (bisa bersaing di pasar internasional).

Dengan adanya kenaikan ekspor dan penurunan impor, diharapkan perusahaan-perusahaan di dalam negeri bisa berkembang. Akibatnya, akan dapat menyerap tanaga kerja yang menganggur dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Namun, devaluasi juga mempunyai dampak negatif. Adanya devaluasi membuat harga-harga di dalam negeri mejadi naik. Selain itu, orang-orang Indonesia yang mempunyai utang luar negeri dalam bentuk mata uang asing menjadi terpukul sebab utang tersebut menjadi membengkak jika dilihat dari Rupiah

Contoh:Utang Adi US$1 juta. Apabila ia bayar utangnya sebelum 15 November 1978, ia harus membeli US$ dengan kurs US$ 1 = Rp 400,00. jadi Adi harus herus mengeluarkan Rp 400 juta. Namun, apabila ia harus membayar utangnya setelah 15 November 1978, Adi harus mengeluarkan Rp 650 juta ini berarti, devaluasi mengakibatkan utang Adi bertambah dalam nilai Rupiah sebesar Rp250 juta. tambahan utang ini dapat mendorong Adi untuk menaikkan harga barang.

Tujuan pemerintah melaksanakan devaluasi adalah untuk:a. menjamin stabilitas harga di dalam negerib. menekan laju inflasic. meningkatkan ekspor dengan mengurangiimpord. menambah arus barang yang ada di pasare. meningkatkan penerimaan negara yang berasal dari pajak.

Mata uang suatu Negara dikatakan mengalami kelebihan nilai dapat dilihat dari perbedaan inflasi kedua Negara. Negara yang inflasinya tinggi seharusnya akan segera mengalami penurunan nilai tukar. Namun, dalam system nilai tukar tetap, proses penyesuaian nilai tukar tersebut harus melalui penetapan pemerintah. Tandatanda suatu mata uang yang mengalami kenaikan antara lain ekspor yang terus menurun dan industri manufaktur mulai mengalami penurunan kinerja.Devaluasi adalah instrumen ekonomi politik (karena keputusannya diambil oleh pemerintah) yang menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing. Implikasinya, harga produk ekspor pada volume yang sama akan menjadi lebih rendah.Keuntungan dari melakukan devaluasi adalah membuat harga barang-barang ekspor menjadi lebih murah sebaliknya harga barang impor menjadi lebih mahal. meningkatan ekspor, meningkatkan net ekspor (ekspor dikurangi dengan impor) meningkatkan pendapatan nasional Kerugian dari devaluasi yang utama adalah membuat cost foreign currency loans lebih besar dari jumlah dollar yang dibayarkan untuk menutup pinjaman dalam mata uang asing juga lebih banyak. Sebagai kesimpulannya, (1) instrumen keuangan tidak akan pernah lebih baik daripada pertumbuhan sektor riil. (2) Ekonomi makro hanya dapat menjadi lebih baik jika ekonomi makronya juga baik.

Daftar Referensi:

Sumber: Buku Ekonomi. Suyanto. Nurhadi

*sumber : http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Ekonomi*