ARTIKEL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKATstaffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/ARTIKEL PPM...

13
ARTIKEL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER BAGI GURU PENJASORKES SD SE-KOTA YOGYAKARTA Disusun Oleh: Ahmad Rithaudin, M.Or Komarudin, M.A Yuyun Ari Wibowo, M.Or JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Transcript of ARTIKEL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKATstaffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/ARTIKEL PPM...

ARTIKEL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PELATIHAN PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER BAGI GURU PENJASORKES SD SE-KOTA YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

Ahmad Rithaudin, M.Or Komarudin, M.A

Yuyun Ari Wibowo, M.Or

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

2

PELATIHAN PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER BAGI GURU PENJASORKES SD SE-KOTA YOGYAKARTA

Oleh:

Ahmad Rithaudin, M.Or Komarudin, M.A

Yuyun Ari Wibowo, M.Or

Abstrak Kegiatan PPM ini dilatarbelakangi oleh permasalahan perlunya

penyebarluasan informasi yang merata kepada sekolah mengenai ilmu pengetahuan serta keterampilan yang diharapkan bisa memperkaya materi pembelajaran pendidikan jasmani. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan tentang pemanfaatan multimedia berbasis komputer bagi guru penjasorkes SD Se-Kota Yogyakarta. Model kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk merancang, menyusun serta menghasilkan produk media pembelajaran yaitu berupa video pembelajaran dan powerpoint interaktif. Subyek dalam pengabdian ini adalah guru penjas orkes yang yang tergabung dalam kegiatan KKG mata pelajaran Penjasorkes SD di wilayah Kota Yogyakarta. Kegiatan PPM ini dilakasankan pada tanggal 26-27 Juni 2015. Hasil yang didapatkan yaitu telah tersampaikannya materi pelatihan yang mencakup materi teori dan praktik. Materi teori teori tentang media pendidikan, tips powerpoint yang efektif, adapun materi praktik yang disampaikan yaitu tentang pembuatan video pembelajaran dan pembuatan powerpoint interaktif.

Kata Kunci: pelatihan, multidemia komputer, guru penjasorkes. PENDAHULUAN

Suksesnya sebuah pembelajaran pendidikan jasmani (pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan/PJOK-sering disebut dalam kurikulum) dipengaruhi oleh

beberapa faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pemanfaatan media

pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi (Sadiman, dkk, 2008: 7). Pada dunia pendidikan jasmani

dapat disumsikan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses

pembelajaran pendidikan jasmani dapat berjalan lebih baik jika dibandingkan

tanpa media.

3

Pembelajaran pendidikan jasmani mempunyai karakteristik yang relatif

berbeda dengan bidang studi lain di sekolah. Beberapa karakteristik tersebut

diantaranya adalah, pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan aktivitas

gerak sebagai sarana utama untuk belajar dan mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran pendidikan jasmani juga memerlukan sarana dan prasarana yang

spesifik untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan. Serta pembelajaran

pendidikan jasmani juga memerlukan penggunaan media pembelajaran yang

spesifik dalam proses pembelajarannya.

Pada umumnya media dalam pembelajaran pendidikan jasmani digunakan

oleh guru secara langsung pada saat pembelajaran di lapangan, adapun media

tersebut biasanya berbentuk gambar, poster ataupun banner (gambar diam/pasif).

Berdasar kurikulum tahun 2013, Sekolah Dasar memiliki alokasi waktu untuk

pembelajaran pendidikan jasmani (pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan/PJOK-sering disebut dalam kurikulum) sebanyak empat (4) jam

pembelajaran. Hal ini seperti yang tertera dalam gambar di bawah ini;

Elemen Perubahan

ElemenDeskripsi

SD SMP SMA SMKStruktur Kurikulum (Mata pelajarandan alokasi waktu)(ISI)

• Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya)

• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains

• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6

• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• TIK menjadi media semua matapelajaran

• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler

• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10

• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan

• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa

• Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini

• Penyeragaman mata pelajaran dasar umum

• Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri

• Pengelompokkan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya

39

39 Gambar 1. Elemen perubahan dalam kurikulum 2013. Sumber: Wamendik (2013).

4

Berdasar gambar tersebut di atas dapat diketahui bahwa alokasi waktu

pembelajaran penjas di sekolah adalah 4 jam perminggu. Berdasar pengamatan di

sekolah, alokasi waktu tersebut tidak sepenuhnya dimanfaatkan guru/ disetting

oleh sekolah untuk digunakan sebagai materi pembelajaran di lapangan, akan

tetapi terdapat alokasi khusus (1 jam pembelajaran) dimana waktu pembelajaran

tersebut dilakukan di kelas. Dengan demikian maka guru juga perlu menyaiapkan

materi pembelajaran yang mengakomodir bagi siswa untuk belajar di kelas.

Sehingga peran media dalam pembelajaran di kelas ini diharapkan sangat

mendukung.

Selain digunakan sebagai media pembelajaran di kelas, sebagai seorang

guru yang professional, guru juga perlu memiliki keterampilan untuk

memanfaatkan media pembelajaran (dalam hal ini media komputer) untuk

menambah kompetensinya terutama dalam kompetensi profesional. Salah satu

kompetensi guru yang perlu dikembangkan sebagai salah satu kompetensi

professional adalah kemampuan untuk menguasai teknologi informasi dalam

pembelajaran. Sehingga peningkatan atau penambahan kualifikasi seorang guru

untuk menguasai teknologi dan informasi guna menunjang pembelajaran sangatlah

diperlukan. Penguasaan teknologi dan informasi juga bisa digunakan untuk

menunjang kompetensi professional yang lain yaitu dalam penelitian tindakan

kelas. Hal ini bisa menunjang dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, refleksi

dan bahkan pada saat deseminasi dimana guru perlu untuk mempresentasikan

karya penelitiannya dengan baik dan benar. Sehingga, dalam pengabdian ini

direncanakan untuk memberikan pelatihan pemanfaatan multimedia berbasis

komputer bagi guru penjas SD se-Kota Yogyakarta.

LANDASAN TEORI

a. Hakikat Media Pembelajaran

Media pembelajaran saat ini mempunyai peran cukup strategis untuk

membantu tercapainya sebuah tujuan pendidikan. Banyak kasus dalam sebuah

pembelajaran dapat terselesaikan dengan menggunakan media. Media

pembelajaran tersebut dimanfaatkan dalam sebuah penelitian tindakan kelas untuk

5

mengatasi permasalahan yang dihadapi, seperti tujuan yang belum tercapai, minat

siswa yang rendah, dll. Sadiman menyatakan bahwa media pendidikan dalam

proses belajar mengajar mempunyai fungsi sebagai berikut, (2008:18-19);

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3) Penggunaan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak

didik.

4) Kemampuan media untuk memberikan perangsang yang sama,

mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Berdasar pendapat di atas, dapat diketahui bahwa peran media sangatlah

luas cakupannya dalam sebuah pembelajaran atau dalam dunia pendidikan. Ada

berbagai macam/bentuk media pembelajaran yang populer digunakan dalam

sebuah pembelajaran, diantaranya yaitu:

Tabel 1. Jenis/golongan media

No Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran 1 Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon 2 Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,

gambar 3 Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan

tertulis 4 Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), Film

bingkai (slide) 5 Proyeksi Audio visual

diam Film bingkai (slide) bersuara

6 Visual gerak Film bisu 7 Audio Visual gerak Film gerak bersuara, video/VCD, televisi 8 Obyek fisik Benda nyata, model, specimen 9 Manusia dan

lingkungan Guru, Pustakawan, Laboran

10 Komputer CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7]

Sumber: Anderson (1976) dalam www.cantiknya-ilmu.co.cc

Berdasar tabel di atas kemudian dapat dianalisis bahwa sebagian besar dari

media tersebut bisa digunakan atau dimanfaat dengan bantuan sebuah alat yang

bersifat multi media yaitu komputer. Seperti kita ketahui, komputer dapat

dijadikan sebagai media audio, media pendukung untuk mencetak, mendukung

6

media audio dengan pedoman tercetak, menyusun materi untuk ditampilkan dalam

proyeksi visual diam, membantu menyajikan proyeksi audio visual diam,

menyajikan visual gerak, menyajikan media audio visual gerak membuat draft

obyek fisik dan sebagai media untuk membantu pembelajaran secara langsung

atau pembelajaran berbantuan komputer. meskipun sangat banyak fungsi/manfaat

yang bisa diambil dari penggunaan komputer, yang paling penting diantara yang

telah disebutkan di atas adalah faktor manusia sebagai penggerak dari komputer.

komputer tidak akan bisa bermanfaat banyak apabila hanya menjadi hiasan di

meja kerja tanpa pernah digunakan dan mengetahui pedoman penggunaannya.

Sebab, kekuatan komputer bukan pada permasalahan canggih atau tidaknya

komputer tersebut, akan tetapi lebih pada kekuatan dari penggunanya.

b. Multimedia Komputer

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan

menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool)

dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya

dan berkomunikasi (Hofstetter, 2001 dalam satriamultimedia.com). selanjutnya

dalam satriamultimedia.com dijelaskan beberapa definisi multimedia menurut

beberap ahli, diantaranya yaitu:

1) Turban, dkk (2002), Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua

media input dan output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik)

animasi, video, teks, grafik dan gambar.

2) Robin & linda (2001), Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan

presentasi yang dinamis dan inetraktif yang mengkombinasikan teks,

grafik, animasi, audio dan video.

3) Vaughan (2004), Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks, gambar,

suara, animasi dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat

elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital.

Satriamultimedia.com kembali menambahkan bahwa kategori multimedia

dapat didefinisikan kedalam dua kategori yaitu multimedia content production dan

7

multimedia communication. Adapaun penjelasalan dari kedua define tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Multimedia content production merupakan penggunaan beberapa

teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk mengabungkan

media dengan cara baru untuk tujuan komunikasi, yang termasuk dalam

kategori ini adalah: media teks, audio, video, animasi, gambar, interaktif,

special effect.

2) Multimedia communication adalah penggunaan media (massa) seperti

televise, radio, media cetak dan internet untuk mempublikasikan material

publikasi, berita, pendidikan dll, adapaun yang termasuk dalam kategori

ini adalah, TV, radio, Film, dll.

Berdasar pada penjelasan di atas, maka akan dibatasi bahwa dalam

pengabdian ini jenis multimedia yang akan digunakan adalah jenis multimedia

content production, yang mana dalam pengabdian ini akan mencoba memberikan

materi yang berkaitan dengan penyusunan materi pembelajaran berbasis

penggabungan antara teks, audio, video dalam bentuk powerpoint dan moviemaker.

c. Kompetensi Guru (Penjasorkes)

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi (UU Guru dan Dosen, 2005: ps.1.2). Guru wajib

memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(UU Guru dan Dosen, 2005: ps.8).

Seperti kita ketahui, bahwa ada beberapa kompetensi yang wajib dimiliki

oleh seorang guru termasuk didalamnya guru penjasorkes. Adapun kompetensi

tersebut adalah: (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi pedagogik, (3)

kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional. Salah satu kompetensi yang

paling relevan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah

kompetensi profesional.

8

Seperti yang disampaikan Ghufron (2008:13) bahwa kompetensi

professional berupa kemampuan untuk menguasai materi pembelajaran secara luas

dan mendalam yang memungkinkan untuk membimbing peserta didik memenuhi

standar kompetensi lulusan yang ditetapkan. Ditambahkan pula oleh Ghufron

bahwa kompetensi ini juga memuat sub kompetensi yaitu, menguasai bidang studi

dan metodologi keilmuan, menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi

yang diajarkan, menguasai teknologi informasi dalam pembelajaran,

mengorganisasi materi kurikulum bidang studi yang diajarkan dan meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Sehingga untuk

menunjang tingkat profesionalisme yang tinggi pengembangan kompetensi ini

perlu dukungan dengan diadakannya kegiatan pengabdian ini. Berdasar analisis di

atas, maka tim pengabdi merumuskan sebuah permasalahan yang akan diangkat

menjadi sebuah tema pengabdian yaitu “Pelatihan Pemanfaatan Multimedia

Berbasis Komputer bagi Guru Penjasorkes SD se-Kota Yogyakarta”.

Tujuan yang diharapkan bisa tercapai dengan kegiatan pelatihan ini adalah;

(a) Meningkatkan pengetahuan tentang multimedia berbasis komputer bagi guru

penjasorkes sd di wilayah kota Yogyakarta. (b) Meningkatkan keterampilan

tentang pemanfaatan multimedia berbasis komputer bagi guru penjas di wilayah

kota Yogyakarta. (c) Meningkatkan kompetensi terutama kompetensi profesional.

(d) Impelementasi Tri Dharma Perguruan tinggi bagi tim pengabdi. Berdasar

tujuan yang diharapkan tercapai dengan kegiatan pengabdian ini maka, manfaat

yang pengabdi harapkan dengan memberikan program pengabdian ini adalah guru

mampu menggunakan multimedia berbasis computer dalam menyiapkan materi

pembelajaran, membuat media pembelajaran dan dapat digunakan juga dalam

kegiatan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan pembelajaran yang

dilakukannya.

PEMBAHASAN a. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah

guru pendidikan jasmani olaharaga dan kesehatan di wilayah kota Yogyakarta.

Adapaun jumlah guru yang direncanakan untuk diundang adalah sebanyak 40 guru.

9

Sedangkan berdasar hasil PPM, diketahui guru yang hadir adalah 30 guru Penjas

Orkes.

b. Metode Kegiatan

Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan memberikan

materi secara langsung kepada subjek pengabdian dalam bentuk teori dan praktik.

Teori yang diberikan yaitu pengantar tentang multimedia, multi media computer

dan peluang pemanfaatannya dan jenis-jenis media yang bisa dikembangkan

dengan multimedia berbasis komputer. Sedangkan materi praktik berisi tentang

beberapa contoh pemanfaatan multimedia berbasis computer diantaranya adalah

pembuatan presentasi denga power point, movie maker, dll.

c. Langkah-langkah kegiatan PPM

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat terdiri atas tiga langkah utama.

Ketiga langkah tersebut adalah, pra kegiatan, saat kegiatan dan pasca kegiatan.

Adapun untuk perincian tiap-tiap langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pra kegiatan.

Pra kegiatan merupakan tahapan perencaan dari kegiatan PPM ini.

Perencanaan dalam kegiatan ini meliputi analisis situasi, identifikasi masalah

serta perumusan masalah serta rencana/usaha untuk memecahkan masalah

yang dihadapi. Setelah itu kemudian dirumuskan sebuah program untuk

pelaksanaan PPM dan disusun proposal. Setelah proposal disusun langkah

selanjutnya adalah dengan menyiapkan untuk pelaksanaan seminar proposal

dan menghubungi pihak terkait yang menjadi sasaran kegiatan PPM untuk

mendiskusikan beberapa hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan

kegiatan PPM yang meliputi waktu pelaksanaan, lokasi, materi PPM, dll.

2. Saat kegiatan

Pelaksanaan merupakan tahapan utama dari kegiatan PPM ini. Adapun

kegiatan PPM ini dilaksanakan pada hari Jumat dan sabtu, 26-27 Juni 2015.

Lokasi kegiatan ini adalah di Laboratorium Media Pembelajaran FIK UNY.

Waktu pelaksanaan dari kegiatan ini merupakan hasil diskusi dengan para

pengurus MGMP mata pelajaran penjas orkes SD di wilayah Kota Yogyakarta.

10

Kegiatan dalam PPM ini meliputi kegiatan yang bersifat teoritis dan praktis.

Berikut ini adalah jadwal kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan.

Tabel 1. Jadwal kegiatan PPM

No Hari /Waktu Kegiatan Penanggung jawab

Tempat

1 Jumat, 26 Juni 2015

Pembukaan

Sambutan Dekan Informasi Jadwal

Pelatihan

Teori Media Pembelajaran

Tim PPM Lab. Media Pemblajaran

Istirahat Teori Presentasi efektif Tim PPM Lab. Media

Pemblajaran Teori Karaktersitik

Cara Belajar Anak Sekolah Dasar

Tim PPM Lab. Media Pemblajaran

2 Sabtu, 6 Juni 2015

Registrasi

Praktik Pengambilan Video

Tim PPM Lab. Media Pemblajaran

Praktik Editing Video Tim PPM Lab. Media pembelajaran

Istirahat Praktik Pembuatan

Powerpoint interktif Tim PPM Lab. Media

pembelajaran Penutupan

Berdasar jadwal tersebut, output yang diharapkan dapat dikuasai oleh

para peserta PPM ini adalah menguasai keterampilan dalam menyusun media

pembelajaran berbasis komputer yaitu dalam bentuk video pembelajaran dan

poerpoint interaktif.

3. Pasca kegiatan

Pasca kegiatan merupakan kegiatan akhir dari rangkaian kegiatan PPM

ini, adapun kegiatan tersebut diantaranya, merefleksikan kegiatan yang telah

dilakukan bersama dengan anggota tim, menyusun laporan dan menyiapkan

bahan untuk diseminarkan dalam seminar hasil kegiatan PPM. Sedangkan

yang berkaitan dengan hasil pelatihan, diharapkan guru dapat menyampaikan

materi PPM ini di lingkungan sekolah masing-masing.

11

d. Pelaksanaan Kegiatan PPM

PPM ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada hari Jumat dan Sabtu,

tanggal 26-27 Juni 2015. Adapun bentuk kegiatan PPM ini terdiri atas tiga sesi,

tiga sesi tersebut meliputi, (1) penyajian materi teori dari tim PPM, (2) Praktik

untuk pengambilan gambar atau video yang akan dijadikan sebagai bahan

workshop, dan (3) workshop untuk pembuatan video dan powerpoint.

Dari progam yang telah dilasakanakan, hasil yang dapat diraih yaitu,

bertambahnya pengetahuan serta keterampilan para peserta pelatihan dalam hal

penyusunan materi/pembuatan materi video dan powerpoint dengan materi

pembelajaran Penjasorkes. Dari hasil evaluasi dan refleksi, muncul gagasan untuk

bisa mengembangkan kegiatan ini yaitu dengan berusaha untuk

mengimplemenetasikan pembuatan media audiovisual dan visual yang beragam

sehingga dapat dimanfaatkan guru untuk menunjang pembelajaran pendidikan

jasmani.

Dalam setiap kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan pasti ada

suatu hal yang dirasa menjadi kelebihan dan kekurangan, termasuk dalam

kegiatan PPM ini, adapun kelebihan atau faktor pendukung dan penghambat

kelancaran kegiatan ini adalah sebagai berikut: faktor pendukung, faktor

pendukung dari kegiatan ini adalah keterbukaan dari forum Musyawarah Guru

Mata pelajaran Penjas Orkes SD se-Kota Yogyakarta untuk mendapatkan

informasi baru Tim PPM Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Ketersediaan waktu

yang rutin bagi mereka dalam mengadakan kegiatan pertemuan MGMP

menjadikan keuntungan tersendiri bagi TIM PPM, karena tim cukup

berkomunikasi dengan pengurus MGMP untuk penentuan waktu pelaksanaan

PPM, dll. Faktor pendukung lainnya yaitu ketersediaan lapangan yang cukup

memadai untuk dijadikan sebagai lokasi kegiatan praktik. Sedangkan yang

menjadi faktor penghambat adalah, sangat bervariasinya tingkat kemampuan

dari Guru Penjas SD di Kota Yogyakarta dalam memanfaatkan media komputer,

sehingga bagi sebagian peserta perlu mendapatkan pendampingan ekstra untuk

sampai benar-benar mencapai tujuan PPM.

12

KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan, maka dapat disimpulkan:

a. Upaya untuk menyebarluaskan informasi tentang media pembelajaran Penjas

terkini perlu adanya dukungan dari pihak terkait, selain dari pihak guru

secara langsung yang tergabung dalam kegiatan MGMP Mata pelajaran

Penjas, selain itu juga dari para pimpinan masing-masing sekolah yang

diwadahi dalam forum MKKS (Kepala Sekolah).

b. Pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran penjas masih sangat perlu

untuk ditingkatkan penggunaannya.

c. Dengan mengenal berbagai macam media pembelajaran serta produknya,

diharapkan juga para guru penjas dapat mengakomodir media tersebut selain

dalam kegiatan pembelajaran penjas, bila dimungkinkan dalam

pengembangan karier keguruan guru Penjasorkes.

DAFTAR PUSTAKA Anik Ghufron. (2008). Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Diakses dari

eprints.uny.ac.id (26 Februari 2015).

Arief S. Sadiman, dkk. (2008). Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Presiden RI. (2005). Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Diakses dari kepri.kemenag.go.id (27 Februari 2015). Wamendik. (2013). Konsep Kurikulum tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud. http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_multimedia.html (diakses 27

Februari 2015) http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/2011/01/pengertian-manfaat-jenis-jenis-

dan.html (diakses 17 Februari 2015).