Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

12
Pramuka sebagai pembentukan watak Diposkan oleh Fahni Muhammad On 14.07 Pramuka sebagai pembentukan watak Searah dengan adanya perkembangan zaman, masyarakat mengikuti arus globalisasi, kita sebagai mahasiswa terkadang hanya ikut-ikutan tanpa memikirkan nilai-nilai luhur, kini nilai itu semakin luntur dalam masyarakat seiring dengan adanya pemikiran dari mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap perkembangan pramuka. Salah satu tujuan dasar Gerakan Pramuka adalah pembentukan watak agar peserta didik memiliki sikap yang sesuai dengan budaya bangsa dan tentunya yang mengajarkan akan hal itu semua ialah seorang Pembina. Maka dari itu, seorang pembina harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengelola kegiatan kepramukaan sehingga tujuan utama Gerakan Pramuka yang disebutkan di atas dapat tercapai dengan maksimal. Di dalam Gerakan Pramuka, terdapat sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan. Hal tersebut dimaksudkan untuk memelihara norma-norma kesusilaan, mengembangkan karya kreasi, memberi kebebasan kepada peserta didik untuk belajar, memimpin dan dipimpin, mengelola suatu kegiatan, bertanggungjawab dan berdisiplin, mengatur diri sendiri, kerjasama dan lain-lain. Pendidikan dalam gerakan pramuka dimaksudkan dan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta didik baik individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sasaran yang diharapkan yaitu menjadikan mereka sebagai seorang yang mandiri, kreatif, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat. Pelaksanaan pedidikan dalam gerakan pramuka itu dilakukan dengan harapan para peserta didik akan timbul kesadaran bahwa yang dihasilkan dalam proses pendidikan adalah adanya peningkatan pada bidang mental, spiritual, fisik, intelektual, dan sosial. Pendidikan yang dilakukan melalui kepramukaan pada hakekatnya dilakukan oleh peserta didik sendiri

description

umum

Transcript of Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Page 1: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Pramuka sebagai pembentukan watak

Diposkan oleh Fahni Muhammad On 14.07

Pramuka sebagai pembentukan watak

Searah dengan adanya perkembangan zaman, masyarakat mengikuti arus globalisasi, kita sebagai mahasiswa

terkadang hanya ikut-ikutan tanpa memikirkan nilai-nilai luhur, kini nilai itu semakin luntur dalam masyarakat

seiring dengan adanya pemikiran dari mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap perkembangan pramuka. Salah

satu tujuan dasar Gerakan Pramuka adalah pembentukan watak agar peserta didik memiliki sikap yang sesuai

dengan budaya bangsa dan tentunya yang mengajarkan akan hal itu semua ialah seorang Pembina. Maka dari

itu, seorang pembina harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengelola kegiatan kepramukaan

sehingga tujuan utama Gerakan Pramuka yang disebutkan di atas dapat tercapai dengan maksimal.

Di dalam Gerakan Pramuka, terdapat sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan. Hal tersebut

dimaksudkan untuk memelihara norma-norma kesusilaan, mengembangkan karya kreasi, memberi kebebasan

kepada peserta didik untuk belajar, memimpin dan dipimpin, mengelola suatu kegiatan, bertanggungjawab dan

berdisiplin, mengatur diri sendiri, kerjasama dan lain-lain.

Pendidikan dalam gerakan pramuka dimaksudkan dan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan

sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta didik baik individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Sasaran yang diharapkan yaitu menjadikan mereka sebagai seorang yang mandiri, kreatif, peduli, bertanggung

jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat. Pelaksanaan pedidikan dalam gerakan pramuka

itu dilakukan dengan harapan para peserta didik akan timbul kesadaran bahwa yang dihasilkan dalam proses

pendidikan adalah adanya peningkatan pada bidang mental, spiritual, fisik, intelektual, dan sosial. Pendidikan

yang dilakukan melalui kepramukaan pada hakekatnya dilakukan oleh peserta didik sendiri karena peserta didik

difungsikan oleh pembinanya sebagai subjek pendidikan, merekalah yang merencanakan kegiatan dan mereka

pulalah yang melaksanakannya, sedang pembinanya berfungsi sebagai pembimbing, fasilitator, konsultan dan

pemasok metode apa yang tepat pada masing-masing acara kegiatan tersebut.

http://f-sharing.blogspot.com/2011/07/artikel-pramuka-sebagai-pembentukan.html

Page 2: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Eks Menpora Minta Arahan JK Ubah Branding

Pramuka

Hari Ke-18 on Nov 06, 2014 at 11:29 WIB

http://news.liputan6.com/read/2129981/eks-menpora-minta-arahan-jk-ubah-branding-pramuka

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault bertemu dengan

Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta. Mantan Menteri Olahraga dan Pemuda ini

mengatakan ingin meminta arahan JK terkait Pramuka masa kini.

"Pramuka harus ada perubahan branding. Besok kami mau ada Rakornas. Kami mau minta

arahan Bapak (JK)," ujar Adhyaksa, Kamis (6/11/2014).

Adhyaksa datang menemui JK dengan pakaian seragam pramuka. Pertemuan berlangsung

sesuai agenda, 10.30 WIB.

Pertemuan dengan organisasi pramuka ini mendahului pertemuan JK dengan tim penulis 10

tahun tsunami yang menimpa Aceh.

Mengutip website pramuka.or.id, sebanyak 45 anggota pramuka dari 12 negara mengikuti Asia

Pasific Workshop on Communications and Marketing (APR) pada Sabtu-Selasa, 27-30

September 2014, di Hotel Royal, Bogor, Jawa Barat. 

Dalam kegiatan tersebut, peserta dilatih mengenai bagaimana mengkomunikasikan Pramuka

melalui media massa maupun media sosial.

"Kalau dulu hanya media massa, tapi sekarang ada media sosial yang berkembang sangat

pesat, dampaknya sangat luas dan penggunanya sangat banyak. Social media tidak kalah

dahsyat dengan media massa. Sehingga APR Workshop ini menjadi program capacity

building dan ajang sharing bagaimana memaksimalkan peran media massa dan media sosial

dalam re-branding Pramuka," kata Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault dalam pembukaan

acara, Sabtu 27 September 2014. (Muti)

Page 3: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Ahok Pilih Pramuka daripada Ekskul Pecinta Alam Liar

By Andi Muttya Keteng 

on Aug 14, 2014 at 15:15 WIB

Keduanya meninggalkan Balai Kota pukul 09.04 WIB, Rabu (14/5/2014). Ahok bersama Jokowi

menumpangi mobil dinas Jokowi, Toyota Innova hitam dengan nopol 1124 BH

(Liputan6.com/Herman Zakharia).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan

dirinya lebih memilih ekstrakulikuler Pramuka diterapkan di seluruh sekolah, ketimbang ekskul

Pecinta Alam.

"Daripada liar? Sekolah kerjasama dengan organisasi cinta alam ini, standarnya ada nggak?

Kalau Pramuka kan ada standar. Dasa Dharma Pramuka, itu standar baik," ucap Ahok di

Balaikota Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Karena menurut Ahok, Dasa Dharma Pramuka sangat bagus untuk dijadikan pegangan siswa-

siswi dalam melakukan kegiatan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan lingkungan.

Seperti cinta alam dan kasih sayang kepada manusia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya,

patriot yang sopan dan ksatria, disiplin, berani dan setia, serta poin lainnya.

"Kenapa kita tidak ingin kegiatan ekskul itu anak-anak dilatih seperti itu. Ya kan? Kalau dia

sayang dengan lingkungan, sesama, dia juga bisa dipercaya dan disiplin, macam-macam lah.

Kenapa nggak kita terapkan? Ini kan begitu baik dan resmi," ucap Ahok. (Ein)

http://news.liputan6.com/read/2090998/ahok-pilih-pramuka-daripada-ekskul-pecinta-alam-liar

Page 4: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Bentuk Karakter Generasi Muda Lewat Kemah Budaya Nasional

By Gilar Ramdhani 

on May 07, 2014 at 21:48 WIB

Membentuk

karakter generasi muda bangsa Indonesia melalui kepramukaan berbasis budaya.

Liputan6.com, Jakarta Kemah Budaya Nasional 2014 yang diselenggarakan di Taman

Balekambang, Solo, Jawa Tengah akhir April lalu melibatkan ratusan peserta pramuka tingkat

penggalang yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia.

Kemah Budaya Nasional 2014 ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Wiendu Nuriyanti, Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan, Dirjen Pendidikan Hamid Muhammad,

Ketua Pramuka Nasional Adhyaksa Dault, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, dan beberapa

tokoh pramuka nasional.

Tarian Batik yang dibawakan pelajar Kota Surakarta menjadi acara pembuka kemah budaya

pada hari pertama. Kemah Budaya Nasional 2014 ini mengusung tema "Terampil Berbudaya

dan Mandiri".

Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan berharap kegiatan ini mampu membentuk karakter generasi

muda bangsa Indonesia melalui kepramukaan berbasis kebudayaan.

"Pramuka merupakan lembaga yang teruji dan mampu memperkuat jati diri bangsa," ucap

Kacung Marijan.

http://news.liputan6.com/read/2046849/bentuk-karakter-generasi-muda-lewat-kemah-budaya-nasional

Page 5: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Pramuka, Kegiatan Asyik dan Gaulon Oct 01, 2013 at 16:24 WIBhttp://citizen6.liputan6.com/read/707981/pramuka-kegiatan-asyik-dan-gaul

Citizen6, Jakarta: Saat ini masih banyak pelajar yang merasa terbebani oleh kegiatan pramuka

yang diwajibkan di sekolah. Jika ditanyakan pramuka itu apa, kebanyakan jawaban yang

dilontarkan oleh peserta didik adalah, "capek, Pak!", "panas Pak".  Ironi bukan? Tapi ini adalah

sebuah realita yang harus dibenahi, bukan hanya dilihat dan dijalani.

Pramuka itu menyenangkan, di mana kita bisa mendapatkan teman baru, berkumpul, bernyanyi

dan berbagi tawa dengan teman-teman sambil bermain. Jika alasannnya capek, semua kegiatan

pasti mengeluarkan tenaga. Namun Anda harus tahu, capek yang seperti apa dulu. Jika capek

karena hati, itu akan membuat rasa sakit. Beda dengan yang didasari rasa senang dan ikhlas,

akan membuat hidup seseorang lebih berwarna dan bergairah. 

Selain capek, pramuka juga sering didefinisikan oleh peserta didik sebagai kegiatan yang tidak

asik dan tidak gaul. Justru hal ini tidak benar, karena pramuka adalah tempat bergaul, banyak

teman, dan tempat yang positif. 

Pramuka juga mendoktrin agar kita mencintai bangsa dan tanah air. Masih ingatkah ucapan

orangtua terhadap kita? "Nak, jadilah manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa juga ikuti

perintah tuhan dan laranganya."

Adakah dari kalian yang tahu berapa umur bendera dan Pancasila? Sudah sangat tua sekali.

Lalu, kenapa tidak menggantinya? Jika merasa malu menghormati bendera dan mencintai

negara. Menjadi petugas pengibar bendera, memakai kacu (dasi untuk pramuka berwarna

merah dan putih), itu suatu kebanggaan, gaul, dan juga berwibawa. (daysbreak_bell/Mar)

Page 6: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

PRAMUKA SIT SURAKARTA SABET PIALA BERGILIR REKTOR UMS

Pramuka Sekolah Islam

Terpadu (Pramuka SIT) yang berpangkalan di SMPIT Nur Hidayah mengikuti kegiatan  perkemahan

yang mengambil tema ”Galang Tangkas Temu Tegas yang diadakan oleh RACANA Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari Sabtu-ahad, 8 – 9 Mei 2010.

Perkemahan ini diikuti oleh sekitar 16 sekolahan se Karesidenan Surakarta (Solo, Boyolali, Sragen,

Karanganyar, Klaten,Sukoharjo). Peserta kemah berangkat dari SMPIT pada hari sabtu pukul 08.00

dengan menggunakan 1 buah truk dan langsung menuju lokasi perkemahan yaitu kompleks pasca

sarjana UMS.

Tiba disana peserta langsung mendirikan tenda dan gapura. Pada siang harinya peserta langsung

mengikuti berbagai macam perlombaan, di antaranya lomba hasta karya, halang rintang, P3K dll.

Perlombaan ini berlangsung sampai sore hari. Setelah siang sampai sore dilakukan perlombaan,

pada malam harinya peserta kemah mengikuti acara nonton film bareng di GOR UMS sampai

sekitar jam 22.00. Setelah itu acara selanjutnya adalah istirahat.

Pada hari berikutnya yaitu hari ahad, 9 Mei 2010 dilaksanakan lomba PBB. Para peserta terlihat

sibuk sendiri untuk mempersiapkan lomba PBB. Lomba ini dimulai sekitar pukul 08.00 – 13.00 wib.

Kemudian istirahat, sholat dan makan. Setelah acara ISHOMA kemudian acara yang ditunggu-

tunggu telah datang yaitu pembagian hadiah yang dilakukan oleh panitia. Semua pada tegang,

apakah sekolah mereka juara atau tidak. Alhamdulillah peserta dari SMPIT Nur Hidayah

menorehkan prestasi emas dalam acara ini dengan membawa pulang 5 piala dan tak tanggung-

tanggung mereka juga membawa pulang piala bergilir rektor UMS. Allahu Akbar…

Kemenangan ini diraih berkat kerja sama tim Pramuka SIT Nur Hidayah serta karunia dari Alloh

SWT. Alhamdulillah, tidak sia-sia pengorbanan yang telah melakukan persiapan/latihan 2 bulan

lamanya. Sungguh prestasi yang luar biasa. SELAMAT…

source : http://smpitnurhidayah.com/index.php/berita/83-smpit-nh-sabet-piala-bergilir-rektor-ums

Page 7: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Daerah - 13 Nov 2014 - 02:46:26

Kak Adhyaksa Dault Lantik Mabida Gerakan Pramuka Kep. Bangka Belitung

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak H. Adhyaksa Dault Selasa siang (11/11) mengukuhkan Gubernur

Kepulauan Bangka Belitung (Babel), H. Rustam Effendi, B.Sc menjadi Ketua Majelis Pembimbing Daerah

Gerakan Pramuka (Mabida) Babel masa bakti 2012-2017 dengan Surat Keputusan Kwarnas No: 202 Tahun

2014. Pelantikan dilaksanakan di Kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangka Belitung (Kwarda

Kep. Babel), Jl. Pulau Bangka, Komplek Perkantoran Terpadu, Pangkal Pinang.

Hadir pada pelantikan itu Wakil Ketua Kwarnas Bidang Bina Muda Kak Suriyadi MS, Sesjen Kwarnas Kak Yudi

Suyoto, Andalan Nasional Kak Adellia dan Kak dr. Haryono, Ketua Kwartir Daerah Kep. Babel bersama

pengurusnya, Pengurus Kwarcab, Pejabat Muspida berikut Jajarannya dan para Pembina Pramuka serta adik-

adik Penegak / Pandega utusan dari 3 Kwarcab……

Struktur kepengurusan Mabida Kep. Babel terdiri dari Wakil Gubernur Babel sebagai Waka Mabida Hidayat

Arsani, Sekretaris Ir. H. Syarudin, M.Si Setda Prov. Kep Babel. Dibantu oleh 20 anggota yang terdiri dari Ketua

DPRD, Kapolda Babel, Danlanal Babel, Danrem Garuda Jaya, Kajati Babel, Ketua Pengadilan dan para Kepala

Dinas yang berkaitan dengan kepramukaan.

Dalam amanatnya Ketua Kwarnas Kak Adhyaksa dault menyampaikan permohonnnya kepada Bapak Gubernur

dan para Bupati/Walikota serta pimpinan DPRD Provinsi/Kabupaten Kota serta berbagai pihak dapat

memberikan perhatiannya dan dukungan sumberdaya dengan mengalokasikan sebagian dana pendidikan untuk

kegiatan kepramukaan di wilayah ini.

Usai pelantikan Mabida Kep. Bangka Belitung Ka Kwarnas Gerakan Pramuka dan rombongan meninjau kegiatan

Perkemahan Wirakarya Daerah (PWD) ke II di Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang, Bangka. (Sis)

[Humas Kwarnas]

http://pramuka.or.id/news/news.php?intID=984&intGroup=2

Page 8: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Lokakarya Penyempurnaan SKK Lahirkan 41 Jenis SKK Baru

JAKARTA—Lokakarya Penyempurnaan Syarat Kecakapan Khusus Golongan Siaga dan Penggalang yang

berlangsung  selama tiga hari, 10 -12 November 2014 di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur, Jakarta

menghasil 41 jenis SKK baru. Ini bukan berarti mentiadakan SKK lama yang terbit sekitar 35 tahun yang lalu,

ujar Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka  Bidang Bina Anggota Dewasa, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psi

saat menutup Lokakarya Penyempurnaan SKK Siaga dan Penggalang Rabu pagi (12/11).

SKK lama yang selama ini menjadi acuan dalam membina peserta didik tetap akan digunakan namun lebih

menyederhanakan dan menajamkan syarat-syarat yang selama ini sudah tidak sesuai karena perkembangan

jaman, ungkak Kak Freyani yang selama pelaksanaan selalu mendamping peserta lokakarya.

Untuk memaksimalkan hasil yang diinginkan, panitia lokakarya membagi beberapa kelompok sesuai dengan

jumlah kelompok bidang SKK yang telah ada. Dari jumlah kelompok tersebut, ada kelompok khusus yang

membahas dan memikirkan kemungkinan melahirkan SKK baru yang disesuaikan dengan tuntutan jaman, ujar

Ketua Panitia Lokakarya Penyempurnaan SKK, Antonius Daut.

Alhamdulillah selama sehari lebih kelompok khusus ini melakukan diskusi dan tukar pikiran serta usulan dari

kelompok-kelompok yang membahas penyempurnaan SKK, akhirnya berhasil menghimpun 41 jenis SKK baru.

Sebanyak 41 SKK baru ini tentu akan dilengkapi syarat-syarat sesuai ketentuan metode kepramukaan, ujar Nuki

Pribawanto salah satu anggota dalam kelompok khusus ini.

InsyaAllah diakhir tahun ini SKK hasil penyempurnaan dan SKK baru akan diterbitkan ujar Kak Freyani.

Adapun 41 jenis SKK baru itu adalah SKK Robotics, SKK Pelopor Keselamatan Berkendara, SKK Survival, SKK

Kolektor, SKK Pendaki Gunung, SKK Berkuda, SKK Master of Ceremony, SKK Tali Temali, SKK

Geochacing/GPS, SKK Film, SKK News Anchors, SKK Fotografi, SKK Public Spekaing, SKK Membaca, SKK

Kewirausahaan, SKK Multimedia, SKK Konsevasi Alam,  SKK Penanggulangan Bencana, SKK Dapur Umum,

SKK Risk Management, SKK Perawat Lansia, SKK Pendidik Sebaya, SKK Membatik, SKK Pembonsai, SKK

Daur Ulang, SKK Budidaya Jamur, SKK Budidaya rumput Laut, SKK Budidaya Lobster, SKK Budidaya SIdat,

SKK Pemangkas Rambut, SKK Masseur, SKK Pemanjat Tebing, SKK Jurnalistik, SKK Pionering, SKK Media

Sosial, SKK Korespondensi, SKK Penari, SKK Pemahat, SKK Camping, SKK Tembikar, SKK Olahraga Arus

Deras

Page 9: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Nasional - 11 Nov 2014 - 00:52:54

Kakwarnas, Adhyaksa Dault: Terbitnya Permendikbud No. 81 A/2013, Tantangan Bagi Gerakan Pramuka

JAKARTA—Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Dr. H. Adhyaksa Dault, SH, M.Si, mengatakan terbitnya

Permendikbud nomor: 81 A/2013 tentang Ekstra Kurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan bagi siswa SD, SMP

dan SMA merupakan tantangan bagi Gerakan Pramuka.

 Ekstra Kurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan bagi siswa SD, SMP dan SMA  membuat kita bangga  namun

juga sekaligus berpikir kritis tegas Kak Adyaksa dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Ketua Kwarnas

Bidang Bina Dewasa (Binawasa), Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psi saat membuka acara Lokakarya

Penyempurnaan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Golongan Siaga dan Penggalang, Senin malam (10/11) di

Aula Agus Salim, Taman Rekreasi Wiladatika (TRW), Cibubur, Jakarta.

Dikatakan Kak Adhyaksa, kepramukaan yang diperoleh seorang siswa tidak serta merta membuat dirinya

menjadi seorang anggota Pramuka. Pendidikan Kepramukaan tidak identik dengan Pramuka.  Untuk menjadi

anggota Pramuka hal pertama yang perlu diperhatikan adalah adanya kerelaan dari diri peserta didik untuk

mengucapkan janji menjadi anggota Gerakan Pramuka dan dapat melaksanakan Satya dan Darma Pramuka 

dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat perlu paham ungkap Kak Adhyaksa, sebenarnya siswa tidak wajib memakai seragam pramuka jika

ia belum memenuhi ketentuan dan persyaratan menjadi anggota pramuka.

“Seragam Pramuka merupakan hal sakral yang harus kita jaga, kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI

pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I.

 Menurut Ayah dari dua orang putera ini,  pemakai pakaian seragam Pramuka terikat dengan nilai-nilai/karakater

seorang anggota Gerakan Pramuka yang juga dibekali berbagai  keterampilan sebagai modal baktinya bagi

masyarakat sesuai perkembangan jasmani rohani peserta didik (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega).

Keterampilan inilah yang diberikan melalui SKK (Syarat Kecakapan Khusus.Kita menyadari bahwa Petunjuk 

Penyelenggaraan SKK ini perlu diperbaharui, karena sudah out of date, tidak sesuai dengan perkembangan dan

tuntutan jaman. Oleh karena itu melalui lokakarya ini diharapkan SKK dengan penyempurnaannya dapat

member konstribusi positif bagi pembinaan Gerakan Pramuka.  Sd*

Page 10: Artikel Pramuka Sebagai Pembentukan Watak

Nasional - 27 Sep 2014 - 15:04:59

14 Negara Ikuti Workshop Gerakan Pramuka

BOGOR-Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka terus mengasah skill individu anggotanya dengan

berbagai kegiatan internasional. Salah satu kegiatan berbobot yang digelar adalah Asia Pacific Workshop on

Communications and Marketing di Hotel Royal, Bogor, Sabtu (27/9). Sebanyak 14 negara mengikikuti ajang

bergengsi ini. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka DR Adhyaksa Dault mengatakan, seluruh peserta mendapatkan

materi mengenai komunikasi dan pemasaran dari pakar di bidangnya. Mereka dilatih mengenai bagaimana

mengkomunikasikan kegiatan kepanduan melalui media massa dan media sosial. ’’Ikut kegiatan Pramuka harus

memiliki nilai plus. Tak hanya sekadar tali temali, berkemah dan berbaris,namun harus unggul dalam bidang

komunikasi dan marketing. Inilah tantangan bagi anggota Pramuka,’’ kata Adhyaksa Dault kepada INDOPOS di

Bogor, Sabtu (27/9).

Mantan Menpora pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I ini menjelaskan, saat ini media berkembang dengan

sangat pesat. Jika sebelumnya informasi hanya berkembang pada media massa, namun kali ini informasi

menyebar dengan agresif melalui media sosial. “APR Workshop ini menjadi program capacity building dan ajang

sharing bagaimana memaksimalkan peran media social dalam re-branding Pramuka,’’ kata penggagas

komunitas pecinta alam Vanaprastha tersebut.

Mantan Ketua KNPI ini melanjutkan, Pramuka memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai isu-isu

negatif yang meresahkan masyarakat. Misalnya, kata dia, dengan isu ISIS yang sedang ramai belakangan ini,

Pramuka harus lebih dominan membawa pesan damai dan persatuan. “Pramuka cukup kuat membangun

karakter dan mental. Mereka harus membawa pesan positif bagi lingkungan dan keluarganya. Ini nilai plus yang

dimiliki Pramuka,’’ kata Adhyaksa.

Sementara itu, perwakilan Gerakan Kepanduan Malaysia DR Mohammad Mukhyuddin bin Sarwani mengatakan,

kegiatan workshop ini sangat penting dalam pertukaran ide dan pikiran dalam bidang komunikasi dan marketing.

“Tak hanya sekadar sharing idea, tapi juga membawa pesan-pesan positif dari Negara-negara masing-masing,’’

kata dia.

Mukhyuddin melanjutkan, indahnya Pramuka tak hanya terlihat dari kegiatannya yang unik dan berbaur dengan

alam. “Sudah saatnya kita tunjukkan kepada pemerintah dan komunitas mayarakat lainnya, bahwa kepanduan

memiliki jati diri. Tunjukan kepada mereka siapa kita dan bagaimana karakter kita,’’ katanya. Sekadar diketahui,

14 negara yang mengikuti workshop selama 3 hari di Bogor tersebut adalah Indonesia, Australia, Brunei, Hong

Kong, Malaysia,India, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Srilanka, Bangladesh, Kamboja, dan Tiongkok.

[Sumber Berita : http://www.indopos.co.id]