Artikel Koperasi Full

14
Artikel I 28 September 2011 Pemerintah Salah Kaprah Memahami Koperasi Hal yang harus disadari adalah bahwa baik perusahaan maupun koperasi adalah sama-sama entitas bisnis yang terbentuk untuk suatu tujuan bersama. Bedanya, perusahaan adalah kumpulan uang, sementara koperasi adalah kumpulan orang. "Perusahaan terbentuk karena pemilik modal memiliki tujuan bersama yaitu mengumpulkan uang, sementara koperasi terbentuk karena anggotanya memiliki tujuan bersama," kata anggota Komisi VI DPR Ecky Awal Mucharam, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2011). Menurut Ecky, koperasi di Indonesia selama ini dikembangkan dengan paradigma sebagai agen pemerintah yaitu untuk menyalurkan program-program pemerintah kepada masyarakat terutama untuk sektor-sektor tertentu yang menyerap banyak tenaga kerja, misalnya pertanian. "Koperasi yang seharusnya berdiri karena kepentingan bersama anggotanya akhirnya berdiri karena program pemerintah sehingga keberlangsungannya tidak lama. Dengan paradigma pengembangan koperasi yang seperti ini maka seharusnya pemerintah tidak perlu heran jika banyak koperasi yang mati suri dan baru muncul lagi jika ada program bantuan pemerintah, ungkap Ecky prihatin. Sayangnya, lanjut Ecky, RUU Koperasi yang diajukan oleh pemerintah tidak mampu menangkap inti persoalan koperasi saat ini. Sebagian dari isi RUU Koperasi tersebut justru ingin mengubah esensi koperasi

Transcript of Artikel Koperasi Full

Page 1: Artikel Koperasi Full

Artikel I

28 September 2011

Pemerintah Salah Kaprah Memahami Koperasi

Hal yang harus disadari adalah bahwa baik perusahaan maupun koperasi adalah sama-

sama entitas bisnis yang terbentuk untuk suatu tujuan bersama. Bedanya, perusahaan adalah

kumpulan uang, sementara koperasi adalah kumpulan orang. "Perusahaan terbentuk karena

pemilik modal memiliki tujuan bersama yaitu mengumpulkan uang, sementara koperasi

terbentuk karena anggotanya memiliki tujuan bersama," kata anggota Komisi VI DPR Ecky

Awal Mucharam, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2011).

Menurut Ecky, koperasi di Indonesia selama ini dikembangkan dengan paradigma

sebagai agen pemerintah yaitu untuk menyalurkan program-program pemerintah kepada

masyarakat terutama untuk sektor-sektor tertentu yang menyerap banyak tenaga kerja,

misalnya pertanian. "Koperasi yang seharusnya berdiri karena kepentingan bersama

anggotanya akhirnya berdiri karena program pemerintah sehingga keberlangsungannya tidak

lama. Dengan paradigma pengembangan koperasi yang seperti ini maka seharusnya

pemerintah tidak perlu heran jika banyak koperasi yang mati suri dan baru muncul lagi jika

ada program bantuan pemerintah, ungkap Ecky prihatin. Sayangnya, lanjut Ecky, RUU

Koperasi yang diajukan oleh pemerintah tidak mampu menangkap inti persoalan koperasi

saat ini. Sebagian dari isi RUU Koperasi tersebut justru ingin mengubah esensi koperasi

menjadi korporasi terutama dengan munculnya istilah baru yang belum pernah ada dalam

koperasi sebelumnya, yaitu Saham Koperasi dan Surplus Hasil Usaha.

Komentar :

Menurut saya, kurang baiknya kinerja koperasi selama ini dinilai akibat kesalahan paradigma

dalam pengembangan koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah melihat persoalan

koperasi sebagai persoalan modal semata dan kurangnya memperhatikan upaya pencarian

keuntungan dalam pengelolaan koperasi. Jadi harusnya pemerintah mengubah paradigma

agar pengembangan koperasi dapat sukses.

Page 2: Artikel Koperasi Full

Artikel II12 Juli 2011

Jumlah Koperasi Bertambah 20,1 Persen

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syariffudin Hassan

mengungkapkan pertumbuhan Koperasi di Indonesia telah meningkat 20,1 persen ketimbang

2008. "Jumlah koperasi capai 186.907 koperasi. Pertumbuhan alami peningkatan 20,1 persen

dibandingkat desember 2008 sebesar 154.964 unit," ujarnya dalam pembukaan

peringatan Hari Koperasi Nasional ke-64 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (12/7/2011).

Sementara, lanjut dia, kegiatan ekonomi yang bersinggungan dengan Koperasi juga

mengalami peningkatan mencapai 29,63 persen. "Pertumbuhannya mencapai Rp93,7 triliun,

meningkat 28,83 triliun dibandingkan Desember 2008 sebesar 68,4 persen," jelas Syarif.

Selain itu, sambung Syarif anggota koperasi juga mengalami peningkatan mencapai 11,5

persen. "Begitu juga jumlah anggota menungkat menjadi 30,748 juta dibandingkan desember

2008 sebesar 27,318 juta anggota," papar dia.

Dikatakannya, dengan penambahan ini, maka telah terjadi peningktan penyerapan

tenaga kerja, pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. "Kuncinya melalui

pemberdayaan koperasi dan UMKM itu Kementerian Koperasi dan UKM memberikan

apresiasi tinggi," tambahnya. "Ini tugas kamu untuk tetap bina, fasilitasi dan lakukan

pemberdayaan agar koperasi yang belum berhasil dapat bangit untuk tumbuh menhadi

koperasi kuat, koperasi yang sudah berprestasi didorong lebih tumbuh, kuat, kreatif, mandiri

dan mampu bersaing," tukasnya.

Komentar :

Menurut saya pertumbuhan koperasi ini bagus adanya, karena dengan adanya penambahan ini

akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Page 3: Artikel Koperasi Full

Artikel III

Senin, 12 November 2012

Menkop : 25% Koperasi di Indonesia Tidak Aktif

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarief Hasan

mengakui bahwa koperasi di Indonesia tidak semuanya aktif. Di Indonesia, ada sekira 20-25

persen koperasi yang tidak aktif. “48.081 koperasi yang tidak aktif. Sedang jumlah total

koperasi di Indonesia sekarang ini terdata ada 192.324 koperasi, ” ungkap Menkop dan UKM

Syarief Hasan kepada Okezone di Solo, Jawa Tengah, Senin (12/11/2012). Data itu, menurut

Menkop, adalah data terbaru yang dimiliki Kementerian Koperasi. Namun, dia juga menilai

bahwa total jumlah koperasi yang terdata itu masih fluktuatif karena ada yang tidak aktif dan

ada pula tambahan aktif baru. “Itu kewajiban kita untuk melakukan supaya koperasi yang

tidak aktif tersebut bisa berjalan aktif kembali,” ujarnya.

Terkait koperasi yang melakukan kegiatan perbankan, Menkop meminta agar

masyarakat waspada terhadap koperasi yang melakukan kegiatan  perbankan. Apalagi jika

ada koperasi yang menjanjikan imbal hasil (yield) lebih daripada yang dijanjikan bank.

Kejadian ini bisa dikatakan penipuan. “Seratus persen, bahkan 200 persen, kegiatan yang

mengatasnamakan koperasi itu, jelas penipuan,” tegas Syarief.

Menkop menambahkan, sebenarnya koperasi yang melakukan modus investasi yang

lebih besar atau sama dengan interest perbankan adalah penipuan dengan sasaran adalah

masyarakat yang berpenghasilan rendah.“Karena itu, masyarakat harus waspada bila

mengetahui koperasi seperti itu,” tandasnya.

Bermunculannya koperasi simpan pinjam akhir-akhir ini memang bagus. Hanya saja

pengawasan terhadap kegiatan koperasi itu saat ini belum begitu ketat. Padahal fakta di

lapangan, tidak sedikit yang menjalankan kegiatan seperti perbankan, terutama dalam hal

pembiayaan.

"Kami dari Bank Indonesia (BI) tidak bisa campur tangan dalam kegiatan koperasi.

Karena bukan area perbankan. Kegiatan koperasi berada di bawah wewenang Kementerian

Koperasi dan Dinas Koperasi di masing-masing daerah," jelas Kepala Kantor Perwakilan BI

Solo, Doni P Joewono saat ditemui Okezone, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/5/2012).

Oleh karena itu, kata Doni, pengawasan terhadap kegiatan koperasi adalah Kementerian

Page 4: Artikel Koperasi Full

Koperasi atau Dinas Koperasi. Kalaupun ada kegiatan koperasi yang mengarah pada kegiatan

perbankan, maka Kementerian Koperasi dan Dinas Koperasilah yang berhak membina dan

memperingatkan.

Dia menilai bahwa pengawasan terhadap kegiatan koperasi saat ini memang kurang

begitu ketat. Sehingga kalaupun fakta di lapangan ada koperasi yang menjalankan

kegiatannya seperti kegiatan perbankan, tidak aneh. "Lain halnya, perbankan. Kegiatan

perbankan selalu kami awasi ketat," tandas Kepala Kantor Perwakilan BI Solo. Bila ada

koperasi yang menjalankan kegiatannya seperti kegiatan perbankan, menurut Doni, maka

koperasi itu telah menyalahi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Instansi yang

berhak menindak adalah Kementerian Koperasi atau Dinas Koperasi dan Instansi terkait.

Soal peran koperasi dalam mendorong Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM)?

Menurut Doni, perannya sungguh besar, dan bagus untuk meningkatkan perkembangan

UMKM. "Dan efektif bisa membantu pengembangan UMKM. Hanya saja, Instansi terkait

bisa lebih meningkatkan pengawasan secara ketat," tandasnya.

Komentar :

Menurut saya sekarang ini perlu pengawasan ketat dari instansi wewenang terhadap kegiatan

koperasi simpan pinjam. Karena hal itu menyangkut dana anggota koperasi yang

bersangkutan khususnya, dan dana masyarakat umumnya.

Page 5: Artikel Koperasi Full

Artikel IV

Senin, 19 Juli 2010

Koperasi Mewujudkan Kebersamaan dan KesejahteraanKeadaan Koperasi Indonesia memang tidak tumbuh secemerlang sejarah koperasi di

Barat. Sebagian lainnya bahkan tidak berhasil ditumbuhkan dengan percepatan yang

beriringan dengan kepentingan program pembangunan lainnya oleh pemerintah. Krisis

ekonomi telah meninggalkan pelajaran baru, ketika pemerintah tidak berdaya lagi dan tidak

memungkinkan mengembangkan intervensi melalui program yang dilewatkan koperasi,

justru terkuaklah kekuatan swadaya koperasi.

Di bawah arus rasionalisasi subsidi dan independensi perbankan, ternyata koperasi

mampu menyumbang sepertiga pasar kredit mikro di tanah air yang sangat dibutuhkan

masyarakat luas secara produktif dan kompetitif. Bahkan koperasi masih mampu menjangkau

pelayanan kepada lebih dari 11 juta nasabah, jauh di atas kemampuan kepiawaian perbankan

yang megah sekalipun. Namun demikian, karakter koperasi Indonesia yang masih skala kecil

dan tidak bersatu dalam suatu sistem koperasi menjadikannya tidak terlihat perannya yang

begitu nyata. Lingkungan keterbukaan dan desentralisasi memberi tantangan dan kesempatan

baru membangun kekuatan swadaya koperasi yang ada menuju koperasi  yang sehat dan

kokoh bersatu. 

Menyambut pengeseran tatanan ekonomi dunia yang terbuka dan bersaing secara

ketat, gerakan koperasi dunia telah menetapkan prinsip dasar untuk membangun tindakan

bersama. Tindakan bersama tersebut terdiri dari tujuh garis perjuangan sebagai berikut:

• Koperasi akan mampu berperan secara baik kepada masyarakat ketika koperasi secara

benar berjalan sesuai jati dirinya sebagai suatu organisasi otonom, lembaga yang diawasi

anggotanya dan bila mereka tetap berpegang pada nilai dan prinsip koperasi. 

• Potensi koperasi dapat diwujudkan semaksimal mungkin hanya bila kekhususan koperasi

dihormati dalam peraturan perundangan.

• Koperasi dapat mencapai tujuannya bila mereka diakui keberadaannya dan aktivitasnya.

• Koperasi dapat hidup seperti layaknya perusahaan lainnya bila terjadi "fair playing field".

• Pemerintah harus memberikan aturan main yang jelas, tetapi koperasi dapat dan harus

mengatur dirinya sendiri di dalam lingkungan mereka (self-regulation).

• Koperasi adalah milik anggota dengan saham sebagai modal dasar, sehingga mereka harus

mengembangkan sumber dayanya dengan tidak mengancam identitas dan jati dirinya. 

Page 6: Artikel Koperasi Full

• Bantuan pengembangan dapat berarti penting bagi pertumbuhan koperasi, namun akan

lebih efektif bila dipandang sebagai kemitraan dengan menjunjung tinggi hakekat koperasi

dan diselenggarakan dalam kerangka jaringan. 

Bagi koperasi Indonesia, membangun kesejahteraan dalam kebersamaan telah cukup

memiliki kekuatan dasar kekuatan gerakan. Daerah otonom harus menjadi basis penyatuan

kekuatan koperasi untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan lokal dan arus pengaliran

surplus dari bawah. Ada baiknya koperasi Indonesia melihat kembali hasil kongres 1947

untuk melihat basis penguatan koperasi pada tiga pilar: kredit, produksi dan konsumsi. 

Komentar :

Menurut saya dengan mengembalikan koperasi pada fungsinya sebagai gerakan

ekonomi atas prinsip dan nilai dasarnya, koperasi akan semakin mampu menampilkan wajah

yang sesungguhnya menuju keadaan "bersama dalam kesejahteraan" dan "sejahtera dalam

kebersamaan”. Meski demikian, kita harus ingat bahwa koperasi akan kembali kepada

fungsinya jika mendapat bantuan dan dukungan dari pemerintah Indonesia.

Page 7: Artikel Koperasi Full

Artikel VSabtu, 14 Juli 2012

Koperasi Mampu Serap 425.822 Tenaga KerjaPeningkatan kinerja kelembagaan dan kinerja usaha atau ekonomi koperasi mampu

meningkatkan penyerapan tenaga kerja sampai dengan bulan Mei 2012 sebesar 425.822

orang, dan mampu memberikan kontribusinya dalam menurunkan angka pengangguran dan

penurunan angka kemiskinan di Indonesia. "Sampai bulan Mei 2012 melalui kinerja

kelembagaan dan kinerja usaha, tercatat telah menyerap tenaga kerja sebanyak 425.822

orang," ungkap Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan melalui laporan tertulisnya

kepada Okezone, Sabtu (14/7/2012). Jumlah koperasi sampai dengan pertengahan tahun

2012 menurut Syarief mengalami peningkatan sebanyak 192.443 unit dengan jumlah anggota

sebanyak 33.687.417 orang.

"Peningkatan jumlah koperasi didukung oleh Program Gerakan Masyarakat Sadar

Koperasi (Gemaskop) dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bekerja

sama dan bersinergi dengan Dekopin dan sesuai arahan Presiden RI Susilo Bambang

Yudhoyono untuk melakukan gerakan revitalisasi koperasi,” terang Syarief. Syarief

mengharapkan, bidang pengawasan dan peningkatan kualitas koperasi menjadi prioritas

utama melalui Program Nasional Koperasi Skala Besar yaitu Pengembangan Koperasi

berskala besar disetiap Provinisi minimal harus terdapat 3 (tiga) unit koperasi berskala

Nasional dan mendorong agar Koperasi Indonesia mendapatkan pengakuan dunia

Internasional.

"Upaya tersebut agar kita mampu menempatkan beberapa koperasi Indonesia masuk

dalam daftar global 300 koperasi berskala Internasional."ujar Syarief. Rencananya

Kementerian Koperasi dan UKM akan mendaulat lima koperasi Indonesia sebagai kperasi

berskala internasional yang didapat berdasarkan pengakuan ICA yang akan diterbitkan pada

bulan Oktober tahun 2012 yang akan datang. Koperasi–koperasi yang berhasil tersebut

diantaranya:

1. Koperasi Kospin Jasa  Pekalongan dengan total asset Rp2,5 triliun

2. Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) dengan total asset Rp529,997 miliar

3. Koperasi Peternak Susu Bandung Utara dengan total asset Rp233,775 miliar

4. Koperasi Simpan Pinjam Obor Mas dengan total asset Rp200,828 miliar

5. Induk Koperasi Simpan Pinjam dengan total asset Rp33,76 miliar

Page 8: Artikel Koperasi Full

Komentar :

Menurut saya dengan peningkatan kinerja kelembagaan dan kinerja usaha atau ekonomi

koperasi mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Dari data kelima koperasi tersebut,

membuktikan pertumbuhan ekonomi Indonesia makin sustainable, serta mampu menguatkan

kualitas koperasi Indonesia.

Page 9: Artikel Koperasi Full

KLIPING

PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

Ruang : 444

No. Absen :

Disusun Oleh :

Nama : Ratna Lia Adriaty

Nim : 2011121015

Semester 3 (pagi) Kelas 3F

Fakultas Ekonomi Program Studi Akutansi S1

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl.Suryakencana No.1 Pamulang Barat

Tangerang Selatan – Banten

2013