Artikel Kompor Bio Mas

3
RINGKASAN Sebagian besar masyarakat miskin masih menggunakan kayu bakar untuk memasak dengan model dapur tradisional (pawon). Dapur tradisional ini sangat boros bahan bakar dan pembakarannya mengeluarkan banyak asap. Harga satu bendel kayu bakar kering (kira-kira 10 kg) di desa umumnya Rp. 2000,- Kayu bakar satu bendel umumnya hanya mencukupi untuk kebutuhan selama 2 hari. Dengan patokan harga diatas, kebutuhan bulanan yang digunakan untuk membayar biaya energi Rp. 30.000,- Kompor biomass UB-02 merupakan kompor berbahan bakar biomassa padat, seperti ranting-ranting kayu yang dipotong kecil- kecil, sampah kering yang dipadatkan, limbah rumah tangga yang dikeringkan dan dipadatkan, limbah pertanian yang dikeringkan dan dipadatkan dan biomass padat yang lain. Kompor biomass sangat efisien dalam pemakaian bahan bakar. Uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa: a) Mendidihkan air 6 liter (untuk minum) hanya membutuhkan bahan bakar kayu kering 300 gram. b) Menanak nasi dari 1 kg beras hanya membutuhkan kayu bakar kering 400 gram. c) Menggoreng, membuat sayur dan lain-lain membutuhkan 500 gram. Sehingga total kebutuhan harian hanya sekitar 1.2 kg kayu bakar kering. Bila harga satu bendel kayu kering dengan berat 10 kg adalah rp. 2000,- maka kebutuhan energi per bulan hanya Rp. 7200,- . Bila di kota harga kayu bakar kering atau briket biomass Rp. 500/kg, maka biaya untuk kebutuhan energi sebesar Rp. 18.000/bulan. Nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga yang harus digunakan untuk membayar gas LPG (Rp. 50.400/bulan) atau minyak tanah (Rp. 75.000/bulan). Dengan konsumsi bahan bakar serendah tersebut diatas, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan energi mereka secara mandiri. Keuntungan lain dengan penerapan kompor Biomass UB-02 yang akan diperoleh masyarakat adalah sebagai berikut: a) Ketergantungan masyarakat desa kepada bahan bakar minyak

Transcript of Artikel Kompor Bio Mas

Page 1: Artikel Kompor Bio Mas

RINGKASAN

Sebagian besar masyarakat miskin masih menggunakan kayu bakar untuk memasak dengan model dapur tradisional (pawon). Dapur tradisional ini sangat boros bahan bakar dan pembakarannya mengeluarkan banyak asap. Harga satu bendel kayu bakar kering (kira-kira 10 kg) di desa umumnya Rp. 2000,- Kayu bakar satu bendel umumnya hanya mencukupi untuk kebutuhan selama 2 hari. Dengan patokan harga diatas, kebutuhan bulanan yang digunakan untuk membayar biaya energi Rp. 30.000,-

Kompor biomass UB-02 merupakan kompor berbahan bakar biomassa padat, seperti ranting-ranting kayu yang dipotong kecil-kecil, sampah kering yang dipadatkan, limbah rumah tangga yang dikeringkan dan dipadatkan, limbah pertanian yang dikeringkan dan dipadatkan dan biomass padat yang lain. Kompor biomass sangat efisien dalam pemakaian bahan bakar. Uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa:

a) Mendidihkan air 6 liter (untuk minum) hanya membutuhkan bahan bakar kayu kering 300 gram.

b) Menanak nasi dari 1 kg beras hanya membutuhkan kayu bakar kering 400 gram.c) Menggoreng, membuat sayur dan lain-lain membutuhkan 500 gram.

Sehingga total kebutuhan harian hanya sekitar 1.2 kg kayu bakar kering. Bila harga satu bendel kayu kering dengan berat 10 kg adalah rp. 2000,- maka kebutuhan energi per bulan hanya Rp. 7200,- . Bila di kota harga kayu bakar kering atau briket biomass Rp. 500/kg, maka biaya untuk kebutuhan energi sebesar Rp. 18.000/bulan. Nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga yang harus digunakan untuk membayar gas LPG (Rp. 50.400/bulan) atau minyak tanah (Rp. 75.000/bulan). Dengan konsumsi bahan bakar serendah tersebut diatas, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan energi mereka secara mandiri.

Keuntungan lain dengan penerapan kompor Biomass UB-02 yang akan diperoleh masyarakat adalah sebagai berikut:

a) Ketergantungan masyarakat desa kepada bahan bakar minyak berkurang, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengantree minyak tanah.

b) Masyarakat tidak perlu lagi kayu dalam jumlah besar, karena bahan bakar cukup dipenuhi dari potongan kecil ranting-ranting di sekitar mereka.

c) Udara dapur menjadi lebih bersih, karena asap dapur yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pemakaian dapur tradisional, sehingga akan meningkatkan mutu kesehatan lingkungan di sekitar mereka.

Page 2: Artikel Kompor Bio Mas

Telah dipatenkan

tabung pembakaran

Nyala api stabil

Page 3: Artikel Kompor Bio Mas