ARTIKEL E-JURNALrepository.umrah.ac.id/2950/1/WAN DIDIT SAPUTRA... · dibuktikan dengan hasil t...
Transcript of ARTIKEL E-JURNALrepository.umrah.ac.id/2950/1/WAN DIDIT SAPUTRA... · dibuktikan dengan hasil t...
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
TANJUNGPINANG
ARTIKEL E-JURNAL
Wan Didit Saputra
NIM 140384205006
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2019
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
1
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS VII
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
TANJUNGPINANG
Wan Didit Saputra, Nevrita, Bony Irawan
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model
discovery learning dengan menggunakan media realia terhadap hasil belajar siswa
kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang. Data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data nilai posttest dari kelas eksperimen, discovery
learning dengan menggunakan media realia. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan program SPSS.20 dan analisis manual. Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah eksperimen semu dengan merujuk pada posttest-only
control design. Analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana dengan
membandingkan thitung > ttabel . Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan model
discovery learning di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang, hal tersebut
dibuktikan dengan hasil thitung lebih besar ttabel yaitu 2,809 > 2,048. Dengan
perolehan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol 75,17 > 60,33.
Dengan demikian model discovery learning memberikan pengaruh positif
terhadap hasil belajar siswa.
mailto:[email protected]
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
2
Kata Kunci: Pengaruh Model Discovery Learning dengan Menggunakan Media
Realia Terhadap Hasil Belajar Siswa
PENDAHULUAN
Biologi ialah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup atau kajian
sains tentang kehidupan. Pendidikan biologi menekankan pada pemberian
pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi
agar siswa mampu memahami alam sekitar secara ilmiah. Berdasarkan hasil
observasi peneliti di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang masih banyak
yang kurang memahami materi biologi yang ada di sekolahnya. Karena, guru
belum optimal dalam menggunakan variasi model pembelajaran, penggunaan
media belum optimal, jumlah siswa terlalu banyak membuat pembelajaran kurang
kondusif, metode pembelajaran kurang bervariasi sehingga terlihat monoton.
Berdasarkan analisa di lapangan yang peneliti temui di sekolah tersebut, saat
evaluasi proses belajar mengajar ternyata masih banyak siswa yang mendapatkan
nilai dibawah KKM (65) dan hasil tersebut, peneliti menghitung nilai rata-rata
siswa dibawah KKM (60), dari 6 kelas yang diajarkan materi klasifikasi makhluk
hidup di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang.
Guru juga harus memegang peran penting dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran sebagai suatu aktifitas untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap siswa berkaitan langsung dengan aktivitas guru, baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Keterlibatan guru tersebut mulai dari pemilihan,
pengurutan materi pembelajaran, penerapan dan penggunaan metode
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
3
pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, model pembelajaran,
pembimbingan belajar, sampai pada kegiatan pengevaluasian hasil belajar.
Salah satu faktor internal menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran
di sekolah adalah pengalaman guru dan cara mengajarnya. Guru sangat berperan
dalam perkembangan kemampuan dan potensi peserta didik secara optimal.
Contohnya siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan
tidak terlihat monoton.
Menurut Suprijono (2011: 45) model dapat diartikan “bentuk” dalam
pemakaian secara umum model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi
dan pengukurannya yang diperoleh dari beberapa sistem. Model diartikan sebagai
bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang
atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu, lebih lanjut ia
mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Arsyad (2013: 10) menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar.
Secara eksplisit mngatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Upaya yang dapat
dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar adalah menggunakan model
dan media.
Dari beberapa permasalah yang terjadi di sekolah berdasarkan observasi
dalam penelitian ini model discovery learning dengan menggunakan media realia
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
4
dianggap sesuai dengan materi klasifikasi makhluk hidup hal ini dikarenakan
dalam pembelajarannya materi terebut kesulitan melihat objek konkrit membuat
siswa menjadi bingung atau sulit untuk dipahami siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Tanjungpinang pada materi klasifikasi makhluk hidup. Penelitian ini dilaksanakan
pada tahun akademik 2018/2019 yakni bulan Februari-Desember 2018. Subjek
penelitian adalah kelas VII Madrasah Tsanawiyah. Penelitian ini termasuk
pendekatan kuantitatif dan merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau
disebut quasi eksperimental, penelitian eksperimen semu bertujuan untuk
memperoleh informasi berupa perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh
dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua
variabel yang relevan. Penelitian eksperimen ini dilakukan pada kelas VII.1
sebagai kelas eksperimen dan VII.2 sebagai kelas kontrol.
Rancangan penelitian posttest-only control design. Secara umum desain
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.
Desain penelitian posttest-only control design.
Sugiyono (2014: 76) Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-
masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan
kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
R x Q2
R Q4
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
5
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (Q1:Q2).
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes. Adapun tes
yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif. Tes
diberikan setelah perlakuan (model discovery learning dengan menggunakan
media realia) pada subjek penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes tertulis yang berbentuk soal
pilihan ganda.
Adapun langkah-langkah pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Uji validitas
Untuk menghitung validitas digunakan rumus korelasi Product Moment
sebagai berikut:
)})(()({(
))((
2222 YYNXXN
YXXYN
(Arikunto, 2013).
Keterangan :
= Koefisien korelasi
= Jumlah skor item
= Jumlah skor total
= Jumlah responden
Distribusi (Tabel r) untuk dan Kaidah keputusan:
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
6
Jika r hitung> r tabel berarti valid sebaliknya dan Jika r hitung< r tabel berarti tidak valid.
Jika instrument itu valid, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan
validitas butir pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal
Besarnya r Interpretasi
0,80 < r
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
7
Kaidah keputusan : Jika berarti Reliabel dan
berarti tidak reliabel, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabel
pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Kriteria Reabilitas Soal
Batasan Kategori
0,80 r11 1,00 Sangat tinggi
0,60 r11 0,80 Tinggi
0,40 r11 0,60 Cukup
0,20 r11 0,40 Rendah
011 0,20 Sangat rendah
Sumber: Arikunto, (2002)
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data dengan menggunakan data statistik. Adapun data hasil penelitian dianalisis
melalui tahap, yaitu analisis prasyarat dan uji hipotesis.
1. Uji prasyarat analisis
Sebelum melakukan analisis data, perlu diteliti terlebih dahulu keabsahan
data yang diolah. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas untuk mengetahui
kenormalan distribusi data dan uji homogenitas untuk mengetahui varian
homogen atau tidak homogen.
a. Uji normalitas
Untuk melakukan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus
Kolmogrov Smirnov, langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan formulasi hipotesisnya.
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
8
2. Menentukan nyata (α) dan Dtabel =
3. Menentukan Kriteria pengujian ( atau (
4. Menentukan nilai uji statistic (nilai , nilai dihitung dengan rumus
D = Nilai Maks dari Sn1(X) – Sn2(X)
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat melihat
kriteria interprestasi uji normalitas pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Interprestasi Uji Normalitas
Kriteria Keputusan
Nilai Asymp-sig (2-tailed) lebih besar dari
pada Alpha 5% Asymp-sig (2-tailed) > 0,05)
Data berdistribusi normal
Nilai Asymp-sig (2-tailed) lebih kecil dari pada
Alpha 5% Asymp-sig (2-tailed) < 0,05)
Data berdistribusi tidak
normal
Sumber: (sugiyono, 2009)
b. Uji homogenitas
Untuk menuji homogenitas variansi digunakan rumus F, sebagai berikut:
(sumber: sugiyono, 2015: 276)
Dengan menggunakan taraf signifikan α yaitu 0,05 pada Ftabel maka variansi
sampel dikatakan homogen bila Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fh< Ft). sedangkan
bila lebih Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fh > Ft), maka varian tidak homogen.
F = Varian terbesar
Varian terkecil
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
1. Hasil Pengujian Instrumen Tes
Sebelum instrumen tes disebarkan, instrumen tes dinilai terlebih dahulu
oleh pembimbing I dan guru biologi. Tidak hanya tes yang dinilai oleh validator,
RPP yang peneliti susun sesuai dengan format kurikulum 2013 juga dinilai oleh
guru adapun hasil penelitian instrumen tes dan RPP dari dua validator sebagai
berikut:
a. Hasil penilaian instrumen tes
Tes yang peneliti susun terdiri atas 35 item pertanyaan, 35 item pertanyaan
tersebut dinilai oleh pembimbing I dan guru biologi. Hasil penilaian dari
pembimbing I dan guru biologi menyatakan instrumen tes yang peneliti susun
terdiri atas 35 item pertanyaan dinyatakan valid dari indikator, aspek materi,
kontruksi soal, bahasa, dan tampilan tes dapat memenuhi indikator atau
dinyatakan valid.
Setelah instrument tes tersebut dinyatakan layak digunakan dari segi aspek
penilaian instrumen tes. Kemudian instrumen tes disebarkan, penyebaran
instrumen tes dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2018 di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Tanjungpinang pada kelas VIII.1. Penyebaran tes bertujuan untuk menguji
validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen tes, agar
instrumen tes tersebut memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik.
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
10
b. Hasil penilaian RPP
RPP yang peneliti susun sesuai dengan kurikulum 2013, kemudian RPP
tersebut dinilai oleh pembimbing I dan guru biologi. Hasil penilaian dari
pembingng I dan guru biologi tersebut menyatakan bahwa RPP yang peneliti
susun terdiri dari komponen perumusan tujuan pembelajaran, pengorganisasian
materi ajar, pemilihan sumber belajar, kegiatan belajar, dan evaluasi hasil belajar.
2. Uji validitas Instrumen Tes Penelitian
Instrumen tes yang diuji validitasnya diberikan kepada 29 siswa kelas
VIII.1 Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang. Kemudian instrumen tes
tersebut terdiri dari atas 35 item pertanyaan. Pada pengujian validitas instrumen
tes, peneliti menggunakan sistem perhitungan dengan bantuan software SPSS.20.
Pengujian validitas menggunakan rumus person product moment melalui uji r
yaitu rhitung > rtabel dengan tingkat signifikan 5% dan dk = n-2.
3. Uji Reabilitas Instrumen Tes Penelitian
Uji reabilitas digunakan untuk mengukur tingkat konsisten tanggapan
responden terhadap setiap item pertanyaan instrumen tes, uji reabilitas dilakukan
dengan metode Alpha Cronbach melalui uji r yaitu rhitung > rtabel dengan taraf
signifikan 5% dan dk = n-2, yang dibantu menggunakan sitem perhitungan
software SPSS.20. Hasil perhitungan koefisien reabilitas dapat dilihat pada Tabel
4.1.
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
11
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Reabilitas Instrumen Tes
Berdasarkan Tabel 4.1 hasil uji reabilitas instrumen tes menunjukkan
koefisien relibilitas Alpha Cronbach mendapatkan hasil rhitung sebesar 0,668
sedangkan untuk rtabel mendapatkan hasil sebesar 0,381 dengan jumlah item
pertanyaan sebanyak 20. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 20 item
pertanyaan instrumen test tersebut mendapatkan hasil rhitung > rtabel. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa relibilitas instrumen tes masuk dalam kriteria
reabilitas soal yang tinggi, sehingga instrumen tes tersebut dapat dikatakan
sebagai instrumen yang baik digunakan dalam pengujian hipotesis.
4. Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
Pengujian tingkat kesukaran instrumen tes digunakan untuk mengukur
seberapa besar derajat kesukaran dari setiap item pertanyaan instrumen tes,
pengujian tingkat kesukaran dilakukan dengan bantuan Microsoft Office Excel
2010 dan menggunakan rumus yang terlampir pada bab 3. Untuk klasifikasi soal
berdasarkan proporsi tingkat kesukarannya dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai
berikut:
Cronbac
h's Alpha
Cronbach's
Alpha on
Standardiz
ed
N of
Item
s
Keteran
gan
0.668 0,381 20 Reliabel
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
12
Tabel 4.2
Klasifikasi Soal Berdasarkan Proporsi Tingkat Kesukaran
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dari 20 item pertanyaan instrumen tes terdapat
8 butir pertanyaan dengan indeks kesukaran mudah dan 12 butir pertanyaan
dengan indeks kesukaran sedang.
5. Hasil Pengujian Daya Pembeda Instrumen Tes
Pengujian daya pembeda instrumen tes digunakan mengukur kemampuan
suatu soal untuk membeda-bedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi
dengan siswa yang berkemampuan rendah. Pengujian daya pembeda instrumen tes
dilakukan dengan menggunakan sistem perhitungan bantuan Microsoft Office
Excel 2010 dan menggunakan rumus yang terlampir pada bab 3 halaman. Untuk
klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tingkat Kesukaran
Soal
Nomor Soal Jumlah
Mudah
0,71 – 1,00
1,3,5,7,9,11,13,19 8
Sedang
0,31 – 0, 70
2,4,6,8,10,12,14,15,16,
17,18,20
12
Sukar
0,00 – 0,30
0 0
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
13
Tabel 4.3
Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, hasil dari 20 item pertanyaan instrumen tes
terdapat 4 butir pertanyaan dengan indeks daya pembeda baik dan 16 butir
pertanyaan dengan indeks daya pembeda baik sekali.
6. Analisis Data
Tabel 4.4 Rata-Rata Hasil Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas N Min Max Median Modus Mean
Kelas
Eksperimen
30 40 90 85 85 75,17
Kelas Kontrol 30 25 85 60 70 60,33
Tingkat Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah
Jelek
0,00 – 0,19
0 0
Cukup
0,20 – 0, 29
0 0
Baik
0,30 – 0,39
2, 10, 13, 15 4
Baik sekali
0,40 – 1,00
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
11, 12, 14, 16, 17,
18, 19, 20
16
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
14
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat nilai minimum kelas eksperimen yaitu
40, nilai maxsimum sebesar 90, nilai median 85, nilai modus 85 dengan jumlah
responden sebanyak 30 siswa dan nilai mean sebesar 75,17. Sedangkan nilai
minimum kelas kontrol yaitu 25 dan nilai maksimun sebesar 85, nilai median 60,
nilai modus 70 dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa dan mean sebesar
60,33. Untuk perbandingan nilai rata-rata (mean) post-test kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut:
Gambar 4.3 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata (mean)
post-test kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebesar
75,17 untuk kelas ekspterimen dan 60,33 untuk kelas kontrol. Sehingga dapat
disimpulkan hasil belajar siswa yang menggunakan model discovery learning
dengan menggunakan media realia lebih baik dari pada siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan model pembelajaran langsung.
30
50
70
1 2
Perbandingan Rata-Rata Hasil
Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
1
75,17 60,33
Eksperimen Kontrol
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
15
7. Hasil Uji Prasyarat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas
eksperimen dengan model discovery learning dengan menggunakan media realia
terhadap hasil belajar siswa dan kelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran langsung di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang, hal yang
terpenting yang perlu diperhatikan yaitu melakukan uji normalitas dan uji
homogenitas terlebih dahulu sebagai prasyarat.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
data memiliki sebaran yang normal. Untuk menguji normalitas data dalam
penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kemudian untuk menerima
atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan Asymp-sig (2 tailed) dengan
taraf signifikan sebesar 0,05. Jika Asymp-sig (2 tailed) > 0.05, maka data
berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas ini dengan bantuan software
SPSS.20 dengan teknik Kolmogorov-Smirnov. Untuk hasil normalitas kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Variabel
Asymp-
sig (2
tailed)
Signifikan Keterangan
Eksperimen dan
Kontrol
0,696 0,05 Normal
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
16
Berdasarkan Tabel 4.5 uji normalitas untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol diperoleh nilai signifikan Asymp-sig (2 tailed) sebesar 0,696. Asymp-sig (2
tailed) > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen dan kelas
kontrol berdistribusi normal dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari hasil
penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai nilai varian yang
sama atau tidak. Dikatakan mempunyai nilai varian yang sama/tidak berbeda
(homogen) apabila taraf signifikannya yaitu > 0,05 dan jika taraf signifikansinya
yaitu < 0,05 maka data disimpulkan tidak mempunyai nilai varian yang
sama/berbeda (tidak homogen). Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan
ANOVA dengan bantuan software SPSS 20. Hasil uji homogenitas data penelitian
dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
df2 Sig.
58 0,491
Dari Tabel 4.6 hasil perhitungan uji homogenitas diketahui bahwa nilai
signifikansinya adalah 0,491, dengan derajat kebebasan yang berjumlah 58
responden. Nilai yang diperoleh dari uji homogenitas dengan taraf signifikansinya
> 0,05 maka data yang diperoleh mempunyai nilai varian yang sama/tidak berbeda
(homogen).
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
17
1. Uji t
Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.
Tabel 4.7 Koefisien Regresi Sederhana Untuk Uji t
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan
cara membandingkan t tabel dengan nilai t hitung sebagai berikut:
a. jika thitung < ttabel maka Ho ditolak
b. jika thitung > ttabel maka Ha diterima
Untuk mengetahui ttabel maka perhitungan didasarkan pada derajat kebebasan (db
= N-2 yakni 30-2 = 28) dengan taraf sugnifikan 0,05. Maka di dapat ttabel sebesar 2,048
dan thitung sebesar 2,809. Dari uji t pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa thitung sebesar
2,809 lebih dari pada ttabel 2,048 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka data signifikan.
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 18,898 15,014 1,259 0,219
Model
discovery
learning
0,551 0,196 0,469 2,809 0,009
a. Dependent Variable: hasil belajar
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
18
Dengan ini, maka hipotesis Ha diterima karena thitung > ttabel. Maka ada pengaruh hasil
belajar antara siswa yang diterapkan model discovery learning dengan menggunakaan
media realia dan model pembelajaran langsung di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Tanjungpinang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis data nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen yaitu sebesar
75,17 sedangkan untuk kelas kontrol yaitu 60,33. Dari kedua data tersebut dapat
menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
nilai rata-rata (mean) kelas kontrol. Dari hasil analisis data uji normalitas dapat
diketahui bahwa data berdistribusi normal dengan diperoleh nilai signifikan atau
Asymp-sig (2 tailed) untuk kelas eksperimen dan kontrol yaitu sebesar 0,696 dengan
taraf signifikan ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada kelas eksperimen dan
kontrol nilai signifikansi atau Asymp-sig (2 tailed) berdistribusi normal. Sedangkan
untuk uji homogenitas diperoleh nilai signifikannya yaitu sebesar 0,491 dengan nilai
signifikansinya ≥ 0,05. Jadi 0,491 ≥ 0,05 maka data yang diperoleh mempunyai varian
yang sama.
Dari hasil analisis uji t diketahui bahwa ada pengaruh signifikan variabel (X)
model discovery learning dengan menggunakan media realia dan variabel (Y) hasil
belajar. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji t sebesar 2,809 sedangkan ttabel adalah
sebesar 2,048 pada taraf signifikan 5% dengan dk = N-2 (30-2 = 28) yang berarti bahwa
Ha diterima.
Konstanta sebesar 18,898 artinya, nilai konstanta ini menyatakan bahwa pada
saat model discovery learning 0, maka hasil belajar memiliki nilai 18,898. Selanjutnya
nilai positif (0,551) yang terdapat pada koefisien regresi variabel bebas model discovery
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
19
learning dengan hasil belajar adalah searah, dimana setiap kenaikan satu satuan variabel
model discovery learning dengan menggunakan media realia akan menyebabkan
kenaikan hasil belajar.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh hasil belajar siswa yang diterapkan model discovery learning dengan
menggunakan media realia di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang pada materi
klasifikasi makhluk hidup hasil belajar siswa kelas VII.1 dan VII.2 Madrasah
Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang.
Dari hasil post-tes yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata
(mean) post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu
sebesar 75,17 untuk kelas ekspterimen dan 60,33 untuk kelas kontrol. Berarti hasil
belajar siswa yang menggunakan model discovery learning lebih baik dari pada siswa
yang memperoleh model pembelajaran langsung.
IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara
teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
a. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa untuk mata pelajaran biologi.
b. Model discovery learning diharapkan guru dapat menumbuhkan motivasi belajar
pada diri siswa dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan guru dan
menarik bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
20
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru.
Membenahi diri sehubungan dengan pengajaran yang telah dilakukan dan hasil belajar
siswa yang telah dicapai dengan memperhatikan model pembelajaran yang tepat dan
peningkatan hasil belajar siswa meningkat pada materi biologi.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran yang berhubungan
dengan model discovery learning:
1. Untuk menerapkan discovery larning, sebaiknya guru selalu menggunakan model-
model pembelajaran yang lebih bervariasi, model pembelajaran yang digunakan juga
akan mempengaruhi pemahaman siswa dan hasil belajar siswa, tidak hanya itu guru
juga harus membuat sebuah perencanaan yang matang dalam pembelajaran, sehingga
pembelajaran dapat terjadi secara sistematis sesuai dengan rencana dan divariasikan
dengan penggunaan media dengan tepat membuat siswa lebih memahami pelajaran
yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustriana, A., Ningrum, E., Somantri, L. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa. Skripsi FKIP
Uiversitas Pendidikan Indonesia.
Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran: Perinsip, Teknik Prosedur. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik: Edisi
Revisi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
21
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi
Akasara.
Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Gusvina, Firda. 2018. Pengaruh Model Discovery Learning Hasil Belajar Matematika
Siswa SMP/MTs. Skripsi FTK Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Darussalam-
Banda Aceh.
Hafiah, N. Dan Cucu, S. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika
Aditama.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
I. S. Putri, R. Juliani, I. N. Lestari. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery
Leaning Terhadap Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa. Jurnal Pendidikan
Fisika. Vol 6 No.2.
Illahi, M.T. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill.
Yogyakarta: Diva press.
Kartikasari, Iin. 2012. Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar Matematika Siswa Pokok Bahan Kubus dan Balok. Skripsi FKIP
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati.
Kasmadi, dan Sunariah. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Alfabeta.
Maryati, Y. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Matematika Kelas V dengan Media
Realia di SDN Pengasinan VII Kota Bekasi Tahun Ajaran 2014/2015. Universitas
islam 45 Bekasi.
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
22
Md. Kristianti, Nym. Dantes, I Dw. Pt. Raka Rasana. 2013. Pengaruh Metode
Discovery Berbantuan Media Realia Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
SD di Desa Anturan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Skripsi
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.
Mulyasa E. 2015. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyani, Sri. 2014. Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Tematik dengan Tema
Cita-Citaku Melalui Metode Discovery pada Siswa Kwlas IV SDN 5 Karang
Anyer Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi FKIP
Universitas Lampung.
Narulia, Dewi. Pengaruh Model Discovery Learning dengan Menggunakan Media
Realia Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 4 Metro Barat.
Skripsi FKIP Universitas Lampung.
Risky, Muhammad. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Terhadap Hasil
Belajar Sosiologi Siswa Kelas X Negeri 29 Jakarta. Skripsi FKIP Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sani. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Santrock, J.W. 2009. Psikologi Pendidikan. Terj. Angelica, D. Jakarta: Salemba
Humanika.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2014. Penelitian Hail Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitaif, dan
R&D. Bandung: alfabeta.
-
©Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)
23
Suprijono. 2011. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Syahrir, Muh. Sugiarti. Hani, Setia, Eva. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran
Discovery Learning dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar pada Larutan
Penyangga Kelas XI IPA SMA Hang Tuah Makasar. Skripsi Universitas Negeri
Makasar.
Uno, Hamzah. 2017. Model pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wanning, C. J. 2010. Levels of Inquiry Using Inquiry Spectrum Learning Squences to
Teach Science. Journal of Physics Teacher Educations. Vol.5 (4): 1-20.
Widiadnyana, Sadia, & S. 2014. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap
Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. Jurnal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, 1-13.
Yusnawan. 2013. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkkatkan
Pemahaman Siswa pada Materi Gradien di Kelas VIII B SMP Negeri 9 Palu.
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako. Vol.1,No.