ARTIKEL E-JURNALrepository.umrah.ac.id/2950/1/WAN DIDIT SAPUTRA... · dibuktikan dengan hasil t...

26
©Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019) PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JURNAL Wan Didit Saputra NIM 140384205006 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2019

Transcript of ARTIKEL E-JURNALrepository.umrah.ac.id/2950/1/WAN DIDIT SAPUTRA... · dibuktikan dengan hasil t...

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

    REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI

    MAKHLUK HIDUP KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI

    TANJUNGPINANG

    ARTIKEL E-JURNAL

    Wan Didit Saputra

    NIM 140384205006

    JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

    TANJUNGPINANG

    2019

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    1

    PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING

    DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA

    TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

    KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS VII

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI

    TANJUNGPINANG

    Wan Didit Saputra, Nevrita, Bony Irawan

    Pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji

    Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model

    discovery learning dengan menggunakan media realia terhadap hasil belajar siswa

    kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang. Data yang digunakan

    dalam penelitian ini yaitu data nilai posttest dari kelas eksperimen, discovery

    learning dengan menggunakan media realia. Data yang diperoleh dianalisis

    menggunakan program SPSS.20 dan analisis manual. Metode yang digunakan

    dalam penelitian adalah eksperimen semu dengan merujuk pada posttest-only

    control design. Analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana dengan

    membandingkan thitung > ttabel . Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat

    disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan model

    discovery learning di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang, hal tersebut

    dibuktikan dengan hasil thitung lebih besar ttabel yaitu 2,809 > 2,048. Dengan

    perolehan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol 75,17 > 60,33.

    Dengan demikian model discovery learning memberikan pengaruh positif

    terhadap hasil belajar siswa.

    mailto:[email protected]

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    2

    Kata Kunci: Pengaruh Model Discovery Learning dengan Menggunakan Media

    Realia Terhadap Hasil Belajar Siswa

    PENDAHULUAN

    Biologi ialah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup atau kajian

    sains tentang kehidupan. Pendidikan biologi menekankan pada pemberian

    pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi

    agar siswa mampu memahami alam sekitar secara ilmiah. Berdasarkan hasil

    observasi peneliti di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang masih banyak

    yang kurang memahami materi biologi yang ada di sekolahnya. Karena, guru

    belum optimal dalam menggunakan variasi model pembelajaran, penggunaan

    media belum optimal, jumlah siswa terlalu banyak membuat pembelajaran kurang

    kondusif, metode pembelajaran kurang bervariasi sehingga terlihat monoton.

    Berdasarkan analisa di lapangan yang peneliti temui di sekolah tersebut, saat

    evaluasi proses belajar mengajar ternyata masih banyak siswa yang mendapatkan

    nilai dibawah KKM (65) dan hasil tersebut, peneliti menghitung nilai rata-rata

    siswa dibawah KKM (60), dari 6 kelas yang diajarkan materi klasifikasi makhluk

    hidup di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang.

    Guru juga harus memegang peran penting dalam proses pembelajaran.

    Proses pembelajaran sebagai suatu aktifitas untuk meningkatkan pengetahuan,

    keterampilan dan sikap siswa berkaitan langsung dengan aktivitas guru, baik di

    sekolah maupun di luar sekolah. Keterlibatan guru tersebut mulai dari pemilihan,

    pengurutan materi pembelajaran, penerapan dan penggunaan metode

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    3

    pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, model pembelajaran,

    pembimbingan belajar, sampai pada kegiatan pengevaluasian hasil belajar.

    Salah satu faktor internal menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran

    di sekolah adalah pengalaman guru dan cara mengajarnya. Guru sangat berperan

    dalam perkembangan kemampuan dan potensi peserta didik secara optimal.

    Contohnya siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan

    menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan

    tidak terlihat monoton.

    Menurut Suprijono (2011: 45) model dapat diartikan “bentuk” dalam

    pemakaian secara umum model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi

    dan pengukurannya yang diperoleh dari beberapa sistem. Model diartikan sebagai

    bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang

    atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu, lebih lanjut ia

    mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai

    pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

    Arsyad (2013: 10) menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar

    mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar.

    Secara eksplisit mngatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara

    fisik digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Upaya yang dapat

    dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar adalah menggunakan model

    dan media.

    Dari beberapa permasalah yang terjadi di sekolah berdasarkan observasi

    dalam penelitian ini model discovery learning dengan menggunakan media realia

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    4

    dianggap sesuai dengan materi klasifikasi makhluk hidup hal ini dikarenakan

    dalam pembelajarannya materi terebut kesulitan melihat objek konkrit membuat

    siswa menjadi bingung atau sulit untuk dipahami siswa.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

    Tanjungpinang pada materi klasifikasi makhluk hidup. Penelitian ini dilaksanakan

    pada tahun akademik 2018/2019 yakni bulan Februari-Desember 2018. Subjek

    penelitian adalah kelas VII Madrasah Tsanawiyah. Penelitian ini termasuk

    pendekatan kuantitatif dan merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau

    disebut quasi eksperimental, penelitian eksperimen semu bertujuan untuk

    memperoleh informasi berupa perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh

    dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua

    variabel yang relevan. Penelitian eksperimen ini dilakukan pada kelas VII.1

    sebagai kelas eksperimen dan VII.2 sebagai kelas kontrol.

    Rancangan penelitian posttest-only control design. Secara umum desain

    penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.

    Desain penelitian posttest-only control design.

    Sugiyono (2014: 76) Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-

    masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan

    kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok

    R x Q2

    R Q4

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    5

    eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

    Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (Q1:Q2).

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes. Adapun tes

    yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif. Tes

    diberikan setelah perlakuan (model discovery learning dengan menggunakan

    media realia) pada subjek penelitian.

    Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes tertulis yang berbentuk soal

    pilihan ganda.

    Adapun langkah-langkah pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Uji validitas

    Untuk menghitung validitas digunakan rumus korelasi Product Moment

    sebagai berikut:

    )})(()({(

    ))((

    2222 YYNXXN

    YXXYN

    (Arikunto, 2013).

    Keterangan :

    = Koefisien korelasi

    = Jumlah skor item

    = Jumlah skor total

    = Jumlah responden

    Distribusi (Tabel r) untuk dan Kaidah keputusan:

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    6

    Jika r hitung> r tabel berarti valid sebaliknya dan Jika r hitung< r tabel berarti tidak valid.

    Jika instrument itu valid, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan

    validitas butir pada Tabel 3.2.

    Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal

    Besarnya r Interpretasi

    0,80 < r

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    7

    Kaidah keputusan : Jika berarti Reliabel dan

    berarti tidak reliabel, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabel

    pada Tabel 3.3

    Tabel 3.3 Kriteria Reabilitas Soal

    Batasan Kategori

    0,80 r11 1,00 Sangat tinggi

    0,60 r11 0,80 Tinggi

    0,40 r11 0,60 Cukup

    0,20 r11 0,40 Rendah

    011 0,20 Sangat rendah

    Sumber: Arikunto, (2002)

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

    data dengan menggunakan data statistik. Adapun data hasil penelitian dianalisis

    melalui tahap, yaitu analisis prasyarat dan uji hipotesis.

    1. Uji prasyarat analisis

    Sebelum melakukan analisis data, perlu diteliti terlebih dahulu keabsahan

    data yang diolah. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas untuk mengetahui

    kenormalan distribusi data dan uji homogenitas untuk mengetahui varian

    homogen atau tidak homogen.

    a. Uji normalitas

    Untuk melakukan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus

    Kolmogrov Smirnov, langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Menentukan formulasi hipotesisnya.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    8

    2. Menentukan nyata (α) dan Dtabel =

    3. Menentukan Kriteria pengujian ( atau (

    4. Menentukan nilai uji statistic (nilai , nilai dihitung dengan rumus

    D = Nilai Maks dari Sn1(X) – Sn2(X)

    Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat melihat

    kriteria interprestasi uji normalitas pada tabel 3.5 sebagai berikut:

    Tabel 3.5

    Kriteria Interprestasi Uji Normalitas

    Kriteria Keputusan

    Nilai Asymp-sig (2-tailed) lebih besar dari

    pada Alpha 5% Asymp-sig (2-tailed) > 0,05)

    Data berdistribusi normal

    Nilai Asymp-sig (2-tailed) lebih kecil dari pada

    Alpha 5% Asymp-sig (2-tailed) < 0,05)

    Data berdistribusi tidak

    normal

    Sumber: (sugiyono, 2009)

    b. Uji homogenitas

    Untuk menuji homogenitas variansi digunakan rumus F, sebagai berikut:

    (sumber: sugiyono, 2015: 276)

    Dengan menggunakan taraf signifikan α yaitu 0,05 pada Ftabel maka variansi

    sampel dikatakan homogen bila Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fh< Ft). sedangkan

    bila lebih Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fh > Ft), maka varian tidak homogen.

    F = Varian terbesar

    Varian terkecil

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    9

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    HASIL

    1. Hasil Pengujian Instrumen Tes

    Sebelum instrumen tes disebarkan, instrumen tes dinilai terlebih dahulu

    oleh pembimbing I dan guru biologi. Tidak hanya tes yang dinilai oleh validator,

    RPP yang peneliti susun sesuai dengan format kurikulum 2013 juga dinilai oleh

    guru adapun hasil penelitian instrumen tes dan RPP dari dua validator sebagai

    berikut:

    a. Hasil penilaian instrumen tes

    Tes yang peneliti susun terdiri atas 35 item pertanyaan, 35 item pertanyaan

    tersebut dinilai oleh pembimbing I dan guru biologi. Hasil penilaian dari

    pembimbing I dan guru biologi menyatakan instrumen tes yang peneliti susun

    terdiri atas 35 item pertanyaan dinyatakan valid dari indikator, aspek materi,

    kontruksi soal, bahasa, dan tampilan tes dapat memenuhi indikator atau

    dinyatakan valid.

    Setelah instrument tes tersebut dinyatakan layak digunakan dari segi aspek

    penilaian instrumen tes. Kemudian instrumen tes disebarkan, penyebaran

    instrumen tes dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2018 di Madrasah Tsanawiyah

    Negeri Tanjungpinang pada kelas VIII.1. Penyebaran tes bertujuan untuk menguji

    validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen tes, agar

    instrumen tes tersebut memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    10

    b. Hasil penilaian RPP

    RPP yang peneliti susun sesuai dengan kurikulum 2013, kemudian RPP

    tersebut dinilai oleh pembimbing I dan guru biologi. Hasil penilaian dari

    pembingng I dan guru biologi tersebut menyatakan bahwa RPP yang peneliti

    susun terdiri dari komponen perumusan tujuan pembelajaran, pengorganisasian

    materi ajar, pemilihan sumber belajar, kegiatan belajar, dan evaluasi hasil belajar.

    2. Uji validitas Instrumen Tes Penelitian

    Instrumen tes yang diuji validitasnya diberikan kepada 29 siswa kelas

    VIII.1 Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang. Kemudian instrumen tes

    tersebut terdiri dari atas 35 item pertanyaan. Pada pengujian validitas instrumen

    tes, peneliti menggunakan sistem perhitungan dengan bantuan software SPSS.20.

    Pengujian validitas menggunakan rumus person product moment melalui uji r

    yaitu rhitung > rtabel dengan tingkat signifikan 5% dan dk = n-2.

    3. Uji Reabilitas Instrumen Tes Penelitian

    Uji reabilitas digunakan untuk mengukur tingkat konsisten tanggapan

    responden terhadap setiap item pertanyaan instrumen tes, uji reabilitas dilakukan

    dengan metode Alpha Cronbach melalui uji r yaitu rhitung > rtabel dengan taraf

    signifikan 5% dan dk = n-2, yang dibantu menggunakan sitem perhitungan

    software SPSS.20. Hasil perhitungan koefisien reabilitas dapat dilihat pada Tabel

    4.1.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    11

    Tabel 4.1

    Hasil Perhitungan Reabilitas Instrumen Tes

    Berdasarkan Tabel 4.1 hasil uji reabilitas instrumen tes menunjukkan

    koefisien relibilitas Alpha Cronbach mendapatkan hasil rhitung sebesar 0,668

    sedangkan untuk rtabel mendapatkan hasil sebesar 0,381 dengan jumlah item

    pertanyaan sebanyak 20. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 20 item

    pertanyaan instrumen test tersebut mendapatkan hasil rhitung > rtabel. Dari hasil

    tersebut dapat disimpulkan bahwa relibilitas instrumen tes masuk dalam kriteria

    reabilitas soal yang tinggi, sehingga instrumen tes tersebut dapat dikatakan

    sebagai instrumen yang baik digunakan dalam pengujian hipotesis.

    4. Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Instrumen Tes

    Pengujian tingkat kesukaran instrumen tes digunakan untuk mengukur

    seberapa besar derajat kesukaran dari setiap item pertanyaan instrumen tes,

    pengujian tingkat kesukaran dilakukan dengan bantuan Microsoft Office Excel

    2010 dan menggunakan rumus yang terlampir pada bab 3. Untuk klasifikasi soal

    berdasarkan proporsi tingkat kesukarannya dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai

    berikut:

    Cronbac

    h's Alpha

    Cronbach's

    Alpha on

    Standardiz

    ed

    N of

    Item

    s

    Keteran

    gan

    0.668 0,381 20 Reliabel

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    12

    Tabel 4.2

    Klasifikasi Soal Berdasarkan Proporsi Tingkat Kesukaran

    Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dari 20 item pertanyaan instrumen tes terdapat

    8 butir pertanyaan dengan indeks kesukaran mudah dan 12 butir pertanyaan

    dengan indeks kesukaran sedang.

    5. Hasil Pengujian Daya Pembeda Instrumen Tes

    Pengujian daya pembeda instrumen tes digunakan mengukur kemampuan

    suatu soal untuk membeda-bedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi

    dengan siswa yang berkemampuan rendah. Pengujian daya pembeda instrumen tes

    dilakukan dengan menggunakan sistem perhitungan bantuan Microsoft Office

    Excel 2010 dan menggunakan rumus yang terlampir pada bab 3 halaman. Untuk

    klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 4.3

    Tingkat Kesukaran

    Soal

    Nomor Soal Jumlah

    Mudah

    0,71 – 1,00

    1,3,5,7,9,11,13,19 8

    Sedang

    0,31 – 0, 70

    2,4,6,8,10,12,14,15,16,

    17,18,20

    12

    Sukar

    0,00 – 0,30

    0 0

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    13

    Tabel 4.3

    Klasifikasi Daya Pembeda Soal

    Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, hasil dari 20 item pertanyaan instrumen tes

    terdapat 4 butir pertanyaan dengan indeks daya pembeda baik dan 16 butir

    pertanyaan dengan indeks daya pembeda baik sekali.

    6. Analisis Data

    Tabel 4.4 Rata-Rata Hasil Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Kelas N Min Max Median Modus Mean

    Kelas

    Eksperimen

    30 40 90 85 85 75,17

    Kelas Kontrol 30 25 85 60 70 60,33

    Tingkat Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah

    Jelek

    0,00 – 0,19

    0 0

    Cukup

    0,20 – 0, 29

    0 0

    Baik

    0,30 – 0,39

    2, 10, 13, 15 4

    Baik sekali

    0,40 – 1,00

    1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

    11, 12, 14, 16, 17,

    18, 19, 20

    16

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    14

    Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat nilai minimum kelas eksperimen yaitu

    40, nilai maxsimum sebesar 90, nilai median 85, nilai modus 85 dengan jumlah

    responden sebanyak 30 siswa dan nilai mean sebesar 75,17. Sedangkan nilai

    minimum kelas kontrol yaitu 25 dan nilai maksimun sebesar 85, nilai median 60,

    nilai modus 70 dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa dan mean sebesar

    60,33. Untuk perbandingan nilai rata-rata (mean) post-test kelas eksperimen dan

    kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut:

    Gambar 4.3 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata (mean)

    post-test kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebesar

    75,17 untuk kelas ekspterimen dan 60,33 untuk kelas kontrol. Sehingga dapat

    disimpulkan hasil belajar siswa yang menggunakan model discovery learning

    dengan menggunakan media realia lebih baik dari pada siswa yang memperoleh

    pembelajaran dengan model pembelajaran langsung.

    30

    50

    70

    1 2

    Perbandingan Rata-Rata Hasil

    Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

    Kontrol

    1

    75,17 60,33

    Eksperimen Kontrol

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    15

    7. Hasil Uji Prasyarat

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas

    eksperimen dengan model discovery learning dengan menggunakan media realia

    terhadap hasil belajar siswa dan kelas kontrol dengan menggunakan model

    pembelajaran langsung di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang, hal yang

    terpenting yang perlu diperhatikan yaitu melakukan uji normalitas dan uji

    homogenitas terlebih dahulu sebagai prasyarat.

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah

    data memiliki sebaran yang normal. Untuk menguji normalitas data dalam

    penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kemudian untuk menerima

    atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan Asymp-sig (2 tailed) dengan

    taraf signifikan sebesar 0,05. Jika Asymp-sig (2 tailed) > 0.05, maka data

    berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas ini dengan bantuan software

    SPSS.20 dengan teknik Kolmogorov-Smirnov. Untuk hasil normalitas kelas

    eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

    Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Variabel

    Asymp-

    sig (2

    tailed)

    Signifikan Keterangan

    Eksperimen dan

    Kontrol

    0,696 0,05 Normal

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    16

    Berdasarkan Tabel 4.5 uji normalitas untuk kelas eksperimen dan kelas

    kontrol diperoleh nilai signifikan Asymp-sig (2 tailed) sebesar 0,696. Asymp-sig (2

    tailed) > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen dan kelas

    kontrol berdistribusi normal dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05.

    b. Uji Homogenitas

    Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari hasil

    penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai nilai varian yang

    sama atau tidak. Dikatakan mempunyai nilai varian yang sama/tidak berbeda

    (homogen) apabila taraf signifikannya yaitu > 0,05 dan jika taraf signifikansinya

    yaitu < 0,05 maka data disimpulkan tidak mempunyai nilai varian yang

    sama/berbeda (tidak homogen). Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan

    ANOVA dengan bantuan software SPSS 20. Hasil uji homogenitas data penelitian

    dapat dilihat pada Tabel 4.6.

    Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

    df2 Sig.

    58 0,491

    Dari Tabel 4.6 hasil perhitungan uji homogenitas diketahui bahwa nilai

    signifikansinya adalah 0,491, dengan derajat kebebasan yang berjumlah 58

    responden. Nilai yang diperoleh dari uji homogenitas dengan taraf signifikansinya

    > 0,05 maka data yang diperoleh mempunyai nilai varian yang sama/tidak berbeda

    (homogen).

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    17

    1. Uji t

    Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

    berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.

    Tabel 4.7 Koefisien Regresi Sederhana Untuk Uji t

    Berdasarkan tabel 4.7 di atas, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan

    cara membandingkan t tabel dengan nilai t hitung sebagai berikut:

    a. jika thitung < ttabel maka Ho ditolak

    b. jika thitung > ttabel maka Ha diterima

    Untuk mengetahui ttabel maka perhitungan didasarkan pada derajat kebebasan (db

    = N-2 yakni 30-2 = 28) dengan taraf sugnifikan 0,05. Maka di dapat ttabel sebesar 2,048

    dan thitung sebesar 2,809. Dari uji t pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa thitung sebesar

    2,809 lebih dari pada ttabel 2,048 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka data signifikan.

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 18,898 15,014 1,259 0,219

    Model

    discovery

    learning

    0,551 0,196 0,469 2,809 0,009

    a. Dependent Variable: hasil belajar

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    18

    Dengan ini, maka hipotesis Ha diterima karena thitung > ttabel. Maka ada pengaruh hasil

    belajar antara siswa yang diterapkan model discovery learning dengan menggunakaan

    media realia dan model pembelajaran langsung di Madrasah Tsanawiyah Negeri

    Tanjungpinang.

    PEMBAHASAN

    Berdasarkan analisis data nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen yaitu sebesar

    75,17 sedangkan untuk kelas kontrol yaitu 60,33. Dari kedua data tersebut dapat

    menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen lebih besar dibandingkan

    nilai rata-rata (mean) kelas kontrol. Dari hasil analisis data uji normalitas dapat

    diketahui bahwa data berdistribusi normal dengan diperoleh nilai signifikan atau

    Asymp-sig (2 tailed) untuk kelas eksperimen dan kontrol yaitu sebesar 0,696 dengan

    taraf signifikan ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada kelas eksperimen dan

    kontrol nilai signifikansi atau Asymp-sig (2 tailed) berdistribusi normal. Sedangkan

    untuk uji homogenitas diperoleh nilai signifikannya yaitu sebesar 0,491 dengan nilai

    signifikansinya ≥ 0,05. Jadi 0,491 ≥ 0,05 maka data yang diperoleh mempunyai varian

    yang sama.

    Dari hasil analisis uji t diketahui bahwa ada pengaruh signifikan variabel (X)

    model discovery learning dengan menggunakan media realia dan variabel (Y) hasil

    belajar. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji t sebesar 2,809 sedangkan ttabel adalah

    sebesar 2,048 pada taraf signifikan 5% dengan dk = N-2 (30-2 = 28) yang berarti bahwa

    Ha diterima.

    Konstanta sebesar 18,898 artinya, nilai konstanta ini menyatakan bahwa pada

    saat model discovery learning 0, maka hasil belajar memiliki nilai 18,898. Selanjutnya

    nilai positif (0,551) yang terdapat pada koefisien regresi variabel bebas model discovery

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    19

    learning dengan hasil belajar adalah searah, dimana setiap kenaikan satu satuan variabel

    model discovery learning dengan menggunakan media realia akan menyebabkan

    kenaikan hasil belajar.

    KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

    pengaruh hasil belajar siswa yang diterapkan model discovery learning dengan

    menggunakan media realia di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang pada materi

    klasifikasi makhluk hidup hasil belajar siswa kelas VII.1 dan VII.2 Madrasah

    Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang.

    Dari hasil post-tes yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata

    (mean) post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu

    sebesar 75,17 untuk kelas ekspterimen dan 60,33 untuk kelas kontrol. Berarti hasil

    belajar siswa yang menggunakan model discovery learning lebih baik dari pada siswa

    yang memperoleh model pembelajaran langsung.

    IMPLIKASI

    Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara

    teoritis dan praktis sebagai berikut:

    1. Implikasi Teoritis

    a. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap hasil

    belajar siswa untuk mata pelajaran biologi.

    b. Model discovery learning diharapkan guru dapat menumbuhkan motivasi belajar

    pada diri siswa dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan guru dan

    menarik bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    20

    2. Implikasi Praktis

    Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru.

    Membenahi diri sehubungan dengan pengajaran yang telah dilakukan dan hasil belajar

    siswa yang telah dicapai dengan memperhatikan model pembelajaran yang tepat dan

    peningkatan hasil belajar siswa meningkat pada materi biologi.

    SARAN

    Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran yang berhubungan

    dengan model discovery learning:

    1. Untuk menerapkan discovery larning, sebaiknya guru selalu menggunakan model-

    model pembelajaran yang lebih bervariasi, model pembelajaran yang digunakan juga

    akan mempengaruhi pemahaman siswa dan hasil belajar siswa, tidak hanya itu guru

    juga harus membuat sebuah perencanaan yang matang dalam pembelajaran, sehingga

    pembelajaran dapat terjadi secara sistematis sesuai dengan rencana dan divariasikan

    dengan penggunaan media dengan tepat membuat siswa lebih memahami pelajaran

    yang diberikan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agustriana, A., Ningrum, E., Somantri, L. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

    Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa. Skripsi FKIP

    Uiversitas Pendidikan Indonesia.

    Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran: Perinsip, Teknik Prosedur. Bandung: PT.

    Remaja Rosdakarya.

    Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

    Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik: Edisi

    Revisi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    21

    Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi

    Akasara.

    Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

    Gusvina, Firda. 2018. Pengaruh Model Discovery Learning Hasil Belajar Matematika

    Siswa SMP/MTs. Skripsi FTK Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Darussalam-

    Banda Aceh.

    Hafiah, N. Dan Cucu, S. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika

    Aditama.

    Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21.

    Bogor: Ghalia Indonesia.

    I. S. Putri, R. Juliani, I. N. Lestari. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery

    Leaning Terhadap Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa. Jurnal Pendidikan

    Fisika. Vol 6 No.2.

    Illahi, M.T. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill.

    Yogyakarta: Diva press.

    Kartikasari, Iin. 2012. Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap Motivasi dan

    Hasil Belajar Matematika Siswa Pokok Bahan Kubus dan Balok. Skripsi FKIP

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati.

    Kasmadi, dan Sunariah. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung:

    Alfabeta.

    Maryati, Y. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Matematika Kelas V dengan Media

    Realia di SDN Pengasinan VII Kota Bekasi Tahun Ajaran 2014/2015. Universitas

    islam 45 Bekasi.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    22

    Md. Kristianti, Nym. Dantes, I Dw. Pt. Raka Rasana. 2013. Pengaruh Metode

    Discovery Berbantuan Media Realia Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV

    SD di Desa Anturan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Skripsi

    Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.

    Mulyasa E. 2015. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

    Mulyani, Sri. 2014. Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Tematik dengan Tema

    Cita-Citaku Melalui Metode Discovery pada Siswa Kwlas IV SDN 5 Karang

    Anyer Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi FKIP

    Universitas Lampung.

    Narulia, Dewi. Pengaruh Model Discovery Learning dengan Menggunakan Media

    Realia Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 4 Metro Barat.

    Skripsi FKIP Universitas Lampung.

    Risky, Muhammad. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Terhadap Hasil

    Belajar Sosiologi Siswa Kelas X Negeri 29 Jakarta. Skripsi FKIP Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

    Sani. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

    Santrock, J.W. 2009. Psikologi Pendidikan. Terj. Angelica, D. Jakarta: Salemba

    Humanika.

    Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

    Sudjana, Nana. 2014. Penelitian Hail Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

    Rosdakarya.

    Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

    Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitaif, dan

    R&D. Bandung: alfabeta.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Wan Didit Saputra (2019)

    23

    Suprijono. 2011. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    Syahrir, Muh. Sugiarti. Hani, Setia, Eva. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran

    Discovery Learning dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar pada Larutan

    Penyangga Kelas XI IPA SMA Hang Tuah Makasar. Skripsi Universitas Negeri

    Makasar.

    Uno, Hamzah. 2017. Model pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

    Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

    Wanning, C. J. 2010. Levels of Inquiry Using Inquiry Spectrum Learning Squences to

    Teach Science. Journal of Physics Teacher Educations. Vol.5 (4): 1-20.

    Widiadnyana, Sadia, & S. 2014. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap

    Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. Jurnal Program

    Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, 1-13.

    Yusnawan. 2013. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkkatkan

    Pemahaman Siswa pada Materi Gradien di Kelas VIII B SMP Negeri 9 Palu.

    Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako. Vol.1,No.