ARTHROPODA

42
A R T H R O P O D A (hewan berbuku-buku)

description

Bagi yang membutuhkan silahkan didownload. Semoga dapat membantu ^^

Transcript of ARTHROPODA

Page 1: ARTHROPODA

A R T H R O P O D A

(hewan berbuku-buku)

Page 2: ARTHROPODA

Hewan ini memiliki ciri dengan kakinya yang beruas-ruas atau bersegmen dengan bentuk tubuh simetris bilateral dan terlindungi oleh rangka luar yang kaku berupa kutikula yang mengandung zat kitin (eksokelleton), contohnya udang, laba-laba, kepiting, serangga dan kaki seribu.

Pada hewan ini, perbedaan antara kepala dan perut sudah terlihat jelas. Matanya majemuk dan antenanya peka terhadap rangsangan. Arthropoda berasal dari kata anthros yang artinya ‘sendi’ dan podos yang artinya ‘kaki’.

Page 3: ARTHROPODA

Arthropoda merupakan fillum yang mempunyai anggota paling besar, baik jenis maupun individunya. Arthropoda dapat hidup di sebagian besar tempat, ada yang hidup bebas dan ada yang parasit. Arthropoda dapat bernapas dengan menggunakan trakea dan oksigen langsung ditransfer kedalam sel-sel jaringan. Berdasarkan perbedaan bagian tubuh, Arthropoda dapat dibedakan menjadi : Crustacea, Arachnoida, Myriapoda dan Insecta.

Page 4: ARTHROPODA
Page 5: ARTHROPODA

CRUSTACEA

Crustacea (baca: krustasea) adalah suatu kelompok besar dari Arthripoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

Page 6: ARTHROPODA

Struktur dan fungsi tubuh

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen) Bagian sefalotoraks oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.

Page 7: ARTHROPODA

Kaki jalan

Kaki renang

Rahang atas & Rahang bawah

Capit

STRUKTUR TUBUH CRUSTACEA

Page 8: ARTHROPODA

Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).

Page 9: ARTHROPODA

SISTEM SARAF CRUSTACEA

Page 10: ARTHROPODA

Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka. O2

masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan pembuahan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.

Page 11: ARTHROPODA

SISTEM PENCERNAAN CRUSTACEA

Usus tengah

Usus belakangSEL API

Page 12: ARTHROPODA

SISTEM PEREDARAN DARAH CRUSTACEA

Page 13: ARTHROPODA

Klasifikasi

Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-udangan rendah) dan Malacostrata (udang-udangan besar). Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda. Contoh dari spesiesnya adalah udang windu (Panaeus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).

Page 14: ARTHROPODA

Peranan Crustacea dalam Kehidupan

Sebagian besar Malacostrata dimanfaatkan manusia sebagai makanan yang kaya protein hewani, contohnya adalah udang (Chambarus sp.), kepiting (Pagurus sp.), dan rajungan (Cancer sp.). Namun, beberapa jenis Crustacea juga dapat merugikan manusia, contohnya yuyu yang dapat merusak tanaman padi di sawah dan ketam kenari perusak tanaman kelapa di Maluku. Sub-kelas Entomostraca juga dimanfaatkan manusia sebagai pakan ikan untuk industri perikanan.

Page 15: ARTHROPODA

INSECTA

Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam").

Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.

Insecta telah memiliki bagian yang jelas antara kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen). Dadanya terdiri atas 3 segmen, perut terdiri dari 6-11 segmen, memiliki 3 pasang kaki, 2-3 pasang sayap, 1 pasang antena, 2 mata majemuk dan 3 oselli.

Insecta bernapas dengan trakea

Page 16: ARTHROPODA

STRUKTUR TUBUH INSECTA

Page 17: ARTHROPODA

SISTEM PERNAPASAN INSECTA

SISTEM PENCERNAAN INSECTA

Page 18: ARTHROPODA

Klasifikasi

Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua (2) subkelas, yaitu Apterygota (tak bersayap) dan Pterygota (bersayap). Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.

Page 19: ARTHROPODA

Hemimetabola

Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:TelurNimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.

METAMORFOSIS

Page 20: ARTHROPODA

Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:

1.    Ordo Archyptera atau Isoptera Ciri-ciri ordo Archyptera:

Metamorfosis tidak sempurna.

Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.

Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)

2.  Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)

Ciri-ciri ordo Orthoptera: Memiliki satu pasang sayap,

sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.

Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.

Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.

Tipe mulutnya menggigit.Contoh : Dissostura sp. (belalang), Blatta orientalis (kecoak), Gryllus sp (jangkrik)

Page 21: ARTHROPODA

3.  Ordo Odonata

Ciri-ciri Ordo Odonata: Mempunyai dua pasang

sayap Tipe mulut mengunyah Metamorfosis tidak

sempurna Terdapat sepasang

mata majemuk yang besar

Antenanya pendek Larva hidup di air Bersifat karnivora

Contoh : Aeshna sp.(capung), Epiophlebia (capung besar)

4.    Ordo Hemiptera (bersayap setengah)

 Ciri-ciri Hemiptera : Mempunyai dua

pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.

Tipe mulut menusuk dan mengisap

Metamorfosis tidak sempurna.

Contoh : Walang sangit (Leptocorixa acuta), Kutu busuk (Eimex lectularius), Kepinding air (Lethoverus sp)

Page 22: ARTHROPODA

5.    Ordo Homoptera (bersayap sama)Ciri-ciri Homoptera :

Tipe mulut mengisap Mempunyai dua pasang sayap Sayap depan dan belakang sama, bentuk

transparan. Metamorfosis tidak sempurna.

Contoh : Tonggeret (Dundubia manifera), Wereng hijau (Nephotetix apicalis), Wereng coklat (Nilapervata lugens), Kutu kepala (Pediculushumanus capitis), Kutu daun (Aphid sp)

Page 23: ARTHROPODA

Holometabola

Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

Dalam daur hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago).

Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa.

Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.

Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.

Page 24: ARTHROPODA

Proses Metamorfosis

Page 25: ARTHROPODA

Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:

1.    Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)

Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.

Contoh: undur-undur metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva,pupa (kepompong), imago)

2.    Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)

Ciri-ciri ordo Lepidoptera: Mempunyai 2 pasang sayap

yang dilapisi sisik. Metamorfosis sempurna, yaitu

memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago

Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Pupa mummi: bagian badan

kepompong terlihat dari luar Pupa kokon, bagian tubuh

pupa terlindung kokon. Tipe mulut mengisap dengan

alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.

Page 26: ARTHROPODA

3.    Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)

Ciri-ciri ordo Diptera: Mempunyai sepasang sayap

depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.

metamorfosis sempurna. Tipe mulut ada yang menusuk

dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.

Contohnya:o Lalat (Musca domestica)o Nyamuk biasa (Culex natigans).

Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging.

o Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging.

o Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.

4.    Ordo Coleoptera (bersayap perisai)

Ciri-ciri ordo Coleoptera: Mempunyai dua pasang

sayap. Sayap depan keras, tebal

dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.

Mengalami metamorfosis sempurna.

Tipe mulut menggigit. Contoh:

o Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.

o Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)

o Kumbang beras (Calandra oryzae)

Page 27: ARTHROPODA

5.    Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)

Ciri-ciri ordo Siphonoptera : Serangga ini tidak bersayap,

kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.

Mempunyai mata tunggal. Tipe mulut mengisap. Segmentasi tubuh tidak jelas

(batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas).

Metamorfosis sempurna. Contoh:

o Pinjal manusia (Pubex irritans).

o Pinjal anjing (Ctenocephalus canis).

o Pinjal kucing (Ctenocephalus felis).

o Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.

6.    Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)

Ciri-ciri ordo Hymenoptera : Mempunyai dua pasang

sayap, tipis seperti selaput.

Tipe mulut menggigit dan menjilat.

Contoh:o Apis indica (lebah madu,

biasa dipelihara manusia)o Apis dorsata (lebah madu

yang hidup di lubang kayu)o Apis melifera (lebah madu

terbesar, biasa disebut lebah gung)

o Oecophyla smaragdina (semut rangrang)

Page 28: ARTHROPODA

Peranan Insecta dalam Kehidupan

Insecta yang menguntungkan :1. Insecta terutama golongan

kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.

2. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).

3. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).

4. Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.

5. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.

6. Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.

Beberapa insecta yang merugikan antara lain :1. Menularkan beberapa macam bibit

penyakit seperti tifus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Penyakit demam berdarah dan malaria di sebarkan oleh nyamuk.

2. Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.

3. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.

4. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.

5. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.

6. Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.

7. Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.

Page 29: ARTHROPODA

MYRIAPODA

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.

Page 30: ARTHROPODA

Struktur dan fungsi tubuh

Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (toraks), dan beruas-ruas, terdiri atas ± 10 hingga 200 segmen. Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi pada tiap pergantian kulit.

Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di tiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya. Eksoskeleton terdiri dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat dalam, tempat melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh. Zat kitin tidak larut dalam air, alkohol, alkalis, asam maupun getah pencernaan hewan lain. Kulit kitin yang tipis terletak pada perbatasan antara dua segmen, yaitu di bawah kulit kitin yang tebal. Dengan adanya kulit kitin yang tipis inilah maka hewan ini dapat bergerak leluasa. Kulit kitin ini mengalami eksdisis.

Page 31: ARTHROPODA

STRUKTUR TUBUH MYRIAPODA

Page 32: ARTHROPODA

STRUKTUR ORGAN MYRIAPODA

Page 33: ARTHROPODA

Kelas Chilopoda

Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans. Ciri-cirinya : 

Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 –173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.

Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.

Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.

Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.

Page 34: ARTHROPODA

Kelas Diplopoda

Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)Ciri-cirinya Diplopoda:

Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.

Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.

Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.

Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.Alat respirasi dua buah saluran Malpighi

Page 35: ARTHROPODA

Peranan Myriapoda dalam Kehidupan

Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun. Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme, karena mikroorganisme justru menguraikan kotoran hewan-hewan.

Page 36: ARTHROPODA

ARACHNIDA

Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat.

Page 37: ARTHROPODA

Struktur dan fungsi tubuh

Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks serta abdomen yang tak beruas. Di bagian sefalotoraks terdapat organ-organ berikut ini : Empat (4) pasang kaki Delapan (8) buah mata sederhana di bagian depan Satu (1) pasang kalisera (taring pisau mengandung racun

berbentuk gunting atau catut untuk melumpuhkan mangsa) Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indera, tangan

maupun alat untu melakukan kopulasi. Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutera

disebut spinerets.Alat gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu

pasang pedipalpus untuk memegang makanan.

Page 38: ARTHROPODA

STRUKTUR TUBUH ARACHNIDA

Page 39: ARTHROPODA

1)  Scorpionida Contohnya:

Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) Ketonggeng (Buthus) Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat

pembela diri.2)  Arachnoida Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan) Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara) Laba-laba penjerat (di Malaysia) Laba-laba pemburu (di Meksiko) Laba-laba srigala Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa Tarantula (Rhechostica hentz)

3)  Aracina Aracina dipelajari dalam Aracologi, contohnya:

Caplak kudis (Sacroptes scabiei) Caplak unggas (Dermanyssus) Caplak sapi (Boophilus annulatus) Tungau (Dermacentor sp.)

Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Daur hidupnya mengalami 4 fase, yaitu telur –> larva –> nimfa –> dewasa.

Page 40: ARTHROPODA

Peranan Arachnida dalam Kehidupan

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada

manusiaPsoroptes equi menyebabkan kudis pada

ternak domba, kelinci, kuda.Ododectes cynotis (tungau kudis telinga)

menyerang anjing dan kucing.

Page 41: ARTHROPODA

...demikian presentasi mengenai ARTHROPODAdari kelompok kami...

T E R I M A K A S I H

Page 42: ARTHROPODA

Disusun oleh :1. Anindya Ika Wardani2. Anisa Wijayanti3. Irma Dwi Suryani4. Muly Andika

Kelas X-5