Arsitektur IP
date post
10-Oct-2015Category
Documents
view
16download
1
Embed Size (px)
Transcript of Arsitektur IP
BAB I ARSITEKTUR IP
1.1 PENDAHULUAN
Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu
komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus
ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface (interface jaringan).
Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang
digunakan untuk mentransfer data tersebut.
Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama data harus dapat dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer data ini tidak berada pada jaringan lokal, melainkan di tempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang saling berkomunikasi jauh (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan data rusak atau hilang. Karenanya perlu ada mekanisme yang mencegah rusaknya data ini.
Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer tujuan transfer data
mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang
dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat tanpa kesalahan.
Untuk setiap problem komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa aturan-
aturan untuk menangani problem tersebut. Untuk menangani semua masalah komunikasi
data, keseluruhan aturan ini harus bekerja sama satu dengan lainnya. Sekumpulan aturan
untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protocol komunikasi data.
Protocol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat
pada komputer dan peralatan komunikasi data lainnya.
TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang didesain untuk melakukan fungsi-
fungsi komunikasi data pada WAN. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protocol yang
masing-masing bertanggung jawabatas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data.
Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protocol menjadi jelas dan sederhana. Protocol
yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protocol yang lain, sepanjang ia ,masih bisa
saling mengirim dan menerima data.
Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi protocol komunikasi data yang
fleksibel. Protocol TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan
interface jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protocol ini tidak spesifik terhadap
satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan di atas
interface jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protocol yang
berhubungan dengan interface jaringan saja.
1.2 KONSEP LAYERING TCP/IP
Sekumpulan protocol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP,
sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini.
Jaringan Fisik
Network Interface Layer(Ethernet, X25,SLIP,PPP)
Internet Layer(IP, ARP, ICMP)
Transport Layer(TCP, UDP)
Application Layer(SMTP, FTP, HTTP, dll)
TCP/IPStack
Gambar layer TCP/IP
TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protocol yang bertingkat. Keempat lapis/layer
tersebut adalah :
- Network Interface Layer
- Internet Layer
- Transport Layer
- Application Layer
Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protocol yang berada di satu layer ke
protocol yang berada di layer yang lain. Setiap protocol memperlakukan semua informasi
yang diterimanya dari protocol lain sebagai data.
1.3 KONSEP ENKAPSULASI DALAM TCP/IP
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya, ia akan
menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki
fungsi yang sesuai dengan fungsi protocol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke
protocol pada layer dibawahnya.
Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima data dari protocol lain
yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protocol akan melepas
informasi tambahan tersebut, yang berada pada layer di atasnya.
Data
DataIP Header
DataIP HeaderTCPHeader
DataIP HeaderTCPHeaderNetwork
Interface H.
ApplicationLayer
TransportLayer
NetworkLayer
NetworkInterface Layer
Gambar enkapsulasi data dalam layer TCP/IP
Lapisan/layer terbawah, yaitu Network Interface layer bertanggung jawab
mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel,
serta optik atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini harus
mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer,
yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Lapisan/layer protocol berikutnya ialah Internet Layer. Protocol yang berada pada
layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada
layer ini terdapat tiga macam protocol, yaitu IP, ARP dan ICMP.
IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke lamat yang
tepat. ARP (Address Resolution Protocol) ialah protocol digunakan untuk menemukan
alamat hardware dari host/komputer yang terletak pada network yang sama. Sedangkan
ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah protocol yang digunakan untuk
mengirimkan pesan & melaporkan kegagalan pengiriman data
Layer berikutnya yaitu Transport layer berisi protocol yang bertanggung jawab
untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protocol tersebut ialah
TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
Layer teratas, ialah Application Layer. Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang
menggunakan protocol TCP/IP ini.
BAB II
INTERNET PROTOCOL
Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai
unreliable, connectionless, datagram delivery servrce.
Unreliable atau ketidakhandalan berarti tidak ada jaminan sampainya data di tempat
tujuan. Connectionless berarti dalam mengirim paket dari tempat asal ke tujuan, tidak
diawali dengan perjanjian (handshake) antara pengirim & penerima. Sedangkan datagram
delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap paket
data yang lain. Jalur yang ditempuh antara satu data dengan yang lain bisa berbeda.
Sehingga kedatangannya pun bisa tidak terurut seperti urutan pengiriman.
Dalam mengirim data, protokol IP memiliki format datagram khusus sebagai berikut :
TOTAL LENGTH OF DATAGRAMTYPE OF SERVICEHEADERLENGTHVERSION
IDENTIFICATION FLAG FRAGMENT OFFSET
TIME TO LIVE PROTOCOL HEADER CHECKSUM
SOURCE IP ADDRESS
DESTINATION IP ADDRESS
OPTIONSSTRICT SOURCE ROUTING, LOOSE SOURCE ROUTING
DATA Gambar format datagram IP
Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan
panjang paket header dalam hitungan 32 bit. Type of Service menunjukkan kualitas
layanan, Total Length of datagram menunjukkan total keseluruhan panjang datagram.
Identification, Flags & Fragment Offset digunakan untuk fragmentasi paket, TTL
menunjukkan jumlah hop maksimal yang dilewati paket IP.
Sedangkan Protocol mengandung angka yang mengidentifikasikan protokol layer
atasnya. Header Checksum untuk mengecek kebenaran isi header datagram. Source &
destination IP Address merupakan alamat pengirim dan penerima datagram. Untuk byte
option dapat berisi Strict Source Route, yaitu daftar lengkap alamat IP dari router yang
harus dilalui untuk sampai ke tujuan, dan Loose Source Route.
2.1 PENGALAMATAN
2.1.1 Identifikasi Universal
Suatu sistem komunikasi dikatakan mampu menyediakan layanan komunikasi
universal jika di dalam sistem tersebut setiap host dapat berkomunikasi dengan seluruh
host yang ada dalam sistem tersebut. Untuk dapat berkomunikasi diperlukan suatu
metode global pengenalan host yang dapat diterapkan disemua host yang ada.
Seringkali metode identifikasi host menggunakan name, addresses atau routes.
Dimana name mengidentifikasikan apa nama objek tersebut, addresses
mengidentifikasikan dimana objek tersebut berada dan routes mengidentifikasikan
bagaimana untuk bisa sampai di objek tersebut.
2.1.2 Format Alamat IP
Bentuk Biner Alamat IP merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah
berupa tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk alamat
IP adalah sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
setiap symbol x dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misalnya sebagai berikut :
11100011.00111001.11110001.00000001
Bentuk Dotted Desimal Notasi alamat IP dengan bilangan biner seperti di atas tidaklah mudah dibaca. Untuk
membuatnya lebih mudah dibaca & ditulis, alamat IP sering ditulis sebagai 4 bilangan
desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Format penulisan seperti
ini disebut dotted-decimal notation (notasi desimal bertitik). Setiap bilangan
desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet (delapan bit) alamat IP. Gambar
berikut memperlihatkan bagaimana sebuah alamat IP yang ditulis dengan notasi
dotted-desimal :
11100011.00111001.11110001.00000001
227.57.224.1
gambar Notasi Dotted-Decimal
2.1.3 Pengalamatan untuk Koneksi Jaringan Khusus Seperti telah disebutkan sebelumnya, alamat IP digunakan untuk mengidentifikasi suatu host. Kemudian timbul pertanyaan bagaimana suatu pengalamatan suatu gateway yang terhubung banyak koneksi ?, tentu saj