Arsitektur Dan Perilaku
-
Upload
clara-afiliati -
Category
Documents
-
view
10 -
download
1
Transcript of Arsitektur Dan Perilaku
ARSITEKTUR DAN PERILAKU
Pendahuluan
Psikologi > ilmu jiwa
Psikologi berkembang > dituntut mempunyai ciri2 suatu disiplin ilmu pengetahuan (al. menghendaki obyeknya bisa diamati, dicatat, dan diukur)
Maka Jiwa > dipandang terlalu abstrak
JB. Watson (1878-1958) mengembangkan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari ttg perilaku > karena perilaku dianggap lebih mudah diamati, dicatat, dan diukur
Perilaku mencakup :
perilaku yang kasat mata : spt. makan, memasak, duduk dsb
perilaku yang tidak kasat mata : spt. Fantasi, motivasi dsb
Perilaku > menunjukkan manusia dalam aksi/kegiatannya
interaksi dengan manusia lain
ataupun interaksi dengan lingkungan
Kaitan perilaku dengan desain arsitektur ( sbg lingkungan fisik) :
Yaitu bhw desain arsitektur dapat menjadi fasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya sebagai penghalang terjadinya perilaku.
Realitas > apa yang dibayangkan dalam imajinasi arsitek pada proses perancangan mungkin akan menghasilkan akibat yang berbeda setelah proses pemakaian/penghunian
> untuk itu kita (arsitek) perlu memahami kebutuhan dasar manusia dan bagaimana hubungan antara desain arsitektur dengan perilaku manusia.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow (1943) :
- Kebutuhan fisiologi : udara, air, makan , minum, tidur, dst
mrp kebutuhan paling mendasar utk kelangsungan hidup
manusia.
- Kebutuhan akan keamanan/keselamatan:
Tinggal di tempat yg aman, asuransi, cadangan finansial dst
- Kebutuhan sosial : persahabatan, menerima dan memberi
kasih sayang dalan kehidupan sosial masyarakat dst
Kebutuhan untuk dihargai:
Pengakuan social,penghargaan diri, reputasi, memiliki yang dapat mencerminkan diri dapat dihargai orang lain, dst
Kebutuhan untuk aktualisasi diri:
Kebutuhan utk memenuhi keberadaan/eksistensi diri
Contoh kasus :
Dari kebutuhan dasar manusia > estetika mempunyai urutan belakang
Padahal bagi kebanyakan arsitek/perancang menempatkan estetika pada urutan dalam pertimbangan desain.
Ini artinya :
kebanyakan arsitek tidak menempatkan kebutuhan pengguna di dalam perancangan sebagai yang utama
arsitek tidak tanggap social
arsitek mungkin lebih mementingkan ketentuan /standar secara fisik
Akibatnya :
Banyak fasilitas2 yang dirancang > yang kmd tidak dipakai sesuai tujuan perancangan (gagal !)
Kesimpulan : Arsitek perlu mempelajari ilmu perilaku-lingkungan yang secara lebih khusus mempelajari interaksi antara perilaku manusia dengan lingkungan fisiknya, agar dapat menganalisis, menjelaskan, dan meramalkan, atau bahkan jika perlu mempengaruhi /merekayasa hubungan antara perilaku manusia dengan lingkungannya utk kepentingan manusia dan lingkungannya.
STUDI LINGKUNGAN-PERILAKU
(ARSITEKTUR DAN PERILAKU)
BEBERAPA ISTILAH SEJENIS :
ENVIRONMENTAL PSYCHOLOGY/Psikologi lingkunganPsikologi arsitekturMAN-ENVIRONMENT RELATIONSENVIRONMENTAL SOCIOLOGYHUMAN ECOLOGY
Psikologi lingkungan : adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Tingkah laku : adalah perbuatan-perbuatan manusia,
- baik yang kasat indera (overt behavior), yaitu semua tingkah laku yang bisa ditangkap langsung dg indera spt ; melempar, memukul, merokok, makan, dsb.
- maupun yang tidak kasat indera (covert behavior), yaitu tingkah laku yang tidak bisa ditangkap langsung oleh indera spt ; motivasi, sikap, berfikir, beremosi, minat, dsb.
Secara khusus studi arsitektur-perilaku atau lingkungan-perilaku dalam arsitektur meliputi penyelidikan secara sistematis tentang hubungan antara lingkungan dan perilaku manusia dan penerapannya dalam proses perancangan.
Tujuan dari studi arsitektur-perilaku adalah agar kita dapat menganalisis, menjelaskan, meramalkan, dan mempengaruhi/merekayasa hubungan antara tingkah laku manusia dengan arsitektur (lingkungannya) untuk kepentingan manusia dan kepentingan lingkungan itu sendiri.
Ciri-ciri Psikologi Lingkungan
Dalam penelitian psikologi lingkungan, hubungan tingkah laku dan lingkungan adalah satu unit yang dipelajari dalam keadaan saling terkait, tidak berdiri sendiri.Hubungan antara lingkungan dengan manusia dan tingkah lakunya adalah hubungan timbal balik. (saling mempengaruhi).Interdisipliner. Terkait dengan berbagai macam ilmu/disiplin
BAGAN
PROSES INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA
Latar Belakang Pemakai
PendidikanPekerjaanPengalamanKebudayaan
pekerjaan
KOGNISI
SETING LINGKUNGAN
PERILAKU
SIKAP
PERSEPSI
MOTIVASI
KEBUTUHAN
AKTUAL
Skema hubungan persepsi manusia thd lingkungannya (Paul A. Bell)
Dlm batas optimal
Objek fisik
homeostatis
efek
lanjut
persepsi
Sukses (adapt
/adjustment)
coping
individu
efek
lanjut
stress
Di luar bts
optimal
Gagal, Stress-
berlanjut